LEBIH DARIPADA ORANG-ORANG YANG MENANG

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 8:35-39

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Adakah orang yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus?
  2. Hal apa yang bisa menyebabkan kita menjadi lebih dari yang menang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Roma 8:37, “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”

Lebih dari pada orang yang menang, artinya jika dalam suatu pertandingan, pemenangnya adalah yang mendapatkan juara pertama, maka lebih dari pemenang, adalah memperoleh juara yang lebih tinggi dari Sang Juara.

Ada banyak kisah dalam Perjanjian Lama tentang Tuhan yang membawa kemenangan ajaib bagi orang Israel.

Secara logika, Israel bukanlah tandingan musuh-musuhnya. Namun Tuhan mengatakan agar mereka tidak  perlu takut, karena Dia akan berperang demi mereka.

Tuhan meminta Musa untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir dan pesan Allah pada Musa, “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” (Keluaran 14:14).

Ada peristiwa menarik yang dialami oleh bangsa Israel dalam zaman nabi Elisa dalam Kitab 2 Raja-raja 7.

Bagaimana seluruh pasukan Aram melarikan diri dari perkemahan mereka ketika Tuhan membuat mereka mendengar suara kedatangan pasukan besar.

Bangsa Israel yang dilanda kelaparan akhirnya menjarah perkemahan musuh yang ditinggal kosong.

Mereka tidak hanya diselamatkan dari pasukan yang berusaha menyerang, namun mereka juga mendapat manfaat dari ancaman tersebut, yaitu makanan dan jarahan lainnya.

Bukankah hal itu berarti mereka “lebih dari sekedar pemenang”.

Menjadi lebih dari pemenang berarti ketika kita menghadapi kesulitan, tekanan, cobaan hidup, kita memiliki keyakinan bahwa kita tidak sendirian.

Kita mempunyai Roh Kudus sebagai Penolong.

Ketika kita mendekati lembah kekelaman kita tetap mengetahui bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat terjadi pada kita tanpa izin dari Bapa kita yang mengasihi kita.

Bagaimana kita bisa mencapai tingkat keyakinan, tingkat iman yang demikian.

Itu tidak akan datang dengan tiba-tiba.

Lukas 16:10 “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.”

Tuhan akan mempercayakan kepada kita hal-hal yang mulia, iman yang lebih tinggi, mengalami hal-hal yang lebih besar jika kita setia, taat, konsisten untuk melakukan hal-hal yang jauh lebih sederhana.

Analoginya seperti seorang yang bekerja di sebuah perusahaan.

Pemilik perusahaan akan memberikan kepercayaan yang lebih besar jika pegawainya tersebut mampu melakukan hal-hal yang lebih sederhana.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang makna “setia pada perkara kecil”.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ayub 14-16