Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang biasanya dirasakan oleh petani, jika pohon ara, pohon anggur dan buah zaitun tidak berbuah dengan baik?
Apa rasanya kalau domba dan lembu sapi hilang dari kandang?
Tapi dalam berbagai hal di atas Habakuk, memutuskan dia akan melakukan apa?
Siapakah yang memberikan kekuatan kepada kita sehingga bisa berlari dan berjejak di atas bukit-bukit berbatu?
Saudara, Habakuk membuat pernyataan yang sangat sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi pada orang-orang dalam perjanjian baru.
Yang mengutamakan keselamatan dan Tuhan dari pada berkat-berkat kekayaan dan berkat fisik.
Orang perjanjian baru mengutamakan kerajaan Allah dan kebenaran sedangkan kekayaan dan kelimpahan merupakan bonus dari keselamatan.
Sekalipun segala sesuatu sangat mengecewakan, namun aku bersorak-sorak di dalam Tuhan, dan beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Keputusan untuk bersorak-sorak dan beria-ria merupakan keputusan dan sikap yang sangat berkenan kepada Tuhan sebagai bukti bahwa kita sangat mempercayai Dia, Tuhan Allah yang berkuasa.
Kepercayaan yang sejati menyebabkan kita dibenarkan oleh Allah, dan itu sangat memperkenankan hati-Nya yang menyebabkan Tuhan senang untuk memberkati kita.
Saudara, ada banyak keadaan di sekitar kita bisa membuat kita kecewa, dan untuk itu kita harus membuat suatu sikap bagaimana merespon keadaan itu.
Jika kita memutuskan dan mau mengikuti pesan Rasul Paulus, maka patutlah kita bersukacita, menghadapai keadaan yang mengecewakan itu, Paulus jelas menuliskan :
“Bersukacitalah senantiasa, Tetaplah berdoa dan mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah, di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”(1 Tesalonika 5:16-18).
Roh Kudus mau supaya orang percaya senantiasa bersukacita, berdoa mengucap syukur atas semua kejadian yang terjadi.
“Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang di tentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga benarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya mereka itu juga dimuliakan-Nya.”(Roma 8:28-30).
Saudara, lewat berbagai keadaan yang diizinkan, Tuhan sedang membentuk kita untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus, supaya Yesus menjadi yang sulung di antara seluruh saudara-saudara-Nya, dengan demikian kita mengalami kemuliaan menjadi serupa Yesus Kristus.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen!
Mengapa banyak anak-anak Tuhan sering mengeluh kalau dia kecewa karena keadaan di sekitarnya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah kita bisa memperoleh bagian dari penderitaan Kristus?
Jika kita harus menderita karena nama Yesus Kristus dan firman-Nya, apa yang seharusnya kita rasakan?
Bolehkah kita menderita karena kesalahan kita sendiri, dosa karena kelemahan kita atau pelanggaran dan kejahatan atau kesalahan kita sendiri?
Mengapa kita harus memuliakan Allah ketika kita menderita karena Yesus Kristus?
Saudara yang kekasih, adakalanya kita mengalami kesulitan karena kita adalah orang Kristen pengikut Kristus.
Kita mengalami ejekan, pengucilan bahkan kadang-kadang sengaja dirugikan oleh pihak-pihak yang tidak suka dan benci kepada kekristenan.
Kita mengalami kesulitan dalam berusaha sulit untuk mendapatka perizinan, atau kadang-kadang sengaja di peras karena kita pengikut Kristus.
Hal-hal seperti ini sudah bukan lagi rahasia, karena banyak orang merasa tidak suka kepada kekristenan dan mereka tidak percaya kepada Yesus Kristus, kalau diamati dengan teliti, dasar mereka tidak suka atau benci sebenarnya karena kebodohan mereka sendiri.
Oleh karena itu, ketika kita mengalami kesulitan karena Kristus, patutlah kita bersukacita, dan memuliakan Tuhan dengan bersyukur, Tuhan mengizinkan kita mengalami sedikit dari penderitaan Kristus.
Setiap penderitaan yang kita alami karena mengikut Kristus, Tuhan Yesus menjanjikan ada upah dari mengikut Yesus, apa lagi kalau sampai menderita karena mengikut Dia. Kalau kita menderita dalam pemberitaan Injil, maka Yesus telah berjanji bagi mereka yang kehilangan sesuatu karena Yesus dan karena firmanNya.
Yesus juga pernah berkata :
“Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.”(Yohanes 16:1-3).
Saudara, karena itu bersukacitalah karena kita bisa mendapat bagian dalam penderitaan Kristus Tuhan yang mulia itu.
“Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.”(Roma 8:17).
Rasul Paulus pernah berkata :
“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku menjadi sama dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.”(Filipi 3:10).
Saudara adalah suatu kebahagiaan bisa beroleh sebagian dari penderitaan Kristus, Rasul Paulus bahkan mengatakan :
“Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.”(Kolose 1:24).
Yesus menderita untuk keselamatan kita, dan murid-murid Yesus menderita untuk pertumbuhan Jemaat Yesus Kristus.
Oleh karena itu, saya mau mengajak semua jemaat untuk terlibat dalam pelayanan karena ada sedikit penderitaan di dalam membangun tubuh Kristus atau membangun jemaat, apalagi kalau itu perintisan jemaat pasti ada jenis penderitaan lain yang membuat kita bisa berbahagia dan menikmati kemuliaan bersama Kristus kelak.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen!
Mengapa banyak jemaat yang tidak mau terlibat dalam pelayanan penggembalaan?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Sukacita seperti apa yang semestinya menguasai kita? Mengapa?
Apa yang semestinya terlihat dari hidup kita?
Mengapa kita tidak boleh khawatir?
Kuatir menyebabkan kita tidak bisa bersukacita, mengapa?
Saudara, ketika Yesus lahir di hari natal, ada rombongan malaikat yang datang ke bumi, apakah pesan utama mereka kepada para gembala di padang?
“Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”(Lukas 2:10-11).
Ketakutan yang mendatangkan kecemasan dan kekhawatiran.
Takut apa saja menyebabkan timbulnya kekhawatiran, dan kekhawatiran menyebabkan seseorang cemas, ragu, bimbang dan tidak percaya.
Oleh karena itu, Tuhan Allah, Bapa yang baik itu mengutus putraNya sebagai Juruselamat, supaya Dia melenyapkan ketakutan sehingga manusia tidak lagi harus khawatir menghadapi kehidupan ini.
Iblislah yang menaburkan kebohongan yang menyebabkan kita takut, dialah yang menyebabkan kita juga ragu dan bimbang dan kecemasan bahkan bisa tidak percaya kepada janji Tuhan, dan memang pada dasarnya dan kenyataannya apa yang ditakutkan dan dikhawatirkan terjadi :
“Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.”(Ayub 3:25).
Jadi apa yang ditakutkan sering menimpa kita dan kekhawatiran menyebabkan kita bimbang dan ragu.
Kekhawatiran, keraguan, ketakutan merupakan penghinaan kita terhadap Tuhan Allah yang sangat peduli kepada kita dan sangat mengasihi.
Rasul Paulus oleh ilham Roh Kudus, mengajarkan supaya kita tidak mengkhawatirkan apapun, dan memohonkan keinginan kita kepada Tuhan dengan pengucapan syukur.
Mengapa dengan pengucapan syukur?
“Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya.”(1 Yohanes 5:15).
“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itubakan diberikan kepadamu.”(Markus 11:24).
Nah karena kita sudah menerimanya dalam iman maka kita bersyukur kepada Tuhan yang telah menganugerahkan kepda kita.
Oleh karena itu, patutlah kita bersukacita karena Tuhan telah menganugerahkan janji-Nya kepada kita, karena untuk setip janji itu, Tuhan akan setia melakukan-Nya dan karena itu tidak boleh kita khawatir, karena Tuhan juga berjanji.
”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”(Ibrani 13:5B).
Maka rasul Paulus melanjutkan pengajaranNya kepada jemaat di Tesalonika :
“Bersukacitalah senantiasa, Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”(1 Tesalonika 5:16-18).
Supaya kitab Isa tidak khawatir dan tetap bersukacita maka hal yang patut kita lakukan adalah berdoa tidak putus-putus, atau berdoalah senantiasa atau tetaplah berdoa.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen!
Mengapa banyak orang terus menerus khawatir dan takut?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah makanan bisa menyebabkan seseorang tidak masuk kedalam kerajaan Allah?
Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tapi berbicara mengenai Kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh karena apa?
Melayani dengan cara apa yang berkenan kepada Allah?
Apa yang mendatangkan damai sejahtera?
Saudara, dalam Perjanjian Lama jelas ditulis bahwa Allah melarang orang Israel makan-makanan haram, misalnya dilarang makan daging Babi, daging unta, daging kelinci.
Akan tetapi hari ini dalam Perjanjian Baru, orang-orang percaya tidak lagi memantangkan babi, “kok bisa ya, makan daging babi, para Pendeta pemimpin gereja juga melakukannya?”
Saudara, Yesus Kristus dengan jelas mengatakan bahwa :
“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau Kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.”(Matius 5: 17-18).
Jadi jelas pernyataan Yesus : Aku datang menggenapinya, membuat semua terjadi.
Karena dulu Yesus tidak makan daging babi, hari ini babi sudah boleh di makan.
Kita tidak lagi beribadah hari Sabat, beribadah hari minggu saat ini, sudah digenapi oleh Kristus atau sudah Dia lakukan, maka sudah terjadi jadi bisa bergeser.
“Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkanyang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.”(Matius 15:11).
“Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada sudutnya, yang diturunkan ke tanah. Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung. Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: “Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!” Tetapi Petrus menjawab: “Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir.” Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata: “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram.” Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit.”(Kisah Para Rasul 10:11-16).
Jadi jelas bagi kita hari ini bahwa bukan karena makanan, tetapi bicara kebenaran Allah, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Allah adalah kebenaran, Firman Allah adalah kebenaran.
Roh Kuduslah damai sejahtera Yesus, dan sukacita oleh karena Roh Kudus.
Kerajaan Allah berbicara mengenai Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus, jadi bukan masalah makanan dan minuman.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen!
Bagaimana dengan makan saksang, bolehkah? Saksang itu makan daging babi dan makan darah, bolehkah?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa sebab orang Israel di pagut ular tedung di padang gurun?
Apa yang di sebut bersungut-sungut?
Mengapa orang beberapa orang Israel di bunuh oleh malaikat maut?
Mengapa peristiwa ini di catat oleh rasul Paulus?
Saudara, dalam perjalanan exodusnya Israel dari Mesir ke tanah Kanaan.
Banyak peristiwa yang terjadi.
Banyak peristiwa di mana Tuhan memperlihatkan kuasaNya, khususnya dalam pengeluaran bangsa Israel dari perbudakan Firaun dan bangsa Mesir.
Ada sepuluh tulah yang dialami oleh orang Mesir dan orang Israel melihat semua peragaan Kuasa yang Tuhan Allah lakukan.
Namun, ada orang Israel yang tidak menghiraukan semua itu dan mereka merasa tidak puas dengan kehidupan di luar Mesir, mereka selalu ingin kembali ke Mesir.
Mereka yang senang dengan kemewahan Mesir, makanan, ataupun kebiasaan-kebiasaan mereka di Mesir, hal ini selalu membawa keinginan mereka kembali ke Mesir.
Orang-orang inilah yang sering bersungut-sungut, menggerutu dan karena tidak bisa memuaskan keinginan mereka maka mereka protes kepada Musa dan Harun juga kepada Tuhan.
Dalam kesabaran, Allah membiarkan kejadian itu.
Musa dan Harun berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan tidak murka mendengar gerutu dan sungut-sungut mereka.
Berulang kali mereka melakukan itu, maka Tuhan tidak lagi menahan murkaNya dan Tuhan membunuh orang-orang yang memberontak itu.
Tuhan membinasakan orang-orang Israel yang bersungut-sungut itu dengan tulah, juga pernah Tuhan melepaskan ular tedung ketengah-tengah perkemahan bangsa Israel.
Semua orang Israel yang hidup dalam ketidakkudusan akan di pagut ular tersebut.
Tuhan Allah memerintahkan Musa untuk membuat ular tedung tiruan dari tembaga yang di tempatkan pada kayu dan di tempatkan ke tempat yang tinggi sehingga semua orang Israel dapat melihat ular tedung tembaga itu.
Barangsiapa dari antara orang Israel yang di pagut oleh ular tedung, dan melihat kepada ular tedung tembaga itu, maka mereka tidak akan mati, tetapi mereka yang di pagut ular tedung tetapi tidak melihat kepada ular tedung tembaga itu, maka mereka akan mati karena bisa ular tedung yang memagut mereka.
Berbagai cara yang Tuhan Allah lakukan untuk membuang orang Israel yang tidak suka dan tidak percaya kepada Tuhan Allah dan juga kepada hambaNya, Musa dan Harun.
Tuhan telah menyatakan diri-Nya kepada bangsa Israel itu dengan sebutan YAHWE, Elohim Israel, memperlihatkan kuasaNya supaya bangsa itu percaya.
Namun banyak orang Israel tidak bisa percaya kepada ELOHIM ISRAEL, yang mereka sebut YAHWE atau YEHOVA.
Banyak di antara mereka benar-benar melihat dan merasakan bagaimana kuasa YAHWE itu mengeluarkan mereka dengan membelah laut merah, dan semua mereka yang keluar dari Mesir merasakan berjalan di laut kering oleh Mukjizat yang dibuat oleh Musa dengan memukulkan tongkatnya kepada laut merah itu.
Tetapi hanya Musa, Harun dan Yosua dan Kaleb saja yang benar-benar percaya kepada YEHOVA.
Ketika Musa memilih orang Israel untuk mengintai tanah Kanaan.
Yosua dan Kaleb dan beberapa orang lagi pergi berkeliling untuk mengamat-amati keadaan tanah Kanaan.
Selama empat puluh hari, mereka melihat keadaan nyata tanah Kanaan itu.
Sepulang mereka dari pengintaian, mereka melaporkan apa yang mereka lihat di sana.
Dari kedua belas pengintai itu, ada sepuluh orang melihat kenyataan bahwa tanah Kanaan tidak bisa mereka masuki karena keadaan mereka lebih baik dari bangsa Israel.
Namun kaleb dan Yosua melihatnya dari sudut janji Allah, bahwa tanah Kanaan telah dijanjikan oleh Allah kepada leluhur mereka Abraham, Ishak dan Yakub, moyang bangsa Israel itu.
Ketika mereka melaporkan apa yang mereka lihat, maka terjadi dua macam laporan yaitu laporan orang yang tidak percaya dan laporan orang percaya.
Laporan itu membuat banyak orang Israel yang bersungut-sungut, sehingga Tuhan Allah YAHWE murka terhadap bangsa itu.
Tuhan Allah ingin membinasakan semua bangsa itu dan hanya menyisakan Musa, dan akan membuat Musa menjadi bangsa untuk menggantikan bangsa Israel, namun Musa berdoa dan membujuk Tuhan agar Tuhan kembali mau berjalan dengan bangsa itu dan meneruskan perjalanan mereka sampai ke Kanaan.
Ketidakpercayaan orang Israel menyebabkan mereka bersungut-sungut dan seperti mengabaikan semua mukjizat dan tanda yang Tuhan Allah YEHOVA peragakan di tengah-tengah bangsa itu.
Rasul Paulus mencatat semua dan menceritakan kembali kepada orang percaya pada akhir zaman dan sampai pada kita sekarang.
Apakah anda mau percaya?
atau anda berkata bahwa cerita sejarah ini hanya berupa dongeng rohani atau fakta sejarah yang harus di percaya karena sejarah ini merupakan cerita tentang kekuasaan Allah.
History yaitu Him dan Story, cerita tentang Dia, Tuhan Allah yang berdaulat mengatur segala sesuatu sesuai rencana-Nya semata-mata.
Apapun yang terjadi pada kita saat ini merupakan peristiwa di mana Tuhan Allah berdaulat mengatur segala sesuatu sesuai dengan rencanaNya.
”Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28).
Oleh karena itu, janganlah kita mencobai Allah dengan bersungut-sungut mengenai apa saja yang terjadi pada kita dan sekitar kita.
Dan marilah kita mempercayai Dia lewat janji-janji dan firman yang di tuliskan dalam Alkitab.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”(Yeremia 29:11).
Jika kita percaya kepada kedua janji Tuhan ini, maka tidak pantas lagi kita menggerutu, ngedumel, melihat atau mengalami sesuatu yang kita pikir, tidak baik dan kita rasa kurang baik, sebaiknya kita mengarahkan mata kita kepada Yesus, Tuhan yang berjanji kepada semua orang :
”Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”(Yohanes 10:10).
Tujuan kedatangan Yesus adalah supaya semua orang beroleh hidup dalam segala kelimpahan, rohani dan jasmaninya.
“Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan YESUS KRISTUS, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.”(1 Tesalonika 5 : 23-24).
Marilah belajar dari sejarah Israel dan mau mendengarkan nasehat para Rasul ini :
“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.“(1 Tesalonika 5:16-18).
Haleluya, Puji Tuhan, Amen!
Mengapa orang suka bersungut-sungut dalam kehidupannya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang perlu kita kenakan diatas semua perbuatan baik yang kita lakukan sebagai manusia baru?
Apa yang harus senantiasa memerintah dalam hati kita menurut perikop yang kita baca hari ini?
Apa yang seharusnya terjadi dengan perkataan Kristus?
Bagaimana kita mengajar dan menegur seorang akan yang lain?
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.”
Setidaknya ada tiga hal yang bisa kita dapatkan ketika perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya didalam kita yaitu mengajar, menegur dan mengucap syukur dalam hati, dan setidaknya ada dua hal yang bisa kita lakukan untuk mengucap syukur kepada Allah dalam hati kita yaitu dengan menyanyikan mazmur dan dengan puji-pujian.
Menyanyikan pujian dalam ibadah melalui mulut kita adalah hal yang umum kita lakukan, namun kita tahu bahwa hati kita memegang peranan yang penting ketika kita memuji.
Apakah antara hati dan mulut kita sama-sama memuji Tuhan?
Bila kita tidak menjaga hati kita maka bisa terjadi apa yang kita ucapkan melalui mulut berbeda dengan hati kita.
Bangsa Israel pernah ditegur Tuhan dalam Yesaya 29:13: “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,”
Perintah manusia yang dihafalkan bisa membuat bangsa ini memuliakan Tuhan dengan mulut dan bibirnya namun hatinya jauh dari Tuhan.
Saudara, pujian yang kita lakukan dalam ibadah, doa atau persekutuan bersama maupun pribadi kita dengan Tuhan adalah hal baik yang Tuhan inginkan, namun Tuhan ingin bahwa kita tidak sedang sekedar melakukan rutinitas atau menghafal suatu pujian.
Apakah hati kita tetap dekat dengan Tuhan atau menjauh?
Hanya kita dan Tuhan yang tahu.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan hendaklah perkataan Kristus diam dalam hati kita sehingga mengarahkan hati kita untuk tidak menjauh dari Tuhan sehingga mulut kita mengeluarkan suatu pujian yang benar-benar tulus dan berkenan kepada Tuhan.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang tidak putus-putusnya dinaikkan oleh Paulus mengenai jemaat di Tesalonika?
Apakah jemaat Tesalonika menerima firman Allah sebagai perkataan manusia?
Apakah yang terjadi ketika firman Allah diberitakan oleh Paulus?
Apakah jemaat di Tesalonika juga menderita karena firman Allah?
Paulus mengucap syukur kepada Allah karena melihat dan mengalami bagaimana kuasa firman Allah yang diberitakan kepada orang-orang Tesalonika mengubahkan hidup mereka.
Berdasarkan referensi, Kota Tesalonika pada masa itu merupakan pusat perdagangan yang sibuk, sehingga jemaat tersebut terdiri dari orang-orang dari berbagai latar belakang sosial.
Ada orang Yahudi, orang Yunani, dan orang Romawi.
Namun, mayoritas anggota jemaat adalah orang Yahudi yang telah bertobat dan memeluk iman Kristen.
Paulus menyebutkan bahwa jemaat Tesalonika sudah berkembang secara rohani, dan mereka menjadi teladan bagi orang-orang di daerah sekitarnya.
Mereka hidup dengan iman yang kokoh dan kasih yang saling mengasihi.
Jemaat Tesalonika juga mengalami penganiayaan dari orang-orang di sekitar mereka karena mereka mengikuti ajaran Kristen.
Beberapa anggota jemaat bahkan menderita kerugian secara finansial.
Mentransformasi suatu kehidupan di kota pusat perdagangan bukanlah hal yang mudah, namun surat Paulus kepada jemaat Tesalonika memberikan bukti bahwa firman Allah berkuasa mengubahkan hidup.
Firman Allah dapat mengubahkan mereka juga karena peran Paulus yang berjerih lelah memberitakan Injil sekaligus bekerja siang malam agar tidak menjadi beban bagi mereka.
Paulus rela membagi hidupnya dengan jemaat yang dilayaninya, menjadi bapa terhadap mereka.
Bila kita membaca seluruh ayat dalam 1 Tesalonika 2 kita bisa menyaksikan betapa luar biasa usaha yang telah dilakukan Paulus, namun Paulus tetap yakin bahwa jemaat Tesalonika ada dan bertumbuh karena firman Allah yang berkuasa.
Itulah sebabnya Paulus senantiasa mengucap syukur.
Saudara, mari kita mengucap syukur seperti teladan yang diberikan oleh Paulus.
Paulus tidak hanya yakin dengan firman Allah yang diberitakannya namun dia juga bekerja keras untuk melayani jemaat yang diberitakan firman Allah tersebut.
Mungkin selama ini kita belum melihat bagaimana hasil kerja keras kita melayani jemaat yang Tuhan percayakan, tetapi biarlah kita tetap senantiasa mengucap syukur karena hanya firman Allah yang berkuasa mengubahkan.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Dengan apakah pemazmur menanduk dan menginjak-injak lawan mereka?
Sesuai dengan bacaan hari ini, apakah pemazmur percaya kepada panah dan pedangnya pada saat peperangan?
Siapa yang memberi kemenangan kepada mereka?
Karena apa mereka menyanyikan puji-pujian sepanjang hari?
Medan peperangan dan berbagai strateginya adalah kisah masa Perjanjian Lama yang banyak dicatat dalam Alkitab, mereka menggunakan panah, pedang dan juga kuda sebagai kendaraan tempur, selain strategi atau pengalaman perang pemimpinnya.
Secara umum senjata dan kendaraan tempur merupakan peralatan yang menentukan dan berharga di medan perang.
Kisah bangsa Israel yang dipimpin oleh Tuhan dalam peperangan memberikan pengalaman baru yang menyadarkan mereka bahwa ada yang lebih utama dari senjata untuk meraih kemenangan dalam medan perang.
Mereka mengalami kemenangan demi kemenangan bukan karena senjata atau bahkan strategi mereka, tetapi karena Tuhan yang memimpin.
Pemazmur menyebut Tuhan sebagai Raja yang memerintahkan kemenangan bagi mereka.
Nama Tuhan yang ajaib membuat mereka dapat mengalahkan musuh.
Pada hari ini kita tidak lagi menghadapi peperangan seperti pada masa Perjanjian Lama, namun secara rohani kita terus mengalami peperangan melawan roh-roh jahat di udara, melawan intimidasi dan tipu muslihat iblis.
Kita juga memiliki senjata rohani yang ada pada Efesus 6:14-17, senjata ini jelas menentukan kemenangan kita atas musuh, namun tentunya tanpa pimpinan Roh Tuhan semua senjata rohani sebenarnya tidak dapat bekerja dengan baik.
Kita berhasil melawan segala initmidasi dan tipu muslihat karena hikmat dari Tuhan dan kuasaNya bekerja dalam hidup kita ketika kita taat melakukan perintahNya.
Mengucap syukur atas kemenangan dari Tuhan adalah bentuk pengakuan kita bahwa Tuhanlah yang memberi kita kemenangan, karena Dia bertahta sebagai Raja dalam hidup kita sehingga iblis tidak bisa mengalahkan kita.
Mari kita senantiasa mengucap syukur setiap hari karena kita tahu dan yakin bahwa Tuhan telah memberikan kemenangan bagi kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang Firman Tuhan ingatkan mengenai efek dari bersungut-sungut?
Apa yang harus kita teladani dari para nabi mengenai penderitaan dan kesabaran mereka?
Mengapa mereka disebut berbahagia?
Apa yang pada akhirnya disediakan bagi kita yang sabar dan tidak bersungut-sungut menghadapi tekanan dan penderitaan seperti contoh Ayub?
Kita tidak tahu bagaimana kisah Ayub berakhir bila Ayub bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan karena seluruh hal baik yang Ayub kerjakan seakan-akan diabaikan oleh Tuhan.
Kita juga tidak tahu bagaimana kisah Yusuf akan berakhir bila Yusuf bersungut-sungut dan menyalahkan saudara-saudaranya dan Tuhan ketika mengalami penderitaan pada saat dijual sebagai budak.
Mereka adalah sebagian contoh dari teladan orang-orang yang bila mereka bersungut-sungut sebenarnya punya alasan “yang kuat”, namun mereka memilih untuk tidak melakukannya, mereka memilih untuk menderita dan sabar dalam kondisi yang mereka alami.
Seringkali ketidakadilan atau kenyataan yang tidak sesuai harapan membuat banyak orang bersungut-sungut dan mempersalahkan orang lain atau bahkan Tuhan.
Mereka menganggap bahwa penderitaan yang mereka alami seharusnya tidak terjadi atas mereka.
Kita seringkali tidak menyadari bahwa harapan kita belum tentu merupakan harapan Tuhan, kita juga seringkali mengalami suatu yang kita anggap ketidakadilan namun sesungguhnya itu Tuhan ijinkan untuk membentuk kita agar tekun dan sabar.
Yusuf dan Ayub adalah teladan bagaimana mereka bersikap ketika mengalami kenyataan yang tidak sesuai harapan itu terjadi atas hidup mereka.
Dengan tekun dan sabar mereka menerima semua itu dan terus yakin bahwa Tuhan punya rencana.
Mereka tidak pernah bersungut-sungut dan mempersalahkan orang lain.
Yusuf bahkan yakin bahwa saudara-saudaranya yang membuang dirinya dipakai Tuhan agar membawa Yusuf lebih dulu ke Mesir untuk menolong keluarganya pada saat yang ditentukan Tuhan.
Apakah saudara mengalami ketidakadilan atau kenyataan yang tidak sesuai harapan seperti yang pernah terjadi pada Ayub dan Yusuf pada awalnya?
Berdoalah agar Roh Kudus memberikan arahan dan pengertian kepada saudara, biarkan Dia memberikan kekuatanNya kepada kita agar kita tekun dan sabar menanggungnya.
Dijauhkanlah mulut kita dari bersungut-sungut dan mempersalahkan siapapun, karena bila kita tetap tekun dan sabar maka kita disebut berbahagia.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah sebenarnya kita tahu apa yang kita doakan tanpa pimpinan Roh?
Apa tujuan Allah turut bekerja dalam segala sesuatu?
Apa ketetapan bagi orang yang dipilihNya dari semula?
Apa yang terjadi dengan orang-orang yang ditentukanNya dari semula?
Apakah tujuan Allah ketika Dia bekerja dalam segala sesuatu?
Saudara, Allah yang kita sembah bukanlah Allah yang tidak punya tujuan dan rencana.
Allah sudah pasti tidak turut bekerja dalam segala sesuatu jika hanya untuk menuruti keinginan manusia.
Sebagai manusia, kita sangat rentan bahkan untuk berdoa saja kita sebenarnya juga tidak tahu, justru Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah.
Allah kita turut bekerja dalam segala sesuatu agar kita yang dipanggilNya menjadi serupa dengan AnakNya dan supaya kita yang dibenarkan juga dimuliakanNya.
Ada kata kunci yang jelas yaitu menjadi serupa dengan Yesus.
Mari kita pastikan bahwa kita semua sedang mengalami suatu proses yang terus menerus menjadi semakin serupa dengan Yesus, karena hanya dalam proses inilah Allah turut bekerja.
Ketika bangsa Israel memutuskan untuk balik ke Mesir karena mendengar kabar berita yang dibawa pengintai-pengintai dari tanah Kanaan maka di situlah Allah tidak turut bekerja, pada akhirnya orang-orang ini tidak pernah masuk ke tanah perjanjian, mereka mati di pandang gurun.
Allah sejak semula turut bekerja dengan memberi tiang api dan awan, Allah turut bekerja dengan membelah laut, Allah turut bekerja dengan memberi mereka air pada saat kehausan.
Namun pada titik dimana mereka memutuskan untuk menolak masuk tanah perjanjian sejak saat itu Allah tidak turut bekerja pada orang-orang ini, mereka mati sia-sia karena tidak mengasihi Tuhan dan mereka lebih mengasihi diri mereka sendiri.
Saudara, mari kita pastikan bahwa kita benar-benar mengasihi Dia dan rindu untuk menjadi serupa dengan Kristus seperti yang menjadi tujuanNya, karena disitulah Allah tetap turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.