Senin, 9 Desember 2024

KELAHIRAN YESUS ADALAH PENGGENAPAN JANJINYA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 9:6-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Sesuai dengan nubuatan Yesaya, untuk siapakah seorang anak telah lahir?
  2. Disebut apakah namanya oleh orang-orang?
  3. Bagaimana kekuasaanNya? Bagaimana Ia membesarkan dan mengokohkan kerajaanNya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Setelah pemerintahan Raja Salomo, Israel terbagi menjadi dua kerajaan: Israel di utara dan Yehuda di selatan.

Ketegangan politik, agama, dan militer di antara keduanya sering kali menjadi fokus perhatian para nabi.

Pada zaman Yesaya, kekuatan besar Asyur terus berkembang, Asyur menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil, termasuk Israel utara (Samaria), sehingga pada saat itu Samaria jatuh ke tangan Asyur.

Yehuda sendiri, meskipun belum jatuh, merasakan ancaman besar dari Asyur.

Rakyat berada dalam ketakutan dan keputusasaan karena ancaman perang dan kehancuran.

Raja-raja Israel seringkali mencari aliansi politik dengan bangsa-bangsa kafir, mereka tidak lagi bersandar kepada Tuhan, sehingga memperparah kondisi spiritual bangsa Israel. 

Kedua kerajaan jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala, melupakan hukum Tuhan, dan meniru praktik-praktik kafir bangsa-bangsa yang ada di sekeliling mereka.

Ketidakadilan dan penindasan orang miskin menjadi hal yang umum.

Nabi-nabi seperti Yesaya menyerukan pertobatan, tetapi pesan mereka sering kali diabaikan Inilah konteks di mana nubuat Yesaya memberikan janji terang dan pemulihan.

Ditengah kondisi ini Yesaya menyampaikan janji Tuhan mengenai kelahiran seorang anak yang akan membawa kekuasaan yang besar.

Gelar yang luar biasa disematkan kepada anak yang akan lahir ini: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Janji mengenai keadilan dan kebesaran yang akan dibawa oleh Raja Damai ini.

Sesuai referensi Nabi Yesaya hidup sekitar abad ke-8 SM (antara tahun 740-701 SM).

Secara kasar nubuat ini digenapi setelah kurang lebih 700 tahun kemudian, suatu penantian yang tidak pendek.

Janji Tuhan digenapi selalu pada waktu yang tepat sesuai kehendakNya, sekalipun pada masa itu banyak orang Israel, terutama para pemimpin politik dan agama, tidak menanggapi nubuat ini dengan serius.

Mereka lebih memilih untuk mengandalkan kekuatan militer.

Kita menyadari bahwa janji tentang kerajaan yang memiliki kekuasaan yang besar ini bukanlah mengenai kerajaan dunia, namun berbicara mengenai Kerajaan Allah.

Kita adalah warga Kerajaan Allah karena menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Kita hidup dalam kerajaan yang tidak tergoncangkan dan memiliki damai sejahtera yang tidak berkesudahan.

Kelahirannya yang senantiasa kita peringati setahun sekali setidaknya mengingatkan kita semua bahwa Allah tidak pernah lupa dengan janjiNya.

Kedatangannya seharusnya juga memberikan keyakinan kepada kita bahwa anak cucu kita di masa depan pasti juga akan mewarisi seluruh janji-janjiNya yang kita dengar saat ini.

Jadi mari kita ajarkan mereka untuk setia dan tetap berpegang pada janjiNya. 

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Efesus 1-3

Minggu, 8 Desember 2024

BERJALAN DENGAN IMAN

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 11:1-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa definisi iman menurut Ibrani 11:1?
  2. Karena apa yang membuat kita dapat mengerti bahwa alam semesta telah dijadikan oleh Firman Allah?
  3. Mungkinkah tanpa iman kita dapat berkenan kepada Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ayat Ibrani 11:1 adalah salah satu ayat yang dikenal oleh banyak anak-anak Tuhan bahkan ayat yang menjadi hafalan di luar kepala.

Dan di ayat-ayat selanjutnya mengisahkan tentang belasan pahlawan-pahlawan Iman.

Seandainya apabila kita hidup pada masa itu, kita hidup bersama salah satu dari pahlawan Iman dan menjadi saksi hidup yang dikisahkan di Ibrani 11:1-40.

Bisa saja kita yang menjadi saksi mata tentang apa yang mereka percayai dan yang mereka lakukan dan pada masa itu adalah hal biasa atau hal yang lumrah yang mereka harus hadapi dan jalani tanpa tahu ujung dari apa yang mereka percayai.

Alkitablah yang akhirnya menceritakan bahwa apa yang mereka percayai dan apa yang mereka lakukan pada masa itu adalah merupakan contoh teladan Iman dan banyak hal positif yang kita bisa petik dan teladani dari para pahlawan Iman yang tercatat di kitab Ibrani.

Suatu hari saya pernah bertanya kepada sahabat saya yang dulu rajin berdoa dan juga rajin mengikuti pertemuan doa.

Saya bertanya kepada sahabat saya, kenapa akhir-akhir ini dia sudah jarang ikut dalam pertemuan doa tanpa bermaksud menilai negatif atau menghakimi sahabat saya.

Dalam obrolan yang santai, ringan dan saling percaya sebagai sahabat, akhirnya sahabat saya itu mengungkapkan bahwa dulu memang dia rajin berdoa namun sampai satu titik, dimana ada beberapa doanya sampai saat ini belum dijawab.

Semakin didoakan dia merasa jawaban doa itu semakin jauh, bahkan dalam penantian dia berdoa hidupnya bukan menjadi lebih mudah, malah sebaliknya hidupnya banyak mengalami tekanan. Istilah peribahasanya “sudah jatuh tertimpa tangga juga”.

Sementara di sisi lain, sahabat saya bercerita bahwa ada temannya tanpa beriman pun mereka mendapat segala sesuatu yang mereka inginkan.

Sahabat saya tidak terlalu yakin bahwa iman yang dia miliki saat ini bisa menjawab doanya.

Cerita seperti ini ternyata banyak dialami anak-anak Tuhan juga.

Mereka malas untuk berdoa, mereka enggan bertekun dalam iman mereka, mereka tidak terlalu bergairah untuk lebih sungguh-sungguh melayani Tuhan bahkan cenderung apatis karena iman yang mereka miliki tidak membuat hidupnya lebih baik.

Pembicaraan tentang topik “hidup dengan iman dan berjalan dengan iman” untuk sebagian orang mungkin hal yang biasa dan dapat ditanggulangi, apapun kondisi yang dialami mereka tetap beriman kuat dan teguh.

Namun untuk sebagian orang, hidup dan berjalan dengan iman “ngeri-ngeri sedap” karena dalam prakteknya untuk sebagian orang perlu sekali ditolong dan perlu untuk diteguhkan.

Judul renungan kita di hari ini adalah tentang berjalan dengan Iman.

Apapun kondisi yang kita alami hari-hari ini, mari kita terus belajar berjalan dengan Iman.

Dan Ingat bahwa Iman yang membuahkan hasil itu perlu waktu dan kesabaran.

Surat Ibrani 11:6A dengan tegas berkata tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita. Apakah yang menjadi masalahmu yang menyebabkan kita tidak lagi memiliki iman yang teguh. Bagaimana solusinya agar kita bisa hidup serta berjalan dengan Iman?

Pembacaan Alkitab Setahun

Galatia 4-6

Sabtu, 7 Desember 2024

BERPEGANG PADA KEBENARAN FIRMANNYA

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 3:14-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang disarankan oleh Paulus di dalam suratnya, supaya kita lakukan? (Ayat 14)
  2. Apa saja yang diingatkan oleh Paulus kepada Timotius? (Ayat 15)
  3. Siapa yang sebenarnya mengilhamkan penulisan kitab suci? Dan apa manfaatnya untuk kita yang membaca kitab suci? (Ayat 16)
  4. Apa yang diperlengkapi oleh tiap-tiap manusia kepunyaan Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, masih ingatkah kita tentang tema khotbah di minggu pertama bulan Desember ini?

Betul, judul tema khotbah awal bulan Desember adalah “Hidup secara alkitabiah”.

Jika ada yang bertanya kepada kita, apa maksud atau arti dari tema tersebut?

Kita bisa menjawab, salah satu artinya adalah menjalani hidup sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhan yang ada dalam kitab suci.

Pertanyaan selanjutnya apakah mudah untuk hidup sesuai dengan perintahNya? Jawabannya tentu tidak mudah.

Sadarkah kita bahwa hari-hari ini banyak sekali ajaran-ajaran palsu yang mungkin membuat sebagian kita bingung dan ragu untuk memahami dan percaya tentang ajaran murni yang ada di dalam kitab suci?

Apalagi kondisi hidup kita saat ini diperhadapkan dengan banyak sekali tantangan, baik itu tentang keuangan, kesehatan, studi, pekerjaan, usaha, pergaulan dan lain sebagainya.

Apakah iman percaya kita tetap teguh kepada Dia?

Paulus mengingatkan Timotius sebagai anak rohaninya, agar Timotius tetap berpegang pada kebenaran Firman yang pernah diterima sejak kecil.

Hal yang sama saat ini surat Paulus mengingatkan kita juga, supaya kita yang sudah mengetahui kitab suci sedari kecil untuk tetap teguh berpegang kepada kebenaran itu.

Jika status kita saat ini sebagai orang tua yang sudah memiliki anak, perlu sekali sejak dini kita memperkenalkan anak-anak kita tentang ajaran kitab suci.

Jika hari ini kita berstatus remaja dan anak muda, maka perlu sekali kita mengingat kembali dan mau belajar kitab suci yang pernah kita terima sejak di sekolah minggu.

Jika kita saat ini kita petobat baru, maka kita juga perlu belajar dengan sungguh-sungguh tentang kebenaran Firman Tuhan melalui pembimbing rohani yang Tuhan percayakan kepada kita.

Bagaimana kita mengingat Firman Tuhan, jika kita jarang membaca apalagi menghafalkan Firman Tuhan?

Bagaimana kita bisa mengetahui ajaran-ajaran sesat yang saat ini makin marak kita dengar, jika kita tidak mau belajar sungguh-sungguh tentang Alkitab?

Bagaimana kita bisa menang menghadapi berbagai ujian hidup jika kita tidak menjadi pelaku-pelaku Firman?

Ingat saudaraku, bahwa segala tulisan yang diilhamkan Allah bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan kita, untuk memperbaiki kelakuan kita dan untuk mendidik kita dalam kebenaran -2 Timotius 3:16.

Jadikanlah Firman Tuhan sebagai dasar dan pedoman hidup dan tetaplah berpegang pada kebenaran Firman apapun resikonya.

Pada akhirnya, kita menjadi orang yang diberkati oleh Firman yang kita lakukan.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita. Apakah Alkitab yang kita miliki saat ini hanya sekadar bacaan biasa saja atau buku yang ingin untuk di pelajari lebih dalam?

Pembacaan Alkitab Setahun

Galatia 1-3

Jumat, 6 Desember 2024

MENDENGAR FIRMAN DAN MENGERTI

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 13:18-23

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi dengan orang yang mendengar firman tetapi tidak mengerti?
  2. Apa yang terjadi dengan orang yang mendengar firman tetapi tidak berakar?
  3. Apa yang terjadi dengan orang yang mendengar firman tetapi dihimpit oleh kekuatiran dunia?
  4. Apa yang terjadi dengan orang yang mendengar firman dan mengerti?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Perumpamaan tentang seorang penabur sesungguhnya suatu ilustrasi sederhana yang diberikan Yesus kepada murid-muridNya dan orang banyak yang berbondong-bondong mengerumuni Dia.

Pekerjaan seorang penabur, aktivitas yang dilakukannya, serta bagaimana kondisi tumbuhan hasil dari taburan adalah hal yang biasa dilihat kebanyakan orang pada masa itu.

Yesus memberikan perumpamaan bukan untuk merahasiakan kebenaran yang terkandung di dalamnya, namun menggunakan perumpamaan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat dimengerti dan dipahami dengan sangat baik oleh sebanyak mungkin orang-orang yang mengerumuninya.

Sekalipun perumpamaan ini adalah hal yang biasa dalam kehidupan mereka namun tidak semua orang yang mengerumuninya melihat dan mengerti apa yang dimaksud oleh Yesus.

Persoalan utamanya adalah hati mereka sudah menebal, telinganya berat mendengar dan matanya melekat tertutup seperti apa yang dikatakan Yesus. Kita percaya bahwa apa yang dikatakan Yesus mengenai bangsa ini bukanlah suatu kondisi jasmaniah tetapi kondisi hati dan rohani mereka.

Kebenaran tentang penabur ini sangat sederhana tetapi tetap membutuhkan anugerah Tuhan agar seseorang dapat memahaminya dengan benar.

Murid-murid dikatakan oleh Yesus sebagai orang-orang yang berbahagia karena mata mereka melihat dan telinga mereka mendengar, bahkan banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang murid-murid lihat namun tidak bisa melihatnya.

Saudara, perumpamaan ini tidak hanya berbicara mengenai tanah yang baik tetapi juga mengingatkan kita akan siapa yang bisa membuat suatu tanah menjadi baik.

Murid-murid adalah orang-orang yang berkomitmen untuk belajar dan mengikut Yesus serta melakukan apa yang menjadi kehendakNya.

Kita harus ingat bahwa Yesus hanya berjanji kepada murid-murid bahwa Dia akan menyertai mereka sampai akhir jaman, Yesus tidak berjanji kepada semua orang. Ketika murid-murid ini belajar dan mengerti Firman Tuhan serta melakukan dengan pertolongan Roh Kudus maka mereka berbuah berkali lipat.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita benar-benar muridNya?

Marilah kita merenungkan ulang, sudahkah kita mengikuti apa yang diperintahkanNya kepada kita sebagai murid?

Berbuahkah hidup kita berkali lipat seperti yang seharusnya terjadi pada murid-murid Yesus?

Pastikan kita mengevaluasinya bersama Roh Kudus, dan dia akan memberitahu posisi Saudara.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Korintus 10-13

Kamis, 5 Desember 2024

HIDUP MENURUT PETUNJUK FIRMANNYA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MAZMUR 119:34-38

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Hal apakah yang disukai oleh Pemazmur?
  2. Hal apa yang ingin dihindari oleh Pemazmur?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tuhan sanggup untuk memberikan arahan, tuntunan kepada umat-Nya.

Daud, Musa, para nabi di Alkitab memberikan kesaksian bagaimana Tuhan menolong mereka untuk mengerti bagaimana mereka harus melangkah dan juga memberikan peringatan ketika mereka salah melangkah.

Pada masa yang lalu, Allah berbicara langsung kepada para nabi. Kadangkala Tuhan juga memberikan petunjuk melalui penglihatan, seperti yang Paulus alami ketika dia hendak ke wilayah Asia, tetapi kemudian mendapat penglihatan, ada orang yang berseru dari Makedonia sehingga akhirnya Paulus berganti arah menuju ke Makedonia, Filipi dan wilayah Eropa lainnya -Kisah Para Rasul 16:6-10.

Saat ini umat Tuhan bisa memperoleh tuntunan Tuhan melalui Roh Kudus yang memberikan kesan atau bisikan atau suara yang lirih dalam batin kita, yang biasanya dikonfirmasi melalui damai sejahtera yang kita peroleh setelah kita menyadari suara Roh tersebut dan mengaminkannya.

Dan yang pasti, hal ini membutuhkan kepekaan kita untuk mendengar suara Roh, butuh keakraban atau keintiman kita dalam bersekutu dengan Tuhan secara pribadi.

Petunjuk dan arahan dari Tuhan yang lain adalah melalui Firman Tuhan yang kita baca di Alkitab.

Mazmur 119 yang terdiri dari 176 ayat, seluruhnya adalah tentang bagaimana Daud memaknai Firman yang berupa antara lain: Taurat, petunjuk, titah, perintah, firman, ketetapan.

Di Mazmur pasal 119 saja, terdapat 25 kata Taurat, ada 5 kata petunjuk, ada 22 kata perintah dan perintah-perintah, ada 20 kata titah dan titah-titah, ada 18 kata firman, firman-Mu dan firman-firman-Mu, ada 22 kata ketetapan dan ketetapan-ketetapan-Mu.

Daud terbukti memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tuhan karena dia memang begitu mencintai Firman, begitu bergantung kepada Tuhan dengan selalu mencari petunjuk, pimpinan, arahan Tuhan dalam seluruh hidupnya.

Di jaman modern ini, kita juga sangat membutuhkan arahan, pimpinan Tuhan agar hidup kita benar, agar kita mengerti kemana kita harus melangkah, apa yang harus kita putuskan.

Terlebih untuk hal-hal yang penting, yang memiliki dampak jangka panjang, betapa kita membutuhkan pimpinan dan arahan Tuhan.

Dan semoga seperti Daud, maka dalam kehidupan kita sehari-hari, kita memperoleh: petunjuk, titah, perintah, firman dan ketetapan Tuhan atas hidup kita.

Baik untuk kehidupan pribadi, studi, pekerjaan, pelayanan.

Sehingga misalnya kita memahami apa panggilan Tuhan atas kita, dimana kita bisa melayani Tuhan, apa karunia rohani kita, kemana kita akan studi dan bekerja dan seterusnya.

Saudara, dalam kelompok kecil diskusikan tentang pengalamanmu memperoleh arahan Tuhan dalam kehidupanmu.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Korintus 5-9

Rabu, 4 Desember 2024

MENDENGAR FIRMAN DAN MELAKUKAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 6:46-49

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Seumpama apakah seorang yang taat pada perintah Tuhan?
  2. Dan seumpama apakah seorang yang sering tidak mentaati perintah Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Apakah yang menyebabkan rumah atau gedung atau properti bernilai mahal?

Menurut para pemasar properti, ada empat hal yang menyebabkan properti bernilai tinggi, yaitu:

1). Lokasi yang strategis, 2). Pembangunan infrastruktur di sekitar properti tersebut, 3). Kualitas bangunan, 4). Fasilitas yang tersedia di sekitar properti tersebut.

Kualitas bangunan ada pada posisi yang ketiga, berarti sangat penting.

Dalam daftar tersebut, desain bangunan, arsitektur yang indah dari bangunan tersebut bahkan tidak termasuk hal utama yang menyebabkan sebuah properti memiliki nilai yang tinggi.

Paragraf Firman Tuhan yang kita baca di atas, Tuhan Yesus membandingkan dua jenis rumah.

Yang pertama adalah rumah yang dibangun di atas batu.

Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.

Jadi kualitas bangunan rumah ini sangat baik.

Yang kedua, rumah yang dibangun di atas tanah tanpa dasar atau fondasi apa pun.

Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.

Artinya kualitas bangunan ini sangat buruk, sekali pun mungkin arsitekturnya hebat, ornamennya indah, tetapi kualitas konstruksi bangunan sangat buruk.

Orang yang membaca Firman Tuhan, merenungkan dan melakukannya, mereka diibaratkan seperti rumah yang dibangun diatas fondasi batu, sehingga kualitas bangunan sangat baik.

Orang tersebut ketika mengalami badai dalam kehidupan, apakah itu badai dalam masalah ekonomi atau badai dalam rumah tangga.

Dia akan tetap kokoh berdiri, tidak menjadi putus asa bahkan undur dari Tuhan.

Tetapi jika orang yang membaca Firman Tuhan, mungkin bahkan membaca setiap hari, tetapi jika orang tersebut tidak bersedia melakukan arahan Tuhan, petunjuk Tuhan dari Firman yang dia baca.

Maka orang tersebut diibaratkan sebagai orang yang membangun rumah, tampak cantik karena dia mampu membayar arsitek yang pandai, tampak mewah karena dia membeli berbagai ornamen menghiasi rumah tersebut, baik eksterior rumah maupun interior rumah.

Tetapi dia hanya peduli dengan penampilan luar, dia tidak membangun rumahnya dengan fondasi yang benar.

Maka jika ada air bah, rumah tersebut akan dengan mudah menjadi hancur.

Makna rohaninya, orang yang membaca Firman tanpa bersedia untuk melakukan petunjuk dan arahan Firman, tetapi berusaha tampil baik di depan orang banyak.

Maka dia menjadi seorang yang tidak tahan banting.

Ketika dia menghadapi tekanan dalam kehidupan, misalnya kesulitan dalam kuliah, atau kesulitan dalam pekerjaan.

Maka dengan mudah dia akan menyalahkan orang lain, menyalahkan pasangan, menyalahkan pembimbing rohani, bahkan menyalahkan Tuhan!

Saudara, dalam kelompok kecil diskusikan tentang berbagai tekanan atau kesulitan dalam sekolah, kuliah, pekerjaan atau dalam rumah tangga. Lalu seperti apa jalan keluar yang biasa engkau lakukan?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Korintus 1-4