Jumat, 25 Agustus 2023

KITA LEBIH DARIPADA ORANG-ORANG YANG MENANG

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 8:35-39

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 8:37.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah ada hal-hal yang kita alami yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus, termasuk maut?
  2. Siapakah yang telah mengasihi kita sehingga kita dibela dari segala yang buruk?
  3. Apakah yang kita alami dari setiap pekerjaan yang jahat melalui kasih Yesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Bagi setiap orang percaya merupakan anugerah dari Tuhan jika kita harus menderita sebagai pengikut Tuhan.

”Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24).

”Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,” (Matius 24:9).

”Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” (Matius 10:22).

Janji Tuhan bagi kita yang mengalami penderitaan baik secara jiwa dan fisik agar kita bertahan, tabah dan kuat karena Allah akan menolong kita dalam penderitaan dan selalu keluar sebagai pemenang.

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.” (1 Petrus 5:10).

Sebab itu ada beberapa hal yang harus kita pahami agar kita berkemenangan menghadapi penderitaan.

Pertama, kita harus percaya bahwa dalam setiap penderitaan yang kita alami bahwa Yesus adalah pembela kita karena Dia sudah menang atas maut dan penderitaan secara fisik dan jiwa dan Dia sangat mengasihi kita.

”Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” (Roma 8:36-37).

Kedua, kita harus percaya bahwa kasih Kristus bagi kita terlalu besar sehingga apapun yang kita derita tidak dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.

”Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 8:38-39).

Itulah sebabnya dalam penderitaan seberat apapun kita lebih dari pemenang.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana dalam penderitaan yang saudara alami saudara tetap berkemenangan bahkan lebih dari pemenang.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 46-48

Kamis, 24 Agustus 2023

PERSEKUTUAN DALAM PENDERITAANNYA

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 3:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Filipi 3:10.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Hal apakah yang menjadi fokus bagi kehidupan Paulus sehingga dia menganggap hal yang dulu merupakan keuntungan baginya sekarang dianggap rugi?
  2. Kebenaran berdasarkan apakah sehingga Paulus mengambil keputusan seradikal itu?
  3. Coba sebutkan hal-hal yang diinginkan oleh Paulus setelah dia mengalami anugerah keselamatan dalam Yesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Rasul Paulus memiliki kerinduan yang besar untuk mengenal Tuhan dengan sangat mendalam setelah dia mengalami iman dan perjumpaan dengan Tuhan Yesus.

Kerinduannya dalam mengenal Tuhan itu dinyatakan melalui keinginannya untuk mengenal kuasa kebangkitan Yesus, mengalami kemahabesaran kematian Yesus dan persekutuan dalam penderitaan Yesus.

Penderitaan yang dialami oleh Yesus sampai Dia mati di kayu salib adalah penderitaan dalam semua aspek yaitu hati, pikiran, perasaan dan emosi bahkan juga secara fisik, itulah sebabnya Dia mati di kayu salib.

Persekutuan dalam penderitaan-Nya yang dirindukan oleh Paulus adalah penderitaan fisik seperti yang dialami oleh Yesus dimana Paulus memiliki kematian bukan hanya secara fisik saja tetapi mati dari kedagingan yang ingin berbuat dosa, sehingga pada akhirnya Paulus tidak berbuat dosa lagi sama seperti Tuhan Yesus.

”Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, –karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa–,” (1 Petrus 4:1).

Tuhan ingin agar kerinduan Paulus untuk mengalami persekutuan dalam penderitaan Yesus sehingga dia serupa dengan kematian Yesus adalah merupakan kerinduan kita juga sebagai umat Tuhan sehingga kita tidak hidup lagi untuk berbuat dosa tetapi kita hidup bagi Kasih dan dosa tidak berkuasa lagi atas kita.

”Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.” (Roma 6:10-12).

Itulah sebabnya kita perlu mengalami persekutuan dalam penderitaan-Nya agar kita mati terhadap dosa setiap hari.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami persekutuan dalam penderitaan Yesus sehingga saudara mati terhadap berbuat dosa.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 42-45

Rabu, 23 Agustus 2023

YESUS DIMAHKOTAI OLEH KEMULIAAN DAN HORMAT

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 2:7-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Ibrani 2:9.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dialami oleh Yesus ketika Bapa membuat Dia lebih rendah dari malaikat-malaikat?
  2. Apakah yang diberikan oleh Bapa kepada Yesus setelah Ia merendahkan dalam penderitaan maut?
  3. Siapakah yang telah ditaklukkan dibawah kaki Yesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketaatan Yesus kepada Bapa membuat Bapa memuliakan Yesus diantara segala sesuatu, dimana segala sesuatu telah ditaklukkan dibawah kaki Yesus.

Yesus taat kepada Bapa karena Ia memahami kehendak Bapa bahwa Ia harus mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia dan hal tersebut dilakukannya melalui penderitaan maut.

”Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.” (Ibrani 2:9).

Hal yang sama juga dijelaskan dalam Filipi 2:6-8 ”yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

Dan karena ketaatan Yesus kepada Bapa dalam penderitaan-Nya maka Bapa meninggikan Dia, memberikan kemuliaan dan hormat serta nama diatas segala nama.

”Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2:9-11).

Tuhan ingin agar kita punya pemahaman dan pengalaman yang sama seperti Yesus dimana ketika kita mengalami penderitaan karena kebenaran maka kita juga akan dimuliakan oleh Bapa, sehingga kita mau taat dalam penderitaan yang Tuhan Izinkan.

”Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.” (Roma 8:17).

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat bertekun dalam penderitaan yang akhirnya saudara mengalami kemuliaan dan hormat dari Bapa.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 38-41

Selasa, 22 Agustus 2023

YESUS TAAT MENDERITA SAMPAI MATI

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 2:5-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Filipi 2:8.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah hal yang dimiliki oleh Yesus yang tidak dipertahankan-Nya demi kepentingan kita?
  2. Apakah akibat yang dialami oleh Yesus ketika Ia tidak mempertahankan milik-Nya sebagai Allah?
  3. Penghargaan apakah yang Bapa berikan kepada Yesus ketika Ia taat menderita sampai mati?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus telah memberikan teladan bagi kita bahwa kesetaraan yang dimiliki-Nya dengan Allah tidak dipertahankan-Nya dan dalam keadaannya sebagai manusia, Dia telah merendahkan diri dan taat sampai mati di kayu salib.

Dia taat terhadap panggilan sorgawi walaupun harus menderita bahkan mati.

Kita pun harus memiliki pikiran dan perasaan serta sikap yang dimiliki oleh Yesus dimana dalam penderitaan yang kita alami karena mengikut Yesus, kita tetap taat.

Kita harus memahami beberapa hal agar kita dapat hidup dalam ketaatan tersebut sehingga kita mati terhadap ambisi pribadi, keberhargaan duniawi, cita-cita pribadi dan mau mengikut Yesus apapun resikonya.

Hal yang pertama adalah bahwa kita harus tahu bahwa kita dianugerahkan oleh Allah bukan hanya untuk percaya kepada Dia tetapi menderita untuk Kristus.

”Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,” (Filipi 1:29).

Hal yang kedua bahwa kita menderita bukan karena berbuat dosa melainkan karena hidup dalam kebenaran.

”Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.” (1 Petrus 2:20-21).

Dengan pemahaman yang benar terhadap penderitaan yang kita alami maka kita mau taat karena kita tahu hal tersebut merupakan kehendak Allah.

Apapun yang menjadi resiko dan konsekuensinya, mungkin bagi pekerjaan, bisnis, usaha, sekolah, kuliah dan hubungan terhadap orang lain juga rumah tangga tetapi kita tetap meneladani Yesus terlebih lagi dalam membangun rumah kabar baik.

”Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.” (2 Timotius 1:12).

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana dalam setiap penderitaan yang Tuhan kehendaki saudara tetap taat apapun resikonya.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 35-37

Senin, 21 Agustus 2023

KRISTUS TELAH MENDERITA UNTUK KITA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 2:21-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Teladan apakah yang ditinggalkan Tuhan Yesus untuk kita?
  2. Mengapa Tuhan Yesus tekun dalam penderitaan?
  3. Tanpa kasih, penderitaan sia-sia. Renungkanlah kebenarannya.
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.” (1 Petrus 2:20b-21).

Saudara, salah satu panggilan untuk orang Kristen adalah panggilan untuk menderita.

Itu adalah kasih karunia.

Artinya tidak semua orang menerima kasih karunia untuk menderita karena nama Tuhan.

Tetapi semua orang punya kesempatan untuk mengalami penderitaan karena nama Tuhan.

Tentu saja jenis penderitaan berbeda-beda sesuai dengan kapasitas rohani atau iman orang percaya.

Saudara, saat mengalami penderitaan pandanglah kepada Tuhan Yesus yang sudah tekun menjalaninya.

Dia sudah meninggalkan teladan untuk diikuti  jejaknya: “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.” (1 Petrus 2:21). 

Apakah yang membuat Tuhan Yesus rela menderita dan tekun menanggung penderitaan? Karena kasih-Nya kepada dunia yang berdosa.

Tuhan Yesus tidak ingin ada seorangpun binasa, oleh karena itu Dia rela menanggung penderitaan sebesar itu.

Oleh karena itu, tidak ada alasan lain selain kasih.

Saudara, kasih haruslah menjadi motivasi utama saat kita melayani Tuhan dan menderita karena nama-Nya. 

Kalau tidak ada kasih, sia-sialah penderitaan kita.

Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.” (1 Korintus 13:3).

Teruslah alami persekutuan dengan kasih Tuhan.

Renungkanlah, apakah motivasi kita dalam melayani Tuhan dan menderita karena melayani Dia masih kasih kepada Allah.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 32-34

Minggu, 20 Agustus 2023

PENDERITAAN SEPERTI YANG DIKEHENDAKI BAPA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 26:34-46

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Tuhan Yesus berdoa di taman getsemani?
  2. Apakah yang Tuhan Yesus doakan?
  3. Roh penurut tetapi daging lemah, apakah maksudnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39).

Saudara, setelah melakukan perjamuan bersama murid-muridNya dan sebelum memasuki masa sengsara, Tuhan Yesus berdoa di taman getsemani. 

Dia mengajak murid-muridNya.

Tetapi Murid-murid Tuhan Yesus sepertinya terlalu banyak makan saat perjamuan sehingga mereka tidak tahan kantuk.  

Getsemani nama sebuah tempat di kaki Bukit Zaitun, di balik aliran sungai Kidron.

Getsemani sendiri memiliki arti pemerasan minyak.

Getsemani banyak pohon zaitun, biasanya orang Yahudi membuat minyak dari buah zaitun dengan menggilingnya (menekan sampai keluar minyak)  pada kilangan zaitun yang terbuat dari batu dan dibantu hewan.

Pergumulan Tuhan Yesus di getsemani seperti buah zaitun yang dilindas batu kilangan.

Tuhan Yesus sampai berpeluh seperti darah karena mengetahui sengsara atau penderitaan yang harus dihadapi-Nya.

Bahkan sampai malaikat datang dari surga untuk memberi kekuatan.

Di Getsemani, Tuhan Yesus menyerukan bagian doa pamungkas yang sering orang Kristen pakai saat menutup doa atau permintaannya: “janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki”. 

Penderitaan yang harus Tuhan Yesus jalani adalah kehendak Allah bagi penebusan dunia.

Jadi ada jenis penderitaan yang diizinkan Allah atas hidup kita supaya orang-orang mengalami berkat melalui hidup kita.

Oleh karena itu, hadapi penderitaan itu dengan berserah kepada Tuhan.

Dia pasti memberikan kekuatan dan membuat saudara sanggup melewati penderitaan itu.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana mengetahui penderitaan itu berasal dari Allah.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 30-31

Sabtu, 19 Agustus 2023

MENJADI HAMBA YANG SETIA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 24:45-51

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang diharapkan dari Tuan saat datang dari perjalanan jauh?
  2. Apakah upah kesetiaan?
  3. Apakah yang diharapan Tuhan Yesus saat Dia datang kembali?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.” (Matius 24:46-47).

Saudara, ada upah atas kesetiaan seorang hamba melakukan tugasnya.

Bahkan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan Yesus juga mempraktikkan prinsip tersebut.

Ada kisah tentang kesetiaan seekor Anjing di jepang yang dibuatkan patungnya.

Anjing itu bernama Hachiko.

Selama 10 tahun setelah Ueno, sang pemilik anjing meninggal, Hachiko dengan setia setiap hari nongkrong di depan Stasiun Shibuya menantikan Ueno pulang.

Sampai akhir hayatnya pada 1935, Hachiko akhirnya meninggal dunia.

Kesetiaannya itulah yang menjadi alasan patung Hachiko dibuat di depan stasiun kereta api Shibuya.

Kesetiaan mendatangkan kemuliaan.

Saudara, tidak ada seorangpun yang tahu kapan Tuhan Yesus datang kembali ke dunia.

Umat Tuhan hanya dapat melihat tanda-tandanya saja.

Waktu tepatnya tidak seorang pun tahu.

Jadi kalau ada hamba Tuhan yang menyebutkan tanggal kedatangan Tuhan, sudah pasti nabi palsu.

Apakah yang penting saat Tuhan Yesus datang? Dari perumpamaan yang diajarkan Tuhan Yesus, anak-anak Tuhan mengerjakan panggilannya dalam kesetiaan. Kesetiaan mendatangkan kemuliaan yaitu dipercayakan perkara yang besar.

Jadi, janganlah dipusingkan dengan kapan Tuhan Yesus datang, tetapi bertekunlah mengerjakan panggilannya dengan setia.

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana supaya fokus mengerjakan panggilan Tuhan dengan setia.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 26-29

Jumat, 18 Agustus 2023

JIKA AKU LEMAH, AKU KUAT

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 12:6-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Paulus merasakan senang dan rela di dalam kelemahan dan penderitaan?
  2. Apakah maksudnya dalam kelemahan, Paulus memiliki kekuatan?
  3. Apakah rahasia Paulus sehingga dalam penderitaan dia tetap senang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.(2 Korintus 12:9-10).

Saudara, bagaimana mungkin seorang dapat berkata senang dan rela dalam kelemahan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan?

Rasanya tidak masuk akal.

Tetapi faktanya Rasul Paulus menuliskan demikian.

Apakah yang menyebabkan Rasul Paulus memiliki sikap yang seperti itu?

Karena Paulus memandang penderitaan karena Kristus sebagai kasih karunia!

Kasih karunia yang diberikan bukan hanya keselamatan dan berkat, ada juga penderitaan.

Tidak semua orang akan menerima kasih karunia jenis penderitaan.

Allah tahu kapasitas setiap anak-anakNya dan tidak mungkin memberikan kasih karunia (penderitaan karena nama-Nya) kepada mereka yang tidak dapat menanggungnya.

Dalam kelemahanlah, kuasa Allah menjadi sempurna.

Ketika seseorang tidak berdaya, maka dia hanya memililki pengharapan kepada kuasa Allah.

Ibarat sebuah ember kapasitas 30 liter.

Kalau ember itu terisi penuh, maka ember itu tidak dapat menampung air lagi.

Kalau ember itu terisi 15 liter, maka daya tampungnya tersisa 15 liter.

Kalau ember itu kosong, maka ember itu dapat menampung 30 liter air.

Kelemahan dan penderitaan karena Kristus adalah saat kita mengosongkan diri dari ketergantungan kepada kekuatan dan pengalaman pribadi.

Itulah saat kuasa Allah secara sempurna bekerja.

Saudara, milikilah sikap hati yang sepenuhnya bergantung kepada Tuhan.

“Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.”(Filipi 1:29).

Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana mengosongkan diri supaya kuasa Allah nyata bekerja.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 23-25

Kamis, 17 Agustus 2023

PELAYAN ALLAH YANG SABAR DALAM PENDERITAAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 KORINTUS 6:4-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Penderitaan apa yang di alami oleh Rasul Paulus?
  2. Apakah yang menyebabkan Paulus kuat menahan penderitaan?
  3. Apakah ciri-ciri hamba-hamba Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sebaliknya, dalam segala hal, kami menunjukkan bahwa kami adalah hamba-hamba Allah. Sebab, segala macam kesukaran sudah kami derita dengan sabar;(2  Korintus 6:4 BIS).

Penderitaan adalah bagian dari kehidupan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus.

Sejak gereja ada  di bumi, sudah akrab dengan penderitaan.

Pada masa itu, gereja di aniaya oleh orang-orang Yahudi dan kemudian para penguasa.

Oknum dibalik penderitaan jemaat itu adalah iblis, yang dengan segala tipu dayanya terus menerus mencoba menghancurkan iman orang percaya.

Rasul Paulus memberikan kesaksian kepada jemaat di Korintus supaya mereka sabar menderita, sama seperti dia sudah sabar.

Paulus dan timnya tidak goyah dalam hal apa pun, mereka bekerja keras untuk menyatakan diri mereka sebagai hamba-hamba Tuhan yang sejati.

Dengan banyak kesabaran, mereka bertahan dengan tenang di bawah penderitaan yang paling menyakitkan dan menindas.

Kesadaran Paulus dan timnya sebagai hamba-hamba Allah menjadikan mereka sabar dalam penderitaan.

Saudara, hamba-hamba Allah memberikan pengertian bahwa mereka bekerja bukan karena upah.

Karena seorang hamba adalah milik tuannya sehingga bekerja adalah tugas tanpa upah.

Seorang hamba berusaha menyenangkan tuannya dengan melakukan pekerjaan sesuai dengan kehendak tuannya dan bekerja dengan sungguh-sungguh.

Saudara, kita semua adalah anak Allah dalam hal status rohani sebagai orang yang telah dibenarkan Allah.

Namun, dalam hal ketaatan, kita seharusnya berpikir sebagai seorang hamba Allah. 

Kita adalah anak yang suka mengerjakan kehendak Bapa di Surga.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya bersikap sebagai anak-anak Allah sekaligus sebagai hamba yang taat.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 18-22

Rabu, 16 Agustus 2023

TUHAN MENYELAMATKAN ORANG SALEH DARI PENDERITAAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 PETRUS 2:7-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah Lot?
  2. Tuhan memelihara orang benar dari pencobaan dan juga memelihara orang jahat untuk apa?
  3. Orang jahat yang mengikuti hawa nafsunya disamakan dengan apa? Oleh perbuatan-perbuatan mereka yang jahat mereka akan binasa seperti apa?
  4. Mata orang jahat itu disebutkan penuh dengan apa?  Dan mereka tidak jemu-jemunya berbuat apa?  
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Lot berada di daerah Sodom dan Gomora, Alkitab mengatakan bahwa dia hidup menderita karena melihat dan mendengar segala macam kejahatan dan menyebabkan jiwanya yang benar itu tersiksa.

Karena itu, Tuhan ingin membebaskan orang-orang benar dari sodom dan gomora.

Itulah sebabnya, Lot dan keluarganya dikeluarkan oleh malaikat Tuhan sebelum Tuhan menghancurkan kota yang jahat itu.

Tetapi nyatanya istri Lot tidak ikut mengalami kebebasan itu karena dia melanggar aturan yang malaikat-malaikat itu katakan yaitu supaya mereka berjalan terus ke luar kota itu tanpa melihat kebelakang.

Istri Lot melihat kebelakang sehingga dia menjadi tiang garam.

Suatu peringatan kepada orang-orang percaya supaya tidak menyayangkan apapun ketika proses penyelamatan itu terjadi.  

Saudara, menurut Alkitab bahwa akan ada masa-masa sukar pada akhir zaman:

2 Timotius 3:1-7 ”Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu, yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.”

Saudara, kita bisa lihat hal-hal yang dikatakan oleh rasul Paulus di dalam firman ini bahwa hal yang sama sedang terjadi disekitar kita sehingga masa sukar itu sudah mulai terjadi bagi orang-orang percaya atau orang beriman.

Di sekitar kita saat ini sedang terjadi dimana banyak orang-orang yang sangat egois.

Di jalanan dan di sekitar kita orang-orang yang hidup seenaknya, melanggar hukum seenaknya, tanpa rasa malu mereka melakukan sesuatu yang seenaknya yang melanggar hukum.

Hal ini sebenarnya sering mendatangkan aniaya bagi orang beriman karena hidup dengan egois dan seenaknya melanggar hukum.

Perasaan kita akan merasa sakit dan menderita sakit yang sebenarnya.

Tanpa terasa sebenarnya orang percaya sedang teraniaya dan sedang mengalami pencobaan.

Kalau tidak hati-hati kita bisa tersesat dan iman kita bisa gugur oleh keadaan di sekitar kita saat ini.

Keadaan ini sama seperti yang telah diwahyukan oleh Yesus Kristus kepada murid yang dikasihi-Nya yaitu Yohanes:

Wahyu 3:7-11 ”Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.”

Lewat pesan Yesus yang diwahyukan kepada Yohanes, kepada mereka yang saat akhir nanti tekun menuruti firman Tuhan dan juga tekun menantikan Tuhan, maka akan ada perlindungan khusus atau Tuhan sendiri yang akan melindungi dari percobaan yang akan datang pada masa sukar ini sehingga kita akan dibebaskan dari penderitaan yang timbul oleh berbagai kejahatan yang sedang berlangsung saat ini disekitar kita.

Haleluya. Puji Tuhan, Amen!

Apa jenis penderitaan yang anda alami dan rasakan masa kini saat sekarang ini?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 14-17