Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang menjadi rahasia Jemaat yang disukai semua orang?
Bagaimana menjadi jemaat yang disukai semua orang?
Nama baik membangun reputasi, kehormatan, kenamaan, kejayaan dan kebaikan.
Jemaat mula-mula begitu disukai karena memiliki daya tarik kehidupan yang berbeda yakni : takut akan Tuhan, peduli terhadap sesama, serta penuh kegembiraan dan ketulusan.
Bukan hanya satu atau dua jemaat saja yang disukai, melainkan seluruh kawanan Jemaat.
Padahal biasanya orang tidak suka dengan kumpulan orang bila dirinya tidak tergolong ke dalam kumpulan itu.
Orang juga sering merasa terganggu jika ada kelompok, apalagi kelompok besar, yang mengadakan acara yang asing bagi mereka.
Apakah rahasianya sehingga jemaat mula-mula ini bahkan semakin bertambah jumlahnya?
Mereka semua ternyata telah bertobat dan menerima karunia Roh Kudus -Kisah Para Rasul 2:38, kesatuan dan saling berbagi terus terpelihara -Kisah Para Rasul 2:44, senantiasa mengenang dan bersyukur atas pengorbanan Kristus yang menebus dosa -Kisah Para Rasul 2:46.
Selain itu, mereka hidup dengan ketulusan, tidak punya agenda terselubung agar diri mereka diuntungkan dan disukai tetapi Tuhan yang dimuliakan.
Biarlah kehidupan jemaat mula-mula ini dapat menjadi acuan bagi kita agar tidak hanya menjadi jemaat Tuhan yang biasa-biasa, tetapi mengupayakan menjadi berkat bagi orang lain sehingga mereka yang belum percaya semua tertarik untuk mengenal Tuhan Yesus.
Jika diri kita dan jemaat tidak bertumbuh, patutlah kita bercermin kepada jemaat mula-mula.
Kita tidak bisa meniru sepenuhnya kehidupan orang percaya yang pernah sukses di masa silam, namun kita dapat meneladani jemaat mula-mula yang mengejar kasih yang tulus dan kasih itu muncul oleh pengenalan dan relasi mereka dengan Kristus Yesus dan teman-teman seiman.
Akibat dari mereka yang menjadi jemaat yang disukai semua orang, maka Tuhan setiap hari menambah jumlah mereka yang percaya.
Sebetulnya jumlah bukan merupakan tujuan utama, hal ini terjadi akibat dari efek atmosfer kehadiran Tuhan.
Mari kita semua belajar agar menjadi “Jemaat yang disukai jemaat” bukan hanya menjadi label gereja mula-mula, tapi juga untuk Jemaat GKKD-BP yang menjadi Rumah Kabar Baik.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan sudahkah kita menjadi Jemaat yang disukai semua orang di mana Tuhan menempatkan!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang Yesus maksudkan hendaklah terangmu bercahaya di depan sesama?
Apa yang menjadi syarat sehingga terangmu bercahaya dan memuliakan Bapamu yang di Surga?
Seorang Misionaris E. Stanley Jones pernah mengajukan pertanyaan kepada Bapa Negara India Mahatma Gandhi :
”Sekalipun Bapa dengan bangga mengutip kata-kata Yesus, mengapa Bapa menolak begitu keras menjadi pengikut Kristus?”
Jawab Bapa Mahatma Gandhi: ”Saya sama sekali tidak pernah menolak Kristus, saya suka Kristus, tapi saya tidak suka dengan orang Kristen. Jika orang Kristen benar-benar hidup menurut ajaran Kristus seperti yang ditemukan di dalam Alkitab
Dengan mengejutkan Bapa Mahatma Gandhi berkata: ”Seluruh India sudah menjadi Kristen”.
Mengapa hal itu tidak terjadi? karena orang Kristen yang dijumpai Gandhi berperilaku sangat buruk yang melukai hatinya.
Kehidupan kita akan disorot, diperhatikan orang dan tidak menyembunyikan terang, sesuai dengan Nats Matius 5:14”Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi” dan Matius 5:15”Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang…”
Sesuai dengan Nats Matius 5:16”Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya…”.
Hendaklah terangmu bercahaya merupakan tanggung jawab sekaligus suatu kehormatan yang luar biasa sebagai orang percaya untuk dapat memancarkan cahaya terang Kristus di tengah-tengah dunia.
Dalam versi KJV, terang bercahaya diartikan berkilat, berkilau, berseri, mengkilap, berkilau-kilauan, dengan kata lain panggilan Tuhan kepada kita pasti membawa terang dan ketetapanNya bukan redup, suram dan tak berdaya.
Perbuatan baik kita mempunyai daya tarik.
Kata baik dalam bahasa Yunani memakai dua kata ”Agathos” yang memiliki arti sesuatu yang baik mutunya dan ”Kalos” berarti bukan hanya baik tetapi juga indah, menarik hati dan mempunyai daya tarik.
Tujuan akhir dari perbuatan baik yaitu agar orang-orang dapat memuliakan Tuhan.
Mari memiliki hidup yang berbeda sebagai pelajar, mahasiswa, karyawan dan pengusaha di dalam hal kejujuran, kerajinan, kedisiplinan, tidak suka terlambat, mentaati peraturan lalu lintas, tidak melanggar lampu lalu lintas juga tidak mudah menyerah, mengeluh dan bersyukur dengan setiap kesukaran.
Hendaklah terangmu bercahaya dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, terlihat dan mendapatkan pengakuan dengan sasaran akhirnya bukan untuk memuliakan diri kita tetapi untuk memuliakan Bapamu di Surga.
Tuhan Yesus Memberkati.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang sudahkah kehidupanmu bercahaya dan memuliakan Bapamu di Surga!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang menjadi tanda yang menyertai orang yang percaya?
Siapa yang pergi untuk memberitakan Injil?
Adakah yang dapat membuat orang percaya takut untuk memberitakan injil?
Saudara, segera setelah Tuhan Yesus meyakinkan murid-Nya bahwa Ia telah bangkit, Yesus Kristus berkata kepada mereka : “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahkluk.”(Markus 16:15b).
Tuhan Yesus sudah menyelesaikan misi-Nya di bumi ini.
Tongkat estafet selanjutnya diberikan kepada orang percaya untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia.
Amanat ini tidak mudah, tetapi dapat dilaksanakan.
Tuhan Yesus memberikan karunia-karunia supranatural yang menjadi tanda ajaib dalam karya Roh Kudus bagi mereka yang menerima Injil yang mereka beritakan.
Murid-murid akan mengusir setan-setan, berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru, memegang ular, dan sekalipun meminum racun maut mereka tidak akan celaka, dan menyembuhkan yang sakit.
Pada intinya, ada modal yang lebih dari pada cukup untuk memberitakan “sukacita surga” kepada seluruh orang mulai dari yang terpencil, sampai ke seluruh dunia.
Roh Kudus yang tidak terbatas itu, yang bekerja secara luar biasa pada hidupnya para murid dengan cara yang melampaui akal, akan bekerja juga pada kita yang bersukacita menyampaikan kabar baik.
Tuhan Yesus turut bekerja di dalam kita dan meneguhkan Firman yang sudah disampaikan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, kapan terakhir kali memberitakan Injil? Dan apakah rindu kembali untuk kembali memberitakan Injil?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Sungut-sungut apa yang terjadi di antara orang Yahudi yang berbahasa Yunani kepada orang Ibrani?
Kriteria apa yang diambil untuk membantu pelayanan meja?
Berapa orang yang dipilih dan siapa saja?
Apa yang menjadi fokus rasul?
Dampak apa yang terjadi setelah 7 orang tadi mengalami penumpangan tangan?
Saudara, seiring dengan berjalannya waktu, ada banyak orang yang percaya kepada Tuhan.
Kemudian mereka memberikan diri untuk dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Dan kemudian akan ada semakin banyak murid yang dicetak dan membutuhkan banyak pelayan.
Dua belas rasul ini berkumpul untuk mencari solusi kondisi yang terjadi, dan memilih tujuh orang yang terkenal baik, penuh Roh dan hikmat.
Selanjutnya para rasul berdoa dan menumpangkan tangan di atas mereka.
Mereka memberkati tujuh orang ini untuk tugas melakukan pelayanan Firman dan Firman Allah makin tersebar ke banyak tempat.
Saudara, masa menuai pun terus berlangsung.
Semakin hari semakin banyak orang mengalami perjumpaan dengan-Nya melalui karya Roh Kudus yang dialami mereka.
Dan kian hari semakin banyak jiwa yang diselamatkan.
Sejatinya, setiap kita sebagai orang yang percaya mempunyai mandat yang sama juga untuk menyampaikan kabar baik yaitu Firman Tuhan.
Berbahagialah setiap kita yang setia untuk memberi diri untuk melayani Tuhan dengan sukacita, karena kita akan melihat semakin banyak murid yang percaya dan melayani-Nya melalui karya Roh Kudus di dalam mereka yang percaya.
Sama seperti jemaat mula-mula yang mengalami Tuhan, bertumbuh bersama dalam Tuhan dan karya Roh Kudus, dan Tuhan menambahkan jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Biarlah gaya hidup jemaat mula-mula menjadi gaya hidup umat Tuhan hari ini.
Tuhan Yesus Memberkati.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, apa yang menjadi tugas kita sebagai orang percaya di masa akhir zaman ini?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang harus dilakukan orang yang haus?
Apa yang terjadi kalau kita percaya kepada-Nya melalui Kitab Suci?
Bagaimana mengalami dan mengalirkan air hidup?
Saudara, Firman Tuhan hari ini berbicara tentang “air sumber hidup”.
Yesus menawarkan “air hidup” bagi setiap orang yang kehausan.
Yesus berkata bahwa barangsiapa yang percaya kepada-Nya dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.
Setelah menerima kelegaan, ada yang harus kita lakukan yaitu “mengalirkan” air hidup itu bagi yang juga mengalami kehausan.
Sangat menarik sekali, karena disini Yesus tidak berbicara untuk menampung, membendung, atau mengumpulkan air itu, tetapi mengalirkan.
Kenapa?
Karena ternyata banyak orang yang mengalami kehausan bukan hanya kita saja, tetapi orang lain juga.
Kepada setiap orang yang mengalami kehausan itulah “air hidup” harus dialirkan.
“Air hidup” itu adalah Roh yang diterima oleh setiap orang yang percaya kepada Kristus.
Roh itu memampukan setiap orang yang percaya kepada-Nya untuk mengenal dan melakukan kehendak-Nya dengan benar.
Roh itu juga memberikan kekuatan untuk meneruskan dan mengalirkan “air hidup” kepada banyak orang sehingga orang lain mengalami anugerah Tuhan untuk menikmati “air hidup” yang sama.
Mari bersama-sama menjadi rumah kabar baik yang mengalirkan “air hidup” bagi orang-orang disekitar kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana keterlibatan setiap kita untuk mengalirkan air hidup kepada sesama kita?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Dalam hal apa sajakah seseorang dikatakan kaya dalam segala sesuatu?
Bagaimana cara kita memberi?
Apa maksudnya supaya ada keseimbangan?
Saudara, apa yang Kristus telah lakukan, Kristus yang kaya rela menjadi miskin untuk memperkaya jemaat Korintus dan kita di masa kini.
Kekayaan yang dikaruniakan Kristus ini, bukan berbicara tentang jumlah simpanan di bank, melainkan kaya dalam kebajikan dan kasih kepada sesama.
Rasul Paulus ingin setiap orang memberikan sesuai dengan kemampuan mereka, tidak harus melebihi kemampuan mereka.
Memberi melebihi kemampuan merupakan anugerah tambahan dari Tuhan.
Paulus menjelaskan, “kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.”(Roma 8:13).
Paulus tidak ingin jemaat lain dibebankan atas beban jemaat Korintus.
Bagi Paulus, apa yang diberikan oleh jemaat Korintus bukanlah beban.
Mereka justru seharusnya memandang pemberian itu sebagai upaya untuk menghadirkan keseimbangan.
Apa yang dimaksud dengan keseimbangan disini?
Apakah keseimbangan memiliki arti bahwa setiap orang memiliki jumlah harta yang sama?
Keseimbangan memiliki arti saling mencukupkan kekurangan (ayat 14).
Keadaan setiap orang tidak selalu sama, setiap orang yang mempunyai kelebihan dipanggil untuk menggunakan kelebihan tersebut untuk memenuhi kekurangan orang lain.
Begitu pula sebaliknya, ketika nanti orang yang di tolong memiliki kelebihan, orang itu bertanggungjawab untuk menggunakan kelebihan tersebut untuk menolong kekurangan orang lain.
Singkatnya, diberi supaya menjadi pemberi.
Mari kita semangat membangun rumah kabar baik di tengah-tengah kita lewat setiap pemberian kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, apa keseimbangan yang saya buat untuk sesama saya yang lain?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Kasih karunia apa yang diberikan kepada jemaat Makedonia?
Bagaimana cara jemaat Makedonia memberi?
Apa yang jemaat Makedonia berikan kepada Allah?
Apa yang jemaat Makedonia berikan kepada orang-orang kudus?
Saudara, jemaat Makedonia sehari-hari hidup dibawah garis kemiskinan, namun tergerak untuk mendukung jemaat di Yerusalem yang membutuhkan.
Firman Tuhan berkata : “Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.”(2 Korintus 8:9).
Pengenalan kita akan kasih karunia Kristus menjadikan kita kaya.
Kekurangan bukanlah menjadi halangan bagi kita untuk memberi, malahan membuat kita menjadi kaya dalam kasih kita kepada sesama.
Kasih Yesus yang berlimpah telah mengubah hidup kita dan menganugerahkan kemurahan hati bagi kita semua.
Hal ini jugalah yang dialami oleh jemaat mula-mula yaitu segala yang menjadi kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya dan membagi-bagikan apa yang menjadi milik mereka, sesuai keperluan masing-masing.
Kaya atau miskin bukan diukur dari berapa banyak yang kita miliki.
Kaya atau miskin adalah sikap hati kita.
Kekayaan datangnya dari hati yang bersyukur dan diukur dari seberapa yang diberikan kepada sesama yang membutuhkan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, apakah saya sudah menjadi orang yang kaya dalam kemurahan hati?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 12:10.
Dalam membangun Rumah Kabar Baik kita harus hidup saling mengasihi sebagai saudara. Kasih yang bagaimanakah yang harus kita hidupi?
Bagaimanakah sikap kita jika dalam praktek sehari-hari ada kegagalan dalam kehidupan saling mengasihi?
Coba sebutkan beberapa praktek dalam kehidupan saling mengasihi!
Tuhan mengajarkan kepada kita untuk hidup saling mengasihi terlebih lagi ketika kita sedang membangun Rumah Kabar Baik, maka kehidupan saling mengasihi harus kita praktikkan supaya kasih itu nyata mengalir keluar dari gereja Tuhan untuk orang-orang yang belum mengenal Tuhan.
Untuk hidup saling mengasihi, maka kita harus senantiasa mengenakan kasih sebagai pengikat dalam Rumah Kabar Baik.
”Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” (Kolose 3:14).
Karena kasih itu berasal dari Tuhan maka dalam kehidupan sehari-hari kita tidak melakukan perbuatan yang jahat terhadap sesama tetapi selalu perbuatan baik, sehingga kasih yang kita praktekkan tidak pura-pura, berbuat baik dengan tulus ikhlas tanpa menuntut pembalasan, menolong orang lain tanpa pamrih, memiliki sikap hati dan perbuatan yang benar terhadap orang lain.
”Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.” (Roma 13:10).
Pada kenyataannya bsia saja kita mengalami tantangan dalam mengasihi saudara yang lain sehingga menghambat kita untuk mengasihi, namun kita harus membangkitkan hati kita dengan pertolongan dari Roh Kudus agar kerajinan kita dalam mengasihi tidak kendor dan kita senantiasa memiliki roh yang menyala-nyala untuk mengasihi sesama.
Dengan demikian, kita tetap mempraktekkan kehidupan saling mengasihi saudara dalam mendahului memberi hormat, dalam memberi bantuan dan tumpangan, dan dalam mendoakan saudara-saudara kita.
Pada akhirnya kita berkemenangan dalam mengasihi sesama seperti Yesus mengasihi orang lain dan murid-muridNya.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara senantiasa berkemenangan dalam hidup mengasihi saudara ketika ada hal-hal yang ingin menghambat saudara untuk mengasihi orang lain!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 22:39.
Coba sebutkan hukum yang terutama dan yang pertama serta hukum yang kedua menurut ajaran dari Tuhan Yesus?
Bagaimanakah kekuatan hukum yang kedua dibandingkan dengan hukum yang pertama?
Seperti mengasihi siapakah dalam hal kita mengasihi sesama kita?
Dalam membangun Rumah Kabar Baik sangat sarat dengan kehidupan yang mengasihi orang lain atau mengasihi sesama.
Oleh sebab itu Tuhan Yesus mengajar kita untuk hidup mengasihi sesama seperti diri kita sendiri sehingga tidak ada kebencian terhadap sesama.
Itulah sebabnya Tuhan menegur orang-orang yang membenci sesamanya.
”Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.” (I Yohanes 3:15).
”Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.” (I Yohanes 2:11).
”Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” (I Yohanes 4:20).
Tuhan ingin agar kita mengasihi orang lain.
Dan caranya adalah dengan menerima orang lain apa adanya serta senantiasa mengampuni orang lain ketika ada hal yang terjadi terhadap orang lain yang tidak sesuai dengan keinginan kita sehingga kita selalu senantiasa menolong orang lain, membantu serta memberkati orang lain dengan perkataan dan perbuatan kita.
Tidak ada menghakimi, menggosipkan orang, memarahi dan benci dengan orang lain termasuk dendam serta berpikir negatif terhadap orang lain, termasuk terhadap musuh kita karena mereka adalah juga sesama kita, bahkan terhadap orang yang kita anggap hina pun kita harus mengasihi mereka karena mereka juga adalah sesama kita.
Marilah kita selalu hidup mengasihi orang lain dalam membangun Rumah Kabar Baik.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara mempraktikkan dan berkemenangan dalam mengasihi sesama!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Kisah Para Rasul 4:33.
Apakah nasehat Rasul Paulus terhadap jemaat di Efesus?
Kehidupan yang bagaimanakah yang harus dibangun oleh jemaat di Efesus sebagai bukti bahwa mereka hidup berpadanan dengan panggilan Tuhan?
Bagaimanakah peranan Roh Kudus bagi mereka unutk hidup dalam panggilan Tuhan?
Rasul Paulus menasehatkan jemaat di Efesus agar mereka semuanya yang sudah dipanggil dan dipilih oleh Tuhan hidup berpadanan dengan panggilan itu.
Dan panggilan itu adalah agar mereka hidup di dalam kasih.
”Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” (Galatia 5:13-14).
”Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.” (Efesus 5:2).
Wujud dari kehidupan dalam kasih itu adalah kehidupan yang saling membantu dan membantu orang lain dengan kerendahan hati, penuh kelemahlembutan serta kesabaran.
Ketika kita memiliki panggilan dari Tuhan untuk membangun Rumah Kabar Baik, maka terlebih dahulu kita membangun Rumah Kasih.
Dengan demikian ketika di dalam gereja ada kehidupan yang saling membantu maka kita juga akan membantu atau menolong orang lain sebagai representasi Rumah Kabar Baik yang menjadi nyata melalui gereja, sehingga wujud kasih itu dapat dirasakan oleh orang-orang yang belum mengenal Tuhan.
Tuhan ingin agar kehidupan saling membantu itu dilakukan dengan konsisten.
Oleh sebab itu, kita harus mau dipimpin oleh Roh Kudus dan mengikuti pimpinan Roh Kudus secara bersama-sama sehingga selalu terjadi kerukunan yang membuat kita dapat hidup saling membantu satu sama lainnya diantara jemaat dan kita tidak dapat dihentikan dalam mewujudkannya.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara berpadanan dengan panggilan Tuhan untuk mewujudkan kasih kepada Tuhan dengan cara saling membantu!