SALING MENASEHATI DAN MEMBANGUN
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini :
1 TESALONIKA 5:4-11
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Apakah yang dimaksud hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam hari?
- Bagaimanakah sikap berjaga-jaga menyambut kedatangan Tuhan Yesus kembali?
- Mengapa kita harus saling menasihati?
“Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan” (1 Tesalonika 5:11).
Surat Paulus kepada jemaat di Tesalonika adalah salah satu kitab yang paling awal ditulis.
Surat ini ditujukan kepada jemaat di Tesalonika yang dirintis Rasul Paulus namun harus segera ditinggalkan karena penganiayaan.
Oleh karena itu Paulus perlu menjelaskan pokok-pokok iman kepada jemaat yang baru ini.
Tema kunci dari Kitab 1 Tesalonika adalah Tuhan Yesus adalah Raja kita yang akan datang.
Dalam lima pasal 1 Tesalonika terdapat ayat-ayat yang berkaitan dengan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.
Para hamba Tuhan di berbagai dunia sepakat bahwa kita hidup di zaman akhir.
Yesus akan datang untuk menjemput gereja-Nya.
Sikap yang harus dimiliki oleh orang Kristen terkait kedatangan Tuhan Tuhan Yesus adalah
1) Hidup dalam terang. Kita sebagai anak-anak terang tentu saja harus menyukai hidup dalam terang firman Tuhan.
2) Berjaga-jaga. Kita harus menyadari bahwa Tuhan Yesus akan segera datang. Kita harus menyiapkan diri, mendandani diri dengan kekudusan. Kita menjaga kekudusan hidup dan bertumbuh dalam kekudusan.
3) Berbaju zirah iman dan kasih. Baju zirah adalah pelindung diri dari serangan musuh. Musuh akan menyerang iman kita, membuat kita ragu atau tidak percaya pada firman-Nya, khususnya kedatangan Tuhan Yesus.
4) Menggunakan Ketopong pengharapan. Ketopong atau helm adalah pelindung kepala. Pikiran kita harus diisi dengan pengharapan bahwa Tuhan Yesus pasti datang menjemput gereja-Nya. Dia akan memberikan kekuatan saat kita mengalami aniaya.
5) Saling menasihati dan membangun dalam persekutuan orang percaya.
Saudara, dalam 2 Timotius dijelaskan kondisi pada zaman akhir.
“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!” (2 Timotius 3:1-5).
Supaya tetap kuat, kita harus hidup dalam persekutuan orang percaya.
Di dalam persekutuan orang percaya itulah kita dapat saling menasihati dan membangun.
Salah satu syarat untuk dapat saling menasihati adalah kerendahan hati. Tanpa kerendahan hati, kita akan sulit menerima nasihat dari saudara seiman.
Tanpa kerendahan hati, kita juga sulit untuk menasihati saudara seiman.
Menasihati dan dinasihati membutuhkan kerendahan hati.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana memberitakan cara menasihati saudara seiman tanpa menyinggung hatinya.
Pembacaan Alkitab Setahun
Kisah para Rasul 14-15