MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL
Penulis : Pdt. Robinson Saragih
Pembacaan Alkitab Hari ini :
TITUS 2:6-10
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Dalam hal apa orang-orang muda harus diberi nasihat?
- Apa yang harus kita lakukan ketika kita menasihati mereka?
- Mengapa lawan bisa merasa malu?
- Bagaimana sepatutnya sikap para hamba supaya banyak orang memuliakan ajaran Allah, Juru Selamat kita?
Saudara, pada masa sulit seperti sekarang, dekadensi moral sangat marak, terutama di kalangan kaum muda.
Banyak kejahatan yang terjadi dilakukan oleh anak-anak remaja dan kaum muda.
Oleh karena itu, patutlah kita mendengarkan nasihat Rasul Paulus ini agar kita menasihati orang-orang muda supaya mereka benar-benar berhati-hati dalam menghadapi kehidupan pada masa sekarang ini.
Titus 2:6 ”Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal”
Saudara yang terkasih, kemampuan untuk menguasai diri dalam segala hal adalah suatu usaha yang sangat baik. Ini adalah anugerah dari Bapa agar anak-anak muda dapat menguasai diri.
Bagi anak-anak Tuhan, ini merupakan suatu pekerjaan baik yang dapat kita alami.
Ketika kita percaya, Allah Bapa telah menganugerahkan Roh Kudus ke dalam hidup kita.
Selanjutnya, ketika kita senantiasa terhubung dengan Dia yang ada di dalam kita, maka hidup kita akan memperlihatkan buah dari Roh Kudus.
Ketika Roh Kudus mengajar kita untuk melakukan segala sesuatu dan kita mengikuti Dia, maka Roh Kebenaran itu akan menunjukkan anugerah Bapa melalui Roh Kudus:
Galatia 5:22-23 ”Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
Jadi, penguasaan diri merupakan buah dari Roh Kudus. Ketika seseorang percaya dan senantiasa terhubung dengan Roh Kudus, maka Roh Kudus akan memperlihatkan kepada orang-orang di sekitar kita bahwa kita telah berubah.
Seseorang yang hidup dalam dekadensi moral, ketika percaya kepada Yesus Kristus, menerima Roh Kudus sebagai meterai Allah dalam hidupnya dan orang percaya itu terus bergaul dengan Roh Kudus, maka suatu ketika Roh Kudus akan memperlihatkan perubahan yang terjadi dalam hidup orang muda tersebut.
Orang muda itu telah berubah karena Roh Kudus mengubahnya dari dalam hatinya. Nabi Yehezkiel pernah bernubuat:
Yehezkiel 36:25-27 ”Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”
Ketika kita menginjili anak-anak muda yang hidup dalam dekadensi moral dan mereka mau percaya kepada Yesus Kristus, maka Allah Bapa akan menganugerahkan kepada mereka Roh Kudus.
Roh Allah itu sendiri diberikan kepada anak muda tersebut sebagai meterai kepemilikan Allah atas hidupnya.
Tuhan akan mengubah hati anak muda yang terlibat dalam dekadensi moral tersebut, sehingga berubah menjadi seorang yang percaya kepada Yesus.
Roh Kudus dalam hidupnya akan mengubah hati yang keras menjadi hati yang lembut dan dia akan menjauhkan diri dari pergaulan yang amoral, menjadi seorang yang penurut, suka beribadah dan Roh Kudus akan mengajar dia untuk senantiasa terhubung denganNya.
Ini akan menjadikan dia seorang yang saleh dan sangat berbeda dengan kehidupan sebelumnya.
Dia akan menjadi orang yang suka berdoa agar terus terhubung dengan Roh Kudus dan menjadi seorang yang sangat menguasai dirinya sehingga tidak lagi menjadi orang yang labil seperti kebanyakan anak muda saat ini.
Haleluya, puji Tuhan, Roh Kudus mengubah dia dan memperlihatkan buah Roh dalam hidup dia. Amin!
Mengapa ada anak-anak muda yang sudah percaya tetapi hidupnya tidak berubah, bahkan menjadi lebih jahat daripada sebelum percaya?
Pembacaan Alkitab Setahun
Yeremia 7-9