MANUSIA BATINIAH YANG DIBAHARUI SETIAP HARI
Penulis : Pramadya Wisnu
Pembacaan Alkitab Hari ini :
2 KORINTUS 4:16-18
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Apakah perbedaan manusia lahiriah dan manusia batiniah?
- Apakah yang menjadi alasan atau motivasi Paulus sehingga dia rela untuk menderita?
Watchman Nee dalam bukunya yang berjudul “Remuknya Insan Keluarnya Roh”, menjelaskan dengan sangat jelas apa perbedaan manusia lahiriah dan manusia batiniah.
Dalam buku tersebut, istilah manusia disebut sebagai “insan”.
Di buku tersebut antara lain ditulis, manusia dibagi menjadi manusia batiniah dan manusia lahiriah.
Tempat yang Allah diami adalah manusia batiniah, sedang tempat di luar kediaman Allah adalah manusia lahiriah.
Dengan kata lain, roh kita ada di manusia batiniah, sedang bagian dari manusia yang dapat kita rasakan adalah manusia lahiriah.
Allah telah menaruh Roh-Nya di dalam kita, Allah juga telah menaruh kehidupan-Nya dan kekuatan-Nya di dalam kita, yakni di dalam manusia batiniah kita.
Di luar manusia batiniah ini ada pikiran kita, emosi kita, tekad kita dan yang paling luar adalah tubuh kita.
Manusia batiniah kita menyukai hal-hal yang dari Roh, sebaliknya manusia lahiriah kita menyukai hal-hal yang bersifat kedagingan.
Apa itu sifat daging: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora -Galatia 5:19-21.
Galatia 5:17 ”Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging–karena keduanya bertentangan–sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.”
Penghambat sehingga keinginan daging yang tersembunyi dalam manusia lahiriah kita tampak seperti dominan atau sukar ditaklukkan, karena kita tidak senantiasa hidup di dalam Roh dan hidup dipimpin Roh.
Watchman Nee menyatakan bahwa hambatan itu karena manusia batiniah kita, dimana Roh Allah berada tidak dapat keluar.
Karena ada lapisan tebal yang menyelubungi. Hal itu seperti biji gandum yang harus pecah terlebih dulu agar ia dapat berbuah.
Salah satu lapisan tebal penyebab Roh Kudus tidak mampu mengintervensi kehidupan kita yang buruk adalah pikiran, emosi dan kehendak kita yang terlalu kuat.
Kecerdasan dan pengetahuan yang sangat luas, itu bisa menjadikan kita lebih mengandalkan kepintaran kita, dibandingkan mengandalkan Tuhan.
Emosi atau perasaan kita yang terlalu kuat atau terlalu lemah, bisa membuat kita diombang-ambingkan oleh perasaan, sehingga Roh Kudus sukar untuk “berbicara” kepada kita.
Kehendak kita yang terlalu kuat juga bisa membuat ego kita sangat kuat, sehingga kita menjadi tinggi hati dan sulit untuk mendengar suara Roh.
Yohanes 12:24 ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”
Marilah kita merelakan Roh Kudus untuk menghancurkan semua penghambat yang menjadi perintang kemajuan rohani kita.
Saudara, diskusikan dalam kelompok pemuridan, makna biji gandum yang harus jatuh ke tanah dan mati.
Pembacaan Alkitab Setahun
Matius 5-6