Bacalah Firman Tuhan diatas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahaminya dan secara khusus hafalkanlah 2 Korintus 9:7!
Bagaimanakah prinsip Kerajaan Allah tentang menabur dan menuai yang harus kita pahami?
Bagaimanakah sikap hati kita dalam hal memberi?
Terobosan apakah yang kita perlukan dari Tuhan ketika kita memberi sesuai dengan prinsip Kerajaan Allah?
Tuhan ingin agar kita mengalami terobosan dalam hal keuangan dan ekonomi.
Itulah sebabnya Dia mengajar kita untuk memberi atau menabur sesuai dengan prinsip Kerajaan Allah.
Memberi namun tidak berkekurangan tapi berkelimpahan.
”Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin;kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.” (Mazmur 112:9).”Jawab Yesus: “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”(Matius 13:11-12).
Beberapa prinsip dalam hal memberi yang sesuai dengan prinsip Kerajaan Allah adalah:
Kita harus senantiasa menabur dan dalam hal menabur kita harus menabur banyak karena kita akan menuai banyak. Dan ketika kita menabur harus di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. ”Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” (Lukas 6:38).”Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.” (Kejadian 26:12-13).
Kita harus memberi dengan motif dan sikap hati yang benar. Memberi dengan rela hati, tidak karena terpaksa atau dipaksa atau sedih hati tetapi penuh sukacita. ”Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” (Matius 6:3).
Tuhan ingin agar kita memberi dengan penuh sukacita dan Allah sanggup memenuhi keperluan kita secara berkelimpahan.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana kelimpahan dari Tuhan dicurahkan ketika saudara memberi dengan sukacita.
Bacalah Firman Tuhan diatas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahaminya dan secara khusus hafalkanlah Maleakhi 3:10!
Dalam hal apakah bangsa Israel telah menipu Allah?
Kemanakah seharusnya perpuluhan harus dibawa? Dan apakah tujuannya?
Apakah yang Tuhan lakukan bagi kita jika kita melakukan persepuluhan dengan benar?
Tuhan menegur bangsa Israel karena mereka menipu Allah dalam hal persembahan persepuluhan dan persembahan khusus, sehingga mereka tidak mengalami berkat dari Tuhan.
Dalam terjemahan lain dikatakan bahwa bangsa Israel telah merampok Allah.
Karena sebenarnya persepuluhan dan persembahan khusus tersebut adalah milik Allah.
”Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.” (Imamat 27:30).
Karena persembahan persepuluhan adalah milik Tuhan maka persepuluhan tersebut harus dibawa ke perbendaharaan rumah Tuhan dan bukan untuk yayasan, badan amal, keluarga, tempat bisnis, orang-orang tertentu.
Tujuannya adalah agar di dalam rumah Tuhan persepuluhan dapat dikelola untuk persediaan makanan di dalam rumah Tuhan, salah satunya adalah untuk membalas pekerjaan orang-orang yang bekerja dalam rumah Tuhan.
”Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.”(Bilangan 18:21), sehingga aktivitas dan kehidupan di dalam rumah Tuhan dapat berjalan dengan baik.
Tuhan berjanji bahwa ketika kita melakukan dengan benar maka Ia akan membukakan tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat secara berlimpah-limpah.
Kita tidak pernah kekurangan dalam segala hal, baik keuangan dan ekonomi, kesehatan termasuk hikmat demi hikmat untuk mengenal jalan-jalan Tuhan.
”TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.”(Mazmur 23:1).”Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apa pun.” (Ulangan 2:7).
Bahkan bangsa-bangsa lain akan menyebut kita adalah umat yang penuh bahagia karena kita tinggal dalam perlindungan Tuhan.
Oleh karena itu marilah kita memberikan persembahan persepuluhan dengan setia.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana Allah membuka tingkap langit serta memberkati saudara ketika setia dalam memberikan persepuluhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang diperintahkan Yohanes kepada para pemungut cukai yang bertobat?
Apakah yang diperintahkan Yohanes kepada para prajurit yang bertobat?
Bagaimana cara mencukupkan kebutuhan hidup dengan gaji yang terbatas?
“Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.” (Lukas 3:14).
Saudara, seorang pemungut cukai pada masa itu punya kesempatan melakukan korupsi dengan menambahkan nilai cukai dari yang seharusnya.
Sedangkan seorang prajurit dengan otoritasnya dapat melakukan kejahatan dengan merampas milik rakyat jelata.
Jadi mereka punya kesempatan untuk menggunakan pekerjaannya untuk memperkaya diri.
Salah satu penyebab korupsi adalah keinginan untuk kaya.
Akar kejahatan adalah cinta akan uang.
Kita tidak boleh diperhamba oleh uang, sebaliknya kita harus memperhamba uang.
Kita harus mengatur uang, jangan di atur oleh uang.
Nasehat Yohanes kepada para prajurit yang bertobat adalah supaya mencukupkan diri dengan gaji yang ada.
Nasehat ini masih relevan untuk masa kini. Bagaimana caranya? Caranya sebagai berikut:
Berdoa meminta hikmat kepada Tuhan supaya dapat mengelola gaji dengan baik.
Bersyukurlah seberapa pun gaji yang kita terima.
Buat perencanaan keuangan yang baik, rencanakan pengeluaran yang lebih kecil dari gaji, sehingga ada sisa untuk ditabung. Perhatikan skala prioritas pengeluaran sesuai kebutuhan.
Disiplin melaksanakan rencana pengeluaran yang telah dibuat.
Jangan bandingkan pengeluaranmu dengan pengeluaran orang lain yang gajinya lebih besar.
Saudara, Tuhan adalah gembala kita.
Kita tidak menginginkan apa-apa lagi.
Dia yang melayani kita domba-dombanya.
Oleh karena itu, seberapa gaji yang kita peroleh saat ini, Dia pasti memelihara kita.
Renungkanlah, Tuhan Yesus sebagai Gembala Agung, pasti memelihara hidup kita.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Ibadah seperti apa yang mendatangkan keuntungan?
Apakah akar segala kejahatan?
Apakah boleh bila ingin kaya?
“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Timotius 6:10).
Apakah yang dimaksud “mereka yang ingin kaya”?
Ini merujuk pada orang yang bertekad untuk mendapatkan kekayaan yaitu yang menjadikan ini objek dan tujuan hidup mereka, yang hidup untuk mendapatkan uang, yang mendapatkan semua yang mereka bisa, menyimpan semua yang mereka bisa, dan menyimpan semua yang mereka dapatkan.
Ketika kekayaan menjadi tujuan hidup, maka dapat berakibat mereka mencintai uang dan melakukan kejahatan untuk mendapatkan uang.
Saudara, Paulus menasihatkan muridnya yang bernama Timotius, supaya belajar memiliki mental “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah”.
Apakah mungkin orang dapat puas dengan hanya ada makanan dan pakaian? Orang-orang yang memiliki keintiman dengan Tuhan dan puas dengan Tuhan Yesus sebenarnya tidak akan menginginkan apapun lagi di dunia.
Seperti kata pemazmur Daud, “selain Kau tiada yang lain yang ku ingini di bumi.”
Sebaliknya orang yang tidak memiliki keintiman dengan Tuhan, akan memuaskan dirinya dengan segala yang ada di bumi, dan tentunya semua bermuara kepada uang.
Orang-orang seperti ini selalu haus kepada materi.
Lihatlah para pejabat yang ditangkap KPK, bukankah mereka itu sebagian besar adalah orang-orang kaya?
Saudara, orang yang mencintai Tuhan tidak akan mencintai uang dan harta.
Kejarlah hubungan dengan Tuhan sebagai yang utama (cari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya).
Jangan risaukan uang dan harta, sebab engkau memiliki Tuhan Yesus yang berkuasa atas dunia ini.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana supaya puas dengan Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah masalah yang dihadapi janda dari seorang nabi?
Bagaimana cara Elisa menolong janda tersebut?
Seandainya masih banyak bejana, apakah minyak masih akan terus mengalir?
“Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: “Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu.” (2 Raja-Raja 4:7).
Janda seorang nabi sedang mengalami masalah yang berat, dia berhutang dengan jaminan kedua anaknya.
Gagal bayar berarti anak-anaknya diambil debt collector untuk dijadikan budak.
Hati siapa yang tidak hancur akan kehilangan anak-anaknya dan melihat anak-anaknya menjadi budak.
Rupanya sekalipun suaminya dulu seorang nabi, tidak ada jaminan bahwa keluarga mereka mampu mengelola keuangan dengan baik.
Terbukti setelah suaminya meninggal, hutang bertumpuk.
Beruntung janda ini mengenal nabi Elisa.
Dia menceritakan masalahnya kepada orang yang tepat.
Nabi Elisa melakukan mujizat dengan melipatgandakan sisa minyak yang dimiliki sang janda.
Dari buli-buli yang kecil, memenuhi bejana-bejana yang di dipinjam dari para tetangga.
Dari kisah diatas, dapat diambil pelajaran penting untuk kita lakukan.
Pertama, apabila mengalami persoalan hidup, datanglah kepada orang yang tepat.
Datanglah kepada pembimbing rohanimu dan berdoalah bersama kepada Tuhan.
Kedua, Tuhan menggunakan apa yang ada pada kita untuk membuat mujizat.
Sekecil apapun yang tersida dari milik kita, Tuhan sanggup mengubahnya dan melipatgandakannya.
Ketiga, pertolongan Tuhan terkadang datang melalui pertolongan dari orang-orang di sekitar kita.
Keempat, kita harus hidup bijaksana dalam mengelola keuangan, supaya tidak terjerat hutang.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, mengapa Allah menggunakan apa yang tersisa dari kita untuk melakukan mukjizat.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah Tuhan Yesus kebetulan melewati orang buta yang sejak lahir tersebut?
Apakah yang dilakukan Tuhan Yesus kepada orang buta tersebut?
Mengapa orang buta tersebut sembuh?
“Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.” (Yohanes 9:3).
Berbeda dengan kisah dua orang buta dalam Matius 9, yang berteriak meminta Tuhan Yesus menyembuhkan mereka, orang buta ini ditemukan Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya saat mereka lewat.
Orang buta itu sedang mengemis.
Murid-murid menyimpulkan bahwa orang itu buta karena dosa, sekalipun mereka ragu apakah dosa pribadinya atau dosa orang tuanya.
Oleh karena itu, mereka bertanya kepada Tuhan Yesus.
Ternyata jawaban Tuhan Yesus berbeda dari kesimpulan mereka yaitu “…karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.”
Orang buta tersebut sembuh setelah Yesus mengoleskan tanah yang dicampur ludah-Nya dan menyuruhnya membasuh di kolam Siloam.
Orang buta itu sembuh.
Kesembuhan yang dialaminya akhirnya membawa dia harus bersaksi di antara tetangga-tetangganya dan orang Farisi.
Kesaksian dia sangat tegas, “Jawabnya: “…tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.”(Yohanes 9:25).
Saudara, orang buta yang mengemis tersebut menerima anugerah.
Dia tidak sedang berusaha sembuh, tetapi Tuhan Yesus menyatakan pekerjaan-Nya melalui kesembuhan orang buta ini.
Terkadang kita juga menerima anugerah seperti orang buta tersebut.
Kita tidak sedang berusaha untuk mengalami pertolongan Tuhan, tetapi tiba-tiba Tuhan melawat kita.
Apakah pelajaran penting dari kisah pengemis buta tersebut? Cara Allah menolong itu berbeda-beda.
Terkadang Tuhan menolong saat kita berseru kepada-Nya.
Di waktu lain, Tuhan menolong saat kita tidak berseru kepada-Nya. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita.
Diskusikan dengan pembimbingmu, pekerjaan-pekerjaan Tuhan apa yang tidak disadari ternyata terjadi dalam kehidupan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang dimaksud “jadilah kepadamu menurut imanmu”?
Apakah perintah Tuhan Yesus kepada dua orang buta yang disembuhkan-Nya?
Apakah yang dilakukan kedua orang buta tersebut?
Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu.”(Matius 9:29).
Dua orang buta ini sepertinya sudah sering mendengar tentang Yesus Sang Mesias.
Ketika mereka menyerukan Anak Daud, Ini sama seperti jika mereka memanggilnya Mesias.
Saat itu pendapat yang diterima secara umum saat ini di Yudea, bahwa Mesias haruslah anak Daud -Yohanes 7:42.
Bahwa Yesus Kristus diakui secara umum dan tak terbantahkan berasal dari keturunan Daud -Matius 12:23.
Orang buta itu menyadari bahwa mereka tidak pantas.
Bahwa seruannya harus menjadi seruan untuk belas kasihan, bahwa dia harus bersungguh-sungguh, dan bahwa dalam berdoa dia harus mengikuti Yesus Kristus sebagai Mesias sejati, anak Daud, yang diharapkan dari sorga.
Kedua orang buta tersebut menerima pengetahuan tentang Yesus dan kuasa-Nya yang diperoleh dengan mendengar dari orang-orang di sekitarnya.
Iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan.
Perjumpaan dengan Tuhan Yesus membuat mereka akhirnya mengalami kesembuhan.
Mereka menerima kesembuhan karena iman yang mereka miliki dan karena perjumpaan dengan Tuhan Yesus.
Kisahnya mirip seperti seorang perwira Romawi yang kepadanya Tuhan Yesus juga pernah berkata: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.” (Matius 8:13).
Setelah mereka sembuh, Tuhan Yesus melarang mereka untuk menceritakan kisah kesembuhan mereka.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kemungkinan rakyat memproklamirkan Dia menjadi Raja dan menghalangi pelayan-Nya lebih luas.
Namun kedua orang buta tersebut melanggar perintah Tuhan Yesus.
Saudara, ada dua pelajaran penting dari kisah tersebut.
Pertama, iman timbul dari pendengaran kepada kisah tentang Tuhan Yesus.
Perbanyaknya mendengar kisah-kisah tentang Tuhan Yesus yang melakukan berbagai Mujizat.
Kedua, sebelum bersaksi berdoalah dahulu supaya kesaksian kita sampai kepada orang yang tepat.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya supaya timbul iman untuk mengalami kesembuhan atau terobosan rohani.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa bukti kita mengasihi Allah?
Mengapa perintah-perintah Allah tidak berat bagi mereka yang percaya?
Apa yang mengalahkan dunia?
Siapa yang mengalahkan dunia?
Saudara yang kekasih, ketika kita menyadari bahwa Allah Bapa mengasihi kita pada saat kita masih berdosa, maka kita akan sangat berterima kasih kepada Bapa dan apabila kita juga diberitahu bahwa bukan kita yang memilih Allah, tetapi Yesuslah yang memilih kita.
Roma 5:8”Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
Yohanes 15:16”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”
Tuhan yang memilih kita dan Dia berpihak kepada kita, maka Rasul Paulus mengatakan:
Roma 8:31”Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”
Roma 8:33-35”Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?”Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?”
Roma 8:37-39 ”Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Dari penjelasan Firman Tuhan dan tulisan-tulisan Paulus maka kita tahu bahwa ketika kita menjadi percaya, maka kita di anugerahkan iman dan Roh Kudus.
Sejak saat itu, Tuhan Allah berkenan kepada kita dan kita juga menjadi anak-anak Allah juga kepada kita di beri kuasa supaya menjadi anak-anak Allah. Yohanes mengtakan itu dalam tulisannya:
Yohanes 1:12”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;”
Jadi, ketika kita percaya dan beriman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita di beri kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.
Dan kuasa anak-anak Allah itulah yang kita miliki untuk mengalahkan dunia yaitu iman yang memberi kuasa karena Tuhan Allah berkenan kepada kita.
Perkenanan Allah itulah yang menjadi sumber kuasa bagi kita untuk menjadi seorang pemenang.
Imanlah kuasa yang Tuhan Yesus katakan yaitu kuasa yang bisa memindahkah gunung.
Mengapa bisa? Karena Tuhan Allah yang melakukan ketika kita memerintahkan gunung itu untuk beranjak ke laut dengan tidak bimbang atau dengan beriman.
Haleluya, puji Tuhan, Amen!
Ada banyak doa-doa seruan kita yang tidak terjadi, mengapa itu bisa tidak sesuai dengan apa yang Yesus janjikan?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Kepada siapa Yesus menawarkan kesembuhan?
Apa jawab orang itu?
Biasanya apa yang menyembuhkan orang di kolam itu?
Apa yang Yesus katakan kepada orang yang sakit itu?
Saudara, penyembuhan ini terjadi pada hari Sabat di kolam Betesda.
Ada seorang yang sakit dan sudah puluhan tahun ada berbaring di tepian kolam betesda menantikan malaikat turun untuk menggoncangkan air kolam karena siapa yang terlebih dahulu masuk ke kolam ketika air kolam itu sedang bergoncang maka dia sembuh.
Begitulah selalu ketika air kolam itu di goncang oleh malaikat, ketika ada orang-orang sakit yang menceburkan diri ke kolam itu dan siapa yang lebih dahulu maka dia akan sembuh.
Orang ini selalu tidak kebagian paling dahulu karena sakitnya menyebabkan dia tidak bisa cepat menceburkan dirinya ke kolam itu.
Sehingga dia masih ada di kolam itu untuk menantikan kesembuhannya.
Suatu hari Sabat, Yesus datang ke kolam itu dan Yesus mendengar cerita bahwa orang sakit ini sudah puluhan tahun menunggu kesembuhannya.
Yesus berbelas kasihan maka Yesus mendatanginya dan bertanya kepadanya: ”Maukah engkau sembuh?”. ”Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”(Yohanes 5:7).
Bertahun-tahun dia menunggu kesempatan dan selalu di dahului oleh orang yang butuh kesembuhan.
Namun hari itu, dengan penuh belas kasihan dan kuasa ilahi-Nya, ”Kata Yesus kepadanya: ”Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu:”Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka: ”Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya: ”Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang yang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah kerumunan orang banyak di tempat itu. Kemudian Yesus bertemu dengan dia di dalam bait Allah lalu berkata kepadanya: ”Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”(Yohanes 5:8-14).
Saudara, kepada orang sakit itu Yesus bertanya: ”Maukah engkau sembuh?”.
Ketika engkau sakit dan jika Yesus bertanya seperti itu, apakah jawabanmu? Apakah engkau akan menjawab seperti kondisi orang itu, namun pada zaman ini: ”Aku tidak punya uang untuk berobat.” Dan Yesus berkata: ”Sembuhlah karena Aku mau engkau sembuh.”
Benarkah begitu? Ya, karena Yesus sudah dianiaya sehingga Dia merasakan sakit yang luar biasa karena tubuh-Nya penuh dengan bilur-bilur yang disebabkan oleh cambukan pada tubuh-Nya yang meninggalkan luka-luka yang mengalirkan darah dari tubuh-Nya.
Yesaya berkata: ”dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh.”
Haleluya, puji Tuhan, Amen!
Mengapa banyak orang sakit yang didoakan oleh hamba-hamba Tuhan tetapi mereka tidak sembuh?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang disebut Petrus: ”Ia tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya“?
Kepada siapa Ia menyerahkan keadilan-Nya ketika Dia di caci maki, dan ketika Ia menderita di sakiti, Dia tidak mengancam, tetapi Dia menyerahkan kepada dia yang menghakimi dengan adil?
Dia memikul dosa kita di salib-Nya dan supaya kita yang telah mati terhadap dosa hidup untuk apa?
Apa yang menyebabkan kita telah disembuhkan?
Saudara, ketika Allah itu menjadi manusia, maka dia 100 % Allah dan 100% manusia.
Sebagai manusia, Dia hidup sebagai anak dari seorang wanita saleh yang bernama Maria yang sedang bertunangan dengan calon suaminya yaitu Yusuf, seorang tukang kayu atau seorang tukang mebel.
Ketika Yesus berada di dunia ini, Yesaya telah menubuatkannya dan bagaimana yang dialami oleh Mesias itu.
Yesaya 53:1-12”Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.”
Lewat nubuatan nabi Yesaya ini, kita bisa melihat bagaimana kehidupan Yesus kristus sebagai anak manusia 100%.
Nubuatan ini telah menceritakan kehidupan Yesus jauh hari sebelumnya.
Tujuh ratus tahun sebelum Yesus jadi manusia, Yesaya telah menubuatkan bagaimana Dia hidup dalam keseharian-Nya dan ketika dia mengalami akhir hidup-Nya.
Satu-satunya biografi yang ditulis sebelum orangnya dilahirkan dan ada banyak nubuatan tentang Yesus di nubuatkan oleh nabi Yesaya.
Namun sayangnya bangsa Israel masih menantikan Sang Mesias sampai hari ini karena ketika Yesus hadir di muka bumi ini, dia ditolak sebagai Mesias.
Yesus seperti banyak nabi yang dianiaya dan di bunuh di Israel.
Karena penganiayaan kepada Yesus maka tubuh Yesus penuh dengan bilur-bilur, dan oleh bilur-bilur itulah kita disembuhkan dari semua sakit kita.
Haleluya, puji Tuhan. Amen!
Mengapa bangsa Israel menolak Yesus Kristus sebagai Mesias yang dijanjikan?