Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang dimaksud Tuhan Yesus ketika Dia mengatakan bahwa Dia tidak akan meninggalkan murid-murid-Nya sebagai yatim piatu?
Apa syarat agar Tuhan mengasihi umat-Nya?
Setelah kita dilahirkan kembali, Allah ingin untuk berkomunikasi dengan kita.
Bagaimana caranya, karena Allah ada di sorga dan kita ada di bumi? Melalui Roh Kudus yang tinggal dalam hati kita dan melalui Firman-Nya.
Ya, melalui Alkitab baik yang dalam bentuk buku fisik atau saat ini ada di gadget yang kita miliki.
Allah bisa berkomunikasi, memberikan petunjuk, arahan kepada kita.
Sehingga sangat penting bagi kita, ketika kita membaca Firman, kita membacanya dengan hati terbuka, dengan rasa haus dan lapar untuk mengerti kehendak-Nya.
Mazmur 42:2 ”Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.”
Ibarat rusa yang merindukan air untuk diminum.
Demikian Pemazmur merindukan Allah.
Sikap seperti inilah yang Tuhan kehendaki ketika kita membaca Firman.
Kita membaca dan dengan sungguh rindu untuk dapat bertemu secara pribadi dengan Allah melalui Firman-Nya.
Dan jika kita melakukan seperti ini, maka Firman akan bekerja melakukan banyak hal dalam hidup kita.
2 Timotius 3:16 ”Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Firman Allah berkuasa untuk mengajar, menyingkapkan berbagai kebenaran, menyatakan kesalahan kita, memperbaiki kelakuan kita.
Ya, Alkitab bukan buku pengetahuan, bukan kitab sejarah, bukan buku motivational…pembangkit motivasi.
Alkitab adalah Firman Allah Yang hidup. Buku yang melaluinya kita bisa berjumpa dengan Allah.
Memahami hal ini kita akan membaca Alkitab dengan cara yang berbeda.
Bukan membaca sekedar mengetahui isinya: sejarah para nabi atau raja, tetapi kita membaca karena rindu untuk mendengar tuntunanNya, arahanNya bagi kita.
Dan setelah mengetahui, maka kita dengan sungguh-sungguh bertekad untuk melakukannya dalam hidup kita.
Melakukan apa yang Tuhan minta setelah kita membaca Firman, itu juga adalah bukti bahwa kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan.
Saudara, kapan terakhir engkau mendapatkan pencerahan setelah membaca Firman, dan dengan segenap hati engkau melakukan apa yang Tuhan suruh untuk engkau lakukan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Dahulu orang menolak Yesus, bagaimanakah halnya dengan saat ini?
Menurut Saudara, apakah saat ini orang lebih mudah atau lebih sulit menerima Injil dibandingkan pada jaman gereja yang mula-mula?
John 1:12 (Amplified Bible) “But to as many as did receive and welcome Him, He gave the authority (power, privilege, right) to become the children of God, that is, to those who believe in (adhere to, trust in, and rely on) His name”
Yohanes 1:12“Tetapi kepada sebanyak orang yang menerima dan menyambut Dia, Dia memberikan wewenang (kuasa, hak istimewa, hak) untuk menjadi anak-anak Allah, yaitu kepada mereka yang percaya (mematuhi, percaya, dan andalkan) Namanya” (diterjemahkan dari Amp. Bible).
Setelah kita dilahirkan kembali, maka kita menjadi anak-anak Allah.
Menurut Alkitab Amplified, kepada kita diberikan: Hak, Wewenang, Hak istimewa, Kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.
Memperoleh hak menjadi anak Allah, itu hal yang meneguhkan, bahwa Allah mengakui kita sebagai anak.
Yang dijelaskan dalam ayat-ayat yang lain, bahwa sebagai anak kita juga akan menjadi ahli waris.
Roma 8:17 ”Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.”
Betapa mulia bahwa bahwa kita berhak menerima janji-janji Allah yang lain, selain janji keselamatan jiwa.
Ada banyak janji-janji yang tersembunyi dalam Alkitab, menunggu untuk ditemukan, diyakini dan di-iman-i sehingga terwujud dalam hidup kita.
Selain Hak, kita juga diberikan kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.
Artinya Tuhan ingin agar kita menjadi anak-Nya yang mendemonstrasikan kuasa Allah, bukan untuk dipertontonkan kepada dunia, kemudian orang memuji kita.
Tetapi agar dimanifestasikan dengan tujuan agar Tuhan dipermuliakan, agar Yesus ditinggikan.
Memperoleh kuasa menjadi anak Allah, tingkatannya lebih tinggi dibandingkan memperoleh hak sebagai anak Allah.
Tetapi jika hal ini ada dalam Firman, maka Allah memang menghendaki agar umat-Nya mendemonstrasikan, memanifestasikan kuasa-Nya.
Kuasa untuk melakukan tanda dan mukjizat, kuasa untuk menyembuhkan orang sakit dan kuasa apa pun yang Tuhan ingin agar umat-Nya lakukan, agar melalui peristiwa tersebut, Yesus ditinggikan.
Dan jika Dia ditinggikan, maka Dia akan menarik orang untuk datang kepada-Nya.
Saudara, pernahkan engkau menyaksikan manifestasi kuasa Allah. Ceritakan itu dalam kelompok pemuridan atau di persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa orang yang bertobat terima Kristus perlu dibaptis?
Apakah makna: Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata?
Damai sejahtera sebagai buah Roh, hanya ada di dalam Kristus. Jadi hanya orang yang telah dilahirkan kembali yang bisa memiliki damai sejahtera.
Di luar Kristus memang ada kedamaian, tetapi itu adalah kedamaian yang sifatnya natural, seperti kalau kita duduk di hamparan sawah yang luas, di bawah pohon yang rindang, mendengar cuitan burung.
Orang bilang itu suasana yang memberikan kedamaian, benar tetapi sekali lagi, itu adalah kedamaian yang alami.
Sehingga kata “damai sejahtera” adalah kata yang tepat untuk menterjemahkan kata “eirene” dalam bahasa Yunani.
Bahkan istilah “peace” dalam bahasa Inggris, juga kurang tepat.
Damai sejahtera maknanya kurang lebih: kedamaian yang diperoleh karena sejahtera yang Roh berikan bagi orang percaya.
Dan sejahtera disini bukanlah sejahtera yang diperoleh seseorang karena kelimpahan finansial.
Karena kalau maknanya seperti ini maka orang-orang kaya akan dijamin sejahtera.
Damai sejahtera sebagai buah Roh, akan dialami oleh siapa saja, kaya atau miskin, berpendidikan tinggi atau rendah.
Semua orang yang dilahirkan kembali akan memiliki damai sejahtera Allah.
Damai sejahtera ini akan menetap jika kita memiliki hubungan atau persekutuan yang erat atau intim dengan Tuhan.
Namun damai sejahtera juga bisa “lenyap” jika seseorang berbuat dosa, terlebih jika dengan sengaja berbuat dosa.
Yesaya 59:2”tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.”
Dosa dan pelanggaran kita itu akan menyebabkan kita terpisah dari Allah.
Dosa akan menyebabkan Allah menyembunyikan diri.
Dan ketika secara rohani, Allah menyembunyikan diri.
Hal ini lah yang akan menyebabkan kita kehilangan damai sejahtera.
Dan damai sejahtera yang lenyap itu akan menyebabkan kesedihan, stres dan jika itu berlangsung lama, bahkan bisa menyebabkan seseorang menjadi depresi.
Jadi adalah sangat penting bagi umat Tuhan untuk memiliki hubungan yang erat, persekutuan yang intim dengan Roh.
Yang akan menyebabkan kita hidup di dalam dan dipimpin oleh Roh.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang pengalamanmu mengalami damai sejahtera Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana seseorang bisa mengenal Bapa?
Apa undangan Tuhan Yesus bagi orang yang letih lesu dan berbeban berat?
Apa perintah Yesus bagi orang yang sedang letih lesu dan berbeban berat?
Kita hidup di dunia yang begitu sibuk dan penuh dengan tuntutan, entahkah tuntutan itu datang dari luar atau dari diri kita sendiri yang berusaha untuk mencapai sesuatu.
Bekerja dari pagi sampai malam hari.
Belajar dan menyelesaikan tugas yang sepertinya tidak pernah selesai karena selalu akan ada yang baru.
Ada yang berkata bahwa kita hidup di dunia yang tidak bisa berisitrahat dan akibatnya jiwa kita pun tidak bisa beristirahat (restless soul).
Pernahkah Saudara tidak bisa tidur? Atau Saudara tidur tapi sambil berpikir, sehingga saat bangun rasanya bukan menjadi segar tapi lelah?
Banyak orang berusaha menyegarkan dirinya atau istilah zaman sekarang “Healing” dengan liburan, mencoba bersantai di alam, staycation di hotel, atau aktivitas lainnya.
Tentu tidak ada yang salah dengan semua usaha tersebut, tapi marilah kita pahami bahwa “rest” yang sesungguhnya hanya bisa kita dapatkan dalam Kristus.
Ketika Yesus berkata, ”Pikullah kuk yang Kupasang”, itu terdengar seakan-akan Dia hendak memberi beban padahal kita merasa beban kita sudah cukup berat.
Kuk sebenarnya adalah palang kayu yang memiliki dua lengkungan di bagian atasnya yang dipasang pada dua ekor sapi atau hewan sejenis sehingga mereka dapat menarik kereta bersama.
Fungsi kuk justru membagi beban sama rata kepada kedua ekor sapi.
Tanpa kuk, seekor sapi harus menarik seluruh beban sendirian.
Masalahnya adalah seringkali kita mencoba untuk memikul kuk kita sendirian atau mengambil kuk lain yang tidak dimaksudkan Allah untuk kita.
Terkadang kita juga berusaha lari dari kuk yang ada hanya untuk akhirnya menjadi lebih kecewa.
Namun, ketika kita dengan rela hati mau memikul kuk yang daripadaNya.
Ia justru ikut memikul kuk yang sama dan menanggungnya bersama kita.
CS Lewis berkata “Bukan beban yang membuat kita patah, tapi cara kita memikul beban yang membuat kita patah”
Beban seberat apapun, jika kita tahu cara dan alat untuk memikulnya, kita akan bisa memikulnya dan tidak terluka.
Marilah kita belajar dari Yesus yang lemah lembut dan rendah hati dan janjiNya akan digenapi: Jiwa kita akan menemukan ketenangan.
Rest in this restless world!
Beban apa yang sedang saudara rasakan hari ini? Datanglah kepada Tuhan Yesus dan carilah cari untuk menemukan ketenangan saudara di dalamNya.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang seharusnya kita ketahui tentang pribadi Tuhan?
Apa yang Tuhan lakukan bagi mereka yang lelah dan tidak berdaya?
Apa janji Tuhan bagi orang-orang yang menantikanNya?
“Kita tidak bisa menyerahkan hidup kita kepada Allah dan tetap menyerahkan tubuh kita untuk diri kita sendiri.”
Kutipan di atas adalah kata-kata dari Elisabeth Elliot, seorang wanita yang tetap setia kepada Allah dan kepada panggilan yang Dia taruh di dalam hatinya, melewati banyak ujian dan kesengsaraan.
Elisabeth Elliot, lahir tahun 1926 dikenal sebagai istri dari missionaris Jim Elliot yang meninggal martir dalam pelayanannya berusaha menjangkau suku Auca di Ekuador Timur bersama dengan empat orang rekan missionaris lainnya.
Saat peristiwa tersebut terjadi anak mereka baru berusia 10 bulan.
Elisabeth tidak mau meninggalkan orang-orang dari suku tersebut.
Ia tetap tinggal di wilayah itu bersama putrinya dan Rachel Saint, saudari salah seorang misionaris yang dibunuh selama dua tahun melayani mereka yang telah membunuh suaminya.
Setelah pulang ke Amerika, ia menikah kembali dengan seorang professor teologia, tetapi 4 tahun kemudian suaminya meninggal dalam perjuangannya melawan kanker.
Setelah itu, ia menikah kembali dengan seorang pendeta dan pernikahannya terus berlangsung sampai ia tutup usia 89 tahun.
Sepanjang usianya, Elisabeth melayani Tuhan dengan menulis buku dan menjadi pembicara, menceritakan pekerjaan Allah dalam hidupnya.
Ia membagikan arti dari penderitaan dan bangkit dari keterpurukan karena ia mengalami itu berkali-kali. Ia bercerita tentang hidup dalam visi dan cinta kepada Allah.
”Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya…tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”(Yesaya 40:29,31).
Firman ini digenapi dalam hidup Elisabeth Elliot dan biarlah firman ini juga digenapi dalam hidup kita dalam panggilan kita masing-masing.
Tuhan Yesus memberkati.
Apa yang hari ini membuat saudara lelah dan merasa tidak berdaya? Datanglah kepada Tuhan secara pribadi, terimalah kekuatanNya untuk naik kembali dan terbang. Bagikanlah kepada pembimbing saudara agar saudara bisa dikuatkan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana respon dari penduduk daerah Gerasa saat melihat orang Gerasa sembuh?
Bagaimana respon dari orang Gerasa yang telah ditinggalkan setan-setan tersebut?
Apa perintah Yesus kepada orang Gerasa yang ingin mengikutinya?
Peristiwa Yesus menyembuhkan orang Gerasa adalah contoh bagaimana satu peristiwa yang sama dapat diresponi dengan cara yang sangat berbeda oleh orang yang berbeda.
Mari kita membayangkan sejenak, jika hari ini ada kenalan kita yang sudah sakit jiwa sekian lama, ia tidak bisa berkomunikasi, berteriak-teriak, tinggal di pekuburan dan tidak berpakaian, lalu tiba-tiba ia menjadi waras!
Apa yang akan menjadi respon kita? Entah bagaimana para penjaga babi dan penduduk Gerasa lebih banyak dikuasai oleh ketakutan dan memilih untuk mengusir Yesus yang sudah menyembuhkan.
Terkadang kita ingin mengalami perbuatan Tuhan tapi dengan cara kita sendiri.
Kita tidak rela kalau ternyata Tuhan bekerja dengan cara yang tidak sesuai dengan bayangan kita.
Demi kesembuhan satu orang Gerasa ini, begitu banyak babi dikorbankan.
Mungkin para penduduk Gerasa takut akan ada hal lain lagi yang harus dikorbankan? Atau mungkin mereka sudah tidak berharap orang Gerasa ini bisa sembuh? Ada banyak kemungkinan, tapi ini menjadi satu perenungan bagi kita: Bagaimana kita meresponi pekerjaan Tuhan dalam hidup orang lain dan hidup kita sendiri?
Setiap orang bisa menceritakan suatu peristiwa, tetapi suatu cerita akan menjadi sangat berbeda jika diceritakan dari sudut pandang yang berbeda.
Peristiwa yang biasa bisa menjadi luar biasa dan sebaliknya peristiwa yang luar biasa bisa menjadi biasa.
Peristiwa yang positif bisa menjadi negatif dan sebaliknya, tergantung bagaimana kita meresponi secara pribadi peristiwa tersebut.
Bukan tidak mungkin kita berespon seperti penduduk Gerasa jika kita ngotot dengan pemikiran dan perasaan kita sendiri.
Seorang istri yang pernah berdoa bagi suaminya agar kembali kepada Tuhan selama bertahun-tahun akhirnya menjadi pahit hati karena tidak ada perubahan.
Namun, tiba-tiba suatu hari suaminya kembali dengan pertobatan. Akankah istrinya bersukacita dan menerimanya atau justru mengusirnya?
Seorang anak muda berdoa agar Tuhan memberikan teman hidup yang mengasihinya, namun yang terjadi justru ia dikhianati oleh pacarnya yang sekarang karena Tuhan mau memberikan yang lebih baik baginya.
Akankah anak muda ini melihat pekerjaan Tuhan di dalam kepedihan hatinya?
Saudara, terkadang kasih dan pekerjaanNya dinyatakan dengan cara yang diluar pikiran kita, tapi mari kita belajar percaya satu hal: Bapa mengasihi kita dan tidak ada satu peristiwa dalam hidup kita yang luput dariNya.
Ia mau mengerjakan banyak hal baik dalam hidup kita bahkan di dalam keadaan-keadaan yang tidak kita mengerti.
Mari kita berdoa agar kita bisa meresponi seperti orang Gerasa, menceritakan perbuatan Allah dalam hidup kita tidak peduli bagaimana tanggapan orang lain karena kita benar-benar mengalami kebesaranNya.
Apa perbuatan Allah yang sedang dialami Saudara hari ini? Jika Saudara merasa tidak ada, mintalah kasih karunia Allah untuk bisa melihat dan mengalamiNya, lalu ceritakanlah.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang Yesus lakukan setelah memanggil kedua belas muridNya?
Kuasa apa yang dimiliki oleh kedua belas murid?
Renungan hari ini mengingatkan kita bahwa ketika Yesus memanggil kedua belas muridNya, Ia memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat, melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Kuasa yang sama juga diberikan untuk kita karena kita adalah murid-muridNya sekalipun kita tidak hidup di zaman yang sama.
Kita perlu mengalami pembaharuan budi dalam pemahaman tentang roh jahat, penyakit dan kelemahan agar kuasa yang diberikan Allah menjadi sesuatu yang nyata dialami dalam hidup.
Ada orang yang dengan mudah menyalahkan roh jahat atas masalah hidupnya.
Ada juga yang berpikir bahwa mujizat hanya terjadi ketika seseorang sembuh dari sakit parah.
Namun roh jahat hanya bisa bergerak sejauh kita mengizinkan.
Masalah hidup selalu ada, tetapi tidak berarti semua masalah disebabkan oleh roh jahat.
Contohnya jika kita sakit dikarenakan kelalaian menjaga kesehatan tubuh dengan cara makan sembarangan, tidak berolahraga dan kurang istirahat, maka kita tidak bisa mengatasinya dengan mengusir roh sakit penyakit.
Yang perlu kita lakukan adalah bertobat, istirahat dan perbaiki pola hidup agar sehat.
Hari-hari ini penyakit dan kelemahan semakin banyak dan bervariasi.
Kesehatan mental menjadi isu yang banyak sekali dibahas karena baik generasi muda maupun orang-orang Kristen yang pergi ke gereja, bahkan para pendeta dan aktivis pelayanan pun bergumul dengan kesehatan mentalnya.
Saudara, kuasa yang Yesus berikan ditujukan sebagai bagian dari pengutusanNya.
Kita perlu pergi membawa kuasa itu.
Namun, sebelum kita pergi dan mengumandangkannya pastikan bahwa kita sendiri pun mengalami kuasa itu.
Kuasa apa yang sedang menghalangi dan membelenggu saudara hari ini? Ia tidak lebih berkuasa daripada Roh yang tinggal dalam Saudara.
Apa yang menjadi sakit penyakit dan kelemahan saudara? Apakah saudara sudah membawanya kepada Kristus dan mengambil kuasaNya untuk menjadi sembuh?
Ceritakanlah kepada seorang teman anda bagaimana kuasa Yesus bekerja dalam hidup saudara.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa kita dinasihati agar tidak mudah percaya akan setiap roh?
Bagaimana kita bisa mengenal Roh Allah?
Bagaimana kita bisa mengalahkan nabi-nabi palsu?
Firman Tuhan memperingatkan kita agar menguji setiap roh sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Beberapa waktu lalu kita dikagetkan oleh berita di Kenya, bagaimana seorang pendeta mengajarkan pengikutnya untuk mati kelaparan demi bertemu Yesus.
Korbannya mencapai lebih dari 100 orang dan terus bertambah.
Sepanjang zaman kisah-kisah aliran sesat mewarnai gereja.
Mungkin kita heran bagaimana mungkin ada orang yang mau menjadi pengikutnya bahkan memberi diri untuk mempraktekkan ajarannya yang tidak masuk akal.
Namun kenyataannya, banyak pengikut adalah orang-orang yang pintar dan punya kekayaan.
Mereka bukan orang-orang yang tidak berpendidikan.
Hal ini sepatutnya membuat kita waspada dan bertanya-tanya bagaimana agar kita tidak ikut tersesat.
Tidak semua nabi palsu dengan ajaran sesatnya terlihat jelas, beberapa tampak sangat “masuk akal” dan menjadi jebakan yang berbahaya.
Contohnya ajaran tentang kemakmuran atau gerakan LGTBQ yang hari-hari ini sangat populer di seluruh dunia.
Ada banyak gereja yang sangat terbuka dan mau menikahkan sesame gender dengan alasan “Kasih dan toleransi”.
Yohanes mengingatkan kita bahwa kita berasal dari Roh Allah dan Roh yang ada dalam kita lebih besar dari roh yang ada dalam dunia.
Pertanyaannya adalah apakah kita menyadari hal tersebut dan mengenali suaraNya yang tinggal dalam kita?
Ataukah kita lebih sering mengabaikan suara Roh Kudus dan memilih jalan kita sendiri?
Jawaban atas pertanyaan tersebut akan menentukan seberapa teguh kita dapat berjalan dalam kebenaran dan tidak diombang-ambingkan oleh pengajaran dunia.
“…tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.” (Daniel 11:32).
Jangan sampai kita menjadi umat yang memiliki Roh Allah tapi hidup sama seperti dunia.
Jika kita tidak membaca dan merenungkan firmanNya, kita tentu tidak akan mengenali suaraNya.
Jika kita tidak mengenali suaraNya, respon yang kita berikan pun tidak akan ada bedanya dengan orang yang tidak memiliki Roh Allah.
Jika demikian halnya, sangat mungkin untuk kita bisa tersesat di suatu waktu.
Mari kita menyelidiki hidup kita. “Apakah saya menyadari dan mengenali Roh Allah yang tinggal dalam diri saya?”
Karena ini adalah mujizat terbesar yang bisa dimiliki oleh seorang manusia!
Diskusikanlah renungan hari ini dengan rekan persekutuan saudara. Bagaimana caranya agar saudara bisa terus mengingat dan mengenali Roh Allah dalam diri saudara?
Bacalah Firman Tuhan diatas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahaminya dan secara khusus hafalkanlah Matius 8:32!
Apakah reaksi dari dua orang yang kerasukan setan ketika mereka menemui Yesus?
Apakah yang dilakukan oleh Yesus terhadap setan-setan yang menguasai orang yang kerasukan itu?
Bagaimanakah respon orang-orang yang melihat hal pengusiran setan dari dua orang di Gerasa?
Ketika dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus maka setan yang menguasai dua orang itu berteriak karena setan-setan tersebut merasa bahwa kehadiran Tuhan Yesus mengganggu keberadaan mereka.
Dan ketika Tuhan Yesus menghardik setan-setan tersebut maka mereka keluar dan masuk ke dalam babi-babi dan seluruh kawanan babi itu terjun dan masuk ke dalam danau yang ada di tepi jurang dan matilah babi-babi itu.
Hal itu terjadi karena iblis dan segala keberadaannya tunduk kepada Yesus.
Orang yang dirasuki oleh setan itu menjadi sembuh dan waras serta mengalami keselamatan.
Dan orang yang kerasukan setan tersebut kemudian pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya -Lukas 8:36,39.
Iblis tunduk kepada Tuhan Yesus karena segala kuasa di surga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya sehingga Dia dapat mengalahkan iblis.
”Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” (Matius 28:18).
Dan tentang Yesus itu telah dikatakan bahwa Dia menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis sebab Allah menyertai Dia -Kisah Para Rasul 10:38.
Sama seperti Bapa mengutus dan menyertai Yesus, kita pun disertai dan diberikan kuasa yang sama untuk mengusir roh jahat.
”Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.” (Markus 3:14-15).
Dan sebelum Yesus naik ke sorga, dia berpesan agar kita pergi dan menggunakan kuasa tersebut untuk mengusir setan.
”Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka.” (Markus 16:17).
Dan kuasa itu adalah kuasa nama Yesus.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara menggunakan kuasa nama Yesus untuk mengusir setan-setan.
Bacalah Firman Tuhan diatas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahaminya dan secara khusus hafalkanlah Yeremia 17:7!
Apakah yang dialami oleh orang-orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri?
Seperti apakah mereka disamakan yaitu orang-orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri?
Apakah yang dialami oleh orang-orang yang mengandalkan Tuhan dan seperti apakah mereka dapat disamakan?
Kita sedang berada pada hari-hari terakhir dari kesudahan dunia.
Dan pada hari-hari terakhir ini juga kita masuk pada masa-masa yang sukar, baik secara ekonomi, ketahanan pangan juga iklim dan cuaca yang saling berpengaruh satu dengan yang lain.
Akibatnya orang-orang dipaksa untuk memilih apakah harus mengandalkan Tuhan atau kekuatan sendiri atau dunia ini.
Namun Tuhan telah menyatakan bahwa kita harus mengambil keputusan untuk mengandalkan Tuhan, karena Tuhanlah yang memegang kendali dunia ini dalam segala zaman dan berkuasa atas dunia ini.
”Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepada-Mu.” (Nehemia 9:6).
Tuhan berjanji bahwa ketika kita mengandalkan dan menaruh harapan kepada Dia maka kita akan diberkati dan berbahagia.
Dan digambarkan seperti pohon yang tumbuh di tepi sungai, yang akarnya mencapai air, pohon yang tidak takut panas dan tidak kuatir akan musim kering yang panjang.
Daun-daunnya tetap hijau dan terus menerus menghasilkan buah yang baik.
Namun Tuhan juga berfirman bahwa bagi orang-orang yang tidak mengandalkan Tuhan, mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri maka ia seperti semak yang kurus dan kerdil di padang gurun, tanpa harapan untuk masa depan.
Ia tinggal di padang-padang gurun, di gurun tandus yang tidak berpenghuni.
Kita akan mengalami kehidupan yang berkemenangan dan berkelimpahan dalam segala hal dan mengalami perkenanan Tuhan.
”Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.” (Amsal 4:18).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami berkat dan kebahagiaan dari Tuhan ketika saudara senantiasa mengandalkan Tuhan.