Sabtu, 11 Mei 2024

UMAT YANG DISERTAI TUHAN

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOSUA 1:5-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dilakukan Tuhan Allah setelah hamba-Nya, Musa, meninggalkan dunia?
  2. Apa yang harus dikerjakan oleh Yosua setelah kematian Musa, hamba Tuhan itu?
  3. Apa yang harus mereka hadapi setelah kematian Musa, hamba Tuhan itu?
  4. Apa yang harus mereka lakukan agar bangsa itu dapat mendiami tanah Perjanjian yang telah dijanjikan oleh Tuhan Allah kepada Abraham?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, setelah Musa, hamba Tuhan Allah itu meninggal, Tuhan berfirman kepada Yosua agar memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan, yang telah dijanjikan Tuhan Allah kepada Abraham, bapa leluhur Israel.

Allah yang ajaib itu sangat menginginkan kehadiran-Nya di tengah umat-Nya, umat Israel yang kudus, dan Dia sangat ingin agar bangsa Israel menjadi imam bagi bangsa-bangsa lain di dunia ini.

Dia berkeinginan untuk memimpin bangsa Israel sebagai umat-Nya, umat kudus-Nya, sebagai imamat yang kudus.

Oleh karena itu, Dia memberi nama Imanuel kepada Yesus, yang berarti Tuhan beserta kita.

Saudara, sejak zaman dahulu Tuhan Allah ingin memiliki hubungan yang intim dengan manusia.

Sejak zaman Adam di Taman Eden, Tuhan Allah memperlihatkan keinginan-Nya untuk berhubungan akrab dengan manusia.

Hal ini terlihat dari ayat-ayat Firman Tuhan ini:

Efesus 1:4-6 ”Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.”

Saudara, sejak semula Tuhan menginginkan agar umat manusia hidup kudus seperti Tuhan Allah yang Maha Kudus.

Dalam kemahatahuan-Nya, Dia telah memilih dan merencanakan jalan keluar dari masalah manusia yang akan diciptakan-Nya.

Tuhan Allah telah merencanakan bagaimana Putra tunggal-Nya akan menyelesaikan persoalan manusia yaitu dosa. Rasul Paulus telah mendpatkan wahyu dari Tuhan Allah tentang bagaimana Tuhan Allah menyelesaikan dosa manusia itu.

Efesus 1:7-14 ”Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan–kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya–supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”

Saudara, dengan kerelaan-Nya, Tuhan Allah sangat ingin mendamaikan diri-Nya melalui karya Putra-Nya agar manusia dapat menjadi suatu bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah dan menjadi suatu bangsa yang menyembah-Nya sebagai satu-satunya Allah, tidak ada yang lain.

Saudara, kita bisa mempelajari bagaimana Tuhan Allah sangat ingin membangun suatu bangsa yang akan menjadi imam bagi bangsa-bangsa di dunia ini, yaitu bangsa Israel.

Namun, bangsa inilah yang menyalibkan Sang Mesias yang telah dijanjikan dan direncanakan oleh Tuhan Allah.

Namun, Tuhan Allah tidak terkalahkan dan rencana-Nya tidak mungkin gagal.

Kematian Yesus justru menjadi jalan kemenangan atas rencana Allah. Kebangkitan Yesus dari kematian adalah proklamasi kemenangan Kristus, dan Tuhan Allah akan terus mendirikan kerajaan-Nya di bumi ini.

Melalui kedua belas murid Yesus, Kristus mendirikan gereja-Nya, dan alam maut tidak dapat mengalahkannya.

Kristus, melalui tubuh-Nya, yaitu gereja Kristus akan terus bekerja bersama Roh Kudus untuk melebarkan kerajaan Allah melalui gereja yang melaksanakan amanat agung Kristus.

Roh Kudus yang hadir di tengah umat-Nya terus bergerak untuk memimpin gereja-Nya dalam melaksanakan amanat agung Kristus.

Haleluya, puji Tuhan. Amin!

Bagaimana cara Roh Kudus memimpin umat-Nya untuk melebarkan Kerajaan Allah di bumi ini?

Pembacaan Alkitab Setahun

2 Tawarikh 2-5

Jumat, 10 Mei 2024

UMAT YANG MEMILIKI ROH PENOLONG

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 14:15-19

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa bukti kita mengasihi Tuhan?
  2. Apa yang Yesus minta kepada Bapa untuk diberikan kepada murid-muridNya agar dapat melakukan perintahNya?
  3. Apakah Roh Kebenaran ini akan diam dan menyertai murid-murid selama-lamanya?
  4. Mengapa dunia tidak menerima Roh Kebenaran?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Perikop yang kita baca hari ini mengingatkan kita bahwa Yesus pernah mengatakan hal penting arti mengasihi Tuhan kepada murid-muridNya: “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”.

Petrus pernah ditanya Yesus tiga kali “Apakah engkau mengasihi Aku?“, ketika Petrus menjawab bahwa dia mengasihi Yesus maka selalu Tuhan Yesus menjawab “Gembalakanlah domba-domba-Ku”.

Kita bisa menyimpulkan bahwa mengasihi Tuhan berarti siap mendengar dan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan.

Saudara, kita menyembah dan melayani Bapa yang mengerti kebutuhan anak-anakNya.

Bapa tahu bahwa kita membutuhkan penolong agar mampu melaksanakan dan menyelesaikan apa yang diperintahkanNya.

Oleh sebab itulah, Roh Penolong yaitu Roh Kudus diberikan untuk menyertai kita murid-muridNya.

Bila membaca Kisah Para Rasul, kita menyadari bahwa pada masa itu murid-murid Yesus menghadapi kondisi yang tidak mudah, mereka diancam dan dianiaya karena berita Injil Kerajaan yang disampaikannya.

Namun kita tahu bagaimana Roh Kudus menolong mereka sehingga mereka memiliki keberanian dan bahkan melakukan banyak mujizat untuk menolong banyak orang sakit dan memiliki kelemahan tubuh.

Tidak hanya itu saja, jumlah murid-murid semakin bertambah banyak sehingga Injil Kerajaan dapat diberitakan menyebar keluar dari Yerusalem.

Hari ini kita menghadapi tantangan yang berbeda dengan masa Kisah Para Rasul di awal kekristenan muncul.

Jumlah orang yang menyebut dirinya Kristen memang lebih banyak daripada jumlah pada masa Kisah Para Rasul, namun tantangan hari ini tidaklah lebih ringan.

Media sosial menawarkan berbagai “kesibukan” dan “penyesatan” agar orang-orang yang menyebut dirinya Kristen tidak melakukan perintahNya sebagai manifestasi dari mengasihi Tuhan.

Mengasihi Tuhan tidak cukup dengan pergi beribadah setiap minggu dan menyanyikan lagu mengasihi Tuhan.

Saudara, mari kita waspada, sejak dari dulu Yesus sudah menyampaikan bahwa mengasihi Tuhan berarti menjalankan perintahNya.

Kita pasti bisa menjalankan perintahNya karena ada pimpinan dan penyertaan Roh Kudus.

Jadi kita tinggal mengambil keputusan untuk tetap terdistraksi oleh dunia ini atau mau mengikuti perintahNya.  

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 28-2 Tawarikh 1

Kamis, 9 Mei 2024

BUKAN KEKUATAN MANUSIA TETAPI OLEH ROH TUHAN

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ZAKHARIA 4:1-9

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dilihat Zakharia dalam penglihatannya?
  2. Apakah zakaria mengerti arti penglihatan yang diberikan Tuhan kepadanya?
  3. Apa firman dari Tuhan kepada Zerubabel?
  4. Apakah maksud dari “bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan”?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Zakharia melihat kandil emas berlampu tujuh dengan tempat minyaknya.

Setiap lampu memiliki tujuh lubang tempat nyala api.

Secara keseluruhan, ada empat puluh sembilan nyala api kalau kandil ini dinyalakan! Bayangkan betapa terangnya!

Kandil tersebut bisa menyala begitu terangnya karena selalu ada persediaan minyak yang tak habis-habis.

Itulah nubuat untuk Zerubabel, keturunan raja Daud.

Ia akan menyelesaikan pembangunan bait Allah dan mengatasi semua masalah yang ada “Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel, engkau menjadi tanah rata” (ayat 7-10).

Hal itu terjadi “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku” yang hadir menyertai Zerubabel (ayat 6). 

Setiap perintah dari Tuhan selalu disertai dengan kekuatan untuk melaksanakannya, sejarah membuktikan kebenaran ini.

Persoalannya selalu ada pada manusia yang diberikan perintah oleh Tuhan, setidaknya ada 2 respon yang seringkali terjadi.

Pertama, manusia merasa tidak mampu melakukannya karena menurut anggapannya terlalu berat.

Musa pernah menolak untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dengan berbagai alasan.

Kita tahu pada akhirnya Musa berhasil menyelesaikan tugasnya membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan pimpinan Tuhan sekalipun Musa tidak diijinkan masuk ke tanah perjanjian.

Bukan dengan kekuatan manusia tetapi oleh Kuasa Tuhan bangsa ini dipimpin Musa untuk keluar dari perbudakan.

Respon kedua adalah manusia merasa mampu dan menggunakan kekuatan sendiri untuk menyelesaikan pelayanan yang diberikan Tuhan.

Respon kedua terjadi pada umumnya karena manusia merasa punya pengalaman dan hal tersebut telah menjadi suatu rutinitas.

Pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita memang melatih karunia dan potensi kita untuk senantiasa berkembang, namun Tuhan ingin semuanya bersumber dari kekuatan ilahi melalui Roh Kudus.

Tuhan merindukan agar pelayanan tersebut tidak hanya memberkati hidup kita tetapi juga memberkati orang-orang yang kita layani.

Rutinitas pelayanan memang membuat kita lebih terampil dan menjadi terbiasa sehingga tanpa sadar kita bisa melupakan pimpinan Tuhan.

Mari kita renungkan bersama, seluruh pelayanan dan pekerjaan yang Tuhan percayakan kepada kita saat ini.

Pelayanan kita adalah pelayanan untuk roh, jiwa dan tubuh orang-orang yang kita layani, kita perlu hikmat dan arahan Tuhan agar mereka diberkati, bukan kuat dan gagah manusia tetapi oleh RohKu.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 25-27

Rabu, 8 Mei 2024

MENGALAHKAN DUNIA

Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 5:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapa yang lahir dari Allah?
  2. Apakah saudara lahir dari Allah? Apa buktinya?
  3. Apa kemenangan yang mengalahkan dunia?
  4. Apakah semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa sebagai orang percaya kita memiliki suatu kemampuan yang diberikan Tuhan sejak kita dilahirkan sebagai anak-anakNya yaitu: kemampuan untuk mengalahkan dunia.

Mari kita renungkan kata “mengalahkan dunia” ini?

Dunia setidaknya bisa definisikan sebagai berbagai budaya atau pengaruh buruk sebagai akibat kejatuhan manusia dalam dosa ditambah tipu muslihat iblis yang menyertainya.

Firman Tuhan melalui Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma pernah mengingatkan untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubah oleh pembaharuan budi, sehingga kita dapat membedakan manakah kehendak Allah yang baik, yang berkenan dan yang sempurna.

Kita tahu bahwa pada masa itu, kota Roma adalah salah satu kota besar yang banyak dipengaruhi dengan berbagai ajaran dan dampak modernisasi dari kemajuan pengetahuan.

Orang dengan berbagai budaya bertemu di kota ini sehingga memberikan pengaruh yang kuat terhadap pergerakan Injil Kerajaan Allah.

Murid-murid Kristus tentu banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran yang bertentangan dengan kebenaran serta gaya hidup yang buruk bagi kehidupan rohani.

Dunia saat ini tentu berbeda dengan dunia pada masa kisah para rasul, namun tipu daya iblis melalui segala yang ada di dunia ini tidaklah berubah.

Dunia menginginkan murid-murid Kristus berubah menjadi sama dengan dunia tanpa terasa.

Dunia pada masa kini menghadapi tantangan yang semakin berat dengan hadirnya internet yang memberikan pengaruh lebih luas jangkauannya kepada banyak orang.

Ada dua kata yang harus kita perhatikan dalam perikop yang kita baca hari ini untuk kita bisa mengalahkan dunia  yaitu: perintahNya dan iman kita.

Saat ini, kita sedang berperang dan Yesuslah panglima perang kita, kita harus perhatikan apa perintah yang diberikanNya setiap saat sehingga kita bisa mengambil keputusan dan bergerak sesuai dengan kerinduanNya.

Iman dibutuhkan agar kita bertindak dengan penuh keyakinan karena janji dan firmanNya tidak pernah gagal.

Bagaimana dengan Saudara saat ini? Mari kita introspeksi bersama dan pastikan bahwa kita tidak sedang berubah menjadi sama dengan dunia ini.

Mari kita pastikan bahwa kita sedang melakukan perintah-perintahNya, karena perintahNya tidak berat.

Apa saja perintahNya? Salah satunya adalah jadikan semua bangsa murid-muridKu.

Kita juga  punya iman yang mengalahkan dunia yaitu iman dari Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan setiap hari.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 22-24

Selasa, 7 Mei 2024

ALLAH YANG MENEGUHKAN DAN MENOLONG UMATNYA

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 41:10-13

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kepada siapa di maksud “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau?” (ayat 10a)
  2. Siapakah yang memegang tangan kanan kita? Dan apa yang dikatakan Tuhan Allah terhadap hambaNya (ayat 13 terakhir)?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kisah atau peristiwa tentang penyertaan Tuhan yang tertulis di Yesaya 41:10-13, semula ditujukan khusus untuk bangsa Israel saja, sewaktu bangsa Israel merasa takut di masa pembuangan.

Tuhan Allah sangat bertanggungjawab terhadap kehidupan bangsa Israel didalam kondisi apapun, sesuai dengan janji setiaNya kepada hambaNya, Abraham, Ishak dan Yakub.

Pertanyaan saat ini adalah, apakah penyertaan Tuhan yang di catat di Yesaya ini hanya berlaku khusus untuk bangsa Israel saja, baik di masa pembuangan zaman dahulu dan bangsa Israel pada masa sekarang?

Jawabannya tentu saat ini ayat tersebut masih relevan untuk bangsa Israel masa sekarang, juga berlaku untuk kita, yang percaya kepada Kristus Tuhan, sebagai keturunan Rohani Bapa kita Abraham.

Sadarkah kita, ketika kita membaca berulang kali kitab Yesaya ini sangat memberikan kekuatan dan peneguhan ketika kita dikuasai rasa takut yang berlebihan?

Rasa takut yang yang membuat hidup kita cemas, frustasi juga stress karena kondisi atau keadaan yang tidak sesuai dengan harapan kita.

Sepatutnyalah kita tetap bersyukur, ayat yang kita baca saat ini menuliskan, bahwa kita adalah hamba pilihan yang dikasihiNya.

Hidup kita mendapatkan begitu banyak keistimewaan dari Tuhan.

Bagaimana Dia menyertai kita begitu rupa, sehingga kita tidak perlu takut dan bimbang, bahkan Dia juga akan meneguhkan kita, menolong kita, memegang tangan kita dengan tangan kananNya yang membawa kemenangan bagi kita.

Bahkan musuh kitapun akan mendapat malu.

Jadi dengan demikian, apa yang saat ini menjadi sumber ketakutan kita: masalah keuangan, masalah kesehatan, masalah dalam usaha, bisnis, pekerjaan, ekonomi, studi, jodoh, atau pergumulan apa?

Percayalah dalam segala keadaan baik maupun keadaan buruk, sesuai dengan judul renungan kita hari ini, bahwa Allah yang meneguhkan dan menolong umatNya.

Pertanyaannya bagaimana kita tahu dan merasakan bahwa Allah meneguhkan dan menolong kita umatNya, untuk bebas dari rasa takut?

Perbanyaklah waktu doa pribadi dan berdiam diri mencari wajah Tuhan sampai kita menemukan atau berjumpa dengan Dia dalam doa pribadi kita.

Baca dan renungkanlah Firman dan janji Tuhan itu siang dan malam sampai kita mendapatkan pewahyuan tentang siapa Allah kita yang besar itu.

Teruslah mengucap syukur dalam segala hal, karena itu yang Tuhan mau untuk kita lakukan.

Perkatakan atau deklarasikan Firman Tuhan itu setiap hari sampai dengan hati kita mendapat kelegaan, peneguhan, sukacita dan damai sejahtera dan juga timbul iman yang kuat dan teguh yang berasal dari Allah.

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 18-21

Senin, 6 Mei 2024

RUMAH DIATAS BATU KARANG

Penulis : Bernard Tagor

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 7:24-27

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Setiap orang yang mendengar perkataan Tuhan dan melakukannya, di samakan dengan siapa?
  2. Setiap orang yang mendengar perkataan Tuhan dan tidak melakukanya, di samakan dengan siapa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Mungkin banyak orang yang sudah mendengar, bahwa negara Jepang adalah salah satu negara yang paling sering mengalami gempa bumi setiap tahunnya.

Atas kejadian gempa bumi yang sering terjadi tersebut, maka saat ini pemerintah Jepang mengharuskan semua bangunan di bangun tahan terhadap gempa bumi.

Hal ini menghasilkan banyak bangunan di Jepang merupakan bangunan “paling tahan gempa bumi” di dunia.

Bagaimana cara jepang membangun suatu bangunan yang paling tahan gempa?

Salah satu caranya adalah dalam membangun suatu rumah atau bangunan yang dibangun, harus didirikan diatas pondasi yang kuat/kokoh dan juga dengan mem perhatikan bahan bangunan dan hal-hal lainnya.

Begitupula dengan gambaran rohani seseorang.

Hidup Rohani kita akan tampak “kokoh atau tidak”, apabila kita diperhadapkan dengan situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Banyak kita dengar, anak-anak Tuhan hari-hari ini hidupnya masih berada dalam ketakutan, kekhawatiran dalam segala hal, baik itu dalam penghidupan sehari-hari dan juga takut menghadapi masa depan.

Kita seolah-olah tidak percaya dan ragu kepada DIA yang sanggup menolong kita.

Dalam situasi yang tidak sesuai dengan keinginan kita tersebut, membuat banyak anak-anak Tuhan mudah meluapkan emosi dan amarahnya, tantrum, gampang sakit hati, masih menaruh benci satu dengan yang lain, tidak mudah mengampuni, masih banyak orang yang pendendam, masih saja egois, iri, dengki, sombong dan tidak mau tunduk atau taat terhadap otoritas yang Tuhan berikan kepada kita.

Kepada orang tua, kepada para pemimpin kita; baik itu pemimpin yang ada dirumah, yang ada digereja, dikantor, dimasyarakat, juga pemerintah.

Hal-hal tersebut diatas membuktikan bahwa kita mendengar dan mengetahui Firman Tuhan, namun kita tidak setia melakukannya.

Terhadap orang tersebut, Yesus berkata; ia sama seperti orang yang “bodoh” yang mendirikan rumah diatas pasir.

Apabila turun hujan dan datang banjir, lalu angin melanda rumah itu sehingga rumah itu roboh.

Namun demikian masih banyak juga dijumpai hidup kerohanian seseorang tetap kokoh dan kuat ketika kita diperhadapkan dengan situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Karena mereka percaya bahwa Tuhan tetap setia menolong keadaan mereka.

Hidup dengan iman dan selalu dalam pengucapan Syukur dalam segala hal, hidup di dalam kasih, dll. Hal-hal tersebut diatas membuktikan bahwa kita mendengar perkataan Tuhan dan setia melakukannya.

Terhadap orang tersebut, Yesus berkata; ia sama seperti orang yang “bijaksana” yang mendirikan rumah diatas batu.

Apabila turun hujan dan datang banjir, lalu angin melanda rumah itu sehingga rumah tidak roboh. 

Dengan kondisi diatas, kita bisa mengukur diri sendiri, apakah diri kita saat ini disamakan dengan orang “bijaksana” yang betul-betul dibangun diatas batu yang kokoh atau diri kita disamakan dengan orang “bodoh” yang dibangun diatas pasir?

Mari saudara hendaknya kita menjadi orang yang bijaksana, yaitu mendengar perkataan Tuhan dan melakukannya dengan setia.

Firman Tuhan berkata di Lukas 11:28 (terjemahan BIS-Bahasa Indonesia Sehari hari) ”Tetapi Yesus menjawab, “lebih berbahagia lagi orang yang mendengar perkataan Allah dan menjalankannya!”

Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 15-17

Minggu, 5 Mei 2024

RUMAH TUHAN YANG BERDIRI TEGAK

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 2:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kapan akan terjadi, gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri?
  2. Dari mana Firman Tuhan akan keluar?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Akhir jaman adalah tema yang menarik banyak orang untuk ingin mengetahui.

Dan di Alkitab kita bisa membaca kisah penciptaan hingga bagaimana dunia ini akan berakhir.

Yang tidak tepat adalah ketika ada orang atau sekelompok orang yang kemudian membuat ramalan tentang kapan akhir jaman itu tiba.

Dan sejarah telah membuktikan bahwa dari masa ke masa, cerita tentang hal ini berulang kali terjadi.

Misalnya di tahun 80-an banyak yang meramalkan bahwa akhir jaman akan terjadi sebelum milenial ke dua, atau sebelum tahun 2000.

Alkitab dengan jelas menulis, Matius 24:36 ”Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”

Jika kita membaca di ayat sebelumnya, jelas bahwa konteks ayat tersebut adalah tentang akhir jaman atau tentang kedatangan Yesus yang kedua kali.

Tetapi kalau dikatakan bahwa kita tinggal di masa akhir jaman, sebenarnya tidak salah juga, karena berbagai nubuat akhir jaman, misalnya tentang apa yang dinubuatkan oleh nabi Yoel itu diyakini sudah atau sedang terjadi.

Yoel 2:28  “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.”

Hanya saja kita tidak pernah tahu, berapa lama masa akhir jaman ini akan berlangsung.

Dalam puluhan tahun, ratusan tahun atau ribuan tahun yang akan datang.

Karena tentang masa itu…hanya Bapa yang tahu, Anak pun tidak.

Jadi kita tidak usah merasa lebih pintar dari Anak Allah, sehingga bisa meramalkan akhir dunia.

Sejak masa kebangunan rohani di Eropa pada abad ke XVII, kebangunan rohani di Amerika Serikat, di Asia, Amerika Selatan hingga Afrika.

Kita melihat bagaimana Roh Kudus bekerja dengan luar biasa, mujizat kesembuhan, kebangkitan orang mati dan berbagai tanda dan mujizat telah Roh Kudus nyatakan.

Dan bukan hanya hal yang terlihat secara fisik, tetapi banyak pengajaran baru yang kemudian seperti mengubah cara dan perilaku orang dalam beribadah.

Yesaya 2:3 ”….sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”

Akan ada dan sudah atau sedang terjadi pengajaran baru yang keluar dari Sion.

Sion dalam hal ini adalah Sion secara rohani, yaitu gambaran Gereja Tuhan yang dewasa, yang oleh Roh Kudus dipakai untuk mengajarkan hal-hal yang baru.

Ciri dari pengajaran yang benar, pengajaran tersebut muncul dari “gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit.” (Yesaya 2:2).

Tuhan akan memakai Gereja-Nya, ini tidak menunjuk pada satu denominasi mana pun, yang ketika itu ada, dan memberikan pengajaran yang baru.

Pengajaran ini membawa sukacita dan damai sejahtera bagi umat-Nya.

Saudara, “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”  Mari kita semua berjaga-jaga selalu.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 12-14

Sabtu, 4 Mei 2024

MENGEJAR KEKUDUSAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

IBRANI 12:12-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang dimaksud dengan yang memiliki tangan yang lemah dan lutut yang goyah?
  2. Apa yang harus dilakukan agar yang pincang tetap dapat berjalan lurus?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ibrani 12:14 ”Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.”

Tuhan ingin agar kita hidup damai dengan semua orang, tetapi bukan damai yang dikarenakan kita mengkompromikan iman dan kebenaran.

Misalnya kita “berdamai” dengan atasan, karena tidak mau konflik sehingga apa pun yang diminta atasan, kita bersedia lakukan, sekali pun itu salah.

Berdamai, artinya kita tetap memegang nilai kebenaran dan menolak untuk melakukan yang melanggar Firman.

Kalau terjadi “ketidakdamaian” alias pertengkaran, itu bukan karena kita yang ngotot, tetapi lebih karena orang yang ingin memaksakan kehendaknya yang salah.

Tentang kekudusan, Firman Tuhan menyatakan dengan jelas: “Kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan kita tidak akan dapat melihat Allah”.

Tanpa kekudusan kita tidak dapat melihat dan merasakan kehadiran Allah, kuasa-Nya yang memimpin hidup kita, kasih-Nya yang menaungi dan memberikan arahan atas kehidupan kita.

Dan tanpa itu semua, bukan kah kita akan mengalami kerugian besar, pertama kerugian secara rohani, tetapi tidak tertutup kemungkinan kerugian secara jiwa atau mental dan tubuh, misalnya kita menjadi sakit.

Kekudusan harus dikejar, artinya diupayakan untuk dicapai hari demi hari. Lawan dari kekudusan adalah: kecemaran, kenajisan, tindakan tidak bermoral, tindakan asusila, pikiran yang kotor, pornografi, dusta, tidak jujur dan lain sebagainya.

Kenali apa yang menjadi kelemahan kita, kalau kita temukan, akui itu di hadapan Tuhan, mohon pengampunan-Nya, mohon kekuatan-Nya.

Jauhi segala godaan atau pencobaan yang mengarah kepada apa yang menjadi kelemahan kita tersebut.

Tindakan prefentif terhadap itu semua adalah: berjaga-jaga, jangan lengah.

Sama seperti ke lima gadis yang bijaksana, yang menyiapkan minyak dan pelita.

Artinya mereka hidup dalam kewaspadaan atau berjaga-jaga. Mereka tetap menjaga hidup mereka kudus di hadapan Tuhan.

Bukan seperti ke lima gadis yang bodoh, yang tidak bersedia untuk berjaga-jaga.

Artinya mereka tidak menjaga kehidupan mereka dengan benar. -Matius 25:1-13.

Matius 25:13  “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”

Kita semua patut berjaga-jaga, kita bersedia untuk hidup mengejar kekudusan, tidak kompromi dengan dosa!

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan kepada pembimbingmu, apa yang menjadi pergumulanmu, khususnya kalau itu adalah kelemahan moral misalnya, agar engkau di doakan dan dipulihkan.

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 9-11

Jumat, 3 Mei 2024

HIDUP DALAM TERANG

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 YOHANES 2:9-11

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang terjadi jika orang saling mengasihi?
  2. Apa yang terjadi jika orang saling membenci?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

1 Yohanes 2:9  ”Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.”

Rasul Yohanes menceritakan tentang orang yang mengatakan bahwa dia hidup dalam terang, orang tersebut mencoba untuk mengatakan bahwa dia adalah orang yang baik, sudah berusaha untuk hidup secara transparan alias tidak ada yang dia tutupi.

Tetapi jika dia masih memiliki persoalan dengan saudara seiman, masih memiliki perasaan benci kepada paling tidak kepada satu orang saudara di dalam Kristus.

Rasul Yohanes mengatakan bahwa orang tersebut sedang berada di dalam kegelapan.

Benci adalah lawan kata dari kasih. Allah adalah Kasih, dan Allah ingin umat-Nya juga saling mengasihi.

Kata benci tidak boleh dikaitkan dengan perasaan benci kepada saudara seiman. Kita boleh benci kepada dosa, malah harus, tetapi kita tidak boleh benci kepada umat Allah.

Karena mereka juga adalah orang yang telah ditebus oleh darah Kristus.

Bagaimana kalau faktanya orang tersebut seorang yang menyebalkan, egois dan perilaku buruk lainnya.

Tentang hal ini peringatan Tuhan terdapat pada kitab Matius 7:1,3  “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

Memberikan stempel kepada seseorang adalah bentuk penghakiman kepada orang tersebut, dan bukan hak kita untuk menghakimi.

Tetapi kalau kita yakin bahwa orang tersebut salah, maka yang boleh kita lakukan, datangi orang tersebut, tegur secara empat mata.

Jadi tujuannya adalah agar orang tersebut menyadari kesalahannya, dan bertobat.

Jadi bukan menegur keras dengan tujuan untuk mempermalukan.

Prinsip dasarnya adalah kasih, mengasihi, bukan menghakimi atau membenci.

Apakah menegur dengan kasih itu mudah untuk dilakukan, dalam praktiknya tidak mudah.

Tetapi salah satu tanda orang yang dewasa secara rohani, adalah mereka yang dapat menegur bukan karena benci tetapi karena kasih.

Bagi orang yang ditegur, bersyukurlah kalau ada saudara seiman yang masih menegur Saudara.

Jangan kita menjadi seperti Bileam yang harus ditegur oleh keledai tunggangannya -Bilangan 22:28.

Keledai dipakai oleh Tuhan untuk menegur Bileam yang sedang berjalan menuju kesalahan yang fatal.

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan apakah engkau pernah menegur orang karena benci?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 7-8

Kamis, 2 Mei 2024

HIDUP DALAM PERDAMAIAN DENGAN SAUDARA SEIMAN

Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 5:21-26

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Manakah yang lebih penting, mempersembahkan korban atau mengampuni orang yang bersalah kepada kita?
  2. Mengapa mengampuni dan berdamai dengan lawan, itu sangat penting?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Damai yang artinya tenang, tenteram tentu adalah sebuah kata yang menggambarkan sesuatu yang positif.

Tetapi kata damai bisa berarti negatif jika kata tersebut menjelaskan tentang situasi damai, setelah seseorang berurusan dengan polisi lalu lintas.

Karena kedamaian itu terjadi ketika si pelanggar lalu lintas memberikan sejumlah uang kepada polisi lalu lintas.

Itu salah, karena hal tersebut berarti si pelanggar telah menyuap agar pelanggarannya “diampuni”.

Damai dalam relasi kita dengan sesama adalah jika tidak ada dari salah satu pihak yang masih menyimpan kesalahan pihak yang lain.

Jika kemarin kita marah kepada seseorang dan kita tahu bahwa kemarahan kita itu berlebihan, maka kalau hari ini Roh Kudus mengingatkan bahwa orang tersebut menjadi pahit atau kesal karena perilaku kita, maka segeralah kita datang untuk meminta maaf.

Atau kita bisa menulis pesan atau menelepon dan mengatakan permohonan maaf kita.

Dewasa rohani, salah satunya ditandai dengan kerendahan hati.

Mengakui kita bersalah dan meminta maaf adalah salah satu ciri kerendahan hati.

Bukankah kebanyakan orang enggan mengakui kesalahan, apalagi meminta maaf.

Hidup berdamai dengan saudara seiman atau dengan siapa pun, akan terwujud jika kita hidup saling mengampuni.

Matius 5:23-24  ”Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.”

Di mata Tuhan memberikan persembahan itu kurang penting dibandingkan datang kepada saudara seiman dan meminta maaf atas kesalahan yang kita lakukan!

Jadi mana yang lebih rohani: memberikan persembahan atau memberikan pengampunan.

Dari ayat di atas jelas Tuhan menginginkan kita untuk menunda pemberian persembahan, sebelum kita datang, mengatakan kita salah dan meminta maaf atau berdamai dengan orang yang telah kita lukai.

Saudara, dalam kelompok pemuridan ceritakan kapan terakhir engkau meminta maaf kepada kakak, adik, pasangan, orang tua atau anak kita?

Pembacaan Alkitab Setahun

1 Tawarikh 6