Senin, 13 November 2023

PERJUANGAN KITA BUKAN MELAWAN DARAH DAN DAGING

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

EFESUS 6:10-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang menjadikan kita kuat?
  2. Mengapa harus menggunakan senjata Allah?  
  3. Mengapa harus menggunakan selengkap senjata Allah?
  4. Siapa yang menjadi musuh kita dalam peperangan Rohani ini?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, perjuangan kita bukan melawan darah dan daging artinya peperangan kita bukan melawan manusia, bangsa atau sejenisnya.

Tetapi peperangan kita melawan penguasa-penguasa, pemerintah-pemerintah dan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.  

Struktur pemerintahan iblis dibuat begitu rupa karena iblis tidak maha hadir, sangat berbeda dengan Tuhan, yang maha hadir (omnipresent).

Kehadiran Tuhan merupakan suatu potensi yang sangat menguntungkan bagi kita orang percaya yang bergantung kepada Tuhan.

Dalam peperangan Rohani yang terjadi, sejak Yesus mengalahkan iblis di kayu salib, maka setiap orang percaya bisa lepas dari tawanan iblis dan bahkan bisa berbalik memerangi dia.

Iblis tidak pernah melakukan gencatan senjata dengan Tuhan.

Peperangan berlangsung terus menerus.

Iblis sangat baik menggunakan tipu daya untuk menghadapi orang percaya, terutama anak-anak Tuhan yang belum bertumbuh dan yang belum banyak belajar Firman Tuhan.

Oleh karena itu, mari kita periksa apa yang diperlukan untuk kita dapat melakukan peperangan melawan iblis.

Efesus 6:13-18 ”Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,”

Sering sekali iblis dengan mudah bisa mengalahkan anak-anak Tuhan ketika dia menuduh dan membohongi anak-anak Tuhan yang tidak mengerti kuasa Tuhan dan firman Tuhan.

Ketika seorang anak Tuhan membaca firman Tuhan yang Yesus sendiri mengatakannya:

Matius 5:20 ”Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”

Kalau kita tidak mengerti dan tidak membaca Firman Allah yang ada dari pernyataan Yesus juga di kitab lain, hati kita akan tertuduh, kita merasa galau, ada kekuatiran dan ketakutan, sehingga iblis bisa menipu kita.

Padahal di tempat lain kalau kita baca ada pernyataan Yesus menilai bahwa kehidupan orang-orang Farisi itu sangat buruk prakteknya sehingga Yesus mengatakan perkataan-Nya di kitab yang lain.

Markus 12:38-40 ”Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.”

Dari pernyataan-pernyataan Tuhan ini, maka kita tahu bahwa hidup keagamaan orang Farisi begitu munafiknya. Kita tidak perlu tertuduh dan menjadi takut karena ukuran yang Yesus pakai adalah hidup keagamaan orang munafik.

Sementara, kita hidup dalam kasih karunia Bapa, ketika kita percaya maka janji Yesus yaitu kita akan menikmati hidup yang kekal.

Jika kita mengerti firman Allah dan mengerti kuasa Allah, maka kita tidak akan ditipu oleh iblis, sehingga kita bisa mengalahkan tipu daya setan.

Kita bisa memenangkan peperangan Rohani terhadap setan, karena setan sebenarnya sudah tidak memiliki senjata yang mematikan lagi karena dia telah dilucuti oleh Yesus ketika Yesus bangkit dari kubur-Nya.

Yesus telah menang terhadap setan dan kemenangan Yesus menjadi sumber kemenangan kita.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah.

Mari kita melakukan peperangan Rohani dengan mengabarkan Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang dapat dan sanggup menyelamatkan orang.

Saudara, peperangan kita bukan peperangan untuk merebut kemenangan, tapi menjaga supaya kemenangan itu tetap ada pada kita.

Kita mempertahankan kemenangan. Karena rasul Paulus mengatakan:

Roma 8:37 ”Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”

1 Korintus 15:55-57 ”Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”

Saudara, karena kemenangan Kristus, maka kita menjadi pemenang, karena kita menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Apa yang menyebabkan banyak anak-anak Tuhan jadi pecundang?

Pembacaan Alkitab Setahun

Kisah Para Rasul 1-3

Minggu, 12 November 2023

TUHAN ITU PAHLAWAN PERANG

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KELUARAN 15:1-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang menyebabkan seseorang menyanyi memuji Tuhan?
  2. Siapa yang menjadi sumber kekuatan, inspirasi membuat Mazmur dan sumber keselamatan?
  3. Mengapa Musa menyatakan bahwa Tuhan itu adalah pahlawan perang?
  4. Siapakah nama Tuhan itu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Musa bertanya kepada Tuhan, siapakah nama-Mu? Supaya aku bisa memberi jawab kalau orang-orang sebangsaku bertanya tentang nama-Mu?

Keluaran 3:13-15 ”Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? –apakah yang harus kujawab kepada mereka?” Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.” Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.”

Apakah Allah menyebutkan nama-Nya? Tuhan tidak menyebutkan nama-Nya karena Dia adalah Allah.

Dia memiliki sebutan, tapi tidak memberitahukan nama-Nya karena memang Tuhan Allah tidak mau dibatasi oleh apapun, sehingga Dia tidak memiliki nama. Dia menyatakan diri-Nya sebagai Aku adalah Aku.

Itulah yang disebut sebagai sebutan Yahwe itu. Bukan nama tapi sebutan, sama dengan Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.

Sebagai Allah yang maha agung dan tak berbatas, Dia juga tidak bisa didefinisikan, itulah Allah Bapa kita.

Musa mengatakan bahwa Allah itu pahlawan perang dan nyata bahwa Dia adalah pahlawan perang yang berperang melawan orang Mesir, menghabisi tentara Firaun dan membenamkan semua tentara Mesir, sehingga orang Israel bisa lolos ketika menyeberang laut kolsom.

Firaun adalah raja yang besar sedangkan Israel hanyalah para budak dan bukan tentara. 

Allah juga pernah menjadi pahlawan perang ketika orang Israel melawan orang Amalek dan Musa menuliskan suatu pernyataan:

Keluaran 17:15-16 ”Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: “Tuhanlah panji-panjiku!” Ia berkata: “Tangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun.”

Ketika orang Israel di terror oleh raja Asyur dan Hizkia raja Israel berdoa kepada Tuhan, maka Allah menjadi pahlawan perang bagi Israel:

2 Raja-raja 19:35 ”Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!”

Ketika Allah berperang bagi orang Israel maka malaikat Tuhan berperang melawan musuh-musuh Israel.

Ketika Israel mengalahkan kota Yerikho, nyata sekali bagaimana Allah bertindak sebagai pahlawan perang:

Yosua 6:2 ”Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.”

Yosua 6:15-16 “Tetapi pada hari yang ketujuh mereka bangun pagi-pagi, ketika fajar menyingsing, dan mengelilingi kota tujuh kali dengan cara yang sama; hanya pada hari itu mereka mengelilingi kota itu tujuh kali. Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu!”

Yosua 6:20 ”Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu.”

Jika pada masa perjanjian Lama, Tuhan Allah tampil sebagai pahlawan perang. Bagaimana Allah pada zaman perjanjian Baru atau pada zaman Kasih Karunia ini?

Rasul Paulus menyatakan dalam Kitab yang ditulisnya:

Roma 8:31 ”Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”

Roma 8:37 ”Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”

1 Korintus 15:57 ”Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”

Dari pernyataan Rasul Paulus ini, kita ketahui bahwa kemenangan yang kita dapat diberikan sebagai hadiah karena Tuhan, Bapa kita sangat mengasihi kita.

Oleh Kristus Tuhan yang telah menang, Tuhan Allah, Bapa kita adalah pahlawan perang!

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Mengapa banyak anak-anak Tuhan yang mengalami kekalahan-kekalahan dalam hidupnya?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 19-21

Sabtu, 11 November 2023

JANGAN MALU BERSAKSI TENTANG TUHAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 1:7-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Roh apa yang dikaruniakan kepada kita?
  2. Untuk apa kita tidak perlu malu?
  3. Dengan panggilan apa kita dipanggil?
  4. Apa dasar mengapa kita dipilih dan dipanggil?
  5. Kapan anugerah kasih karunia ditetapkan untuk diberikan kepada manusia, dengan apa itu di wujudkan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang kekasih, oleh kasih karunia Bapa, kita telah dipilih-Nya didalam Kristus sebelum dunia dijadikan:

Efesus 1:4-5 ”Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya”

Oleh kasih karunia itu, kita telah mendapatkan anugerah yang dijanjikan kepada Abraham, yaitu Roh Kudus yang dijanjikan.

Oleh Roh Kudus itulah, kita diajar dan diperlengkapi-Nya, supaya kita benar-benar menjadi anak yang kekasih dari Bapa segala ciptaan.

Bapa berinisiatif supaya anak-anak manusia kembali menjadi gambar dari diri-Nya.

Karena itu, maka Bapa menganugerahkan Roh Kudus kepada orang percaya supaya manusia yang telah mati oleh dosa, dibangkitkan dan dijadikan menjadi serupa dengan sang anak Allah, Yesus Kristus.

Oleh karena itu, Roh Kudus menghidupkan kita dan membentuk kita menjadi manusia baru dengan tujuan supaya kita dibentuk dan dijadikan manusia baru sehingga kita memiliki buah Roh Kudus.

Melalui kehidupan baru dan buah Roh Kudus, maka orang-orang disekitar kita akan mengenal kita sebagai orang percaya, pengikut Kristus ataupun menjadi murid-murid Yesus Kristus.

Karena itu, Yesus memerintahkan kita untuk bersaksi dan memberitakan Injil kerajaan. Perintah itu dikenal sebagai Amanat Agung.

Saudara, rasul Paulus menghimbau supaya kita jangan malu untuk bersaksi dan tidak malu untuk memberitakan Injil Kristus.

Roh Kudus telah dianugerahkan kepada kita supaya kita mendapatkan tuntunan dan pengajaran agar kita juga diberi keberanian untuk bersaksi.

Sebagai saksi Kristus, maka alangkah baiknya hidup kita sudah mengalami buah-buah Roh Kudus agar orang tidak tersandung ketika mereka melihat kehidupan kita yang lama masih sangat jelas terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari.

Untuk itulah, Bapa menganugerahkan Roh Kudus yang dapat memberi kita kuasa untuk bersaksi dan juga untuk mengajari kita akan segala sesuatu. Yesus berkata:

Yohanes 14:26 ”tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Roh Kudus merupakan anugerah Bapa yang telah dijanjikan-Nya kepada Abraham dan melalui nabi-nabiNya juga telah menyatakan janji itu berulang-ulang, bahkan Bapa berjanji melalui nabi-nabiNya kepada manusia pada zaman akhir melalui nabi Yoel.

Yoel 2:28-29 ”Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.”

Saudara, pencurahan Roh Kudus itu terus berlangsung hingga semua manusia bisa mengalami pencurahan itu.

Siapakah yang bisa mengalami pencurahan Roh Kudus itu? Roh Kudus hanya akan dinikmati oleh orang yang percaya kepada Yesus Kristus.

Yesus pernah berkata bahwa:

Yohanes 14:16-17 ”Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”

Saudara, itulah sebabnya mengapa Yesus memberi amanat agung-Nya, supaya semua orang yang menerima Roh Kudus adalah orang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia.

Jadi, kalau orang tidak percaya maka mereka tidak akan dihinggapi oleh Roh Kudus. Setiap orang percaya kepada Yesus akan mendapat anugerah Roh Kudus:

Efesus 1:13-14 “Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”

Jadi saudara, mari kita berdoa supaya kepada kita diberikan belas kasihan Bapa, sehingga kita diberikan hati yang rela dan tidak malu untuk bersaksi dan menyatakan Iman kita kepada dunia ini supaya orang percaya dan beroleh Roh Kudus.

Roh Kudus yang akan mengurapi mereka sehingga seluruh janji Bapa yang dinyatakan Yoel terus berlangsung sampai kesudahan alam.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Apa sebab banyak anak-anak Tuhan tidak bersaksi dan juga tidak memberitakan Injil?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 16-18

Jumat, 10 November 2023

MENYATAKAN IMAN SEKALIPUN MENDERITA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 11:32-39

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dikatakan oleh penulis Kitab Ibrani, kalau dia menuliskan tentang banyak nabi dan hamba-hamba Tuhan pada masa lalu yang hidup oleh iman mereka?
  2. Adakah ibu-ibu yang oleh karena iman, mereka menerima kebangkitan anaknya yang telah mati?
  3. Siapa di antara orang yang hidup oleh iman itu harus dipenjarakan?
  4. Apa yang dialami oleh Daud karena ia beriman kepada Yehova?
  5. Mengapa dunia ini tidak layak bagi mereka yang hidup oleh iman sehingga mereka harus hidup terpencil di tempat-tempat yang tidak layak ditempati?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, penulis Ibrani mendefinisikan tentang Iman dan menuliskan banyak kesaksian tentang orang-orang beriman dalam Kitab Ibrani, diantaranya:

  • Ibrani 11:1 ”Iman adalah dasar dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
  • Ibrani 11:2 ”Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.”
  • Ibrani 11:6 ”Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia”

Jadi nenek moyang orang percaya oleh iman berjalan dengan Tuhan Yehova dahulu dalam perjanjian lama.

Begitu juga kita sekarang orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus hidup dalam firman kebenaran, janji-janji Allah yang kita percayai, kita ikuti dan kerjakan dalam hidup kita oleh iman dan kepercayaan kita.

Abraham, oleh imannya, berkenan kepada Allah dan menjadi sahabat Allah.

Dia menjadi saksi bagi Yehova dengan membangun mezbah di samping rumahnya.

Pada waktu tertentu, dia mengorbankan hewan sembelihan sebagai korbannya dan melalui korban-korban itu, tetangganya atau orang-orang di sekitarnya tahu bahwa Abraham adalah seorang penyembah yang terlihat melalui korban-korban hewan yang disembelih dan dibakar diatas mezbah yang ada di sekitar kemah kediamannya.

Melalui penyembahannya, orang melihat kesaksian Abraham bahwa dia beriman kepada Yehova, Allah yang menciptakan langit dan bumi.

Dia tidak menyembah pohon, api, tentara langit, bintang atau bulan, sebagaimana orang-orang di sekitarnya seperti keluarganya di Ur-kasdim.

Abraham rela menderita untuk menaati Tuhan Allah, pencipta semesta.

Abraham harus keluar dari rumah keluarganya pergi menuju tempat yang dia tidak ketahui.

Ur-Kasdim pada waktu itu adalah kota yang sangat baik.

Menurut penelitian sejarah, pada saat itu di kota itu sudah ada perpustakaan.

Suatu tanda bahwa kota yang ditinggalkan oleh Abraham bukan kota kecil.

Abraham adalah seorang saudagar kaya ketika dia harus meninggalkan kota kelahiran dan keluarga besarnya.

Ketika dia keluar dari Ur-Kasdim, ayahnya Terah, Lot keponakannya, Sarai saudaranya, anak ayahnya tapi dari ibunya yang lain, ikut bersama dia.

Kejadian 20:11-12 ”Lalu Abraham berkata: “Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku. Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku.”

Jadi Sarai itu sebenarnya saudara tirinya yang menjadi isterinya.

Ketika mereka menuju tanah yang hendak dimasuki Abraham, ke daerah Haran, disanalah mereka bersama sampai ayah Abraham, Terah, meninggal dunia.

Setelah ayahnya meninggal, barulah Abraham bergerak lagi menuju tanah Kanaan yang menjadi tujuan Allah bagi Abraham.

Abraham diberkati oleh Tuhan sehingga dia menjadi orang besar dan kaya, dia menjadi seorang yang sangat berpengaruh karena kekayaannya.

Kejadian 14:13-16 ”Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu Abram. Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan. Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu, untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di sebelah utara Damsyik. Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya.”

Abraham sangat dikenal sebagai seorang Ibrani, penyembah Allah pencipta langit dan bumi, karena ritual penyembahan yang sering dia buat dengan membakar korban bakaran berupa hewan yang di sembelih.

Abram menyaksikan imannya sekalipun dia harus berkorban mempersembahkan kekayaaannya.

Sementara disekitarnya, orang-orang mempersembahkan persembahan mereka kepada berhala-berhala seperti kepada pohon besar, batu besar, matahari, bulan dan bintang, dan lain-lain.

Saudara, seperti apa kita memperlihatkan atau menyaksikan iman kita?

Ada banyak cara kita bisa memperlihatkan iman kita.

Saat ini, dengan ritual penyembahan dengan pergi ke gereja, persekutuan, dan lain-lain atau juga dengan bersaksi atau memberitakan Injil Kerajaan Allah.

Dalam hal ini, ada kemungkinan kita akan mengalami penderitaan, seperti di jauhi teman-teman atau sahabat.

Bahkan mungkin juga kita akan mengalami kerugian karena banyak orang yang tidak menyukai kita.

Bahkan bisa jadi kalau kita memiliki usaha, perusahaan kita akan di stigma sebagai usaha yang melawan iman orang lain atau perusahaan yang membiayai kristenisasi yang berakibat usaha kita dijauhi oleh orang-orang yang anti Kristen.

Hal ini besar akibatnya, dan mungkin juga orang-orang Kristen ikut mengucilkan kita karena mereka takut terkena dampak kesaksian kita.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Mengapa kita tidak bersedia berkorban dalam memberikan kesaksian iman kita, khususnya tentang Yesus Kristus?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 13-15

Kamis, 9 November 2023

MEMBERITAKAN INJIL TANPA UPAH

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 9:14-19

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Paulus katakan tentang ketetapan Tuhan tentang mereka yang memberitakan injil (ayat 14)?
  2. Bagi Paulus apakah alasannya memberitakan Injil?
  3. Apakah upah memberitakan injil bagi Paulus?
  4. Bagaimana cara Paulus memenangkan sebanyak mungkin orang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Perikop yang kita baca hari ini memberikan suatu wawasan bagi kita mengenai standar Paulus dalam menjalankan tugas yang Tuhan percayakan kepadanya.

Pada saat menjelaskan hak dan kewajiban rasul, Paulus mengingatkan kepada jemaat Korintus bahwa mereka yang memberitakan injil harus hidup dari pemberitaan Injil, itu adalah ketetapan Tuhan.

Paulus sebagai seorang rasul sejatinya berhak untuk mendapatkan upah dari apa yang dia kerjakan saat ini, namun secara khusus Paulus menegaskan bahwa dia tidak pernah menggunakan haknya ini karena menyadari bahwa Paulus tidak ingin jemaat yang dilayaninya menghargai tugasnya karena perkataannya.

Bagi Paulus tugas memberitakan injil adalah suatu kewajiban yang layak dia kerjakan karena Tuhan mempercayakan berita itu disampaikan melalui kehidupannya.

Memberitakan injil adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan dari Tuhan kepadanya, bahkan dalam tulisannya Paulus mengatakan “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan InjilKalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.“

Paulus tidak hanya sekedar bicara, namun dia benar-benar melakukannya, dalam perjalanan misi pemberitaan injilnya Paulus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan timnya.

Kita membaca bagaimana beratnya perjalanan yang dilakukannya baik secara fisik maupun mental, namun Palus dapat menyelesaikan hingga akhir hidupnya.

Bagaimana dengan kita saat ini? Kita semua adalah murid Kristus sama seperti Paulus, kita dipercayakan Amanat Agung yang sama dengan Paulus namun pada masa yang berbeda.

Perjumpaan dan panggilan Tuhan dalam hidup kita membuat kita memiliki hati seperti Kristus dan Paulus.

Amanat agung bukanlah sekedar proses singkat mengajak orang berdoa menerima keselamatan, namun seperti Paulus lakukan dia mengajar dan memuridkan hingga mereka dapat mempercayakan berita tersebut kepada orang yang dapat dipercaya.

Mari kita teladani Paulus, kita tidak mengharapkan upah atau penghargaan,  justru kita berkorban untuk itu karena sebagai suatu kewajiban mulia yang dipercayakan Tuhan.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 9-10

Rabu, 8 November 2023

SIAP SEDIA MEMBERITAKAN FIRMAN

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 4:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dipesankan Paulus dengan sungguh-sungguh kepada Timotius?
  2. Apakah maksud orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat dan hanya memuaskan telinga mereka?
  3. Apa yang terjadi dengan orang-orang yang memalingkan telinganya dari kebenaran?
  4. Apa maksudnya Paulus mengatakan untuk menguasai diri dalam segala hal dan sabar menderita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Setidaknya ada 2 hal yang Tuhan ingatkan melalui surat Paulus kepada Timotius hari ini, kedua hal ini berhubungan dengan tugas kita untuk memenuhi panggilan pelayanan yang Tuhan berikan kepada kita.

Pesan ini sangat serius dan Paulus sungguh-sungguh berpesan demi penyataanNya dan demi KerajaanNya.

Pertama, beritakan firman, siap sedia baik atau tidak baik waktunya.

Firman berkaitan dengan banyak hal mulai dari berita tentang Injil yang menyelamatkan hingga menyatakan kebenaran, menegor, menasehati dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Firman harus siap sedia kita beritakan, itu berarti kita berbicara sesuai kondisi dan pimpinan Roh Kudus.

Bila Roh Kudus memimpin kita untuk memberitakan injil kepada orang berarti mulut kita siap menyampaikan kebenaran tentang Kristus yang menyelematkan, bila kita dipimpin Roh untuk menyatakan kebenaran di tengah mayoritas yang menyuarakan kejahatan maka kita pun harus siap sedia.

Begitu juga bila berhadapan dengan orang lain atau saudara seiman yang menghadapai masalah dan perlu nasehat maka dibawah arahan Roh kita harus siap untuk menyampaikannya.

Firman Tuhan adalah pedang Roh dimana kita harus selalu siap dibawa ketika berhadapan dengan berbagai situasi dimana Roh memimpin untuk menggunakannya.

Kedua, seiring dengan kesiapan kita memberitakan firman kita juga harus bisa menguasai diri dalam segala hal, sabar menghadapi penderitaan karena firman yang kita beritakan, konsisten hingga kita menunaikan tugas panggilan yang Tuhan percayakan.

Seringkali tidak sedikit orang-orang percaya yang bersemangat memberitakan firman kebenaran, antusias memberikan nasehat atau semangat pada orang lain, sementara dalam kondisi tertentu tidak bisa menguasai emosinya sehingga menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk percaya dengan firman yang kita beritakan.

Kita mendengar juga bagaiamana hamba-hamba Tuhan yang luar biasa tidak menunaikan tugas pelayanannya, pada masa tuanya meninggalkan panggilan yang Tuhan percayakan dan hidup kembali seperti orang dunia.

Saudara, perikop ini tidak hanya berbicara mengenai kesiapan dalam jangka pendek tetapi juga pesan untuk memiliki daya tahan serta konsistensi dalam memberitakan firman serta menunaikan tugas pelayanan yang Tuhan percayakan hingga akhir hidup kita.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 7-8

Selasa, 7 November 2023

PERJUMPAAN DENGAN TUHAN YANG MENGUBAHKAN

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 26:12-18

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Paulus dan teman-temannya lihat dalam perjalanan mereka di tengah hari bolong?
  2. Ketika rebah ke tanah, apa yang Paulus dengar? Dan apa jawaban Paulus?
  3. Siapa yang mengutus Paulus kepada bangsa-bangsa lain?
  4. Apa saja tugas-tugas Paulus ketika dia di utus? (ayat 18)
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara pada umumnya ketika seorang “terdakwa” di perhadapkan dengan situasi pengadilan, maka yang dirasakan oleh “terdakwa” tersebut adalah ketakutan, kecemasan, bahkan karena takut akan dihukum berat cenderung untuk  tidak berkata jujur atau berkata terus terang di depan mahkamah agar mendapat hukuman yang seringan mungkin.

Paulus juga mengalami tekanan namun Paulus justru menceritakan dengan jelas mengenai apa yang diperbuat Tuhan dalam hidupnya menjadi suatu kesaksian.

Pembacaan Alkitab kita diatas menerangkan bahwa Paulus yang sudah beberapa hari dipenjara, tanpa diadili atas tindakan “salah” yang tidak dilakukannya dengan sangat berani memberi penjelasan tentang kehidupan lamanya di depan Raja Agripa, yang mana dahulu Paulus sangat membenci pengikut Tuhan Yesus.

Apa yang membuat Paulus berani menceritakan tentang siapa dia dahulunya? Ternyata perjumpaan dengan Tuhanlah yang menjadi titik balik atau “turning point” Paulus menjadi orang yang berani.

Bahkan karena keberanian Paulus menceritakan tentang pertobatannya di depan Raja Agripa, menurut Kisah Para Rasul 26:28 ”Jawab Agripa: “Hampir-hampir saja kau yakinkan aku menjadi orang Kristen!”

Tidak semua kita mengalami hal yang sama seperti Paulus, mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara supranatural.

Jadi bagaimana caranya untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan? Jawabannya sederhana, bacalah Firman Tuhan secara rutin, renungkanlah Firman itu siang dan malam, mintalah hikmat dan wahyu, agar Tuhan menyingkapkan rahasia Firman yang kita baca.

“Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan didalam hatimu” (Roma 10:8b).

Tujuan hidup kita berubah adalah agar Nama Tuhan di permuliakan melalui cara hidup kita, sehingga karena hidup kita yang berubah banyak orang-orang di sekitar kita menjadi percaya kepada Yesus.

Diskusikan dalam komunitasmu, apakah hidup kita sudah berubah kearah yang lebih baik? dan apakah hari-hari ini hidup kita menjadi lebih sungguh-sungguh mengikut Tuhan? Jika belum, maka alamilah perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi. Karena Yesuslah yang sanggup mengubah karakter serta hidup kita.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 5-6

Senin, 6 November 2023

MENGUSAHAKAN UNTUK INJIL DAPAT DIBERITAKAN

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KOLOSE 1:27-29

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Allah mau beritahukan kepada orang-orang kudusNya?
  2. Siapakah yang diberitakan oelh Paulus dalam surat kepada jemaat di Kolose ini?
  3. Apa tujuan Paulus menasehati dan mengajari banyak orang?
  4. Apa yang digumulkan dan diusahakan oleh Paulus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kolose 1:27-29 ini merupakan bagian dari perikop yang berjudul Pelayanan dan Penderitaan Paulus, surat ini ditulis Paulus kepada jemaat di Kolose untuk mengingatkan mereka akan rahasia Kristus yang disingkapkan kepada orang kudusNya.

Pengenalan yang semakin dalam akan Kristus yang dialami oleh Paulus memotivasi seluruh perjalanan misinya sehingga menghasilkan banyak murid-murid Kristus di berbagai tempat termasuk di Kolose ini.

Paulus tentu saja menghadapi berbagai rintangan dalam perjalanan yang dilakukannya demi Injil, namun kita tahu bahwa dia memegang visi yang Tuhan berikan dalam hidupnya.

Paulus tidak hanya memiliki visi tetapi dia juga mengeksekusi seluruh visi yang didapatkan dari Tuhan dengan bekerja begitu keras dan fokus.

Dia menyadari bahwa kuasaNya telah bekerja dengan kuat di dalam hidupnya sehingga dengan segala tenaga mengusahakan dan menggumulkan agar Kristus dapat diberitakan melalui kehidupannya.

Paulus menyadari sejak perjumpaannya dengan Kristus bahwa dia memiliki panggilan untuk memberitakan Injil Kerajaan dalam hidupnya, dan itulah yang dipikirkannya setiap hari, direncanakan dan dijalankannya sehingga kita bisa melihat hasilnya hari ini dengan bertambah banyaknya murid-murid Kristus.

Kita semua memiliki visi untuk Indonesia dan bangsa-bangsa penuh kemuliaanNya, itulah yang kita doakan setiap menghadiri persekutuan doa, tetapi tentu tidak cukup hanya kita doakan, kita perlu mengeksekusinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari iman kita.

Apakah kita terus setia memuridkannya untuk memimpin orang kepada kesempurnaan dalam Kristus?

Bila kita berhenti sampai tahap mendoakannya saja apakah itu seperti yang diteladankan oleh Paulus?

Mari kita baca dan renungkan bersama ayat ini: “Kristus itulah yang kami beritakan kepada setiap orang. Kami mengingatkan dan mengajar mereka semuanya dengan segala kebijaksanaan. Tujuan kami ialah supaya setiap orang dapat dibawa kepada Allah, sebagai orang yang dewasa dalam hal-hal rohani, karena sudah bersatu dengan Kristus. Untuk mencapai hal itu saya bekerja keras. Saya berjuang dengan seluruh tenaga yang diberikan Kristus kepada saya dan yang bekerja dalam diri saya dengan penuh kuasa.” (Kolose 1:28-29, Indonesia BIS).

Jadilah dewasa dalam hal-hal rohani sehingga menghasilkan murid-murid Kristus sebagai perwujudan tercapainya mandat regenerasi yang Tuhan berikan.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 5-6

Minggu, 5 November 2023

HATI YANG MERINDUKAN KESELAMATAN BAGI SEMUA ORANG

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 10:1-3

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang Paulus inginkan agar Allah menyelamatkan mereka?
  2. Kebenaran seperti apakah yang coba mereka cari?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Roma 10:2  ”Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.”

Ini adalah gambaran orang Yahudi di masa gereja yang mula-mula: mereka giat untuk Allah.

Mereka memiliki Kitab Taurat dan itu menjadi acuan utama kehidupan agamawi mereka.

Orang Farisi dan para ahli Taurat bahkan lebih berusaha untuk mentaati Taurat dibandingkan melakukan kebajikan seperti yang Yesus lakukan.

Alkitab mencatat, berulang kali mereka memprotes tindakan Yesus, misalnya seperti yang tertulis dalam kitab Markus 2:16  ”Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”

Paulus mengerti benar situasi seperti ini dan itu yang menyebabkan dia sangat terbeban untuk keselamatan jiwa bangsanya.

Roma 10:1,3  ”Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.”

Orang Yahudi, mata rohani mereka dibutakan sehingga mereka tidak bisa melihat kebenaran Allah.

Dan hal itu berlangsung hingga saat ini.

Dari 14 juta orang Yahudi di seluruh dunia, dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari mereka tidak percaya bahwa Yesus (Yeshua) adalah Mesias.

Statistik memproyeksikan bahwa hanya 175.000 orang Yahudi di AS saja yang percaya kepada Yesus, sementara perkiraan di seluruh dunia berkisar antara 350.000 hingga 1,7 juta.

Hal yang sama terjadi di berbagai wilayah lain, baik di Indonesia maupun di dunia.

Di Indonesia terdapat lebih dari 150 STA (Suku Terabaikan).

Suku terabaikan adalah suku di mana jumlah orang percaya atau jemaat belum mampu untuk menjangkau sukunya sendiri.

Walaupun tidak ada kesatuan antara lembaga-lembaga misi mengenai persentase dari jumlah penduduk dari sebuah suku yang harus dianggap “Kristen” agar tidak lagi dianggap terabaikan.

Suku-suku tersebut dianggap terabaikan apabila suku tersebut melebihi populasi 10.000 jiwa dengan kurang dari 1% jumlah warganya yang mengenal Kristus.

Begitu banyaknya orang-orang yang belum mengenal Kristus, sehingga tugas pemberitaan Injil tidak bisa hanya diserahkan kepada para misionaris dan penginjil. Itu adalah tugas semua orang yang percaya.

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu bersaksi kepada teman atau anggota keluarga.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 3-4

Sabtu, 4 November 2023

MENJADI SAKSI DALAM PERSEKUTUAN DENGAN BAPA

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 1:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud dengan Firman Hidup?
  2. Rasul Yohanes mengatakan bahwa dia telah melihat hidup, apakah maksudnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Rasul Yohanes sebagai penulis Kitab 1 Yohanes adalah satu-satunya rasul yang meninggal di usia tua.

Menulis lima kitab dalam Perjanjian Baru, Yohanes adalah penulis paling produktif setelah Rasul Paulus.

Kitab kiriman 1, 2 dan 3 Yohanes berbeda dibandingkan dengan Injil Yohanes terlebih dengan Kitab Wahyu yang juga ditulis oleh Yohanes.

Kitab kiriman 1, 2 dan 3 Yohanes seperti ditulis oleh seorang bapak kepada anak-anaknya.

Bapak yang penuh kasih, bapak yang ingin agar anak-anaknya bertumbuh dewasa, memiliki hubungan atau persekutuan yang erat dengan Allah Bapa.

Dan memiliki hubungan yang erat dengan Allah Bapa itulah yang akan menyebabkan kita sebagai anak-anak Allah akan bertumbuh dengan benar dalam kasih dan anugerah-Nya.

Dalam Alkitab tertulis berulang kali agar kita umat Tuhan menjadi saksi bagi orang-orang yang belum percaya.

Menjadi saksi antara lain dengan memberikan testimoni kita atau menceritakan pengalaman hidup kita kepada orang lain.

Pengalaman hidup yang bagaimanakah? Tentu bukan pengalaman hidup yang dibuat-buat agar testimoni kita tampak indah didengar.

Tetapi pengalaman hidup yang otentik, asli, pengalaman hidup yang berkemenangan yang dihasilkan dari kehidupan yang intim bersama dengan Allah pencipta.

Jadi bersaksi tidak harus menceritakan Injil, tetapi kita juga bisa menceritakan pengalaman bagaimana Tuhan menolong kita dari kegagalan usaha, dari kebiasaan buruk, dari kesulitan dalam menempuh studi.

Pengalaman-pengalaman yang otentik, apa adanya ketika itu diceritakan, kadang dampaknya justru lebih besar kepada para pendengar dibandingkan ketika orang mendengarkan khotbah di gereja.

Mengapa demikian, karena pengalaman seseorang yang mengalami pergumulan dalam bidang apa pun dan ketika dia mendapatkan pencerahan atau solusi atas persoalannya sebagai hasil dari persekutuan yang intim dengan Tuhan.

Maka orang yang mendengar akan melihat dan menyadari bahwa Allah adalah Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang mendengar seruan umat-Nya.

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan pengalamanmu, mengalami pertolongan Tuhan dalam bidang apa pun.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 1-2