Jumat, 2 Juni 2023

ROH YANG DICURAHKAN DARI BAPA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 2:15-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kapankah nubuat nabi Yoel tergenapi, sudah tergenapi atau belum atau sudah dan akan kembali terulang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Peristiwa pencurahan Roh Kudus, seperti yang dinubuatkan oleh Nabi Yoel dan kemudian digenapi pada peristiwa “Pentakosta” yang diuraikan dalam Kisah Para Rasul pasal 2, hal ini menandai momen penting dalam sejarah Kekristenan.  

Kenapa penting? Karena peristiwa ini juga telah dinubutkan oleh Tuhan Yesus sebelum Dia naik ke sorga.

Kisah Para Rasul 1:4-5  ”Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang–demikian kata-Nya—”telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”

Yesus meminta para murid untuk menunggu di Yerusalem hingga Roh Kudus dicurahkan dan mereka dibaptis dengan Roh Kudus.

Jadi pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta itu juga dapat dipahami sebagai penanda terpenuhinya janji Yesus untuk mengutus Roh Kudus sebagai penuntun, penghibur, dan pemberi kuasa bagi kita umat tebusan-Nya.

Hal itu juga diyakini sebagai peristiwa yang menandai kelahiran Gereja Kristen dan permulaan zaman Roh Kudus.

Sejak saat itu, Roh Kudus hadir secara aktif dalam kehidupan orang percaya, memberikan bimbingan, kekuatan, dan karunia rohani.

Pencurahan Roh Kudus dianggap sebagai peristiwa mendasar dalam sejarah Kristen dan memiliki dampak yang besar bagi orang percaya.

Lalu apakah nubuat Nabi Yoel itu akan kembali terulang.

Ya, hal ini sesuai dengan Firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 2:17 “Akan terjadi pada hari-hari terakhir–demikianlah firman Allah–bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.”

Jadi jelas bahwa peristiwa itu akan kembali terulang baik di masa-masa kini maupun masa yang akan datang, hingga Tuhan Yesus datang kembali untuk yang kedua kali.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang pengalamanmu memperoleh lawatan Roh Kudus.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 5-7

Kamis, 1 Juni 2023

MEMBERI KESAKSIAN TENTANG KERAJAAN ALLAH

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 28:23-27

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Diskusi tentang apakah antara Paulus dengan orang-orang Yahudi di kediamannya?
  2. Apakah ada kesepakatan tentang hal yang mereka diskusikan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Roma 14:17 ”Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”

Kerajaan Allah bukanlah kerajaan fisik atau duniawi tetapi realita rohani yang ada pada orang percaya, termasuk interaksi mereka kepada Tuhan dan sesama. Kerajaan Allah adalah dunia rohani di mana Kristus memerintah sebagai Raja dan kehendak-Nya dilakukan. Kristus sebagai kepala dan jemaat adalah tubuh-Nya.

Dengan demikian, Kerajaan Allah adalah pemerintahan Kristus di muka bumi yang dilaksanakan oleh tubuh-Nya, yaitu kita sebagai bagian dari Ttbuh Kristus atau kumpulan orang percaya.

Memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah, bisa dilakukan baik secara pasif maupun aktif.

Secara pasif dimana kita hidup dan bekerja dengan benar sesuai nilai-nilai Firman Tuhan, sehingga orang tertarik dan bertanya-tanya mengapa kita bisa memiliki kehidupan yang berbeda dengan orang kebanyakan.

Selain itu, kita juga bisa secara aktif menyampaikan dengan mulut kita dibarengi dengan tindakan yang menegaskan apa yang kita sampaikan.

Dimana pun kita bekerja, apa pun profesi kita, kita bisa memberitakan Kerajaan Allah dengan melakukan:

  1. Bekerja dengan jujur, dengan integritas dengan menerapkan nilai-nilai kebenaran dalam Firman Tuhan.
  2. Jika diijinkan oleh perusahaan atau lembaga dimana kita bekerja, kita bisa memulai membentuk persekutuan, atau kalau sudah ada, kita bisa terlibat di dalamnya.
  3. Mulai dengan mendoakan satu atau dua orang rekan sekerja, dan jika sudah tepat waktunya, beritakan Injil atau menceritakan kabar baik, sharing atau berbagi kebenaran Firman.

Dan hal tersebut bisa dilakukan selain di tempat kerja, juga di sekolah, di kampus atau di lingkungan tempat tinggal.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang pengalamanmu dalam bersaksi, baik secara pasif maupun aktif.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 1-4

Rabu, 31 Mei 2023

TIDAK LALAI MEMBERITAKAN MAKSUD ALLAH

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 20:25-28

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Menurut Saudara apa yang ingin Paulus tekankan dalam perpisahannya?
  2. Apa keyakinan Paulus dalam pekerjaannya memberitakan maksud Allah?
  3. Apa nasihat Paulus bagi para penatua di Efesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, mari sejenak kita membayangkan diri kita berada di posisi akan berpisah selamanya dengan orang yang kita kasihi.

Kira-kira apakah yang akan kita sampaikan kepada mereka?


Rasul Paulus berada pada posisi ini. Dia mengucapkan perpisahan kepada para penatua jemaat di Efesus, perpisahan terakhir.

Ia memiliki firasat bahwa kepergiannya ke Yerusalem akan mengalami banyak sengsara dan mungkin tidak akan bertemu lagi dengan mereka.

Satu hal yang Paulus tegaskan adalah bahwa ia tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepada jemaat di Efesus.

Selama tiga tahun, siang malam, dengan tiada hentinya ia menasihati mereka dengan mencucurkan air mata.

Dalam memberitakan maksud Allah Paulus bukan hanya berkata-kata tapi ia sungguh-sungguh memberikan seluruh hati dan hidupnya, serta berusaha memberikan teladan dan menjaga kesaksiannya. Itulah sebabnya ia sangat dikasihi oleh para penatua dan jemaat di Efesus.

Saudara, bagaimanakah kita dapat meneladani Paulus yang tidak lalai dalam memberitakan seluruh maksud Allah kepada orang-orang yang kita layani?

Ingatlah bahwa orang yang kita layani bukan terbatas hanya anak PA, tapi juga semua orang yang terhubung dengan kita: keluarga, teman, rekan kerja, dan rekan pelayanan.

Pertama-tama, kita perlu memastikan bahwa kita terus bertumbuh untuk mengenal maksud Allah itu sendiri karena bagaimanakah kita dapat memberitakan sesuatu yang tidak kita mengerti atau bahkan tidak kita minati?

Apakah maksud Allah menjadi sesuatu yang benar-benar penting dalam hidup kita, atau kita lebih sibuk mencari maksud pribadi kita sendiri?

Kedua, saat kita sudah mengerti maksud Allah dalam suatu perkara, maka kita perlu belajar untuk konsisten dan menerapkannya pertama-tama dalam hidup kita sendiri, lalu memberitakannya kepada orang-orang yang kita kasihi sebagai suatu kesaksian dan pernyataan kasih.

Mari Saudara, kita praktekan kedua hal ini dalam hidup kita dan biarlah Allah memakai kita untuk menjadi alat kasihNya bagi banyak orang.

Dalam hal apakah Saudara perlu belajar untuk menerapkan maksud Allah secara konsisten? Renungkanlah dan diskusikanlah dengan rekan persekutuan Saudara agar Saudara bisa mempraktekannya.

Pembacaan Alkitab Setahun

Esther 6-10

Selasa, 30 Mei 2023

HAL KERAJAAN SORGA SEUMPAMA PUKAT

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 13:47-51

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Seumpama apakah kerajaan Sorga digambarkan dalam perikop ini?
  2. Apa yang malaikat lakukan di akhir zaman?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Perumpamaan tentang pukat hanya terdapat di kitab Matius.

Yesus menggunakan perumpamaan ini bagi murid-muridNya yang sebagian besar adalah nelayan.

Para pendengar memahami maksud cerita tersebut karena berhubungan dengan mata pencaharian mereka.

Ia berbicara dengan bahasa mereka sehingga bisa mengkomunikasikan sebuah kebenaran rohani secara efektif.

Pukat adalah alat jala yang digunakan untuk menangkap ikan.

Umumnya tinggi jala kira-kira dua meter dan panjangnya lebih dari seratus meter.

Bagian atas jala ditahan oleh beberapa pelampung, dan bagian bawahnya diberi beban.

Dengan menggunakan pukat, maka para nelayan akan mendapat berbagai jenis ikan dengan berbagai ukuran.

Bukan semua hasil tangkapan adalah ikan yang baik.

Itu sebabnya perlu melakukan sortir atau pemisahan setelah tangkapan tersebut.

Penyortiran ini menggambarkan apa yang akan terjadi di hari penghakiman, dimana malaikat Allah akan memisahkan orang jahat dari orang benar.

Ya, orang-orang jahat dan benar sebelumnya berada di tempat yang sama, di dunia ini.

Mereka mengalami perlakuan yang sama, tertangkap oleh jala, tetapi hasil akhirnya berbeda.

Apakah yang diajarkan perumpamaan ini? Kita sebagai pengikut Yesus, perlu pergi dan melakukan tugas kita sehari-hari.

Bersaksilah kepada teman-teman dan siapapun orang yang terhubung dengan kita.

Pemberitaan Injil ditujukan kepada semua orang, tetapi kita tidak bisa menentukan pertobatan seseorang, karena ada kehendak bebas setiap orang untuk mau menerima Injil.

Tebarkan saja jalanya, biarkan Roh Kudus bekerja, dan pada akhirnya biarlah penghakiman Tuhan yang melakukan sortir.

Perumpamaan ini juga menjadi suatu peringatan bagi kita, agar jangan sampai pada masa akhir jaman ternyata tidak memiliki kualitas yang baik.

Bahkan bisa jadi menjadi bagian dari ikan-ikan yang tersortir atau jahat oleh karena benih Firman yang tidak bertumbuh dalam hati kita.

Kepada siapakah Saudara perlu menebarkan jala Injil hari ini? Selidikilah juga hati Saudara sendiri, apakah Firman Tuhan bertumbuh dalam hati Saudara?

Pembacaan Alkitab Setahun

Esther 1-5

Senin, 29 Mei 2023

KETAHANAN DAN KESAKSIAN

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 24:9-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimana keadaan di akhir zaman?
  2. Apa yang menyebabkan kasih kebanyakan orang menjadi dingin?
  3. Apa yang harus terjadi dahulu sebelum tiba kesudahan zaman?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, kita hidup pada masa dimana tanda-tanda zaman semakin nyata.

Perang terus terjadi, bencana alam, penyesatan semakin banyak, dan kasih kebanyakan orang menjadi semakin dingin.

Hari ini atas nama hak asasi manusia dan kebebasan berbicara, banyak orang membenarkan perkataan dan gaya hidupnya sendiri.

Gerakan LGBTQ semakin meluas, kejahatan online semakin tidak terbatas, perzinahan dan perceraian menjadi sesuatu yang marak terjadi.

Bagaimana kita sebagai umat Tuhan, harus hidup menghadapi tantangan ini?

“Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat” (Matius 24:13).

Setiap manusia sama-sama mengalami proses hidup dan pilihan untuk meresponinya.

Tahukah saudara, kalau kita sebenarnya tidak menjadi kuat atau lemah secara tiba-tiba?

Kasih kita juga tidak tiba-tiba dingin atau panas begitu saja.

Semua ada prosesnya. Respon demi respon yang kita berikan memperkuat hasilnya.

Ketika kita merasa tersakiti, kita sebenarnya punya pilihan, apakah mau mengampuni dan menyerahkan kepada Tuhan perkaranya, atau terus mengingat kesalahan dan mencari keadilannya sendiri.

Ketika kita mengalami kesulitan finansial, kita punya pilihan untuk tetap hidup jujur dan berhemat, atau berkompromi dalam korupsi dan tetap mempertahankan gaya hidup mewah.

Proses meresponi inilah yang membutuhkan “ketahanan”.

Ini seperti seorang atlet yang sedang bertanding dan sudah lelah, perlu ketahanan untuk terus berjuang menyelesaikan pertandingannya.

Namun perbedaan dalam hidup, kita tidak bisa memperkirakan dan kita tidak tahu waktu hidup kita.

Kabar baiknya, dalam Tuhan kita tidak sekedar bertahan dengan kekuatan sendiri.

Bahkan saat kita bertahan maka kemenangan dalam Tuhan adalah pasti kita terima.

Inilah yang menjadi kesaksian.

Injil Kerajaan akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.

Apa yang menjadi kesaksian? Ketika Injil itu menjadi nyata: ketika umatNya bisa berdiri di atas imannya sekalipun dunia menawarkan hal yang berbeda.

Saudaraku, bagaimana keadaanmu hari ini?

Apakah dapat dikatakan hidupmu sedang bertahan dan menjadi kesaksian bagi orang lain?

Maukah Saudara mengarahkan fokus untuk tetap memandang kepada Tuhan Yesus dan mendapatkan kekuatan untuk bertahan?

Saudara, mari kita menjadi orang-orang yang bertahan dan menyatakan Injil Kerajaan menjadi suatu kesaksian bagi orang-orang di sekitar kita.

Bukan dengan kuat dan gagah kita sendiri, tapi dengan kekuatan dan kasih karunia Allah, kita dimampukan.

Adakah hal dalam hidup Saudara yang hari ini membutuhkan ketahanan? Diskusikanlah dengan rekan persekutuan Saudara bagaimana Saudara bisa bertahan dan menjadi kesaksian?

Pembacaan Alkitab Setahun

Nehemia 12-13