MEMILIKI CARA HIDUP YANG BAIK

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 PETRUS 2:9-12

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa orang yang dimaksud bangsa yang terpilih?
  2. Apa tujuan kita menjadi bangsa yang terpilih imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri?
  3. Bagaimana caranya kita menjadi umat Allah? (ayat 10)
  4. Apa yang menjadi nasehat Petrus kepada orang pendatang dan perantau? (ayat 11-12)
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ayat yang kita baca diatas adalah isi serangkaian surat Petrus kepada orang pendatang dan perantau yang ada di negeri orang, tentang identitas mereka sebagai orang yang sudah percaya dengan penebusan Kristus dan tentang bagaimana cara mereka bergaul dan hidup ditengah-tengah orang yang belum percaya kepada Kristus.

Surat Petrus ini juga masih relevan dan berlaku kepada kita orang yang percaya dengan Kristus saat ini.

Kita harus mengetahui bahwa setelah menjadi orang percaya, identitas kita otomatis berubah, kita menjadi imamat Rajani, hal itu berarti secara rohani kita adalah Raja dan kita melayani Raja diatas segala Raja yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Kita adalah bangsa yang kudus artinya kita berbeda dengan orang-orang yang belum percaya.

Kita menjadi umat kepunyaan Allah sendiri, hal tersebut membuktikan kita adalah umat yang memiliki keistimewaan yang begitu luar biasa dibandingkan dengan umat yang belum percaya lainnya.

Setelah kita mengetahui tentang identitas kita, perlu disadari bahwa ada “tuntutan” yang berlaku atas kita orang yang sudah percaya, yaitu menunjukkan cara hidup yang baik, pola pikir yang benar, perkataan yang baik, karakter serta perbuatan yang baik di kehidupan  sosial di tengah masyarakat.

Jika kita seorang pelajar atau mahasiswa, maka kita harus memiliki cara hidup, cara belajar dan memberikan teladan yang baik sebagai seorang pelajar di sekolah atau mahasiswa di kampus.

Jika kita sebagai pekerja atau sebagai profesi di kantor, pabrik atau di marketplace dimana kita ditempatkan, maka kita harus memiliki cara hidup, cara kerja dan teladan yang baik di lingkungan kita bekerja.

Jika kita sebagai pengusaha, itu artinya kita juga harus memiliki cara berbisnis yang baik, mengelola bisnis yang baik. Apabila kita pengusaha memiliki sejumlah karyawan, maka kita harus memberikan teladan yang baik kepada setiap karyawan yang Tuhan percayakan kepada kita.

Begitu pula kita yang hidup bertetangga harus memiliki cara hidup teladan yang baik dengan tetangga kita. Intinya jangan sampai keberadaan kita orang percaya, menjadi trouble maker (pembuat masalah), namun seharusnya keberadaan kita haruslah menjadi pembawa damai.

Nasehat rasul Petrus di dalam suratnya di 1 Petrus 2:11-12, kepada kita sebagai pendatang dan perantau, bukan saja kita cukup memiliki cara hidup yang baik, namun kita juga harus menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.

Apa itu keinginan daging? Yaitu: Percabulan, dan sebagainya seperti dalam Galatia 5:19-21a.

Apa yang menjadi tujuan kita untuk melakukan hal-hal baik diatas?

Tentu supaya orang-orang yang belum percaya, bisa melihat karakter dan kemuliaan Kristus dari perbuatan-perbuatan yang kita lakukan sehingga kelak melalui keteladanan dan cara hidup kita yang baik, oleh AnugrahNya mereka juga bisa percaya kepada Kristus.

Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita. Apa yang menjadi status kita hari? Sebagai pelajar, mahasiswa? Sebagai pekerja atau profesi? Sebagai pengusaha atau pekerja bebas? Sebagai ibu rumah tangga atau pekerja rumah tangga?orang yang hidup di tengah tetangga yang majemuk?  Apapun status kita hari ini, semuanya sama dihadapan Tuhan dan kita memiliki tanggungjawab yang sama yaitu kita harus terus menerus memiliki cara hidup yang baik. Sudahkan kita melakukannya dengan konsisten?

Pembacaan Alkitab Setahun

Matius 11-12