MENYATAKAN IMAN SEKALIPUN MENDERITA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 11:32-39

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dikatakan oleh penulis Kitab Ibrani, kalau dia menuliskan tentang banyak nabi dan hamba-hamba Tuhan pada masa lalu yang hidup oleh iman mereka?
  2. Adakah ibu-ibu yang oleh karena iman, mereka menerima kebangkitan anaknya yang telah mati?
  3. Siapa di antara orang yang hidup oleh iman itu harus dipenjarakan?
  4. Apa yang dialami oleh Daud karena ia beriman kepada Yehova?
  5. Mengapa dunia ini tidak layak bagi mereka yang hidup oleh iman sehingga mereka harus hidup terpencil di tempat-tempat yang tidak layak ditempati?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, penulis Ibrani mendefinisikan tentang Iman dan menuliskan banyak kesaksian tentang orang-orang beriman dalam Kitab Ibrani, diantaranya:

  • Ibrani 11:1 ”Iman adalah dasar dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
  • Ibrani 11:2 ”Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.”
  • Ibrani 11:6 ”Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia”

Jadi nenek moyang orang percaya oleh iman berjalan dengan Tuhan Yehova dahulu dalam perjanjian lama.

Begitu juga kita sekarang orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus hidup dalam firman kebenaran, janji-janji Allah yang kita percayai, kita ikuti dan kerjakan dalam hidup kita oleh iman dan kepercayaan kita.

Abraham, oleh imannya, berkenan kepada Allah dan menjadi sahabat Allah.

Dia menjadi saksi bagi Yehova dengan membangun mezbah di samping rumahnya.

Pada waktu tertentu, dia mengorbankan hewan sembelihan sebagai korbannya dan melalui korban-korban itu, tetangganya atau orang-orang di sekitarnya tahu bahwa Abraham adalah seorang penyembah yang terlihat melalui korban-korban hewan yang disembelih dan dibakar diatas mezbah yang ada di sekitar kemah kediamannya.

Melalui penyembahannya, orang melihat kesaksian Abraham bahwa dia beriman kepada Yehova, Allah yang menciptakan langit dan bumi.

Dia tidak menyembah pohon, api, tentara langit, bintang atau bulan, sebagaimana orang-orang di sekitarnya seperti keluarganya di Ur-kasdim.

Abraham rela menderita untuk menaati Tuhan Allah, pencipta semesta.

Abraham harus keluar dari rumah keluarganya pergi menuju tempat yang dia tidak ketahui.

Ur-Kasdim pada waktu itu adalah kota yang sangat baik.

Menurut penelitian sejarah, pada saat itu di kota itu sudah ada perpustakaan.

Suatu tanda bahwa kota yang ditinggalkan oleh Abraham bukan kota kecil.

Abraham adalah seorang saudagar kaya ketika dia harus meninggalkan kota kelahiran dan keluarga besarnya.

Ketika dia keluar dari Ur-Kasdim, ayahnya Terah, Lot keponakannya, Sarai saudaranya, anak ayahnya tapi dari ibunya yang lain, ikut bersama dia.

Kejadian 20:11-12 ”Lalu Abraham berkata: “Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku. Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku.”

Jadi Sarai itu sebenarnya saudara tirinya yang menjadi isterinya.

Ketika mereka menuju tanah yang hendak dimasuki Abraham, ke daerah Haran, disanalah mereka bersama sampai ayah Abraham, Terah, meninggal dunia.

Setelah ayahnya meninggal, barulah Abraham bergerak lagi menuju tanah Kanaan yang menjadi tujuan Allah bagi Abraham.

Abraham diberkati oleh Tuhan sehingga dia menjadi orang besar dan kaya, dia menjadi seorang yang sangat berpengaruh karena kekayaannya.

Kejadian 14:13-16 ”Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu Abram. Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan. Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu, untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di sebelah utara Damsyik. Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya.”

Abraham sangat dikenal sebagai seorang Ibrani, penyembah Allah pencipta langit dan bumi, karena ritual penyembahan yang sering dia buat dengan membakar korban bakaran berupa hewan yang di sembelih.

Abram menyaksikan imannya sekalipun dia harus berkorban mempersembahkan kekayaaannya.

Sementara disekitarnya, orang-orang mempersembahkan persembahan mereka kepada berhala-berhala seperti kepada pohon besar, batu besar, matahari, bulan dan bintang, dan lain-lain.

Saudara, seperti apa kita memperlihatkan atau menyaksikan iman kita?

Ada banyak cara kita bisa memperlihatkan iman kita.

Saat ini, dengan ritual penyembahan dengan pergi ke gereja, persekutuan, dan lain-lain atau juga dengan bersaksi atau memberitakan Injil Kerajaan Allah.

Dalam hal ini, ada kemungkinan kita akan mengalami penderitaan, seperti di jauhi teman-teman atau sahabat.

Bahkan mungkin juga kita akan mengalami kerugian karena banyak orang yang tidak menyukai kita.

Bahkan bisa jadi kalau kita memiliki usaha, perusahaan kita akan di stigma sebagai usaha yang melawan iman orang lain atau perusahaan yang membiayai kristenisasi yang berakibat usaha kita dijauhi oleh orang-orang yang anti Kristen.

Hal ini besar akibatnya, dan mungkin juga orang-orang Kristen ikut mengucilkan kita karena mereka takut terkena dampak kesaksian kita.

Haleluya, Puji Tuhan, Amen.

Mengapa kita tidak bersedia berkorban dalam memberikan kesaksian iman kita, khususnya tentang Yesus Kristus?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yohanes 13-15