Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa Gideon mengirik gandum di tempat pemerasan anggur?
Mengapa malaikat memanggil Gideon sebagai pahlawan yang gagah berani?
Apakah arti nama Gideon?
“Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.” (Hakim-hakim 6:11-12).
Saudara, setiap kali bangsa Israel berpaling dari Allah dan menyembah allah lain, mereka mengalami penderitaan dan diserahkan kepada bangsa-bangsa lain.
Namun saat mereka menderita dan berseru kepada Allah, Allah akan mengirimkan hamba-hambaNya untuk membebaskan bangsa Israel.
Dalam masa Gideon, Israel sedang dijajah Midian karena mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada baal.
Gideon berasal dari kaum yang paling kecil di antara suku Manasye dan dia adalah seorang yang paling muda di antara kaum keluarganya.
Gideon sedang mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur karena takut kepada bangsa Midian yang menjajah orang Israel.
Nama Gideon sendiri memiliki arti menebang.
Kemudian Gideon diberikan nama Yerubaal oleh orang-orang Israel karena dialah merobohkan mezbah Baal dan karena ia telah menebang tiang berhala.
Gideon melakukan perintah Tuhan: “Ambillah seekor lembu jantan kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya” (Hakim-hakim 6:25).
Saudara, saat Allah memanggil Gideon untuk menjadi Hakim bangsa Israel, Allah mengubahkan Gideon dari seorang muda yang merasa kecil (lemah dan takut) menjadi seorang pahlawan gagah berani.
Sebelum Tuhan memakai kita, Tuhan akan mengubah cara pandang kita tentang siapa kita bersama dengan Allah.
Tanpa Allah kita lemah, tetapi bersama dengan Allah kita adalah pahlawan yang gagah berani.
Diskusikan dengan pembimbingmu, bagaimana membangun cara pandang sebagai pahlawan yang gagah berani.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah Kerajaan Allah berkasa atas segala sesuatu dalam hidupmu?
Siapakah yang disebut sebagai pahlawan-pahlawan perkasa?
Apakah yang dilakukan para pahlawan perkasa tersebut?
“Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya”. (Mazmur 103:20).
Alkitab menggunakan kata pahlawan untuk malaikat-malaikat-Nya.
Mereka disebut pahlawan karena mereka melaksanakan firman-Nya.
Malaikat diciptakan Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya.
Malaikat berarti utusan Allah atau pembawa pesan Allah.
Malaikat disebut pahlawan yang perkasa atau dalam Bahasa aslinya gibbor.
Salah satu gelar Allah adalah Allah yang perkasa (El Gibbor).
Allah perkasa yang mengutus malaikat yang perkasa untuk melaksanakan kehendak-Nya.
Perbedaan antara malaikat dan manusia.
Walaupun malaikat adalah makhluk mulia, Alkitab menjelaskan bahwa mereka berbeda dengan manusia dalam beberapa hal.
Allah tidak disebut “Bapa” oleh malaikat-malaikat kudus, karena mereka tidak pernah berdosa dan tidak perlu ditebus.
Tentu pula dengan malaikat-malaikat yang jatuh tidak dapat memanggil Allah “Bapa” karena mereka pun tidak dapat ditebus.
Inilah salah satu hal yang paling rahasia di dalam Alkitab perbedaan malaikat dan manusia.
Untuk manusia, Bapa di sorga menyediakan keselamatan untuk manusia yang jatuh, tetapi Ia tidak menyediakan keselamatan untuk malaikat-malaikat yang jatuh.
Saudara, Karena Allah kita adalah Allah perkasa, kita sebagai anak-anak-Nya juga memiliki keperkasaan Allah di dalam kita.
Ketika kita taat kepada firman Allah, mendengar dan melakukannya, kita juga disebut pahlawan oleh Allah.
Allah yang memberikan kesanggupan untuk kita melakukan firman-Nya.
Allah yang memberikan kesanggupan kita menjadi pahlawan yang gagah berani.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya keperkasaan Allah nyata melalui hidup kita.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa sebab seluruh penduduk negeri gemetar?
Apa yang belum pernah ada dan tidak akan ada lagi pada zaman yang akan datang yang saat itu terjadi di Israel, sebagai hukuman Tuhan?
Apa yang menyebabkan Taman Eden berubah menjadi padang gurun?
Apakah sebenarnya pasukan Tuhan ini, rupanya seperti kuda dan seperti kuda balapan mereka berlari ? (Lihat juga Yoel 1:3-7)
Saudara, karena dosa maka umat Israel mengalami hukuman yang Tuhan lakukan melalui adanya hama belalang.
Hama belalang ini merupakan hama belalang yang terbesar selama Israel ada dan belum pernah ada sebesar ini dan tidak akan ada lagi setelah ini.
Demikian firman Tuhan katakan dalam:
Yoel 2:2”suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang.”
Hal ini terjadi karena bangsa Israel tidak mau menaati dan menuruti Tuhan.
Malapetaka yang sangat dahsyat ini sengaja Tuhan buat dengan tujuan supaya para pemimpin bangsa itu sadar akan segala kejahatan mereka yang sangat menyakitkan hati Tuhan.
Tuhan ingin agar bangsa Israel dan seluruh pemimpin agama maupun pemimpin pemerintahan Israel menyadari kejahatan yang telah terjadi pada umat Tuhan.
Para pemimpin agama maupun pemimpin pemerintahan menjadi sadar bahwa mereka melakukan kejahatan dan membangkitkan kecemburuan dan kemarahan Tuhan karena mereka menyembah allah asing.
Mereka menyembah berhala yang sama sekali tidak memiliki kuasa atau apapun, allah yang miskin buta dan tuli itulah yang mereka sembah, sehingga Tuhan Allah itu sangat murka atas umat-Nya.
Dengan petaka ini, Tuhan mau supaya para pemimpin umat dan imam-imam mau merendahkan diri.
Tuhan menginginkan agar umat-Nya dan para pemimpin bangsa Israel mau berpuasa merendahkan diri seperti yang Firman Tuhan anjurkan dalam:
2 Tawarikh 7:14”dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”
Nabi Yoel menyampaikan keinginan Tuhan bagi bangsa itu seperti ditulis dalam:
Yoel 1:13-14”Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan. Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.”
Yoel 2:12-14”Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.”
Dalam hukuman ini, Tuhan menggunakan bangsa belalang yang sangat ganas untuk menghabisi semua tanaman di Israel, bahkan Tuhan juga menggunakan api karena murka-Nya sudah sangat memuncak terhadap bangsa pilihan-Nya itu.
Seorang mengatakan bahwa ini bukan hanya belalang dengan jenis-jenisnya, tetapi mengikuti daur hidup belalang.
Namun karena jumlahnya sangat banyak, maka daya rusaknya sangat dahsyat sehingga akibatnya membuat bangsa itu benar-benar sengsara:
Yoel 1:6-7”Sebab maju menyerang negeriku suatu bangsa yang kuat dan tidak terbilang banyaknya; giginya bagaikan gigi singa, dan taringnya bagaikan taring singa betina. Telah dibuatnya pohon anggurku menjadi musnah, dan pohon araku menjadi buntung; dikelupasnya kulitnya sama sekali dan dilemparkannya, sehingga carang-carangnya menjadi putih.”
Yoel 1:10-12”Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis. Para petani menjadi malu, tukang-tukang kebun anggur meratap karena gandum dan karena jelai, sebab sudah musnah panen ladang. Pohon anggur sudah kering dan pohon ara sudah merana; pohon delima, juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di padang sudah mengering. Sungguh, kegirangan melayu dari antara anak-anak manusia.”
Kerugian yang sangat besar terjadi pada bangsa Israel, karena semua bahan makanan tidak bisa lagi di panen.
Tuhan pakai bangsa belalang untuk mengajar dan membuka mata umat-Nya, supaya mereka bisa berbalik kepada Tuhan.
Bangsa belalang menjadi pasukan dan pelaksana Firman Allah, yang dipakai untuk menghukum umat-Nya.
Hal ini tidak mungkin dibuat lagi oleh Tuhan pada masa yang akan datang.
Tuhan melakukan ini pada masa perjanjian Lama dimana berlaku hukum taurat Tuhan yaitu jika engkau taat akan Ku berkati, tidak taat akan dilaknat.
Pada masa perjanjian Baru, maka berlakulah hukum Kasih Karunia, dimana Tuhan tidak akan murka lagi kepada umat-Nya.
Roma 8:1-2”Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”
Pada saat ini, tidak diperlukan lagi hukum seperti dulu karena Tuhan sekarang menganugerahkan Roh Kudus untuk mendiami hati orang percaya.
Roh Kudus itu menjadikan umat Tuhan saat ini dengan rela menaati firman Tuhan sebagai pelaku Firman.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Mengapa banyak orang percaya yang sudah lahir baru tapi tidak menaati firman Tuhan? Mengapa mereka tidak melakukan amanat agung Kristus?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Mengapa harus menggunakan selengkap senjata Allah?
Apa yang menjadi ikat pinggang, supaya bisa berdiri tegap?
Apa yang menjadi baju zirah sebagai pelindung bagi tubuh kita?
Sebagai apa disebutkn kerelaan pemberitaan Injil?
Saudara yang kekasih, peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, melainkan melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Kita tidak dapat melihat musuh kita secara langsung.
Oleh karena itu, kita harus rela dipimpin dan dikendalikan oleh Roh Kudus dalam peperangan Rohani yang kita alami atau kita lakukan.
Peperangan rohani itu merupakan peperangan yang terus menerus terjadi.
Walaupun dari pihak lawan tidak ada gencatan senjata, sadar atau tidak peperangan itu terus berjalan.
Kita sadar atau tidur, setan terus melakukan perang terhadap kita, dia terus menerus berusaha mengalahkan kita.
Peperangan yang setan lakukan adalah bagaimana dia terus berusaha untuk mengerjakan tujuan setan atau iblis.
Yesus pernah berkata bahwa iblis itu adalah si pencuri yang selalu ingin mencuri:
Yohanes 10:10”Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”
Iblis selalu bertujuan untuk mencuri sukacita, kedamaian, ketenangan, kesehatan bahkan dia mau membunuh kita kalau ada kesempatan.
Setan selalu mencari kesempatan untuk mencuri dan membunuh.
Ia juga berencana untuk membinasakan kita, walaupun itu sesuatu yang mustahil, bahkan tidak mungkin. Setan selalu berusaha berdusta, menggunakan tipu daya dan penyesatan supaya orang percaya menjadi kehilangan sukacita dan damai sejahtera.
Ia terus berusaha supaya kita stres dan menjadi sakit.
Dalam kesakitan kita, dia terus berusaha dengan tipu dayanya untuk membunuh kita.
Ketika setan menyerang kita maka perbendaharaan firman Tuhan atau pengetahuan akan firman Tuhan sangat perlu supaya kita tidak tertipu karena dia sering datang dengan kebohongan atau tipu daya.
Tipu daya setan harus dihadapi dengan perbendaharaan firman Tuhan supaya dia tidak bisa menipu kita.
Tipuan setan sering mendatangkan kekuatiran, kebimbangan bahkan ketakutan.
Kekuatiran atau kebimbangan menyebabkan kita lemah dan setan akan terus menekan kita supaya kita stres, tertekan, tertuduh, bahkan sampai depresi.
Dalam keadaan seperti ini, mungkin kita sudah terkena sakit penyakit, berupa sakit maag, hipertensi atau penyakit lain yang gampang menyerang kita.
Oleh karena itu, rasul Petrus pernah berkata:
1 Petrus 5:8”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”
Saudara, kalau kita sadar maka kita bisa dengan mudah mengalahkan musuh kita dengan menggunakan perisai Iman dan pedang Roh sehingga musuh akan dapat dihalau.
Kita harus tetap waspada karena setan selalu menunggu kesempatan dan mencari kesempatan untuk menyerang kita lagi pada saat kita sedang tidak waspada.
Oleh karena itu, kita diminta harus terus waspada.
Ketika kita kurang waspada maka setan akan menyerang dan menuduh kita sehingga kita terkena panah api si jahat yang membuat kita menjadi kuatir atau takut.
Maka kita perlu kembali bersekutu dengan Tuhan melalui doa atau merenungkan Firman Tuhan sehingga terbentuk perisai Iman.
1 Petrus 5:7”Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
1 Petrus 5:9”Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”
Ketika kita melawan setan dengan perisai Iman, maka serangan setan bisa dihalau. Namun kita harus tetap waspada, karena setan itu ulet dan menunggu waktu yang baik untuk kembali menyerang:
Lukas 4:13”Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.”
Iblis selalu menunggu atau mencari waktu yang baik untuk kembali menyerang.
Oleh karena itu, kita harus tetap waspada dan menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Mengapa banyak anak-anak Tuhan yang sudah lahir baru masih jatuh bangun dalam dosa?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang menjadikan kita kuat?
Mengapa harus menggunakan senjata Allah?
Mengapa harus menggunakan selengkap senjata Allah?
Siapa yang menjadi musuh kita dalam peperangan Rohani ini?
Saudara, perjuangan kita bukan melawan darah dan daging artinya peperangan kita bukan melawan manusia, bangsa atau sejenisnya.
Tetapi peperangan kita melawan penguasa-penguasa, pemerintah-pemerintah dan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Struktur pemerintahan iblis dibuat begitu rupa karena iblis tidak maha hadir, sangat berbeda dengan Tuhan, yang maha hadir (omnipresent).
Kehadiran Tuhan merupakan suatu potensi yang sangat menguntungkan bagi kita orang percaya yang bergantung kepada Tuhan.
Dalam peperangan Rohani yang terjadi, sejak Yesus mengalahkan iblis di kayu salib, maka setiap orang percaya bisa lepas dari tawanan iblis dan bahkan bisa berbalik memerangi dia.
Iblis tidak pernah melakukan gencatan senjata dengan Tuhan.
Peperangan berlangsung terus menerus.
Iblis sangat baik menggunakan tipu daya untuk menghadapi orang percaya, terutama anak-anak Tuhan yang belum bertumbuh dan yang belum banyak belajar Firman Tuhan.
Oleh karena itu, mari kita periksa apa yang diperlukan untuk kita dapat melakukan peperangan melawan iblis.
Efesus 6:13-18”Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,”
Sering sekali iblis dengan mudah bisa mengalahkan anak-anak Tuhan ketika dia menuduh dan membohongi anak-anak Tuhan yang tidak mengerti kuasa Tuhan dan firman Tuhan.
Ketika seorang anak Tuhan membaca firman Tuhan yang Yesus sendiri mengatakannya:
Matius 5:20”Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”
Kalau kita tidak mengerti dan tidak membaca Firman Allah yang ada dari pernyataan Yesus juga di kitab lain, hati kita akan tertuduh, kita merasa galau, ada kekuatiran dan ketakutan, sehingga iblis bisa menipu kita.
Padahal di tempat lain kalau kita baca ada pernyataan Yesus menilai bahwa kehidupan orang-orang Farisi itu sangat buruk prakteknya sehingga Yesus mengatakan perkataan-Nya di kitab yang lain.
Markus 12:38-40”Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.”
Dari pernyataan-pernyataan Tuhan ini, maka kita tahu bahwa hidup keagamaan orang Farisi begitu munafiknya. Kita tidak perlu tertuduh dan menjadi takut karena ukuran yang Yesus pakai adalah hidup keagamaan orang munafik.
Sementara, kita hidup dalam kasih karunia Bapa, ketika kita percaya maka janji Yesus yaitu kita akan menikmati hidup yang kekal.
Jika kita mengerti firman Allah dan mengerti kuasa Allah, maka kita tidak akan ditipu oleh iblis, sehingga kita bisa mengalahkan tipu daya setan.
Kita bisa memenangkan peperangan Rohani terhadap setan, karena setan sebenarnya sudah tidak memiliki senjata yang mematikan lagi karena dia telah dilucuti oleh Yesus ketika Yesus bangkit dari kubur-Nya.
Yesus telah menang terhadap setan dan kemenangan Yesus menjadi sumber kemenangan kita.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah.
Mari kita melakukan peperangan Rohani dengan mengabarkan Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang dapat dan sanggup menyelamatkan orang.
Saudara, peperangan kita bukan peperangan untuk merebut kemenangan, tapi menjaga supaya kemenangan itu tetap ada pada kita.
Kita mempertahankan kemenangan. Karena rasul Paulus mengatakan:
Roma 8:37”Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”
1 Korintus 15:55-57”Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Saudara, karena kemenangan Kristus, maka kita menjadi pemenang, karena kita menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Apa yang menyebabkan banyak anak-anak Tuhan jadi pecundang?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang menyebabkan seseorang menyanyi memuji Tuhan?
Siapa yang menjadi sumber kekuatan, inspirasi membuat Mazmur dan sumber keselamatan?
Mengapa Musa menyatakan bahwa Tuhan itu adalah pahlawan perang?
Siapakah nama Tuhan itu?
Saudara, ketika Musa bertanya kepada Tuhan, siapakah nama-Mu? Supaya aku bisa memberi jawab kalau orang-orang sebangsaku bertanya tentang nama-Mu?
Keluaran 3:13-15 ”Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? –apakah yang harus kujawab kepada mereka?” Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.”
Apakah Allah menyebutkan nama-Nya? Tuhan tidak menyebutkan nama-Nya karena Dia adalah Allah.
Dia memiliki sebutan, tapi tidak memberitahukan nama-Nya karena memang Tuhan Allah tidak mau dibatasi oleh apapun, sehingga Dia tidak memiliki nama. Dia menyatakan diri-Nya sebagai Aku adalah Aku.
Itulah yang disebut sebagai sebutan Yahwe itu. Bukan nama tapi sebutan, sama dengan Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
Sebagai Allah yang maha agung dan tak berbatas, Dia juga tidak bisa didefinisikan, itulah Allah Bapa kita.
Musa mengatakan bahwa Allah itu pahlawan perang dan nyata bahwa Dia adalah pahlawan perang yang berperang melawan orang Mesir, menghabisi tentara Firaun dan membenamkan semua tentara Mesir, sehingga orang Israel bisa lolos ketika menyeberang laut kolsom.
Firaun adalah raja yang besar sedangkan Israel hanyalah para budak dan bukan tentara.
Allah juga pernah menjadi pahlawan perang ketika orang Israel melawan orang Amalek dan Musa menuliskan suatu pernyataan:
Keluaran 17:15-16”Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: “Tuhanlah panji-panjiku!” Ia berkata: “Tangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun.”
Ketika orang Israel di terror oleh raja Asyur dan Hizkia raja Israel berdoa kepada Tuhan, maka Allah menjadi pahlawan perang bagi Israel:
2 Raja-raja 19:35”Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!”
Ketika Allah berperang bagi orang Israel maka malaikat Tuhan berperang melawan musuh-musuh Israel.
Ketika Israel mengalahkan kota Yerikho, nyata sekali bagaimana Allah bertindak sebagai pahlawan perang:
Yosua 6:2”Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.”
Yosua 6:15-16“Tetapi pada hari yang ketujuh mereka bangun pagi-pagi, ketika fajar menyingsing, dan mengelilingi kota tujuh kali dengan cara yang sama; hanya pada hari itu mereka mengelilingi kota itu tujuh kali. Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu!”
Yosua 6:20”Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu.”
Jika pada masa perjanjian Lama, Tuhan Allah tampil sebagai pahlawan perang. Bagaimana Allah pada zaman perjanjian Baru atau pada zaman Kasih Karunia ini?
Rasul Paulus menyatakan dalam Kitab yang ditulisnya:
Roma 8:31”Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”
Roma 8:37”Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”
1 Korintus 15:57”Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Dari pernyataan Rasul Paulus ini, kita ketahui bahwa kemenangan yang kita dapat diberikan sebagai hadiah karena Tuhan, Bapa kita sangat mengasihi kita.
Oleh Kristus Tuhan yang telah menang, Tuhan Allah, Bapa kita adalah pahlawan perang!
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Mengapa banyak anak-anak Tuhan yang mengalami kekalahan-kekalahan dalam hidupnya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Roh apa yang dikaruniakan kepada kita?
Untuk apa kita tidak perlu malu?
Dengan panggilan apa kita dipanggil?
Apa dasar mengapa kita dipilih dan dipanggil?
Kapan anugerah kasih karunia ditetapkan untuk diberikan kepada manusia, dengan apa itu di wujudkan?
Saudara yang kekasih, oleh kasih karunia Bapa, kita telah dipilih-Nya didalam Kristus sebelum dunia dijadikan:
Efesus 1:4-5”Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya”
Oleh kasih karunia itu, kita telah mendapatkan anugerah yang dijanjikan kepada Abraham, yaitu Roh Kudus yang dijanjikan.
Oleh Roh Kudus itulah, kita diajar dan diperlengkapi-Nya, supaya kita benar-benar menjadi anak yang kekasih dari Bapa segala ciptaan.
Bapa berinisiatif supaya anak-anak manusia kembali menjadi gambar dari diri-Nya.
Karena itu, maka Bapa menganugerahkan Roh Kudus kepada orang percaya supaya manusia yang telah mati oleh dosa, dibangkitkan dan dijadikan menjadi serupa dengan sang anak Allah, Yesus Kristus.
Oleh karena itu, Roh Kudus menghidupkan kita dan membentuk kita menjadi manusia baru dengan tujuan supaya kita dibentuk dan dijadikan manusia baru sehingga kita memiliki buah Roh Kudus.
Melalui kehidupan baru dan buah Roh Kudus, maka orang-orang disekitar kita akan mengenal kita sebagai orang percaya, pengikut Kristus ataupun menjadi murid-murid Yesus Kristus.
Karena itu, Yesus memerintahkan kita untuk bersaksi dan memberitakan Injil kerajaan. Perintah itu dikenal sebagai Amanat Agung.
Saudara, rasul Paulus menghimbau supaya kita jangan malu untuk bersaksi dan tidak malu untuk memberitakan Injil Kristus.
Roh Kudus telah dianugerahkan kepada kita supaya kita mendapatkan tuntunan dan pengajaran agar kita juga diberi keberanian untuk bersaksi.
Sebagai saksi Kristus, maka alangkah baiknya hidup kita sudah mengalami buah-buah Roh Kudus agar orang tidak tersandung ketika mereka melihat kehidupan kita yang lama masih sangat jelas terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari.
Untuk itulah, Bapa menganugerahkan Roh Kudus yang dapat memberi kita kuasa untuk bersaksi dan juga untuk mengajari kita akan segala sesuatu. Yesus berkata:
Yohanes 14:26”tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Roh Kudus merupakan anugerah Bapa yang telah dijanjikan-Nya kepada Abraham dan melalui nabi-nabiNya juga telah menyatakan janji itu berulang-ulang, bahkan Bapa berjanji melalui nabi-nabiNya kepada manusia pada zaman akhir melalui nabi Yoel.
Yoel 2:28-29”Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.”
Saudara, pencurahan Roh Kudus itu terus berlangsung hingga semua manusia bisa mengalami pencurahan itu.
Siapakah yang bisa mengalami pencurahan Roh Kudus itu? Roh Kudus hanya akan dinikmati oleh orang yang percaya kepada Yesus Kristus.
Yesus pernah berkata bahwa:
Yohanes 14:16-17”Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”
Saudara, itulah sebabnya mengapa Yesus memberi amanat agung-Nya, supaya semua orang yang menerima Roh Kudus adalah orang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia.
Jadi, kalau orang tidak percaya maka mereka tidak akan dihinggapi oleh Roh Kudus. Setiap orang percaya kepada Yesus akan mendapat anugerah Roh Kudus:
Efesus 1:13-14“Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”
Jadi saudara, mari kita berdoa supaya kepada kita diberikan belas kasihan Bapa, sehingga kita diberikan hati yang rela dan tidak malu untuk bersaksi dan menyatakan Iman kita kepada dunia ini supaya orang percaya dan beroleh Roh Kudus.
Roh Kudus yang akan mengurapi mereka sehingga seluruh janji Bapa yang dinyatakan Yoel terus berlangsung sampai kesudahan alam.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Apa sebab banyak anak-anak Tuhan tidak bersaksi dan juga tidak memberitakan Injil?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dikatakan oleh penulis Kitab Ibrani, kalau dia menuliskan tentang banyak nabi dan hamba-hamba Tuhan pada masa lalu yang hidup oleh iman mereka?
Adakah ibu-ibu yang oleh karena iman, mereka menerima kebangkitan anaknya yang telah mati?
Siapa di antara orang yang hidup oleh iman itu harus dipenjarakan?
Apa yang dialami oleh Daud karena ia beriman kepada Yehova?
Mengapa dunia ini tidak layak bagi mereka yang hidup oleh iman sehingga mereka harus hidup terpencil di tempat-tempat yang tidak layak ditempati?
Saudara, penulis Ibrani mendefinisikan tentang Iman dan menuliskan banyak kesaksian tentang orang-orang beriman dalam Kitab Ibrani, diantaranya:
Ibrani 11:1”Iman adalah dasar dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Ibrani 11:2 ”Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.”
Ibrani 11:6”Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia”
Jadi nenek moyang orang percaya oleh iman berjalan dengan Tuhan Yehova dahulu dalam perjanjian lama.
Begitu juga kita sekarang orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus hidup dalam firman kebenaran, janji-janji Allah yang kita percayai, kita ikuti dan kerjakan dalam hidup kita oleh iman dan kepercayaan kita.
Abraham, oleh imannya, berkenan kepada Allah dan menjadi sahabat Allah.
Dia menjadi saksi bagi Yehova dengan membangun mezbah di samping rumahnya.
Pada waktu tertentu, dia mengorbankan hewan sembelihan sebagai korbannya dan melalui korban-korban itu, tetangganya atau orang-orang di sekitarnya tahu bahwa Abraham adalah seorang penyembah yang terlihat melalui korban-korban hewan yang disembelih dan dibakar diatas mezbah yang ada di sekitar kemah kediamannya.
Melalui penyembahannya, orang melihat kesaksian Abraham bahwa dia beriman kepada Yehova, Allah yang menciptakan langit dan bumi.
Dia tidak menyembah pohon, api, tentara langit, bintang atau bulan, sebagaimana orang-orang di sekitarnya seperti keluarganya di Ur-kasdim.
Abraham rela menderita untuk menaati Tuhan Allah, pencipta semesta.
Abraham harus keluar dari rumah keluarganya pergi menuju tempat yang dia tidak ketahui.
Ur-Kasdim pada waktu itu adalah kota yang sangat baik.
Menurut penelitian sejarah, pada saat itu di kota itu sudah ada perpustakaan.
Suatu tanda bahwa kota yang ditinggalkan oleh Abraham bukan kota kecil.
Abraham adalah seorang saudagar kaya ketika dia harus meninggalkan kota kelahiran dan keluarga besarnya.
Ketika dia keluar dari Ur-Kasdim, ayahnya Terah, Lot keponakannya, Sarai saudaranya, anak ayahnya tapi dari ibunya yang lain, ikut bersama dia.
Kejadian 20:11-12”Lalu Abraham berkata: “Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku. Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku.”
Jadi Sarai itu sebenarnya saudara tirinya yang menjadi isterinya.
Ketika mereka menuju tanah yang hendak dimasuki Abraham, ke daerah Haran, disanalah mereka bersama sampai ayah Abraham, Terah, meninggal dunia.
Setelah ayahnya meninggal, barulah Abraham bergerak lagi menuju tanah Kanaan yang menjadi tujuan Allah bagi Abraham.
Abraham diberkati oleh Tuhan sehingga dia menjadi orang besar dan kaya, dia menjadi seorang yang sangat berpengaruh karena kekayaannya.
Kejadian 14:13-16”Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu Abram. Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan. Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu, untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di sebelah utara Damsyik. Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya.”
Abraham sangat dikenal sebagai seorang Ibrani, penyembah Allah pencipta langit dan bumi, karena ritual penyembahan yang sering dia buat dengan membakar korban bakaran berupa hewan yang di sembelih.
Abram menyaksikan imannya sekalipun dia harus berkorban mempersembahkan kekayaaannya.
Sementara disekitarnya, orang-orang mempersembahkan persembahan mereka kepada berhala-berhala seperti kepada pohon besar, batu besar, matahari, bulan dan bintang, dan lain-lain.
Saudara, seperti apa kita memperlihatkan atau menyaksikan iman kita?
Ada banyak cara kita bisa memperlihatkan iman kita.
Saat ini, dengan ritual penyembahan dengan pergi ke gereja, persekutuan, dan lain-lain atau juga dengan bersaksi atau memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Dalam hal ini, ada kemungkinan kita akan mengalami penderitaan, seperti di jauhi teman-teman atau sahabat.
Bahkan mungkin juga kita akan mengalami kerugian karena banyak orang yang tidak menyukai kita.
Bahkan bisa jadi kalau kita memiliki usaha, perusahaan kita akan di stigma sebagai usaha yang melawan iman orang lain atau perusahaan yang membiayai kristenisasi yang berakibat usaha kita dijauhi oleh orang-orang yang anti Kristen.
Hal ini besar akibatnya, dan mungkin juga orang-orang Kristen ikut mengucilkan kita karena mereka takut terkena dampak kesaksian kita.
Haleluya, Puji Tuhan, Amen.
Mengapa kita tidak bersedia berkorban dalam memberikan kesaksian iman kita, khususnya tentang Yesus Kristus?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang Paulus katakan tentang ketetapan Tuhan tentang mereka yang memberitakan injil (ayat 14)?
Bagi Paulus apakah alasannya memberitakan Injil?
Apakah upah memberitakan injil bagi Paulus?
Bagaimana cara Paulus memenangkan sebanyak mungkin orang?
Perikop yang kita baca hari ini memberikan suatu wawasan bagi kita mengenai standar Paulus dalam menjalankan tugas yang Tuhan percayakan kepadanya.
Pada saat menjelaskan hak dan kewajiban rasul, Paulus mengingatkan kepada jemaat Korintus bahwa mereka yang memberitakan injil harus hidup dari pemberitaan Injil, itu adalah ketetapan Tuhan.
Paulus sebagai seorang rasul sejatinya berhak untuk mendapatkan upah dari apa yang dia kerjakan saat ini, namun secara khusus Paulus menegaskan bahwa dia tidak pernah menggunakan haknya ini karena menyadari bahwa Paulus tidak ingin jemaat yang dilayaninya menghargai tugasnya karena perkataannya.
Bagi Paulus tugas memberitakan injil adalah suatu kewajiban yang layak dia kerjakan karena Tuhan mempercayakan berita itu disampaikan melalui kehidupannya.
Memberitakan injil adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan dari Tuhan kepadanya, bahkan dalam tulisannya Paulus mengatakan “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.“
Paulus tidak hanya sekedar bicara, namun dia benar-benar melakukannya, dalam perjalanan misi pemberitaan injilnya Paulus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan timnya.
Kita membaca bagaimana beratnya perjalanan yang dilakukannya baik secara fisik maupun mental, namun Palus dapat menyelesaikan hingga akhir hidupnya.
Bagaimana dengan kita saat ini? Kita semua adalah murid Kristus sama seperti Paulus, kita dipercayakan Amanat Agung yang sama dengan Paulus namun pada masa yang berbeda.
Perjumpaan dan panggilan Tuhan dalam hidup kita membuat kita memiliki hati seperti Kristus dan Paulus.
Amanat agung bukanlah sekedar proses singkat mengajak orang berdoa menerima keselamatan, namun seperti Paulus lakukan dia mengajar dan memuridkan hingga mereka dapat mempercayakan berita tersebut kepada orang yang dapat dipercaya.
Mari kita teladani Paulus, kita tidak mengharapkan upah atau penghargaan, justru kita berkorban untuk itu karena sebagai suatu kewajiban mulia yang dipercayakan Tuhan.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dipesankan Paulus dengan sungguh-sungguh kepada Timotius?
Apakah maksud orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat dan hanya memuaskan telinga mereka?
Apa yang terjadi dengan orang-orang yang memalingkan telinganya dari kebenaran?
Apa maksudnya Paulus mengatakan untuk menguasai diri dalam segala hal dan sabar menderita?
Setidaknya ada 2 hal yang Tuhan ingatkan melalui surat Paulus kepada Timotius hari ini, kedua hal ini berhubungan dengan tugas kita untuk memenuhi panggilan pelayanan yang Tuhan berikan kepada kita.
Pesan ini sangat serius dan Paulus sungguh-sungguh berpesan demi penyataanNya dan demi KerajaanNya.
Pertama, beritakan firman, siap sedia baik atau tidak baik waktunya.
Firman berkaitan dengan banyak hal mulai dari berita tentang Injil yang menyelamatkan hingga menyatakan kebenaran, menegor, menasehati dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Firman harus siap sedia kita beritakan, itu berarti kita berbicara sesuai kondisi dan pimpinan Roh Kudus.
Bila Roh Kudus memimpin kita untuk memberitakan injil kepada orang berarti mulut kita siap menyampaikan kebenaran tentang Kristus yang menyelematkan, bila kita dipimpin Roh untuk menyatakan kebenaran di tengah mayoritas yang menyuarakan kejahatan maka kita pun harus siap sedia.
Begitu juga bila berhadapan dengan orang lain atau saudara seiman yang menghadapai masalah dan perlu nasehat maka dibawah arahan Roh kita harus siap untuk menyampaikannya.
Firman Tuhan adalah pedang Roh dimana kita harus selalu siap dibawa ketika berhadapan dengan berbagai situasi dimana Roh memimpin untuk menggunakannya.
Kedua, seiring dengan kesiapan kita memberitakan firman kita juga harus bisa menguasai diri dalam segala hal, sabar menghadapi penderitaan karena firman yang kita beritakan, konsisten hingga kita menunaikan tugas panggilan yang Tuhan percayakan.
Seringkali tidak sedikit orang-orang percaya yang bersemangat memberitakan firman kebenaran, antusias memberikan nasehat atau semangat pada orang lain, sementara dalam kondisi tertentu tidak bisa menguasai emosinya sehingga menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk percaya dengan firman yang kita beritakan.
Kita mendengar juga bagaiamana hamba-hamba Tuhan yang luar biasa tidak menunaikan tugas pelayanannya, pada masa tuanya meninggalkan panggilan yang Tuhan percayakan dan hidup kembali seperti orang dunia.
Saudara, perikop ini tidak hanya berbicara mengenai kesiapan dalam jangka pendek tetapi juga pesan untuk memiliki daya tahan serta konsistensi dalam memberitakan firman serta menunaikan tugas pelayanan yang Tuhan percayakan hingga akhir hidup kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.