Rabu, 21 Agustus 2024

MENGANGGAP YANG LAIN LEBIH UTAMA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 2:1-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah nasihat Paulus untuk kehidupan bersama?
  2. Apakah contoh yang digunakan Rasul Paulus sebagai dasar hidup bersama?
  3. Apakah akibat dari merendahkan diri?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Filipi 2:1-4).

Dalam dunia yang semakin individualistis, mengutamakan kepentingan orang lain adalah tindakan yang tidak mudah. Ini bukan tindakan yang populer.

Banyak orang lebih mencintai dirinya sendiri,  seperti yang diingatkan Rasul Paulus kepada Timotius tentang manusia pada akhir zaman: “Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama” (2 Timotius 3:2).

Sifat individualistis bertentangan dengan gaya hidup orang Kristen, yang harus mengutamakan kepentingan orang lain.

Ada sebuah kisah sangat menarik saat perang dunia,  tentang perjalanan tiga orang  dalam musim dingin/salju yang tebal menuju suatu tempat.

Dalam perjalanan tersebut satu orang sudah sangat lemah dan tidak mampu berjalan lagi karena sakit yang dideritanya.

Kedua orang yang masih sehat berdebat untuk menggendong atau meninggalkan orang sakit tersebut.

Akhirnya Satu orang memutuskan untuk membiarkan orang yang sakit itu dan meninggalkannya.

Sedangkan satu orang lagi memutuskan untuk menggendong orang sakit itu.

Dalam perjalanan yang perlahan karena menggendong temannya yang sakit mereka menemukan teman yang berjalan sendiri mati di tengah jalan karena kelelahan dan kedinginan.

Sedangkan dua orang ini akhirnya tiba di tempat dengan selamat. Orang yang menggendong temannya yang sakit itu selamat karena tubuh mereka saling menghangatkan.

Orang yang tidak mengutamakan kepentingan dirinya sendiri akhirnya selamat.

Saudara, Rasul Paulus mengajarkan jemaat di Filipi untuk memiliki cara hidup seperti Tuhan Yesus, yang memikirkan nasib orang-orang berdosa yang akan binasa.

Tuhan Yesus rela menanggalkan Keilahiannya untuk menebus manusia berdosa.

Demikian juga jemaat diajarkan memiliki cara hidup seperti Tuhan Yesus dalam hidup berjemaat, yaitu mengutamakan kepentingan orang lain.

Hal tersebut juga dipraktikkan oleh jemaat mula-mula; “Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. (Kisah Para Rasul 4:32).

Mereka saling membantu karena mereka tidak menganggap diri mereka lebih penting dari yang lainnya.

Saudara, untuk memiliki cara hidup yang mau mementingkan orang lain dimulai dari belajar hidup seperti Tuhan Yesus.

Semakin mengenal Dia dan kasih-Nya, semakin kita mau merendahkan diri dan tidak mementingkan diri sendiri.

Renungkanlah, apakah saudara sudah menjadi pribadi yang mau mementingkan kepentingan orang lain.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 32-34

Selasa, 20 Agustus 2024

JANGAN MENCARI KEPENTINGAN SENDIRI

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ROMA 2:5-8

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Rasul Paulus sedang membicarakan siapa dalam suratnya tersebut?
  2. Apakah hukuman bagi orang yang berdosa?
  3. Apakah ciri orang berdosa yang belum mengenal Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman”. (Roma 2:6-8).

Dalam ayat-ayat di atas, Rasul Paulus sedang membicarakan orang-orang berdosa yang akan dibinasakan karena mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.

Salah satu ciri orang berdosa atau mereka yang belum mengenal Allah adalah hidup mencari kepentingan sendiri atau individualistis atau serakah.

Saudara, sifat individualistis  atau keserakahan adalah ciri hidup orang berdosa yang harus kita matikan.

Sekalipun kita sudah lahir baru, masih mungkin memiliki cara hidup individualistis.

Oleh karena itu kita harus secara aktif mematikan cara hidup tersebut: “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala” (Kolose 3:5).

Manusia lama kita harus ditanggalkan.

Mematikan cara hidup lama saja belum cukup, Rasul Paulus meminta jemaat untuk mengenakan (memakai) cara hidup yang baru.

Jadi, perubahan hidup adalah pilihan yang harus dipilih terus menerus.

Harus diusahakan, seperti kita mengenakan pakaian setiap hari.

“Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian”. (Kolose 3:12-13).

Saudara, ciptaan baru kita memiliki kemampuan untuk memilih cara hidup yang berkenan kepada Allah, salah satunya tidak mementingkan diri sendiri. Hal tersebut dalam dimulai dalam keluarga dan gereja lokal.

Mulailah belajar untuk melihat kepentingan saudara yang sedang kekurangan atau membutuhkan bantuan.

Doakan dan bertindaklah.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 30-31

Senin, 19 Agustus 2024

MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI AWAL KEKACAUAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YAKOBUS 3:13-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud hikmat dari atas?
  2. Apakah yang dimaksud hikmat dunia?
  3. Apakah hasil dari hikmat dari atas?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat”. (Yakobus 3:16).

Secara umum surat Yakobus pada mulanya ditujukan untuk orang-orang Kristen Yahudi, orang-orang yang pertama bertobat di Yerusalem.

Setelah Stefanus mati syahid dan penganiayaan atas orang-orang Kristen terjadi, mereka kemudian terserak ke berbagai tempat.

Melalui suratnya, Yakobus menguatkan mereka yang sedang teraniaya, memperbaiki pemahaman tentang iman yang menyelamatkan dan hasil-hasil  praktis iman mereka dalam hidup yang benar dan perbuatan baik.

Ayat-ayat yang menjadi renungkan kita adalah bagian dari praktis iman Kristen yang baik, terutama terkait menghindari hikmat dunia yang menyebabkan hidup dengan mementingkan diri sendiri.  

Hikmat menurut Yakobus ada dua, hikmat dari Tuhan dan hikmat dari dunia ini.

Hikmat dari dunia ini menghasilkan iri hati dan mementingkan diri sendiri, yang pada akhirnya menghasilkan kekacauan dan segala macam kejahatan.

Sedangkan hikmat yang benar berasal dari Tuhan, murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.

Supaya saudara tidak menimbulkan kekacauan dalam hidup, janganlah mau menggunakan hikmat dunia ini dan janganlah bersandar kepada hikmat dunia.

Kejarlah hikmat yang berasal dari Tuhan, hikmat yang mendatangkan berkat.

Saudara, bagaimana cara memperoleh hikmat yang berasal dari Tuhan? Pertama, miliki sikap hati takut akan Tuhan.

Karena permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan.

Kemudian mintalah kepada Tuhan : “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, –yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit–,maka hal itu akan diberikan kepadanya(Yakobus 1:5).

Hikmat dari Tuhan juga sangat dibutuhkan untuk sebuah kebangunan rohani.

Seperti yang terjadi dalam zaman Salomo: “Seluruh bumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat yang telah ditaruh Allah di dalam hatinya(1 Raja-raja 10:24).  

Berbagai bangsa datang kepada Salomo, untuk melihat hikmat Tuhan.

Hiduplah senantiasa dalam takut akan Tuhan, dan mintalah hikmat Tuhan setiap hari.

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana mendapatkan hikmat Tuhan.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 26-29

Minggu, 18 Agustus 2024

MENGASIHI SESAMA SEPERTI DIRI SENDIRI

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 22:36-40

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Dengan siapakah Yesus sedang berbicara?
  2. Apakah yang menjadi jawaban Yesus?
  3. Apakah maksud mengasihi diri sendiri?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Matius 22:37-40).

Ayat-ayat di atas adalah jawaban Yesus kepada orang Farisi yang bertanya tentang hukum yang terutama, dengan tujuan untuk menguji Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus lalu menjawab mereka dan mengutip dari Bilangan 6:5  untuk hukum yang pertama dan Imamat 19:18 untuk hukum yang kedua.

Lalu Tuhan Yesus menyimpulkan bahwa seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi  bergantung kepada dua hukum itu.

Kedua hukum tersebut adalah esensi dari hukum Taurat dan kitab para nabi.

Markus 12:32-34 menambahkan bahwa ahli Taurat berkata, “Baiklah Guru, engkau mengatakan yang sebenarnya;” dan mereka menyetujui apa yang telah Yesus katakan, dan mengakui bahwa mengasihi Tuhan dan manusia, ini lebih dari sekedar korban bakaran dan pengorbanan; lebih bernilai atau penting.

Yesus, sebagai jawabannya, mengatakan kepada orang Farisi bahwa mereka “tidak jauh dari kerajaan surga;” dengan kata lain, melalui jawaban tersebut mereka telah menunjukkan bahwa siap untuk menerima Injil.

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Ternyata Mengasihi diri sendiri sangat penting.

Sebab kemampuan mengasihi diri sendiri menjadi ukuran untuk mengasihi sesama.

Orang yang tidak mampu mengasihi diri sendiri, tidak memiliki ukuran untuk mengasihi sesamanya.

Contoh orang yang tidak mengasihi dirinya sendiri; orang yang memaksakan dirinya bekerja melebihi kapasitasnya, sehingga akhirnya jatuh sakit, orang yang memaksakan diri mengendarai motor dalam keadaan hujan, akhirnya sakit, orang yang merokok padahal tahu rokok itu merusak paru-paru.

Mengasihi diri sendiri berarti mengupayakan yang terbaik untuk dirinya, supaya tetap sehat dan  bersukacita.

Mengasihi diri sendiri bukanlah sikap mementingkan diri sendiri, atau sikap menyerah kepada keadaan.

Mengasihi diri sendiri berarti menginginkan yang terbaik untuk dirinya.

Kalau kita ingin yang terbaik untuk diri kita, maka kita juga menginginkan yang terbaik untuk orang lain.

Kalau menginginkan diri kita sejahtera, keinginan itu juga muncul untuk mensejahterakan orang lain.

Kalau kita sudah selamat, kita inginkan juga orang lain selamat.

Saudara, mengasihi dalam perjanjian Baru adalah tanpa syarat.

Mengasihi sesama, tidak berdasarkan apa yang mereka sudah lakukan  atau beri untuk kita, tetapi apa yang sudah Tuhan lakukan untuk kita.

Kita mengasihi sesama, karena Tuhan terlebih dahulu sudah mengasihi kita.

Diskusikan dengan pembimbingmu, apakah ada konsep mengasihi diri sendiri yang keliru.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 23-25

Sabtu, 17 Agustus 2024

BUAH ROH PENGUASAAN DIRI

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 5:22-24

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud penguasaan diri?
  2. Mengapa harus menguasai diri?
  3. Sebagai buah Roh, apa yang harus dilakukan supaya dapat menguasai diri?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya”. (Galatia 5:22-24).

Rasul Paulus dalam kitab Galatia membedakan antara keinginan daging dan keinginan Roh -Galatia 5:16-18.

Kemudian Rasul Paulus memberikan contoh nyata kepada jemaat di Galatia mengenai perilaku yang muncul dari setiap keinginan tersebut -Galatia 5:19-23 dan mengingatkan mereka bahwa di dalam Kristus mereka telah “menyalibkan daging” -Galatia 5:24.

Mereka sekarang harus hidup sesuai dengan itu, di dalam Roh -Galatia 5:25-26.

Dalam Galatia 5:19-21 Meskipun Paulus berpendapat bahwa perbuatan daging seharusnya “jelas” -Galatia 5:19, dia tetap memberikan daftar contohnya kepada jemaat di Galatia. (Daftar ini tidak lengkap, karena Paulus menutup daftarnya dengan “hal-hal seperti ini.”)

Karena perilaku-perilaku ini adalah bukti bahwa orang yang melakukannya mengikuti keinginan daging -Galatia 5:16, bukan keinginan Roh -Galatia 5:17, orang itu tidak akan mewarisi Kerajaan Allah -Galatia 5:21b. (Perhatikan hubungan Paulus antara warisan dan Roh dalam Galatia 3:14-18; Galatia 4:1-7)

Dalam Galatia 5:22-23 Setelah memperingatkan jemaat di Galatia mengenai perbuatan daging, Paulus kini menasihati mereka untuk bertindak dengan buah Roh, dan memberi mereka daftar contoh lainnya (kali ini positif!).

Ia juga menegaskan bahwa hukum tidak menentang buah Roh.

Buah Roh artinya hasil dari pekerjaan Roh Kudus di dalam diri orang percaya.

Hasil dari persekutuan dengan firman Tuhan dan Roh Kudus, menghasilkan perbuatan yang sejalan dengan Roh Kudus, salah satunya adalah pengendalian diri.

Pengendalian diri adalah kemampuan untuk menundukkan keinginan daging yang memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa.

Pengendalian diri mencakup berbagai hal;  membatasi makanan dan minuman demi kesehatan, penggunaan uang, hasrat seksual, hobi dan hal-hal lain yang mungkin dilakukan secara berlebihan.

Saudara, untuk dapat mengendalikan diri, pertama-tama harus memperbaharui pikiran dengan firman Tuhan.

Sebab Setiap tindakan dihasilkan dari pikiran.

Kita harus membaca dan merenungkan firman Tuhan secara konsisten.

Kedua, jagalah pikiran kita dari hal-hal yang jahat; tontonan  atau bacaan yang buruk dan pergaulan yang buruk.

Janganlah membersihkan pikiran tetapi mengizinkan yang buruk masuk dalam pikiran kita. 

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana cara membaharui pikiran setiap hari?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 18-22

Jumat, 16 Agustus 2024

BERUSAHA AGAR PANGGILAN KITA MAKIN TEGUH

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 PETRUS 1:8-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Pertumbuhan rohani seperti apa yang menyebabkan kita semakin giat dalam pengenalan akan Tuhan?
  2. Pengenalan akan Tuhan membuat kita menjadi semakin bagaimana dalam hidup rohani kita?
  3. Apa yang menyebabkan timbulnya kepicikan pada orang percaya?
  4. Jika panggilan kita semakin teguh, maka apa yang terjadi dalam hidup rohani kita selanjutnya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang kekasih, jika kita menambahkan berbagai kebajikan di atas iman percaya kita, lalu kepada kebajikan itu kita membangun pengetahuan, kemudian kepada pengetahuan, kita menambahkan penguasaan diri sehingga kita dapat tetap tenang dalam segala suasana, maka kepada penguasaan diri kita menambahkan ketekunan.

Dengan ketekunan yang terus-menerus dan penguasaan diri yang telah menjadi bagian dari hidup kita, maka kita tidak akan mudah tersinggung dan marah karena kita mampu menguasai diri.

Dalam ketekunan kita juga membangun kesalehan, yaitu sifat taat dalam kesopanan dan ibadah yang nyata sebagai buah dari kesalehan.

Kepada kesalehan, kita menumbuhkan kasih kepada saudara seiman dan juga kepada saudara-saudara yang tidak seiman.

Kasih kepada semua orang ini kita buktikan dengan kesenangan dalam berdoa bagi saudara-saudara dan orang-orang yang belum percaya yang menumbuhkan keinginan untuk bersaksi kepada mereka yang belum percaya.

Dengan pertumbuhan keimanan seperti itu, kita tidak akan mengalami kebutaan atau kepicikan yang timbul akibat kurangnya pengenalan akan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat.

Banyak anak-anak Tuhan yang sudah percaya dan lahir baru seringkali tersandung oleh suara hati mereka yang menuduh.

Timbulnya pikiran yang salah membuat suara hati mereka menuduh mereka sebagai orang munafik.

Rasul Petrus menasihati kita untuk tetap waspada dan berjaga-jaga terhadap musuh kita:

1 Petrus 5:8-9 ”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”

Saudara, ketika seorang anak Tuhan jatuh ke dalam dosa, maka dia akan menjadi lesu dan kehilangan semangat karena hati nurani menuduhnya.

Iblis menjerat dia dengan godaannya, lalu menyerangnya dengan tuduhan bahwa dia adalah orang munafik yang belum benar-benar menjadi anak Tuhan dan sebagainya.

Jika tuduhan-tuduhan itu mengenai hati nuraninya dan dia mengaminkan tuduhan tersebut, maka iblis telah menjerat atau mengikatnya.

Keadaan seperti ini menyebabkan seseorang tidak bertumbuh, kehilangan semangat, dan kadang-kadang mulai merasa malu untuk bertemu dengan teman-teman seiman karena hati nuraninya mulai merasakan bahwa dia menjadi pendosa yang jahat, pendosa besar, munafik jahat dan sebagainya.

Jika keadaan ini terus berlanjut tanpa adanya perhatian dari saudara-saudara seiman, maka iblis akan terus meneror dia dengan suara hati atau nuraninya yang jahat seperti dia belum bertobat dan belum percaya.

Dalam kasus seperti ini:

Matius 12:43-45 “Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini.”

Oleh karena itu, sangat baik jika seseorang yang baru percaya segera dimuridkan supaya dia diajarkan tentang pengenalan akan Tuhan, kasih Bapa dan pengampunan, keyakinan akan keselamatan serta kasih karunia yang Alkitabiah.

Jika tidak, maka iblis akan terus mencoba menggodanya dan mengajaknya kembali melakukan kebiasaan buruknya.

Jika itu terjadi, maka iblis akan mendakwa dia dalam hatinya yang menjadikan hati nuraninya terus menuduhnya.

Akibatnya, orang tersebut akan mengalami rasa malu yang mendalam dan hatinya terus menerus merasa dituduh.

Jika tidak ada saudara yang memperhatikannya, maka ada kemungkinan dia akan diikat lagi oleh iblis seperti yang dinasihatkan oleh Rasul Petrus.

Kitab Lukas menuliskan bagaimana cara iblis dalam mengintai mangsanya:

Lukas 4:13 ”Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.”

Saudara, Lukas menceritakan bahwa iblis mencobai Yesus tetapi tidak berhasil menjatuhkan Yesus.

Setelah itu, iblis undur dari Yesus, namun dia tetap menunggu waktu yang baik untuk mencobai Yesus lagi.

Saudara, jika iblis berlaku seperti itu terhadap Yesus, bagaimana lagi perlakuannya terhadap kita, anak-anak Bapa yang lain?

Iblis akan terus berkeliling seperti singa yang mengaum-aum, menakut-nakuti orang dan terus mencari korban yang dapat ditelannya supaya dia dapat kembali mencuri, membunuh, dan membinasakan.

Karena itulah sifat iblis yang selalu berkeinginan untuk membunuh dan membinasakan manusia sebanyak mungkin.

Oleh karena itu, marilah kita mengikuti nasihat penulis Kitab Ibrani:

Ibrani 10:24-25 ”Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

Ketika kita memperhatikan saudara kita, maka kita akan mendapatkan mereka yang sedang digarap oleh setan.

Iblis mungkin sudah berhasil menggoda dan bahkan menelan mereka sehingga orang tersebut menjadi terikat kembali.

Saudara, marilah kita saling memperhatikan supaya kita dapat menolong saudara-saudara yang baru dalam Tuhan.

Kita bisa menolong mereka untuk bangkit kembali dari kejatuhan mereka.

Salomo pernah berkata: Tujuh kali orang benar jatuh, namun dia bangkit lagi karena anugerah Tuhan.

Kasih Tuhan yang tidak terbatas memungkinkan seseorang yang jatuh dalam dosa untuk diajar kembali sehingga dia dapat berdiri kembali dan terus mengarahkan matanya kepada kasih Bapa yang tak terbatas seperti yang dikatakan oleh para nabi: Tuhan tidak menginginkan kematian orang berdosa tetapi pertobatannya.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengajarkan bahwa keselamatan kita hanya melalui iman dan bukan hasil usaha kita.

Keselamatan adalah pemberian Allah bukan hasil pekerjaan kita. Kita juga perlu mengajarkan bahwa:

1 Yohanes 1:8-10 ”Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.”

Jadi, mari kita ajarkan mengenai pengampunan bahwa tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni kecuali menghujat Roh Kudus.

Berbagai dosa selain menghujat Roh Kudus dapat diampuni dan disebut sebagai dosa yang tidak membawa kepada kematian, semua dosa tersebut bisa diampuni.

Ketika seseorang tidak buta dan picik maka dia lebih mudah diajar.

Namun, jika seseorang sudah buta atau picik maka dia perlu dilayani kelepasan agar dia bisa dilepaskan dari keterikatan atau dari mulut iblis.

Saudara, marilah kita berusaha supaya panggilan kita semakin teguh melalui pertumbuhan dalam iman percaya kita.

Haleluya, puji Tuhan. Amin!

Apa yang menyebabkan seseorang menjadi picik dan buta?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 14-17

Kamis, 15 Agustus 2024

KUASA ILAHI SEBAGAI ANUGERAH UNTUK HIDUP SALEH

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 PETRUS 1:3-7

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang menyebabkan kita bisa memperoleh hidup yang saleh?
  2. Karena kita beroleh anugerah berupa janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, maka apa yang kita bisa peroleh karenanya?
  3. Ketika kita hidup dalam kodrat Ilahi, apa yang terjadi pada kita? 
  4. Apa yang harus kita usahakan ditambahkan kepada iman kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika kita percaya, sebenarnya kita telah menerima anugerah yang besar dari Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Roh Kudus.

Allah menganugerahkan Roh Kudus sebagai meterai kepemilikan-Nya atas kita.

Efesus 1:13-14 ”Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”

Dia memberikan Roh Kudus sebagai meterai kepemilikan dan sebagai jaminan bagian kita sampai kita memperoleh sepenuhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah.

Saudara, Allah menganugerahkan Roh Kudus sebagai penolong, penghibur, dan pengajar bagi kita sebagai orang-orang yang percaya.

Ketika kita selalu terhubung dengan Bapa melalui Roh Kudus, maka Roh Kudus akan mengajarkan segala hal yang kita butuhkan dalam hubungan kita dengan Allah Bapa, Yesus Kristus.

Dari dalam batin kita, Roh Kudus mengajarkan dan mengarahkan kita dengan firman-Nya supaya kita dapat melakukan apa yang Tuhan Yesus ingin untuk kita kerjakan.

Roh Kudus adalah Roh Allah yang menyebabkan kita memiliki kehidupan dengan kodrat Ilahi.

Kita tidak hidup dalam kedagingan, tetapi dalam kodrat Ilahi yang dihidupkan oleh Roh Allah.

Bukan lagi oleh roh manusiawi kita tetapi oleh Roh Kudus, kita memasuki kehidupan dengan kodrat Ilahi.

Kehidupan dengan kodrat Ilahi ditandai oleh adanya karunia-karunia rohani yang menyertai kehidupan Ilahi kita.

Berbagai karunia Roh ini menyertai manusia Allah yang hidup secara adikodrati.

Rasul Paulus mengatakan bahwa setiap orang percaya memiliki karunia rohani:

1 Korintus 12:7 ”Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.”

Karunia Roh merupakan tanda bahwa orang percaya hidup oleh Roh Kudus sebagai pernyataan kehadiran Roh Kudus dalam hidupnya.

Dengan kata lain, seseorang dikaruniakan oleh Roh Kudus sebagai pernyataan kehadiran-Nya dalam hidup orang percaya tersebut.

Jika orang tersebut senantiasa berhubungan intim dengan Bapa, maka kehadiran Roh Kudus akan semakin nyata melalui adanya karunia-karunia Roh Kudus.

Jika seseorang selalu terhubung dengan Roh Kudus, maka dia akan dipenuhi oleh Roh Kudus.

Hal ini akan tampak nyata dalam hidupnya yang adikodrati disertai dengan kuasa Roh Kudus dan karunia-karunia Roh.

Kisah Para Rasul 1:8 ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Kuasa Roh Kudus adalah anugerah dari Bapa bagi anak-anakNya yang selalu memiliki hubungan intim dengan Roh Kudus. Haleluya, puji Tuhan. Amin!

Mengapa ada orang yang percaya kepada Yesus tetapi hanya hidup dalam kedagingan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 10-13

Rabu, 14 Agustus 2024

MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

TITUS 2:6-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Dalam hal apa orang-orang muda harus diberi nasihat?
  2. Apa yang harus kita lakukan ketika kita menasihati mereka?
  3. Mengapa lawan bisa merasa malu?
  4. Bagaimana sepatutnya sikap para hamba supaya banyak orang memuliakan ajaran Allah, Juru Selamat kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, pada masa sulit seperti sekarang, dekadensi moral sangat marak, terutama di kalangan kaum muda.

Banyak kejahatan yang terjadi dilakukan oleh anak-anak remaja dan kaum muda.

Oleh karena itu, patutlah kita mendengarkan nasihat Rasul Paulus ini agar kita menasihati orang-orang muda supaya mereka benar-benar berhati-hati dalam menghadapi kehidupan pada masa sekarang ini.

Titus 2:6 ”Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal”

Saudara yang terkasih, kemampuan untuk menguasai diri dalam segala hal adalah suatu usaha yang sangat baik. Ini adalah anugerah dari Bapa agar anak-anak muda dapat menguasai diri.

Bagi anak-anak Tuhan, ini merupakan suatu pekerjaan baik yang dapat kita alami.

Ketika kita percaya, Allah Bapa telah menganugerahkan Roh Kudus ke dalam hidup kita.

Selanjutnya, ketika kita senantiasa terhubung dengan Dia yang ada di dalam kita, maka hidup kita akan memperlihatkan buah dari Roh Kudus.

Ketika Roh Kudus mengajar kita untuk melakukan segala sesuatu dan kita mengikuti Dia, maka Roh Kebenaran itu akan menunjukkan anugerah Bapa melalui Roh Kudus:

Galatia 5:22-23 ”Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”

Jadi, penguasaan diri merupakan buah dari Roh Kudus. Ketika seseorang percaya dan senantiasa terhubung dengan Roh Kudus, maka Roh Kudus akan memperlihatkan kepada orang-orang di sekitar kita bahwa kita telah berubah.

Seseorang yang hidup dalam dekadensi moral, ketika percaya kepada Yesus Kristus, menerima Roh Kudus sebagai meterai Allah dalam hidupnya dan orang percaya itu terus bergaul dengan Roh Kudus, maka suatu ketika Roh Kudus akan memperlihatkan perubahan yang terjadi dalam hidup orang muda tersebut.

Orang muda itu telah berubah karena Roh Kudus mengubahnya dari dalam hatinya. Nabi Yehezkiel pernah bernubuat:

Yehezkiel 36:25-27 ”Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”

Ketika kita menginjili anak-anak muda yang hidup dalam dekadensi moral dan mereka mau percaya kepada Yesus Kristus, maka Allah Bapa akan menganugerahkan kepada mereka Roh Kudus.

Roh Allah itu sendiri diberikan kepada anak muda tersebut sebagai meterai kepemilikan Allah atas hidupnya.

Tuhan akan mengubah hati anak muda yang terlibat dalam dekadensi moral tersebut, sehingga berubah menjadi seorang yang percaya kepada Yesus.

Roh Kudus dalam hidupnya akan mengubah hati yang keras menjadi hati yang lembut dan dia akan menjauhkan diri dari pergaulan yang amoral, menjadi seorang yang penurut, suka beribadah dan Roh Kudus akan mengajar dia untuk senantiasa terhubung denganNya.

Ini akan menjadikan dia seorang yang saleh dan sangat berbeda dengan kehidupan sebelumnya.

Dia akan menjadi orang yang suka berdoa agar terus terhubung dengan Roh Kudus dan menjadi seorang yang sangat menguasai dirinya sehingga tidak lagi menjadi orang yang labil seperti kebanyakan anak muda saat ini.

Haleluya, puji Tuhan, Roh Kudus mengubah dia dan memperlihatkan buah Roh dalam hidup dia. Amin!

Mengapa ada anak-anak muda yang sudah percaya tetapi hidupnya tidak berubah, bahkan menjadi lebih jahat daripada sebelum percaya?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 7-9

Selasa, 13 Agustus 2024

MELATIH TUBUH DAN MENGUASAINYA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 9:25-27

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang seharusnya dilakukan oleh seseorang yang sedang berada di dalam gelanggang pertandingan?
  2. Apa tujuan seseorang yang sedang berada di dalam gelanggang pertandingan?
  3. Apa tujuan seorang olahragawan berlatih?
  4. Apa tujuan hidup kita sehingga kita perlu menguasai tubuh kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Rasul Paulus mengilustrasikan kehidupan rohani kita sebagai kehidupan seorang atlet yang sedang mempersiapkan diri untuk sebuah turnamen dengan hadiah yang sangat berharga atau mahkota akan diberikan kepada juara turnamen itu.

Sang atlet berlatih untuk mempersiapkan tubuhnya agar dalam keadaan prima saat mengikuti pertandingan.

Ia mempersiapkan tubuhnya dengan berlatih yang tekun dan mengkonsumsi makanan yang dipersiapkan dengan tepat untuk memastikan tubuhnya benar-benar fit untuk masuk dalam gelanggang pertandingan.

Tujuannya adalah menjadi juara dan mendapatkan hadiah berupa mahkota atau sejumlah uang.

Begitu juga dengan hidup kita, secara rohani kita perlu mempersiapkan diri dengan tujuan berhasil mencapai tujuan yang telah direncanakan oleh Allah Bapa, kita menjadi serupa dengan gambaran Allah yang tidak terlihat yaitu Yesus Kristus.

Roma 8:26-29 ”Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”

Saudara, melalui tulisan rasul Paulus, kita memahami betapa Tuhan Allah Bapa sangat ingin agar orang-orang yang percaya menjadi serupa dengan Yesus Kristus.

Oleh karena itu, kita yang percaya yaitu orang-orang yang hidup oleh Roh juga hendaknya menyerahkan diri untuk dibimbing oleh Bapa melalui Roh Kudus-Nya. Rasul Paulus juga menulis kepada jemaat di Galatia:

Galatia 5:16-17 ”Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging–karena keduanya bertentangan–sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.”

Galatia 5:24-25 ”Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh”

Oleh karena itu saudara, marilah kita hidup tidak mengikuti keinginan daging tetapi menguasai tubuh kita agar kita bisa memasuki gelanggang pertandingan dan menjadi pemenang serta memperoleh mahkota yang telah disediakan oleh Bapa bagi anak-anakNya.

Haleluya, puji Tuhan. Amin!

Mengapa banyak anak-anak Tuhan yang tergelincir dan jatuh?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 4-6

Senin, 12 Agustus 2024

KUASAILAH DIRIMU DAN JADILAH TENANG

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 4:7-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang sudah dekat?
  2. Apa yang harus dilakukan lebih sungguh lagi pada masa sekarang ini?
  3. Apa yang dapat terjadi karena kasih?
  4. Apa yang seharusnya kita lakukan berdasarkan karunia kita?
  5. Apa yang seharusnya kita lakukan supaya Allah dimuliakan di dalam Yesus Kristus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, dalam menghadapi akhir zaman, ketika kesudahan segala sesuatu di alam ini terjadi, maka akan terjadi masa yang sangat sukar dan menggoncangkan bagi dunia.

Manusia semakin mencintai uang, dan uang menjadi berhala yang mengikat banyak orang.

Akibatnya, banyak kejahatan timbul karena begitu banyaknya orang yang mencintai uang.

1 Timotius 6:10 ”Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”

Berbagai cerita sedih muncul karena begitu banyak manusia yang tergila-gila pada uang, sehingga tidak ada lagi rasa malu atau takut bagi mereka yang merusak nama baik diri mereka dan keluarga mereka dengan berburu uang melalui berbagai kecurangan, korupsi, judi, dan lain-lain.

Mereka mengejar uang dalam waktu singkat dengan cara-cara tersebut. Saudaraku yang saya kasihi, marilah kita mendengarkan nasihat Tuhan Yesus dalam hal ini:

Matius 6:33 ”Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Ketika seorang anak Tuhan rela mendahulukan Tuhan dan Kerajaan Allah serta mengutamakan kebenaran Kerajaan, maka setiap kebutuhan kita akan disediakan oleh Allah, Bapa kita.

Di masa sulit ini, Kristus sebagai Raja Gereja, yaitu Raja dalam Kerajaan Allah akan menjadi gembala yang memelihara anak-anakNya. Yesus menjadi Bapa yang memelihara semua anak-anakNya.

Yesus akan memenuhi semua janji-Nya, memenuhi setiap kebutuhan, memelihara, merawat, dan menjaga kita.

Yohanes 10:10 ”Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Roma 8:32 ”Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”

Oleh karena itu, kita tidak perlu kuatir akan segala sesuatu dan hati kita tidak perlu cemas dan gentar menghadapi keadaan di sekitar kita saat ini. Yesus telah berpesan:

Yohanes 14:16-17 ”Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”

Saudara, ada Roh Kebenaran yang tinggal di dalam kita. Oleh karena itu, kita tidak perlu gusar, gamang, bimbang, ragu, takut, maupun kuatir, sebab Roh Kudus itu:

Yohanes 14:26-27 ”tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

Saudara, Tuhan Yesus telah meminta Bapa untuk menganugerahkan Roh Kudus kepada kita, orang percaya.

Oleh karena itu, kita tidak perlu kuatir dan gelisah dalam menghadapi apapun yang terjadi di sekitar kita.

Ingatlah bahwa ada Roh Kudus yang tinggal di dalam kita.

Dia adalah Allah Roh yang akan mengajar kita, mengingatkan kita akan semua janji dan firman Yesus Kristus.

Dia juga adalah Penghibur dan Penolong, sehingga kita tidak mungkin berjalan sendirian.

Hal ini sangat penting agar iman itu bekerja dalam hidup kita sehingga kita benar-benar hidup dalam segala kepenuhan Kristus:

Efesus 3:17 ”sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.”

Oleh karena itu, kita tidak perlu gusar, gentar, kuatir dan takut menghadapi keadaan di sekitar kita saat ini, tetap andalkanlah Roh Kudus, tinggal tenang dan kuasai diri kita.

Dengan demikian, kita akan melewati suasana apapun bersama Kristus melalui peran besar Roh Kudus sebagai Penolong, Penghibur, dan Pengajar. Serahkanlah hidupmu untuk dipimpin oleh Roh Kudus.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Apa yang menyebabkan banyak anak-anak Tuhan mengalami kekuatiran dan ketakutan menghadapi keadaan resesi dunia saat ini?

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 1-3