MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI AWAL KEKACAUAN
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

Pembacaan Alkitab Hari ini :
YAKOBUS 3:13-17
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

- Apakah yang dimaksud hikmat dari atas?
- Apakah yang dimaksud hikmat dunia?
- Apakah hasil dari hikmat dari atas?

“Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat”. (Yakobus 3:16).
Secara umum surat Yakobus pada mulanya ditujukan untuk orang-orang Kristen Yahudi, orang-orang yang pertama bertobat di Yerusalem.
Setelah Stefanus mati syahid dan penganiayaan atas orang-orang Kristen terjadi, mereka kemudian terserak ke berbagai tempat.
Melalui suratnya, Yakobus menguatkan mereka yang sedang teraniaya, memperbaiki pemahaman tentang iman yang menyelamatkan dan hasil-hasil praktis iman mereka dalam hidup yang benar dan perbuatan baik.
Ayat-ayat yang menjadi renungkan kita adalah bagian dari praktis iman Kristen yang baik, terutama terkait menghindari hikmat dunia yang menyebabkan hidup dengan mementingkan diri sendiri.
Hikmat menurut Yakobus ada dua, hikmat dari Tuhan dan hikmat dari dunia ini.
Hikmat dari dunia ini menghasilkan iri hati dan mementingkan diri sendiri, yang pada akhirnya menghasilkan kekacauan dan segala macam kejahatan.
Sedangkan hikmat yang benar berasal dari Tuhan, murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Supaya saudara tidak menimbulkan kekacauan dalam hidup, janganlah mau menggunakan hikmat dunia ini dan janganlah bersandar kepada hikmat dunia.
Kejarlah hikmat yang berasal dari Tuhan, hikmat yang mendatangkan berkat.
Saudara, bagaimana cara memperoleh hikmat yang berasal dari Tuhan? Pertama, miliki sikap hati takut akan Tuhan.
Karena permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan.
Kemudian mintalah kepada Tuhan : “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, –yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit–,maka hal itu akan diberikan kepadanya” (Yakobus 1:5).
Hikmat dari Tuhan juga sangat dibutuhkan untuk sebuah kebangunan rohani.
Seperti yang terjadi dalam zaman Salomo: “Seluruh bumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat yang telah ditaruh Allah di dalam hatinya” (1 Raja-raja 10:24).
Berbagai bangsa datang kepada Salomo, untuk melihat hikmat Tuhan.
Hiduplah senantiasa dalam takut akan Tuhan, dan mintalah hikmat Tuhan setiap hari.

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana mendapatkan hikmat Tuhan.
Pembacaan Alkitab Setahun
Yeremia 26-29