Kamis, 18 April 2024

SUAMI ADALAH KEPALA ISTRI

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 5:22-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa istri harus tunduk kepada suami?
  2. Apakah yang dimaksud dengan tunduk?
  3. Apakah yang dimaksud dengan suami adalah kepala dari istri?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh”. (Efesus 5:22-23).

Sebuah pernikahan dalam Tuhan menggambarkan peristiwa agung yang akan terjadi suatu saat, yaitu pernikahan Sang Mempelai Pria, Kristus dengan Gereja yang adalah mempelai wanita-Nya.

Suatu saat Kristus akan datang menjemput gereja-Nya.

Oleh karena itu gereja harus bersiap sedia dan mendandani dirinya dengan perhiasan kekudusan.

Kita sebagai bagian dari gereja-Nya Kristus harus memberi diri untuk terus menerus dikuduskan secara lahiriah.

Secara roh kita sudah kudus, tetapi secara lahiriah kita harus terus menerus mengalami pengudusan (progresif).

Seorang Suami sekaligus seorang ayah (bapa) diberikan otoritas untuk menjadi pemimpin (kepala) dalam rumah tangga.

Sama seperti Kristus telah mengorbankan diri-Nya untuk jemaat, demikian seorang suami harus mengasihi istri dan anak-anaknya.

Seorang suami sekaligus ayah, harus memimpin di dalam kasih.

Otoritas yang diberikan kepada seorang suami/ayah tidak akan efektif kalau tidak dibarengi kasih.

Harus ada keseimbangan antara otoritas dan kasih.

Suami yang lebih mengedepankan otoritasnya (otoriter) dapat menimbulkan kepahitan bagi istri dan anak-anaknya.

Sebaliknya suami/ayah yang mengutamakan kasih tanpa disiplin, akan menyebabkan keluarganya menjadi keluarga yang gampangan.

Seorang pemimpin yang baik dengan hikmat Tuhan akan tahu kapan menggunakan otoritas dan kasih secara efektif.

Untuk itu seorang pemimpin harus terus menerus belajar menyerahkan hidup pada pengurapan Roh Kudus dan terus mempelajari firman Tuhan secara bertanggung jawab.

Ingatlah, bahwa Pengurapan Roh Kudus dan Firman berjalan seiring.

Tanpa pemahaman firman Tuhan yang benar, pengurapan tidak akan bekerja Suami istri mirip dengan pilot dan co-pilot.

Pilot yang memilik peran sebagai pemimpin dalam penerbangan, sedangkan co-pilot membantu pilot.

Pilot tanpa co-pilot akan mengalami kesulitan dalam penerbangan.

Oleh karena itu, seorang istri harus tunduk kepada suaminya namun tidak pasif. Istri harus  secara aktif menjadi penolong yang baik bagi suaminya.

Seperti co-pilot yang membantu Pilot, keputusan akhir ada pada pilot.

Demikian juga istri terlibat dalam berbagai pengambilan keputusan rumah tangga bersama suaminya, tetapi keputusan akhir ada pada suami.  

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana cara menyeimbangkan otoritas dan kasih.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 15-17

Rabu, 17 April 2024

TAKLUK KEPADA PEMERINTAH DI ATASNYA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 13:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud dengan pemerintah di atasnya?
  2. Apakah pemerintah di atasnya termasuk pemimpin jemaat?
  3. Apakah boleh melakukan perintah yang salah dari pemerintah di atas kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.” (Roma 13:1-2).

Sebagai anak Tuhan, kita tidak hanya menjadi anggota jemaat lokal, tetapi kita juga menjadi anggota masyarakat.

Kita bukan hanya warga kerajaan surga tetapi juga warga negara Indonesia.

Sebagai warga negara kita dituntut untuk mengembangkan sikap yang benar kepada pemerintah dalam berbagai tingkatan, baik dalam pemerintahan sipil maupun dalam pemerintahan di dunia kerja atau pendidikan.

Saudara, menurut Rasul Paulus, ketaatan orang percaya kepada pemerintah di atasnya  membuktikan ketaatan mereka kepada Tuhan.

Sebagai orang benar, kita dituntut tidak saja taat kepada Allah, tetapi juga harus taat kepada pemerintah.

Alasannya sangat jelas, karena pemerintah di atas kita ditetapkan Allah.

Sebagai warga kerajaan Allah, kita tidak bebas dari tanggung jawab sebagai warga negara, kita harus taat kepada peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah di atas kita;  misalnya membayar pajak, menggunakan helm saat mengendarai motor, memiliki SIM saat mengendarai kendaraan bermotor, masuk kerja sesuai jam kerja, mencatatkan pernikahan di catatan sipil, dan banyak lagi peraturan yang dibuat untuk kebaikan warga negara.

Kata takluk berasalah dari kata Yunani “huperezo”, istilah yang dipakai dalam dunia militer yang berarti menempatkan diri di bawah kekuasaan yang di atas.

Seorang prajurit tidak pergi atau melakukan sesuatu kalau tidak diperintah komandannya.

Kita harus memberikan diri untuk diatur oleh pemerintah di atas kita. Ingat, pemerintah ada untuk kebaikan kita.

Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu.” (Roma 13:4a).

Alasan kita harus tunduk kepada pemerintahan di atas kita sangat jelas.

Pertama, tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah.

Menghormati pemerintah  yang berasal dari Allah, berarti kita sedang menghormati Allah.

Kedua, pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikan kita.

Pemerintah dipakai Tuhan untuk memberkati kita.  

Diskusikan dengan pembimbingmu, apakah ada kewajiban kepada pemerintah yang kita lalaikan?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 12-14

Selasa, 16 April 2024

PEMIMPIN YANG MEMIMPIN DAN MENEGUR DALAM TUHAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TESALONIKA 5:12-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah nasehat Paulus kepada Jemaat di Tesalonika tentang pemimpin?
  2. Apakah tugas pemimpin menurut Paulus?
  3. Apakah menegur itu menurut saudara berguna?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara-saudara, kami minta dengan sangat supaya kalian menghargai orang-orang yang bekerja di tengah-tengahmu; yaitu mereka yang sudah dipilih oleh Tuhan untuk memimpin dan menasihati kalian.; Perlakukanlah mereka dengan sehormat-hormatnya dan dengan cinta kasih karena mengingat apa yang mereka lakukan. Hiduplah selalu dengan rukun.” (1 Tesalonika 5:12-13 BIS).

Jemaat di Tesalonika adalah jemaat hasil penginjilan Paulus di Makedonia.

Paulus datang ke Makedonia setelah oleh pimpinan Roh Kudus dia melihat penglihatan ada orang Makedonia yang memanggilnya.

“Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: “Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana” (Kisah Para Rasul 16:9-10). 

Jemaat ini menjadi jemaat yang puji Paulus sebagai jemaat yang radikal dalam sukacita dan kemurahan.

“Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan” (2 Korintus 8:1-2).

Namun demikian sepertinya ada jemaat yang kurang menghargai pemimpin yang telah bekerja keras, memimpin mereka kepada Tuhan dan menegur mereka.

Sehingga sekalipun jemaat ini sangat radikal dalam sukacita dan kemurahan, Paulus perlu mengingarkan mereka untuk menghormati pemimpin yang demikian.

Saudara, menurut Paulus salah  tugas penting pemimpin adalah menegur jemaat.

Hal tersebut sering dilakukan oleh Paulus kepada berbagai jemaat.

Contoh, Paulus menegur jemaat di Korintus karena berbagai masalah moral.

Paulus menegur jemaat di Galatia karena mencampurkan kasih karunia dengan hukum Taurat.

Menegur bukanlah tugas mudah. Ini bukan tugas populer.

Dalam menegur sangat diperlukan hikmat dan kasih, supaya orang yang ditegur tidak menjadi kecewa dan sakit hati.

Teguran yang baik akan mendatangkan pertobatan, sedang teguran yang salah akan mendatangkan kepahitan.

Demikian juga orang yang ditegur harus memiliki sikap rendah hati, supaya tidak sakit hati saat ditegur. 

“Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.” (Amsal 27:5-6).

Saudara, kalau engkau menegur saudaramu, tegurlah dalam hikmat dan kasih.

Kalau engkau ditegur saudaramu atau pemimpinmu, terimalah dengan rendah hati.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya menegur yang alkitabiah.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 10-11

Senin, 15 April 2024

MENTAATI PEMIMPIN YANG MENGAYOMI KITA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 13:17-20

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kepada siapa jemaat diharuskan untuk tunduk dan hormat?
  2. Mengapa para pemimpin harus ditunduki dan dihormati?
  3. Apa yang dilakukan oleh pemimpin untuk menjalankan tugas mereka dalam menjaga jiwa jemaat Tuhan yang dipercayakan kepada mereka?
  4. Apa yang dapat merugikan jemaat?
  5. Dengan apa Allah menghidupkan kembali gembala agung segala domba?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, dalam kejemaatan terdapat hirarki, seperti diakon dan penatua.

Dalam kepenatuaan jamak, seperti yang diwahyukan oleh Yesus Kristus kepada Yohanes:

Wahyu 4:2-4 ”Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.”

Saudara, siapakah pemimpin gereja dan jemaat itu? Pemimpin gereja itu adalah Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja. Tuhan Allah yang duduk di atas kursi kepemimpinan itu dan tidak pernah ada seorang rasul pun yang diangkat untuk menjadi pemimpin gereja. Kepala gereja atau pemimpin gereja adalah Yesus Kristus yang melalui Roh Kudus menjadi pemimpin gereja.

Sang pemimpin dikelilingi oleh para penatua.

Dalam gereja mula-mula, selalu dikatakan para penatua.

Tidak ada catatan gereja yang dipimpin oleh seorang rasul.

Kisah Para Rasul 20:17 ”Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.”

Kisah Para Rasul 20:28 ”Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.”

Kebiasaan buruk itu merupakan tradisi Katolik dimana gereja dipimpin oleh seorang Paus, dan tradisi ini tidak direformasi oleh para reformator seperti Martin Luther, John Calvin, dan lainnya, sehingga diikuti oleh gereja Protestan.

Kepemimpinan gereja tidak pernah diberikan kepada manusia.

Sejak semula, Elohim Yahwe langsung menjadi raja bagi umat pilihan Israel.

Demikian juga, sebenarnya Kerajaan Allah langsung dipimpin oleh Bapa yang Maha Kuasa.

Begitu juga, gereja langsung dipimpin oleh Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja, dengan para penatua sebagai pemimpin yang sama seperti di sorga, sesuai dengan doa Bapa Kami:

Matius 6:10 ”datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”

Demikian juga, jika Kepala Sorga itu dikelilingi oleh dua puluh empat tua-tua, maka Gereja Tuhan Yesus Kristus juga seharusnya memiliki penatua jamak.

Para penatua inilah pemimpin yang mengayomi gereja dan gembala bagi jemaat, sebagaimana yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam ayat Firman Tuhan di atas.

Kita harus tunduk dan menghormati para pemimpin ini, karena mereka yang menjaga jiwa kita, yakni pikiran, perasaan, dan kemauan kita.

Tugas ini bukanlah pekerjaan yang mudah, namun itulah yang diinginkan Tuhan Allah untuk dilakukan oleh para pemimpin yang mengayomi kita.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Mengapa kita harus tunduk dan menghormati para pemimpin kita?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 8-9

Minggu, 14 April 2024

LIMA JAWATAN MEMPERLENGKAPI ORANG KUDUS

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 4:11-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dianugerahkan Tuhan kepada Gereja-Nya agar gereja menjadi dewasa?
  2. Apa tugas dari kelima jawatan atau fungsi kelima jawatan?
  3. Bagaimana gambaran gereja yang dewasa?
  4. Apa yang menyebabkan gereja terombang-ambing?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Tuhan Yesus naik ke surga, para murid diperintahkan untuk berdiam diri di Kota Yerusalem menantikan janji dari Bapa, yaitu seorang Penolong bagi para murid.

Ketika hari Pentakosta tiba, para murid mengalami kepenuhan Roh Kudus karena Tuhan Allah mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada para murid Kristus.

Maka lahir Gereja Tuhan di bumi, dimulai di Yerusalem. Sejak hari itu, oleh kuasa Roh Kudus, para murid mulai mempengaruhi Kota Yerusalem dengan keberadaan mereka, kesaksian mereka, dan berkumpul setiap hari.

Mereka melakukan ibadah di serambi Salomo, berkumpul untuk memecah roti dan makan bersama. Hal yang dilakukan oleh mereka membuat banyak orang Yahudi menjadi pengikut Yesus Kristus.

Banyak orang Yahudi bertobat, dibaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Pada masa pertumbuhan awal Gereja, mulai muncul ajaran-ajaran sesat dari beberapa orang Yahudi yang baru percaya.

Beberapa di antaranya adalah orang-orang Farisi atau para Ahli Taurat, yang tetap memegang pengetahuan mereka tentang larangan-larangan dalam hukum Taurat, seperti hari Sabat, makanan haram, dan adat istiadat Yahudi.

Karena pada waktu itu belum ada kitab-kitab Perjanjian Baru, maka kitab Perjanjian Lama menjadi referensi bagi para Rasul ketika mengajarkan firman Tuhan.

Sebagai hasilnya, muncul pengajaran dari para murid dan orang-orang yang baru percaya, yang kemudian diangkat menjadi diaken atau penatua dalam gereja mula-mula.

Galatia 1:6-7 ”Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.”

Sejak awal, penyesatan telah terjadi.

Oleh karena itu, Tuhan Allah Bapa menolong gereja-Nya dengan mengaruniakan lima jawatan itu:

Efesus 4:11-16 ”Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”

Saudara, Allah yang memelihara gereja-Nya dan melebarkan kerajaan-Nya dengan memilih, menetapkan, dan menganugerahkan lima jawatan tersebut untuk memperlengkapi orang-orang kudus, serta mengaruniakan berbagai karunia Roh kepada orang-orang kudus.

Saudara, para rasul, nabi, penginjil, gembala, dan pengajar diberikan oleh Tuhan Allah kepada gereja-Nya untuk memperlengkapi jemaat Tuhan agar mereka dapat bertumbuh dan mencapai pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Hal ini bertujuan agar kita tidak lagi menjadi anak-anak yang mudah diombang-ambingkan oleh berbagai pengajaran dan permainan palsu manusia dalam kelicikan yang menyesatkan, namun berpegang teguh pada kebenaran.

Di dalam kasih, kita bertumbuh dalam segala hal ke arah Kristus sebagai kepala.

Dari pada-Nya, seluruh tubuh tersusun rapi.

Diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan masing-masing anggota, yang menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih sehingga seluruh tubuh menjadi jemaat yang cemerlang, kudus, tak bercacat cela, segambar dengan Yesus Kristus yang merupakan gambar Allah yang tidak kelihatan.

Haleluya, Puji Tuhan, Amin!

Apa yang menjadi dasar bagi kita untuk mencapai kedewasaan rohani?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Raja-raja 6-7