MANIFESTASI DARI PEMULIHAN
Penulis : Pdt. Robinson Saragih
Pembacaan Alkitab Hari ini :
LUKAS 19:8-10
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Siapa yang berbicara kepada Yesus?
- Berapa banyak hartanya akan dia berikan kepada orang miskin?
- Berapa banyak yang dia akan kembalikan kepada orang-orang yang di perasnya?
- Apa yang terjadi dengan Zakheus?
Saudara, Zakheus merupakan seorang pejabat yaitu seorang pemungut pajak.
Zakheus sangat di benci oleh orang-orang Yahudi karena dia adalah pegawai pajak pemerintah kekaisaran Romawi yang memungut pajak dari rakyat jajahan romawi yaitu Israel.
Oleh karena kedudukannya maka dia sangat tidak disukai oleh orang-orang Yahudi.
Dia dianggap seorang yang sangat berdosa dan sangat di benci oleh orang-orang Yahudi, apalagi orang-orang Farisi atau Imam-Imam dan para ahli Taurat.
Zakheus dianggap seorang Israel yang berkhianat karena dia adalah pegawai atau pemungut pajak yang tunduk dan mengabdi kepada kekaisaran Romawi.
Ketika dia mendengar bahwa Yesus sedang melintas di daerahnya, dia berusaha untuk melihat namun karena dia seorang yang bertubuh pendek, maka dalam desak-desakan orang banyak dia tidak bisa leluasa untuk melihat Yesus.
Dia berusaha untuk dapat melihat Yesus dengan memnjat pohon yang ada di pinggir jalan yang dia duga akan di lewati oleh Yesus.
Dari atas pohon itu, dia bebas bisa melihat Yesus dan dia duduk dengan enak melihat Yesus dari atas pohon tersebut.
Namun ketika Yesus lewat di bawah tempat dia duduk, Yesus menengadah ke atas daan berbicara kepada Zakheus seperti apa yang di tuliskan oleh Lukas:
Lukas 19:5 ”Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”
Saudara, Yesus ikut dengan Zakheus ke rumahnya.
Zakheus sangat bersukacita menerima kehadiran Yesus dan murid-muridNya.
Akan tetapi semua orang yang melihat hal itu, mereka bersungut-sungut, katanya: Ia menumpang di rumah orang berdosa.
Lukas 19:8-10 ”Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Saudara, ketika Yesus menyapa Zakheus di atas pohon, sesuatu pasti terjadi pada batin atau hati nurani Zakheus.
Zakheus yang di benci dan tidak di sukai orang banyak, tiba-tiba mendengar namanya di sebut oleh Yesus dan Yesus menyatakan bahwa akan menumpang di rumahnya.
Bagaikan petir di siang bolong, Zakheus mendengar kata-kata Yesus itu, dan seketika itu Zakheus di liputi rasa sukacita karena kuasa perkataan Yesus menjamah hidup Zakheus.
Ketika Yesus memasuki rumahnya, kehadiran Yesus mengintervensi hidup Zakheus.
Zakheus membuat suatu pernyataan komitmen karena Yesus masuk ke rumahnya yaitu “setengah milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan kalau ada orang yang kuperas, aku akan mengembalikan empat kali lipat.” Komitmen zakheus ini merupakan akibat kehadiran Yesus dalam rumah dan kehidupan Zakheus.
Saudara, kehadiran Yesus dengan cepat membuat Zakheus menyadari dirinya seorang yang tidak di sukai orang karena jabatannya sebagai pegawai pajak bangsa Romawi yang menjajah bangsa israel pada waktu itu.
Dia juga menyadari kalau-kalau dia juga seorang yang bisa memeras orang, karena itu dia terang-terangan di depan orang banyak yang bersungut-sungut itu membuat komitmennya.
Yesus mendengar pernyataan dan komitmen zakheus dan membuat juga pernyataan tentang Zakheus yaitu “hari ini telah terjadi keselamatan, kepada rumah ini, karena orang ini pun anak abraham.
Sebab anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Dari pernyataan Zakheus, kita bisa melihat suatu keputusan yang sangat jelas sebagai bukti dari kunjungan atau lawatan Yesus.
Ketika Yesus menyapa Zakheus dan menyatakan bahwa Yesus akan menumpang di rumahnya adalah suatu lawatan Tuhan dan kunjungan itu benar-benar mengubah hidup Zakheus.
Perubahan hidup Zakheus seketika itu langsung memperlihatkan buah pertobatan dan buah pemulihannya.
Saudara, sebuah kesaksian bagaimana seseorang yang ditemui Yesus dan orang itu benar-benar mengalami suatu pemulihan dalam batinnya, sehingga dia yang selama ini merasa disisihkan oleh orang-orang Yahudi dan di cap atau mendapat stigma sebagai seorang pengkhianat bangsa dan seorang berdosa karena berpihak kepada orang Romawi yang dianggap sebagai orang kafir karena orang Romawi menyembah kaisar atau raja mereka sebagai Tuhan.
Orang-orang Romawi sangat berbeda dengan orang-orang Israel yang menyembah YHWH sebagai Tuhan dan Allah mereka. Zakheus, oleh lawatan Yesus yang mau hadir di rumahnya, menyebabkan dia merasakan kasih Yesus yang sangat menghargai dia sebagai keturunan Abraham.
Orang-orang Yahudi dilarang bergaul dengan orang-orang di luar bangsanya, karena di wanti-wanti suapaya tidak bergaul agar tidak tercemar dengan kepercayaan penyembahan berhala mereka.
Maka ketika Yesus mau berkunjung ke rumahnya, dia sangat senang, karena sebelumnya orang-orang sebangsanya menganggap dia sebagai orang berdosa dan dia distigma sebagai penyembah berhala karena dia adalah pegawai pajak dalam kekaisaran Romawi.
Saudara, perubahan yang begitu drastis terjadi dalam hidup Zakheus.
Sehingga dia dengan mudah membuat suatu pernyataan berupa janji atau suatu komitmen yaitu “setengah milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan kalau ada orang yang kuperas, akan kukembalikan empat kali lipat.”
Hal ini bukan suatu yang gampang, apalagi kalau kekayaannya sangat besar.
Suatu hari Yesus lewat di suatu daerah di mana ada seorang pemungut cukai bekerja yaitu Matias yang kemudian menjadi murid Yesus.
Matius 9:9 ”Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.”
Namun ada juga seorang kaya yang diajak Yesus untuk mengikut Yesus tapi orang ini tidak bersedia, karena dia sangat kaya.
Lukas 18:18-25 ”Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: “Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu.” Kata orang itu: “Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: “Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juAllah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya. Lalu Yesus memandang dia dan berkata: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”
Satu hal yang terjadi pada Zakheus karena Yesuslah yang menemuinya dan begitu juga dengan Matius bahwa Yesuslah yang menemuinya dan Yesuslah yang mengatakan ”Ikutlah Aku.”.
Yohanes 15:16 ”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”
Pemimpin yang kaya itu sangat ingin mengikut Yesus, tetapi dia tidak mau kehilangan miliknya.
Sangat berbeda dengan Matius, ketika Yesus berkata: ”Ikutlah Aku”, maka seketika itu juga Matius meninggalkan rumah cukai tempat dia bekerja di situ dan kehilangan pekerjaan yang selama ini menafkahi keluarganya yang telah membuat dia kaya.
Begitu juga ketika Yesus berkata kepada Zakheus: ”Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus turun dan menerima Yesus di rumahnya dengan sukacita.
Ketika Yesus mendapatkan seseorang dan memintanya ikut Dia maka membuat mereka sangat sukacita mengikut Yesus.
Berbeda dengan orang kaya yang merasa bahwa dia sudah layak menjadi pemilik kerajaan Sorga, maka ketika Yesus meminta dia untuk menjual hartanya dan mengikut Dia, orang itu tidak bersedia.
Bisa jadi orang ini bukan orang pilihan.
Yesus menemui Zakheus dan Matius telah memilih mereka dan menawarkan ikut Yesus.
Mereka dengan rela melepas harta mereka karena mereka tidak merasa layak jadi pengikut Yesus.
Namun Yesus yang meminta mereka ikut Dia dan mereka rela kehilangan milik mereka untuk mengikut Yesus.
Haleluya, puji Tuhan, Amen!
Coba renungkan perasaan dan pikiran Zakheus dan Matius dibandingkan dengan seorang pemimpin yang merasa telah melakukan semua hukum Taurat dari masa mudanya. Apa yang terjadi pada hidup orang-orang itu kemudian?
Pembacaan Alkitab Setahun
Ayub 32-34