TINGGALAH DI DALAM KASIHKU

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 15:4-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah seseorang bisa tinggal di dalam Yesus?
  2. Hal apa saja yang terjadi jika seseorang tinggal di dalam Yesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.

Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Ilustrasi yang Tuhan Yesus ajarkan ini sebenarnya sangat jelas dan analoginya pun tepat.

Konsekuesi jika ranting tidak melekat pada pokok anggur juga sangat tegas, ranting itu akan menjadi kering dan dibuang.

Kita hanya akan dapat hidup dan berbuah jika kita melekat, tinggal di dalam Kristus.

Karena seseorang bisa tampak hebat, fasih bicara tentang kekristenan atau bahkan tentang hidup rohani.

Tetapi jika dia tidak tinggal di dalam Kristus, maka sesungguhnya dia sedang mengajarkan teori hidup agamawi.

Tuhan tidak ingin kita hidup seperti itu, Tuhan ingin kita hidup melekat pada Pokok anggur, yaitu hidup yang melekat kepada Kristus.

Paling tidak ada tiga hal yang perlu diperhatikan agar kita bisa hidup melekat kepada Kristus.

  1. Miliki hubungan atau persekutuan yang erat/intim dengan Yesus. Cabang terhubung ke pokok anggur, dan pokok anggur terhubung ke cabang. Hubungan ini bisa dibangun dengan memiliki waktu doa yang teratur, membaca Firman dan memuji serta menyembah Tuhan secara teratur.
  2. Ketergantungan pada Yesus. Kita sadar bahwa kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri untuk hidup. Dengan sadar kita bersedia untuk taat kepada Yesus dengan mentaati Firman-Nya. Kita paham apa makna: menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus.
  3. Jika ranting melekat pada pokok anggur, maka ia akan terus menerus mendapat asupan sari makanan dari pokok anggur. Maka kita wajib membaca Firman secara teratur dan menerimanya dengan rendah hati, dengan kesadaran mutlak bahwa kita membutuhkan Firman yang hidup, memiliki sikap haus dan lapar akan Firman. Dan mohon pertolongan Roh untuk memahami Firman dan rindu untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Bonus dari kehidupan yang melekat kepada Kristus: mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya!

Saudara, Firman Tuhan dalam Yohanes 15 ini adalah hal dasar yang sangat penting bagi pertumbuhan rohani kita.

Sekali pun mungkin saudara sudah berulangkali membaca atau mendengar kisah pokok anggur dan ranting ini.

Tapi sampai kapan pun, kebenaran ini akan tetap relevan dan penting.