MEMBERITAKAN INJIL TANPA UPAH

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 9:14-19

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang Paulus katakan tentang ketetapan Tuhan tentang mereka yang memberitakan injil (ayat 14)?
  2. Bagi Paulus apakah alasannya memberitakan Injil?
  3. Apakah upah memberitakan injil bagi Paulus?
  4. Bagaimana cara Paulus memenangkan sebanyak mungkin orang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Perikop yang kita baca hari ini memberikan suatu wawasan bagi kita mengenai standar Paulus dalam menjalankan tugas yang Tuhan percayakan kepadanya.

Pada saat menjelaskan hak dan kewajiban rasul, Paulus mengingatkan kepada jemaat Korintus bahwa mereka yang memberitakan injil harus hidup dari pemberitaan Injil, itu adalah ketetapan Tuhan.

Paulus sebagai seorang rasul sejatinya berhak untuk mendapatkan upah dari apa yang dia kerjakan saat ini, namun secara khusus Paulus menegaskan bahwa dia tidak pernah menggunakan haknya ini karena menyadari bahwa Paulus tidak ingin jemaat yang dilayaninya menghargai tugasnya karena perkataannya.

Bagi Paulus tugas memberitakan injil adalah suatu kewajiban yang layak dia kerjakan karena Tuhan mempercayakan berita itu disampaikan melalui kehidupannya.

Memberitakan injil adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan dari Tuhan kepadanya, bahkan dalam tulisannya Paulus mengatakan “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan InjilKalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.“

Paulus tidak hanya sekedar bicara, namun dia benar-benar melakukannya, dalam perjalanan misi pemberitaan injilnya Paulus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan timnya.

Kita membaca bagaimana beratnya perjalanan yang dilakukannya baik secara fisik maupun mental, namun Palus dapat menyelesaikan hingga akhir hidupnya.

Bagaimana dengan kita saat ini? Kita semua adalah murid Kristus sama seperti Paulus, kita dipercayakan Amanat Agung yang sama dengan Paulus namun pada masa yang berbeda.

Perjumpaan dan panggilan Tuhan dalam hidup kita membuat kita memiliki hati seperti Kristus dan Paulus.

Amanat agung bukanlah sekedar proses singkat mengajak orang berdoa menerima keselamatan, namun seperti Paulus lakukan dia mengajar dan memuridkan hingga mereka dapat mempercayakan berita tersebut kepada orang yang dapat dipercaya.

Mari kita teladani Paulus, kita tidak mengharapkan upah atau penghargaan,  justru kita berkorban untuk itu karena sebagai suatu kewajiban mulia yang dipercayakan Tuhan.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 9-10