MENGASIHI MUSUH DAN BERDOA BAGI YANG MENGANIAYA

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 5:43-47

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 5:44!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah perintah Tuhan bagi kita terhadap musuh kita?
  2. Dan bagi orang yang menganiaya kita apakah yang harus kita lakukan?
  3. Mengapa kita harus mengasihi musuh kita dan berdoa bagi orang yang menganiaya kita?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Dunia mengajarkan kepada kita untuk mengasihi sesama manusia, namun membenci musuh kita.

Tetapi bagi orang percaya seperti yang diajarkan oleh Yesus maka kita harus mengasihi musuh kita dan berdoa bagi orang-orang yang menganiaya kita karena musuh kita adalah sesama kita juga.

“Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.” (Imamat 19:18).

Kita mengasihi musuh kita karena Allah mengasihi orang yang baik dan orang yang jahat, maka kita pun harus memiliki sikap dan pandangan yang demikian terhadap musuh kita, sehingga kita merepresentasikan Allah Bapa yang mengasihi setiap orang.

Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Matius 5:45-48).

Tuhan Yesus pernah mengajarkan kepada murid-murid-Nya agar mereka mengasihi sesama mereka termasuk musuh mereka.

Dalam Lukas 10:30-37 dituliskan dimana ada seorang yang jatuh ke tangan penyamun dan dipukul hingga setengah mati.

Ada seorang imam yang melihat orang tersebut tetapi tidak menolong orang tersebut, demikian juga seorang Lewi.

Padahal Imam dan Lewi adalah pelayan Tuhan, orang yang dinilai dekat dengan Tuhan, yang dipastikan memiliki hati untuk melayani orang yang sedang menderita.

Karena Imam dan Lewi tidak menganggap bahwa orang yang menderita itu adalah sesama mereka.

Namun ketika orang Samaria lewat dimana mereka tidak bergaul dengan orang Yahudi, orang Samaria tersebut menolong, mengobati dan membayar uang pengobatan bagi orang Yahudi tersebut, walaupun musuhnya.

Yesus mengajarkan kepada kita bahwa musuh kita juga adalah sesama kita.

Hal yang kita perlukan agar kita dapat mengasihi musuh kita dan berdoa buat mereka adalah belas kasihan, seperti yang dimiliki oleh Yesus.

”Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” (Lukas 10:36-37).

Marilah kita mengasihi musuh kita dan berdoa untuk mereka dengan belas kasihan dari Bapa sampai mereka mengalami kasih Bapa, khususnya bagi orang-orang yang memusuhi kita karena Injil yang kita beritakan.

Diskusikanlah pengalaman saudara dalam komunitas saudara bagaimana saudara berkemenangan untuk mengasihi musuh saudara dan berdoa buat mereka.

Pembacaan Alkitab Setahun

Yeremia 38-41