Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa orang di Korintus membutuhkan bukti?
Mengapa Paulus menyebut dirinya lemah?
Pada waktu rasul Paulus melayani di Korintus, Paulus mendapati begitu banyak nabi-nabi palsu yang berusaha untuk menyesatkan jemaat di Korintus.
Tentang hal ini kita bisa membaca di Kitab 2 Korintus pasal 11.
Seperti misalnya ditulis di ayat 4: “Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.”
Itulah sebab Paulus menulis di 2 Korintus 13:3 “Karena kamu ingin suatu bukti, bahwa Kristus berkata-kata dengan perantaraan aku, dan Ia tidak lemah terhadap kamu, melainkan berkuasa di tengah-tengah kamu.”
Ada suatu masa dimana banyak orang Yahudi meragukan keabsahan Paulus sebagai rasul dan sebenarnya mereka juga meragukan Firman yang disampaikan oleh Paulus.
Dan hal tersebut disebabkan adanya para pengajar palsu yang memberitakan Injil yang berbeda.
Jika di jaman gereja yang mula-mula telah terjadi penyesatan, Alkitab juga menyatakan bahwa di masa akhir jaman juga akan muncul nabi-nabi atau pengajar palsu.
1 Timotius 4:1”Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.”
Matius 24:11 ”Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.”
Untuk itu perlu umat Tuhan untuk tetap waspada, jika ada orang yang mengajarkan “kebenaran” dengan nilai-nilai yang berbeda dengan kebenaran yang selama ini sudah diyakini.
Renungkan dan mohon pencerahan Roh Kudus. Atau bertanya kepada para hamba Tuhan yang kita percaya.
1 Yohanes 4:1”Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.”
Tetaplah waspada tanpa harus menghakimi siapa pun.
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu, jika engkau pernah mendengar tentang pengajaran palsu.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Hal apa yang menyebabkan Paulus sampai harus “memamerkan” pelayanan yang disertai tanda dan mujizat?
Hal penting apakah yang Paulus lakukan, yang mengiringi pelayanan dengan manifestasi tanda dan mujizat?
Roma 15:18-19a ”Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan, oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh.”
Tanda-tanda dan mujizat acapkali muncul di Alkitab.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan tanda-tanda? Tanda-tanda adalah peristiwa khusus yang “menandakan” bahwa sesuatu yang ajaib sedang terjadi.
Itu adalah tanda (sign, dalam Bahasa Inggris) yang artinya petunjuk tentang apa yang Roh Kudus sedang kerjakan.
Dan mengikuti tanda-tanda adalah mujizat atau mukjizat sesuai dengan kaidah penulisan Bahasa Indonesia.
Tanda dan mujizat yang didemonstrasikan oleh para rasul semuanya berasal dari Roh.
Mereka menjadi saluran Roh Allah untuk memanifestasikan kehadiran dan kuasa-Nya.
Adapun tujuan dari manifestasi kuasa Roh tersebut itu antara lain untuk:
Untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Kisah Para Rasul 2:22 “Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.”
Untuk mendukung Firman Tuhan. Markus 16:20 “Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya”.
Untuk menegaskan bahwa Allah menyertai umat-Nya di Perjanjian Baru, sama seperti ketika Dia menyertai umat-Nya di masa Perjanjian Lama. Ulangan 6:22 “TUHAN membuat tanda-tanda dan mujizat-mujizat, yang besar dan yang mencelakakan, terhadap Mesir, terhadap Firaun dan seisi rumahnya, di depan mata kita.”
Tanda-tanda dan mujizat itu akan terus berlangsung hingga akhir jaman.
Bahkan jika kita membaca Kitab Wahyu, di masa akhir jaman nanti, Roh Allah akan banyak melakukan tanda-tanda dan mujizat melalui para murid-Nya.
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu, jika ada, ketika engkau melihat tanda-tanda atau mengalami mujizat Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah jabatan dari tujuh orang yang dipilih oleh para Rasul?
Apakah yang menjadi tugas dari ke tujuh orang tersebut?
Kitab Kisah Para Rasul adalah cerita atau kisah tentang para Rasul, para murid Tuhan Yesus.
Ini tidak hanya tentang dua belas orang murid yang ada dimuridkan secara khusus oleh Yesus, tetapi juga tentang 70 orang murid, 120 orang murid dan ribuan murid-murid lainnya.
Kitab Kisah Para Rasul, tentu bukan hanya tentang sejarah pergerakan dari gereja yang mula-mula.
Tetapi di Kitab ini kita memang akan menemukan tentang hal-hal yang luar biasa: tanda dan mujizat yang dilakukan oleh Roh Kudus melalui para murid, para rasul.
Tanda dan mujizat ini menyertai pelayanan para murid, ini adalah demontrasi kuasa Roh Kudus.
Demonstrasi kuasa Allah ini memiliki efek ganda, pertama hal ini akan meneguhkan para murid sebagai salah satu petunjuk atau konfirmasi bahwa Allah menyertai mereka.
Kedua, ini tentu akan memberikan efek kepada yang melihat atau merasakan langsung dampak dari tanda dan mujizat tersebut.
Di Kisah Para Rasul pasal 3 terdapat cerita bagaimana Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang yang lumpuh.
Kejadian tersebut tentu menyedot perhatian banyak orang sehingga akhirnya ribuan orang berkumpul di Bait Allah untuk melihat dan mendengarkan khotbah Petrus dan Yohanes.
Akibatnya memang akhirnya mereka ditangkap oleh pengawal bait Allah atas suruhan para imam.
Tetapi setelah di sidang dan Imam Besar tidak bisa membuktikan kesalahan Petrus dan Yohanes, mereka dilepaskan.
Dan ini doa mereka, ketika mereka telah dilepaskan: “Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.”(Kisah Para Rasul 4:29-30).
Dan terbukti tanda dan mujizat banyak terjadi setelah peristiwa tersebut, baik yang dilakukan oleh para murid dan para diaken serta banyak orang percaya lainnya.
Dan tanda serta mujizat tidak berhenti di masa gereja yang mula-mula.
Cerita tentang kisah-kisah kebangunan rohani atau revival baik yang terjadi di Soe, NTT tahun 1965, di Azusa street Los Angeles, Amerika Serikat; di Welsh; di Tiongkok, India, dsb.
Mujizat masih ada dan Roh Tuhan mencari siapakah yang bersedia untuk dipakai sebagai sarana untuk melakukan tanda dan mujizat, bagi kemuliaan-Nya.
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu, jika ada, melihat atau mengalami mujizat Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa banyak orang Samaria menjadi percaya kepada Yesus?
Apa yang orang Samaria minta kepada Yesus?
Apa yang orang Samaria katakan kepada perempuan yang telah bersaksi?
Bagaimana caranya menjadi saksi dengan dampak hebat seperti Perempuan Samaria itu?
Banyak orang Kristen rajin beribadah dan berbuat baik dalam hidupnya, namun tidak berani untuk memperkatakan imannya dan bersaksi.
Bersaksi dianggap sebagai tugas para pelayan atau pengkhotbah saja.
Dalam Amanat Agung, Allah memanggil kita untuk menjadi saksiNya, memberitakan Injil dan memuridkan.
Ini bukanlah pilihan, tetapi bagian hidup orang percaya.
Lalu “Bagaimana saya bisa bersaksi dengan penuh kuasa?”
Kita bisa belajar dari kisah wanita Samaria.
Wanita ini bukanlah orang yang sudah lama percaya, ia bahkan masih hidup dalam dosa saat bertemu Yesus.
Tetapi, karena ia percaya kepada Tuhan Yesus, ia berani bersaksi kepada penduduk kotanya, sehingga dikatakan bahwa “Banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepadaNya karena perkataan perempuan itu….”
Terkadang kita tidak berani untuk bersaksi karena kita berpikir begitu rumit.
“Duh, saya harus ngomong apa? Saya belum paham firman Tuhan.
Saya masih sering gagal untuk melakukan firman Tuhan…”
Kita perlu memahami bahwa kita semua adalah murid Kristus.
Seorang murid, tentunya masih belajar dan mungkin saja gagal.
Seorang murid pasti memiliki bagian yang tidak dimengertinya.
Apa yang membuat seorang murid mau bersaksi atau mengajar murid lainnya?
Karena murid tersebut mendapatkan pemahaman baru dan mengalami manfaat dari apa yang dipelajarinya.
Secara natural, manusia biasanya akan otomatis bercerita kepada orang lain tentang sesuatu yang menarik dan penting baginya.
Bersaksi juga adalah hal yang wajar kita lakukan jika kita sungguh-sungguh mengalami firman, kasih, dan kuasa Tuhan.
Sama seperti wanita Samaria, ia hanya bercerita tentang apa yang dialamiNya.
Selebihnya Yesuslah yang mengajar dan menyatakan pribadiNya kepada orang-orang Samaria tersebut sehingga mereka menjadi percaya.
Bersaksi dengan penuh kuasa bukan berarti kita harus sudah hebat baru bisa bersaksi.
Sebaliknya dalam kelemahan dan keterbatasan, kita terus mengalami Yesus, terus mengasihiNya, dan menceritakan perbuatanNya.
Maka akan ada kuasa dari ketaatan yang akan menunjukkan kuasaNya yang tidak terbatas bagi setiap orang.
Kapan terakhir kali Saudara bersaksi akan kebaikan Tuhan? Pikirkanlah minimal satu orang yang dekat dengan Saudara dan mulai bersaksi kepadanya.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa orang-orang di Galilea takjub kepada pengajaran Yesus?
Apa yang terjadi di rumah ibadat saat Yesus mengajar?
Siapakah yang tunduk kepada perintah Yesus?
Bayangkan kita berada di tengah sekumpulan anak-anak yang sedang sibuk ngobrol dan beraktivitas.
Cenderung gaduh dan tidak tekendali. Bagi sebagian orang, khususnya mereka yang berprofesi guru, akan mempelajari bagaimana bicara dengan otoritas untuk bisa menenangkan suasana yang ribut tersebut.
Sementara, bagi sebagian orang lagi yang mungkin tidak suka anak-anak, dan tidak punya panggilan untuk mengajar, akan lebih memilih menyingkir saja ke tempat lain.
Terlepas dari apapun profesi kita, kita tentu mengharapkan kata-kata kita didengar.
Kita tidak suka, ketika bicara dan diabaikan.
Namun di sisi lain, kita juga sering bergumul ketika mendengarkan orang lain berbicara tidak dengan dengan kejelasan dan otoritas.
Jika kita melihat perjalanan Tuhan Yesus selama Ia di dunia, Yesus mengajar di mana-mana dengan penuh kuasa.
Orang-orang takjub mendengar pengajaranNya, sebab perkataanNya penuh kuasa.
Bahkan roh jahat, dan alam pun tunduk kepada perintahNya.
Mengapa perkataan Yesus begitu penuh dengan kuasa?
Apakah semata-mata karena Dia adalah Allah, jadi apapun yang dilakukanNya menjadi berkuasa?
Jika demikian adanya, maka tidak ada harapan bagi kita untuk bisa memiliki kuasa yang sama karena kita bukan Allah.
Namun, puji nama Tuhan karena Ia menyatakan dalam Yohanes 14:12“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.”
Janji tersebut menguatkan kita, bahwa kita pun bisa memiliki perkataan yang penuh kuasa.
Lalu bagaimana kita bisa memiliki perkataan yang penuh kuasa?
Tentu saja dengan meneladani hidup Yesus yang senantiasa taat sejalan dengan Bapa, dan tinggal dalam kasih karuniaNya.
Kita bisa dipakai Allah untuk menyatakan suaraNya yang penuh kuasa, hanya ketika cara hidup kita selaras dengan Allah.
Pada saat itu, bukan lagi perkataan kitalah yang penuh kuasa, namun perkataan Allah yang penuh kuasa itu dinyatakan melalui kita.
Maukah saudara mengalami perkataan yang penuh kuasa? Hal apakah yang seringkali membuat perkataanmu diabaikan orang?
Maukah saudara menjadi orang tua yang suaranya didengar dan dituruti oleh anak-anaknya.
Menjadi anak muda yang suaranya diperhitungkan.
Menjadi karyawan dan pengusaha yang suaranya membawa perubahan.
Saudaraku, Yesus yang adalah Allah pun belajar taat selama hidupNya.
Filipi 2:8 berkata, ”Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
Mari Saudara, kita memiliki cara hidup dan perkataan yang benar sehingga iman dan perbuatan kita sejalan.
Perkataan kita menjadi berkuasa karena kita sejalan dengan Dia.
Diskusikanlah dengan rekan persekutuan Saudara contoh kata-kata yang berkuasa dan yang tidak dalam keseharian Saudara. Praktekanlah.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimanakah kita bisa mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna?
Apa yang terjadi ketika kita mengetahui kehendak Tuhan yang sempurna?
Bagian apakah yang ditentukan bagi orang-orang kudus?
Beli barang. Lalu coba membaca dan membaca, petunjuk pemasangan dan penggunaannya.
Tapi, berulang dibaca tetap tidak mengerti. Pernahkah Saudara mengalaminya?
Ketidakmengertian kita, bisa disebabkan karena berbagai hal.
Bisa karena penyampaian bahasa yang membingungkan, atau kita yang tidak terbiasanya membaca petunjuk, atau karena gaya belajar yang berbeda, dan lain-lain.
Yang pasti, ketika kita tidak mengerti, tapi lanjut memasang, maka ada kemungkinan kita salah memasang dan merusak barang tersebut.
Ada juga rasa kesal, karena butuh waktu yang lama untuk bisa memahami dan menikmati kegunaan barang tersebut.
Seringkali, demikian pula dalam hal mengerti kehendak Tuhan.
Bukankah seringkali kita bertanya-tanya, “Apa kehendak Tuhan bagi saya?”
Seandainya saja ada petunjuk yang jelas, atau Tuhan langsung menampakkan diri, maka ada titik terang dan kita tidak bingung atau salah jalan.
Betul begitu kan?
Saudara, rasul Paulus menyatakan, bahwa ia berdoa agar jemaat Kolose menerima segala hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna.
Paulus menyatakan bahwa ketika kita mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, hidup kita layak dan berkenan kepadaNya.
Kita akan memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik, dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.
Dan kita dikuatkan dengan segala kekuatan, oleh kuasa kemuliaanNya, untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar.
Kebanyakan orang, ingin langsung lompat kepada jawaban atas setiap masalah.
Apakah kita termasuk orang yang demikian?
Apakah kita termasuk orang yang berpikir, sebisa mungkin mengutip beberapa ayat Firman, dan langsung melihat hasilnya?
Ia berkuasa, tetapi perlu dipahami dalam terang Roh Kudus, sehingga kita bisa mempraktekannya dalam hidup kita dan mengalami kuasanya.
Oleh karena itu, pertanyaan yang mendasar, maukah kita meminta hikmat dan pengertian kepada Tuhan, untuk mengetahui kehendakNya dengan sempurna?
Ya, bahkan di tengah proses yang terkadang tidak mudah dipahami dan dijalani.
Tahukan saudara, justru seringkali di tengah ketidaknyamanan proses itulah, kita bertumbuh dan menjadi kuat.
Apakah Saudara pernah mengalami bagaimana hikmat dan pengertian dari Tuhan memimpin Saudara mengambil suatu keputusan? Jika tidak, berdoalah memintaNya. Jika iya, bagikanlah kepada rekan persekutuan Saudara.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah perintah Yesus kepada murid-muridNya?
Tanda-tanda apa yang akan menyertai orang-orang yang percaya?
Apa yang murid-murid Yesus lakukan setelah Tuhan Yesus terangkat ke Surga?
Saudara, kita ditebus Tuhan bukan hanya untuk selamat dan masuk sorga saja.
Melainkan untuk melanjutkan estafet pemberitaan Injil itu kepada semua orang agar semakin banyak orang yang diselamatkan.
Karena itu tugas pemberitaan Injil bukanlah semata tugas seorang pendeta atau pemimpin gereja saja, melainkan tugas seluruh murid Kristus, apapun posisinya di dalam struktur gereja.
Tuhan menginginkan jemaat semakin serupa dengan Kristus, termasuk di dalam hal belas kasihan kepada orang-orang yang terhilang.
Dengan demikian, pemberitaan Injil didorong dari dalam diri kita dan bukan karena tugas yang dipaksakan.
Menariknya, agama-agama lain juga melakukan proses penyebaran agama yang mirip dengan pemberitaan Injil.
Lalu, apakah pemberitaan Injil sama dengan penyebaran agama-agama lain? Apakah kekristenan hanyalah satu di antara banyak agama dan sama saja dengan agama lain? Tidak.
Kekristenan sejatinya bukanlah agama.
Kekristenan itu tentang hubungan manusia dengan Tuhan yang dipulihkan melalui karya salib Kristus.
Saudaraku, kita dijadikan pemberita Injil oleh Allah yang disertai dengan tanda-tanda ajaib -Markus 16:17.
Tujuannya untuk menyatakan bahwa Tuhan sungguh-sungguh ada, benar, hidup, dan berkuasa, sejak dahulu sekarang dan sampai selamanya.
Dengan demikian, orang-orang yang mendengar Injil dapat mengalami kuasa Allah yang nyata dan termanifestasi; yang sakit disembuhkan, yang terikat dilepaskan, segala pekerjaan setan dihancurkan, dan orang-orang mengalami pemulihan dari Tuhan.
Ketika pemberitaan Injil yang disertai tanda-tanda mujizat itu terjadi, kuasa Allah dinyatakan, banyak orang dimerdekakan dan nama Tuhan pun dipermuliakan.
Saudara, mari kita menjadi saksiNya.
Jangan menahan lidah dan mulut kita untuk memberitakan Injil.
PenyertaanNya sempurna ketika kita mengerjakannya, dan Tuhan tidak pernah mempermalukan umatNya.
Bahkan, kuasa Allah akan dinyatakan melalui pemberitaan Injil yang kita lakukan.
Diskusikanlah dengan pembimbing Saudara, apakah Saudara sudah mengalami tanda-tanda orang percaya? Jika belum, bagaimana supaya Saudara dapat mengalaminya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi kepada pohon ara saat Yesus mengutuknya?
Bagaimana Yesus menjawab murid-muridNya yang kaget akibat peristiwa ini?
Bagaimana kita bisa menerima jawaban doa kita menurut Yesus?
Saudara, situasi dan kondisi dunia kita sekarang perlahan mulai berganti dari masa pandemi covid-19 menjadi fase pasca pandemi atau disebut dengan masa endemi.
Banyak orang berharap bahwa semuanya akan pulih dengan cepat seperti masa sebelum ada pandemi.
Saat ini memang kondisi kehidupan sehari-hari sudah berjalan normal seperti sediakala.
Namun, kondisi ekonomi, kesehatan, dll, ternyata masih banyak meninggalkan masalah.
Bahkan, beberapa kalangan mengatakan bahwa kondisi ekonomi saat ini jauh lebih berat daripada masa pandemi.
Saudara, untuk masa-masa seperti inilah anak-anak Tuhan dibutuhkan.
Firman Tuhan yang kita baca hari ini menunjukkan bahwa sejak kita menjadi murid Kristus, kita diberi kuasa oleh Tuhan, khususnya melalui perkataan.
Perkataan kita memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan.
Amsal 18:21 berkata bahwa “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”
Jadi, jika mulut dan lidah kita memperkatakan perubahan atas kondisi saat ini, maka kita akan memakan buah dari perkataan kita terhadap kondisi yang ada.
Lalu, perkataan dan perubahan yang seperti apa? Tentunya perkataan yang membangkitkan iman dan percaya kepada Tuhan.
Roma 10:17 berkata “bahwa iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”
Jadi, kita perlu selalu berdoa dan memperkatakan Firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari, apapun kondisinya.
Ketika telinga kita mendengar Firman, maka iman percaya timbul dalam hati dan pikiran kita, sehingga sikap dan hidup kita berubah.
Ketika orang-orang di sekitar kita terimpartasi oleh perkataan dan hidup kita, hidup mereka pun berubah.
Ketika hal ini meluas, maka keadaan pun pulih dan berubah menjadi lebih baik seperti yang Tuhan mau.
Saudara, jangan pernah anggap sepele perkataan kita.
Mulut dan lidah kita memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan.
Ada kuasa Tuhan dalam perkataan kita sebagai murid-muridNya.
Ketika kita selalu memperkatakan Firman Tuhan, yang sesuai dengan hatiNya, maka mujizat dan pemulihan itu nyata, tidak hanya atas hidup kita tetapi juga sekitar kita.
Biarlah nama Tuhan dipermuliakan melalui hidup kita di mana pun Tuhan menempatkan kita. Amin.
Pikirkanlah perkataan iman yang bisa Saudara nyatakan saat ini atas kondisi Saudara. Catatlah dan carilah janji Tuhan agar perkataan iman Saudara menjadi sesuatu yang terus mengalir dalam mulut Saudara.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 17:20.
Mengapa murid-murid Yesus tidak dapat mengusir setan?
Ketika murid-murid Yesus percaya kepada Dia maka apakah yang mereka miliki?
Apakah yang dapat mereka lakukan kepada setan dan kuasa-kuasa dunia ketika mereka memiliki iman sebesar biji sesawi?
Tuhan sangat menghargai iman seseorang untuk terjadinya sebuah mukjizat dan mengalami berkemenangan dalam menghadapi segala sesuatu seperti yang Tuhan Yesus katakan kepada murid-murid-Nya yang kurang percaya dimana jika mereka memiliki iman sebesar biji sesawi maka ketika mereka berkata-kata kepada gunung maka gunung itu akan pindah.
Hal ini juga pernah Tuhan Yesus katakan kepada perempuan Kanaan: “Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.” (Matius 15:28).
Darimanakah datangnya iman? Alkitab menjelaskan bahwa iman datang ketika kita mendengar Firman Tuhan.
”Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.” (Roma 10:17).
Itulah sebabnya kita harus membaca, merenungkan serta memahami Firman Tuhan sehingga Firman Tuhan menjadi hidup dalam batin kita dan ada di dalam mulut kita.
Firman yang dalam hati dan mulut kita itu adalah Firman Iman yang siap melakukan tepat seperti yang Tuhan Firmankan dan Firman ini akan menghaislkan iman sebesar biji sesawi.
Firman yang Tuhan berikan kepada kita yang menghasilkan iman sebesar biji sesawi, maka untuk terjadinya mukjizat dan hal-hal yang mustahil, maka Firman tersebut harus diperkatakan, seperti dalam Markus 7:29:”Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”
Oleh karena itu kita harus setiap saat memperkataakn dan mendeklarasikan Firman Tuhan supaya kita senantiasa hidup dengan kemenangan dari setiap pergumulan yang kita hadapi yang dapat menekan kehidupan kita seperti masalah sakit penyakit, masalah ekonomi, dan lain-lain.
Ketika Firman tersebut diperkatakan maka segala tekanan tersebut diangkat dan terjadi mukjizat, jadi perkataan dari mulut kita senantiasa mengalirkan Firman Tuhan.
Dan jika kita mempraktekkan ini, maka orang-orang yang ada di sekitar kita juga akan melihat dan mengalami mukjizat lewat iman yang kita nyatakan lewat perkataan kita seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam Markus 2:12:”Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat.”
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami mukjizat Tuhan lewat memperkatakan Firman tersebut yang merupakan iman sebesar biji sesawi.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 1 Korintus 12:8.
Untuk kepentingan siapakah Allah memberikan karunia penyataan Roh kepada kita?
Coba sebutkan 9 karunia penyataan Roh yang Allah berikan kepada kita?
Dalam menyampaikan Kabar Baik kita membutuhkan berkata-kata dengan perkataan hikmat. Apakah maksudnya berkata-kata dengan hikmat dan apakah fungsinya?
Yesaya berakata bahwa Yesus yang datang ke dunia ini memiliki 7 Roh Allah, diantaranya, Roh Tuhan, roh hikmat, roh pengertian, roh nasihat, roh keperkasaan, roh pengenalan akan Tuhan dan roh takut akan Tuhan.
“Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN” (Yesaya 11:1-2).
Bagi setiap orang yang percaya dan memiliki Yesus di dalam hati mereka maka mereka juga memiliki ketujuh Roh yang dimiliki oleh Yesus.
Dan kita harus menyadari betul tentang kebenaran ini.
Dan di dalam menyampaikan Kabar Baik kita harus bergerak bersama-sama dengan roh hikmat sehingga kita dapat berkata-kata dengan hikmat, yang mampu menyingkapkan kebenaran Tuhan sehingga orang-orang akan memahami kebenaran Tuhan tentang Yesus dan karya-Nya di kayu salib.
Itulah sebabnya dalam Perjanjian Lama hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki hikmat yang luar biasa seperti Salomo dan Daniel.
Namun saat ini, semua orang yang percaya yang memiliki Roh Tuhan mereka juga memiliki hikmat dari Tuhan sehingga kita dapat menyampaikan perkataan hikmat untuk meyakinkan orang akan Injil Kabar Baik.
”Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh.” (I Korintus 2:4).
Kita perlu berjalan dan berkata-kata dengan hikmat karena dalam menyampaikan Kabar Baik kita berhadapan dengan kuasa si jahat dam membuat orang-orang menentang pengenalan akan Allah tapi hikmat tersebut dapat menghancurkan benteng-benteng tersebut.
Hikmat itu terus bertumbuh dari dalam kita karena persekutuan yang dalam dengan Firman Tuhan sehingga kita senantiasa memiliki kata-kata hikmat unutk menghancurkan pekerjaan roh-roh jahat.
”Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.”(Lukas 21:15).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara bertumbuh dalam berkata-kata hikmat untuk menyampaikan Kabar Baik.