Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 6:25.
Terhadap hal-hal apakah kita tidak boleh kuatir?
Jika demikian mengapa kita tidak boleh kuatir?
Bagaimana caranya agak kita tidak kuatir akan hidup kita, akan apa yang hendak kita makan, minum dan pakai?
Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat membutuhkan makanan, minuman, dan pakaian.
Namun Tuhan mengajarkan kepada kita agar kita tidak boleh kuatir dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Sebab jika kita hidup dalam kekuatiran maka kita tidak dapat menjalankan kehidupan sehari-hari dimana akan muncul ketakutan, kecemaran, karena kita tidak percaya kepada kasih dan kuasa Tuhan yang berdaulat atas seluruh kehidupan klta.
Jika demikian bagaimanakah agar kita tidak kuatir akan kebutuhan hidup kita?
Pertama-tama, kita harus fokus kepada Tuhan dan Firman-Nya, dengan demikian kita menjadi senantiasa memiliki kepercayaan yang penuh kepada Tuhan dan tidak berjalan dengan fakta-fakta yang ada tetapi berpegang terguh terhadap Firman Tuhan.
Seperti yang Firman Tuhan katakan dalam Yeremia 29:11”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Jika kita fokus kepada Tuhan dan Firman-Nya maka kita percaya bahwa Tuhanlah yang senantiasa memelihara kehidupan kita sehingga kita tidak perlu kuatir.
Yang kedua, kita harus menyatakan segala keinginan kita kepada Tuhan dalam doa dan permohonan. ”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (Filipi 4:6).
Hal tersebut kita lakukan sampai kita dimerdekakan dari kekuatiran dan dikuasai oleh damai sejahtera Tuhan.
”Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:7).
Tuhan senantiasa memerdekakan kita dari segala bentuk kekuatiran dalam kehidupan kita.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara senantiasa dimerdekakan oleh Tuhan dalam berbagai bentuk kekuatiran.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Roma 14:17.
Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman yang tidak kekal. Jadi soal apakah Kerajaan Allah itu?
Jika kita fokus kepada Kerajaan Allah secara benar maka kepada siapakah kita berkenan?
Dan apakah sikap orang lain terhadap kita jika kita fokus kepada Kerajaan Allah secara benar?
Kerajaan Allah adalah tentang pemerintahan Allah bagi dunia ini juga terhadap hidup kita.
Dimana Allah berdaulat dan memiliki seluruh kehidupan kita sehingga di dalamnya ada kekekalan dan tidak tergoncangkan, itulah sebabnya Tuhan menyatakan bahwa Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman yang tidak kekal sehingga kita tidak boleh fokus kepada makanan dan minuman.
Mengapa Tuhan memberi pernyataan agar kita tidak fokus kepada persoalan makanan dan minuman?
Karena harus kita akui bahwa seluruh manusia di muka bumi sangat membutuhkan kebutuhan kehidupan sehari-hari yaitu makanan dan minuman.
Bahkan ada banyak orang menjadi kuatir dan mengejarnya sehingga manusia mulai mencintai dunia ini dengan segala isinya termasuk di dalamnya adalah uang sehingga terjatuh ke dalam berbagai pencobaan dan dijerat oleh berbagai hawa nafsu yang hampa dan mencelakakan sehingga menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Itulah sebabnya Tuhan mengajarkan agar ktia fokus kepada Kerajaan Allah secara benar, bukan kepada makanan dan minuman dimana hal tersebut tidaklah kekal tetapi kepada kepada hal-hal yang kekal yaitu kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus, jadi kita harus hidup dan tinggal dalam kebenaran, hidup dalam damai sejahtera dan hidup dengan sukacita.
Dengan demikian kita harus hidup fokus kepada Yesus yang adalah kebenaran, sumber damai sejahtera dan sumber sukacita kita, sehingga kita tidak kuatir sedikit pun akan kebutuhan hidup sehari-hari dalam hal makanan dan minuman.
Caranya adalah dengan mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan segenap akal budi.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara tetap fokus kepada Kerajaan Allah secara benar.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang dimaksud dengan pemerintahan Allah?
Siapakah yang akan memerintah sebagai raja?
Apakah anak-anak Tuhan ditetapkan juga menjadi raja?
“Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: “Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” (Wahyu 11:15).
Saudara, memerintah sebagai raja adalah ketetapan Allah bagi kita semua, sebab Tuhan Yesus adalah Raja segala raja.
Allah memberikan kuasa kepada kita untuk memerintah.
Alkitab dimulai dengan perintah Allah kepada manusia pertama untuk berkuasa (menjadi raja) :
“Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26).
dan diakhiri dalam kitab Wahyu juga untuk memerintah sebagai raja.
“Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” (Wahyu 22:5).
Saudara, Allah menetapkan kita untuk berkuasa (memerintah sebagai raja) dalam kehidupan kita.
Setelah menerima anugerah kebenaran, kita memiliki kuasa memerintah atau kuasa kerajaan.
Ketika kita berbicara tentang menjadi raja, kita sedang berbicara tentang pengaruh.
Raja adalah orang yang mempengaruhi wilayah kekuasaannya.
Saudara, Allah ingin kita menjadi orang-orang yang berpengaruh (raja) dalam berbagai bidang kehidupan.
Bukan menjadi raja dengan kerajaan, istana, dan pasukan.
Allah ingin kita jadi orang yang mempengaruhi dunia dengan nilai-nilai sorga.
Allah ingin saudara menjadi orang yang berpengaruh dalam bidang politik, ekonomi dan bisnis, pendidikan, kesehatan, media, hiburan dan lainnya.
Tentu saja sesuai dengan talenta yang diberikan.
Allah tidak ingin kita menjadi orang yang dipengaruhi dunia ini, tetapi menjadi orang yang mempengaruhi dunia ini.
Kita mengenal istilah raja kuliner, raja band, raja musik, raja properti, raja jalanan dan raja-raja lainnya.
Mereka berpengaruh dalam bidangnya, oleh karena itu disebut raja.
Renungkanlah, apakah saudara sudah menjadi raja dalam hidup saudara?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang dimaksud dengan benih lalang?
Siapakah yang dimaksud dengan benih yang baik?
Apakah akhir kisah lalang dan benih yang baik itu?
“Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”(Matius 13:43).
Tuhan Yesus mengajarkan kerajaan Sorga dengan memberikan perumpamaan tentang lalang dan benih yang baik.
Perumpamaan itu disampaikan kepada orang banyak, Kemudian saat bersama murid-murid-Nya Yesus menjelaskan arti perumpamaan tersebut.
Dalam dunia ada dua benih yaitu benih dari Tuhan Yesus yaitu anak-anak Allah (diumpamakan benih gandum) dan anak-anak si jahat (yang diumpamakan lalang).
Sama seperti seorang menabur benih dan mengolahnya pasti mengharapkan dan menantikan saat untuk menuai.
Saat menuai gandum, yang diharapkan dan dikumpulkan hanya gandum, sedangkan lalang tidak diharapkan dan dibuang untuk dibakar.
Demikian juga kehidupan anak-anak Tuhan di bumi akan berakhir dan digantikan dalam kehidupan baru di langit baru bumi baru.
Saat itulah akan terlihat anak-anak Allah bercahaya dalam kerajaan Allah, sebaliknya lalang dibakar dalam perapian yang menyala-nyala.
Saudara, sebagai benih-benih Kristus di bumi, Allah menanam kita dengan maksud supaya kita menghasilkan buah yang akan di tuaiNya kelak.
Allah mengharapkan buah dari kehidupan anak-anak-Nya di bumi.
Yohanes 15:16 “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap…”
Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana supaya terus menerus berbuah
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah maksudnya penurut-penurut Allah?
Apakah maksudnya hidup dalam kasih?
Siapakah yang menjadi contoh hidup dalam kasih dan menjadi penurut Allah?
“Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.” (Efesus 5:1-2).
Paulus menasihati jemaat di Efesus untuk menjadi penurut Allah.
Dalam bahasa Yunani Perjanjian baru, kata penurut adalah mimētḗs (akar kata bahasa Inggris, mimic, “orang yang meniru, meniru”) – tepatnya, peniruan positif yang muncul dengan mengagumi pola yang ditetapkan oleh seseorang yang layak ditiru, yaitu seorang mentor yang memberikan contoh yang tepat, artinya adalah peniru (imitator).
Tentu saja dalam hal ini Paulus memerintahkan jemaat untuk terus menerus secara aktif berusaha meniru kehidupan Yesus.
Dari ayat di atas, ada dua hal yang menjadi perintah Rasul Paulus untuk meniru Yesus, yaitu : seperti anak-anak yang di kasihi Allah dan hidup dalam kasih seperti Yesus yang telah mengasihi.
Yang dimaksud dengan anak-anak terkasih adalah mereka yang secara pribadi terus mengalami kasih Allah yang tidak bersyarat itu.
Perintah yang berikut adalah untuk senantiasa hidup dalam kasih (Walk in love).
Saudara, orang-orang yang berusaha terus meneladani atau mencontoh hidup Yesus akan terus berusaha untuk mengalami kasih Allah dan hidup di dalam kasih Allah.
Dan mereka yang menjadi peniru-peniru Tuhan Yesus akan mendapat bagian dari kerajaan Allah.
Apakah yang dimaksud dengan mendapat bagian? Dalam bahasa Inggris menggunakan “inheritance” atau mendapatkan warisan.
Hanya orang-orang yang terus menerus berusaha meniru Yesus dan hidup dalam kasih-Nya akan mewarisi apa yang ada di dalam kerajaan Allah.
Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana caranya menjadi peniru-peniru Allah
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah syarat untuk melihat kerajaan Allah?
Apakah yang dimaksud dengan dilahirkan kembali?
Siapakah yang melahirkan barukan orang berdosa?
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 7:21).
Matius 7:21-23 yang menjadi renungan kita adalah bagian dari kotbah Yesus paling panjang dan paling berpengaruh, yaitu kita kenal dengan kotbah di Bukit.
Matius mencatat kotbah itu dalam 3 pasal, yaitu pasal 5 sampai dengan pasal 7.
Dalam Kitab Matius, istilah kerajaan Allah hanya ditulis beberapa kali, Matius lebih sering menggunakan istilah kerajaan sorga, walaupun memiliki esensi yang sama.
Matius sebagai seorang Yahudi dan menuliskan Injil Matius untuk orang Yahudi menghindari penggunaan kata Allah.
Buat orang Yahudi, tabu menggunakan kata Allah (YHWH).
Sementara dalam Lukas menggunakan kata Kerajaan Allah, karena memang ditujukan kepada orang-orang Yunani.
Syarat untuk masuk kerajaan Allah adalah ketaatan kepada kehendak Bapa.
Orang-orang yang taat kepada kehendak Bapa adalah orang-orang yang sudah percaya Yesus, dilahirkan kembali dan kemudian bertumbuh dalam ketaatan.
Seseorang yang belum lahir kembali tidak memiliki kekuatan untuk taat kepada kehendak Bapa.
Saudara, sangat mungkin orang yang belum dilahirkan kembali melayani Tuhan dan menggunakan nama Tuhan dalam doa-doanya.
Sejarah mencatat, Flavius Valerius Constantinus lahir pada 27 Februari 280 di Naissus (sekarang Serbia) dan besar di istana Nicomedia (sekarang Turki).
Dia adalah kaisar Romawi pertama yang memeluk agama Kristen sekaligus membuka jalan bagi perkembangan Kristen di Eropa.
Saat itu Kaisar menetapkan Kristen menjadi agama negara, sehingga banyak orang yang menjadi Kristen tanpa percaya kepada Yesus dengan sungguh-sungguh.
Itulah awal kegelapan gereja, dimana tidak perlu lagi ada penginjilan.
Generasi sesudahnya gereja dipimpin orang-orang yang tidak mengenal Yesus.
Yesus tidak lagi menjadi fokus gereja, karena digantikan tradisi agama yang dibangun manusia.
Saudara, ciri orang yang lahir baru adalah mereka suka melakukan kehendak Bapa atau taat kepada firman-Nya.
Dari buahnya-lah kita dapat menilai seseorang apakah percaya Yesus atau hanya sekedar beragama Kristen.
Diskusikan dengan pembimbingmu, apakah hubungan lahir baru dan ketaatan kepada kehendak Bapa.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah syarat untuk melihat kerajaan Allah?
Apakah yang dimaksud dengan dilahirkan kembali?
Siapakah yang melahirkan barukan orang berdosa?
“Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Yohanes 3:3,5).
Saudara, Nikodemus adalah seorang tokoh agama Yahudi bar-mazab Farisi.
Orang Farisi dalah kelompok yang menganggap diri mereka sebagai orang beragama yang saleh.
Nikodemus adalah orang Farisi yang sudah tua, mendatangi Tuhan Yesus pada malam hari, untuk menghindari rekan-rekannya dan mungkin supaya tidak terlihat umum.
Sebagai seorang yang sudah tua dan memiliki jabatan tinggi dalam agama Yahudi, tentu saja akan menjadi sorotan mendatangi seorang Rabi muda, bernama Yesus.
Rasa ingin tahunya yang sangat besar terhadap pengajaran Yesus yang didukung dengan banyak mujizat, membuat dia rela merendahkan diri bertanya kepada Rabi yang masih muda.
Perjumpaan dengan Tuhan Yesus mengubah sejarah hidup Nikodemus.
Seorang Farisi yang akhirnya percaya kepada Yesus sebagai Mesias.
Yohanes 3:16 yang sangat terkenal itu adalah bagian dari perkataan Yesus yang ditujukan pada Nikodemus saat mereka berdiskusi.
Kepercayaan Nikodemus kepada Tuhan Yesus ditunjukkan juga saat dia terlibat dalam proses penguburan Tuhan Yesus, seperti dicatat dalam Yohanes 19:39 “Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya”.
Saudara, proses dilahirkan kembali atau dilahir-barukan adalah proses yang supernatural dan dikerjakan oleh Roh Kudus pada setiap orang yang percaya kepada berita Injil.
Walaupun ada sebagian orang Kristen yang berpendapat, lahir baru itu terjadi sebelum orang percaya Yesus.
Hanya dengan proses lahir baru atau lahir kembali seseorang akan menjadi bagian dari Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah.
Sebagai warga kerajaan Allah, orang-orang Kristen harus memahami cara pemerintahan Allah bekerja.
Sama seperti kita tunduk kepada undang-undang dan seluruh peraturan yang mengatur kehidupan warga negara Indonesia, kita juga harus tunduk kepada peraturan dalam kerajaan Allah.
Jadi, saudara perlu tahu sistem kerajaan Allah dan hidup dalam sistem tersebut.
Semuanya itu ada di dalam Alkitab dan dalam tuntunan Roh Kudus.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya supaya memahami sistem kerajaan Allah.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dilambangkan oleh benih jatuh di pinggir jalan?
Apa yang dilambangkan dengan benih jatuh di tanah berbatu-batu?
Apa yang dilambangkan oleh benih yang jatuh diantara semak duri?
Apa yang dilambangkan oleh benih yang ditaburkan di tanah yang subur?
Saudara yang saya kasihi, Yesus bercerita tentang seorang penabur.
Dia menabur dan benih itu jatuh di berbagai macam tanah.
Ada yang jatuh di tepi jalan, ada yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ada yang jatuh diantara semak-semak, dan ada yang jatuh di tanah yang subur. Apa arti dari perumpamaan ini?
Matius 13:18-23“Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”
Jadi yang baik adalah kita menyiapkan hati kita sebagai tanah yang baik supaya ketika firman itu ditaburkan maka kita bisa menerimanya dan mengerti sehingga kita bisa melakukan firman itu lalu firman itu bisa tumbuh dengan baik dan bisa berbunga dan berbuah sampai berkali-kali lipat yaitu ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, bahkan ada yang bisa berbuah sampai seratus kali lipat.
Haleluya, Puji Tuhan. Amen!
Apa yang dapat kita lakukan supaya tanah hati kita menjadi tanah yang baik supaya bisa berbuah sampai seratus kali lipat!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa sebab Yesus sering mengajar lewat perumpamaan, dan bagi banyak orang sering terdengar istilah isi Alkitab tidak masuk akal, fiksi, dongeng?
Mengapa kepada kita dikaruniakan Roh Kudus, apa fungsinya Roh itu di dalam kita?
Apa yang dimaksud kepada yang mempunyai akan ditambahkan dan dari yang punya sedikit akan diambil?
Mengapa untuk mengetahui rahasia Kerajaan sorga itu mudah-mudah sukar, apa maksudnya?
Saudara, ketika seseorang dengan tulus, haus dan lapar akan kebenaran, maka Tuhan bisa di temui mereka dengan memperhatikan kekuatan dan kuasaNya melalui ciptaan-Nya.
Roma 1:19-24“Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.”
Saudara, ada orang-orang yang dari semula melihat ciptaan Tuhan menjadi kagum dan menghormati penciptaNya sehingga mereka menyembah pencipta langit dan bumi yang disebut dengan sebutan mulia dalam bahasa suku mereka seperti Debata Mulajadi Nabolon, Tuhan pencipta yang besar (mulia), Allah yang maha besar, Yahwe, Gusti nu agung, Tuhan Yang Maha Besar, Gusti Pangeran, dan lain-lain.
Semua sebutan itu karena kekaguman mereka terhadap ciptaan yang mereka lihat atau kekuatan dari kuasa yang mereka lihat di langit, sehingga mereka memuja dan menyembah penciptaNya dan ketika itu terjadi maka Tuhan mau menyatakan diriNya kepada makhluk ciptaan-Nya itu.
Roma 3:10-15“seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.”
Jadi Tuhanlah yang pertama menyatakan diriNya melalui ciptaanNya.
Manusia melihat kuasa dan keajaiban sehingga mereka kagum.
Ketika kekaguman itu, mereka nyatakan dengan menghormati penciptaNya, maka Allah pencipta langit dan bumi itu akan rela menyatakan diriNya melalui kunjungan malaikatNya seperti kepada Abram di Ur-Kasdim.
Kejadian 12:1-3“Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
Tuhan Allah menemui Abram.
Allah memilih Abram karena Tuhan berkenan kepadanya.
Mengapa Abram berkenan kepada Tuhan Allah? Karena ada hormat dan kekaguman kepada Allah yang timbul karena Abram mungkin mendengar cerita tentang Tuhan pencipta dari nenek moyangnya.
Ibrani 11:1“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Ibrani 11:6“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”
Roma 10:17“Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”
Ketika Tuhan menjumpai seseorang maka Tuhan bisa berfirman atau memerintah ataupun berjanji.
Apakah seseorang itu mau percaya? Apakah seseorang itu mau beriman akan apa yang dia dengar itu?
Ketika iman itu datang dan orang itu percaya akan firman atau janji ataupun perintah sehingga seseorang itu mau melakukan perintah Tuhan itu maka orang itu akan dibenarkan oleh Tuhan Allah dan kepercayaannya itu membuat Tuhan Allah berkenan kepadanya sehingga orang itu disebut kebenaran Allah seperti Abram yang kemudian diganti namanya menjadi Abraham.
Inilah rahasia kerajaan Allah yaitu Tuhan Allah membenarkan orang-orang yang beriman, orang-orang yang percaya kepada janji, firman ataupun perintah Tuhan yang dia mengerti.
Tuhan mau rela memperkenalkan diriNya bagi mereka yang haus akan Tuhan.
Dia mengajarkan perumpamaan kepada mereka yang pura-pura haus dan sangat tidak terbuka seperti kepada orang-orang munafik walaupun Tuhan tidak menolak orang yang datang kepadaNya.
Tuhan merahasiakan bahwa Kristus akan hadir di tengah-tengah manusia.
Hal itulah yang menyebabkan mengapa orang-orang Yahudi menolak Yesus.
Yesus dinubuatkan dari suku Yehuda, dan benar Dia lahir di Betlehem, Yehuda, namun dibesarkan di Nazareth, Galilea.
Karena Dia dibesarkan di Nazareth, Galilea, orang Yahudi berpikir bahwa Yesus bukanlah dari suku Yehuda.
Mereka menduga bahwa Yesus bukan dari keturunan Daud dari suku Yehuda karena dibesarkan di Nazareth yang berbeda nubuat tentang Mesias, Raja Israel yang akan datang memerintah Israel kelak.
Orang-orang Yahudi menolak Yesus karena Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat.
Yesus mengecam orang-orang farisi dan para ahli Taurat.
Oleh orang-orang farisi, Yesus disebut penyesat, kuasanya berasal dari belial, dan lain-lain sehingga sampai hari ini orang-orang Yahudi masih menolak Yesus sebagai Mesias.
Mereka masih menunggu kedatangan Mesiasnya mereka.
Yohanes 1:10-12“Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;”
Saudara, kita sangat beruntung bahwa kita telah mengenal dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat kita.
Kita mengenal Yesus melalui firman tertulis dan kita mendengar firman itu diberitakan sehingga kita bisa percaya bahwa Yesus Kristus itu telah datang dan Dia telah dikorbankan di atas kayu salib, mati, dikuburkan dan bangkit dari antara orang mati, kembali kepada Bapanya di sorga.
Yesus telah mengutus Roh Kudus sebagai penghibur, penolong, dan juga sebagai pengajar dan pemimpin bagi kita umatNya.
Kristus berada di tengah-tengah manusia. Saat ini Kristus tinggal di dalam hati kita oleh karena iman kita.
Efesus 3:17“sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.”
Inilah rahasia kerajaan sorga yang tersembunyi berabad-abad yaitu Kristus ada di tengah-tengah kita yaitu manusia.
Haleluya, Puji Tuhan. Amen!
Apa penyebab banyak orang tidak mengetahui rahasia kerajaan sorga?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa akibatnya bagi bangsa Israel ketika mereka tidak mengindahkan Firman Tuhan yang di sabdakan oleh nabi Musa?
Apa yang terjadi jika tidak mengindahkan firman Tuhan yang disampaikan oleh Yesus dan Roh Kudus?
Apa tujuan Tuhan untuk goncangan dahsyat yang mengoncangkan langit dan bumi?
Apakah Kerajaan yang tak tergoncangkan itu sudah datang atau masih akan datang kelak?
Saudara, ketika Daniel menafsirkan mimpi raja Nebukadnezar, Daniel menyampaikan suatu nubuatan yang akan terjadi pada masa akhir zaman kekaisaran yang menguasai dunia pada zaman itu.
Daniel 2:31-35”Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat. Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.”
Saudara, nubuatan ini telah terjadi ketika malam natal pertama di Betlehem.
Batu keil itu jatuh dan hadir di Betlehem ketika kekaisaran Roma menjadi penguasa di negeri Israel di Yudea.
Yesus hadir sebagai pemula dari patros.
Yesus hadir untuk menggenapi hukum Taurat agar ditemukan seorang anak manusia yang hidup tidak bercacat sehingga bisa memenuhi hewan kurban yang akan dikorbankan pada waktu paskah untuk memohon pengampunan dosa dunia ini.
Roma 5:18-19“Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.”
2 Korintus 5:21“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”
Saudara, Yesus adalah anak domba Allah yang akan dikorbankan sebagai korban penghapus dosa dan korban keselamatan.
Yesus adalah firman Allah yang menjadi manusia.
Yohanes 1:1“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
Yesus adalah Firman Allah yang menjadi manusia.
Dia adalah Allah, anak manusia benih dari perempuan yang akan bersetru dengan benih ular atau setan.
Kejadian 3:15“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Jadi Yesus adalah benih perempuan yang juga kemudian lahir dari seorang perawan yaitu gadis yang belum menikah lalu hamil dan melahirkan Yesus.
Malaikat Tuhan mnampakkan diri kepada Maria dan berpesan:
Lukas 1:30-33“Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
Jadi Yesus adalah batu kecil yang jatuh menimpa kaki patung itu.
Batu itu terus membangun Kerajaan Allah di bumi ini dari seorang diri selama 30 tahun.
Yesus membangun dengan mengkampanyekan Kerajaan Allah yang dimulai dengan memuridkan pengikutNya yang di rekrut seorang demi seorang pada mulanya, sehingga pada tiga tahun pelayananNya,
Dia memuridkan 500 orang yang percaya kepada-Nya.
Pada hari Pentakosta murid-muridNya menerima kuasa Roh Kudus dan mengkampanyekan kerajaan Allah dengan mengabarkan Injil keselamatan yaitu Injil Kasih Karunia atau Injil Kerajaan.
Batu kecil itu mulai membesar menjadi bukit, terus membesar dan akan memenuhi seluruh bumi dan Injil Kerajaan sehingga mencapai semua bangsa, suku dan bahasa.
Matius 24:14“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
Yesus sebagai batu kecil itu menjadi suatu Kerajaan Allah di bumi ini, dan inilah yang Yesus katakan:
Matius 16:18-19“Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”
Pengabaran Injil dan pemuridan merupakan perintah agung Kristus:
Matius 28:18-20“Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Pembentukan kerajaan yang tidak tergoncangkan itu sudah di mulai sejak Yesus lahir di Betlehem.
Yesus menggenapi hukum Taurat selama tiga puluh tahun.
Dalam tiga tahun, Dia mulai mengajarkan dan mengkampanyekan Kerajaan Allah, memperagakan kasih kepada BapaNya, meluruskan hukum Taurat dan memperagakan kasih dalam kebenaran juga kebenaran dalam kasih.
Namun Dia mendapatkan penolakan oleh kaum Israel sendiri sehingga Dia, Yesus dianggap penghianat dan penyesat oleh kaum farisi dan ahli Taurat.
Tuduhan itulah yang membawa Yesus ke atas kayu salib.
Dia mati, dikuburkan dan pada hari yang ketiga bangkit dari kematian dan naik ke Sorga.
Dari sorga, Dia mengutus Roh Kudus untuk menyertai murid-muridNya untuk meneruskan pelebaran kerajaan Allah yaitu kerajaan yang tidak tergoncangkan pada hari akhir, dimana Tuhan akan menggoncangkan tidak saja bumi, langitpun akan digoncangkan.
Goncangan itu dibuat oleh Allah supaya Dunia tahu ada kerajaan yang tak tergoncangkan di dunia ini yaitu kerajaan Allah yang akan dipimpin oleh Yesus Kristus.
Haleluya, Puji Tuhan. Amen!
Mengapa banyak orang sering mencela pengabaran Injil dengan Kristenisasi? Apa yang menjadi persoalan sebenarnya dalam pemberitaan Injil? Mengapa jadi banyak orang menolak pengabaran Injil ini?