MEMATIKAN SEGALA SESUATU YANG DUNIAWI

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KOLOSE 3:1-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kita telah dibangkitkan oleh Allah bersama siapa?
  2. Mengapa kita seharusnya memikirkan perkara yang di atas (surga)?
  3. Dengan siapa kita akan menyatakan diri kelak?
  4. Apa yang mendatangkan murka Allah, dan kepada siapa Allah akan menyatakan murka-Nya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, setelah kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, rasul Paulus mengatakan dalam tulisannya kepada jemaat bahwa kita telah mati terhadap dosa dan hidup bagi Kristus.

Roma 6:1-4 ”Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.”

Saudara, sekalipun kita sudah hidup oleh Roh, namun kita masih hidup dalam tubuh daging kita ini, dan daging itu sendiri memiliki keinginan yang selalu membawa kita jatuh kedalam pencobaan.

Karena pencobaan yang terjadi dalam hidup kita Yakobus mengatakan :

Yakobus 1:13-14 ”Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.”

Rasul Paulus dengan jelas mengatakan:

Galatia 5:16-17 ”Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging–karena keduanya bertentangan–sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.”

Saudara, kita dapat hidup tanpa jatuh lagi ke dalam dosa karena sekarang kita hidup oleh Roh yang telah hadir dalam hidup kita.

Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk senantiasa merenungkan Firman Allah, sehingga pikiran kita selalu dinaungi oleh Roh Kudus.

Yesus telah mengatakan bahwa firman-Nya adalah Roh:

Yohanes 6:63 ”Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”

Itulah sebabnya sejak Perjanjian Lama, Tuhan Allah mengatakan dengan lugas kepada Yosua melalui Musa:

Yosua 1:8 ”Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”

Ada suatu kenyataan bahwa ketika kita sedang merenungkan firman Tuhan, pikiran kita tidak akan memikirkan hal lain karena tidak mungkin pikiran kita memikirkan beberapa hal sekaligus.

Jika kita berpikir tentang sesuatu, maka hal itulah yang menguasai pikiran kita, dan tidak ada tempat untuk memikirkan hal lain, kecuali pikiran kita beralih ke yang lain.

Begitu pikiran kita beralih, renungan kita juga akan beralih kepada sesuatu yang memasuki pikiran kita itu. Pemazmur juga menuliskan hal ini:

Mazmur 1:1-3 ”Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”

Dari tulisan yang diilhamkan oleh Allah melalui hamba-hamba-Nya, dengan jelas dinyatakan bahwa merenungkan firman Tuhan setiap waktu membuat pikiran kita dikuasai oleh firman Allah.

Itulah firman Roh Kudus yang dapat menghasilkan rhema, yakni firman iman.

Rasul Paulus juga mengajak kita untuk bertindak aktif supaya kita tidak masuk ke dalam pencobaan, dengan melakukan firman atau bertindak sesuai dengan keinginan Roh Kudus:

Kolose 3:5 ”Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala”

Saudara, matikanlah keinginan yang begitu kuat dalam daging kita yang disebut keserakahan.

Keserakahan membuat kita dikuasai oleh keinginan atau kehendak kita sendiri.

Kita bisa serakah terhadap makanan tertentu, yaitu makanan yang sangat kita inginkan atau terhadap uang.

Mari kita sadari bahwa keserakahan disamakan dengan penyembahan berhala.

Oleh karena itu, marilah kita menghindari keserakahan, yaitu keinginan yang kuat yang dapat mengikat dan membuat kita jatuh bangun.

Keserakahan terhadap makanan yang kita sukai sering mengakibatkan timbulnya penyakit.

Oleh karena itu, marilah kita merenungkan firman Tuhan, supaya pikiran kita tidak dikuasai oleh renungan-renungan yang bisa membawa kita kepada keinginan daging, yang bisa merangsang nafsu daging, nafsu makan berlebihan, atau nafsu jahat seperti nafsu seks.

Jika kita tidak merenungkan firman, maka pikiran kita akan memikirkan sesuatu.

Selama mata, telinga, dan hidung kita sehat, maka panca indera kita akan terus aktif menangkap keadaan di sekitar kita.

Panca indera kita akan menangkap sesuatu yang seketika bisa menggerakkan pikiran kita untuk memikirkan rangsangan yang masuk.

Jika kita tidak waspada, pikiran kita akan mulai memikirkan rangsangan itu.

Itulah sebabnya Tuhan mewahyukan firman-Nya supaya kita senantiasa merenungkan firman Tuhan, sehingga kita terawasi oleh renungan itu dan tidak mudah dirangsang oleh panca indera kita.

Saudara, marilah kita hidup dalam Roh Kudus dengan merenungkan firman Tuhan, supaya kedagingan kita benar-benar mati sehingga ketika panca indera kita menangkap sesuatu, pikiran kita terkontrol dan terawasi oleh renungan firman Allah.

Dengan demikian, daging kita tidak mudah dirangsang oleh berbagai keinginan yang ditawarkan oleh panca indera kita.

Jika pikiran kita sempat terpengaruh, marilah dengan aktif mematikan keinginan daging itu, supaya kita tidak jatuh ke dalam pengaruh daging dan tidak jatuh ke dalam dosa.

Marilah kita dengan aktif memikirkan perkara-perkara ilahi, perkara-perkara kebenaran, dan perkara-perkara Kerajaan Allah, bukan hanya perkara makanan, keuangan, atau keduniawian.

Marilah kita merenungkan perkara-perkara ilahi, perkara-perkara Kristus, dan perkara-perkara kehidupan kita secara benar sesuai dengan apa yang Tuhan Yesus inginkan.

Ketika pikiran kita terkontrol dan terawasi oleh kebenaran maka kita hidup dalam kemerdekaan oleh Roh Kudus.

Kita akan memiliki damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Haleluya, puji Tuhan. Amin!

Apa yang menyebabkan kita bisa dan sering sekali masuk ke dalam pencobaan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 35-37