KASIH YANG TIDAK TERBATAS
Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 3:16-21
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Siapakah yang tidak akan dihukum?
- Apakah tanda orang yang hidup di dalam terang?
Allah adalah Kasih.
Dan di Alkitab kita akan menemukan tema kasih Allah dimulai dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu.
Kita juga akan menemukan tema kasih antar manusia yang menjadi benang merah isi Alkitab.
Kasih Allah dalam Yohanes 3:16, dalam Bahasa asli ditulis: Agapao atau Agape.
Berbeda dengan kasih antara manusia yang kita kenal, kasih Agape adalah kasih Tuhan yang sempurna dan tanpa syarat.
Yesus menunjukkan kasih agape dengan mengorbankan dirinya di kayu salib untuk dosa dunia.
Tuhan Yesus memberikan kasih ini tanpa syarat, tanpa pamrih kepada mereka yang tidak layak dan bahkan yang menentang Dia.
Paulus sebelum dia menjadi rasul, dia adalah penentang jalan Tuhan.
Paulus setuju ketika Stefanus dilempar batu oleh karena kesaksiannya.
Tetapi ketika Yesus menyatakan diri-Nya dalam suatu penglihatan, akhirnya Paulus bertobat.
Kasih Yesus yang sudah rela mati bagi dia dan bagi semua manusia, akhirnya membuat Paulus berubah total.
Karena telah mengalami betapa besar kasih dan pengorbanan Kristus, maka Stefanus yang sedang dianiaya oleh anggota-anggota Mahkamah Agama dapat mengatakan, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!”
Kasih Allah yang sempurna dan tanpa syarat akhirnya mengilhami Stefanus, mati sebagai martir pertama dalam sejarah gereja.
Dan sejak itu sejarah gereja mencatat ribuan orang yang bersedia untuk mati bagi Kristus, bukan kematian yang sia-sia, tetapi mati untuk mempertahankan imannya.
Salah satunya adalah Polikarpus.
Menurut kisah, Polikarpus adalah murid langsung dari Yohanes murid Tuhan Yesus.
Polikarpus hidup pada masa dimana umat Tuhan dikejar-kejar dan dianiaya.
Mereka ditangkap dan diminta untuk menghujat Kristus.
Ketika Polikarpus ditangkap oleh Penguasa Romawi dan memberikan perintah kepada Polikarpus: “Angkatlah sumpah dan saya akan membebaskanmu. Hujatlah Kristus!”
Polikarpus pun berdiri dengan tegar.
Ia mengatakan kalimat terakhirnya yang terkenal, “Selama 86 tahun aku telah mengabdi kepada Kristus dan Ia tidak pernah menyakitiku.
Bagaimana aku dapat menghujat Raja [Kristus] yang telah menyelamatkanku?
Kasih Kristus telah mengilhami banyak orang untuk melakukan apa pun demi Kristus, bahkan dengan taruhan nyawa mereka!
Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan bagaimana engkau mula-mula mengasihi Tuhan.