Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa tujuan Allah menjadikan manusia menurut gambar dan rupa-Nya?
Menurut gambar-Nya, siapa yang Allah ciptakan?
Apa maksud Allah memberkati dan berfirman kepada manusia?
Temen-temen, pelukis nomor 1 dunia adalah Leonardo da vinci yang terkenal dengan karyanya yaitu mona lisa.
Lukisannya yang terkenal ini menggambarkan seorang wanita asli dari Itali.
Harga lukisannya ini mencapai 13 Triliun di tahun 2021.
Allah adalah pelukis pertama di dunia.
Karya lukisan Allah ialah Allah melukis diri-Nya sendiri dalam diri manusia sebagai ciptaan-Nya.
Dalam penciptaan-Nya Allah membentuk pria dan wanita.
Manusia pria dan manusia wanita yang dilukis menurut gambar dan rupa Allah.
Harga lukisan Allah ini nilainya melebihi apapun nilai yang ada di dunia ini.
Ketika Allah mendesain manusia, Allah memberi tugas untuk menguasai bumi dan menaklukkannya.
Tetapi, manusia pertama, Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, dan membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah.
Desain Allah dalm diri manusia rusak dan tugas untuk menguasai bumi dan menaklukkannya tidak lagi dapat dilakukan oleh manusia.
Tetapi karena kelimpahan kasih karunia Allah dan anugerah kebenaran, Allah menebus manusia yang jatuh ke dalam dosa dengan memberikan Yesus Kristus yang adalah diri-Nya sendiri untuk mengembalikan desain mula-mula sehingga manusia kembali dipenuhi dengan kemuliaan Allah.
Sehingga setiap manusia yang dipenuhi dengan kemuliaan Allah, akan menjadi tempat kediaman Allah, yaitu Rumah Allah yang akan menjadi berkat dimanapun berada.
Tuhan Yesus memberkati.
Bagaimana menurut Saudara, bagaimana gambar saudara hari ini? Apakah gambar dan rupa Allah memenuhi hidup kita? Menurut Saudara, dasar apa yang Saudara ambil kalau gambar Saudara adalah gambar dan desain Allah?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Jikalau kita mengasihi Yesus, apa yang akan kita lakukan?
Apa yang diminta Yesus kepada Bapa untuk kita?
Apa fungsi Penolong itu bagi kita?
Mengapa dunia tidak dapat menerima Penolong itu?
Teman-teman, janji Allah kepada Yosua untuk menduduki tanah Kanaan digenapi.
Allah berjanji akan menyertai Yosua kemanapun Yosua pergi.
Yosua mendapatkan kekuatan dan keteguhan hati yang menjadikan Yosua berhasil mengalami kemenangan.
Janji yang sama yang diberikan Allah kepada Yosua juga diberikan kepada Musa juga Abraham.
Perintah-Nya selalu sama dari generasi ke generasi, Allah mau supaya kita memegang perintah-Nya dan menuruti-Nya.
Dalam berjalan untuk memegang perintah-Nya dan menuruti-Nya, ada keterbatasan manusia untuk melakukannya.
Untuk itulah Yesus berdoa minta kepada Bapa, untuk memberikan kita Penolong, yaitu Roh Kudus sebagai penolong kita.
Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran itulah yang akan memampukan kita untuk belajar taat kepada perintah Bapa.
Semakin kita bergaul dan bersekutu dengan Roh Kudus, ada bagian dalam diri kita yang membuat kita mengenal suara dari pada Roh Kudus.
Roh Kudus menolong kita dan memberi kekuatan dan keteguhan hati untuk kita bisa taat.
Karya Roh Kudus dalam diri kita akan memampukan setiap pribadi kita pada akhirnya menjadi rumah tempat kediaman Tuhan.
Menjadi Rumah Tuhan yang kuat dan teguh hatinya.
Untuk Allah bebas berkarya dalam setiap pribadi, sehingga tiap pribadi ada dalam setiap rencana-Nya.
Tuhan Yesus memberkati.
Bagaimana peran Roh Kudus dalam hidup kita sebagai anak Bapa, apa agenda Bapa sudah menjadi agendanya kita setiap harinya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Yosua 1:5!
Apakah janji Allah kepada Yosua seperti janji Allah juga kepada Musa?
Hal apakah yang menjamin bahwa apa yang Allah janjikan akan digenapi dalam hidup Yosua?
Hal apakah yang harus dilakukan oleh Yosua sehingga dia mengalami penyertaan Allah yang sempurna?
Allah memberikan janji kepada Yosua bahwa perjalanan hidupnya bersama bangsa Israel untuk masuk ke tanah Kanaan akan digenapi Tuhan, mulai dari menyebrangi Sungai Yordan, merobohkan tembok Yerikho, menaklukkan kota Ai dan mengalahkan raja-raja di sekitar Kanaan sampai menuju Kanaan.
Yosua berhasil karena Allah menyertai dia dan penyertaan Tuhan itu merupakan kekuatan Allah yang membuat mereka mampu mencapai tujuan Tuhan dan mampu menyingkirkan segala musuh yang menghalangi mereka untuk masuk ke tanah Kanaan.
Yosua memiliki janji Allah dan disertai oleh Allah.
Demikian juga hidup kita harus dimulai dengan janji Allah.
”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”(Yeremia 29:11).
Allah berjanji bahwa kita diberikan rancangan damai sejahtera dengan hari depan penuh harapan.
Namun dalam perjalanannya kita merasa bahwa rancangan Tuhan itu bertolak belakang dengan apa yang kita alami sesungguhnya, sehingga kita menjadi kuatir, ragu-ragu, cemas, sehingga banyak orang yang kecewa dengan Tuhan.
Namun harus kita yakini bahwa dalam segala keadaan Tuhan tetap menyertai kita.
Bagian kita adalah harus menguatkan hati dan meneguhkan hati kita dengan berjalan dalam kebenaran Tuhan sebagai penuntun hidup kita.
Itulah sebabnya kita membutuhkan Firman Tuhan sebagai arahan dari Tuhan sehingga kita tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri.
Kita membutuhkan Firman yang keluar dari mulut Allah.
”Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.”(Yeremia 29:12-13).
Dan Tuhan akan menyatakan penyertaan-Nya kepada kita melalui Firman-Nya sehingga kita menjadi kuat untuk menyelesaikan rencana Bapa.
”Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil.”(Mazmur 119:105-106).
”Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”(Yosua 1:8).
Firman Tuhan yang kita terima dari mulut Allah merupakan bukti penyertaan Tuhan bagi kita sehingga kita menjadi kuat untuk menjadi rumah Tuhan yang kuat dan berkarakter Kristus sebagai rencana Tuhan bagi kita.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara tetap kuat karena Firman Tuhan sebagai bukti penyertaan Tuhan untuk menyelesaikan rencana Bapa.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Efesus 6:11!
Sebagai pengikut Tuhan dan orang-orang yang percaya kepada Tuhan, maka kita berjuang melawan siapa?
Apakah yang menjadi ketetapan Tuhan bagi kita yang tinggal dalam kekuatan Tuhan?
Apakah yang harus kita kenakan dan gunakan untuk melawan si jahat?
Sebagai orang yang percaya yang berjalan dalam terang Tuhan maka kita selalu berjuang untuk melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa dan melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini dan melawan roh-roh jahat di udara.
Si jahat selalu menipu, mengintimidasi agar kita mengikuti keinginan dan pikirannya.
Namun karena kita lahir dari Allah maka kita dimampukan oleh Allah untuk mengalahkan si jahat dan tetap kuat di dalam kuasa-Nya dan mengalami kemenangan.
”Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.”(Efesus 6:10).
Kekuatan yang Allah berikan kepada kita harus kita pahami bahwa hal tersebut merupakan anugerah Allah, yang merupakan kuasa Allah yang tidak terbatas yaitu kuasa nama Yesus.
”Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus”(2 Korintus 10:4-5).
Namun Tuhan juga ingin agar kita mengenakan dan menggunakan selengkap senjata Allah sebagai bagian dari hidup kita yang senantiasa berjaga-jaga sebagai prajurit Allah supaya kita dapat melawan si jahat saat kita diintimidasi dan ditipu olehnya.
”Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.”(Efesus 6:11).
”Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.”(Efesus 6:13).
Kita harus senantiasa secara aktif untuk mengenakan dan menggunakan senjata Allah agar kita dapat melawan si jahat, diantaranya adalah ikat pinggang kebenaran dan baju zirah keadilan yaitu hidup dalam kebenaran dan kekudusan Tuhan, kaki berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera, senantiasa hidup menggunakan perisai iman yaitu merenungkan dan senantiasa mendeklarasikan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, selalu menerima ketopong keselamatan dan pedang Roh yaitu Firman Allah karena kita hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah dengan cara bersekutu dengan Firman Tuhan, juga senantiasa berdoa dalam Roh dengan menggunakan bahasa doa yaitu bahasa Roh.
Dengan senantiasa menggunakan senjata Allah maka kita selalu dalam kondisi prima dan kuat untuk menghadapi si jahat dan selalu berkemenangan.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara tetap kuat karena menggunakan seluruh senjata Allah dan berkemenangan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 1 Yohanes 5:4!
Siapakah orang-orang yang lahir dari Allah?
Otoritas apakah yang Allah berikan kepada orang-orang yang lahir dari Allah?
Dengan apakah kita dapat mengalahkan dunia ini?
Firman Tuhan berkata bahwa setiap orang yang percaya keapda Yesus dan menerima-Nya diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.
Kuasa yang diberikan itu merupakan otoritas dari Allah untuk mengalahkan dunia ini dan menaklukkan dunia ini seperti yang Tuhan katakan dalam kitab Kejadian kepada Adam ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa.
”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.”(Yohanes 1:12-13).
”Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”(Kejadian 1:26-28).
Bahkan bukan hanya otoritas atau kuasa untuk mengalahkan dan menaklukkan dunia ini, tetapi juga kuasa untuk hidup serta Yesus atau kuasa untuk hidup seperti Yesus, yang membuat kita dapat menang terhadap hawa nafsu dunia ini dan memiliki kodrat ilahi.
”Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.”(2 Petrus 1:3-4).
Dari kebenaran di atas maka benarlah pernyataan bahwa semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia ini, karena setiap orang yang lahir dari Allah memiliki kodrat ilahi seperti Yesus termasuk iman seperti Yesus.
Dan iman inilah yang memberi kemampuan bagi kita untuk mengalahkan dunia.
Itulah sebabnya sangat penting bagi kita untuk memiliki Firman Tuhan saat kita senantiasa merenungkan Firman Tuhan serta mendeklarasikannya, seperti yang dialami oleh Yesus ketika Ia mengalahkan iblis saat dicobai di padang gurun.
”Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”(Matius 4:4).
Hal yang sama bagi kita juga ditakdirkan dapat mengalahkan dunia ini karena lahir dari Allah.
”Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”(Matius 17:20).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana pengalaman saudara dalam mengalahkan dunia ini karena saudara lahir dari Allah.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Daniel 11:32!
Apakah yang dilakukan oleh si jahat terhadap orang-orang yang berlaku fasik terhadap perjanjian dengan Tuhan?
Apakah yang dialami oleh umat yang mengenal Tuhan?
Apakah yang dilakukan oleh umat yang mengenal Tuhan?
Pada hari-hari terakhir akan banyak terjadi penyesatan dan nabi-nabi palsu untuk menjatuhkan umat Tuhan sehingga terjadi kemurtadan.
”Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.”(Matius 24:4-5).
”Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.”(Matius 24:9-12).
Namun Tuhan berjanji bahwa orang-orang yan bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat, dan mereka adalah orang-orang yang mengenal Tuhan, bahkan mereka bukan hanya kuata dan bertahan tetapi mereka juga bertindak untuk menghancurkan si jahat dan melepaskan jiwa-jiwa yang tersesat.
”Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”(Matius 24:13).
”Tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.”(Daniel 11:32b).
Oleh karena itu agar kita tetap kuat dan bertindak maka perlu dibangun pengenalan akan Tuhan yang sangat mendalam dalam kehidupan kita.
Dalam membangunnya kita perlu memiliki rasa haus dan lapar akan kebenaran sampai kita mengalami kemerdekaan karena kebenaran tersebut dan kebenaran tersebut membuat kita memahami siapa Tuhan buat kita dan siapa kita di dalam Tuhan.
”Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.”(Matius 5:6).
”Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”(Yohanes 8:32).
Kebenaran tersebut akan memerdekakan kita dan membuat kita memiliki pengenalan yang benar terhadap Tuhan.
Akibatnya kita selalu kuat dan dapat bertindak mengalahkan dunia ini, si jahat bahkan maut sekalipun sehingga kita selalu berkemenangan.
”Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?.”(1 Yohanes 5:4-5).
Bahkan lebih lagi bahwa kita bukan hanya mengalahkan dunia ini tetapi juga melepaskan dan memerdekakan setiap orang yang dibelenggu oleh si jahat dan maut.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara senantiasa kuat menghadapi dunia ini karena mengenal Tuhan dan Firman-Nya.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah 2 Timotius 3:12!
Apakah yang akan kita alami karena mau beribadah dan mengikuti kehidupan Yesus?
Apakah yang menjadi pegangan bagi kita dalam meresponi setiap penderitaan tersebut sehingga berkemenangan?
Hal-hal apakah yang akan kita peroleh ketika berpegang kepada kebenaran Firman Tuhan?
TuhanYesus telah mengajarkan dan memberi teladan kepada kita bahwa jika kita ingin mengikut Yesus maka kita akan banyak mengalami penderitaan.
Menderita karena kita mengikuti jalan dan Injil Kerajaan Allah.
“Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24).
”Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.”(Matius 10:38).
Dan Rasul Paulus juga mengajar serta memberikan teladan bahwa kita dianugerahkan bukan hanya untuk percaya kepada Yesus tetapi juga menderita karena iman kepada Yesus.
”Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.”(Filipi 1:29-30).
Penderitaan yang kita alami karena mengikut Yesus dapat terjadi berupa penganiayaan, baik penganiayaan terhadap fisik maupun mental karena kita tinggal di tengah-tengah dunia dimana banyak orang-orang yang hidupnya masih bertentangan dengan Injil Kerajaan Allah dimana banyak orang yang mencintai diri sendiri, menjadi hamba uang, membual, memfitnah, memberontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterimakasih, tidak mempedulikan agama, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka berkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah.
Penganiayaan ini seperti yang pernah dialami oleh Lot di Sodom dan Gomora ketika mereka hidup di tengah-tengah orang yang tidak percaya.
”Tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa.” (2 Petrus 2:7-8).
Agar kita berkemenangan menghadapi penganiayaan maka kita harus bertekun merenungkan Firman Tuhan serta menghidupinya agar kita beroleh hikmat untuk menghadapi setiap penganiayaan yang kita alami dan memiliki iman yang dapat mengalahkan dunia ini.
”Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.”(2 Timotius 3:15).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana iman saudara bertumbuh dalam penganiayaan karena hidup dalam Firman Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang akan terjadi pada hari-hari akhir?
Apakah yang harus dilakukan orang Kristen?
Apakah masa yang sukar itu?
“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama”. (2 Timotius 3:1-2).
Di bagian pertama Paulus mengingat duka mendalam Timotius saat berpisah, imannya dan keluarganya, dan karunia rohani yang dianugerahkan kepadanya pada saat penahbisannya.
Dalam pasal kedua, ia meminta Timotius untuk bersedia menanggung kesulitan bersamanya, dan mengajarinya bagaimana berperilaku dalam berbagai kesulitan yang dihadapinya saat ini.
Dan dalam pasal ketiga dia melanjutkan untuk memperingatkan dan mempersenjatai dia terhadap bahaya dan masalah yang dia perkirakan di masa depan.
Paulus menyebutnya masa yang sukar.
Masa yang sukar ditandai dengan perilaku manusia yang semakin jahat.
Paulus menasehatkan Timotius untuk menjauhi orang-orang tersebut.
Saudara, apakah saat ini merasakan masa yang sukar itu? Kalau saudara tidak merasakannya, perlu berhati-hati.
Kalau tidak menyadarinya, kita sedang ada dalam bahaya besar.
Kita hidup dalam masa post truth, dimana kebenaran diputar balik sehingga banyak orang tidak tahu lagi kebenaran yang sesungguhnya.
Media sosial berbasis internet menjadi sarana untuk menyampaikan kebohongan-kebohongan.
Kita sedang dianiaya secara mental.
Kejahatan pornografi merajalela dalam genggaman (handphone).
Nilai-nilai yang jahat memenuhi media, mempengaruhi anak-anak Tuhan untuk meninggalkan nilai-nilai Alkitab.
Saudara, sesuai nasehat Paulus kita harus menjauhi budaya yang jahat.
Kita harus berani meninggalkan media-media sosial yang jauh dari nilai-nilai Alkitab.
Di lain pihak, kita harus memperkuat persekutuan pribadi dengan Tuhan dan pemahaman Alkitab yang dalam.
Renungkanlah, apakah kita sudah tegas menjauhi media-media yang jauh dari nilai-nilai Alkitab.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang dilakukan Paulus di rumah ibadah yahudi?
Apakah yang dilakukan Paulus di ruang Kuliah Tiranus?
Apakah dampak pelajaran Paulus di ruang kuliah Tiranus?
“Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus. Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.” (Kisah Para Rasul 19:9b-10).
Efesus pada masa itu adalah kota Pelabuhan yang besar, dengan penduduk mencapai lebih 300.000.
Efesus menjadi kota penghubung ke kota-kota lain di Asia pada masa itu.
Efesus juga dikenal dengan kuil Dewi Artemis.
Pemberitaan injil menyebabkan menurunnya pengikut Dewa Artemis, dan menyebabkan turunnya penjualan perak patung Artemis.
Inilah yang menimbulkan huru-hara di Efesus.
Ada dua strategi misi yang dilakukan Paulus di Efesus, yaitu di 3 bulan awal Paulus mengunjungi rumah ibadah Yahudi dan mengajar disana.
Paulus merasa bertanggung jawab atas orang-orang Yahudi, saudara sebangsanya.
Ketika sebagian mereka menolak ajaran Paulus, maka Paulus memisahkan orang-orang yang sudah percaya dan membuka kelas di ruang kuliah Tiranus.
Selama 2 tahun Paulus mengajar di ruang Kuliah Tiranus.
Inilah strategi Paulus yang kedua dan ternyata sangat efektif.
Dampak dari strategi ini adalah penduduk Asia yang dikenal pada masa itu mendengar injil.
Saudara, kita dapat belajar dari kesungguhan Paulus dalam memberitakan injil dan membangun jemaat.
Kuncinya adalah kesediaan Paulus untuk mengikuti tuntunan Roh Kudus.
Di Efesus Paulus membuka kelas dan mengajar selama 2 tahun, sebagai akibatnya Asia dijangkau.
Di Kota-kota lain Paulus tidak menggunakan strategi ini.
Kelas Tiranus dibuka Paulus saat kota Efesus beristirahat (tidur siang).
Pada masa itu, pukul 11.00-16.00 penduduk Efesus biasanya tidur.
Paulus menggunakan waktu tersebut untuk mengajar murid-muridnya dan memperlengkapi mereka.
Murid-murid Paulus inilah yang akhirnya pergi ke berbagai kota di Asia.
Saudara, mungkin kita tidak bisa pergi ke berbagai kota dan bangsa.
Tetapi apabila kita memiliki murid-murid atau anak-anak rohani, kita dapat mengajar mereka seperti Paulus.
Merekalah yang akan pergi ke berbagai kota dan bangsa.
Kita investasikan waktu dan tenaga untuk anak-anak rohani kita.
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana menemukan strategi yang tepat untuk pelayanan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang sedang dialami jemaat-jemaat di Makedonia?
Mengapa mereka dapat bersukacita dalam penderitaan?
Mengapa jemaat-jemaat makedoniai mau membantu jemaat Yerusalem?
“Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.” (2 Korintus 8:1-5).
Jemaat-jemaat Makedonia terdiri dari jemaat Filipi, Tesalonika dan Berea.
Jemaat ini didirikan oleh pelayanan Paulus. Saat Paulus diberikan penglihatan oleh Tuhan, Kisah para Rasul 16:9-10 “Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: “Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.”
Jemaat-jemaat ini kemudian menjadi jemaat yang luar biasa seperti dicatat dalam 2 Korintus 8:2 “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan”.
Salah satu kelebihan jemaat di Makedonia adalah kemurahan hati dalam hal memberi.
Sekalipun mereka sangat miskin, tetapi mereka terus mendesak Paulus untuk diperkenankan memberikan bantuan untuk jemaat Yerusalem yang sedang mengalami bencana kelaparan.
Mereka ingin ambil bagian dalam pelayanan untuk jemaat Yerusalem.
Saudara, kemiskinan dan penganiayaan yang dialami tidak membuat jemaat-jemaat Makedonia kehilangan sukacita dan kemurahan hati.
Sepertinya mereka telah mengalami kekayaan Kristus dan sukacita Kristus.
Mereka rela menjadi lebih miskin lagi supaya dapat membantu kesulitan jemaat Yerusalem.
Saudara, marilah kita belajar dari jemaat-jemaat Makedonia.
Marilah kita melibatkan diri dalam pelayanan sekecil apapun peranan kita dalam pelayanan.
Tidak perlu menunggu kondisi ekonomi lebih baik, tidak perlu menunggu kondisi stabil.
Kalau Kristus di dalam kita dan kuasanya nyata dalam kita, kita siap terlibat melayani. Jangan tunda-tunda lagi, marilah melayani Tuhan.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana terlibat dalam melayani dengan sungguh-sungguh.