Selasa, 21 Mei 2024

TETAP BERPEGANG PADA KEBENARAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 3:10-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang sudah dilakukan Timotius?
  2. Apakah yang akan dialami orang yang beribadah kepada Tuhan Yesus?
  3. Apakah yang dimaksud berpegang kepada kebenaran?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.” (2 Timotius 3:14).

Alkitab memiliki sifat innerancy dan infalibility.

Innerancy artinya Alkitab bebas dari kesalahan, sedangkan infalibility artinya alkitab tidak dapat gagal dalam penerapannya. 

Innerancy adalah doktrin yang mengajarkan bahwa Alkitab di dalam autographa (tulisan aslinya) adalah benar dalam segala hal yang diajarkannya sehingga dengan demikian tidak ada kesalahan.

Infalibility adalah doktrin yang terkadang digunakan secara sinonim dengan istilah innerancy, yang mengajarkan bahwa Alkitab tidak dapat gagal/salah dalam hal iman dan praktek kehidupan.

Jika Alkitab adalah diilhamkan (dinafasi) Allah mewakili suara Allah dan Allah tidak mungkin memiliki kesalahan, maka Alkitab dengan demikian tidak mungkin salah.  

Innerancy tidak dapat dipisahkan dan terkait kepada otoritas absolut.

Setiap penolakan terhadap innerancy akan membuka peluang terhadap penolakan otoritas Alkitab dalam segala hal.

Iblis berupaya untuk menggoyahkan keyakinan orang Kristen bahwa Alkitab adalah firman Allah yang tidak mungkin salah.

Sebab tanpa keyakinan bahwa Alkitab adalah sepenuhnya firman Allah yang tidak mungkin salah, maka iman orang Kristen akan melenceng. 

Seperti kasus “kristen progresif”. Pada dasarnya  “kristen progresif” tidak mengakui Alkitab adalah sepenuhnya firman Allah.

Mereka tidak percaya ayat-ayat Alkitab yang menyatakan bahwa ada hukuman kekal bagi mereka yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus.

Saudara, langkah pertama untuk berpegang kepada kebenaran adalah keyakinan kepada Alkitab sepenuhnya firman Allah yang tidak mungkin salah.

Langkah kedua adalah hidup bergantung dan berlandaskan kepada firman Tuhan.

Kita harus kembali kepada Alkitab. Segala sesuatu dalam kehidupan kita harus dinilai berdasarkan kebenaran di dalam Alkitab.

Cara kita menghadapi masalah, cara mengelola keuangan, cara hidup rumah tangga, cara belajar, cara bekerja, cara melayani dan berbagai cara lain harusnya didasarkan kepada firman Tuhan.

Saudara, pohon anggur hanya akan berbuah apabila dirambatkan pada penyangga (tali/batang) di atas tanah.

Saat ranting pohon anggur merambat di tanah, maka akan rusak dan tidak berbuah.

Oleh karena itu ranting tersebut harus dinaikkan dari tanah dan diikat ke batang/tali di atas.

Demikian juga hidup orang Kristen, kita harus menjauhi cara hidup duniawi (tanah) dan  berpegang dan diikat kepada Firman Tuhan, yang disebut pula perkara yang di atas.

Renungkanlah, apakah saudara sungguh-sungguh sudah bergantung kepada firman Tuhan dalam semua cara hidup.

Pembacaan Alkitab Setahun

Ezra 1-3

Senin, 20 Mei 2024

MENJADI GARAM DAN TERANG DI MASA YANG SUKAR

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 5:13-16

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah kegunaan garam itu?
  2. Apakah kegunaan terang itu?
  3. Apakah saudara sudah menjadi garam dan terang?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi”. (Matius 5:13-14).

Garam adalah mineral yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Manusia modern saat ini tidak akan terlepas dari kebutuhan akan garam.

Selain untuk memberikan rasa pada makanan, garam juga banyak digunakan untuk berbagai keperluan.

Garam pada zaman dahulu dan sekarang digunakan untuk kesehatan.

Air garam sering dipakai untuk membersihkan mulut.

Garam juga digunakan untuk mengawetkan makanan.

Dalam skala industri, garam juga digunakan dalam industri logam.

Banyak lagi kegunaan garam.

Garam digunakan dalam jumlah yang sedikit, tapi banyak pengaruhnya.

Saudara adalah garam dunia. Artinya saudara ada di dalam dunia untuk menjadi pengaruh baik bagi dunia.

Kehadiran saudara dalam dunia sekalipun sedikit (minoritas) tetapi dapat mempengaruhi dunia ini.

Pertama, kehadiran saudara seharusnya membawa damai sejahtera bagi lingkungan sekitar. 

Kehadiran saudara membuat suasana menjadi nyaman. Suasana jadi enak.

Kedua, kehadiran saudara mencegah pembusukan. Lingkungan yang tadinya semakin rusak dihambat dan diperbaiki.

Ketiga, kehadiran saudara mendatangkan kesembuhan bagi orang-orang disekitar. Baik kesembuhan batin maupun kesembuhan fisik.

Selain garam dunia, saudara adalah terang dunia. Terang itu membuat kegelapan sirna.

Kehadiran saudara menyingkapkan kegelapan di sekitar. Dunia yang gelap akan melihat kehadiran saudara.

Kita tidak mungkin menyembunyikan terang Kristus dalam hidup kita.

Kita harus menggunakan terang Kristen bagi dunia yang gelap, dengan cara hidup yang baik dan beritakan injil.

Terang dan garam kalau disingkat menjadi TEGAR.

Kita adalah jemaat yang TEGAR bagi Indonesia dan bangsa-bangsa penuh kemuliaannya.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana menjadi jemaat yang TEGAR.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 35-36

Minggu, 19 Mei 2024

MASA SUKAR PADA HARI-HARI AKHIR

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

2 TIMOTIUS 3:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud dengan hari-hari terakhir?
  2. Apakah tanda-tanda hari-hari terakhir?
  3. Apakah yang harus dilakukan pada masa hari-hari akhir?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah”. (2 Timotius 3:1-4).

Masa yang sukar menurut rasul Paulus memiliki tanda-tanda yang dapat kita amati.

Dari tanda-tanda tersebut, sebagian besar mungkin cocok dengan kondisi sekarang. Artinya kita hidup dalam masa yang sukar.

Kita sedang mengalami penderitaan.

“Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” (2 Timotius 3:12). 

Salah satu bentuk penderitaan yang sedang kita hadapi adalah hadirnya informasi-informasi yang jahat seperti tsunami menghantam pikiran kita. 

Secara tidak sadar cara hidup yang duniawi terus menerus mempengaruhi kita melalui media internet dari handphone atau gadget kita.

Saudara, peperangan kita sesungguhnya ada di dalam pikiran.

Oleh karena itulah Rasul Paulus meminta orang Kristen untuk terus menerus membaharui pikirannya dengan firman Tuhan.

Kalau kita tidak mengisi pikiran kita dengan firman Tuhan, maka dunia ini akan mengisi pikiran kita.

Pikiran dari dunia ini mengandung keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup.

Pikiran dari dunia ini berisi hal-hal yang menentang pengenalan akan Tuhan.

Kita saat sedang dalam peperangan yang besar.

Peperangan ini sangat sulit, karena melawan tipu muslihat iblis yang menggunakan berbagai macam cara dan tokoh.

Iblis yang adalah bapa segala pendusta sedang menyerang orang Kristen dengan berbagai kebohongan yang sulit dibedakan dengan kebenaran.

Saudara, dalam masa yang sukar kita harus kembali kepada kebenaran firman Tuhan.

Kita harus membangun pola pikir yang alkitabiah, dengan tekun dan disiplin membaca dan mempelajari Alkitab.

Itulah yang dinasehatkan Paulus kepada Timotius, Itu juga menjadi nasehat untuk kita hari-hari ini.

Dengan membaca dan mempelajari firman Tuhan, maka kita akan memiliki senjata untuk melawan serangan di jahat.

Kita tidak mudah disesatkan oleh berbagai ragam pengajaran sesat.

Ajaran sesat seringkali sangat masuk akal dan menarik, tetapi mengabaikan kebenaran Firman Tuhan.

Seperti ajaran kristen progresif yang sedang ramai diperbincangkan.

Ajaran ini menyimpang karena tidak mengakui Alkitab sebagai Firman Tuhan yang tidak mungkin salah.

Mereka menafsirkan kasih Allah tanpa menyadari keadilan Allah.

Kristen progresif menyimpulkan orang masuk surga tidak harus percaya kepada Tuhan Yesus.

Saudara, dalam masa yang sukar ini, kita harus kuat di dalam persekutuan pribadi dengan Tuhan dan dalam pembelajaran Alkitab yang serius.

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana cara belajar Alkitab yang baik.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 32-34

Sabtu, 18 Mei 2024

TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KEJADIAN 18:7-14

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah janji Tuhan kepada Abraham saat Sara sudah usia lanjut dan tidak mungkin hamil?
  2. Apakah reaksi Sara?
  3. Apakah reaksi Abraham?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: “Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua? Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.” (Kejadian 18:13-14).

Ketika Tuhan menggenapkan janjiNya kepada Abraham, usia Abraham saat itu 100 tahun dan usia Sara 90 tahun.

Keduanya sudah sangat tua untuk ukuran saat ini.

Bahkan Alkitab mencatat Sara sudah mati haid, yang artinya tidak mungkin lagi untuk hamil.

Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: “Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?” (Kejadian 8:11-12).

Dari kisah di atas kita dapat belajar dua hal. Pertama, terkadang janji Allah melampaui akal budi manusia.

Kedua, butuh kesabaran menunggu Janji Allah digenapi.

Ketiga, Allah adalah Allah perjanjian yang pasti menggenapi janjinya.

Ketika Allah berjanji kepada Abraham, bahwa dia akan memiliki anak dari Sara, secara alamiah tidak mungkin lagi Sara hamil.

Usia Sarah sudah menjelang 90 tahun.

Ketika kita menerima janji Allah, jangan pandang secara alamiah, karena Dia adalah Allah Sang Pencipta.

Pandanglah sesuai dengan cara pandang Allah.

Ketika Allah berjanji kepada kita, dibutuhkan kesabaran untuk janji tersebut terjadi.

Ketika Abraham dan Sara melihat kondisi alamiah mereka yang tidak mungkin lagi punya keturunan, mereka mencoba membantu Allah.

Sara memberikan budaknya, Hagar kepada Abraham, dan lahirlah Ismail.

Itu terjadi karena mereka tidak sabar menunggu waktunya Allah.

Saudara, Allah kita adalah Allah perjanjian, Dia bertindak dengan membuat sebuah perjanjian dan Dia pasti melakukan apa yang Dia janjikan.

Ketika kita menerima janji Allah secara pribadi, itu artinya saudara sudah menerimanya sekalipun secara fisik belum menerima.

Kita terima dengan iman, sebab Dia adalah Allah Perjanjian.

Allah berjanji keturunan Abraham jumlahnya seperti bintang-bintang di langit, namun saat Abraham mati, keturunannya baru 2 generasi.

Namun dengan iman Abraham sudah menerima  janji Allah tersebut.  

Diskusikan dengan pembimbingmu, apakah yang dimaksud dengan Allah perjanjian.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 28-31

Jumat, 17 Mei 2024

ALLAH YANG MEMBAWA KITA KELUAR DARI PERBUDAKAN DOSA

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KELUARAN 20:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Tuhan harus mengeluarkan Bangsa Israel dari Mesir?
  2. Bagaimana cara Tuhan mengeluarkan Bangsa Israel dari tanah Mesir?
  3. Dalam perjanjian Baru, apakah yang dimaksud dengan perbudakan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: “Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan”. (Keluaran 20:1-2).

Menurut catatan dalam Alkitab, bangsa Israel diperbudak di Mesir selama sekitar 400 tahun sebelum dibebaskan Tuhan melalui Musa.

Selama masa perbudakan di Mesir, bangsa Israel dipaksa untuk bekerja sebagai budak oleh para penguasa Mesir.

Mereka dijadikan pekerja paksa untuk membangun infrastruktur, seperti bangunan-bangunan besar dan proyek-proyek konstruksi lainnya.

Mereka juga menderita di bawah penindasan dan perlakuan kasar dari penguasa Mesir.

Meskipun diperlakukan dengan kejam, bangsa Israel tetap mempertahankan identitas dan keyakinan mereka sebagai bangsa yang dipilih oleh Allah.

Mereka menjaga tradisi agama dan budaya mereka, meskipun dalam kondisi yang sangat sulit.

Selama masa perbudakan ini, keyakinan mereka bahwa suatu hari mereka akan dibebaskan dan dikembalikan ke tanah yang dijanjikan tetap kuat, dan keyakinan ini kemudian terbukti benar ketika Tuhan melalui Musa memimpin mereka keluar dari perbudakan Mesir.

Kisah perbudakan bangsa Israel di Mesir adalah gambaran masa lalu kita sebelum menerima kasih karunia, berupa keselamatan dalam Kristus.

Kita diperbudak dosa. Kita ingin lepas dari dosa dan akibatnya yaitu maut, tetapi tidak bisa.

“Tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.” (Roma 8:21).

Seumur hidup kita ada dalam ketakutan kepada maut.

Saudara, sekarang kita adalah orang-orang yang merdeka dari perbudakan dosa dan maut.

Tetapi tidak sepatutnya menggunakan kemerdekaan itu untuk hidup dalam dosa, tetapi kita pergunakan untuk melayani Tuhan.

Kita diberikan kuasa untuk menaklukkan dosa dan hidup dalam kebenaran.

Kita sekarang bukan lagi orang berdosa, tetapi orang yang benar.

Status kita sudah berubah, dari orang berdosa menjadi orang benar yaitu orang yang telah dikuduskan Allah melalui darah Tuhan Yesus.

Dahulu sebagai orang berdosa, kita menghasilkan buah-buah dosa, sekarang sebagai orang benar, sepatutnya kita menghasilkan buah-buah kebenaran.

Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.”(Kolose 3:12).

Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana caranya menghasilkan buah-buah kebenaran.

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 25-27

Kamis, 16 Mei 2024

TETAP MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 2:15-17

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang tidak boleh kita kasihi?
  2. Apa yang bisa menggeser kasih terhadap Bapa dari kita?
  3. Apa yang tengah terjadi dengan dunia saat ini?
  4. Siapa yang tidak akan ikut lenyap?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, suatu larangan tetap relevan sepanjang zaman yang diwahyukan oleh Roh Kudus kepada jemaat Kristus yang terus berlaku karena iblis senantiasa menggunakannya dari zaman purba hingga saat ini.

Jurus tipu-tipu iblis itu berada di sekitar wilayah tertentu, yaitu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup.

Semua keinginan ini bukanlah berasal dari Bapa atau Tuhan Allah.

Keinginan ini berasal dari diri manusia yaitu tubuh dan jiwa yang dikuasai oleh tubuh manusia yang telah jatuh ke dalam dosa.

Dosalah yang mengubah keinginan wajar ini menjadi sumber pencobaan.

Keinginan wajar ini oleh iblis dijadikan sumber pencobaan, yang digunakan untuk melawan atau memberontak terhadap titah atau perintah Tuhan Allah.

Mari kita lihat saat Adam dan Hawa, nenek moyang manusia, saat berada di Taman Eden.

Iblis datang dengan isu yang menunjukkan bahwa Tuhan Allah kejam atau raja tega:

Kejadian 3:1-7 ”Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.”

Saudara, dari bagian firman ini, kita melihat bagaimana ular yang dimasuki oleh iblis menuduh bahwa Tuhan melarang mereka memakan buah yang ada di taman itu.

Ular memprovokasi bahwa mereka tidak akan mati jika memakan buah terlarang itu, bahkan dengan memakannya, mereka akan menjadi seperti Allah dapat mengetahui apa yang jahat dan apa yang baik.

Pernyataan ular iblis tersebut membuat Hawa menjadi gegabah karena menambah-nambahi firman Tuhan Allah.

Tuhan Allah berfirman:

Kejadian 2:16-17 ”Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Saudara, Tuhan Allah tidak melarang untuk meraba buah dari pohon itu.

Hal yang dilarang adalah memakan buah dari pohon tersebut.

Ketika provokasi dilakukan oleh ular iblis itu, Hawa mulai memikirkan buah dari pohon itu dan mulai melihat-lihat.

Saat Adam dan Hawa bersama berada di sekitar pohon itu, mereka mulai memperhatikan.

Lalu timbullah keinginan daging bahwa buah dari pohon itu baik untuk dimakan dan kelihatannya sedap sehingga keinginan mata pun mulai bangkit.

Lagi pula, pohon itu menarik hati karena memberi pengertian, kemudian keangkuhan hidup pun bangkit yaitu ingin menjadi seperti Allah yang mengetahui yang jahat dan yang baik.

Ketika Hawa mulai menjamah atau meraba buah dari pohon itu, ternyata dia tidak mati.

Adam pun menjadi berani dan meragukan kebenaran yang dikatakan Tuhan Allah. Ketika Hawa memakannya dan juga tidak mati, maka Adam juga memakannya.

Keduanya tidak mati, bahkan kemudian mata mereka terbuka menyadari bahwa mereka telanjang dan merasa malu.

Benar kata ular iblis itu, mereka tidak mati setelah memakan buah itu.

Ketika mata mereka terbuka, mereka menyadari bahwa mereka telanjang dan merasa malu.

Namun, apakah benar mereka tidak mati pada hari itu? Sejak Adam dan Hawa memakan buah itu, tidak ada manusia yang hidup lebih dari seribu tahun.

Satu hari bagi Allah sama dengan seribu tahun bagi manusia.

Tuhan Allah menciptakan manusia untuk hidup kekal. Karena dosa manusia pertama, maka Metusalah menjadi manusia yang memiliki usia terpanjang.

Kejadian 5:27 ”Jadi Metusalah mencapai umur sembilan ratus enam puluh sembilan tahun, lalu ia mati.”

Metusalah mati dalam sehari sesuai dengan firman Tuhan. Mari kita lihat apa yang dikatakan Rasul Petrus:

2 Petrus 3:8 ”Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.”

Tuhan Allah menghendaki agar kita hidup kekal bersama-Nya.

Tuhan Allah tidak akan pernah gagal, sehingga Dia mengutus Yesus agar orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal.

Jadi, nasihat Rasul Yohanes menyatakan bahwa:

1 Yohanes 2:17 ”Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”

Oleh karena itu, marilah kita melakukan kehendak Allah. Apa sebenarnya kehendak Allah?

Matius 6:10 ”datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”

Tuhan Allah menginginkan agar kita memperluas Kerajaan-Nya dengan cara apa? Yesus berkata: “Jadikanlah seluruh bangsa murid-Ku.”

Tuhan Allah menginginkan agar kita:

Efesus 2:10 ”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”

Saudara, kita lahir sebagai ciptaan Allah sama seperti tanaman dan hewan-hewan yang semuanya juga merupakan ciptaan-Nya.

Kita dilahirkan dengan bakat bawaan, dan kemudian kita diperbaharui oleh Kristus Yesus karena menerima karunia Roh.

Timbul pertanyaan, untuk apa bakat dan karunia Roh ini dianugerahkan?

Bakat dan karunia Roh dianugerahkan untuk melakukan pekerjaan baik.

Pekerjaan baik apakah yang harus kita lakukan? Itu adalah suatu pekerjaan baik yang telah disiapkan Allah sebelumnya, dan Dia menghendaki agar kita hidup di dalamnya.

Pekerjaan baik apa yang telah dipersiapkan oleh Tuhan Allah?

Pekerjaan baik itu adalah hadirnya Kerajaan Allah di muka bumi ini.

Tuhan Allah menghendaki agar semua manusia masuk ke dalam Kerajaan-Nya.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Untuk itulah Yesus berkata kepada murid-muridNya: “Jadikanlah semua bangsa murid-Ku!”

Perintah inilah yang dikenal dengan Amanat Agung Kristus.

Kisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Untuk itulah semua orang yang telah dilahirkan baru dipanggil agar kita memuridkan bangsa-bangsa dengan memakai semua bakat dan karunia rohani untuk memuridkan bangsa-bangsa.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Mengapa ada anak-anak Tuhan yang enggan untuk dimuridkan, apalagi untuk memuridkan orang lain?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 21-24

Rabu, 15 Mei 2024

JANGAN KUATIR AKAN HIDUPMU

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 6:25-33

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa kita perlu memandang burung-burung dan bunga bakung yang tumbuh di padang?
  2. Siapa yang dapat memperpanjang waktu hidupnya sesuka hati karena kekuatirannya?
  3. Burung-burung diberi makan oleh Bapa, bunga bakung didandani oleh Bapa juga, maka mengapa kita terus kuatir akan hidup kita?
  4. Apa yang terus dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Yesus mengatakan bahwa apa yang kita kuatirkan adalah segala yang dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Yesus berkata:

Matius 6:26 ”Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”

Matius 6:28-30 ”Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?”

Saudara yang terkasih, kita memiliki Bapa di Sorga yang menjadi gembala bagi kita, dan kita juga memiliki seorang Gembala yang baik, yaitu Yesus.

Mazmur 23:1-6 ”TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.”

Yohanes 10:11-15 ”Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.”

Saudaraku, dari ayat-ayat Firman Tuhan ini, kita bisa melihat bahwa kita memiliki Bapa di Sorga dan Gembala Agung di Sorga.

Oleh karena itu, perlukah kita mengkhawatirkan kehidupan kita?

Para rasul Yesus Kristus menulis tentang kekhawatiran.

Rasul Petrus mengatakan:

1 Petrus 5:7 ”Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”

Rasul Paulus juga menuliskan kepada jemaat di Filipi:

Filipi 4:6 ”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”

Jangan biarkan keinginanmu menjadi sumber pencobaan, melainkan ubahlah menjadi doa dan permohonan dengan pengucapan syukur.

Kuasa dari pengucapan syukur adalah memberikan perubahan luar biasa.

Keinginan dapat mendatangkan pencobaan, namun dengan pengucapan syukur keinginan mendatangkan:

Filipi 4:7 ”Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”

Oleh karena itu, marilah terus memandang kepada Yesus, Gembala yang baik, yang telah memberikan nyawa-Nya bagi kita, domba-dombanya.

Roma 8:32 ”Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”

Gembala kita adalah Bapa dan Anak-Nya, Yesus Kristus, yang membimbing kita saat ini oleh Roh Kudus-Nya.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Mengapa banyak anak-anak Tuhan sering merasa kesepian, seperti tidak ada yang memperhatikan hidup mereka?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 18-20

Selasa, 14 Mei 2024

ALLAH TIDAK MENCOBAI SIAPAPUN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YAKOBUS 1:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang disebut berbahagia?
  2. Mengapa pencobaan bukan berasal dari Allah?
  3. Darimana pencobaan berasal?
  4. Apa yang melahirkan dosa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sumber pencobaan itu masih sama sejak Adam dan Hawa di Taman Eden.

Adam dan Hawa gagal, sehingga mereka melahirkan dosa, dan benih dosa itu menguasai manusia sampai hari ini.

Pencobaan yang sama diberikan kepada Yesus, namun Yesus melewati cobaan itu dengan mendasarkan kepada Firman tertulis.

Nah, inilah kemenangan kita, yaitu iman. Iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus.

Dan pencobaan ini masih sering diberikan kepada kita melalui keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup.

Apakah kita akan jatuh seperti Adam dan Hawa, atau kita sudah mampu meraih kemenangan seperti Yesus, yang selalu mengandalkan Firman tertulis untuk menjawab semua cobaan iblis?

Saudara, kita perlu menyadari strategi iblis dalam mencobai seseorang.

Lukas 4:13 ”Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.”

Saudara, lihatlah apa yang dilakukan iblis terhadap Yesus yang telah meraih kemenangan.

Ia menunggu waktu yang tepat untuk kembali dan mencobai Dia lagi.

Inilah sebabnya, Rasul Petrus pernah mengingatkan kita:

1 Petrus 5:8-9 ”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” 

Saudara yang terkasih, ketika seseorang mengalami pencobaan, seharusnya dia mengucap syukur karena bisa menikmati pertolongan Tuhan.

Beberapa orang ketika mereka menghadapi pencobaan berseru kepada Tuhan agar dapat mengatasi pencobaan yang mereka alami.

Ketika seseorang mengalami kesesakan karena beban pencobaan yang dialami begitu berat, Tuhan senantiasa siap menolong dalam keadaan apapun.

Tuhan siap untuk memberikan pertolongan.

Mazmur 50:15 “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.”

Darimanakah asal suatu pencobaan? Pencobaan tidak berasal dari Tuhan, dan dengan tegas Rasul Yakobus menuliskan:

Yakobus 1:13-14 ”Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.”

Jadi, ketika seseorang dicobai, dia harus sadar bahwa dia sedang mengalami cobaan yang dipicu oleh keinginan dari dirinya sendiri.

Setiap keinginan bisa mendatangkan pencobaan bagi setiap orang yang memiliki keinginan, cita-cita, atau kemauan.

Oleh karena itu, bagi kita yang memiliki keinginan atau cita-cita, kita harus waspada, karena iblis bisa menggunakan keinginan atau cita-cita kita sebagai sumber pencobaan.

Masihkah kita mengingat ketika Yesus dicobai di atas gunung?

Pencobaan pertama adalah mengubah batu menjadi roti saat Yesus lapar.

Pencobaan kedua adalah membawa Yesus ke bubungan Bait Allah dan menyuruh Dia untuk melompat dari sana karena menurut iblis jika Yesus menjatuhkan diri maka Tuhan Allah akan memerintahkan malaikat untuk menatang Dia, sehingga Dia tidak akan terjerembab jatuh ke lantai, bahkan akan jatuh dengan baik seperti orang menggunakan parasut terjun.

Pencobaan ketiga adalah iblis membawa Yesus ke gunung tinggi dan memperlihatkan segala yang bisa dilihat dari puncak itu dan kemudian, iblis berkata kepada Yesus: “Sembahlah aku, maka segala ini akan kuberikan kepadamu!”

Ketiga macam pencobaan ini merupakan tiga macam sumber pencobaan bagi Hawa di taman Eden.

Pencobaan pertama adalah buah terlarang yang terlihat elok dan sedap dipandang yang menimbulkan keinginan untuk memakannya.

Pencobaan kedua adalah keyakinan bahwa jika buah itu dimakan akan membuka mata manusia sehingga dapat mengetahui antara yang baik dan yang jahat.

Pencobaan ketiga adalah keyakinan bahwa dengan memakan buah tersebut, maka manusia akan menjadi serupa dengan Allah.

Saudara-saudara, apakah kita menyadari bahwa ketiga macam pencobaan ini sampai saat ini merupakan senjata iblis dalam mencobai kita sebagai orang percaya? Rasul Yohanes menuliskan bahwa:

1 Yohanes 2:15-17 ”Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”

Dan marilah kita menyadari bahwa Allah tidak mencobai siapapun, dan Dia bukanlah sumber pencobaan. Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Mengapa banyak orang sering mengalami pencobaan yang berulang-ulang dalam bidang yang sama?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 13-17

Senin, 13 Mei 2024

UJIAN YANG MENGHASILKAN KETEKUNAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YAKOBUS 1:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah Yakobus, penulis kitab ini?
  2. Apa yang dimaksud dengan pencobaan?
  3. Mengapa, ketika seseorang dicobai, dia harus menganggap dirinya mengalami kebahagiaan?
  4. Apa yang dimaksud dengan ketekunan yang menghasilkan kesempurnaan, keutuhan, dan tidak mengalami kekurangan apapun?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika seseorang mengalami pencobaan, seharusnya dia merasakan suatu kebahagiaan. Mengapa demikian?

Yakobus 1:2-4 ”Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Pencobaan dapat menghasilkan ketekunan, dan ketekunan menghasilkan kesempurnaan, yaitu utuh dan tidak kekurangan apapun.

Yakobus 1:12-15 ”Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.”

Pencobaan timbul dari keinginan yang berasal dari dunia.

Jika keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa, dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Saudara, pencobaan menghasilkan ketekunan, dan ketekunan menghasilkan buah yang matang, yaitu kesempurnaan, yang berarti keutuhan dan tidak kekurangan apapun.

Oleh karena itu, ketika kita dicobai, marilah kita arahkan mata kita kepada Yesus yang telah menang terhadap segala macam pencobaan yang diberikan oleh iblis.

Yesus senantiasa mengandalkan firman yang tertulis, sehingga iblis tidak dapat mengambil keuntungan sedikit pun dari Yesus.

Marilah kita menghadapi berbagai pencobaan dengan terus mengarahkan harapan kita kepada pertolongan Yesus, sehingga kita dapat bertekun, karena Tuhan akan menganugerahkan kekuatannya kepada kita.

Rasul Paulus pernah berkata:

Filipi 4:13 ”Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Marilah dengan tekun mengarahkan mata kita kepada Yesus sebagai sumber kekuatan dan inspirasi dalam menghadapi pencobaan yang dirancang oleh iblis.

Ketika kita keluar sebagai pemenang, janganlah kita angkuh, tetapi tetaplah berhati-hati karena iblis adalah musuh setia yang terus mencari kesempatan untuk menjatuhkan kita.

Oleh karena itu, waspada dan berjaga-jagalah! Marilah terus bertekun dan senantiasa bergaul intim dengan Roh Kudus, agar Roh Kudus terus membimbing kita dan mengajarkan hal-hal yang kita perlukan untuk dapat menang atas jeratan setan.

Haleluya, puji Tuhan. Amin!

Apa yang menyebabkan kita sulit bertekun dalam pencobaan?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 9-12

Minggu, 12 Mei 2024

PENCOBAAN YANG TIDAK MELEBIHI KEKUATAN MANUSIA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 KORINTUS 10:10-13

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang tidak boleh dilakukan oleh orang percaya agar mereka tidak memberi keuntungan kepada malaikat maut?
  2. Apa yang menjadi pelajaran bagi kita dari kasus Israel di padang gurun, terutama untuk zaman akhir ini?
  3. Siapa yang menyangka dirinya kuat dan apa yang seharusnya dilakukannya?
  4. Apa yang menyebabkan orang seringkali kalah atau jatuh dalam godaan iblis?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara yang kekasih, ada suatu pelajaran yang baik yang dapat kita petik dari kehidupan bangsa Israel ketika mereka dalam perjalanan menuju tanah perjanjian Allah yang telah dijanjikan melalui perjanjian Allah dengan bapak mereka, Abraham.

Ketika Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah menyertai mereka.

Tuhan Allah menunjukkan kekuatan-Nya kepada bangsa Israel dan juga kepada orang Mesir yang menjelaskan bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Kuasa yang telah memimpin mereka keluar dari Mesir.

Musa menyatakan bahwa Tuhan Allah telah memerintahkan dia untuk memimpin mereka menuju tanah Kanaan yang mereka sebut sebagai tanah perjanjian.

Ketika Musa dan Harun memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, beberapa orang sudah mulai menghasut bangsa itu untuk tidak meninggalkan Mesir.

Mereka adalah orang-orang yang tidak begitu menderita dalam perbudakan, orang-orang yang memiliki kekuasaan di Mesir, yang diangkat sebagai pengawas atau mandor dalam pekerjaan budak Ibrani.

Ketika bangsa Israel mulai merasakan kekurangan, mulailah timbul sungut-sungut di antara mereka:

Keluaran 15:23-26 ”Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: “Apakah yang akan kami minum?” Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka, firman-Nya: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau.”

Sungut-sungut seperti inilah yang menyebabkan kerugian bagi bangsa itu.

Ulangan 1:26-33 ”Tetapi kamu tidak mau berjalan ke sana, kamu menentang titah TUHAN, Allahmu. Kamu menggerutu di dalam kemahmu serta berkata: Karena TUHAN membenci kita, maka Ia membawa kita keluar dari tanah Mesir untuk menyerahkan kita ke dalam tangan orang Amori, supaya dimusnahkan. Ke manakah pula kita maju? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan mengatakan: Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat orang-orang Enak di sana. Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut kepada mereka; TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu, dan di padang gurun, di mana engkau melihat bahwa TUHAN, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini. Tetapi walaupun demikian, kamu tidak percaya kepada TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu di perjalanan untuk mencari tempat bagimu, di mana kamu dapat berkemah: dengan api pada waktu malam dan dengan awan pada waktu siang, untuk memperlihatkan kepadamu jalan yang harus kamu tempuh.”

Saudara, berulang kali bangsa Israel membuat masalah di hadapan Tuhan Allah mereka, namun Tuhan Allah itu sangat sabar dan penuh kasih terhadap mereka.

Ketika mereka merasa kekurangan apapun dalam perjalanan mereka, mereka selalu bersungut-sungut, bahkan menggerutu kepada Tuhan melalui Musa, pemimpin yang membawa mereka keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan.

Gerutu itulah sangat merugikan bangsa Israel:

Ulangan 1:34-37 “Ketika TUHAN mendengar gerutumu itu, Ia menjadi murka dan bersumpah: Tidak seorangpun dari orang-orang ini, angkatan yang jahat ini, akan melihat negeri yang baik, yang dengan sumpah Kujanjikan untuk memberikannya kepada nenek moyangmu, kecuali Kaleb bin Yefune. Dialah yang akan melihat negeri itu dan kepadanya dan kepada anak-anaknya akan Kuberikan negeri yang diinjaknya itu, karena dengan sepenuh hati ia mengikuti TUHAN. Juga kepadaku TUHAN murka oleh karena kamu, dan Ia berfirman: Juga engkau tidak akan masuk ke sana.”

Karena gerutu dan ketidakpercayaan bangsa itu, sehingga tidak ada seorang pun dari semua orang yang berumur dua puluh tahun ketika mereka keluar dari Mesir yang masuk ke tanah Kanaan, kecuali Kaleb dan Yosua. Saudara, dari kisah perjalanan bangsa itu keluar dari Mesir dan menuju ke tanah Kanaan, marilah kita belajar sesuatu:

1 Korintus 10:1-13 ”Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun. Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: “Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.” Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba. Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

Saudara, setiap pencobaan yang terjadi pada umat Israel dialami oleh seluruh jemaat.

Setiap orang mengalaminya, ada orang-orang yang sensitif dan langsung bereaksi, meskipun sebenarnya lebih banyak yang menghadapinya dengan tenang.

Sungut-sungut dan gerutu bisa muncul karena ada orang-orang yang hubungannya kurang baik dengan Tuhan Allah.

Mereka yang sebenarnya seringkali menyebabkan kerugian bagi umat itu, sehingga setan mendapatkan keuntungan.

Oleh karena itu, marilah kita berjaga-jaga dan waspada agar kita selalu mampu mengatasi dan menang dalam segala macam pencobaan.

Haleluya, puji Tuhan. Amin!

Mengapa ada orang-orang yang selalu jatuh ketika mereka mengalami pencobaan?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 6-8