Selasa, 6 Desember 2022

TIDAK ADA KASIH YANG LEBIH BESAR DARI KASIH YESUS

Penulis : Anang Kristianto
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 15:10-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimana kita bisa tinggal dalam kasih Yesus?
  2. Mengapa Yesus mengatakan supaya kita menuruti perintahNya?
  3. Seperti siapa kita harus saling mengasihi?
  4. Apakah ada kasih yang lebih besar dari kasih Yesus kepada saudara?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, pada masa Yesus hadir di dunia sebagai manusia, bangsa Yahudi khususnya tidak pernah membayangkan bahwa Mesias yang begitu mereka nantikan akan mati di atas kayu salib.

Para ahli Taurat dan pemimpin agama pada masa itu pun yang tentunya menyelidiki dan membaca kitab Taurat setiap hari bahkan tidak pernah menyangka bahwa mereka justru yang menganiaya dan menyalibkan Mesias yang dinantikan kedatangannya.

Di tengah-tengah perbuatan agamawi yang dilakukan orang-orang Yahudi pada masa itu untuk mempraktikkan kasih, maka Yesus yang pertama mengajarkan kasih yang sejati sebagai kasih yang memberikan nyawa bagi sahabat-sahabatnya.

Sebelum Yesus hadir di dunia manusia yang jatuh ke dalam dosa tidak akan pernah memahami kasih yang sejati, mereka berada di bawah penghukuman dan kutuk karena dosa-dosa yang diperbuat.

Sekalipun mereka sudah membaca ribuan kali sepuluh perintah namun seperti apa praktiknya mengasihi Tuhan dan sesama yang sesungguhnya tidak pernah dipahami oleh manusia.

Kematian Yesus di atas kayu salib karena mengasihi manusia berdosa membuat mata kita terbuka mengenai kasih Allah yang sejati yang lebih dulu diberikan Allah kepada kita, bahkan ketika kita manusia masih berdosa.

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar–tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati–. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”. 

Manusia harus mengalami kasih Allah terlebih dahulu sebelum mereka dapat mengasihi, kasih yang tak terhingga dari Allah menyebabkan manusia mampu untuk mengasihi sesamanya.

Bagaimana dengan saudara?

Sudahkah mengalami kasih Allah yang tak terhingga itu?

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Senin, 5 Desember 2022

TINGGALAH DI DALAM KASIHKU

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 15:4-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimanakah seseorang bisa tinggal di dalam Yesus?
  2. Hal apa saja yang terjadi jika seseorang tinggal di dalam Yesus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.

Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Ilustrasi yang Tuhan Yesus ajarkan ini sebenarnya sangat jelas dan analoginya pun tepat.

Konsekuesi jika ranting tidak melekat pada pokok anggur juga sangat tegas, ranting itu akan menjadi kering dan dibuang.

Kita hanya akan dapat hidup dan berbuah jika kita melekat, tinggal di dalam Kristus.

Karena seseorang bisa tampak hebat, fasih bicara tentang kekristenan atau bahkan tentang hidup rohani.

Tetapi jika dia tidak tinggal di dalam Kristus, maka sesungguhnya dia sedang mengajarkan teori hidup agamawi.

Tuhan tidak ingin kita hidup seperti itu, Tuhan ingin kita hidup melekat pada Pokok anggur, yaitu hidup yang melekat kepada Kristus.

Paling tidak ada tiga hal yang perlu diperhatikan agar kita bisa hidup melekat kepada Kristus.

  1. Miliki hubungan atau persekutuan yang erat/intim dengan Yesus. Cabang terhubung ke pokok anggur, dan pokok anggur terhubung ke cabang. Hubungan ini bisa dibangun dengan memiliki waktu doa yang teratur, membaca Firman dan memuji serta menyembah Tuhan secara teratur.
  2. Ketergantungan pada Yesus. Kita sadar bahwa kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri untuk hidup. Dengan sadar kita bersedia untuk taat kepada Yesus dengan mentaati Firman-Nya. Kita paham apa makna: menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus.
  3. Jika ranting melekat pada pokok anggur, maka ia akan terus menerus mendapat asupan sari makanan dari pokok anggur. Maka kita wajib membaca Firman secara teratur dan menerimanya dengan rendah hati, dengan kesadaran mutlak bahwa kita membutuhkan Firman yang hidup, memiliki sikap haus dan lapar akan Firman. Dan mohon pertolongan Roh untuk memahami Firman dan rindu untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Bonus dari kehidupan yang melekat kepada Kristus: mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya!

Saudara, Firman Tuhan dalam Yohanes 15 ini adalah hal dasar yang sangat penting bagi pertumbuhan rohani kita.

Sekali pun mungkin saudara sudah berulangkali membaca atau mendengar kisah pokok anggur dan ranting ini.

Tapi sampai kapan pun, kebenaran ini akan tetap relevan dan penting.

Minggu, 4 Desember 2022

KASIH YANG TIDAK TERBATAS

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 3:16-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang tidak akan dihukum?
  2. Apakah tanda orang yang hidup di dalam terang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Allah adalah Kasih.

Dan di Alkitab kita akan menemukan tema kasih Allah dimulai dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu.

Kita juga akan menemukan tema kasih antar manusia yang menjadi benang merah isi Alkitab.

Kasih Allah dalam Yohanes 3:16, dalam Bahasa asli ditulis: Agapao atau Agape.

Berbeda dengan kasih antara manusia yang kita kenal, kasih Agape adalah kasih Tuhan yang sempurna dan tanpa syarat.

Yesus menunjukkan kasih agape dengan mengorbankan dirinya di kayu salib untuk dosa dunia.

Tuhan Yesus memberikan kasih ini tanpa syarat, tanpa pamrih kepada mereka yang tidak layak dan bahkan yang menentang Dia.

Paulus sebelum dia menjadi rasul, dia adalah penentang jalan Tuhan.

Paulus setuju ketika Stefanus dilempar batu oleh karena kesaksiannya.

Tetapi ketika Yesus menyatakan diri-Nya dalam suatu penglihatan, akhirnya Paulus bertobat.

Kasih Yesus yang sudah rela mati bagi dia dan bagi semua manusia, akhirnya membuat Paulus berubah total.

Karena telah mengalami betapa besar kasih dan pengorbanan Kristus, maka Stefanus yang sedang dianiaya oleh anggota-anggota Mahkamah Agama dapat mengatakan, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!”

Kasih Allah yang sempurna dan tanpa syarat akhirnya mengilhami Stefanus, mati sebagai martir pertama dalam sejarah gereja.

Dan sejak itu sejarah gereja mencatat ribuan orang yang bersedia untuk mati bagi Kristus, bukan kematian yang sia-sia, tetapi mati untuk mempertahankan imannya.

Salah satunya adalah Polikarpus.

Menurut kisah, Polikarpus adalah murid langsung dari Yohanes murid Tuhan Yesus.

Polikarpus hidup pada masa dimana umat Tuhan dikejar-kejar dan dianiaya.

Mereka ditangkap dan diminta untuk menghujat Kristus.

Ketika Polikarpus ditangkap oleh Penguasa Romawi dan memberikan perintah kepada Polikarpus: “Angkatlah sumpah dan saya akan membebaskanmu. Hujatlah Kristus!”

Polikarpus pun berdiri dengan tegar.

Ia mengatakan kalimat terakhirnya yang terkenal, “Selama 86 tahun aku telah mengabdi kepada Kristus dan Ia tidak pernah menyakitiku.

Bagaimana aku dapat menghujat Raja [Kristus] yang telah menyelamatkanku?

Kasih Kristus telah mengilhami banyak orang untuk melakukan apa pun demi Kristus, bahkan dengan taruhan nyawa mereka!

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan bagaimana engkau mula-mula mengasihi Tuhan.

Sabtu, 3 Desember 2022

BANGSA-BANGSA YANG AKAN MENJADI UMATNYA

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

WAHYU 21:3-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi ketika Kemah Allah ada di tengah-tengah manusia?
  2. Apa saja yang Allah ciptakan menjadi baru?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jika kita membaca Alkitab dari Kitab Kejadian pasal 3 hingga peristiwa di Kitab Wahyu pasal 20, kita melihat bumi mengalami silih berganti kehadiran dosa dan kematian.

Tetapi di akhir pasal 20, Yohanes melihat Tuhan memberikan penghakiman terakhir atas Setan, membuang semua kejahatan ke dalam lautan api.

Pada saat itu, seluruh ciptaan akhirnya akan bebas dari segala kejahatan, dan selanjutnya adalah gambaran tentang bumi yang dibuat ulang dan dipulihkan.

Yohanes melihat langit baru dan bumi baru.

Para ahli teologia masih memperdebatkan apakah ini berarti bahwa semua ciptaan akan dihancurkan dan dibuat kembali, atau bahwa Tuhan akan mengkondisikan kembali ciptaan.

Apa pun penjelasan dari para ahli, namun Alkitab mencatat bahwa Yohanes melihat kota Yerusalem Baru turun ke bumi, “Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.”

Secara khusus, Yohanes mendengar suara dari takhta yang menyatakan bahwa “tidak ada lagi air mata, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:4).

Pada saat yang sama, Yohanes juga mendengar peringatan tentang dosa: “tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua. (Wahyu 21:8).

Ini semua adalah nubuatan akhir zaman. Akan datang era yang sama sekali baru.

Era bumi yang baru, langit yang baru.

Era Yerusalem Baru.

Era dimana umat percaya dari berbagai bangsa akan menjadi umat-Nya. Era dimana: “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.” (Wahyu 21:27)

Lalu apa yang harus dilakukan umat Allah di masa kini: berjaga-jaga, karena tidak seorang pun yang tahu kapan Yesus akan datang untuk yang kedua kali.

Tetapi seperti ilustrasi tentang gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh, hendaklah kita menjadi seperti gadis yang bijaksana: yang membawa pelita dan minyak dalam buli-buli mereka.

Maknanya: kita senantiasa hidup dalam terang dan hidup dipimpin oleh Roh Allah.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan bagaimana memahami apa yang akan terjadi di masa akhir zaman, akan membuat kita kuat dan semakin mengasihi Tuhan.

Jumat, 2 Desember 2022

PERJAMUAN TUHAN BAGI BANGSA-BANGSA

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 25:6-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah makna gunung Sion tempat perjamuan diadakan?
  2. Apakah makna bahwa Tuhan akan mengoyakkan kain perkabungan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kitab Yesaya pasal 24 adalah nubuatan tentang penghukuman di akhir zaman.

Dan Yesaya pasal 25 adalah nubuatan tentang kemuliaan Sion, Gereja Tuhan setelah masa penghukuman berakhir.

Yesaya 25:6  TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.

Kesulitan tidak akan berlangsung terus menerus.

Setelah masa sukar ketika penghukuman itu berlangsung, maka bagi mereka umat pemenang, Tuhan memberkati mereka dengan masakan yang bergemuk, masakan yang bergizi.

Ini juga bermakna tentang kelimpahan yang Tuhan anugerahkan.

Bagi kita yang percaya, maka hal ini juga bisa berlaku tanpa harus menunggu di akhir zaman.

Baik secara pribadi maupun dalam komunitas yang lebih luas.

Pandemi yang telah mengakibatkan kematian banyak orang di seluruh dunia, juga mengakibatkan kemunduran ekonomi, ditambah lagi dengan perang yang terjadi di Ukraina.

Itu semua telah mengakibatkan kesengsaraan bagi banyak orang di seluruh dunia.

Tetapi, Allah adalah Allah yang setia, Dialah tempat pengharapan bagi kita yang percaya.

Allah mampu membuat perbedaan bagi orang percaya dan yang belum percaya.

Allah juga mampu untuk memakai para pemimpin, sekali pun mereka belum percaya, untuk dipakai menjadi saluran berkat bagi umat Tuhan.

Ezra 5:13  Akan tetapi pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Babel, dikeluarkanlah perintah oleh raja Koresh untuk membangun rumah Allah ini.

Ya, Allah sanggup memakai raja negeri Babel, yaitu Koresh untuk menjadi berkat bagi rumah Allah.

Allah yang sama juga sanggup untuk memakai pemimpin bangsa, sekalipun mereka bukan orang percaya,  untuk menjadi berkat bagi bangsa dan negara dan kita umat percaya.

Saudara, dalam kelompok pemuridan doakan para pemimpin di negeri kita, agar mereka pada akhirnya akan mengenal Tuhan secara pribadi.

Kamis, 1 Desember 2022

BANGSA-BANGSA BERDUYUN KE RUMAH TUHAN

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MIKHA 4:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud dengan gunung rumah Tuhan?
  2. Apakah yang dimaksud dengan pengajaran keluar dari Sion?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kitab Mikha ditulis oleh nabi Mikha, salah seorang “nabi-nabi kecil” yang menulis kitab dalam Perjanjian Lama.

Ada 12 nabi kecil yang menulis Kitab, yang dalam Alkitab LAI dimulai dari Kitab Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, …. dan diakhiri oleh Kitab Maleakhi.

Tiga pasal pertama dalam Kitab Mikha berisi nubuatan tentang penghukuman, sedang pasal 4 dan 5 berisi tentang nubutan pengharapan: nubuat tentang janji pemulihan atas Israel, nubuat tentang kemuliaan Gereja yang akan datang.

Bagaimana Gunung Rumah Tuhan akan berdiri tegak, menjulang sehingga bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana.

Ya nubuatan ini akan terjadi di masa yang akan datang, penafsir Alkitab ada yang mengatakan bahwa nubuat ini akan tergenapi pada pemerintahan Kristus untuk masa seribu tahun kelak.

Lalu bagaimana dengan relevansinya dengan kehidupan saat ini.

Di masa dimana perang masih berkecamuk, sakit penyakit yang dipicu oleh virus telah mengakibatkan pandemi selama hampir tiga tahun terakhir ini.

Maka nubuatan Mikha tentang masa depan kemuliaan dan kedamaian bumi di bawah pemerintahan Kristus adalah hal yang menguatkan kita.

Pemenang akhir dari peperangan akhir zaman ini adalah Kristus.

Kristus sebagai Kepala dan Gereja sebagai Tubuh-Nya.

Gereja yang dimaksud adalah Tubuh Kristus atau kumpulan umat percaya, yaitu keluarga Allah yang dibangun di atas landasan batu yang hidup yaitu Yesus Kristus.

Mikha menubuatkan bagaimana bangsa-bangsa akan datang ke rumah Tuhan.

Artinya akan banyak orang, yang tadinya belum percaya, menjadi orang percaya, yang kemudian datang ke rumah Tuhan.

Ya akan ada kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, yang akan datang ke Rumah Tuhan.

Jadi hal relevan yang dapat kita lakukan di masa kini adalah memberitakan kabar baik bagi orang-orang yang saat ini belum percaya.

Karena nubuat itu pasti terjadi, bagaimana orang-orang yang saat ini belum percaya, sebagian dari mereka akan menjadi percaya.

Roma 10:14  Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang apa yang dapat kita kontribusikan dalam penggenapan nubuat Nabi Mikha ini.

Rabu, 30 November 2022

SEGALA BANGSA BERDIRI DI HADAPAN TAHTA ANAK DOMBA

Penulis : Aris Handoko
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

WAHYU 7:9-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah kumpulan besar orang yang berdiri di hadapan tahta Anak Domba?
  2. Apa yang diserukan oleh kumpulan besar ini?
  3. Apa yang layak untuk diterima oleh Allah selama-lamanya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Rencana dan kerinduan Allah adalah segala suku bangsa diselamatkan, dan suatu saat berdiri di hadapan tahta dan di hadapan Anak Domba untuk memberikan puji-pujian, kemuliaan, dan hikmat, dan syukur, dan hormat, dan kekuasaan, dan kekuatan bagi Allah sampai selama-lamanya.

Hari ini mungkin kita tidak terlalu terbayang bagaimana caranya segala suku bangsa menyembah Allah?

Bukankah masih banyak suku bangsa yang beraliran kepercayaan, animis, bahkan ateis.

Bukankah pada zaman akhir dinubuatkan bahwa kasih kebanyakan orang semakin dingin, makin banyak orang yang tidak lagi peduli agama.

Tetapi sesungguhnya Allah terus bekerja.

Di suatu tempat, ada orang-orang yang haus untuk mengenal Allah yang sejati, dan mereka mencari kebenaran.

Di tempat lain, ada orang-orang yang rela memberikan segala-galanya untuk Injil bisa sampai dan melihat sebanyak mungkin suku bangsa dimenangkan bagiNya.

Pertanyaannya, apakah kita menjadi bagian dari rencana besar Allah ini?

Terkadang kehidupan yang kita jalani membuat kita begitu terbiasa dengan segala yang ada.

Kita tidak lagi memikirkan hati Tuhan karena sibuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan menjalani rutinitas.

Injil adalah BERITA BAIK.

Kuasanya begitu dahsyat sehingga suku-suku bangsa yang tadinya kanibal dan berperang satu sama lain mengenal damai dan berubah gaya hidupnya.

Orang-orang yang tadinya tidak punya harapan menjadi berpengharapan.

Orang-orang yang tadinya punya karakter buruk jadi punya kerinduan untuk menjadi seperti Yesus.

Membayangkan bahwa suatu saat segala suku bangsa dipersatukan untuk memuliakan Tuhan adalah luar biasa.

Mulailah dengan membayangkan diri saudara sendiri ada di kumpulan tersebut.

Miliki kerinduan agar saudara berada di sana.

Kemudian renungkan, apa yang saudara ingin lakukan untuk menjadi bagian dari rencana Allah digenapi atas dunia ini?

Pernahkah saudara berpikir siapa yang bisa berdiri di hadapan tahta Anak Domba?

Cobalah membagikan mengapa saudara bisa berdiri di sana dan bagaimana supaya saudara mengalami janjiNya digenapi?

Selasa, 29 November 2022

ANAK DOMBA YANG LAYAK MENERIMA KEMULIAAN

Penulis : Aris Handoko
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

WAHYU 5:9-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Yesus layak menerima gulungan kitab dan membukanya?
  2. Siapakah yang telah dibeli bagi Allah dan diberi kuasa untuk menjadi imam dan raja?
  3. Apa yang diserukan dengan nyaring oleh para malaikat, mahluk dan tua-tua?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus dikenal juga sebagai “Anak Domba Allah”.

Yohanes pembaptis menyerukan dalam Yohanes 1:29 “Lihatlah, Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia.”

Anak domba merujuk kepada “Korban”.

Pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir, darah anak domba yang dioleskan di pintu meluputkan mereka dari kematian.

Domba juga menjadi korban penghapus dosa yang dipersembahkan setiap tahun di zaman dahulu.

Yesus adalah korban yang sempurna karena darahNya yang tertumpah menghapus dosa dunia.

Dengan darahNya Ia membayar lunas setiap suku bangsa untuk menjadi umatNya yang dikuduskan dan dilayakkan menghadap tahta Allah.

Akan terjadi pada waktunya di mana kemuliaan dinyatakan, maka seluruh penghuni Surga berseru, ”Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!”

Hari itu akan menjadi hari yang luar biasa agung dan penuh kemenangan.

Namun, sampai hari itu datang, mari kita bertekun untuk mengenal Dia dan menaatiNya karena Dia layak untuk menerima kemuliaan bukan hanya nanti tapi juga sekarang.

Lalu bagaimanakah kita bisa memberikan kemuliaan bagiNya dalam hidup sehari-hari kita?

Itu bisa terjadi ketika kita tidak lagi mencari pujian bagi diri sendiri, tapi menjadikan Dia sumber motivasi melakukan segala sesuatu.

Kita bekerja untuk Tuhan, belajar untuk Tuhan, mengurus anak untuk Tuhan, melayani untuk Tuhan, mengampuni karena Tuhan, berbuat baik karena Tuhan, dan segala aktivitas lainnya.

Menjadikan Yesus sebagai pusat hidup kita adalah suatu proses.

Kita perlu memastikan bahwa kita memulai langkah ini, yaitu proses memberikan segala kemuliaan bagiNya.

Mari berdoa agar selalu berada dalam anugerah untuk mengenal Dia lebih lagi setiap hari, hingga kemuliaan Tuhan dinyatakan dengan sempurna.

Diskusikanlah dengan pembimbing saudara bagaimana saudara bisa mempraktikkan hidup yang memuliakan Anak Domba Allah dalam sehari-hari?

Senin, 28 November 2022

HAKIM DI ANTARA BANGSA-BANGSA

Penulis : Aris Handoko
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 2:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi pada hari-hari terakhir?
  2. Mengapa segala bangsa datang berduyun-duyun ke rumah Tuhan?
  3. Siapa yang menjadi hakim antara bangsa-bangsa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Banyak orang tidak suka ketika mendengar kata “Penghakiman”.

Kita meragukan bahwa di dunia ini sungguh-sungguh ada penghakiman yang adil karena begitu banyak penyelewengan dan kepentingan diri sendiri.

Tetapi sekalipun penghakiman di dunia tidak selalu benar, ada satu HAKIM yang selalu benar dan penilaiannya dapat dipercaya.

KeadilanNya tidaklah relatif seperti keadilan menurut manusia.

Ada ajaran keliru yang menyatakan bahwa karena Allah adalah kasih, maka Ia tidak menghukum atau menghakimi.

Bayangkan, bagaimana jika seorang ibu yang mengasihi anaknya, tidak pernah menghukum mereka saat mereka berbuat salah karena “kasih”?

Bagaimana jika seorang guru melihat bullying yang dilakukan oleh murid-muridnya, tidak melakukan apapun karena “kasih”?

Kita perlu melihat penghakiman sebagai bentuk kasih Allah.

Ya, Yesus mati di kayu salib adalah untuk menggenapi hukum dan mengajar kita jalan-jalanNya supaya kita berjalan menempuhnya.

Yesaya menyatakan bahwa Allah menjadi hakim dan wasit di antara bangsa-bangsa.

Ia akan menyatakan siapa yang salah dan siapa yang benar. Ia akan mengungkapkan apa yang tersembunyi dalam hati manusia.

Jika kita mau belajar akan jalan-jalanNya dan hidup dalam anugrahNya, kita justru akan mencintai penghakimanNya bukan hanya nanti saat hari penghakiman akhir, tapi juga di saat sekarang kita menjalani hidup sehari-hari karena sesungguhnya penghakimanNya terus berlangsung.

Apakah saudara seringkali merasa kecewa ketika melihat atau mengalami ketidakadilan?

Mari kita mengingat bahwa Allah, Hakim yang adil itu bertahta.

Ia akan menyatakan keadilanNya pada waktunya.

Jangan biarkan kekecewaan merusak kita dan membuat kita penuh penghakiman terhadap orang lain.

Mari kita terus berjalan dalam kebenaran apapun yang terjadi.

Segala sesuatu akan dinyatakanNya pada waktunya.

Apakah ada ketidakadilan yang saudara rasakan hari ini?

Ceritakanlah dan diskusikan dengan rekan persekutuan saudara, lalu ingatlah janji dan perintah Tuhan yang berhubungan dengan hal tersebut!

Minggu, 27 November 2022

SEGALA LIDAH MENGAKU YESUS KRISTUS TUHAN

Penulis : Aris Handoko
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

FILIPI 2:8-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dilakukan oleh Yesus sebagai manusia?
  2. Mengapa Allah sangat meninggikan Yesus?
  3. Apa yang terjadi ketika nama Yesus ditinggikan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika kita berusaha menerangkan suatu hal kepada seseorang yang belum mengerti akan hal tersebut, kita seringkali melakukannya dengan cara “menurunkan” tingkat pemahaman atau pemikiran kita terlebih dahulu agar sama dengan orang tersebut, barulah kemudian dari sana kita bisa menjelaskannya dengan cara yang lebih mudah sesuai dengan tingkat pemahaman orang tersebut.

Hal ini sering terjadi saat kita mengajar anak-anak.

Kita berusaha memahami tingkat pemahaman mereka terlebih dahulu, barulah kemudian dari sana kita menjelaskan dengan bahasa yang lebih sederhana sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.

Intinya, kita harus “merendahkan diri” kita terlebih dahulu agar orang lain boleh mengerti.

Kira-kira seperti itulah yang Kristus lakukan bagi kita.

Tuhan semesta alam itu merendahkan diriNya serendah-rendahnya bagi kita, yaitu menjadi manusia.

Tuhan sampai menurunkan levelNya begitu jauh dengan mengosongkan diri, menjadi manusia bahkan menjadi hamba, dan mati, bahkan mati terhina di kayu salib.

Ia menanggalkan statusNya sebagai Tuhan untuk turun dan menjadi sama dengan kita.

Semuanya Ia lakukan semata-mata untuk menyelamatkan kita.

Saudara, saat kita memberitakan kabar baik itu kepada banyak orang, dimulai dari orang-orang terdekat kita dan berdoa agar Roh Kudus bekerja atas mereka, maka kemuliaanNya dinyatakan dan pada akhirnya, Filipi 2:11 itu tergenapi : “dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” Amin.

Maukah saudara mulai berdoa bagi orang-orang yang berdekatan dengan hidupmu?

Berikan dirimu untuk dipakai untuk memberitakan kasih dan pengampunanNya kepada mereka, dan menuntun mereka kepada Kristus.

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami urapan Tuhan dalam menyampaikan kabar baik!