Penulis : Pdt. Robinson Saragih Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
MATIUS 2:1-6
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Pada zaman siapa Kaisar ketika Yesus lahir di BETLEHEM EFRATA, dan siapa raja YAHUDI saat itu?
Siapa yang datang dari daerah Timur, mengapa mereka mencari bayi yang baru lahir itu?
Mengapa HERODES, dan penduduk YERUSALEM kaget atau terkejut?
Menurut kabarnya di manakah raja Israel itu akan lahir?
Saudara, Yesus adalah keturunan YEHUDA jadi DIA adalah PEWARIS dari pemegang KERAJAAN YAHUDI, nabi YESAYA pernah bernubuat tentang DIA.
Yesaya 9:5-6 ”Sebab seorang anak telah lahir bagi kita, seorang putra telah diberikan untuk kita : lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan Namanya disebutkan orang : Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam Kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.”
YESUS adalah PEMIMPIN yang dinubuatkan dan telah ditetapkan oleh Allah Bapa-Nya, yang akan memimpin semesta ini, dan sebagai seorang pemimpin DIA juga pernah berkata bahwa DIA adalah seorang GEMBALA yang baik yang akan menggembalakan kawanan DOMBANYA.
Yohanes 10:11-16 “Akulah gembala yang baik, Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya, sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu, Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku, sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa dan Aku memberikan nyawaKu bagi domba-dombaKu. Ada lagi padaKu domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini, domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarka suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.”
Yesus adalah PEMIMPIN YANG AKAN MENGGEMBALAKAN kawanan manusia yang akan menjadi DOMBA-DOMBANYA. YESUSlah yang akan menggembalakan GEREJANYA, Dia yang akan MENUNTUN jemaatNya ke padang berumput hijau dan akan membawa domba-dombaNya minum pada genangan air tenang. Dan tidak seorangpun, sepatutnya domba Allah itu, mengalami KEKUATIRAN dan KETAKUTAN karena YESUS gembala yang tidak pernah tertidur dalam menjaga KEAMANAN DOMBA-DOMBANYA.
Mazmur 121:1-8 “Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.” YESUS adalah TUHAN, Dia adalah PEMIMPIN yang MENGGEMBALAKAN umat-Nya. HALELUYA, PUJI TUHAN, AMEN!
Kalau YESUS adalah PEMIMPIN yang mengembalakan umat-Nya, mengapa banyak orang yang mengaku percaya hidup dalam kekurangan, berhutang dan hidup dalam kebodohan?
Penulis : Pdt. Robinson Saragih Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
MAZMUR 23:1-6
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang menyebabkan Pemazmur tidak akan mengalami kekurangan?
Apa pula yang menyebabkan dia tidak merasa takut?
Apa yang menyebabkan Pemazmur dituntun dijalan yang benar oleh Sang Gembala?
Apa yang disediakan oleh gembala itu bagi Pemazmur dihadapan lawan-lawannya?
Saudara, Daud seorang gembala kambing bagi domba-domba keluarganya.
Dia menggembalakan domba keluarganya dengan segenap hatinya.
Daud rela menyambung nyawanya untuk membela dan menggembalakan domba keluarganya.
Domba mereka tidaklah sangat banyak, namun Daud setia memelihara dan merawat bahkan untuk menjaga domba-domba itu.
I Samuel 17:28Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah marah Eliab kepada Daud sambil berkata : “Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu, engkau datang kemari dengan maksud melihat pertempuran. Tetapi Jawab Daud : “Apa yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!”
Daud seorang yang pemberani, karena Daud mengenal Tuhan, dan menganggap dirinya adalah domba Allah, dan TUHAN ALLAH YAHWE adalah GEMBALA yang memelihara dan menjaga dirinya.
Bahkan Daud bersaksi kepada raja Saul, bagaimana dia bertempur dengan singa atau beruang yang mengganggu domba-domba peliharaannya.
I Samuel 17:31-37“Terdengarlah kepada orang perkataan yang diucapkan oleh Daud, lalu diberitahukan kepada Saul. Dan Saul menyuruh memanggil dia. Berkatalah Daud kepada Saul:”Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu Ini akan pergi melawan orang Filistin itu. Tetapi Saul berkata kepada Daud : ”Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit. Tetapi Daud berkata kepada Saul : ”Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku akan menangkap janggutnya lalu menghajar dia dan membunuhnya. Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup.” Pula kata Daud : Tuhan yang melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang. Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.” Kata Saul kepada Daud : “Pergilah! Tuhan menyertai engkau.”
Pengenalan Daud dan kepercayaannya kepada TUHAN ALLAH YEHOVA, menyebabkan dia berani melawan GOLIAT tentara FILISTIN yang menantang orang Israel untuk duel, satu lawan satu.
Saul dan tentara Israel sebenarnya sudah ketakutan, dan mereka tidak berani memulai perang karena Goliat menantang satu lawan satu setiap prajurit Israel, cemoohannya terhadap Saul dan setiap tentara Israel, sangatlah menakutkan bagi tentara-tentara Israel.
PUJI TUHAN, DAUD ada di antara mereka, karena disuruh oleh ayahnya untuk menjenguk kakak-kakaknya yang turut pergi bertempur, Ayah mereka ingin tahu bagaimana kabar kakak-kakak Daud di medan laga pertempuran Israel melawan Filistin.
Ketika Daud mendengar cemoohan Goliat terhadap Saul dan seluruh tentara Israel, maka PENGURAPAN YANG TELAH menguasai Daud bekerja dan membangkitkan murka Daud terhadap orang yang melecehkan BARISAN TUHAN ALLAH, YEHOVA.
Daud bertindak dan mengandalkan Tuhan yang menjadi GEMBALA baginya, DAUD TIDAK TAKUT MENGHADAPI GOLIAT.
Ketika DAUD berlari menghadapi GOLIAT, DAUD membawa tongkat dan ali-ali untuk melawan GOLIAT :
I Samuel 17:40-47“Lalu Daud mengambil tongkat di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu. Orang Filistin itu kian dekat menghampiri Daud dan di depannya orang yang membawa perisainya. Ketika orang Filistin itu menujukan pandangannya ke arah Daud serta melihat dia, dihinanya Daud itu karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya. Orang Filistin itu berkata kepada Daud : ”Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?” Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud. Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud: “Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang.” Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu : “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga, Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan akan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah. Dan supaya Jemaah itu tahu bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan TUHANlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.”
DAUD mengalahkan orang Filistin itu dengan umban batu, demikian Daud membunuhnya tanpa pedang di tangannya.
Daud mendatangi mayat GOLIAT, dan mengambil pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia.
Dipancungnyalah kepalanya dengan pedang itu.
Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka semua.
Saudara, pengalaman Daud ini menambah keyakinan dia, bahwa YEHOVA ADALAH GEMBALA YANG BAIK, dimana telah terbukti bagi dia, gembala itu memelihara dia dalam segala hal, bahkan keamanan nyawanya juga telah terbukti aman di tangan GEMBALA YANG BAIK itu.
Oleh karena itu maka marilah kita juga mengikuti Langkah Daud, RELA MENJADI DOMBA BAGI TUHAN ALLAH, yang dipelihara oleh GEMBALA YANG BAIK, YESUS KRISTUS.
HALELUYA, PUJI TUHAN, AMEN!
Mengapa banyak orang yang stress karena KETAKUTAN?
Penulis : Anang Kristianto Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
EFESUS 3:14-20
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang menjadi doa Paulus untuk jemaat Efesus?
Siapa yang dapat menguatkan dan meneguhkan kita?
Apa yang menjadi kerinduan Paulus untuk dapat dipahami oleh orang-orang kudus?
Siapa yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang bisa kita doakan?
Memahami kasih orang mungkin masih dapat kita pikirkan dengan logika atau perasaan hati kita, tapi memahami kasih Kristus rupanya tidaklah mudah.
Paulus mendoakan agar jemaat Efesus bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan.
Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Banyak orang yang menyebut dirinya mengalami kasih Kristus ketika sedang mendapatkan berkat Tuhan, ketika doanya dijawab seperti yang dipanjatkan, ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik seperti yang dirindukannya.
Namun, apakah kita tetap dapat merasakan kasihnya dan memahami jalan-jalanNya ketika segala sesuatu tidak berjalan seperti yang kita doakan?
Ketika berbagai persoalan datang dalam kehidupan kita, entah itu sakit penyakit, persoalan ekonomi atau persoalan keluarga, apakah kita dapat memahami besarnya kasih Allah kepada kita?
Firman Tuhan yang kita baca hari ini mengingatkan kita bersama bahwa Paulus menjadi saksi betapa lebar, panjang, tinggi dan dalamnya kasih Tuhan itu, bahkan dikatakan melampaui segala pengetahuan.
Paulus bukan hanya sekedar berbicara namun kita membaca bagaimana Paulus telah mengalami berbagai kejadian dalam perjalanannya untuk menggenapi panggilan Tuhan dalam hidupnya.
“Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.”
Tidak ada diantara kita yang mengalahkan penderitaan Paulus dalam melayani Tuhan, sekalipun begitu Paulus tetap menyaksikan betapa besar kasih Allah dalam hidupnya. Luar biasa.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Penulis : Anang Kristianto Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
1 YOHANES 4:18-21
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah dalam kasih ada ketakutan? Mengapa?
Apa artinya bila kita takut?
Siapa yang disebut pendusta sesuai perikop yang dibaca hari ini?
Apa perintah yang kita terima dari Tuhan pada bacaan hari ini?
“Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih”.
Ketakutan adalah bentuk ketidaksempurnaan kasih, ketakutan juga merupakan bentuk ketidakpercayaan kepada Allah.
Tuhan tidak ingin kita melakukan segala sesuatu karena ketakutan, motivasi ketakutan bukanlah hal yang benar bagi kita orang percaya.
Memberi, karena kalau tidak memberi takut kena hukuman atau kutuk adalah salah satu contoh, begitu juga ketika kita bekerja karena takut akan kekurangan, takut untuk tidak punya uang, takut masa depan adalah bentuk lain dari ketakutan yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Kasih kita yang sempurna kepada Tuhan membuat kita percaya akan penyertaanNya, kita dapat bersandar sepenuhNya pada Tuhan dalam segala aktivitas kita dan tetap mengalami damai sejahtera sekalipun banyak persoalan yang harus kita selesaikan.
Kasih para misionaris lintas budaya dan negara kepada Tuhan menjadikan mereka tidak takut menghadapi berbagai ancaman ketika memberitakan Injil di daerah-daerah pedalaman, mereka tidak takut akan ancaman bahkan tidak takut kehilangan nyawanya, hal itu dapat terjadi karena hati mereka dipenuhi kasih Allah kepada orang-orang yang belum percaya.
Bagaimana dengan kehidupan saudara saat ini?
Adakah rasa takut yang memotivasi dalam seluruh aktivitas kita baik di pekerjaan, keluarga atau dalam pelayanan?
Baiklah kita bersama melayani dan beraktivitas dalam kasihNya yang sempurna dan bebas dari motivasi ketakutan yang dapat merusak hidup kita secara fisik maupun rohani.
Orang-orang dunia mungkin berkata “takut adalah normal karena dapat membuat kita waspada dan bekerja keras untuk masa depan” namun bagi kita orang percaya jelas tidak seharusnya ada motivasi ketakutan, kita tetap waspada dan rajin bekerja bukan karena takut masa depan tetapi karena kita mengasihi Tuhan dan menyandarkan harapan kita kepadaNya.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
KASIH KARUNIA DARI TUHAN YESUS YANG MENYERTAI KITA
Penulis : Anang Kristianto Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
EFESUS 1:1-8
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Kepada siapa Paulus menuliskan FirmanNya menurut bacaan hari ini?
Apa yang menyertai kita yang diberikan oleh Tuhan Yesus?
Sejak kapan Allah telah memilih kita?
Siapa yang menetapkan kita menjadi anak-anakNya?
Perikop yang kita baca hari ini berbicara mengenai kekayaan orang-orang yang terpilih.
Paulus yang mendapat pewahyuan mengenai kasih karunia Kritus Yesus membagikan kepada jemaat Efesus mengenai kekayaan yang melebihi kekayaan materi.
Menurut beberapa referensi pada masa Pemerintahan Romawi, selama bertahun-tahun kota ini menjadi kota kedua terbesar di Romawi setelah kota Roma yang ketika itu menjadikannya sebagai kota terbesar kedua di dunia.
Kondisi kota besar pada umumnya menjadikan mayoritas penduduknya memiliki kecenderungan gaya hidup materialistis dan menyembah berhala kekayaan.
Injil Kerajaan Allah yang diberitakan Paulus tentu menghadapi tantangan dari banyak penduduk kota Efesus pada masa itu, namun kita membaca bagaimana jemaat Efesus ini didoakan oleh Paulus agar terbuka mata hatinya sehingga mereka dapat mengerti pengharapan apa yang terkandung dari panggilan Tuhan atas hidup mereka.
Jemaat Efesus yang percaya tentunya adalah murid-murid Kristus yang menyadari kasih karunia Yesus dalam panggilanNya kepada mereka di tengah-tengah kehidupan kota yang gemerlap dengan gaya hidup materialistis dan kesibukan bisnis yang tidak henti-hentinya.
Bagaimana dengan kehidupan saudara saat ini, tantangan yang kurang lebih sama seperti yang terjadi pada masa Efesus pasti juga kita alami sebagai penduduk kota sebagai pekerja, wiraswasta, pelajar, mahasiswa, apakah panggilanNya sebagai bagian kasih karunia dari Tuhan Yesus masih sangat bernilai bagi kita dibandingkan dengan segala persoalan dan kesibukan kita?
Tentu kita harus bekerja dan belajar dengan baik sesuai tanggung jawab yang Tuhan percayakan, namun biarlah hal itu semua tidak membuat kita lupa akan panggilanNya, tidak membuat kita lupa akan kasih karuniaNya yang diberikan kepada kita yang senantiasa setia menyertai kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Penulis : Anang Kristianto Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 15:15-17
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa Yesus menyebut murid-muridNya sebagai sahabat?
Apa yang dibertahukan Yesus kepada sahabat-sahabatNya?
Apakah ketetapan Yesus untuk murid-muridNya?
Apa yang menjadi perintahNya?
Saudara, mengasihi seorang akan yang lain memang tidak dapat dipaksakan namun Yesus memerintahkan muridNya untuk mengasihi.
Kita tahu bahwa yang disebut perintah artinya sesuatu permintaan yang tidak dapat ditawar dan harus dilaksanakan.
Perintah ini tentu membuat kita kembali memikirkan ulang bahwa mengasihi seoarang akan yang lain bukanlah suatu anjuran atau kebebasan yang dapat dipilih namun berdasarkan ayat yang kita baca hari mengasihi adalah suatu perintah.
Yesus tidak pernah salah dalam memberi perintah kepada muridNya, artinya bila kita mengaku sebagai murid-muridNya maka kita pasti dapat mengasihi seorang akan yang lain.
Kita seringkali lebih mudah mengasihi kepada orang yang telah mengasihi atau berbuat baik kepada kita, namun tidak mudah bagi kita untuk bisa mengasihi orang-orang yang tidak kita kenal dan bahkan lebih susah mengasihi orang-orang yang bersalah kepada kita.
Sesungguhnya perintahNyalah yang memberi kuasa kepada kita untuk mampu mengasihi bahkan yang kita sebut musuh-musuh kita.
Kuasa FirmanNya tidak hanya dapat menyembuhkan yang sakit, membebaskan yang terbelenggu dan memberikan kelepasan bagi yang terikat tetapi firmanNya juga memampukan kita untuk mengasihi seorang akan yang lain.
Kasih manusia memang terbatas, namun kasih Yesus yang ada dalam hidup kita tidak terbatas, kasih itulah yang Yesus perintahkan untuk diberikan seperti yang dikehendakiNya.
Bagaimana kondisi saudara saat ini?
Apakah kasih Yesus senantiasa terus menyala dan tersedia untuk dibagikan kepada banyak orang di sekitar kita?
Ataukah kita punya berbagai masalah sehingga kasih itu menjadi padam?
Berdoalah untuk suatu hal yang berharga yang Tuhan percayakan kepada kita yaitu kasih Yesus itu tetap ada didalam hidup saudara.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Penulis : Anang Kristianto Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 15:10-14
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana kita bisa tinggal dalam kasih Yesus?
Mengapa Yesus mengatakan supaya kita menuruti perintahNya?
Seperti siapa kita harus saling mengasihi?
Apakah ada kasih yang lebih besar dari kasih Yesus kepada saudara?
Saudara, pada masa Yesus hadir di dunia sebagai manusia, bangsa Yahudi khususnya tidak pernah membayangkan bahwa Mesias yang begitu mereka nantikan akan mati di atas kayu salib.
Para ahli Taurat dan pemimpin agama pada masa itu pun yang tentunya menyelidiki dan membaca kitab Taurat setiap hari bahkan tidak pernah menyangka bahwa mereka justru yang menganiaya dan menyalibkan Mesias yang dinantikan kedatangannya.
Di tengah-tengah perbuatan agamawi yang dilakukan orang-orang Yahudi pada masa itu untuk mempraktikkan kasih, maka Yesus yang pertama mengajarkan kasih yang sejati sebagai kasih yang memberikan nyawa bagi sahabat-sahabatnya.
Sebelum Yesus hadir di dunia manusia yang jatuh ke dalam dosa tidak akan pernah memahami kasih yang sejati, mereka berada di bawah penghukuman dan kutuk karena dosa-dosa yang diperbuat.
Sekalipun mereka sudah membaca ribuan kali sepuluh perintah namun seperti apa praktiknya mengasihi Tuhan dan sesama yang sesungguhnya tidak pernah dipahami oleh manusia.
Kematian Yesus di atas kayu salib karena mengasihi manusia berdosa membuat mata kita terbuka mengenai kasih Allah yang sejati yang lebih dulu diberikan Allah kepada kita, bahkan ketika kita manusia masih berdosa.
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.”Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar–tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati–. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”.
Manusia harus mengalami kasih Allah terlebih dahulu sebelum mereka dapat mengasihi, kasih yang tak terhingga dari Allah menyebabkan manusia mampu untuk mengasihi sesamanya.
Bagaimana dengan saudara?
Sudahkah mengalami kasih Allah yang tak terhingga itu?
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Penulis : Pramadya Wisnu Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 15:4-9
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimanakah seseorang bisa tinggal di dalam Yesus?
Hal apa saja yang terjadi jika seseorang tinggal di dalam Yesus?
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Ilustrasi yang Tuhan Yesus ajarkan ini sebenarnya sangat jelas dan analoginya pun tepat.
Konsekuesi jika ranting tidak melekat pada pokok anggur juga sangat tegas, ranting itu akan menjadi kering dan dibuang.
Kita hanya akan dapat hidup dan berbuah jika kita melekat, tinggal di dalam Kristus.
Karena seseorang bisa tampak hebat, fasih bicara tentang kekristenan atau bahkan tentang hidup rohani.
Tetapi jika dia tidak tinggal di dalam Kristus, maka sesungguhnya dia sedang mengajarkan teori hidup agamawi.
Tuhan tidak ingin kita hidup seperti itu, Tuhan ingin kita hidup melekat pada Pokok anggur, yaitu hidup yang melekat kepada Kristus.
Paling tidak ada tiga hal yang perlu diperhatikan agar kita bisa hidup melekat kepada Kristus.
Miliki hubungan atau persekutuan yang erat/intim dengan Yesus. Cabang terhubung ke pokok anggur, dan pokok anggur terhubung ke cabang. Hubungan ini bisa dibangun dengan memiliki waktu doa yang teratur, membaca Firman dan memuji serta menyembah Tuhan secara teratur.
Ketergantungan pada Yesus. Kita sadar bahwa kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri untuk hidup. Dengan sadar kita bersedia untuk taat kepada Yesus dengan mentaati Firman-Nya. Kita paham apa makna: menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus.
Jika ranting melekat pada pokok anggur, maka ia akan terus menerus mendapat asupan sari makanan dari pokok anggur. Maka kita wajib membaca Firman secara teratur dan menerimanya dengan rendah hati, dengan kesadaran mutlak bahwa kita membutuhkan Firman yang hidup, memiliki sikap haus dan lapar akan Firman. Dan mohon pertolongan Roh untuk memahami Firman dan rindu untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bonus dari kehidupan yang melekat kepada Kristus: mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya!
Saudara, Firman Tuhan dalam Yohanes 15 ini adalah hal dasar yang sangat penting bagi pertumbuhan rohani kita.
Sekali pun mungkin saudara sudah berulangkali membaca atau mendengar kisah pokok anggur dan ranting ini.
Tapi sampai kapan pun, kebenaran ini akan tetap relevan dan penting.
Penulis : Pramadya Wisnu Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 3:16-21
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang tidak akan dihukum?
Apakah tanda orang yang hidup di dalam terang?
Allah adalah Kasih.
Dan di Alkitab kita akan menemukan tema kasih Allah dimulai dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu.
Kita juga akan menemukan tema kasih antar manusia yang menjadi benang merah isi Alkitab.
Kasih Allah dalam Yohanes 3:16, dalam Bahasa asli ditulis: Agapao atau Agape.
Berbeda dengan kasih antara manusia yang kita kenal, kasih Agape adalah kasih Tuhan yang sempurna dan tanpa syarat.
Yesus menunjukkan kasih agape dengan mengorbankan dirinya di kayu salib untuk dosa dunia.
Tuhan Yesus memberikan kasih ini tanpa syarat, tanpa pamrih kepada mereka yang tidak layak dan bahkan yang menentang Dia.
Paulus sebelum dia menjadi rasul, dia adalah penentang jalan Tuhan.
Paulus setuju ketika Stefanus dilempar batu oleh karena kesaksiannya.
Tetapi ketika Yesus menyatakan diri-Nya dalam suatu penglihatan, akhirnya Paulus bertobat.
Kasih Yesus yang sudah rela mati bagi dia dan bagi semua manusia, akhirnya membuat Paulus berubah total.
Karena telah mengalami betapa besar kasih dan pengorbanan Kristus, maka Stefanus yang sedang dianiaya oleh anggota-anggota Mahkamah Agama dapat mengatakan, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!”
Kasih Allah yang sempurna dan tanpa syarat akhirnya mengilhami Stefanus, mati sebagai martir pertama dalam sejarah gereja.
Dan sejak itu sejarah gereja mencatat ribuan orang yang bersedia untuk mati bagi Kristus, bukan kematian yang sia-sia, tetapi mati untuk mempertahankan imannya.
Salah satunya adalah Polikarpus.
Menurut kisah, Polikarpus adalah murid langsung dari Yohanes murid Tuhan Yesus.
Polikarpus hidup pada masa dimana umat Tuhan dikejar-kejar dan dianiaya.
Mereka ditangkap dan diminta untuk menghujat Kristus.
Ketika Polikarpus ditangkap oleh Penguasa Romawi dan memberikan perintah kepada Polikarpus: “Angkatlah sumpah dan saya akan membebaskanmu. Hujatlah Kristus!”
Polikarpus pun berdiri dengan tegar.
Ia mengatakan kalimat terakhirnya yang terkenal, “Selama 86 tahun aku telah mengabdi kepada Kristus dan Ia tidak pernah menyakitiku.
Bagaimana aku dapat menghujat Raja [Kristus] yang telah menyelamatkanku?
Kasih Kristus telah mengilhami banyak orang untuk melakukan apa pun demi Kristus, bahkan dengan taruhan nyawa mereka!
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan bagaimana engkau mula-mula mengasihi Tuhan.
Penulis : Pramadya Wisnu Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
WAHYU 21:3-5
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi ketika Kemah Allah ada di tengah-tengah manusia?
Apa saja yang Allah ciptakan menjadi baru?
Jika kita membaca Alkitab dari Kitab Kejadian pasal 3 hingga peristiwa di Kitab Wahyu pasal 20, kita melihat bumi mengalami silih berganti kehadiran dosa dan kematian.
Tetapi di akhir pasal 20, Yohanes melihat Tuhan memberikan penghakiman terakhir atas Setan, membuang semua kejahatan ke dalam lautan api.
Pada saat itu, seluruh ciptaan akhirnya akan bebas dari segala kejahatan, dan selanjutnya adalah gambaran tentang bumi yang dibuat ulang dan dipulihkan.
Yohanes melihat langit baru dan bumi baru.
Para ahli teologia masih memperdebatkan apakah ini berarti bahwa semua ciptaan akan dihancurkan dan dibuat kembali, atau bahwa Tuhan akan mengkondisikan kembali ciptaan.
Apa pun penjelasan dari para ahli, namun Alkitab mencatat bahwa Yohanes melihat kota Yerusalem Baru turun ke bumi, “Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.”
Secara khusus, Yohanes mendengar suara dari takhta yang menyatakan bahwa “tidak ada lagi air mata, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:4).
Pada saat yang sama, Yohanes juga mendengar peringatan tentang dosa: “tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua. (Wahyu 21:8).
Ini semua adalah nubuatan akhir zaman. Akan datang era yang sama sekali baru.
Era bumi yang baru, langit yang baru.
Era Yerusalem Baru.
Era dimana umat percaya dari berbagai bangsa akan menjadi umat-Nya. Era dimana: “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.” (Wahyu 21:27)
Lalu apa yang harus dilakukan umat Allah di masa kini: berjaga-jaga, karena tidak seorang pun yang tahu kapan Yesus akan datang untuk yang kedua kali.
Tetapi seperti ilustrasi tentang gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh, hendaklah kita menjadi seperti gadis yang bijaksana: yang membawa pelita dan minyak dalam buli-buli mereka.
Maknanya: kita senantiasa hidup dalam terang dan hidup dipimpin oleh Roh Allah.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan bagaimana memahami apa yang akan terjadi di masa akhir zaman, akan membuat kita kuat dan semakin mengasihi Tuhan.