BUKAN KEKUATAN MANUSIA TETAPI OLEH ROH TUHAN

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ZAKHARIA 4:1-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dilihat Zakharia dalam penglihatannya?
  2. Apakah zakaria mengerti arti penglihatan yang diberikan Tuhan kepadanya?
  3. Apa firman dari Tuhan kepada Zerubabel?
  4. Apakah maksud dari “bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan”?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Zakharia melihat kandil emas berlampu tujuh dengan tempat minyaknya.

Setiap lampu memiliki tujuh lubang tempat nyala api.

Secara keseluruhan, ada empat puluh sembilan nyala api kalau kandil ini dinyalakan! Bayangkan betapa terangnya!

Kandil tersebut bisa menyala begitu terangnya karena selalu ada persediaan minyak yang tak habis-habis.

Itulah nubuat untuk Zerubabel, keturunan raja Daud.

Ia akan menyelesaikan pembangunan bait Allah dan mengatasi semua masalah yang ada “Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel, engkau menjadi tanah rata” (ayat 7-10).

Hal itu terjadi “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku” yang hadir menyertai Zerubabel (ayat 6). 

Setiap perintah dari Tuhan selalu disertai dengan kekuatan untuk melaksanakannya, sejarah membuktikan kebenaran ini.

Persoalannya selalu ada pada manusia yang diberikan perintah oleh Tuhan, setidaknya ada 2 respon yang seringkali terjadi.

Pertama, manusia merasa tidak mampu melakukannya karena menurut anggapannya terlalu berat.

Musa pernah menolak untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dengan berbagai alasan.

Kita tahu pada akhirnya Musa berhasil menyelesaikan tugasnya membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan pimpinan Tuhan sekalipun Musa tidak diijinkan masuk ke tanah perjanjian.

Bukan dengan kekuatan manusia tetapi oleh Kuasa Tuhan bangsa ini dipimpin Musa untuk keluar dari perbudakan.

Respon kedua adalah manusia merasa mampu dan menggunakan kekuatan sendiri untuk menyelesaikan pelayanan yang diberikan Tuhan.

Respon kedua terjadi pada umumnya karena manusia merasa punya pengalaman dan hal tersebut telah menjadi suatu rutinitas.

Pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita memang melatih karunia dan potensi kita untuk senantiasa berkembang, namun Tuhan ingin semuanya bersumber dari kekuatan ilahi melalui Roh Kudus.

Tuhan merindukan agar pelayanan tersebut tidak hanya memberkati hidup kita tetapi juga memberkati orang-orang yang kita layani.

Rutinitas pelayanan memang membuat kita lebih terampil dan menjadi terbiasa sehingga tanpa sadar kita bisa melupakan pimpinan Tuhan.

Mari kita renungkan bersama, seluruh pelayanan dan pekerjaan yang Tuhan percayakan kepada kita saat ini.

Pelayanan kita adalah pelayanan untuk roh, jiwa dan tubuh orang-orang yang kita layani, kita perlu hikmat dan arahan Tuhan agar mereka diberkati, bukan kuat dan gagah manusia tetapi oleh RohKu.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 25-27