TETAP BERPEGANG PADA KEBENARAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 3:10-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang sudah dilakukan Timotius?
  2. Apakah yang akan dialami orang yang beribadah kepada Tuhan Yesus?
  3. Apakah yang dimaksud berpegang kepada kebenaran?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.” (2 Timotius 3:14).

Alkitab memiliki sifat innerancy dan infalibility.

Innerancy artinya Alkitab bebas dari kesalahan, sedangkan infalibility artinya alkitab tidak dapat gagal dalam penerapannya. 

Innerancy adalah doktrin yang mengajarkan bahwa Alkitab di dalam autographa (tulisan aslinya) adalah benar dalam segala hal yang diajarkannya sehingga dengan demikian tidak ada kesalahan.

Infalibility adalah doktrin yang terkadang digunakan secara sinonim dengan istilah innerancy, yang mengajarkan bahwa Alkitab tidak dapat gagal/salah dalam hal iman dan praktek kehidupan.

Jika Alkitab adalah diilhamkan (dinafasi) Allah mewakili suara Allah dan Allah tidak mungkin memiliki kesalahan, maka Alkitab dengan demikian tidak mungkin salah.  

Innerancy tidak dapat dipisahkan dan terkait kepada otoritas absolut.

Setiap penolakan terhadap innerancy akan membuka peluang terhadap penolakan otoritas Alkitab dalam segala hal.

Iblis berupaya untuk menggoyahkan keyakinan orang Kristen bahwa Alkitab adalah firman Allah yang tidak mungkin salah.

Sebab tanpa keyakinan bahwa Alkitab adalah sepenuhnya firman Allah yang tidak mungkin salah, maka iman orang Kristen akan melenceng. 

Seperti kasus “kristen progresif”. Pada dasarnya  “kristen progresif” tidak mengakui Alkitab adalah sepenuhnya firman Allah.

Mereka tidak percaya ayat-ayat Alkitab yang menyatakan bahwa ada hukuman kekal bagi mereka yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus.

Saudara, langkah pertama untuk berpegang kepada kebenaran adalah keyakinan kepada Alkitab sepenuhnya firman Allah yang tidak mungkin salah.

Langkah kedua adalah hidup bergantung dan berlandaskan kepada firman Tuhan.

Kita harus kembali kepada Alkitab. Segala sesuatu dalam kehidupan kita harus dinilai berdasarkan kebenaran di dalam Alkitab.

Cara kita menghadapi masalah, cara mengelola keuangan, cara hidup rumah tangga, cara belajar, cara bekerja, cara melayani dan berbagai cara lain harusnya didasarkan kepada firman Tuhan.

Saudara, pohon anggur hanya akan berbuah apabila dirambatkan pada penyangga (tali/batang) di atas tanah.

Saat ranting pohon anggur merambat di tanah, maka akan rusak dan tidak berbuah.

Oleh karena itu ranting tersebut harus dinaikkan dari tanah dan diikat ke batang/tali di atas.

Demikian juga hidup orang Kristen, kita harus menjauhi cara hidup duniawi (tanah) dan  berpegang dan diikat kepada Firman Tuhan, yang disebut pula perkara yang di atas.

Renungkanlah, apakah saudara sungguh-sungguh sudah bergantung kepada firman Tuhan dalam semua cara hidup.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ezra 1-3