“AJARAN TENTANG PERSEPULUHAN”

Penulis : Pdt. Robinson Saragih
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 23:23

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang disebut oleh Yesus sebagai orang yang CELAKA?
  2. Mengapa mereka disebut sebagai orang munafik?
  3. Persepuluhan apa yang mereka tuntut dari umat Israel?
  4. Apa yang mereka abaikan dalam peraturan persepuluhan yang mereka tuntutkan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Persepuluhan, kata Ibrani untuk “persepuluhan” adalah (ma’ser) secara harfiah artinya “ sepersepuluh bagian = 10 %.

BANGSA Israel diwajibkan untuk memberikan sepersepuluh dari ternak dan hasil tanah mereka, dan juga sepersepuluh dari penghasilan mereka.

Sebagai PENGAKUAN bahwa ALLAH telah MEMBERKATI mereka.

Persepuluhan ini dipakai untuk biaya-biaya ibadah dan sokongan bagi para IMAM, ALLAH menganggap umatNya bertanggung jawab untuk mengatur sumber-sumber penghasilan yang telah diberikanNya kepada mereka di tanah perjanjian yang telah diberikanNya kepada umatNya.

Inti persepuluhan ialah pengertian bahwa Allah memiliki segala sesuatu.

Manusia diciptakan olehNya dan manusia berhutang kepada Allah untuk setiap tarikan nafas dalam hidupnya.

Jadi tidak seorangpun memiliki sesuatu kalau tidak diberi oleh Allah.

Di dalam hukum persepuluhan Allah memerintahkan umatNya mengembalikan kepadaNya apa yang pertama-tama telah diberikan olehNya kepada umatNya.  

Sebelum ada aturan ini, persepuluhn diberikan kepada seorang imam, mencontoh apa yang dilakukan oleh Abram kepada MELKISEDEK.

Namun setelah adanya BAIT ALLAH di tengah-tengah Israel dan rumah itu dilayani oleh suku LEWI, maka persepuluhan dikumpulkan ke Bait Allah agar ada persediaan makanan bagi suku LEWI yang tidak mendapatkan pembagian tanah sebagai tempat mereka hidup bercocok tanam atau pertanian seperti sebelas suku yang lain.

Suku LEWI, memiliki tugas khusus di Bait Allah, sebagai IMAM BESAR, anak-anak Harun.

Imam-imam di seluruh Israel, di Bait Allah maupun di sinagoge-sinagoge, yang di bangun untuk ibadah YAHUDI.

MALEAKHI 3:10a “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku…………………….

Jadi ada perintah untuk melakukan persepuluhan itu dalam PL.

Namun aturan itu, oleh para Ahli Taurat dan orang-orang Farisi di zaman NEHEMIA dan HAGAI, dibuat menjadi suatu aturan yang sangat ketat, ITU SEBAB  Maleakhi menuliskan dalam tulisannya kepada umat itu :

MALEAKHI 3:8-9 “Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata : “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau? Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena KUTUK, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!”

Saudara, bahkan karena telah memberi persembahan atau perpuluhan maka seorang anak seperti tidak wajib lagi untuk menolong orang tua atau saudara yang membutuhkan pertolongan maka YESUS mengecam para ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena aturan  persepuluhan  yang mereka buat itu :

MATIUS 23:13 “Celakalah kamu hai ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan yaitu : keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Saudara, Yesus mengecam mereka karena hal terpenting dalam hukum Taurat yaitu saling mengasihi, tidak ditekankan, padahal itu merupakan inti dari Hukum Taurat :

MARKUS 12:29-31 Jawab Yesus Hukum yang terutama ialah : “Dengarlah hai orang Israel, Tuhan  Allah kita, Tuhan itu ESA. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenp hatimu dan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”

Saudara, Yesus mengecam para ahli Taurat dan orang Farisi mengenai persepuluhan dan persembahan, seolah-olah semuanya itu untuk Allah, dan penekanan ini dimanfaatkan oleh para pemimpin agama untuk kesejahteraan mereka, dan karena semua dipersembahkan kepada Tuhan, maka sesuatu yang sepatutnya untuk memenuhi kebutuhan orang tua, atau keluarga, dapat diabaikan karena musti dipersembahkan kepada Tuhan, maka Yesus mengecam mereka, bahwa hukum yang mereka bentuk tidak lagi mengandung belas kasihan kepada sesama, keadilan dan kesetiaan terabaikan.

Maka sepatutnya persepuluhan itu HARUS DILAKUKAN, namun jangan MENGABAIKAN, KEADILAN, BELAS KASIHAN DAN KESETIAAN.

Karena Hukum Taurat disimpulkan dalam dua hukum yang TERUTAMA dan UTAMA, YAITU : Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu, segenap jiwamu dan dengan segenap akal budi dan segenap kekuatanmu.

Dan Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Jadi lewat penjelasan YESUS dalam MATIUS 23:23 Kita dapatkan bahwa hukum persepuluhan masih berlaku pada masa hukum Perjanjian Baru, HARUS DILAKUKAN, dan KEADILAN, BELAS KASIHAN dan KESETIAAN, JANGAN DIABAIKAN.

HALELUYA, PUJI TUHAN, AMEN!

Apakah persembahan persepuluhan masih dilakukan oleh jemaat Perjanjian Baru (GEREJA)?