BUAH ROH PENGUASAAN DIRI
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini :
GALATIA 5:22-24
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Apakah yang dimaksud penguasaan diri?
- Mengapa harus menguasai diri?
- Sebagai buah Roh, apa yang harus dilakukan supaya dapat menguasai diri?
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya”. (Galatia 5:22-24).
Rasul Paulus dalam kitab Galatia membedakan antara keinginan daging dan keinginan Roh -Galatia 5:16-18.
Kemudian Rasul Paulus memberikan contoh nyata kepada jemaat di Galatia mengenai perilaku yang muncul dari setiap keinginan tersebut -Galatia 5:19-23 dan mengingatkan mereka bahwa di dalam Kristus mereka telah “menyalibkan daging” -Galatia 5:24.
Mereka sekarang harus hidup sesuai dengan itu, di dalam Roh -Galatia 5:25-26.
Dalam Galatia 5:19-21 Meskipun Paulus berpendapat bahwa perbuatan daging seharusnya “jelas” -Galatia 5:19, dia tetap memberikan daftar contohnya kepada jemaat di Galatia. (Daftar ini tidak lengkap, karena Paulus menutup daftarnya dengan “hal-hal seperti ini.”)
Karena perilaku-perilaku ini adalah bukti bahwa orang yang melakukannya mengikuti keinginan daging -Galatia 5:16, bukan keinginan Roh -Galatia 5:17, orang itu tidak akan mewarisi Kerajaan Allah -Galatia 5:21b. (Perhatikan hubungan Paulus antara warisan dan Roh dalam Galatia 3:14-18; Galatia 4:1-7)
Dalam Galatia 5:22-23 Setelah memperingatkan jemaat di Galatia mengenai perbuatan daging, Paulus kini menasihati mereka untuk bertindak dengan buah Roh, dan memberi mereka daftar contoh lainnya (kali ini positif!).
Ia juga menegaskan bahwa hukum tidak menentang buah Roh.
Buah Roh artinya hasil dari pekerjaan Roh Kudus di dalam diri orang percaya.
Hasil dari persekutuan dengan firman Tuhan dan Roh Kudus, menghasilkan perbuatan yang sejalan dengan Roh Kudus, salah satunya adalah pengendalian diri.
Pengendalian diri adalah kemampuan untuk menundukkan keinginan daging yang memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa.
Pengendalian diri mencakup berbagai hal; membatasi makanan dan minuman demi kesehatan, penggunaan uang, hasrat seksual, hobi dan hal-hal lain yang mungkin dilakukan secara berlebihan.
Saudara, untuk dapat mengendalikan diri, pertama-tama harus memperbaharui pikiran dengan firman Tuhan.
Sebab Setiap tindakan dihasilkan dari pikiran.
Kita harus membaca dan merenungkan firman Tuhan secara konsisten.
Kedua, jagalah pikiran kita dari hal-hal yang jahat; tontonan atau bacaan yang buruk dan pergaulan yang buruk.
Janganlah membersihkan pikiran tetapi mengizinkan yang buruk masuk dalam pikiran kita.
Diskusikan dalam kelompok PA, bagaimana cara membaharui pikiran setiap hari?
Pembacaan Alkitab Setahun
Yeremia 18-22