Jumat, 4 Juli 2025

MURID YANG DILINDUNGI OLEH BAPA DARI YANG JAHAT

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 17:11-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Yesus menekankan pentingnya kesatuan murid-murid seperti kesatuan antara Dia dan Bapa?
  2. Bagaimana Yesus menggambarkan peran-Nya dalam menjaga para murid selama Ia ada di dunia?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus tahu bahwa Ia akan segera disalibkan, bahwa saatnya akan tiba, Dia akan kembali kepada Bapa dan akan meninggalkan murid-murid-Nya.

Yesus merasakan kesedihan karena akan berpisah secara fisik dari murid-muridNya, yang telah berjalan bersama-Nya selama tiga tahun.

Namun, doa-Nya bukan doa keluhan, melainkan penyerahan diri kepada Bapa, yang menunjukkan kedamaian dan pengharapan yang dalam.

Seluruh isi doa-Nya menunjukkan betapa dalam kasih Yesus kepada murid-murid-Nya.

Ia berdoa agar mereka dipelihara, disatukan, dikuduskan, dan mengalami kemuliaan bersama-Nya.

Ini menunjukkan kerinduan Yesus agar mereka tetap dekat dengan Allah meskipun Ia pergi.

Yesus berpikir tentang kondisi murid-murid-Nya. Ia menyadari mereka akan menghadapi tantangan besar tanpa kehadiran fisik-Nya.

Maka Ia berdoa agar mereka tetap dalam kasih dan kesatuan, sama seperti kesatuan antara Yesus dan Bapa.

Yesus juga sadar bahwa dunia akan membenci murid-murid-Nya karena mereka memiliki firman-Nya dan hidup dalam kebenaran.

Oleh karena itu Ia berdoa untuk perlindungan mereka dari yang jahat.

Ia tidak meminta agar mereka diambil dari dunia, tetapi agar mereka dikuatkan.

Dan yang luar biasa, Tuhan Yesus juga berpikir tentang kita, generasi yang akan percaya melalui pemberitaan para murid. Ia berdoa agar semua orang percaya dari zaman ke zaman menjadi satu, sehingga dunia dapat melihat kasih Allah yang nyata.

Tuhan Yesus menutup doa-Nya dengan menyatakan kerinduan-Nya agar semua orang percaya melihat kemuliaan-Nya, yaitu berada bersama-Nya kelak dalam kekekalan.

Ia ingin kita umat tebusan-Nya mengalami kasih-Nya, yaitu Kasih yang telah ada sebelum dunia dijadikan.

Doa Yesus ini mengungkapkan bahwa di saat-saat paling berat menjelang penderitaan-Nya, Yesus tidak memikirkan diri-Nya sendiri, tetapi memikirkan kita. Tuhan Yesus mengasihi kita umat tebusan-Nya, dan sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Gembala Agung atas murid-murid-Nya.

Yesus berdoa agar kita: dipelihara dalam kebenaran, dilindungi dari si jahat. disatukan dalam kasih, dipenuhi dengan sukacita surgawi dan mengalami kemuliaan kekal bersama-Nya.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan apakah engkau hidup dalam kesatuan, ataukah engkau membiarkan perpecahan, kebencian, atau ego menguasai relasimu dengan saudara seiman? Dan ketika engkau menghadapi tantangan, apakah engkau percaya bahwa Tuhan tidak membiarkanmu sendirian?

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 106-107

Kamis, 3 Juli 2025

MURID YANG BERTUMBUH MENUJU THE NEXT LEVEL

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 6:5-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimana sikap kita ketika diperlakukan secara tidak adil?
  2. Hal-hal apa saja yang membuat seseorang tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

1 Korintus 6:7 ”Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?”

Firman Tuhan ini adalah tentang perilaku dengan kategori: the next level! Tuhan ingin membawa umat-Nya untuk masuk dalam tingkatan rohani yang semakin tinggi.

Yang pertama. “Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu”.

Hal ini berarti Tuhan ingin agar ada kerukunan yang sejati di antara saudara seiman.

Ini bisa terwujud jika satu dengan yang lain saling mengasihi dan mudah untuk memberikan pengampunan.

Alkitab memberikan contoh bagaimana perbedaan pendapat terjadi antara Petrus dan Paulus (lihat Galatia 2:11-14).

Paulus menegur Petrus karena Petrus bersikap munafik yaitu dia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah orang Yahudi datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat.

Petrus dengan rendah hati menyadari bahwa dia salah dan menyebut Paulus sebagai sebagai “saudara kita yang kekasih” (2 Petrus 3:15).

Yang kedua. “Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?” Saudara,hanya orang yang dewasa rohani yang bisa tetap bersukacita ketika diperlakukan tidak adil.

Untuk tujuan yang lebih besar, Tuhan ingin agar kita mampu untuk mengalah, dirugikan tanpa mengorbankan kebenaran.

Ingat bagaimana sikap Abraham kepada Lot seperti yang terdapat dalam Kejadian 13:1-18.

Pada waktu itu, Abraham dan keponakannya, Lot, memiliki harta yang sangat banyak, sehingga terjadi pertengkaran di antara para pegawai mereka.

Abraham sebagai paman, dia bisa meminta keponakannya, Lot, untuk berpindah ke tempat yang lebih jauh.

Tetapi apa yang dilakukan Abraham adalah dia meminta Lot untuk memilih tempat terlebih dulu.

“Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.” (Kejadian 13:9).

Dan Lot memilih tanah yang tampak lebih subur, yaitu wilayah lembah sungai Yordan yang di situ terdapat kota Sodom dan Gomora.

Abraham bersedia mengalah, dia bersedia melepaskan hak sebagai yang lebih senior, dia bersedia untuk rugi dengan memilih tanah yang lebih tandus.

Dan akhir cerita, kita tahu bahwa ternyata Lot salah memilih, lokasi tanah yang tampak lebih subur ternyata menyimpan kejahatan dan dosa yang sangat buruk.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan tentang bagaimana konflik sering terjadi, misalnya berebut warisan antar saudara. Diskusikan bagaimana solusi hal-hal seperti itu menurut kebenaran Firman Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 103-105

Rabu, 2 Juli 2025

MURID YANG MELAKUKAN KEHENDAK BAPA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 7:21-23

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Manakah yang lebih berharga: melakukan mujizat kesembuhan atau melakukan kehendak Bapa?
  2. Manakah yang lebih penting: berkhotbah atau mentaati perintah Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Setiap orang yang mengasihi Tuhan, mereka akan rindu untuk melayani Tuhan sesuai dengan bakat dan karunia rohani yang mereka miliki.

Ada yang dipanggil dalam pelayanan musik dan pujian: sebagai penyanyi di gereja, worship leader, pemusik, ikut dalam paduan suara dan sebagainya.

Ada orang-orang tertentu yang memiliki kharisma khusus dalam berkhotbah sehingga jika berkhotbah, maka banyak orang yang dikuatkan, dimotivasi, diteguhkan.

Atau orang yang memiliki karunia melakukan mujizat (1 Korintus 12:28), sehingga dia banyak melakukan mujizat kesembuhan, mengusir roh jahat bahkan membangkitkan orang mati.

Ya, banyak orang yang dipanggil untuk melayani dan mereka akan melayani sesuai dengan talenta dan panggilan Allah.

Baik sebagai diaken, penginjil, pengajar, pendeta, pengkhotbah, misionaris atau utusan misi.

Semua itu baik jika dilakukan dengan benar.

Tetapi Tuhan memberikan peringatan yang sangat keras bagi umat Tuhan, termasuk para hamba Tuhan: diaken, pendeta, pengkhotbah dan semua orang yang acap kali disebut sebagai pelayan Tuhan.

Peringatan itu adalah: “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:22,23). 

Ini adalah peringatan bagi kita semua, terlebih bagi kita yang sudah melayani Tuhan.

Karena Tuhan menilai bukan dari apa yang tampak kita lakukan, tetapi bagaimana seseorang melakukannya.

Orang bisa melakukan banyak pelayanan rohani yang hebat, tetapi ketika motifnya adalah agar orang memuji dia, menghormati dia, maka sesungguhnya dia bukan sedang melani Tuhan, tetapi melayani ego atau keinginannya sendiri.

Tuhan ingin agar kita melakukan kehendak-Nya saja.

Karena hanya dengan melakukan kehendak-Nya, maka apa yang kita lakukan, termasuk pelayanan kita, menjadi berarti di hadapan Tuhan.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan tentang berbagai jebakan rohani, yaitu hal-hal yang tampak baik di mata manusia tetapi sesungguhnya itu adalah hal yang mendukakan Roh Kudus.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 96-102

Selasa, 1 Juli 2025

MURID YANG HIDUP DALAM KEBENARAN SEJATI

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 5:20-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah konsekuensi atas kemarahan?
  2. Apakah yang harus dilakukan kalau Tuhan mengingatkan engkau tentang pertengkaranmu dengan saudara seiman?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Oleh anugerah kita diselamatkan oleh karya Kristus di kayu salib, dosa kita diampuni, kita memperoleh damai sejahtera Kristus yang membuat kita kuat, teguh dan berlimpah dalam sukacita.

Itu anugerah yang tidak mampu kita bayar.

Ketika kita dilahirkan kembali, kita seperti bayi rohani di dalam Tuhan.

Kita berperilaku seperti bayi, diberi minum susu, bubur dan makanan lunak lainnya.

Tetapi kita tentu tidak akan terus menerus menjadi bayi, orang tua kita tentu mengharapkan kita bertumbuh menjadi dewasa, dan ketika kita semakin dewasa, bukan bubur yang kita makan, tetapi makanan keras.

Demikian juga kita dalam pandangan Allah Bapa.

Dia ingin agar kita pun menjadi semakin dewasa di dalam Tuhan. Kita diajar tidak saja dengan pengajaran-pengajaran dasar seperti melakukan saat teduh, berdoa, tetapi Tuhan ingin agar kita juga memakan makanan keras seperti hidup dalam ketaatan kepada Tuhan, mengikut Dia berapapun harga yang harus kita bayar.

Kita hidup dalam kebenaran yang sejati, bukan sekadar menaati hukum atau berbuat baik, tetapi hidup dalam hubungan yang benar dengan Allah melalui Kristus dan Roh-Nya yang ada dalam kita.

Kita menjalani hidup yang mencerminkan karakter Allah: kasih, kekudusan, belas kasihan kepada mereka yang berdosa.

Kasih merupakan nilai kehidupan yang sangat penting karena Allah adalah Kasih (1 Yohanes 4:8).

Ciri utama dari orang yang hidup dalam kebenaran adalah ketika dia hidup dalam kasih, mengasihi keluarganya, mengasihi saudara seiman, bahkan mengasihi musuh atau orang yang membencinya (Matius 5:44).

Ciri yang lain dari orang yang hidup dalam kebenaran adalah dia hidup dalam kekudusan.

Mengapa? Karena Allah adalah Kudus.

Imamat 11:45  “Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.”

Allah menghendaki umat-Nya kudus karena Dia adalah kudus.

Hidup dalam kekudusan berarti hidup dalam terang, tidak menyimpan dosa, tidak suka melakukan hal-hal yang akan membuat Roh Kudus berduka.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, tanyakanlah bagaimana pendapat pembimbing rohanimu tentang kehidupanmu dan renungkan apa pun yang menjadi pendapatnya tentang dirimu.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 90-95

Senin, 30 Juni 2025

KEMENANGAN PADA MASA SUKAR

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 3:1-5, 16-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimana keadaan manusia di hari-hari terakhir?
  2. Apakah mereka yang menjalankan ibadah secara lahiriah pasti meyakini kekuatan ibadah tersebut?
  3. Apa yang bisa memperlengkapi kita di tengah masa sukar?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Keadaan manusia hari-hari ini bukanlah keadaan yang mengejutkan karena sudah dinubuatkan oleh Alkitab.

Manusia mencintai dirinya sendiri, menjadi hamba uang, sombong, berontak, dan tidak mempedulikan agama.

Dikatakan bahwa secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya itu. (Ayat 5)

Hari-hari ini kita berhadapan dengan suatu keadaan yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Yang benar menjadi salah, dan yang salah menjadi benar.

Yesus Kristus tidak menebus kita hanya agar kita pergi ke gereja dan memberi persembahan.

Dasar dari iman Kristiani sangatlah jelas: kita diselamatkan bukan oleh perbuatan baik, tapi oleh kasih karunia.

Dua orang yang sama-sama melakukan kegiatan ibadah dengan motivasi yang tidak sama akan menghasilkan perbedaan yang besar.

Mungkin awalnya tidak kelihatan, tapi segala sesuatu pasti akan teruji.

Bagaimana kita bisa bertahan dan menang di tengah keadaan akhir zaman ini?

Tidak lain, hanya ketika kita hidup dalam setiap perkataan firmanNya karena 2 Timotius 3:16 mengingatkan kita bahwa “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk mengatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”

Hidup di dalam Kristus pastilah mengalami perubahan karena kuasa Firman bekerja dalam diri kita.

Itu sebabnya jika kita sudah menjadi orang Kristen sekian tahun, namun hidup kita sama saja dan tidak mengalami perubahan, maka kita perlu mengevaluasi diri kita. Apa yang salah?

Tuhan sudah memperlengkapi kita dengan apa yang kita butuhkan.

Tinggal respon kita, apakah kita mau hidup di dalamNya dan mengalami kuasaNya?

Adalah cara hidup manusia sekarang yang sudah mempengaruhi Saudara? Carilah firman Tuhan berkaitan dengan Hal tersebut dan ceritakanlah kepada pembimbing Saudara agar Saudara mendapatkan support untuk berubah.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 86-89

Minggu, 29 Juni 2025

KERAJAAN YANG TIDAK TERGONCANGKAN

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 12:26-29

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang akan Allah lakukan terhadap bumi dan langit?
  2. Apa artinya ketika perubahan terjadi atas apa yang dapat digoncangkan?
  3. Bagaimana seharusnya respon kita setelah menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Beberapa waktu yang lalu, kita melihat dari banyak video singkat di media sosial, banyak bangunan tinggi di Bangkok digoncang gempa. Bahkan ada satu bangunan yang sampai roboh.

Kata goncang dikaitkan dengan goyangan yang sangat keras dan cepat, yang biasanya akan mengubah posisi dan kestabilan.

Rata-rata kita tidak suka digangu dari posisi nyaman dan stabil, tetapi dalam hidup kegoncangan pasti akan dialami oleh setiap orang karena kita hidup di dunia yang memang penuh dengan hal-hal yang mudah tergoncang.

Pertanyaannya bukanlah bagaimana caranya agar kita tidak tergoncang, tapi bagaimana caranya agar ketika goncangan itu datang, kita tidak rusak dan hancur.

Karena kekokohan suatu barang baru terbukti ketika tekanan dan goncangan datang, demikian juga kekuatan seseorang akan terlihat saat masalah dan badai datang

Ibrani 12:28 mengingatkan kita bahwa “kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan”.

Digoncang, tapi tidak tergoncangkan, itulah luar biasanya Allah kita.

Hari ini apa yang menggoncangkan hidup Saudara?

Bagaimana Saudara bisa mengevaluasi dasar kekuatan Saudara agar senantiasa terhubung dengan kerajaan Sorga dan tidak tergoncang?

Mengetahui bahwa kita punya Allah yang kuat dan hebat saja tidak cukup, kita perlu meresponinya dengan pengucapan syukur dan sikap hati yang beribadah kepadaNya menurut cara yang berkenan kepadaNya dengan hormat dan takut.

Diskusikanlah dengan rekan persekutuan Saudara hal-hal apa dalam hidup Saudara yang masih mudah tergoncang dan bagaimana Saudara dapat menang dan kuat di tengah goncangan tersebut.

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 80-85