Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang membuat kita tercengang dan berbesar hati?
Apa yang terjadi ketika bangsa-bangsa datang membawa emas dan kemenyan?
Apakah yang menjadi persembahan dan korban yang berkenan kepada Allah?
Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2021.
Besok kita sudah memasuki tahun 2022, tahun yang baru.
Beberapa orang menggunakan waktu khusus untuk mengevaluasi tahun yang sudah berlalu dan merencanakan tahun yang akan datang.
Beberapa orang lagi tidak melakukan apapun dan lebih memilih untuk mengalir mengikuti waktu.
Apapun pilihan saudara, pastikanlah bahwa tidak ada hari dan tahun yang berlalu tanpa saudara belajar sesuatu yang baru.
Waktu tidak pernah bisa diputar ulang, tetapi kita selalu bisa belajar baik dari kegagalan maupun keberhasilan.
Banyak orang mencari berkat.
Kita berpikir berkat adalah sesuatu yang terjadi atas kita atau sesuatu yang kita dapatkan, tapi berkat bukan hanya ketika kita mendapatkan apa yang kita harapkan.
Berkat adalah siapa yang Bersama kita di dalam setiap keadaan.
Selama kita Bersama Sang Pemberi Berkat, maka kita adalah orang-orang yang diberkati bahkan di tengah keadaan yang tidak ideal sekalipun.
Ketika kita bicara tentang kelimpahan, kelimpahan itu menyangkut segala hal, mulai dari fisik, jiwa, dan roh.
Adalah tidak sulit bagi Allah untuk membuat kita berkelimpahan dalam segalanya.
Hal yang paling penting untuk kita ingat adalah semua kelimpahan tersebut ada untuk memberitakan perbuatan mahsyur Tuhan.
Allah ingin memenuhi rumah keagunganNya dengan jiwa-jiwa, orang-orang yang memberikan hidup sepenuhnya kepada Tuhan baik harta, pikiran, dan perasaannya.
Itulah persembahan yang hidup dan berkenan kepada Tuhan.
Persembahan yang ketika dibakar, menjadi bau yang harum dan menyenangkan hati Tuhan serta membawa kemuliaan bagiNya.
Apa yang akan kita lakukan ketika Allah mengizinkan kelimpahan finansial terjadi dalam hidup kita?
Apakah hati kita bisa tetap tertuju kepada Tuhan sebagai Pemberi berkat atau justru beralih kepada berkatNya saja?
Biarlah ini menjadi doa kita memasuki tahun 2022, agar hati kita selalu tertuju kepada Allah, Sang Pemberi Berkat.
Buatlah sebuah komitmen untuk menjadikan Tuhan fokus hidup saudara dan hal-hal yang bisa saudara lakukan untuk menjaga komitmen tersebut.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang perlu kita lakukan ketika kemuliaan Tuhan terbit atas kita?
Dunia sedang mengalami kondisi apa ketika terang Tuhan terbit?
Menurut Saudara, apa yang dimaksudkan dengan terang Tuhan terbit?
Barangkali ada di antara saudara yang tumbuh dalam keluarga yang sangat menekankan kedudukan dan kekayaan?
“Kalau jadi orang miskin itu ga dipandang (dihargai), makanya belajar yang pinter biar nanti bisa menjadi orang kaya dan dipandang” – nasihat seperti ini menjadi umum dan sudah didengar dari sejak kecil.
Sebenarnya pertanyaan besarnya adalah “Kita ingin dipandang apanya dan untuk apa kita dipandang?”
Memang kebutuhan manusia adalah ingin dihargai, tetapi ketika mengejar penghargaan dengan motivasi dan cara yang salah, kita pun terjebak dalam putaran rasa kecewa.
Ketika kita Lahir Baru, terang Tuhan terbit atas kita.
Kita mulai melihat diri kita dengan cara yang berbeda, yaitu dengan cara pandang Allah.
Kita belajar menghargai diri kita sendiri seperti Allah menghargai kita dan kita belajar menghargai orang lain seperti Allah menghargai mereka.
Dunia saat ini semakin rusak dan gelap.
Banyak orang yang hilang arah dan kebenaran menjadi kabur karena setiap orang mengejar keinginannya sendiri.
Apa yang dahulu dipandang mulia sekarang dianggap tidak berarti.
Apa yang dahulu dianggap memalukan sekarang justru diagungkan.
Di tengah kondisi ini, kita dipanggil untuk menjadi terang dan garam.
Tetapi terang hanya berguna jika ia bersinar dan ada di atas.
Betul terang Tuhan ada di atas kita, namun jika kita sendiri tidak menyadari dan mengalami terang Tuhan bersinar, bagaimana kita bisa memancarkan kembali terang itu?
Jika kita menyadari terang Tuhan tapi tidak bertumbuh dalam karakter dan hikmat Tuhan, kita akan terus bersembunyi dan tidak membawa dampak apapun.
Sesungguhnya bangsa-bangsa merindukan melihat terang yang sejati dan tidak ada terang yang lebih sejati dari terang Tuhan yang ada pada kita.
Maukah hari ini kita memberikan seluruh hidup kita, agar dipakai olehNya menyinari dunia yang gelap ini?
Diskusikanlah dengan pembimbing saudara bagaimana saudara bisa menjadi terang lebih lagi bagi sekeliling saudara?
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah peringatan Paulus bagi orang kaya?
Siapakah yang membuat kita bisa menikmati segala sesuatu?
Apa yang terjadi Ketika kita suka memberi dan berbagi?
Ada sebuah fenomena yang terjadi dalam hidup manusia, yaitu ketika kita tidak memiliki kita berharap untuk memiliki.
Namun, begitu kita sudah memiliki, kita menjadi terikat dan takut kehilangan hal yang kita miliki tersebut.
Misalnya pada saat handphone masih mahal harganya dan tidak umum dipakai orang, kita mungkin berharap untuk memilikinya tapi kita baik-baik saja tanpa handphone.
Komunikasi bisa tetap dijalin sekalipun tanpa handphone. Namun saat handphone sudah menjadi barang umum dan kita memilikinya, sekarang kita jadi kesulitan hidup tanpa handphone.
Sebuah kata-kata bijak berkata “Jika kau mau melihat karakter sesungguhnya dari seseorang, lihatlah bagaimana sikapnya saat tidak memliki apa-apa dan saat memiliki segalanya.”
Firman Tuhan terus mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang bisa kita nikmati hari ini adalah pemberian Allah.
Kesadaran akan hal inilah yang menolong kita untuk tidak terikat dengan apa yang kita miliki.
Kita ini tidak punya apa-apa!
Kita hanyalah pengelola yang dipercaya Tuhan untuk menikmati dan mengelola segala sesuatu.
Tuhanlah pemilik segalanya.
Jika kita menaruh pengharapan kita pada sesuatu yang bisa hilang, rusak dan dicuri, pengharapan kita akan menjadi sangat mudah goyah.
Tapi syukur kepada Allah, karena kita bisa menaruh pengharapan kita kepada pribadi yang kekal dan tidak pernah tergoncang.
Ketika kita menyadari bahwa segala sesuatu adalah anugrah, maka melakukan kebajikan dengan memberi adalah sesuatu yang wajar.
Memberi bukan lagi sebagai sebuah keharusan yang dimotivasi oleh ketakutan tidak diberkati, tetapi memberi menjadi sebuah kesukaan.
Allah kita adalah Allah yang murah hati, maka sewajarnya jika anak-anakNya pun murah hati.
Renungkanlah dalam hal apa saudara bisa memberi hari ini?
Lalu lakukanlah dengan kerelaan dan ucapan syukur.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah akar dari segala kejahatan?
Apa yang seharusnya kita kejar dalam hidup?
Untuk apakah kita dipanggil oleh Allah?
Keuangan adalah topik yang sensitif sekaligus menarik bagi banyak orang.
Kita mungkin memahami bahwa uang tidak boleh jadi segala-galanya, tapi dalam kenyataan hidup kita tidak bisa memungkiri bahwa uang mempengaruhi banyak sekali hal.
Sebagian orang beranggapan bahwa jika kita sudah hidup dalam kasih karunia Tuhan, maka harusnya kita diberkati, di mana berkat itu diartikan salah satunya sebagai berkat finansial.
Sementara sebagian orang lagi beranggapan bahwa jika kita hidup dalam kasih karunia Tuhan, maka harusnya kita tidak terikat oleh uang dan tidak takut untuk hidup miskin.
Yang manakah yang benar dari kedua anggapan tersebut?
Alkitab tidak pernah menyalahkan kekayaan.
Alkitab hanya memperingatkan bahwa cinta akan uanglah yang menjadi masalah.
Manusia hidup pasti mengejar sesuatu, bahkan mereka yang tidak melakukan apa-apa pun sebenarnya sedang mengejar sesuatu, yaitu mengejar kenyamanan versi mereka sendiri.
Demi hal yang kita kejar, kita rela mengeluarkan seluruh sumber daya kita.
Hati, pikiran, emosi dan tenaga kita kerahkan untuk sesuatu yang sedang kita kejar.
Firman Tuhan memperingatkan kita bahwa oleh karena mengejar uang beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Ini sungguh-sungguh terjadi di dunia, berbagai kejahatan seperti mencuri, korupsi, perdagangan narkotika, dan pembunuhan terjadi oleh karena pengejaran akan uang.
Jika begitu apakah yang seharusnya kita kejar?
Paulus mengingatkan kita bahwa seharusnya sebagai manusia Allah, kita menjauhi pengejaran akan uang tapi mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
Hal-hal tersebut layak untuk dikejar dan tidak dapat dicuri atau hilang dari hidup kita.
Apakah yang hari ini sedang saudara kejar?
Selidikilah dengan melihat apa yang paling banyak menyita waktu, perhatian dan pikiran saudara.
Setelah merenungkan apa yang saudara kejar, bagikanlah dengan rekan PA saudara dan pastikan bahwa apa yang saudara kejar adalah sesuatu yang nilainya kekal dan layak untuk dikejar.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Seperti apa manusia Digambarkan dalam segala jerih payahnya?
Bagaimana seseorang dapat merasakan kenikmatan?
Apa yang Allah karuniakan kepada orang yang dikenanNya?
Kitab Pengkhotbah adalah salah satu kitab yang paling menyedihkan dalam Alkitab karena di dalamnya ada nada keputusasaan dan ketidakbahagiaan yang begitu dalam.
Sekalipun penulis Pengkhotbah memiliki segalanya, namun ternyata ia tidak puas dengan semua yang ia miliki.
Kenyataan tersebut dialami oleh banyak orang dari masa ke masa.
Sebagian orang mengejar kekayaan, namun setelah berhasil kaya ternyata tidak menjadi lebih bahagia.
Sebagian orang mengejar kenikmatan namun ternyata perasaan nikmat itu hanya dapat dirasakan sebentar saja untuk akhirnya menjadi lebih haus lagi akan kenikmatan lainnya.
“Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?
Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram.
Ini pun sia-sia” begitulah keluhan pengkhotbah yang sampai hari ini juga merupakan keluhan banyak orang.
Namun, mari kita tidak berhenti di keluhannya.
Mari kita lanjutkan kepada kesimpulan dari perenungannya.
Setelah mengalami semua perasaan sia-sia, pengkhotbah mengerti bahwa jika orang bisa makan, minum, bekerja dan bersenang-senang dalam jerih payahnya, itu semua adalah pemberian Allah.
“Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia?”
Ya, hanya Allah yang memungkinkan kita menemukan kepuasan dan menikmati sesuatu di tengah kerusakan yang diakibatkan oleh dosa.
Kita adalah manusia yang sangat sulit untuk merasa puas, keinginan kita berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Bahkan sekalipun kita sudah menjadi ciptaan baru dan dibebaskan dari dosa, ego kita tidak langsung tunduk di bawah Kristus.
Sekalipun begitu, oleh karena darah Yesus, kita menjadi orang-orang yang dikenan Allah dan firmanNya, Allah mengaruniakan hikmat, pengetahuan, dan kesukaan bagi orang-orang yang dikenanNya.
Bagian kita adalah terus memandang hidup sebagai pemberian dari Allah dan terus mengalami pembaruan budi sehingga kita bisa menerima karunia Allah tersebut dengan hati yang terbuka karena sebuah karunia baru bisa berguna jika kita memahami karunia itu dan mempergunakannya dengan tepat.
Diskusikanlah dengan persekutuan saudara, apakah hal-hal yang hari ini mendatangkan ketidakpuasan bagi saudara dan bagaimana saudara bisa memiliki hikmat untuk mengatasi perasaan tersebut?
Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : AMSAL 13:19-22
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Amsal 13:22.
Hal-hal apa sajakah yang akan dialami oleh orang-orang berdosa atau orang bebal?
Bagaimanakah perlakuan Tuhan terhadp orang benar?
Kepada siapakah kekayaan orang-orang berdosa disimpan?
Tuhan sangat membuat istimewa atau spesial terhadap orang-orang benar di mana Dia membalas orang benar dengan kebahagiaan bahkan kekayaan orang-orang berdosa Tuhan simpan bagi orang-orang benar.
Pada masanya kekayaan bangsa-bangsa akan pindah kepada orang-orang benar.
“Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.”(Yesaya 60:5-6).
Bahkan dalam Pengkhotbah 2:26 dikatakan bahwa: “Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah.”
Kedaulatan Tuhanlah yang akan membuat hati bangsa-bangsa beralih atau pindah kepada orang benar.
Agar kita siap menerima semuanya itu maka kita harus memiliki sikap hati dan pola pikir yang benar terhadap uang dan harta supaya kita tidak terjebak dengan cinta akan uang.
Hal-hal yang harus kita bangun adalah integritas dalam hal keuangan.
Jadikan uang, kesuksesan, ketenaran dan jabatan sebagai alat atau sarana untuk mewujudkan kehendak Tuhan.
Demikian juga “kekayaan” bukan tujuan hidup tetapi juga sarana untuk memuliakan Tuhan dan hati kita selalu tertuju untuk memberi bukan untuk menimbun harta sehingga kita patut menjadi orang kepercayaan Tuhan.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara membangun sikap hati yang benar terhadap uang dan harta agar dapat dipercayakan Tuhan harta bangsa-bangsa!
Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : II KORINTUS 8:5-9
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah II Korintus 8:7.
Apakah yang menjadi dosa dari jemaat di Makedonia memberi lebih banyak dari Paulus harapkan?
Apakah yang telah Tuhan Yesus perbuat bagi jemat yang ada di Makedonia?
Selain dalam hal memberi, kekayaan apakah yang dimiliki oleh jemaat Makedonia karena pengenalan mereka akan kasih Yesus?
Pelayanan kasih yang kita lakukan bagi bangsa-bangsa sangatlah bergantung dengan pengenalan kita akan kasih Allah.
Apa yang telah Yesus lakukan bagi kita di kayu salib itulah yang menjadi penggeraknya, dimana Yesus yang kaya menjadi miskin supaya karena kemiskinan-Nya kita menjadi kaya. “
Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.” (II Korintus 8:9) dan Galatia 3:13 dikatakan bahwa “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib.”
Karya Yesus dikayu salib menyebabkan kita memberikan hidup kita kepada Allah kemudian oleh karena kehendak Allah kita juga memberikan diri kepada ajaran-ajaran Firman Tuhan melalui hamba-hamba Tuhan.
Dan kekayaan yang kita terima dari Tuhan Yesus adalah merupakan kekayaan yang lengkap dan sempurna termasuk di dalamnya kekayaan dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan dan juga kesungguhan untuk membantu demikian juga dalam pelayanan kasih terhadap pelayanan bagi penjangkauan bangsa-bangsa yang dilakukan oleh hamba-hamba Tuhan.
Karena pelayanan kepada bangsa-bangsa yang dilakukan oleh hamba-hamba Tuhan sangatlah membutuhkan dana.
Dengan pola pemahaman diatas, maka kita akan bersegera untuk melakukan dan mengerjakan pelayanan kasih untuk menjangkau bangsa-bangsa dan tetap konsisten melakukannya sampai kita melihat bangsa-bangsa penuh kemuliaan Tuhan.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara dasar keyakinan yang saudara peroleh sehingga memberi diri kepada Tuhan dan kepada hamba Tuhan yang melayani atau menjangaku bangsa-bangsa!
Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : II KORINTUS 8:1-4
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah II Korintus 8:2.
Kasih karunia apakah yang Tuhan berikan kepada jemaat-jemaat di Makedonia?
Apakah bukti bahwa mereka kaya dalam kemurahan?
Sikap apakah yang mereka tunjukkan kepada rasul Paulus bahwa mereka berolah kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus?
Tuhan memberikan kuasa kasih karunia atau kuasa anugerah kepada jemaat di Makedonia yaitu wujud dari kebaikan/kemurahan ilahi yang Tuhan nyatakan dalam hidup mereka karena respon yang mereka berikan terhadap pekerjaan Roh Kudus yang terjadi dalam kehidupan jemaat Makedonia, yaitu dengan cara memberikan kemampuan (potensi) yang jemaat Makedonia butuhkan untuk dapat menyelesaikan kehendak Tuhan yaitu dimana mereka kaya dalam kemurahan.
Ciri-cirinya adalah bahwa walaupun mereka dicoba dengan berat dalam pelbagai penderitaaan dan meskipun mereka sangat miskin tetapi mereka memiliki sukacita yang meluap-luap dalam hal memberi kepada orang-orang kudus, bahkan mereka memberi bukan hanya menurut kemampuan mereka tetapi melampaui kemampuan mereka.
Lebih dari itu mereka juga dengan rela hati dan mendesak rasul Paulus agar mereka diikutsertakan dalam pelayanan untuk memberi kepada orang-orang kudus.
Kuasa kasih karunia yang sama juga Tuhan berikan kepada kita untuk memberikan harta dan uang kita serta hidup untuk melayani orang-orang kudus, dalam hal ini secara spesifik memberi untuk pelayanan misi untuk menjangkau bangsa-bangsa bahkan hidup kita mau diutus untuk melayani bangsa-bangsa sehingga kita menjadi umat yang kaya dalam kemurahan.
Untuk mengalami kuasa anugerah maka kita juga sebelumnya harus memiliki pemahaman tentang Yesus dan apa yang telah Dia buat bagi kita yaitu: “Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.”(II Korintus 8:9), sehingga dalam segala hal kita kaya dalam kemurahan.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara senantiasa hidup kaya dalam kemurahan!
Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : II KORINTUS 9:6-9
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah II Korintus 9:6.
Coba sebutkan beberapa prinsip dari Tuhan yang menjadi pola bagi kita dalam hal memberi?
Apakah yang Allah kerjakan bagi kita di saat kita memberi dengan pola Tuhan?
Menurut suadara apakah yang dimaksudkan dengan “Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia”?
Tuhan mengajarkan kepada kita beberapa prinsip dalam hal memberi dan hal ini harus menjadi pola bagi kehidupan kita dalam hal memberi.
Prinsip tersebut adalah kalau kita menabur sedikit maka kita akan menuai sedikit dan jika kita menabur banyak maka kita akan menuai banyak.
Selain itu kita harus memberi dengan kerelaan dan tidak dengan sedih hati atau karena paksaan, karena Tuhan sangat mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Dan dalam hal memberi inipun kita harus meminta tuntunan Tuhan kemana kita harus memberi sehingga kita memberi di tempat yang tepat.
Misalnya dalam gereja lokal di mana kita ada, pekerjaan misi yang harus dikerjakan, dan lain-lain juga kita harus memberi berdasarkan kemampuan atau memberi yang terbaik dari yang kita miliki, sehingga pemberian kita berkenan bagi Tuhan dan menyenangkan hati-Nya.
Ketika kita memberi dengan prinsip-prinsip Firman Tuhan maka kita akan menikmati kuasa anugerah dari Tuhan yaitu wujud dari kebaikan/kemurahan ilahi yang Tuhan nyatakan dalam hidup kita karena respon yang kita tunjukkan terhadap pekerjaan Roh Kudus dan Firman-Nya sehingga kita senantiasa berkecukupan dalam segala sesuatu bahkan berkelebihan dalam segala kebajikan, bukan hanya memberi uang dan harta kepada orang lain dan pekerjaan Tuhan tetapi juga belas kasihan, kemurahan hati untuk menolong orang lain, mengampuni orang lain, kerendahan hati untuk lebih mementingkan orang lain dari pada diri sendiri, sehingga kita selalu bersukacita untuk membagi-bagikan segala sesuatu untuk orang lain termasuk musuh kita dan orang-orang yang berdosa dan pada akhirnya kita menuai banyak dan hidup senantiasa berkelimpahan.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara tetap konsisten dalam melakukan prinsip Firman Tuhan yaitu menabur banyak dan menuai banyak!
Renungan Harian Kita Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : I TIMOTIUS 6:7-10
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah I Timotius 6:10.
Keinginan apakah yang menyebabkan orang-orang masuk dalam jerat dan ke dalam berbagai hawa nafsu yang hampa?
Apakah yang menyebabkan orang jatuh atau dijerat dengan berbagai kejahatan?
Apakah akibat yang dialami oleh orang-orang yang memburu uang?
Yesus berkata bahwa kita tidak boleh mencintai uang atau Mamon karena jika kita mencintai uang maka kita akan membenci Allah. “
Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24).
Dan ketika kita mencintai uang maka akan muncul berbagai perbuatan-perbuatan jahat yang menjerat kita kepada berbagai-bagai hawa nafsu dan akan membawa kita kepada kebinasaan sehingga menimbulkan berbagai-bagai duka bahkan menyimpang dari iman kita kepada Tuhan.
Hal ini disebabkan karena kita menjadikan uang sebagai illah yang baru untuk kita sembah.
Oleh sebab itu, Tuhan ingin agar kita tidak mencintai uang tetapi mencintai Tuhan.
Untuk kita dibebaskan dari roh cinta uang atau Mamon maka kita harus membangun kehidupan yang benar, di antaranya kita menyadari bahwa harta dan uang yang Tuhan berikan kepada kita, kita syukuri dan cukupkan dengan apa yang Tuhan berikan atau percayakan kepada kita.
Hal itu selaras dengan doa Bapa Kami yaitu: “Berikanlah kepada kami pada hari ini makaman kami yang secukupnya.”
Memahami bahwa kekayaan dan uang bukanlah tujuan hidup melainkan sebagai alat untuk memperluas Kerajaan Allah, sehingga uang bukanlah yang utama tetapi Tuhan dan Kerajaan-Nyalah yang utama.
Selanjutnya, kita bukanlah pemilik uang dan harta melainkan pengelola karena pemiliknya adalah Tuhan dan kita orang kepercayaan-Nya.
Dalam mengelola uang kita dapat mengaturnya dengan memberi perpuluhan, uang untuk kehidupan sehari-hari kemudian pakai uang untuk memberi bagi pekerjaan Tuhan dan diakonia serta investasikan uang yang sisa untuk hal-hal yang khusus.
Dengan demikian Tuhan akan mempercayakan kepada kita kekayaan yang lain karena kita setia dengan apa yang Tuhan percayakan.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dibebaskan dari jerat cinta akan uang!