Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah yang dipercayakan kepada para hamba?
Apakah yang dilakukan orang yang dipercayakan 2 dan 5 talenta?
Apakah semua orang memiliki talenta?
“Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25:20-21).
Saudara, penulis kitab Matius memiliki tujuan saat menulis kitab ini.
Salah satu tujuannya adalah menjelaskan tentang kerajaan Sorga kepada para pembacanya yang berasal dari kalangan Yahudi.
Oleh karena itu, dalam kitab Matius banyak ayat yang membahas Kerajaan sorga.
Matius tidak menggunakan istilah kerajaan Allah, sebab kalangan Yahudi sangat menghindari penggunaan sebutan Allah.
Perumpamaan tentang talenta sedang menjelaskan prinsip-prinsip penting terkait kerajaan sorga.
Pertama, Allah sebagai Raja memberikan kepercayaan kepada semua orang berupa talenta.
Dahulu talenta adalah kekayaan/uang, sekarang pengertian talenta sudah bergeser menjadi bakat.
Setiap orang pasti memiliki minimal satu talenta. Namun demikian, ada orang-orang yang memiliki banyak talenta atau bakat.
Kedua, pemberi kepercayaan berupa talenta, suatu saat akan melakukan perhitungan dengan penerima talenta.
Hal tersebut menggambarkan bahwa Allah punya tujuan ketika memberikan talenta kepada masing-masing orang.
Allah ingin talenta tersebut dikembangkan sedemikian rupa sehingga semakin bernilai atau berkembang.
Ketiga, semua hasil perkembangan talenta itu diserahkan kepada pemberi talenta.
Dalam hal ini, semua hasil pengembangan talenta harus dipersembahkan bagi kemuliaan Allah.
Ketika kita mengembangkan talenta kita secara maksimal, itu bukan untuk kepentingan diri kita, tetapi bagi kemuliaan Allah saja.
Pada akhirnya, Allah memberikan upah kepada orang-orang yang mengembangkan talentanya.
Setiap orang yang setia memiliki tanggung jawab yang kecil, akan diberikan tanggung jawab yang lebih besar.
Mereka akan dimuliakan Allah.
Ketahuilah talenta saudara dan kembangkanlah.
Diskusikan dengan pembimbingmu, cara mengetahui talenta dan cara mengembangkannya.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Mengapa karunia rohani harus dikobarkan?
Apakah yang dimaksud dengan roh membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban?
Apakah karunia rohani yang saudara miliki sudah dikobarkan?
“Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1:6-7).
Surat Rasul Paulus kepada Timotius sering disebut dengan surat penggembalaan, karena banyak berisi prinsip-prinsip dalam pelayanan pastoral di gereja.
Surat ini ditujukan kepada Timotius anak rohani Paulus dengan maksud menasehati Timotius mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya, mendorong Timotius mempertahankan kemurnian injil dari pencemaran guru palsu dan berbagai urusan gereja.
Ayat yang menjadi renungan kita terkait nasehat Paulus terkait kehidupan pribadi dan pelayanan Timotius.
Terutama nasehat Paulus supaya Timotius “mengobarkan” karunia.
Dalam 1 Korintus 12:8-10, Rasul Paulus menyebut 9 Karunia Roh: “1) karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, 2) karunia berkata-kata dengan pengetahuan, 3) karunia Iman, 4) karunia untuk menyembuhkan, 5) karunia mengadakan mujizat, 6) karunia untuk bernubuat, 7) karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, 8) karunia Bahasa roh, 9) karunia untuk menafsirkan bahasa roh.
Saudara, urutan karunia roh memiliki makna penting. Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, dalam pekerjaan, dalam pendidikan, dalam rumah tangga dsb.
Dalam segala aspek, kita perlu karunia hikmat.
Kata mengobarkan berasal dari Bahasa Yunani anazōpureō, yang berarti “untuk menyalakan api yang tidak aktif, untuk menghidupkan kembali, menggairahkan; untuk membangkitkan, mempercepat kekuatan seseorang”.
Karunia yang diberikan Allah kepada kita harus digunakan secara aktif. Kalau kita diberikan Karunia, jangan dibiarkan tetapi harus digunakan secara aktif.
Karunia itu dapat saja padam, oleh karena itu nasehat Paulus (kata “kuperingatkan”) menggunakan kata kerja present indikatif aktif.
Artinya, peringatan ini berlaku terus menerus secara aktif.
Secara terus menerus, karunia-karunia yang kita miliki harus kita kobarkan.
Saudara, apa karunia-karunia rohani yang dimiliki? Apakah sudah dikobarkan atau dibiarkan.
Marilah kita korbarkan setiap hari.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya mengetahui karunia rohani.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Siapakah yang akan bersorak-sorai dan bergembira dalam konteks ini, dan mengapa hal itu bisa terjadi?
Apa yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang akan berkembang ke kanan dan ke kiri karena memiliki banyak keturunan?
Mengapa orang yang menjadi janda merasa malu?
Allah Israel disebut dengan apa?
Saudara, ketika kita mendorong dan mendampingi seorang anak PA untuk memulai memimpin kelompok baru, maka sebenarnya kita sedang menginisiasi lahirnya gereja baru.
Jika kelompok baru tersebut berjalan dan kita mendampingi agar mereka belajar dan bertumbuh dengan baik, maka kita sedang mementori satu kelompok yang baru.
Setiap kelompok ini dapat disebut dengan gereja yang baru.
Konsep gereja tidak hanya terkait dengan gedungnya, melainkan juga dengan orang-orang yang dipanggil dari kegelapan menuju terang-Nya yang ajaib.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk menjalani proses dimuridkan agar kita dapat menjadi murid yang baik.
Ketika kita berhasil menjadi murid, maka kemudian kita dapat menjadikan orang lain menjadi murid dengan baik.
Apabila prinsip ini dijalankan dengan baik, maka memulai satu kelompok baru akan menjadi sangat mudah.
Mari tekuni kelompok PA-mu, di mana engkau dimuridkan.
Jadilah murid yang baik agar nantinya engkau dapat membimbing orang lain menjadi murid.
Meskipun sederhana, persoalannya terletak pada keengganan untuk mengikuti PA dengan teratur dan rendah hati untuk mau mendengarkan arahan pembimbing.
Saudara, memulai kelompok baru bisa dilakukan dengan pemberitaan Injil secara pribadi atau melalui tugas yang diberikan oleh gereja untuk memuridkan orang-orang baru.
Hal ini merupakan suatu persiapan untuk menanamkan dasar gereja yang baru dengan konsep bahwa setiap orang percaya adalah Bait Allah:
1 Korintus 6:19-20 ”Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
Saudara, dengan prinsip ini, maka setiap orang yang telah percaya dianggap sebagai bait Roh Kudus.
Setiap orang yang percaya adalah gereja dan persekutuan orang percaya disebut tubuh Kristus atau rumah rohani.
Oleh karena itu, jika kita mau mendirikan atau melahirkan gereja baru, mari kita lakukan pemberitaan Injil agar kita dapat orang percaya yang baru.
Jika orang percaya baru ini dimuridkan, maka kita memiliki berpotensi untuk membangun bait-bait Allah yang baru yaitu tempat dimana mereka berkumpul, membentuk tubuh Kristus dan rumah rohani.
1 Petrus 2:5”Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.”
Saudara, istilah yang digunakan oleh Rasul Paulus dan Petrus agak berbeda, namun esensinya sama, yaitu keduanya merujuk pada makhluk rohani.
Rasul Petrus menyebut individu yang percaya sebagai ”batu hidup” yang membangun rumah rohani sedangkan Rasul Paulus menggunakan istilah ”bait Allah” karena Roh Kudus telah berdiam di dalam individu yang percaya.
Dengan pemahaman seperti ini, maka membangun gereja baru memerlukan banyak orang percaya yang menjadi batu sebagai bahan bangunan rumah rohani sesuai dengan pernyataan Rasul Petrus.
Sedangkan, Paulus menyatakan bahwa setiap individu percaya adalah bait Roh Kudus yang secara individu mampu menjalankan fungsi rumah rohani yaitu untuk melakukan persembahan rohani yang berkenan kepada Allah melalui Yesus Kristus.
Melahirkan gereja-gereja baru adalah memenangkan jiwa-jiwa baru dengan menyampaikan kabar baik, yakni pemberitaan Injil keselamatan.
Ketika orang-orang percaya ini yaitu bait Roh Kudus menurut Paulus dan didorong oleh Paulus dengan tugas: “Muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” sudah bisa menyembah Allah secara pribadi, maka fungsi sebagai alat untuk menaikkan penyembahan sudah bisa dilakukan oleh pribadi-pribadi yang telah didiami oleh Roh Kudus itu.
Oleh karena itu, untuk melahirkan gereja-gereja baru dapat dilakukan dengan memenangkan orang yang belum percaya agar menjadi percaya dan dimuridkan sehingga dia juga mampu memuridkan lagi orang-orang yang belum percaya.
Hal ini dilakukan dengan pemberitaan Injil dan dilanjutkan dengan membaptiskan mereka ke dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen!
Mengapa gereja atau jemaat-jemaat seringkali mengalami kesulitan untuk bertambah besar atau sering mengalami stagnasi?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa fungsi dari kelima jawatan?
Apa target yang harus dicapai dalam pembangunan tubuh Kristus?
Siapa yang dapat terombang-ambing oleh angin pengajaran?
Bagaimana cara yang paling baik untuk bertumbuh dalam pembangunan tubuh Kristus?
Saudara yang kekasih, rasul Paulus menuliskan suratnya kepada jemaat di Efesus:
Efesus 4:11-16”Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”
Saudara, Tuhan Yesus memerintahkan para murid untuk muridkan orang lain agar berita Injil bisa sampai kepada bangsa-bangsa.
Yesus memuridkan dua belas rasul yang hidup bersama Dia.
Mereka selalu bersama, baik siang maupun malam.
Para murid dapat melihat secara langsung seluruh kehidupan Yesus. Rasul Yohanes pernah berkata:
1 Yohanes 1:3-4”Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.”
Kehidupan Yesus merupakan berita dari Allah Bapa-Nya.
Yesus sebagai Firman yang hidup telah memuridkan para rasul dan ratusan murid lainnya selama tiga setengah tahun pelayanannya.
Tuhan mau supaya semua murid-Nya melakukan apa yang telah Dia lakukan dan contohkan.
Demikian juga, Yesus mau supaya semua orang yang percaya dimuridkan untuk memuridkan kembali.
Tuhan Yesus mau supaya kita juga ikut dijadikan murid Yesus melalui pemurid-pemurid, sehingga kita menjadi mampu untuk menjadikan orang lain sebagai murid Kristus.
Dalam memuridkan manusia menjadi murid Yesus Kristus, kita membutuhkan kuasa Roh Kudus dan berbagai karunia Roh Kudus.
Selain itu, kita juga memerlukan semua jawatan agar kita mampu menjadikan seseorang menjadi murid Yesus yang kompeten dalam memuridkan orang lain lagi.
2 Timotius 2:1-2”Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.”
Pemuridan adalah proses kehidupan yang terus berlangsung dalam hidup kita, sehingga kita mencapai kepenuhan Kristus.
Dalam hal ini, semua jawatan dalam tubuh Kristus sangat diperlukan untuk melengkapi orang-orang yang sudah percaya dan dibaptiskan dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus serta dimuridkan dan diajar Firman kebenaran supaya dapat bertumbuh dan hidup dalam Kristus.
Yohanes 8:30-32”Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Rasul Paulus juga menyampaikan hal yang hampir serupa kepada jemaat di Kolose:
Kolose 2:6-7”Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”
Ketika seseorang percaya kepada Yesus Kristus, seharusnya dengan segera orang tersebut dimuridkan dan diajarkan Firman Allah agar semakin mengenal Bapa dan Yesus Kristus.
Dengan pertolongan Roh Kudus, seseorang akan mengalami banyak kemerdekaan yang membawa dia menuju kedewasaan rohani.
Kelima jawatan juga dapat berperan penting dalam memuridkan jemaat Tuhan untuk semakin memahami kebenaran dan mengalami pertumbuhan rohani yang semakin lengkap.
Pemuridan yang baik dilakukan secara pribadi ke pribadi karena pendekatan seperti ini lebih santai dan sangat efektif.
Cara pemuridan ini menciptakan hubungan yang mendalam antara pemurid dan murid juga menciptakan keterbukaan tanpa rasa takut dalam menjaga privasi kehidupan masa lalu seseorang, sehingga tidak menjadi konsumsi umum yang tidak membangun bagi orang yang sedang diproses, bagi orang yang mendengar informasi dengan vulgar maupun tidak langsung yang dapat memberikan pengaruh tidak baik pada pendidikannya.
Alkitab menuliskan yang Yesus katakan tentang pengertian terhadap kebenaran.
Yohanes 8:36“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.”
Ketika seseorang tetap dalam Firman Tuhan dan semakin mengenal kebenaran, anak Allah, Firman yang hidup akan memerdekakannya sehingga dia dapat hidup dalam kebenaran dan mengalami kemerdekaan yang sejati.
Proses pemuridan yang dilakukan dengan lengkap yang melibatkan berbagai jawatan dalam gereja akan mempercepat kedewasaan rohani seseorang.
Haleluya, puji Tuhan. Amen!
Apa yang menyebabkan seseorang sulit untuk bertumbuh dalam Tuhan?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Bagi orang banyak, siapakah Yesus dalam konteks ini?
Bagi Herodes, siapakah Yesus?
Mengapa Herodes segan untuk membunuh Yohanes Pembaptis?
Apa yang mendorong Herodes untuk menangkap dan kemudian membunuh Yohanes?
Saudara, pemberitaan Injil adalah perintah yang diungkapkan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya.
Perintah ini dicatat dalam lima kitab awal Perjanjian Baru, dikenal sebagai Amanat Agung Kristus.
Amanat Agung Kristus memberikan perintah kepada kita untuk melebarkan Kerajaan Allah di bumi ini.
Dalam pelaksanaan Amanat Agung Kristus, Tuhan Yesus berjanji menyertai kita hingga akhir zaman.
Oleh karena itu, mari kita laksanakan tugas ini dengan rela dan semangat.
Para murid Kristus dahulu menjalankan tugas ini dengan semangat dari Roh Kudus, sehingga kita dapat mendengarkan firman keselamatan dan menerima keselamatan melalui iman yang timbul dari firman kebenaran yang diberitakan oleh orang yang rela memberitakan Injil karena rasa syukur.
Mari kita bersyukur kepada Allah Bapa kita dengan pergi memberitakan Injil kepada mereka yang belum percaya agar mereka juga dapat percaya saat mendengar kabar Injil disampaikan kepada mereka.
Marilah kita pergi memberitakan kabar baik ini kepada segala suku bangsa di sekitar kita, sehingga mereka juga dapat memperoleh keselamatan seperti yang telah kita terima karena Yesus Kristus adalah Juruselamat semua orang. Alkitab menuliskan:
Lukas 2:10-11”Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”
Yesus adalah Juruselamat yang telah dijanjikan oleh Allah kepada manusia, termasuk kepada Adam, Abraham, dan banyak nabi yang telah menubuatkannya.
Saat Yesus akan meninggalkan murid-murid-Nya, Dia memberikan pesan, bahwa Dia akan ke Sorga:
Kisah Para Rasul 1:8”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Tuhan Yesus menghendaki agar kita pergi dan bersaksi, memberitakan Injil keselamatan kepada semua orang di sekitar kita di bawah pimpinan dan kuasa Roh Kudus.
Saudara, tanpa kuasa Roh Kudus, tidak akan ada orang yang bisa percaya.
Oleh karena itu, marilah kita bersandar kepada Yesus Kristus, agar dengan kuasa Roh Allah, kita dapat memberitakan Injil Kristus. Alkitab mengatakan bahwa:
Markus 16:15-18”Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Pemberitaan Injil akan disertai oleh mujizat dan tanda-tanda ajaib yang terjadi karena kuasa Roh Kudus.
Haleluya, puji Tuhan, Amen!
Adakah pemberitaan Injil yang gagal, dimana orang yang mendengar Injil tidak bersedia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Jika ada, mengapa?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Siapakah nama penyihir Elimas dalam Bahasa Yahudi?
Apa tindakan yang dilakukan Elimas sehingga rasul Paulus menegurnya dengan keras?
Apa yang terjadi dengan Elimas?
Apa yang menyebabkan gubernur percaya kepada Yesus Kristus?
Saudara, Tuhan Yesus memberikan perintah-Nya sebelum terangkat ke Sorga:
Kisah Para Rasul 1:8”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Sebelumnya, Yesus menyampaikan pesan dengan jelas:
Kisah Para Rasul 1:4”Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya —”telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Tuhan Yesus dengan jelas menyampaikan pesan agar mereka tinggal diam di Yerusalem, menantikan janji Bapa untuk menganugerahkan Roh Kudus kepada orang percaya.
Mereka menanti janji Bapa tersebut dengan tekun selama sepuluh hari setelah Yesus naik ke Surga dan lima puluh hari setelah kebangkitan-Nya dari kubur.
Ketika hari Pentakosta tiba, Bapa memenuhi janji-Nya:
Kisah Para Rasul 2:1-4”Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”
Sejak peristiwa pencurahan Roh Kudus, banyak orang di kota Yerusalem, terutama orang-orang Yahudi dari perantauan, mulai pulang ke kota Yerusalem untuk merayakan hari Pentakosta, perayaan agung dalam Yudaisme.
Banyak di antara mereka yang bertobat dan rela dibaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Pada hari pencurahan Roh Kudus, sebanyak tiga ribu orang Yahudi datang untuk percaya, bergabung dengan para murid Kristus.
Mereka dengan antusias bersaksi dan selalu berkumpul setiap hari:
Kisah Para Rasul 2:46-47”Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”
Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang percaya, terlihat berbeda dengan orang-orang Yahudi di Yerusalem:
Kisah Para Rasul 4:32-35”Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.”
Dengan cara dan gaya hidup orang percaya, mereka menjadi sangat berbeda dengan mayoritas orang Yahudi di Yerusalem.
Rasul Paulus menunjukkan cara dan gaya hidup yang sangat berbeda dengan orang-orang Yahudi lainnya karena dia telah memutuskan untuk hidup senantiasa dikendalikan oleh Roh Kudus.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar orang percaya yang sudah hidup oleh Roh Kudus memiliki gaya hidup yang berbeda, tidak lagi hidup untuk diri sendiri, melainkan hidup yang dipimpin dengan iman yang dikendalikan oleh Roh Kudus.
Galatia 2:19b-20”Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”
Galatia 5:25”Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.”
Sangat disarankan agar setiap orang percaya menjadi murid Yesus yang hidup dikendalikan oleh iman anak Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus sehingga setiap misi kita adalah misi Allah, Misio Deo.
Haleluya, puji Tuhan. Amen!
Mengapa terjadi keributan yang mengakibatkan perpecahan di dalam gereja?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa perintah Tuhan kepada Yosua yang berulang kali disebutkan dalam bagian firman ini?
Apa tindakan hati-hati yang harus dilakukan, dan tindakan hati-hati itu berpedoman kepada apa?
Apa yang akan mendatangkan keberhasilan dan keberuntungan?
Berapa lama waktu yang diperlukan seluruh orang Israel untuk menyeberangi Sungai Yordan?
Saudara, ketika Musa telah diambil oleh Tuhan Yahwe, maka Yosua yang telah ditetapkan oleh Musa menjadi pemimpin umat Allah untuk memasuki tanah Kanaan.
Dalam Kitab Yosua, kita dapat belajar bagaimana estafet kepemimpinan ini dilaksanakan.
Yosua 1:1-8”Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu. Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”
Tuhan memberikan kekuatan kepada hati Yosua dengan menegaskan kembali janji-janji-Nya kepada nenek moyang bangsa itu, serta janji penyertaan-Nya yang sama seperti ketika Tuhan menyertai Musa.
Sebagaimana Tuhan menyertai Musa, demikianlah Tuhan Yahwe akan menyertai Yosua.
Oleh karena itu, Tuhan menginginkan agar Yosua memiliki hati yang kuat dan teguh untuk menghadapi bangsa Israel, umat Tuhan yang seringkali tegar tengkuk.
Yosua diingatkan oleh Tuhan untuk selalu memimpin bangsa Israel dengan mengikuti pedoman yang telah diperintahkan kepada Musa.
Pedoman ini disampaikan oleh Tuhan Allah kepada Musa di Gunung Horeb, yang kemudian dituliskan dalam kitab Taurat.
Hukum Taurat merupakan pedoman hidup yang telah ditetapkan oleh Tuhan untuk umat Israel sebagai bangsa pilihan, sebagai imamat yang kudus, dan kepunyaan Allah sendiri.
Tuhan ingin agar melalui bangsa pilihan ini, dunia dapat mengenal Tuhan Yahwe.
Oleh karena itu, Tuhan menurunkan hukum Taurat sebagai pedoman hidup bagi bangsa Israel agar mereka menjadi saksi bagi Tuhan Yahwe.
Tuhan hadir memimpin perjalanan bangsa ini.
Pada siang hari, Tuhan Yahwe hadir dalam wujud awan yang melindungi bangsa tersebut dari sengatan matahari gurun pasir.
Saat malam tiba, Tuhan Yahwe hadir dalam bentuk tiang api sehingga seluruh bangsa tidak merasa kedinginan di padang gurun.
Melalui kehadiran Allah sebagai awan dan tiang api, banyak orang asing bergabung dengan mereka, mengikuti perjalanan dari Mesir menuju tanah Kanaan.
Dalam memimpin bangsa ini menuju tanah Kanaan, Tuhan ingin Yosua memiliki keteguhan hati dan kekuatan agar antusias dan semangat Yosua menjadi bukti kekuatan serta memiliki keteguhan hati dalam memimpin bangsa Israel menduduki tanah perjanjian.
Tuhan ingin agar bangsa Israel menjadi saksi bagi bangsa-bangsa tentang kebesaran-Nya yang terlihat melalui kehidupan umat-Nya.
Bangsa Israel menjadi saksi atas kebesaran Yahweh, dan Tuhan ingin agar bangsa-bangsa lain juga mengenal-Nya sebagai Tuhan yang besar, hebat, dan mulia.
Haleluya, puji Tuhan, Amen!
Apa yang menyebabkan banyak orang Kristen yang sudah percaya, namun tidak sungguh-sungguh dan kurang semangat dalam mengikut Yesus Kristus?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang tidak boleh kendor?
Apa yang harus terus dinyalakan?
Apa yang seharusnya kita lakukan terhadap orang-orang kudus yang kekurangan?
Apa yang harus kita lakukan kepada orang-orang yang menganiaya kita, dan apa yang tidak boleh dilakukan?
Saudara, Rasul Paulus mendorong jemaat Roma untuk saling mengasihi.
Kasih tersebut bukan dilakukan dengan pura-pura, melainkan dikerjakan dengan semangat dan hati yang antusias.
Dengan demikian, setiap orang yang menerima kasih benar-benar dapat merasakan dan menikmati pemberian kasih tersebut.
Rasul Paulus juga menganjurkan agar setiap jemaat hidup dalam suatu pekerjaan baik yang telah dipersiapkan Allah bagi dirinya.
Efesus 2:10”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Allah memiliki proyek besar dan ingin merekrut seseorang.
Dia menebus kita dengan harga yang mahal, membekali kita dengan bakat, menganugerahi karunia rohani, dan bahkan menganugerahi jawatan dalam gereja Tuhan.
Allah menginginkan kita hidup dalam proyek yang telah Dia siapkan.
Dia ingin setiap orang yang dipilih-Nya memahami keberadaan diri-Nya, mengenali bakat dan karunia rohani yang dimiliki, serta memahami tanggung jawab jika dianugerahi jawatan rohani.
Proyek besar Tuhan adalah membangun Kerajaan Allah di bumi ini.
Kita sebagai orang percaya dipilih oleh Tuhan untuk melaksanakannya.
Kita diperintahkan untuk menjadikan seluruh bangsa menjadi murid Kristus.
Perintah ini dikenal sebagai Amanat Agung Kristus. Tuhan menginginkan agar seluruh bangsa menjadi murid Kristus.
Tuhan membentuk jemaat atau gereja-Nya sebagai tubuh Kristus untuk melaksanakan tugas ini.
Sekelompok orang percaya kepada Yesus Kristus telah mulai melaksanakan tugas ini dengan menjadi saksi dan memberitakan Injil Kerajaan Allah yang dilakukan secara pribadi ke pribadi atau melalui mimbar kepada sekelompok orang.
Mereka melakukannya dengan penuh semangat dan antusias, sesuai dengan bakat dan karunia roh yang dimiliki.
Yesus mengutus murid-muridNya untuk pergi memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Matius 10:7-10”Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.”
Lukas 10:2-4”Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan.”
Saudara, dari dua bagian firman ini, kita dapat memahami tugas yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya, yaitu pergi memberitakan Injil.
Mereka juga diperintahkan untuk meminta kepada tuan yang empunya tuaian untuk mengirimkan pekerja yang akan melakukan penuaian.
Yesus memiliki dua kelompok murid.
Tujuh puluh murid diutus berdua-dua untuk mendahului Yesus ke tempat-tempat yang akan dikunjungi Yesus.
Kelompok murid lainnya adalah dua belas murid yang dikelompokkan sebagai rasul-rasul Yesus Kristus karena telah bersama-sama dengan Dia sejak memulai pelayanan-Nya.
Jika mereka diperintahkan untuk meminta pekerja kepada tuan pemilik tuaian, maka darimana lagi pekerja-pekerja itu akan datang?
Perintah Yesus untuk meminta penuai-penuai dimulai dengan para murid memberitakan Injil di tempat mereka berada dan membuat para petobat baru menjadi murid-murid yang akan menjadi pekerja.
Perintah itu diberikan agar para murid memuridkan orang-orang yang mereka temui atau orang-orang damai yang mereka temukan, yang kemudian dijadikan murid Kristus.
Pada saat itu, kelompok murid-murid Yesus belum ada di tempat lain, sehingga Tuhan Allah mengutus mereka untuk membantu para murid yang berdoa.
Murid-murid diutus untuk memuridkan agar para murid baru dapat ditugaskan lagi sebagai penuai atau pekerja yang bersaksi dan memberitakan Injil Kerajaan pada generasi berikutnya.
2 Timotius 2:1-4”Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.”
Tuhan Yesus menginginkan agar seorang murid yang diutus pergi untuk memberitakan Injil tetap semangat dalam menemukan petobat-petobat baru.
Petobat-petobat baru ini berasal dari kalangan orang damai dalam masyarakat, yaitu orang-orang yang telah dipilih oleh Allah.
Orang-orang pilihan Allah ini adalah orang-orang yang ketika mereka mendengar Firman Allah mengenai Injil Keselamatan, mereka menjadi percaya, bertobat, dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan.
Selanjutnya, mereka dibaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, serta diajarkan agar dapat bersaksi dan memberitakan Injil Kerajaan kepada orang lain.
Mereka juga dimuridkan untuk memuridkan orang-orang hasil pekabaran Injil yang telah mereka lakukan, sehingga terus terjadi pemuridan generasi ke generasi baru yang terus memuridkan.
Rasul Paulus memahami ajaran yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada murid-muridnya, seperti yang dicatat dalam Matius dan Lukas.
Bahkan, setelah melaksanakan ajaran tersebut, Rasul Paulus mengajarkannya kepada Timotius, anak rohaninya.
Dalam rangka menjadikan semua orang sebagai murid Kristus, perintah untuk saling mengasihi memiliki relevansi yang besar dalam kehidupan sehari-hari para murid Kristus.
Perintah ini sebaiknya dijalankan dengan antusias, agar orang yang menerima perbuatan kasih dapat merasakannya, mendapatkan pengajaran dan memiliki pengetahuan yang baik untuk dikerjakan.
Setiap murid dapat mengerjakan panggilan ini dengan antusias. Haleluya, Puji Tuhan, Amen!
Mengapa tidak semua orang percaya dapat disebut murid Kristus?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apakah Paulus menganggap sudah memperoleh semuanya?
Apa yang dilakukan Paulus untuk menggenapi panggilan Tuhan?
Apa yang dimaksudkan Paulus dengan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku?
Apa yang menjadi tujuan Paulus?
Paulus merupakan salah satu Rasul yang efektif dalam memberitakan Injil Kerajaan Allah, bahkan waktu-waktunya di penjara digunakan untuk menulis surat dan meneguhkan jemaat-jemaat yang dilayaninya.
Dimanapun Paulus berada, bahkan pada saat disidangkan dihadapan pemerintahan pada masa itu Paulus juga memberitakan tentang Yesus pada saat menyampaikan pembelaannya.
Selain aktif mengajar jemaat-jemaat yang dilayaninya, Paulus juga bekerja sebagai pembuat tenda untuk menyokong perjalanan misi bersama rekna-rekan seperjalanannya.
Pekerjaan yang dilakukannya pun juga diarahkan untuk mendukung pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepadanya.
Paulus benar-benar mengarahkan seluruh aktifitasnya untuk satu tujuan yaitu memberitakan Injil Kerajaan Allah dalam berbagai kesempatan.
Paulus memang memiliki latar belakang yang “luar biasa”, seperti yang ditulis dalam suratnya kepada jemaat di Filipi: “Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.” (Filipi 3:4-6).
Sekalipun begitu Paulus tidak menganggap hal tersebut sebagai keuntungan bahkan setelah mengenal Kristus dia melepaskan semuanya dan menganggapnya sampah.
Paulus mengarahkan diri kepada panggilan Tuhan bukan karena latar belakang yang luar biasa atau masa lalunya yang jahat karena menganiaya jemaat, tetapi karena dia mendapat kasih karunia dan kesempatan dari Tuhan untuk menjadi pelayanNya.
Saudara, kita mungkin tidak memiliki latar belakang yang “luar biasa” seperti Paulus, tetapi Paulus dalam suratnya memberikan teladan kepada kita agar melepaskan semuanya itu dan mengarahkan diri untuk mengerjakan panggilan Tuhan dalam hidup kita.
Tidak ada yang kebetulan dengan masa lalu kita, bagi kita orang percaya bila kita persembahkan hidup kita kepada Tuhan maka Tuhan akan memberkati dan mengubahkannya menjadi hal yang baik dan berguna untuk kerajaanNya.
Persoalannya adalah apakah kita mau berubah menjadi seperti yang Tuhan kehendaki dengan melepaskan semua beban yang merintangi karena masa lalu kita?
Mari kita responi dengan baik apa yang menjadi perintah Tuhan, karena itulah Firman yang mengubahkan kehidupan kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang terjadi dengan orang yang mengambil laba tidak halal untuk keperluan rumahnya?
Apa yang terjadi dengan orang yang mendirikan kota di atas darah dan ketidakadilan?
Apakah sesuatu yang sia-sia datang dari Tuhan semesta alam?
Apa yang terjadi dengan bumi sesuai pernyataan Tuhan melalui Habakuk pada perikop yang kita baca hari ini?
Kejahatan dengan berbagai bentuknya semakin nyata termanifestasikan pada hari-hari terakhir, kondisi ini terjadi tentu bukan karena kehendak Tuhan.
Manusia yang jatuh dalam dosa membawa bibit-bibit budaya kejahatan yang semakin hari semakin rusak dan berakhir kepada kesia-siaan.
Sama seperti berbagai penyakit baru yang timbul pada hari-hari ini sebagai akibat kebiasaan yang salah dari manusia ditambah kemajuan teknologi, demikian juga efek dosa terhadap intensitas kejahatan akan semakin besar namun tidak disadari karena tipu daya iblis juga ikut bekerja.
Kejahatan ini tentu dirasakan dampaknya tidak hanya kepada orang-orang yang belum percaya tetapi kita sebagai jemaatNya juga mengalami karena kita masih hidup di dunia ini.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bersama bahwa Tuhan memahami hal tersebut dan Tuhan berjanji bahwa suatu waktu nanti bumi ini akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan.
Pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan ini tentu tidak datang dari dunia tetapi datang dari gerejaNya yang merupakan kumpulan orang-orang percaya yang telah dikuduskan dan diberikan Roh Kudus.
Kita adalah orang-orang percaya yang bertumbuh dalam gereja lokal dan memliki visi untuk bangsa-bangsa penuh kemuliaanNya.
Bagaimana kita dapat membawa bangsa-bangsa agar menggenapi janji Tuhan sehingga bumi penuh dengan pengetahuan akan kemuliaan Tuhan?
Dimulai dari perubahan pola pikir kita yang semakin serupa dengan Kristus dan tidak menjadi sama dengan dunia ini.
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:1-2).
Mari kita setia menggenapi visi yang Tuhan berikan dengan mulai dari kehidupan kita yang berubah, pikiran kita dibaharui dengan Firman Tuhan agar memahami kemulian yang Tuhan sediakan bagi kita orang percaya.
Keluarga kita diubahkan karena melihat pola pikir dan kehidupan kita yang semakin berubah.
Perubahan selalu bisa dimulai dari hal yang sederhana dan kecil tetapi konsisten kita lakukan.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.