Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang bisa menolong kita bisa hidup untuk Allah?
Siapa yang hidup di dalam kita, bagaimana caranya?
Hidup seperti apa hidup orang percaya kepada Yesus itu?
Apa yang menyebabkan kematian Yesus Kristus bisa menjadi sia-sia?
Saudara, hidup oleh iman anak Allah merupakan kehidupan orang percaya yang diinginkan oleh Tuhan Allah.
Rasul Paulus menuliskan dalam suratnya kepada jemaat di Efesus:
Efesus 3:17-19“sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.”
Ketika orang percaya dan beriman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, maka Tuhan Allah, Bapa, Yesus Kristus memeterai orang itu sebagai milik kepunyaan Allah dan Tuhan Allah menganugerahkan kepadanya Roh Kudus dan tinggal berdiam dalam hati orang percaya.
Ketika seseorang didiami oleh Roh Kudus, maka dia tidak lagi sendirian karena ada pribadi Yesus Kristus tinggal bersama dia di dalam tubuhnya.
Inilah yang dituliskan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia:
Galatia 2:19-20“Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”
Dan ketika Yesus Kristus tinggal di dalam kita dan anjuran rasul Paulus yang berkata:
Galatia 5:24-25“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,”
Ketika anjuran rasul Paulus ini kita hidupi dalam hidup kita maka kita bisa hidup dengan Iman Yesus Kristus dan ini merupakan kehendak Allah bagi anak-anakNya.
Tuhan Yesus berkata bahwa:
Yohanes 14:12“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa”
Yesus menginginkan supaya kita melakukan pekerjaan Yesus Kristus dahulu yaitu menyembuhkan orang sakit, mengusir setan-setan dan membuat banyak mujizat.
Dia mau supaya kita menggantikan Dia saat ini. Haleluya, Puji Tuhan, Amen!
Apakah mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus dahulu, masih bisa terjadi melalui kita orang percaya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Siapa yang hidupnya tidak diperkenan oleh Allah?
Siapa orang yang bukan milik Allah?
Daging mati karena apa? Dan roh hidup karena apa?
Apa yang dapat menghidupkan tubuh kita yang fana ini?
Saudara, Alkitab dengan jelas menuliskan bahwa seseorang yang percaya kepada Yesus Kristus, maka Tuhan Allah memeteraikan dia dengan Roh Kudus sebagai milik-Nya:
Efesus 1:13-14“Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”
Saudara, Roh Kudus sebagai penghibur, penolong dan Dia juga yang akan mengajarkan kita hal apa saja yang Allah ingin kita mengerti.
Tuhan menjadi tuan, majikan dan juga Dia mengatakan bahwa kita adalah sahabat bagi Mesias itu.
Roh Kudus adalah pribadi Allah ketiga yang berfungsi mengubah dan memulihkan manusia sehingga kita menjadi anak-anak Allah yang hidup.
Roh Kudus sebagai pribadi Allah yang membimbing kita dan membentuk kita menjadi serupa dengan Yesus Kristus, seperti yang dikehendaki Bapa, ketika Dia dulu menciptakan manusia di taman Eden.
Saudara yang kekasih, dengan kehadiran Roh Kudus di dalam kita, maka Allah sebagai Imanuel, terjadilah keinginan Tuhan yang akan di sebut sebagai Allah di tengah-tengah umat-Nya. Maka apa yang Petrus tuliskan dalam:
1 Petrus 2:9-10“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.”
Ketika Roh Kudus diam di dalam kita, maka Dia juga mengaruniakan kuasa dan berbagai karunia-karunia Roh akan menyertai kita sesuai karunia yang diberikan-Nya kepada tiap-tiap orang percaya sesuai dengan kerelaan-Nya:
1 Korintus 12:7“Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.”
Dengan karunia Roh Kudus ini maka dunia mengetahui bahwa di dalam kita berada Roh Allah yang menjadi penolong, penghibur dan juga pengajar yang akan menuntun kita untuk melakukan sesuatu dengan tujuan memenuhi kepentingan tubuh Kristus.
Saudara, Rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di Galatia:
Galatia 5:24-25“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh”
Ketika hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus, maka Roh Kudus akan memimpin kita untuk tidak hidup dalam kedagingan.
Maka apa yang dituliskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat-jemaat di Roma itu terjadi dalam hidup kita:
Roma 8:1-2“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”
Haleluya, Puji Tuhan, Kristus ingin agar kita benar-benar hidup dalam Roh supaya kira tidak hidup dalam ketakutan, kekuatiran dan kebimbangan karena Tuhan Allah sendiri ingin memimpin kita hidup sesuai rencana Dia. Amen!
Apa yang menyebabkan banyak anak-anak Tuhan hidup dalam persoalan demi persoalan, berbagai masalah membuat kehidupannya tidak baik?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Siapakah yang disebut ciptaan baru?
Apa dampaknya jika kita menjadi ciptaan baru?
Dengan perantaraan siapa, Allah mendamaikan kita dengan diriNya?
Siapa yang dimaksud, bahwa Dia tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita?
Didalam siapa kita dibenarkan oleh Allah?
Surat Paulus kepada jemaat di 2 Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
Adalah salah satu ayat emas yang kita hafalkan.
Ayat ini sering kita katakan kepada orang yang kita undang lahir baru, untuk menerima Kristus.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, seringkali kita kurang sadar tentang makna yang terkadung dalam ayat tersebut.
Hal ini terbukti setelah kita lahir baru.
Pola pikir, karakter, bahkan hidup kita belum banyak mengalami perubahan kearah yang lebih baik daripada sebelum kita mengenal Tuhan.
Contoh nyata; hari-hari ini kita dengar, juga kita jumpai anak-anak Tuhan masih banyak mengalami ketakutan menghadapi masa depan, kekhawatiran tentang apa yang akan di makan atau minum, insecure, stress, depresi, cemas, marah dan emosi yang tidak terkendali, sakit hati, sulit mengampuni, dll.
Banyak anak-anak Tuhan tidak mengenal usia muda atau sudah berumur, sudah lama ikut Tuhan ataupun baru, saat ini mengalami “mentah health” yang cukup akut.
Kurangnya kesadaran anak-anak Tuhan memahami indentitas dirinya di dalam Kristus adalah faktor lainnya.
Berbagai kondisi sering membuat anak-anak Tuhan tidak banyak mengalami dampak dari kelahiran baru, sebagai akibatnya hidupnya kurang efektif dan produktif, bahkan kurang berdampak bagi orang lain.
Seharusnya dampak dari kelahiran baru tidak hanya berhenti kepada dosa kita diampuni atau nama kita tercatat di sorga.
Lebih daripada itu Kristus yang seharusnya senantiasa menjadi pusat dan pendamaian kita dengan Allah.
Kita memiliki persekutuan yang baru dan intim dengan Dia, didalam Dia kita dibenarkan di hadapan Allah.
Oleh Kristus, kita diberi kemampuan untuk berubah, memiliki pola pikir Allah dan juga kemampuan untuk menang menghadapi setiap masalah demi masalah, baik itu masalah yang datang dari diri kita ataupun masalah yang datang di luar dari diri kita sehingga kita menjadi umat lebih daripada pemenang.
Hal-hal tersebut yang memperlihatkan bahwa kita telah mengalami kehidupan sebagai ciptaan baru di dalam Kristus.
Pertanyaannya, maukah kita menjadi ciptaan baru yang di damaikan oleh Kristus dengan menanggalkan manusia lama kita yaitu pikiran-pikiran dan kebiasaan-kebiasaan buruk yang bukan berasal dari Tuhan?
Dan mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui?
Diskusikan dalam komunitasmu, setelah kita menjadi ciptaan baru di dalam Kristus, sudahkan orang lain melihat juga merasakan perbedaan kearah lebih positif yang terjadi di dalam hidup kita?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa tandanya kita mengenal Allah?
Siapakah seorang pendusta itu sesuai dalam perikop yang kita baca hari ini?
Bagaimana kita tahu bahwa di dalam kita sudah sempurna kasih Allah?
Apa artinya jika kita mengatakan bahwa “kita sudah di dalam Dia”?
Dapatkah kita melihat tandanya bahwa sesungguhnya kita sudah mengenal Allah atau tidak? jawabannya sesuai apa yang kita baca hari ini adalah: tentu dapat.
Firman Tuhan sangat jelas mendeskripsikan tandanya orang mengenal Tuhan yaitu apakah kita menuruti FirmanNya atau mengabaikannya.
Pengetahuan akan Firman Tuhan saja tidak serta merta membuat kita kenal akan Dia, pengetahuan penting namun tanpa melakukan Firman Tuhan kita disebut sebagai orang yang tidak mengenal Tuhan, bahkan lebih kasar lagi sebagai seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran (ayat 4).
Salomo memiliki hikmat dan pengetahuan yang luar biasa tentang banyak hal termasuk tentang Allah, namun Salomo tidak menuruti perintah Tuhan untuk menjauhkan dewa-dewa dari kehidupannya, apakah Salomo mengenal Tuhan?
Hanya Tuhan yang bisa menjawab dengan tepat, namun sejarah mencatat bahwa Tuhan berkenan kepada Salomo hanya karena janjiNya kepada Daud.
Daud adalah contoh orang yang mengenal Tuhan, Daud juga pernah jatuh dalam dosa namun karena mengikuti perintahNya untuk bertobat maka Daud tetap berkenan kepada Tuhan.
Bahkan dalam mazmurnya Daud menyatakan: “Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya” (Mazmur 19:9),bahkan ada perkataannya yang merindukan perintah Tuhan, “Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!“ (Mazmur 119:40), “Aku hendak bergemar dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.” (Mazmur 119:47).
Bagaimana dengan kita hari ini? Adakah perintahNya yang kita abaikan? Tuhan memang Maha Pengasih dan Pengampun, tetapi mari kita gunakan kesempatan ini untuk melakukan perintahNya bukan untuk menunda-nunda apa yang Tuhan perintahkan.
Jadikanlah semua bangsa muridKu, adalah salah satu perintahNya dari sekian banyak hal yang diperintahkan Tuhan kepada kita.
Apakah kita sedang mengikuti perintahNya untuk ambil bagian memuridkan orang-orang menjadi murid Kristus dan mengajar mereka untuk melakukan apa yang Tuhan perintahkan?
Saudara, semua fasilitas yang Tuhan percayakan kepada kita saat ini punya satu tujuan, yaitu agar hidup kita melakukan apa yang Dia perintahkan, karena dengan itu artinya bahwa kita mengenal Tuhan.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa hal-hal yang harus kita waspadai sesuai perikop yang kita baca hari ini?
Apa maksud perkataan “jangan kehilangan peganganmu yang teguh” dalam perikop ini?
Dalam hal apa kita harus bertumbuh?
Siapa yang layak diberi kemuliaan dari sekarang sampai selama-lamanya?
Surat Petrus pada perikop ini merupakan lanjutan dari perikop sebelumnya yang berbicara tentang kondisi pada hari-hari zaman akhir.
Firman Tuhan hari ini setidaknya menyatakan 2 hal penting yang harus selalu kita ingat dan kerjakan.
Hal pertama adalah bahwa kita harus waspada karena kita sudah diberitahu kondisi akhir zaman berkali-kali.
Hal kedua, yang tak kalah penting adalah kita harus bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Kristus.
Tuhan ingin kita selalu mengingat akan apa yang Tuhan sudah sampaikan bahkan kita harus sampaikan firmanNya dari generasi ke generasi.
Melupakan dan mengabaikan apa yang Tuhan sampaikan adalah salah satu penyebab kegagalan bangsa Israel menggenapi apa yang Tuhan janjikan, ini suatu pelajaran berharga.
Mengapa kita tidak selalu ingat dan gampang melupakan? Dalam teori pendidikan hal itu terjadi karena kita tidak melakukan atau mempraktekkan pengetahuan kita.
Kita akan selalu ingat karena kita mempraktekkan apa yang kita tahu dan pelajari.
Hal kedua adalah bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Kristus, bila hal pertama kita diminta mengingat, maka hal kedua adalah kita diminta untuk bertumbuh.
Bertumbuh berarti kita berubah ke arah yang lebih baik dalam segala hal sesuai dengan panggilan yang Tuhan berikan. Pohon yang bertumbuh berarti mengalami perubahan dari bentuk yang kecil dan lemah menjadi semakin kuat dan tidak hanya itu saja pada akhirnya pohon yang subur akan berbuah sesuai dengan jenisnya.
Saudara, kita tidak tahu dengan pasti apakah hari-hari ini adalah hari-hari zaman akhir atau bukan, namun yang pasti firman Tuhan mengingatkan kita untuk senantiasa waspada dan terus bertumbuh.
Kedua hal ini penting agar kita bisa tetap berada dalam panggilanNya untuk berbuah dan menjadi berkat bagi bangsa ini.
“Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.” (2 Petrus 3:14).
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.