Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Sudah berapa lama wanita itu sakit pendarahan?
Apa yang dilakukan perempuan itu kepada Yesus?
Apa yang Yesus katakan ketika perempuan itu menjamah Dia?
Apa yang dialami oleh perempuan itu sejak Yesus mengatakan sesuatu kepadanya?
Saudara, ketika Yairus meminta Yesus untuk datang menyembuhkan putrinya maka Yesus sedia mengikuti Yairus ke rumahnya.
Namun ketika di tengah perjalanan, seorang perempuan yang sakit pendarahan menjamah Dia.
Wanita ini sudah menderita sakit pendarahan selama dua belas tahun.
Ketika ia mendengar bahwa Yesus melintas di daerah mereka, maka wanita ini ikut dalam rombongan orang-orang yang berbondong-bondong mengikuti Yesus.
Wanita itu sangat bertekad dan sangat berusaha untuk bisa mendekat dan menjamah Yesus, karena dalam pikirannya dia mengatakan: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
Dengan pikirannya yang seperti itu, ia turut berbondong-bondong dan mendekati Yesus agar dia bisa menjamah jumbai jubah Yesus.
Mengapa dia sembunyi-sembunyi dan tidak berterus terang memohon kesembuhannya?
Dia mengalami sakit pendarahan dan penyakit ini menyebabkan dia tidak boleh menyentuh apapun.
Menurut tradisi dan agama Yahudi, perempuan yang sedang mengalami pendarahan tidak boleh sembahyang dan tidak boleh datang ke bait Allah.
Dia sangat takut ada dalam kerumunan orang karena dia bisa menyebabkan apapun yang tersentuh dengan dia menjadi tidak tahir atau cemar.
Ia sangat segan untuk ada dalam kerumunan orang karena banyak orang akan marah kepada dia karena mereka bisa menjadi tidak suci atau tercemar karena tersentuh perempuan itu.
Itulah sebabnya dia mendekati Yesus diam-diam dari belakangnya dengan pikirannya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
Saudara, iman perempuan itu bekerja begitu hebat sehingga ketika dia menyentuh jubah Yesus, seketika itu Yesus sadar dan merasakan ada kuasa yang keluar dari tubuhnya.
Dan Yesus, berpaling kepada perempuan itu dan berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Maka sejak saat perempuan itu menyentuh Yesus, berhentilah pendarahannya dan sembuhlah dia.
Ketika dia menyentuh Yesus, maka Lukas menyaksikan dalam kitabnya:
Lukas 8:44-46”Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya. Lalu kata Yesus: “Siapa yang menjamah Aku?” Dan karena tidak ada yang mengakuinya, berkatalah Petrus: “Guru, orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau.” Tetapi Yesus berkata: “Ada seorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diri-Ku.”
Iman perempuan itu menyebabkan kuasa kesembuhan itu bekerja menyembuhkan perempuan itu dan Yesus menyadari hal itu terjadi.
Lukas 8:47-48”Ketika perempuan itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar, tersungkur di depan-Nya dan menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!”
Saudara, kesembuhan dari perempuan itu berasal dari imannya yang mengatakan bahwa ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
Saudara, tekad perempuan itu untuk datang mendekati Yesus dengan berdesak-desakan sampai dia juga ketakutan karena sakit yang dia alami adalah sakit yang bisa menyebabkan orang banyak marah kepadanya, karena jikalau mereka tersentuhnya, mereka menjadi tidak tahir dan tidak boleh sembahyang.
Imannya menimbulkan tekad untuk bisa menjamah Yesus.
Haleluya, puji Tuhan, Amen!
Sikap apa yang perlu kita miliki, supaya penyakit kita bisa sembuh, ketika kita didoakan waktu kita sakit?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang diteriakkan kedua orang buta yang mengikuti Yesus?
Apa yang Yesus katakan ketika mereka berada di sebuah rumah?
Apa jawab kedua orang buta itu atas pertanyaan Yesus?
Ketika Yesus menjamah mata ke dua orang buta itu, apakah yang Yesus katakan?
Saudara, ketika Yesus berjalan berkeliling, Yesus diikuti oleh dua orang buta yang berseru-seru agar Yesus memperhatikan mereka karena mereka sangat ingin agar bisa melihat.
Seruan mereka menyebabkan Yesus benar memperhatikan mereka.
Ketika Yesus masuk kerumah seseorang, maka kedua orang buta itu juga masuk mendapatkan Yesus.
Dan Yesus menghampiri dua orang buta itu, dan berkata kepada mereka: ”Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab: ”Ya Tuhan, kami percaya.” Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu.” Maka meleklah mata mereka.
Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: ”Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini.” Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu.
Saudara, ketika Yesus mendengar seruan kedua orang buta itu, sebenarnya Yesus sudah ingin bertindak untuk menyembuhkan mereka.
Yesus mau supaya kejadian itu tidak dilihat oleh orang banyak, itu sebabnya Yesus masuk ke rumah seseorang dan kedua orang buta itu mengikuti Yesus masuk kerumah orang itu.
Di dalam rumah itulah terjadi dialog antara kedua orang buta dengan Yesus.
Yesus menyembuhkan ke dua orang buta itu dan meminta supaya kedua orang buta itu tidak menceritakan Yesus menyembuhkan mereka.
Karena memang benar bahwa menurut Yesus, iman merekalah yang menyembuhkan kebutaan mereka.
Saudara, inilah prinsip yang benar bahwa seseorang yang ingin disembuhkan Yesus yaitu mereka harus memiliki iman untuk mereka sembuh.
Ada banyak orang yang sakit minta di doakan supaya mereka sembuh dari sakit penyakit mereka, tetapi setelah didoakan dia tidak sembuh juga.
Mengapa? Ada banyak orang berkomentar, hamba Tuhannya kurang bonafide dan mereka sering berkomentar bahwa ada seorang hamba Tuhan yang memiliki karunia kesembuhan.
Jadi kalau dia mendoakan orang sakit selalu sembuh, benarkah demikian?
Inilah sebab mengapa Yesus tidak menjamah orang itu di jalan raya ketika orang buta itu berseru-seru.
Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, di dalam rumah itulah Yesus mengajarkan suatu prinsip yang sangat penting yaitu ”Jadilah sesuai imanmu”.
Dalam banyak hal, sebenarnya prinsip ini berlaku bukan saja untuk kesembuhan, namun untuk berbagai hal prinsip ini berlaku yaitu ”Jadilah sesuai dengan imanmu”.
Begitulah prinsip ini juga berlaku dalam semua yang terjadi dalam kehidupan kita:
Matius 17:19-20”Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
Matius 21:21-22”Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.”
Dari ayat-ayat firman Tuhan ini, kita belajar bahwa oleh iman kita maka kita beroleh apa yang kita doakan dan oleh iman itu juga kita akan mengalami kemerdekaan dari berbagai persoalan kita.
Ibrani 11:1”Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Roma 10:17”Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”
Jadi iman itu sebagai bukti bahwa kita percaya kepada Firman Allah sebagai janji Allah.
Ketika kita percaya kepada Firman Tuhan serta janji Tuhan dengan kita berjalan sesuai dengan Firman Tuhan, maka kita akan menerima apa yang Tuhan janjikan dalam Firman-Nya itu.
Haleluya, puji Tuhan, Amen!
Mengapa ketika kita berdoa bagi orang sakit, ada yang bisa sembuh, tetapi ada juga yang tidak sembuh? Mengapa begitu ya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapa yang berbicara kepada Yesus?
Berapa banyak hartanya akan dia berikan kepada orang miskin?
Berapa banyak yang dia akan kembalikan kepada orang-orang yang di perasnya?
Apa yang terjadi dengan Zakheus?
Saudara, Zakheus merupakan seorang pejabat yaitu seorang pemungut pajak.
Zakheus sangat di benci oleh orang-orang Yahudi karena dia adalah pegawai pajak pemerintah kekaisaran Romawi yang memungut pajak dari rakyat jajahan romawi yaitu Israel.
Oleh karena kedudukannya maka dia sangat tidak disukai oleh orang-orang Yahudi.
Dia dianggap seorang yang sangat berdosa dan sangat di benci oleh orang-orang Yahudi, apalagi orang-orang Farisi atau Imam-Imam dan para ahli Taurat.
Zakheus dianggap seorang Israel yang berkhianat karena dia adalah pegawai atau pemungut pajak yang tunduk dan mengabdi kepada kekaisaran Romawi.
Ketika dia mendengar bahwa Yesus sedang melintas di daerahnya, dia berusaha untuk melihat namun karena dia seorang yang bertubuh pendek, maka dalam desak-desakan orang banyak dia tidak bisa leluasa untuk melihat Yesus.
Dia berusaha untuk dapat melihat Yesus dengan memnjat pohon yang ada di pinggir jalan yang dia duga akan di lewati oleh Yesus.
Dari atas pohon itu, dia bebas bisa melihat Yesus dan dia duduk dengan enak melihat Yesus dari atas pohon tersebut.
Namun ketika Yesus lewat di bawah tempat dia duduk, Yesus menengadah ke atas daan berbicara kepada Zakheus seperti apa yang di tuliskan oleh Lukas:
Lukas 19:5”Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”
Saudara, Yesus ikut dengan Zakheus ke rumahnya.
Zakheus sangat bersukacita menerima kehadiran Yesus dan murid-muridNya.
Akan tetapi semua orang yang melihat hal itu, mereka bersungut-sungut, katanya: Ia menumpang di rumah orang berdosa.
Lukas 19:8-10”Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Saudara, ketika Yesus menyapa Zakheus di atas pohon, sesuatu pasti terjadi pada batin atau hati nurani Zakheus.
Zakheus yang di benci dan tidak di sukai orang banyak, tiba-tiba mendengar namanya di sebut oleh Yesus dan Yesus menyatakan bahwa akan menumpang di rumahnya.
Bagaikan petir di siang bolong, Zakheus mendengar kata-kata Yesus itu, dan seketika itu Zakheus di liputi rasa sukacita karena kuasa perkataan Yesus menjamah hidup Zakheus.
Ketika Yesus memasuki rumahnya, kehadiran Yesus mengintervensi hidup Zakheus.
Zakheus membuat suatu pernyataan komitmen karena Yesus masuk ke rumahnya yaitu “setengah milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan kalau ada orang yang kuperas, aku akan mengembalikan empat kali lipat.” Komitmen zakheus ini merupakan akibat kehadiran Yesus dalam rumah dan kehidupan Zakheus.
Saudara, kehadiran Yesus dengan cepat membuat Zakheus menyadari dirinya seorang yang tidak di sukai orang karena jabatannya sebagai pegawai pajak bangsa Romawi yang menjajah bangsa israel pada waktu itu.
Dia juga menyadari kalau-kalau dia juga seorang yang bisa memeras orang, karena itu dia terang-terangan di depan orang banyak yang bersungut-sungut itu membuat komitmennya.
Yesus mendengar pernyataan dan komitmen zakheus dan membuat juga pernyataan tentang Zakheus yaitu “hari ini telah terjadi keselamatan, kepada rumah ini, karena orang ini pun anak abraham.
Sebab anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Dari pernyataan Zakheus, kita bisa melihat suatu keputusan yang sangat jelas sebagai bukti dari kunjungan atau lawatan Yesus.
Ketika Yesus menyapa Zakheus dan menyatakan bahwa Yesus akan menumpang di rumahnya adalah suatu lawatan Tuhan dan kunjungan itu benar-benar mengubah hidup Zakheus.
Perubahan hidup Zakheus seketika itu langsung memperlihatkan buah pertobatan dan buah pemulihannya.
Saudara, sebuah kesaksian bagaimana seseorang yang ditemui Yesus dan orang itu benar-benar mengalami suatu pemulihan dalam batinnya, sehingga dia yang selama ini merasa disisihkan oleh orang-orang Yahudi dan di cap atau mendapat stigma sebagai seorang pengkhianat bangsa dan seorang berdosa karena berpihak kepada orang Romawi yang dianggap sebagai orang kafir karena orang Romawi menyembah kaisar atau raja mereka sebagai Tuhan.
Orang-orang Romawi sangat berbeda dengan orang-orang Israel yang menyembah YHWH sebagai Tuhan dan Allah mereka. Zakheus, oleh lawatan Yesus yang mau hadir di rumahnya, menyebabkan dia merasakan kasih Yesus yang sangat menghargai dia sebagai keturunan Abraham.
Orang-orang Yahudi dilarang bergaul dengan orang-orang di luar bangsanya, karena di wanti-wanti suapaya tidak bergaul agar tidak tercemar dengan kepercayaan penyembahan berhala mereka.
Maka ketika Yesus mau berkunjung ke rumahnya, dia sangat senang, karena sebelumnya orang-orang sebangsanya menganggap dia sebagai orang berdosa dan dia distigma sebagai penyembah berhala karena dia adalah pegawai pajak dalam kekaisaran Romawi.
Saudara, perubahan yang begitu drastis terjadi dalam hidup Zakheus.
Sehingga dia dengan mudah membuat suatu pernyataan berupa janji atau suatu komitmen yaitu “setengah milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan kalau ada orang yang kuperas, akan kukembalikan empat kali lipat.”
Hal ini bukan suatu yang gampang, apalagi kalau kekayaannya sangat besar.
Suatu hari Yesus lewat di suatu daerah di mana ada seorang pemungut cukai bekerja yaitu Matias yang kemudian menjadi murid Yesus.
Matius 9:9”Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.”
Namun ada juga seorang kaya yang diajak Yesus untuk mengikut Yesus tapi orang ini tidak bersedia, karena dia sangat kaya.
Lukas 18:18-25”Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: “Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu.” Kata orang itu: “Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: “Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juAllah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya. Lalu Yesus memandang dia dan berkata: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
Satu hal yang terjadi pada Zakheus karena Yesuslah yang menemuinya dan begitu juga dengan Matius bahwa Yesuslah yang menemuinya dan Yesuslah yang mengatakan ”Ikutlah Aku.”.
Yohanes 15:16”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”
Pemimpin yang kaya itu sangat ingin mengikut Yesus, tetapi dia tidak mau kehilangan miliknya.
Sangat berbeda dengan Matius, ketika Yesus berkata: ”Ikutlah Aku”, maka seketika itu juga Matius meninggalkan rumah cukai tempat dia bekerja di situ dan kehilangan pekerjaan yang selama ini menafkahi keluarganya yang telah membuat dia kaya.
Begitu juga ketika Yesus berkata kepada Zakheus: ”Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus turun dan menerima Yesus di rumahnya dengan sukacita.
Ketika Yesus mendapatkan seseorang dan memintanya ikut Dia maka membuat mereka sangat sukacita mengikut Yesus.
Berbeda dengan orang kaya yang merasa bahwa dia sudah layak menjadi pemilik kerajaan Sorga, maka ketika Yesus meminta dia untuk menjual hartanya dan mengikut Dia, orang itu tidak bersedia.
Bisa jadi orang ini bukan orang pilihan.
Yesus menemui Zakheus dan Matius telah memilih mereka dan menawarkan ikut Yesus.
Mereka dengan rela melepas harta mereka karena mereka tidak merasa layak jadi pengikut Yesus.
Namun Yesus yang meminta mereka ikut Dia dan mereka rela kehilangan milik mereka untuk mengikut Yesus.
Haleluya, puji Tuhan, Amen!
Coba renungkan perasaan dan pikiran Zakheus dan Matius dibandingkan dengan seorang pemimpin yang merasa telah melakukan semua hukum Taurat dari masa mudanya. Apa yang terjadi pada hidup orang-orang itu kemudian?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapa yang sedang bercakap-cakap dengan Yesus sesuai dengan bacaan hari ini?
Siapa saja yang di ajak oleh perempuan itu untuk bertemu dengan Yesus?
Apa yang dikatakan oleh perempuan Samaria itu kepada orang banyak yang disekitar kota itu?
Agar kita dapat memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan ayat pembacaan di Yohanes 4:27-30, kita dapat membaca mulai dari judul perikop hingga keseluruhan kitab Yohanes pada pasal 4:1-42.
Kisah ini dilatar belakangi kondisi pada masa itu dimana orang Samaria tidak bergaul dengan orang Yahudi karena perbedaan etnisitas dan pusat tempat ibadah atau kiblat.
Kehadiran Yesus yang membuka pembicaraan membuat perempuan samaria tersebut merasa heran.
Perempuan Samaria ini bertambah heran ketika Yesus yang baru dikenalnya dapat melihat sisi gelap kehidupannya.
Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini.” Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.” (Yohanes 4:16-18).
Perkataan Yesus tersebut membuat perempuan Samaria itu percaya bahwa Yesus seorang nabi -Yohanes 4:19.
Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” Perkataan Yesus membuat perempuan samaria tersebut takjub, maka dengan segera perempuan itu pergi dan menceritakan tentang kabar baik itu kepada orang banyak yang ada di sekitar kota. Dan akhirnya orang banyak tersebut tertarik datang untuk mendengar tentang perkataan Yesus -Yohanes 4:28-30.
Perempuan samaria itu menyadari siapa dirinya yang tidak layak untuk bergaul dengan orang Yahudi, namun perjumpaan dengan sang Mesias mengubah perempuan samaria itu menjadi orang yang percaya, bahkan perempuan itu berani menceritakan pengalaman tentang perjumpaanya dengan sang Mesias itu.
Banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu yang memberi kesaksian tentang Yesus yang dapat melihat perbuatannya.
Banyak dari kita, sering bahkan selalu mengalami kebaikan Tuhan di dalam segala aspek kehidupan kita.
Pertanyaannya, apakah kita mau dan berani secara konsisten menceritakan tentang kebaikan Kristus itu pada orang-orang sekitar kita?
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” (Roma 10:13-15).
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan ? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Seperti apa pemazmur menggambarkan kerinduannya kepada Tuhan?
Apa yang menyebabkan pemazmur merindukan untuk melihat Tuhan?
Apa yang pemazmur katakan kepada jiwanya ?
Apa yang terjadi ketika jiwa pemazmur gundah gulana?
Tulisan dalam Mazmur ini memberikan gambaran mengenai kerinduan pemazmur akan Allah yang hidup.
Ayat-ayat yang kita baca memperlihatkan kondisi pemazmur yang mengalami tekanan yang cukup berat hingga air matanya menjadi “makanan siang dan malam”.
Situasi yang penuh tekanan ini terjadi tidak hanya sebentar tetapi berlangsung lama hingga banyak orang meragukan keberadaan Allah yang hidup yang katanya dimiliki oleh pemazmur.
Sekalipun banyak tekanan dan belum melihat Allah campur tangan membantu menyelesaikan tekanan yang dihadapinya, pemazmur memutuskan untuk tidak tertekan atau gelisah, bahkan mengobarkan jiwanya untuk tetap berharap kepada Allah dan senantiasa bersyukur.
Pemazmur ini tidak hanya sekedar rindu dan haus akan Tuhan tetapi juga mengenal Allah yang disembahnya.
Dia percaya bahwa Allah tetap setia kepada janjiNya dan memutuskan untuk tetap mengobarkan jiwanya agar senantiasa bersyukur dan bersorak-sorai sementara menantikan pertolongan dari Allah yang hidup.
Kerinduan dan kehausan akan Tuhan memang seharusnya kita alami setiap saat, namun sebagai manusia seringkali terjadi ketika kita mengalami banyak tekanan dalam kehidupan, ketika tidak ada lagi yang bisa kita andalkan maka Tuhanlah satu-satunya harapan kita.
Sebagai manusia rohani yang dipimpin oleh Roh Kudus, kehidupan kita sebagai orang percaya kita tidak seperti pada masa Perjanjian Lama di masa pemazmur hidup, dimana Roh Allah belum dicurahkan kepada gerejaNya.
Hari ini kita selalu disertai oleh Roh Kudus yang disediakan Bapa sebagai penolong, Roh Kudus tidak pernah meninggalkan kita selama kita tidak menolakNya.
Yesus pernah sampaikan kepada perempuan Samaria: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yohanes 4:13-14).
Jadi seharusnya ketika rindu dan haus akan Tuhan maka kita tinggal berdoa dan bersekutu secara pribadi dengan Dia melalui Roh Kudus yang akan menolong kita.
Kerinduan dan kehausan kita hanya bisa terobati dengan persekutuan pribadi kita dengan Tuhan, bukan dengan hal lainnya yang ada di luar kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang membuat orang-orang tetap hidup dalam dosa (ayat 17)?
Apa yang telah digenapi dari firmanNya melalui perantaraan para nabi?
Apa yang harus dilakukan oleh orang-orang agar dosanya dihapuskan?
Siapa yang sejak semula telah ditetapkan Tuhan penyelamat bagi orang-orang berdosa?
Kedatangan Mesias sebagai juruselamat telah difirmankan Tuhan jauh pada masa Perjanjian Lama melalui para nabi-nabiNya, namun orang-orang Israel pada masa itu tidak menyadarinya.
Bahkan murid-murid Yesus pun mengalami hal yang sama hingga kemudian Roh Kudus dicurahkan membuat pikiran mereka terbuka sehingga memberikan pewahyuan kepada mereka mengenai maksud kedatangan Yesus.
Berita tentang janji Mesias yang sudah digenapi inilah yang diberitakan oleh murid-murid Yesus termasuk Petrus dan Yohanes pada kisah ini.
Ketidaktahuan akan kebenaran membuat orang terus hidup dalam dosa karena tidak mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi kehidupan manusia.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa kita dahulu juga orang-orang yang tidak tahu kebenaran, sekalipun mungkin kita adalah orang-orang yang hidupnya baik-baik saja, kita tetap dilahirkan sebagai manusia berdosa.
“Sadar dan bertobat“ adalah jalan kepada penghapusan dosa, sadar bahwa kita adalah manusia berdosa dan bertobat dari dosa-dosa yang kita lakukan.
Kesadaran akan kebenaran yang semakin baik dapat terjadi ketika kita terus belajar membaca dan merenungkan FirmanNya setiap hari.
Kehidupan kita diubahkan dan pemulihan terjadi ketika kita melakukan dan taat kepada firmanNya.
Tidak sedikit orang berhenti sampai kepada pertobatan dan rajin hanya datang ke gereja setiap minggu, mereka tidak menyadari bahwa seperti tubuh jasmani yang sehat memerlukan nutrisi dan juga aktivitas fisik demikian juga manusia rohani kita perlu makanan yang sehat serta aktivitas pelayanan yang membuat manusia rohani kita sehat dan mengalami terus menerus pemulihan.
Keselamatan memang diberikan secara cuma-cuma namun pemulihan memerlukan ketaatan dari kita untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Pemulihan yang berhenti atau tertunda bukanlah kehendak Tuhan tetapi itu konsekuensi dari keputusan kita untuk berhenti mentaati Tuhan dan mulai mengikuti keinginan diri sendiri.
Pemulihan adalah proses yang berlangsung terus menerus dalam kehidupan kita, untuk itulah mengapa kita harus menjadi muridNya bukan sekedar menjadi orang Kristen.
Seorang murid sejati senantiasa terus belajar memahami firmanNya, bertumbuh semakin dewasa dengan tujuan utama adalah keserupaan dengan Kristus.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dilakukan Zakheus ketika Yesus lewat di kota Yerikho?
Apa yang Yesus katakan kepada Zakheus ketika melihatnya berada di atas pohon?
Apa yang Zakheus katakan sebagai respon atas perkataan Yesus yang ingin menumpang di rumahnya?
Apa yang menjadi respon semua orang ketika Yesus mengatakan akan menumpang di rumah Zakheus?
Pernyataan Yesus untuk menumpang di rumah Zakheus membuat banyak orang pada waktu itu bersungut-sungut, mengapa Yesus perlu menumpang di rumah orang berdosa, bukankah banyak orang lain yang bisa dikunjungi?
Pada masa itu, bagi banyak orang, pemungut cukai dikatakan sebagai orang berdosa, mereka bekerja bagi pemerintah Romawi untuk memungut cukai dan sebagian besar perilaku mereka kejam dan tidak adil.
Yesus memang datang untuk orang berdosa, pemungut cukai yang tidak adil dan kejam jelas orang yang berdosa namun mereka yang bersungut-sungut tidak menyadari bahwa mereka adalah orang berdosa juga.
Zakheus menyadari bahwa banyak orang membenci pekerjaan pemungut cukai bahkan mungkin juga membenci dirinya sebagai pribadi.
Dia tidak pernah menyangka bahwa Yesus akan memberikan respon yang berbeda dari orang-orang, pemuka agama dan ahli Taurat pada masa itu.
Pernyataan Yesus untuk menumpang di rumahnya bagi Zakheus adalah bentuk kasih karunia dari Tuhan.
Yesus tidak seperti orang-orang yang banyak membenci dan menolaknya.
Penerimaan dari Tuhan melalui keinginan Yesus untuk datang ke rumahnya membuat Zakheus bersukacita.
Zakheus merespon kehadiran Yesus sebagai sesuatu hal yang lebih penting dari harta yang dia miliki, hingga dia memanifestasikan tindakan pertobatan dalam hidupnya.
“Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”(Lukas 19:8).
Penerimaan dan pengampunan Yesus dalam hidup kita seharusnya memberikan respon yang sama seperti pada kisah Zakheus, selalu ada pertobatan dan perubahan hidup ketika Yesus hadir dalam hidup kita sebagai orang berdosa.
Pola pikir kita tentang pekerjaan dan uang akan berubah karena pengampunan dan kasih karuniaNya jauh melampaui segala materi yang bisa kita dapatkan.
Bagaimana dengan manifestasi pertobatan kita? Bila Zakheus memanifestasikan pertobatannya dengan memberi setengah hartanya kepada orang miskin dan mengganti empat kali lipat sekiranya ada yang salah dia lakukan pada masa lalunya, bagaimana dengan kita?
Tentu tidak harus seperti Zakheus, namun sudah pasti manifestasi dari pertobatan setidaknya adalah perubahan pola pikir dan perilaku dalam hidup kita yang bisa dilihat oleh orang-orang disekitar kita.
Selain itu tentu kita rindu untuk melayani Yesus melalui kehidupan kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang dimaksud dengan pencuri, perampok, pembunuh?
Mengapa Tuhan mengibaratkan bahwa Dia adalah pintu?
Yohanes 10:10 ”Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Yesus datang agar kita umat percaya mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Ungkapan “mempunyainya dalam segala kelimpahan” ini sering dijadikan rujukan bahwa Tuhan ingin agar kita hidup makmur, sejahtera bahkan kaya raya.
Tetapi apakah seperti itu yang Tuhan maksud? Ada banyak ayat Firman Tuhan yang justru tidak mendukung konsep seperti itu.
Kehidupan yang “berkelimpahan” yang Tuhan maksudkan itu sesuatu yang lebih bermakna daripada sekedar kekayaan materi dan kemakmuran.
Misalnya seperti yang tertulis dalam Kolose 3:2–3 “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.”
Ya, Tuhan ingin agar kita lebih banyak memikirkan hal-hal yang mulia yang Tuhan sediakan “di atas”.
1 Tesalonika 5:23 ”Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Kebanyakan orang memikirkan tiga komponen itu dengan urutan: tubuh, jiwa, dan roh, tetapi Paulus membalikkan urutan ini.
Firman Tuhan memberikan prioritas tertinggi pada roh dan prioritas terendah pada tubuh.
Roh menghubungkan kita dengan Allah dan memampukan kita untuk menyembah Allah dan bersekutu dengan-Nya.
Jiwa adalah pusat emosi, pikiran dan kehendak, yaitu hal-hal yang membuat kita sadar akan keberadaan kita.
Tubuh menghubungkan kita dengan lingkungan kita.
Tubuh berhubungan dengan hal-hal yang material, termasuk kekayaan dan jelas itu pada prioritas yang terendah.
Jadi jika Tuhan menghendaki umat-Nya agar mempunyai hidup dalam segala kelimpahan.
Maka yang utama adalah berlimpah secara rohani, bertumbuh menjadi murid Kristus yang dewasa, yang berlimpah buah-buah Roh Kudus.
Selanjutnya berlimpah secara jiwa: memiliki mental yang sehat, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental yang baik adalah ketika seseorang dapat: a). mengatasi tekanan hidup yang normal; b). bekerja secara produktif; c). menyadari potensi diri; d). berkontribusi kepada masyarakat.
Baru prioritas terakhir adalah kelimpahan tubuh.
Dan ini dimulai dengan memiliki tubuh yang sehat dan oleh anugerah Tuhan semata: memiliki harta yang cukup.
Dan tentang harta, peringatan ini harus kita mengerti. 1 Timotius 6:10 “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan apakah prioritas dalam hidupmu saat ini?
HIDUP KEKAL ADALAH KERINDUAN TUHAN BAGI ORANG PERCAYA
Penulis : Pramadya Wisnu
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 3:16
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Dengan siapakah Yesus sedang berbincang dan menjelaskan kabar baik, yaitu Injil Keselamatan?
Ketika Allah menciptakan Adam, tentu Dia tidak berharap Adam jatuh dalam dosa sehingga akhirnya diusir dari Firdaus. Tetapi kenyataannya Adam berbuat dosa, sehingga dosa masuk ke dalam dunia.
Roma 5:12 ”Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.”
Akibat dosa Adam, maka maut atau kematian kekal itu menjalar ke semua orang.
Dan akibatnya semua orang berdosa dan upah dosa itu maut atau kematian kekal.
Itulah sebab Allah kemudian mengutus Putera Tunggal-Nya, yaitu Yesus untuk turun ke bumi, lahir dari Maria, beranjak dewasa, memberitakan Injil Keselamatan.
Tetapi ditolak, hingga harus mati di kayu salib. Dikuburkan dan kemudian bangkit pada hari ketiga.
Itu adalah kisah Injil, Kabar baik tentang karya keselamatan yang Kristus sediakan bagi orang yang percaya.
Dan bagi kita yang saat ini sudah percaya dengan mati terhadap usaha kita sendiri -Efesus 2:8-9 dan menerima Kristus Yesus ke dalam hati kita sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka kita menerima kehidupan kekal. Kita langsung dilahirkan kembali dan dihidupkan di dalam Kristus. Kita mungkin tidak merasakan perubahan langsung, tetapi sebenarnya telah terjadi kelahiran kembali di dalam roh kita.
Yohanes 3:6-7 ”Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.”
Kita yang percaya, kita telah dilahirkan kembali dari Roh. Kita telah dipindahkan dari kematian kekal kepada hidup yang kekal.
Yohanes 5:24 ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.”
Ayat di atas mengungkapkan tiga hal yang sangat penting, yaitu:
ia (yaitu kita yang telah dilahirkan kembali) mempunyai hidup yang kekal dan
(kita) tidak turut dihukum,
sebab ia (atau kita) sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan bagaimana engkau menerima Kristus sebagai Juru Selamatmu.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Selain sebagai raja, apakah Daud juga seorang nabi?
Roh Kudus telah tercurah pada saat Pentakosta, ketika para murid di Yerusalem menerima Roh Kudus.
Lalu bagaimana dengan masa-masa setelah peristiwa di Gereja yang mula-mula itu? Bagaimana orang percaya menerima Roh Kudus.
Rasul Paulus dengan jelas mengajarkan bahwa kita menerima Roh Kudus pada saat kita menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita.
1 Korintus 12:13 “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.”
Paulus tidak dapat mengatakan bahwa kita semua dibaptis oleh satu Roh dan semua diberi minum oleh satu Roh jika tidak semua orang percaya di Korintus memiliki Roh Kudus.
Kita yang telah ditebus oleh kematian Kristus, kita memiliki Roh Kristus.
Roma 8:9 ”Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.”
Ketika kita percaya, maka kita dimeteraikan dengan Roh Kudus.
Efesus 1:13-14 ”Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”
Menerima atau berdiamnya Roh terjadi pada saat keselamatan.
Sedangkan hidup di dalam dan dipimpin Roh adalah proses yang berkelanjutan dalam kehidupan kita sebegai umat percaya.
Kesimpulannya, bagaimana kita menerima Roh Kudus? Kita menerima Roh Kudus hanya dengan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita.
Kapan kita menerima Roh Kudus? Roh Kudus menjadi milik kita secara permanen pada saat kita percaya.
1 Korintus 3:16 ” Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?”
Kita adalah bait Allah, karena Roh Allah sudah ada di dalam kita.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang bagaimana seseorang menerima karunia Roh Kudus.