ANAK DOMBA YANG LAYAK MENERIMA KEMULIAAN

Penulis : Aris Handoko
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

WAHYU 5:9-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Yesus layak menerima gulungan kitab dan membukanya?
  2. Siapakah yang telah dibeli bagi Allah dan diberi kuasa untuk menjadi imam dan raja?
  3. Apa yang diserukan dengan nyaring oleh para malaikat, mahluk dan tua-tua?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus dikenal juga sebagai “Anak Domba Allah”.

Yohanes pembaptis menyerukan dalam Yohanes 1:29 “Lihatlah, Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia.”

Anak domba merujuk kepada “Korban”.

Pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir, darah anak domba yang dioleskan di pintu meluputkan mereka dari kematian.

Domba juga menjadi korban penghapus dosa yang dipersembahkan setiap tahun di zaman dahulu.

Yesus adalah korban yang sempurna karena darahNya yang tertumpah menghapus dosa dunia.

Dengan darahNya Ia membayar lunas setiap suku bangsa untuk menjadi umatNya yang dikuduskan dan dilayakkan menghadap tahta Allah.

Akan terjadi pada waktunya di mana kemuliaan dinyatakan, maka seluruh penghuni Surga berseru, ”Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!”

Hari itu akan menjadi hari yang luar biasa agung dan penuh kemenangan.

Namun, sampai hari itu datang, mari kita bertekun untuk mengenal Dia dan menaatiNya karena Dia layak untuk menerima kemuliaan bukan hanya nanti tapi juga sekarang.

Lalu bagaimanakah kita bisa memberikan kemuliaan bagiNya dalam hidup sehari-hari kita?

Itu bisa terjadi ketika kita tidak lagi mencari pujian bagi diri sendiri, tapi menjadikan Dia sumber motivasi melakukan segala sesuatu.

Kita bekerja untuk Tuhan, belajar untuk Tuhan, mengurus anak untuk Tuhan, melayani untuk Tuhan, mengampuni karena Tuhan, berbuat baik karena Tuhan, dan segala aktivitas lainnya.

Menjadikan Yesus sebagai pusat hidup kita adalah suatu proses.

Kita perlu memastikan bahwa kita memulai langkah ini, yaitu proses memberikan segala kemuliaan bagiNya.

Mari berdoa agar selalu berada dalam anugerah untuk mengenal Dia lebih lagi setiap hari, hingga kemuliaan Tuhan dinyatakan dengan sempurna.

Diskusikanlah dengan pembimbing saudara bagaimana saudara bisa mempraktikkan hidup yang memuliakan Anak Domba Allah dalam sehari-hari?