Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dilakukan Zakheus ketika Yesus lewat di kota Yerikho?
Apa yang Yesus katakan kepada Zakheus ketika melihatnya berada di atas pohon?
Apa yang Zakheus katakan sebagai respon atas perkataan Yesus yang ingin menumpang di rumahnya?
Apa yang menjadi respon semua orang ketika Yesus mengatakan akan menumpang di rumah Zakheus?
Pernyataan Yesus untuk menumpang di rumah Zakheus membuat banyak orang pada waktu itu bersungut-sungut, mengapa Yesus perlu menumpang di rumah orang berdosa, bukankah banyak orang lain yang bisa dikunjungi?
Pada masa itu, bagi banyak orang, pemungut cukai dikatakan sebagai orang berdosa, mereka bekerja bagi pemerintah Romawi untuk memungut cukai dan sebagian besar perilaku mereka kejam dan tidak adil.
Yesus memang datang untuk orang berdosa, pemungut cukai yang tidak adil dan kejam jelas orang yang berdosa namun mereka yang bersungut-sungut tidak menyadari bahwa mereka adalah orang berdosa juga.
Zakheus menyadari bahwa banyak orang membenci pekerjaan pemungut cukai bahkan mungkin juga membenci dirinya sebagai pribadi.
Dia tidak pernah menyangka bahwa Yesus akan memberikan respon yang berbeda dari orang-orang, pemuka agama dan ahli Taurat pada masa itu.
Pernyataan Yesus untuk menumpang di rumahnya bagi Zakheus adalah bentuk kasih karunia dari Tuhan.
Yesus tidak seperti orang-orang yang banyak membenci dan menolaknya.
Penerimaan dari Tuhan melalui keinginan Yesus untuk datang ke rumahnya membuat Zakheus bersukacita.
Zakheus merespon kehadiran Yesus sebagai sesuatu hal yang lebih penting dari harta yang dia miliki, hingga dia memanifestasikan tindakan pertobatan dalam hidupnya.
“Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”(Lukas 19:8).
Penerimaan dan pengampunan Yesus dalam hidup kita seharusnya memberikan respon yang sama seperti pada kisah Zakheus, selalu ada pertobatan dan perubahan hidup ketika Yesus hadir dalam hidup kita sebagai orang berdosa.
Pola pikir kita tentang pekerjaan dan uang akan berubah karena pengampunan dan kasih karuniaNya jauh melampaui segala materi yang bisa kita dapatkan.
Bagaimana dengan manifestasi pertobatan kita? Bila Zakheus memanifestasikan pertobatannya dengan memberi setengah hartanya kepada orang miskin dan mengganti empat kali lipat sekiranya ada yang salah dia lakukan pada masa lalunya, bagaimana dengan kita?
Tentu tidak harus seperti Zakheus, namun sudah pasti manifestasi dari pertobatan setidaknya adalah perubahan pola pikir dan perilaku dalam hidup kita yang bisa dilihat oleh orang-orang disekitar kita.
Selain itu tentu kita rindu untuk melayani Yesus melalui kehidupan kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang dimaksud dengan pencuri, perampok, pembunuh?
Mengapa Tuhan mengibaratkan bahwa Dia adalah pintu?
Yohanes 10:10 ”Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Yesus datang agar kita umat percaya mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Ungkapan “mempunyainya dalam segala kelimpahan” ini sering dijadikan rujukan bahwa Tuhan ingin agar kita hidup makmur, sejahtera bahkan kaya raya.
Tetapi apakah seperti itu yang Tuhan maksud? Ada banyak ayat Firman Tuhan yang justru tidak mendukung konsep seperti itu.
Kehidupan yang “berkelimpahan” yang Tuhan maksudkan itu sesuatu yang lebih bermakna daripada sekedar kekayaan materi dan kemakmuran.
Misalnya seperti yang tertulis dalam Kolose 3:2–3 “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.”
Ya, Tuhan ingin agar kita lebih banyak memikirkan hal-hal yang mulia yang Tuhan sediakan “di atas”.
1 Tesalonika 5:23 ”Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Kebanyakan orang memikirkan tiga komponen itu dengan urutan: tubuh, jiwa, dan roh, tetapi Paulus membalikkan urutan ini.
Firman Tuhan memberikan prioritas tertinggi pada roh dan prioritas terendah pada tubuh.
Roh menghubungkan kita dengan Allah dan memampukan kita untuk menyembah Allah dan bersekutu dengan-Nya.
Jiwa adalah pusat emosi, pikiran dan kehendak, yaitu hal-hal yang membuat kita sadar akan keberadaan kita.
Tubuh menghubungkan kita dengan lingkungan kita.
Tubuh berhubungan dengan hal-hal yang material, termasuk kekayaan dan jelas itu pada prioritas yang terendah.
Jadi jika Tuhan menghendaki umat-Nya agar mempunyai hidup dalam segala kelimpahan.
Maka yang utama adalah berlimpah secara rohani, bertumbuh menjadi murid Kristus yang dewasa, yang berlimpah buah-buah Roh Kudus.
Selanjutnya berlimpah secara jiwa: memiliki mental yang sehat, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental yang baik adalah ketika seseorang dapat: a). mengatasi tekanan hidup yang normal; b). bekerja secara produktif; c). menyadari potensi diri; d). berkontribusi kepada masyarakat.
Baru prioritas terakhir adalah kelimpahan tubuh.
Dan ini dimulai dengan memiliki tubuh yang sehat dan oleh anugerah Tuhan semata: memiliki harta yang cukup.
Dan tentang harta, peringatan ini harus kita mengerti. 1 Timotius 6:10 “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan apakah prioritas dalam hidupmu saat ini?
HIDUP KEKAL ADALAH KERINDUAN TUHAN BAGI ORANG PERCAYA
Penulis : Pramadya Wisnu
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 3:16
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Dengan siapakah Yesus sedang berbincang dan menjelaskan kabar baik, yaitu Injil Keselamatan?
Ketika Allah menciptakan Adam, tentu Dia tidak berharap Adam jatuh dalam dosa sehingga akhirnya diusir dari Firdaus. Tetapi kenyataannya Adam berbuat dosa, sehingga dosa masuk ke dalam dunia.
Roma 5:12 ”Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.”
Akibat dosa Adam, maka maut atau kematian kekal itu menjalar ke semua orang.
Dan akibatnya semua orang berdosa dan upah dosa itu maut atau kematian kekal.
Itulah sebab Allah kemudian mengutus Putera Tunggal-Nya, yaitu Yesus untuk turun ke bumi, lahir dari Maria, beranjak dewasa, memberitakan Injil Keselamatan.
Tetapi ditolak, hingga harus mati di kayu salib. Dikuburkan dan kemudian bangkit pada hari ketiga.
Itu adalah kisah Injil, Kabar baik tentang karya keselamatan yang Kristus sediakan bagi orang yang percaya.
Dan bagi kita yang saat ini sudah percaya dengan mati terhadap usaha kita sendiri -Efesus 2:8-9 dan menerima Kristus Yesus ke dalam hati kita sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka kita menerima kehidupan kekal. Kita langsung dilahirkan kembali dan dihidupkan di dalam Kristus. Kita mungkin tidak merasakan perubahan langsung, tetapi sebenarnya telah terjadi kelahiran kembali di dalam roh kita.
Yohanes 3:6-7 ”Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.”
Kita yang percaya, kita telah dilahirkan kembali dari Roh. Kita telah dipindahkan dari kematian kekal kepada hidup yang kekal.
Yohanes 5:24 ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.”
Ayat di atas mengungkapkan tiga hal yang sangat penting, yaitu:
ia (yaitu kita yang telah dilahirkan kembali) mempunyai hidup yang kekal dan
(kita) tidak turut dihukum,
sebab ia (atau kita) sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan bagaimana engkau menerima Kristus sebagai Juru Selamatmu.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Selain sebagai raja, apakah Daud juga seorang nabi?
Roh Kudus telah tercurah pada saat Pentakosta, ketika para murid di Yerusalem menerima Roh Kudus.
Lalu bagaimana dengan masa-masa setelah peristiwa di Gereja yang mula-mula itu? Bagaimana orang percaya menerima Roh Kudus.
Rasul Paulus dengan jelas mengajarkan bahwa kita menerima Roh Kudus pada saat kita menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita.
1 Korintus 12:13 “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.”
Paulus tidak dapat mengatakan bahwa kita semua dibaptis oleh satu Roh dan semua diberi minum oleh satu Roh jika tidak semua orang percaya di Korintus memiliki Roh Kudus.
Kita yang telah ditebus oleh kematian Kristus, kita memiliki Roh Kristus.
Roma 8:9 ”Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.”
Ketika kita percaya, maka kita dimeteraikan dengan Roh Kudus.
Efesus 1:13-14 ”Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”
Menerima atau berdiamnya Roh terjadi pada saat keselamatan.
Sedangkan hidup di dalam dan dipimpin Roh adalah proses yang berkelanjutan dalam kehidupan kita sebegai umat percaya.
Kesimpulannya, bagaimana kita menerima Roh Kudus? Kita menerima Roh Kudus hanya dengan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita.
Kapan kita menerima Roh Kudus? Roh Kudus menjadi milik kita secara permanen pada saat kita percaya.
1 Korintus 3:16 ” Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?”
Kita adalah bait Allah, karena Roh Allah sudah ada di dalam kita.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang bagaimana seseorang menerima karunia Roh Kudus.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Kapankah nubuat nabi Yoel tergenapi, sudah tergenapi atau belum atau sudah dan akan kembali terulang?
Peristiwa pencurahan Roh Kudus, seperti yang dinubuatkan oleh Nabi Yoel dan kemudian digenapi pada peristiwa “Pentakosta” yang diuraikan dalam Kisah Para Rasul pasal 2, hal ini menandai momen penting dalam sejarah Kekristenan.
Kenapa penting? Karena peristiwa ini juga telah dinubutkan oleh Tuhan Yesus sebelum Dia naik ke sorga.
Kisah Para Rasul 1:4-5 ”Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang–demikian kata-Nya—”telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Yesus meminta para murid untuk menunggu di Yerusalem hingga Roh Kudus dicurahkan dan mereka dibaptis dengan Roh Kudus.
Jadi pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta itu juga dapat dipahami sebagai penanda terpenuhinya janji Yesus untuk mengutus Roh Kudus sebagai penuntun, penghibur, dan pemberi kuasa bagi kita umat tebusan-Nya.
Hal itu juga diyakini sebagai peristiwa yang menandai kelahiran Gereja Kristen dan permulaan zaman Roh Kudus.
Sejak saat itu, Roh Kudus hadir secara aktif dalam kehidupan orang percaya, memberikan bimbingan, kekuatan, dan karunia rohani.
Pencurahan Roh Kudus dianggap sebagai peristiwa mendasar dalam sejarah Kristen dan memiliki dampak yang besar bagi orang percaya.
Lalu apakah nubuat Nabi Yoel itu akan kembali terulang.
Ya, hal ini sesuai dengan Firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 2:17 “Akan terjadi pada hari-hari terakhir–demikianlah firman Allah–bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.”
Jadi jelas bahwa peristiwa itu akan kembali terulang baik di masa-masa kini maupun masa yang akan datang, hingga Tuhan Yesus datang kembali untuk yang kedua kali.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang pengalamanmu memperoleh lawatan Roh Kudus.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Diskusi tentang apakah antara Paulus dengan orang-orang Yahudi di kediamannya?
Apakah ada kesepakatan tentang hal yang mereka diskusikan?
Roma 14:17 ”Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”
Kerajaan Allah bukanlah kerajaan fisik atau duniawi tetapi realita rohani yang ada pada orang percaya, termasuk interaksi mereka kepada Tuhan dan sesama. Kerajaan Allah adalah dunia rohani di mana Kristus memerintah sebagai Raja dan kehendak-Nya dilakukan. Kristus sebagai kepala dan jemaat adalah tubuh-Nya.
Dengan demikian, Kerajaan Allah adalah pemerintahan Kristus di muka bumi yang dilaksanakan oleh tubuh-Nya, yaitu kita sebagai bagian dari Ttbuh Kristus atau kumpulan orang percaya.
Memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah, bisa dilakukan baik secara pasif maupun aktif.
Secara pasif dimana kita hidup dan bekerja dengan benar sesuai nilai-nilai Firman Tuhan, sehingga orang tertarik dan bertanya-tanya mengapa kita bisa memiliki kehidupan yang berbeda dengan orang kebanyakan.
Selain itu, kita juga bisa secara aktif menyampaikan dengan mulut kita dibarengi dengan tindakan yang menegaskan apa yang kita sampaikan.
Dimana pun kita bekerja, apa pun profesi kita, kita bisa memberitakan Kerajaan Allah dengan melakukan:
Bekerja dengan jujur, dengan integritas dengan menerapkan nilai-nilai kebenaran dalam Firman Tuhan.
Jika diijinkan oleh perusahaan atau lembaga dimana kita bekerja, kita bisa memulai membentuk persekutuan, atau kalau sudah ada, kita bisa terlibat di dalamnya.
Mulai dengan mendoakan satu atau dua orang rekan sekerja, dan jika sudah tepat waktunya, beritakan Injil atau menceritakan kabar baik, sharing atau berbagi kebenaran Firman.
Dan hal tersebut bisa dilakukan selain di tempat kerja, juga di sekolah, di kampus atau di lingkungan tempat tinggal.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang pengalamanmu dalam bersaksi, baik secara pasif maupun aktif.