MENGOBARKAN KARUNIA ROHANI

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 1:6-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa karunia rohani harus dikobarkan?
  2. Apakah yang dimaksud dengan roh membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban?
  3. Apakah karunia rohani yang saudara miliki sudah dikobarkan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.(2 Timotius 1:6-7).

Surat Rasul Paulus kepada Timotius sering disebut dengan surat penggembalaan, karena banyak berisi prinsip-prinsip dalam pelayanan pastoral di gereja.

Surat ini ditujukan kepada Timotius anak rohani Paulus dengan maksud menasehati Timotius mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya, mendorong Timotius mempertahankan kemurnian injil dari pencemaran guru palsu dan berbagai urusan gereja.

Ayat yang menjadi renungan kita terkait nasehat Paulus terkait kehidupan pribadi dan pelayanan Timotius.

Terutama nasehat Paulus supaya Timotius “mengobarkan” karunia.

Dalam 1 Korintus 12:8-10, Rasul Paulus menyebut 9 Karunia Roh: “1) karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, 2) karunia berkata-kata dengan pengetahuan, 3) karunia Iman, 4) karunia untuk menyembuhkan, 5) karunia mengadakan mujizat, 6) karunia untuk bernubuat, 7) karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, 8) karunia Bahasa roh, 9) karunia untuk menafsirkan bahasa roh.  

Saudara, urutan karunia roh memiliki makna penting. Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, dalam pekerjaan, dalam pendidikan, dalam rumah tangga dsb.

Dalam segala aspek, kita perlu karunia hikmat.

Kata mengobarkan berasal dari Bahasa Yunani anazōpureō, yang berarti “untuk menyalakan api yang tidak aktif, untuk menghidupkan kembali, menggairahkan; untuk membangkitkan, mempercepat kekuatan seseorang”.

Karunia yang diberikan Allah kepada kita harus digunakan secara aktif. Kalau kita diberikan Karunia, jangan dibiarkan tetapi harus digunakan secara aktif.

Karunia itu dapat saja padam, oleh karena itu nasehat Paulus (kata “kuperingatkan”) menggunakan kata kerja present indikatif aktif.

Artinya, peringatan ini berlaku terus menerus secara aktif.

Secara terus menerus, karunia-karunia yang kita miliki harus kita kobarkan.

Saudara, apa karunia-karunia rohani yang dimiliki? Apakah sudah dikobarkan atau dibiarkan.

Marilah kita korbarkan setiap hari.

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya mengetahui karunia rohani.

Pembacaan Alkitab Setahun

Bilangan 11-13