MENGERJAKAN MISI DI BAWAH PIMPINAN ROH KUDUS

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 13:1-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah nama penyihir Elimas dalam Bahasa Yahudi?
  2. Apa tindakan yang dilakukan Elimas sehingga rasul Paulus menegurnya dengan keras?
  3. Apa yang terjadi dengan Elimas?
  4. Apa yang menyebabkan gubernur percaya kepada Yesus Kristus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Tuhan Yesus memberikan perintah-Nya sebelum terangkat ke Sorga:

Kisah Para Rasul 1:8 ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Sebelumnya, Yesus menyampaikan pesan dengan jelas:

Kisah Para Rasul 1:4 ”Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya —”telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”

Tuhan Yesus dengan jelas menyampaikan pesan agar mereka tinggal diam di Yerusalem, menantikan janji Bapa untuk menganugerahkan Roh Kudus kepada orang percaya.

Mereka menanti janji Bapa tersebut dengan tekun selama sepuluh hari setelah Yesus naik ke Surga dan lima puluh hari setelah kebangkitan-Nya dari kubur.

Ketika hari Pentakosta tiba, Bapa memenuhi janji-Nya:

Kisah Para Rasul 2:1-4 ”Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”

Sejak peristiwa pencurahan Roh Kudus, banyak orang di kota Yerusalem, terutama orang-orang Yahudi dari perantauan, mulai pulang ke kota Yerusalem untuk merayakan hari Pentakosta, perayaan agung dalam Yudaisme.

Banyak di antara mereka yang bertobat dan rela dibaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Pada hari pencurahan Roh Kudus, sebanyak tiga ribu orang Yahudi datang untuk percaya, bergabung dengan para murid Kristus.

Mereka dengan antusias bersaksi dan selalu berkumpul setiap hari:

Kisah Para Rasul 2:46-47 ”Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”

Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang percaya, terlihat berbeda dengan orang-orang Yahudi di Yerusalem:

Kisah Para Rasul 4:32-35 ”Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.”

Dengan cara dan gaya hidup orang percaya, mereka menjadi sangat berbeda dengan mayoritas orang Yahudi di Yerusalem.

Rasul Paulus menunjukkan cara dan gaya hidup yang sangat berbeda dengan orang-orang Yahudi lainnya karena dia telah memutuskan untuk hidup senantiasa dikendalikan oleh Roh Kudus.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar orang percaya yang sudah hidup oleh Roh Kudus memiliki gaya hidup yang berbeda, tidak lagi hidup untuk diri sendiri, melainkan hidup yang dipimpin dengan iman yang dikendalikan oleh Roh Kudus.

Galatia 2:19b-20 ”Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”

Galatia 5:25 ”Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.”

Sangat disarankan agar setiap orang percaya menjadi murid Yesus yang hidup dikendalikan oleh iman anak Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus sehingga setiap misi kita adalah misi Allah, Misio Deo.

Haleluya, puji Tuhan. Amen!

Mengapa terjadi keributan yang mengakibatkan perpecahan di dalam gereja?

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 3-4