Minggu, 9 November 2025

MENELADANI KEMENANGAN YESUS ATAS KUASA IBLIS

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 4:1-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Jelaskan apa makna pencobaan tentang perkataan mengubah “batu menjadi roti”?
  2. Jelaskan apa makna pencobaan tentang perkataan “coba jatuhkan diriMu ke bawah”?
  3. Jelaskan apa makna pencobaan tentang perkataan “memperlihatkan semua kerajaan dan kemegahan dunia”?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Peristiwa iblis mencobai Yesus di padang gurun terjadi setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes pembaptis.

Seperti kita ketahui bahwa sebelum Dia memulai pelayananNya di muka umum, Yesus terlebih dahulu berpuasa selama empat puluh hari dan empat puluh malam.

Yesus memberi teladan kepada kita suatu disiplin rohani dan sifat ketergantungan pada Bapa yang mengutusNya, bukan bergantung kepada kekuatanNya sendiri sebagai manusia lahiriah.

Setelah Yesus berpuasa Iblis mencobaiNya untuk membelokkan Yesus dari ketaatanNya yang sempurna kepada kehendak Bapa.

Iblis memakai kesempatan saat Yesus lapar setelah berpuasa untuk mengajukan tawarannya (ayat 2).

Ada tiga hal yang ditawarkan iblis kepada Yesus:

  1. Iblis menawarkan kebutuhan jasmani yaitu mengubah batu menjadi roti (ayat 3).
  2. Iblis menawarkan agar Yesus mendemonstrasikan kuasaNya kepada dunia dan  menguji kesetiaan BapaNya terhadap Yesus putraNya (ayat 5-6).
  3. Iblis menawarkan keinginan mata dan segala kekuasaan, serta segala kemegahan dunia (ayat 8-9).

Bila kita perhatikan dalam setiap perkataan Iblis untuk mencobai Yesus, Iblis selalu “mengutip” ayat Firman, meskipun dengan maksud yang salah, untuk mencobai Yesus.

Kita tahu bahwa Yesus menolak semua tawaran iblis dengan menggunakan kebenaran firman Tuhan juga.

Dalam kehidupan kita saat ini kita sering kali diperhadapkan dengan berbagai tawaran dunia yang terlihat menarik, namun seringkali menyesatkan!

Pada umumnya tawaran ini disamarkan dalam bentuk yang indah yang sulit kita bedakan karena tampak seperti kebenaran.

Kemajuan teknologi dalam hal ini media informasi bisa memberikan tawaran yang salah seperti: ajaran filsafat duniawi, gaya hidup dan pemikiran yang bebas, berbagai kesempatan untuk memperoleh keberhasilan dengan cepat dan mudah, bahkan pengajaran rohani dari banyak orang yang tidak kita kenal kehidupannya.

Apakah setiap tawaran dan informasi atau kesempatan itu baik atau buruk? Bagaimana cara kita mengetahuinya?

Tentu dengan cara kita harus belajar Firman, menggali Firman Tuhan baik itu secara pribadi maupun dengan kelompok pemuridan, berdoa, membangun hubungan pribadi dengan Tuhan.

Semua itu adalah cara kita agar dapat mengetahui dan mengenali tujuan setiap tawaran dan informasi.  

Kita dapat memakai kebenaran firman Tuhan sebagai dasar dan pedomannya.

Jika hal itu berdampak buruk dan tidak sesuai Firman Tuhan, maka kita harus bisa bersikap tegas menolaknya!

Kita dapat meneladani bagaimana Yesus menang atas kuasa Iblis pada saat dicobai.

Yesus memakai Firman Tuhan sebagai sarana untuk melawan pencobaan iblis dan Dia mengalami kemenangan.

Diskusikan dengan kelompok PA atau Persekutuan kita, keteladanan apa yang kita bisa ambil ketika Yesus menang atas kuasa Iblis?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 11-12

Sabtu, 8 November 2025

KEMATIANNYA MEMUSNAHKAN IBLIS YANG BERKUASA ATAS MAUT

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 2:14-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang dimaksud “mereka, yaitu anak-anak dari darah dan daging”? 
  2. Untuk apa Allah menjadi manusia (inkarnasi), bahkan mati bagi mereka? (Ayat 14c-15a)
  3. Siapa yang sesungguhnya Yesus kasihi? (Ayat 16)
  4. Siapakah yang dimaksud Imam Besar itu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika manusia jatuh dalam dosa, sejak saat itulah manusia terpisah dari Allah, kondisi ini menyebabkan kematian kekal, baik mati secara rohani maupun mati secara fisik sehingga manusia tidak bisa lagi bersekutu dengan Allah seperti semula oleh karena dosa-dosanya.

Allah menyadari bahwa dalam kejatuhannya manusia ciptaanNya dalam kedagingannya adalah lemah dan terbatas.

Kelemahan dan keterbatasan manusia tidak memungkinkan manusia dapat menyelamatkan diri mereka sendiri dari kebinasaan yang kekal.

Oleh karena itu ALLAH sendiri yang berinisiatif berinkarnasi menjadi manusia, sebagai Allah Dia tidak mungkin mati, oleh karena itu Dia mengambil rupa sebagai manusia bahkan sebagai hamba untuk menjadi Juruselamat yang sempurna bagi umat manusia.

KematianNya diatas kayu salib  memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut dan membebaskan manusia dari perhambaan dosa.

Dengan demikian maka hubungan manusia dengan Allah dipulihkan dan didamaikan.

Oleh kematianNya juga, manusia diselamatkan dari hukuman kekal.

Semua yang dilakukan Allah diatas kayu salib bukanlah untuk malaikat-malaikat, melainkan semata-mata karena begitu besar kasihNya kepada kita manusia yang diciptakanNya (lihat Yoh 3:16).

Yesus telah lebih dahulu mengalahkan maut diatas kayu salib, sehingga memberikan kekuatan dan penghiburan kepada kita.

Karya salib tidak hanya sebatas keselamatan yang Allah berikan, namun juga memberikan kita keyakinan ketika kita menghadapi kesulitan, tantangan hidup dan ketakutan apapun itu.

Dia menolong dan memampukan kita dalam menghadapi segala kesulitan, tantangan hidup kita. Amin.

Kita tahu bahwa kematian Yesus diatas kayu salib adalah untuk memusnahkan iblis yang berkuasa atas maut dan membawa kepada keselamatan manusia. Pertanyaannya, berdasarkan pernyataan diatas kenapa masih banyak orang yang tidak percaya kepada karya salib Kristus? Dan apa yang menjadi peranan kita agar kuasa salib itu dirasakan dan dialami oleh orang banyak. Diskusikan dengan kelompok PA atau Persekutuan kita.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 9-10

Jumat, 7 November 2025

BANGSA YANG DIAM DALAM KEGELAPAN MELIHAT TERANG

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 4:12-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dilakukan Yesus ketika mendengar bahwa Yohanes telah ditangkap?
  2. Firman apa yang digenapi ketikan Yesus meninggalkan Nazaret?
  3. Hal baik apa yang dinubuatkan mengenai bangsa yang diam dalam kegelapan?
  4. Apa yang Yesus beritakan sejak saat itu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus memulai pelayanan-Nya di wilayah Galilea, sebuah daerah yang sering dipandang rendah dan jauh dari pusat keagamaan Yerusalem.

Di sanalah genaplah nubuat nabi Yesaya: “Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit terang.” (Matius 4:16).

Ayat ini menegaskan bahwa Yesus datang bukan hanya untuk bangsa Yahudi yang taat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dalam keterasingan, keputusasaan, dan kegelapan rohani.

Terang Kristus menembus tempat-tempat yang paling gelap — baik secara geografis, sosial, maupun hati manusia — untuk membawa pengharapan dan kehidupan baru.

Di zaman modern, kegelapan itu tidak lagi hanya berbentuk penyembahan berhala atau penindasan lahiriah atau posisi geografis yang jauh dari kota.

Ia muncul dalam bentuk kebingungan moral, kekosongan makna, dan hilangnya kasih di tengah kemajuan dunia.

Banyak orang hidup dalam terang teknologi, tetapi hatinya gelap oleh rasa takut, cemas, dan kehilangan arah.

Dunia mencari solusi melalui pengetahuan dan sistem, tetapi tanpa Kristus, semua itu tentu sia-sai. Terang yang sejati datang dari Kristus sendiri — Dia yang memanggil kita untuk berpaling dari jalan lama dan hidup dalam pertobatan -Matius 4:17.

Pertobatan bukan sekadar menyesali dosa, tetapi membuka hati agar terang Kristus mengubahkan cara berpikir dan arah hidup kita.

Namun kita tidak berhenti pada diri kita sendiri, pengampunan Kristus atas dosa kita memiliki tujuan ilahi dan mulia, yaitu membawa orang-orang berdosa sama seperti kita dulu untuk datang kepada terang Kristus.

Hari ini, Tuhan memanggil kita untuk menjadi pembawa terang di tengah dunia yang gelap dan menuju kebinasaannya.

Jangan biarkan kegelapan zaman ini melemahkan iman dengan cara mendistraksi kita melalui berbagai informasi dan kegiatan yang cenderung membuat kita nyaman untuk sibuk dengan kehidupan dan persoalan sendiri.

Ada tetangga, rekan kerja, keluarga yang terdekat dan masih hidup dalam kegelapan membutuhkan terang Kristus yang kita miliki.

Mereka mungkin saja baik-baik secara lahiriah namun kita pasti tahu bahwa semua orang tanpa Kristus sedang hidup dalam kegelapan.

Mereka membutuhkan terang Kristus agar dapat melihat realita sesungguhnya kehidupan yang benar sehingga mengalami sukacita dan damai sejahtera.

Bila hati kita siap dan kita berkomitmen untuk bergerak, Tuhan bisa membawa kita kepada orang-orang tersebut, sehingga keselamatan itu sampai kepada mereka.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, mengenai topik ini dengan lebih mendalam. Bagaimana kita bisa praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkat apa yang didapat dari melakukan Firman Tuhan ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 7-8

Kamis, 6 November 2025

KUASA UNTUK MENGIKAT DI BUMI

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 16:15-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa jawab Simon Petrus ketika Yesus bertanya “siapakah Aku ini?” 
  2. Mengapa Yesus mengatakan “berbahagialah engkau Simon bin Yunus?”
  3. Dimana Yesus mendirikan jemaatNya?
  4. “Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” Menurut anda apakah maksud Yesus ini?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya tentang siapa diri-Nya, Petrus menjawab dengan iman yang teguh, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” (Matius 16:16).

Jawaban ini bukan sekadar pengakuan lisan Simon, melainkan penyataan rohani yang datang dari Bapa di surga.

Di atas pengakuan ini, Yesus mendirikan gereja-Nya — komunitas orang-orang yang percaya dan hidup dalam otoritas surgawi.

Ia berkata, “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di bumi akan terikat di surga, dan apa yang kaulepaskan di bumi akan terlepas di surga.” (ay.19).

Ayat ini menunjukkan bahwa iman kepada Kristus memberi kuasa untuk menghadirkan kehendak Allah di bumi — bukan melalui kekuatan manusia, tetapi melalui otoritas ilahi yang bekerja di dalam gereja-Nya.

Saudara, tidak sedikit orang- orang percaya melupakan atau kehilangan kesadaran akan otoritas rohani ini.

Ketakutan, kompromi, dan tekanan dunia dengan berbagai informasi yang salah  membuat manusia sering “terikat” oleh kekhawatiran, dosa, dan opini manusia.

Kita lupa bahwa Yesus memberi kita kuasa untuk menolak setiap pekerjaan kegelapan, untuk mengikat intimidasi kekuatiran dan ketakutan, dan untuk melepaskan kebenaran, sukacita serta damai sejahtera di lingkungan kita.

Kuasa mengikat di bumi bukan sekadar doa deklaratif yang kita lakukan pada saat persekutuan doa atau doa probida, tetapi kesadaran hidup bahwa kita mewakili surga di tengah dunia yang kacau dimanapun kita berada.

Kuasa itu bekerja ketika kita mempraktekkan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari cara berpikir, perkataan dan keputusan yang kita buat.

Kuasa itu bekerja ketika hati dan gaya hidup kita selaras dengan kehendak Kristus.

Hari ini, Tuhan mengingatkan bahwa gereja bukanlah lembaga yang pasif, melainkan wakil Kerajaan Allah di bumi.

Setiap anak Tuhan diberi kunci rohani untuk menghadirkan terang di tempat gelap, keadilan di tengah ketidakbenaran, dan kasih di tengah kebencian.

Jangan biarkan dunia yang mengikatmu dengan ketakutan dan kesesatan; berdirilah dalam otoritas Kristus.

Gunakan kuasa yang telah dipercayakan kepadamu — untuk mengikat hal-hal yang tidak sesuai dengan surga, dan melepaskan kehendak Allah di bumi.

Sebab kuasa itu nyata, dan bekerja melalui mereka yang hidup dalam kebenaran.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, mengenai topik ini dengan lebih mendalam. Bagaimana kita bisa praktekkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkat apa yang didapat dari melakukan Firman Tuhan ini.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 5-6

Rabu, 5 November 2025

TIDAK ADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA DARI KRISTUS

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 8:31-35

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya memahaminya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah supaya Allah ada di pihak kita?
  2. Siapakah yang bisa memisahkan kita dari kasih Kristus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Roma pasal 8 adalah puncak dari ajaran Rasul Paulus, sebuah rangkaian pernyataan kemenangan rohani, tentang kasih, keselamatan, dan kepastian hidup kekal dalam Kristus.

Di tengah penderitaan, aniaya, dan tantangan hidup yang berat, Paulus menyatakan satu kebenaran yang sangat kuat dan agung: “Tidak ada kuasa di bumi maupun di surga yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.”

Kata-kata ini bukan sebuah teori bagi Paulus, tetapi pengalaman pribadi Paulus sendiri yang telah menghadapi penganiayaan, pemenjaraan, bahkan ancaman kematian.

Namun, di tengah semua itu, imannya berdiri teguh karena ia tahu, Allah berpihak kepadanya. “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”

Kalimat ini bukan pertanyaan retoris, melainkan pernyataan keyakinan mutlak.

Paulus tidak sedang berkata bahwa kita tidak akan pernah memiliki musuh, tetapi bahwa tidak ada musuh yang dapat mengalahkan kita jika Allah bersama kita.

Kebenaran Firman ini sangat kuat, yang menjadi pertanyaan? Apakah seorang percaya bisa dikalahkan?

Jika melihat realita dalam kehidupan, tentu bisa dan faktanya banyak umat Tuhan yang kalah dalam peperangan rohani.

Penyebab kekalahan orang percaya ternyata bukan hal yang dari luar, tetapi justru berasal dari dalam, yaitu ketika:

  • Ia meragukan kasih Allah,
  • Kehilangan iman bahwa Allah berpihak kepadanya
  • Atau berhenti berjalan dalam Roh, kembali hidup dalam daging.

Jadi, kekalahan bukan karena Allah tidak cukup kuat, melainkan karena kita berhenti percaya dan tunduk pada kebenaran itu.

Alkitab mencatat bahkan para tokoh besar seperti Petrus, Daud, dan Elia pernah jatuh: Petrus menyangkal Yesus;

Daud jatuh dalam dosa besar ketika dia membunuh Uria secara tidak langsung demi memperoleh Batsyeba;

Elia pernah ketakutan dan ingin mati ketika dia tahu bahwa Izebel sedang mencari untuk membunuhnya.

Namun mereka tidak tinggal dalam kekalahan. Mengapa? Karena mereka kembali kepada kasih dan panggilan Allah.

Saudara, ada janji Firman bahwa kita yang percaya tidak bisa dikalahkan secara rohani, tetapi kita bisa tampak kalah secara manusiawi jika kita kehilangan iman kepada kasih Allah;

hidup dalam daging, bukan dalam Roh;

kita mengijinkan tekanan dunia menggantikan harapan pada Kristus.

Namun selama kita kembali kepada kasih Kristus, tidak ada kuasa di dunia atau di neraka yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.

Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan pengalamanmu kalah dalam peperangan rohani dan apakah kemudian engkau menang, jika ya, bagaimana kemenangan itu engkau peroleh?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 3-4