MEMENUHI BAITNYA DENGAN KEMEGAHAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

HAGAI 2:5-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Dalam rangka kerja apa, Tuhan melalui nabi Hagai mengatakan “Kuatkanlah hatimu” kepada beberapa orang di Yerusalem waktu itu?
  2. Allah pernah mengikat perjanjian dengan bangsa Israel. Kapan perjanjian tersebut dibuat?
  3. Ketika Allah mengguncang langit, bumi, laut, dan daratan serta bangsa-bangsa, apa yang akan terjadi dengan kekayaan bangsa-bangsa?
  4. Apa saja yang dinyatakan Tuhan sebagai milik-Nya sehingga tidak ada seorangpun yang dapat mengatakan bahwa benda itu milik Dia?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Koresh menjadi raja di Kerajaan Persia menggantikan Kerajaan Babilonia sebagai penguasa dunia pada saat itu, Tuhan Allah menggerakkan dia untuk membangun Bait Allah di Yerusalem tanah Yehuda seperti yang tertulis dalam tulisan nabi Ezra.

Ezra 1:1-4 ”Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini: “Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allahnya menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN. Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang yang tertinggal, di manapun ia ada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah yang ada di Yerusalem.”

Lalu orang-orang Israel pulang dari pembuangan dan kembali ke Israel terutama ke Yerusalem.

Setelah mereka tiba di Yerusalem, pada bulan ketiga setelah kedatangan mereka, mereka mulai membangun mezbah agar dapat beribadah kepada Tuhan Allah Israel.

Kemudian, pada tahun kedua bulan kedua, mereka memulai pembangunan Bait Allah.

Ezra 3:10-11 ”Pada waktu dasar bait suci TUHAN diletakkan oleh tukang-tukang bangunan, maka tampillah para imam dengan memakai pakaian jabatan dan membawa nafiri, dan orang-orang Lewi, bani Asaf, dengan membawa ceracap, untuk memuji-muji TUHAN, menurut petunjuk Daud, raja Israel. Secara berbalas-balasan mereka menyanyikan bagi TUHAN nyanyian pujian dan syukur: “Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya kepada Israel!” Dan seluruh umat bersorak-sorai dengan nyaring sambil memuji-muji TUHAN, oleh karena dasar rumah TUHAN telah diletakkan.”

Ezra 4:1-5 ”Ketika lawan orang Yehuda dan Benyamin mendengar, bahwa orang-orang yang pulang dari pembuangan itu sedang membangun bait suci bagi TUHAN, Allah Israel, maka mereka mendekati Zerubabel serta para kepala kaum keluarga dan berkata kepada mereka: “Biarlah kami turut membangun bersama-sama dengan kamu, karena kamipun berbakti kepada Allahmu sama seperti kamu; lagipula kami selalu mempersembahkan korban kepada-Nya sejak zaman Esar-Hadon, raja Asyur, yang memindahkan kami ke mari.” Tetapi Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel yang lain berkata kepada mereka: “Bukanlah urusan kita bersama, sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami, karena kami sendirilah yang hendak membangun bagi TUHAN, Allah Israel, seperti yang diperintahkan kepada kami oleh Koresh, raja negeri Persia.” Maka penduduk negeri itu melemahkan semangat orang-orang Yehuda dan membuat mereka takut membangun. Bahkan, selama zaman Koresh, raja negeri Persia, sampai zaman pemerintahan Darius, raja negeri Persia, mereka menyogok para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu dan menggagalkan rancangan mereka.”

Penundaan pembangunan berlangsung mulai dari zaman Ahasyweros hingga zaman Raja Artahsasta, raja Persia, yang menghentikan pembangunan rumah Tuhan itu, hingga tahun kedua masa pemerintahan Darius sebagai raja Persia.

Namun, Nabi Hagai dan Zakaria bin Ido, keduanya bernubuat atas orang-orang Yahudi yang tinggal di Yehuda dan Yerusalem atas nama Allah.

Pada saat itu, Zerubabel dan Yesua mulai membangun rumah Allah di Yerusalem, didampingi dan dibantu oleh para nabi Allah.

Tetapi pada waktu yang sama, datanglah Tatnai, bupati daerah sebelah barat Sungai Efrat, bersama dengan Syetar-Boznai dan rekan-rekan mereka, dan beginilah katanya kepada mereka, “Siapakah yang memberi perintah kepadamu untuk membangun rumah ini dan menyelesaikan tembok-tembok ini?” (Ezra 5:9).

Hagai 1:1-14 ”Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya: “Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!” Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: “Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan? Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN. Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri. Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya, dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha.” Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN. Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: “Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN.” TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka.”

Hagai 2:2-4 ”dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada selebihnya dari bangsa itu, demikian: Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya?”

Keadaan rumah Tuhan inilah yang kemudian direnovasi oleh Raja Herodes menjadi megah yang terlihat pada zaman Yesus berada di bumi, namun kemudian dihancurkan oleh Jenderal Titus pada tahun tujuh puluh Masehi.

Nubuatan bahwa rumah Tuhan yang akan datang, jauh lebih baik dari yang dulu, masih belum terwujud.

Banyak penafsir mengatakan bahwa rumah Tuhan yang akhir akan jauh lebih mulia daripada yang pernah ada sebelumnya.

Rumah itu akan dibangun pada zaman seribu tahun, dan beberapa menafsirkan bahwa rumah itu akan dibangun menjelang akhir zaman yang memicu terjadinya perang akhir zaman pada zaman Anti-Kristus, dan sebagainya.

Namun, Kitab Nabi Hagai juga mencatat keadaan rumah Tuhan yang akhir itu:

Hagai 2:7-10 ”Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.”

Saudara, mari kita mempercayai janji atau firman Tuhan semesta alam yaitu Bapa Yesus Kristus, Tuhan kita.

Hal itu pasti terjadi, namun mari kita juga terus memelihara Bait Allah yang juga merupakan tubuh kita dan gereja kita yang telah kita sepakati: “Our Church, Our Home.”

Mari kita terus memperkokoh kesatuan tubuh Kristus dalam jemaat GKKD-BP, jemaat tubuh Kristus se-Kota Bandung.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Kapan bait Allah yang lebih megah dari bait Salomo itu akan dibangun?

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 1-8