Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Menurut gambar dan rupa siapa manusia diciptakan oleh Allah?
Apa tujuan Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah?
Manusia seperti apa yang diciptakan Allah yang segambar dan serupa dengan Dia?
Apa yang menjadi tugas manusia yang ditentukan oleh Allah?
Saudara, ketika Tuhan Allah menciptakan manusia, Dia menetapkan agar manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah.
Tuhan Allah menghendaki agar manusia menjadi penguasa di bumi, sementara Allah berkuasa di sorga.
Namun oleh iblis, manusia melakukan apa yang dilarang Tuhan Allah.
Ketidaktaatan ini menyebabkan manusia diusir dari Taman Eden dan terpisah dari Tuhan Allah.
Keterpisahan manusia dari kehadiran Tuhan Allah menyebabkan manusia semakin jahat dan keinginan hati mereka selalu cenderung kepada perbuatan jahat.
Namun Tuhan Allah tidak dapat digagalkan oleh apapun.
Tuhan Allah menubuatkan jalan keluar dari dosa manusia itu dan akan menghentikan kejahatan manusia:
Kejadian 3:15”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Nubuatan tentang peperangan rohani antara anak-anak manusia dengan iblis telah dinyatakan oleh Tuhan Allah.
Anak manusia akan meremukkan kepala ular atau iblis, dan iblis akan meremukkan tumit anak manusia.
Ketika kejahatan manusia telah merajalela, Tuhan Allah menyesal telah menjadikan manusia.
Karena itu, Tuhan Allah berencana untuk melenyapkan manusia beserta semua binatang dan hewan yang hidup di bumi.
Kejadian 6:5-8”Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.”
Nuh, seorang yang telah mendapat kasih karunia dari Tuhan Allah, bersama dengan keluarganya menjadi manusia yang tersisa di bumi untuk melanjutkan keturunan manusia.
Nuh dan tujuh anggota keluarganya melanjutkan kehidupan manusia di bumi, beranak cucu dan beregenerasi hingga Tuhan Allah memanggil Abram untuk melaksanakan dan melanjutkan pekerjaan Tuhan Allah di bumi ini.
Tuhan terus bekerja melalui orang-orang pilihan-Nya yang Dia kehendaki.
Untuk memenuhi perkataan-Nya kepada setan di Taman Eden, Tuhan Allah menyiapkan manusia-manusia yang akan merealisasikan firman Tuhan Allah itu.
Yesaya pernah mengatakan tentang kedatangan seorang Anak Manusia yang dipilih Tuhan Allah yang akan melaksanakan pekerjaan-Nya.
Yesaya 9:5-6”Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.”
Yohanes 1:1-3”Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”
Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal diam di antara kita.
Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Firman Allah itu menjadi Yesus Kristus, seorang Anak Manusia yang diutus oleh Bapa-Nya, Yahwe, untuk menjadi Adam yang kedua.
Yesus Kristus memberi contoh kepada manusia bagaimana hidup menurut kehendak Bapa, Yahwe.
Yesus Kristus menjadi manusia seperti kita, anak manusia yang menjadi anak-anak Allah.
Rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di Filipi tentang bagaimana Dia hidup:
Filipi 2:5-8”Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
Dia setara dengan Allah karena Dia adalah Firman yang menciptakan segala sesuatu, namun Dia rela menjadi anak manusia dan rela mati dengan terkutuk ketika disalibkan dan dimahkotai dengan duri.
Kejadian 3:17-19”Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”
Yesus Kristus rela menerima kutuk itu dan mengangkat kutuk tersebut saat Dia disalibkan di atas kayu salib.
Efesus 3:13-14”Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.”
Yesus Kristus, sebagai Anak Manusia, melakukan semua kehendak Bapa-Nya.
Dia dikorbankan sebagai Domba Paskah Allah untuk menebus dosa dunia ini, sehingga kita yang percaya dapat menerima Roh yang dijanjikan.
Melalui Roh itu, kita memperoleh kuasa untuk menjadi saksi bagi Kristus.
Dengan bimbingan Roh Kudus, kita juga memperoleh kuasa untuk melakukan kehendak Bapa, Yahwe, seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus.
Melalui bimbingan Roh Kudus, kita mendapat kuasa untuk menjadi saksi Kristus, pergi untuk memberitakan Injil, dan meluaskan Kerajaan Allah di bumi ini.
Yesus Kristus sebagai kepala gereja melalui karya Roh Kudus pada jemaat Tuhan akan melebarkan Kerajaan Allah dari Yerusalem, seluruh Yudea dan Samaria, hingga ke ujung bumi.
Matius 24:14”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
Saudara, pelebaran Kerajaan Allah ini adalah bukti keberhasilan Gereja Tuhan di bumi.
Gereja merupakan Tubuh Kristus yang Esa disebut sebagai Kesatuan Tubuh Kristus.
Yesus Kristus adalah kepala yang menjadi pemimpin melalui Roh Kudus-Nya. Dalam rangka pelebaran Kerajaan Allah ini, Tuhan Yesus pernah berkata:
Yohanes 14:12”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.”
Para murid melakukan apa yang Yesus kerjakan yaitu memuridkan dengan memberitakan Injil dan membantu orang percaya baru untuk bertumbuh.
Dalam pekerjaan ini, para murid mengalami banyak aniaya dan penderitaan.
Melalui kuasa Roh Kudus, para rasul memberitakan Firman kebenaran yaitu Injil keselamatan.
Dalam rangka pemberitaan Injil, rasul Paulus mengalami penganiayaan, dipenjarakan, dilempari batu, bahkan disangka telah mati.
Ketika itulah Roh Kudus mengilhami surat kepada jemaat di Filipi dari dalam penjara dan sebagian Firman itu tertulis:
Filipi 3:10-11”Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.”
Ketika saya membaca ayat 11 dari Filipi ini, saya berpikir sebuah pertanyaan yaitu apakah Rasul Paulus ingin dibangkitkan dari kematian?
Yesus kan berjanji bahwa orang yang percaya kepada-Nya akan dibangkitkan pada akhir zaman:
Yohanes 6:39-40”Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
Lalu apa yang dimaksud dengan kebangkitan ini? Saya membaca Kitab Wahyu:
Wahyu 20:4-6”Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”
Ternyata jumlah orang yang harus bangkit pada kebangkitan pertama ini sudah ditetapkan kuotanya oleh Tuhan Allah Bapa, Yesus Kristus.
Wahyu 6:9-11”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.”
Ketika saya merenungkan bagian firman ini, barulah saya mengerti apa maksud dari Rasul Paulus.
Ternyata Rasul Paulus menginginkan dibangkitkan pada kebangkitan pertama yang dianugerahkan kepada para martir dan syuhada yang mati karena kesaksian mereka tentang Yesus Kristus dan firman Allah.
Yesus akan memerintah sebagai Penguasa di bumi selama seribu tahun.
Tujuan Tuhan Allah dalam menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah akan tercapai pada masa Kerajaan Seribu Tahun.
Anak Manusia, Yesus Kristus, bersama saudara-saudaranya yaitu para martir akan menjadi penguasa sebagai raja-raja dan semua anak-anak Allah yang mati sebagai syuhada akan menjadi imam-imam Allah dan imam-imam Kristus.
Apa yang Tuhan Allah katakan dalam Kejadian 1:26-27 direalisasikan pada masa Kerajaan Allah selama seribu tahun di bumi ini.
Haleluya, puji Tuhan, Amin!
Apakah semua orang percaya ikut dibangkitkan pada kebangkitan pertama sehingga mereka semua menjadi imam-imam Allah dan imam-imam Kristus?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Tentang apa firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos?
Gunung apa yang akan menjulang tinggi pada hari-hari terakhir?
Siapa yang akan mengatakan, “Mari kita pergi naik ke gunung Rumah Tuhan”?
Apa tujuan mereka datang ke gunung Rumah Tuhan?
Saudara, ketika dua tokoh misi dunia dan pemimpin pelayanan kaum muda, yaitu Lord Cunningham dari YWAM dan Bill Bright dari INTERVARSITY bertemu, mereka memikirkan apa yang seharusnya dilakukan untuk melaksanakan misi dunia.
Kesimpulan dari pertemuan mereka adalah penemuan pelayanan Seventh Mountain atau pelayanan tujuh gunung.
Pelayanan tujuh gunung menggambarkan adanya tujuh aspek kehidupan yang memerlukan pengaruh Kristus.
Urutan dari tujuh gunung itu adalah sebagai berikut: A untuk Art and Entertainment (Seni dan Hiburan), B untuk Business (Bisnis), C untuk Church/Religion (Gereja/Agama), D untuk Dissemination Media (Penyebaran Media), E untuk Education (Pendidikan), F untuk Family (Keluarga), dan G untuk Government (Pemerintahan).
Dalam konsep pelayanan tujuh gunung, gereja merupakan salah satu dari tujuh aspek tersebut.
Rasul Paulus dengan jelas menuliskan tujuan hidup orang percaya:
Efesus 2:10”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Berbicara tentang makhluk buatan Allah, ini membahas tentang bakat yang dibawa dari lahir oleh setiap anak yang dilahirkan dari seorang ibu.
Sedangkan diciptakan dalam Kristus, ini membahas mengenai kelahiran baru yaitu setiap orang yang lahir baru memiliki karunia rohani.
Tuhan memperlengkapi anak manusia itu dengan bakat supaya memiliki keunggulan untuk memudahkan hidupnya kelak.
Mengapa orang percaya dianugerahi bakat dan karunia rohani? Untuk melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah.
Dengan kata lain, Tuhan Allah memiliki proyek (pekerjaan baik).
Tuhan Allah ingin agar anak-anakNya hidup dalam proyek Allah yaitu pekerjaan yang telah dipersiapkan oleh Allah.
Saudara, apakah proyek Allah itu? Proyek Allah adalah Amanat Agung.
Allah menginginkan supaya semua orang percaya hidup dalam proyek ilahi tersebut.
Tuhan mau supaya semua orang percaya terlibat dalam proyek ilahi Tuhan Allah, yaitu semua orang percaya melakukan pemuridan.
Apa gunanya bakat? Bakat merupakan dasar seseorang bisa memiliki keahlian.
Bakat adalah alat yang memungkinkan seseorang menjadi seorang ahli jika ia menghidupi dan mengembangkan bakatnya.
Jika seseorang mengetahui, melatih, dan mengembangkan bakatnya, maka orang tersebut bisa menjadi seorang ahli.
Alkitab menyatakan bahwa seorang ahli seringkali dekat dengan kekuasaan di bumi ini yaitu raja-raja membutuhkan penasihat.
Dari tujuh gunung yang ada, maka semua jemaat Tuhan Allah juga berada di ketujuh gunung tersebut sesuai dengan bakat dan karunia rohaninya.
Gereja sepatutnya mengajarkan jemaatnya untuk benar-benar mengetahui bakat mereka, melatih diri sesuai dengan bakat tersebut, dan menjalani serta menghidupi bakat itu.
Misalnya, seseorang yang berbakat seni harus menjadi seniman yang baik dan menghasilkan karya seni yang bermutu.
Dengan demikian, setiap orang percaya dapat benar-benar mengembangkan bakat dan karunia rohaninya.
Tugas gereja adalah memperlengkapi jemaatnya sehingga mereka menjadi orang-orang yang berkompeten dalam bidang kehidupan yang dijalani.
Ketika jemaat diperlengkapi dan didoakan dengan baik oleh para pemimpin, mereka akan mengalami keberhasilan yang membuat mereka mempengaruhi orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperlengkapi dan mendoakan jemaat agar mereka berhasil dalam bidangnya.
Keberhasilan jemaat ini akan mempengaruhi orang di sekitar mereka sehingga nubuatan Yesaya bisa terealisasi.
Orang banyak akan berkata: “Mari kita naik ke gunung rumah Tuhan.”
Yesaya 2:2-3”Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”
Saudara, akan datang masa di mana orang-orang akan haus dan lapar, bukan karena kekurangan makanan, tetapi karena mereka lapar dan haus akan mencari Firman Tuhan.
Amos 8:11“Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman Tuhan ALLAH, “Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.”
Ketika manusia mengalami kelaparan dan kehausan ini, maka setiap kesaksian orang percaya akan didengar.
Pada saat itulah mereka akan mendengar dan percaya, lahirlah iman, dan mereka menjadi ciptaan baru.
Roma 10:13-14”Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?”
Ketika jemaat di salah satu wilayah dari tujuh gunung menjadi orang-orang yang berpengaruh terutama karena kebaikan dan kesaksiannya, maka mereka akan lebih mudah memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Jika ini terjadi, maka nama Yesus akan disanjung tinggi.
Hal inilah yang akan menyebabkan Gunung Rumah Tuhan menjulang tinggi.
Haleluya, puji Tuhan, Amin!
Mengapa banyak anak-anak Tuhan tidak mau bersaksi tentang nama Yesus, apalagi tentang Salib Kristus?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Mengapa kita tidak perlu berdoa dengan bertele-tele dan banyak kata-kata?
Apa yang dimaksud dengan “makanan kami yang secukupnya”?
Apa konsekuensinya jika kita tidak mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita?
Apakah Tuhan yang membawa kita ke dalam pencobaan?
Saudara, ketika para murid Yesus menyodorkan makanan kepada-Nya di dekat sumur Yakub dekat kota Sikhar, Yesus sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan Samaria:
Yohanes 4:32-34”Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.” Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?” Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”
Saudara, sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, maka kerusakan terjadi di bumi ini, dan manusia selalu ingin berbuat dosa. Tuhan Allah dengan jelas mengatakan:
Kejadian 6:5-7”Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.”
Akibat kejahatan manusia, Tuhan sangat pilu hati melihat tingkah laku mereka.
Tuhan berencana membinasakan semua makhluk hidup di bumi ini dengan mendatangkan banjir besar yang membinasakan manusia serta semua makhluk hidup di daratan.
Tuhan mendatangkan hujan selama empat puluh hari empat puluh malam, banjir melanda seluruh daratan di bumi.
Tetapi, Tuhan Allah menyelamatkan Nuh dan keluarganya.
Setelah Nuh dan keluarganya keluar dari bahtera yang menyelamatkan mereka, keluarga Nuh beranak pinak dan mulai memenuhi daerah demi daerah.
Manusia memulai kehidupan mereka kembali dan terus beranak pinak sehingga jumlah mereka menjadi banyak lagi.
Tuhan Allah bergaul dengan Nuh, serta dengan anak cucunya yang diperkenan oleh Tuhan, seperti Abraham, Ishak, dan Yakub.
Yakub adalah leluhur dari kedua belas suku Israel.
Tuhan Allah menginginkan lahirnya suatu bangsa yang akan menjadi imam bagi dunia ini, serta merencanakan agar melalui bangsa pilihan ini Tuhan dapat memenuhi janji-Nya dan menjalankan rencana-Nya, yaitu melahirkan Mesias bagi dunia ini.
Tuhan Allah melaksanakan semua janji-Nya yang telah dinubuatkan oleh para nabi dengan mengutus Putra Tunggal-Nya, yaitu Yesus Kristus.
Dia yang disebut Firman Allah itu menjadi manusia, dilahirkan dari seorang perawan, yaitu Bunda Maria, yang membesarkan Yesus bersama suaminya, Yusuf, sebagai orang tua jasmaninya.
Namun Yesus menyadari bahwa diri-Nya adalah Anak Allah. Hal ini dapat kita baca melalui tulisan penulis Alkitab:
Lukas 2:46-51”Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.”
Saudara, selama tiga puluh tiga setengah tahun, Yesus menjalani hidup kemanusiaan-Nya dengan sempurna.
Yesus adalah 100% manusia dan 100% Allah.
Sebagai manusia, Dia tidak melakukan dosa. Dia adalah gambaran Adam sesuai rencana Allah yang sebelumnya, sehingga Dia disebut Adam yang kedua.
Adam yang pertama jatuh ke dalam dosa, tetapi Adam yang kedua hidup dalam ketaatan kepada Allah Bapa.
Dia adalah domba paskah Allah. Dia adalah domba paskah tidak bercacat sehingga layak untuk menjadi korban penghapus dosa dunia ini.
Oleh kebenaran Yesus Kristus, kita dijadikan kebenaran Allah. Rasul Paulus dengan jelas menuliskan:
2 Korintus 5:21”Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”
Roma 5:18-19”Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.”
Oleh karya Yesus selama tiga puluh tiga setengah tahun, Dia melakukan pekerjaan Bapa-Nya, yaitu memuridkan banyak orang dan mengutus dua belas murid-Nya sebagai rasul ke dunia ini, dimulai dari Yerusalem, seluruh Yudea, dan Samaria, sampai ke ujung bumi.
Setelah kebangkitan Yesus dari kematian-Nya, selama empat puluh hari Dia meyakinkan dan membuktikan kemesiasan-Nya, bahwa Dia bangkit dari kematian-Nya dan membuktikan bahwa Dia adalah Mesias yang tidak akan mati namun hidup selama-lamanya.
Hal ini dituliskan oleh Tabib Lukas dalam suratnya:
Kisah Para Rasul 1:3”Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.”
Dan sebelum Yesus naik ke surga, Dia mengutus para murid-Nya untuk memuridkan semua bangsa, dimulai dari Yerusalem hingga ke ujung bumi.
Ini adalah kehendak Bapa agar Kerajaan Allah berada di bumi ini, seperti halnya Taman Eden dahulu.
Adam dan Hawa hidup bergaul dengan Allah dan manusia berkuasa di bumi, seperti yang dituliskan oleh Musa dalam kitabnya:
Kejadian 1:26-28”Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Saudara, sejak Tuhan Allah menciptakan manusia, Dia telah merancang agar manusia berkuasa atas bumi ini.
Namun, dosa menyebabkan segala kuasa itu dicuri oleh iblis dari manusia di Taman Eden.
Oleh karena itu, iblis menguasai manusia dan bumi ini.
Namun, oleh kuasa Tuhan Allah, Firman itu menjadi manusia dan mengerjakan semua perintah Bapa-Nya.
Dia melakukan kehendak Bapa-Nya sampai Yesus rela pergi ke dalam kerajaan maut untuk mengambil kembali kuasa yang dicurinya dari Adam, manusia pertama itu.
Sebagai Adam yang kedua, Yesus menaati semua perintah Bapa-Nya sampai Dia berkata di atas kayu salib: “Tetelestai” yang berarti Sudah Selesai.
Yesus mati, dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut untuk mengambil kunci kerajaan dan mengambil kuasa atas dunia ini.
Haleluya, Tuhan Yesus memiliki segala kuasa.
Oleh karena itu, Yesus berkata:
Matius 28:18-20”Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Tugas pemberitaan dan memuridkan itu diberikan kepada Gereja Kristus.
Semua orang percaya kepada Yesus memperoleh tugas ini sebagai bagian dari iman dan kepercayaan terhadap Kristus.
Saat ini sudah saatnya bagi Gereja atau orang percaya untuk berkata seperti yang pernah dikatakan Yesus:
Yohanes 4:34”Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”
Oleh karena itu, patutlah kita berkata dalam doa seperti yang diajarkan oleh Yesus Kristus: “Datanglah Kerajaan-Mu dan jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” (Matius 6:10).
Ketika Yesus berada di Taman Getsemani pada malam sebelum Dia ditangkap, Dia berdoa, “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39).
Marilah kita selalu berkata seperti itu dalam doa kita supaya kita bisa menjadi pelaku Firman Allah.
Firman itu menjadi kebenaran bagi kita, dan kita menjadi pelaku Firman yang selalu melakukan kehendak Bapa kita.
Haleluya, puji Tuhan, Amin!
Mengapa sering kita tidak menjadi pelaku Firman atau tidak melakukan kehendak Bapa?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Dengan apa kita dikuduskan oleh Allah?
Dengan apa Yesus menguduskan kita ke dalam kebenaran?
Untuk siapa saja Yesus berdoa?
Apa yang menjadi doa khusus Yesus bagi orang percaya di kemudian hari pada waktu itu?
Saudara, ketika kita mendengar firman Tuhan yang membicarakan Injil keselamatan dan kita mempercayainya, maka seketika itu Roh Kudus dianugerahkan kepada kita sebagai meterai Allah yang menandakan bahwa kita milik-Nya.
Roh Kudus akan memulihkan kita dan mengajarkan kita segala sesuatu yang Bapa inginkan agar kita mengerti.
Seketika itu juga kita disebut anak-anak Allah dan menjadi anggota Kerajaan Allah.
Efesus 1:13”Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.”
Yohanes 1:12”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”.
Tuhan Yesus menyatakan bahwa meskipun kita sebagai anak-anak Allah masih berada di dunia ini, kita bukanlah dari dunia ini.
Yohanes 17:15-16”Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.”
Sebagai anak-anak Allah, sikap dan perilaku kita seharusnya menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Allah yang hidup dalam kekudusan.
Dalam komunitas anak-anak Allah seharusnya kita menunjukkan bahwa kita mengasihi Allah Bapa kita dan sudah sewajarnya kita hidup saling mengasihi.
Saat kita mengasihi Allah yang Maha Kudus seharusnya kita juga menunjukkan kasih kepada sesama kita, terutama saudara seiman.
Kasih pada Allah Bapa dapat kita tunjukkan dengan mentaati firman-Nya dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus Kristus melalui Roh Kudus.
Sebagai warga Sorga, sudah menjadi tugas kita untuk melakukan pekerjaan Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Tuhan Yesus juga telah menyatakan bahwa:
Yohanes 17:18”Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia”.
Amanat agung Kristus ditulis oleh lima penulis Alkitab kitab-kitab Injil, yaitu Matius, Markus, Lukas, Yohanes, dan kitab Kisah Para Rasul.
Ketika suatu perintah disampaikan sebanyak lima kali, perintah tersebut sangatlah penting sehingga disebut sebagai amanat agung Kristus (perintah mulia Kristus).
Sebagai anak-anak Allah, sudah sepatutnya kita melakukan perintah agung tersebut dalam kehidupan kita.
Pelaksanaan perintah ini dikenal dengan istilah pekabaran Injil dan pemuridan.
Oleh karena itu, sudah semestinya anak-anak Allah menjadi pelaksana amanat agung Kristus.
Seluruh orang yang percaya kepada Yesus Kristus sudah seharusnya menjadi pelaksana amanat agung Kristus.
Namun banyak anak-anak Tuhan tidak pernah melakukan amanat agung itu, yakni mengabarkan Injil keselamatan atau hidup dengan tidak memuridkan.
Yesus telah menyatakan bahwa Dia mengutus para murid ke dunia ini untuk menyaksikan Injil Kerajaan Allah yaitu Injil kasih karunia atau Injil keselamatan.
Saudara, Yesus juga pernah berkata:
Matius 24:14”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
Oleh karena itu, rasul Petrus pernah menulis dalam suratnya:
2 Petrus 3:12”yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.”
Jadi Saudara, sebagai utusan Allah di bumi ini, kita adalah orang-orang yang menantikan hari Tuhan dan juga yang mempercepat kedatangan hari Tuhan dengan melaksanakan amanat agung Kristus, memuridkan, berdoa, dan memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Haleluya, puji Tuhan, Amin!
Mengapa banyak anak-anak Tuhan tidak bersaksi, tidak memberitakan Injil, dan tidak memuridkan?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Mengapa Rasul Paulus diikuti dan diperhatikan hidupnya?
Apa yang Rasul Paulus lakukan sambil menangis?
Apa yang menjadi kemuliaan bagi mereka yang hidup sebagai seteru salib Kristus?
Orang percaya memiliki dwikewarganegaraan, kewargaan apa saja itu?
Tuhan akan mengubah kita dari tubuh daging menjadi tubuh seperti apa nantinya?
Saudara, setelah kita mengalami kelahiran baru, Allah memberi kita status baru sebagai anak-anak Allah.
Kita juga dimeteraikan dengan dianugerahkan Roh Kudus ke dalam hidup dalam hati kita.
Yohanes 1:12”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”.
Efesus 1:13”Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.”
Oleh Roh Kudus, kita diajar untuk mengerti kehidupan yang baru sebagai anak-anak Allah.
Yohanes 14:26”tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Roh Kudus akan mengajarkan kita segala sesuatu dan mengubahkan hati kita.
Nabi Yehezkiel pernah menuliskan:
Yehezkiel 36:25-27”Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”
Saudara, semua yang Roh Kudus kerjakan dalam hidup kita merupakan ciri atau tanda bahwa kita bukanlah penduduk bumi ini.
Ini adalah ciri hidup dari orang-orang yang berkewarganegaraan sorgawi.
Sebagai orang percaya, kita mengalami perubahan dalam hidup kita oleh karena pekerjaan Roh Kudus.
Roh Kudus membuat kita berbeda dengan orang dunia ini.
Misalnya, pengakuan Rasul Paulus ketika dia belum percaya kepada Yesus Kristus dan masih sebagai orang Farisi, seorang ahli Taurat, maka tanpa Roh Kudus dalam hidupnya, kuasa dosa dan kuasa daging masih menguasainya.
Maka dia katakan bahwa:
Roma 7:15-20”Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku. Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.”
Saudara, merupakan suatu keuntunganlah bagi kita ketika Tuhan menganugerahkan iman, yang menyebabkan kita beroleh keselamatan dan anugerah Roh Kudus.
Pada saat itu, kita dijadikan anak-anak Allah, dan Roh Kudus memberikan kuasa sebagai anak Allah kepada kita.
Status kewargaan kita juga berubah dari warga dunia ini menjadi warga Kerajaan Allah dengan meterai Roh Kudus dalam hidup kita.
Rasul Paulus juga menekankan pentingnya hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus:
Galatia 5:16-18”Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging–karena keduanya bertentangan–sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.”
Saudara, sebagai orang percaya, marilah kita hidup oleh Roh Kudus supaya kita tidak lagi hidup dengan cara dunia dan terikat di bawah pengaruh kuasa daging dan dosa.
Ketika kita hidup oleh Roh Kudus dan menyerahkan hidup kita untuk dipimpin oleh Roh Kudus, maka kita akan hidup merdeka sebagai warga Kerajaan Allah.
Haleluya, Puji Tuhan, Amin!
Mengapa banyak orang percaya tidak mencerminkan bahwa mereka adalah warga Kerajaan Sorga?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang harus kita persembahkan sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah?
Bagaimana cara kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini?
Bagaimana cara kita dapat membedakan kehendak Allah?
Sesuai dengan ayat yang kita baca hari ini, apa yang sepatutnya kita pikirkan?
Tidak menjadi serupa dalam bahasa Yunani memiliki makna gramatikal tidak membiarkan dipengaruhi atau dibentuk oleh sesuatu yang eksternal.
Pada prinsipnya, manusia cenderung dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia berada dan berkembang.
Bahkan ketika diam tidak melakukan apapun, lingkungan secara perlahan akan membentuk atau mempengaruhi pola pikir manusia yang secara alami menyerap informasi dari luar ke dalam pikirannya.
Paulus menyampaikan Firman Tuhan untuk mengingatkan jemaat di Roma pada masa itu untuk tidak menyerap atau membiarkan pikiran mereka dimasuki dan dibentuk oleh nilai-nilai budaya masa itu.
Pada masa kitab Roma ditulis murid-murid menghadapi budaya Romawi yang kental dengan hedonisme, materialisme, stratifikasi sosial atau kelas sosial yang kaku.
Selain itu, terdapat agama-agama yang menyembah banyak dewa, sinkretisme yang memadukan berbagai kepercayaan agama dan banyak hal lagi.
Paulus meingingatkan jemaat di Roma untuk aktif berubah dengan pembaharuan budi mereka, karena bila mereka pasif maka secara natural pikiran dan tindakan mereka akan dipengaruhi oleh lingkungan dimana mereka berada.
Saudara, dunia pada masa kini intinya tidak jauh berbeda, hanya bentuk kemasannya menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang berkembang.
Filsafat dunia yang menyesatkan berkembang dengan bantuan teknologi dalam bentuk media sosial serta media penyiaran online yang bisa diakses orang dimanapun mereka berada.
Perkembangan teknologi sebagai pisau bermata dua yang dapat dimanfaatkan dengan baik atau digunakan untuk merusak pola pikir manusia yang memanfaatkannya.
Kita dapat memanfaatkan untuk belajar dan berubah pola pikir kita agar tidak sama dengan dunia ini dengan memilah sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Namun pertanyaannya adalah bagaimana kita memilahnya bila kita tidak membaca sumber asli kebenaran yaitu dengan membaca FirmanNya setiap hari.
Kita perlu Firman Tuhan dan komunitas yang membantu kita untuk berubah sehingga tidak menjadi serupa dengan dunia.
Komunitas atau persekutuan dengan saudara seiman perlu kita lakukan agar kita tidak hanya mengerti tetapi juga melakukannya dalam kehidupan sehari-hari bersama komunitas yang mendukung.
Komunitas saat ini sudah tidak terbatas dalam satu lokal tempat, namun teknologi membuat kita bisa berkomunitas di dunia maya, sehingga pola pikir berubah dengan menyerap hal-hal baik.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang terjadi ketika kita mengikatkan diri pada Tuhan?
Apa yang Paulus ingatkan kepada jemaat korintus tentang percabulan?
Mengapa tubuh kita bukan milik kita lagi?
Apa yang harus kita lakukan dengan tubuh kita?
Pada masa gereja mula-mula, perbudakan merupakan hal yang umum.
Seorang budak dapat diperjualbelikan layaknya barang mati dengan harga sesuai dengan kemampuannya.
Seorang budak yang bepengalaman dan berpengetahuan memiliki harga yang berbeda dengan budak yang tidak berpengalaman.
Beberapa referensi menulis bahwa budak pada umumnya tidak mendapatkan upah dalam pekerjaannya, meskipun ada juga informasi budak yang memiliki pengetahuan tertentu dan berpengalaman diberi upah oleh majikannya.
Kondisi ini memberikan gambaran betapa sulitnya seorang budak untuk dapat menajdi merdeka dengan kemampuan mereka sendiri.
Pada masa itu, pelacuran dan perzinahan menjadi hal yang umum selain karena budaya juga sebagai akibat mayoritas masyarakat melakukan penyembahan berhala.
Paulus mengingatkan jemaat Korintus melalui Firman Tuhan dengan ilustrasi kehidupan seorang budak.
Mengapa sebagai budak, karena telah dikuasai oleh dosa dan kedagingan dengan nafsunya yang menyesatkan.
Manusia berdosa seperti budak yang tidak akan pernah sanggup membebaskan diri mereka sendiri menjadi manusia merdeka.
Mereka dikuasai oleh kedagingan akibat dosa.
Pada perikop ini Paulus mengingatkan tentang dosa percabulan yang merusak tubuh sendiri.
Secara khusus percabulan sebagai tindakan mengikatkan diri dengan perempuan cabul sehingga menjadi satu tubuh, dimana seharusnya mereka mengikatkan diri pada Tuhan dan menjadi satu roh dengan Dia.
Setelah kita mengaku Yesus sebagai juru selamat secara pribadi maka sejatinya tubuh kita bukan milik kita lagi, tetapi milik penebus kita.
Kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar, sehingga sudah selayaknya kita gunakan tubuh sesuai kehendaknya.
Pada prinsipnya, tidak hanya masalah percabulan tetapi juga bagaimana kita merawat tubuh ini sebagai bentuk pelayanan dan penghormatan kepada Tuhan yang telah menebus tubuh kita.
Tubuh ini tidak seharusnya dirusak oleh makanan yang kita makan atau rusak karena tidak dirawat dengan pola hidup yang benar.
Tidak sedikit penyakit datang karena kita tidak memiliki pengetahuan atau mengabaikan hal-hal baik yang seharusnya kita lakukan secara konsisten kepada tubuh kita.
Menghargai dan merawat baitNya adalah bentuk pelayanan kita kepada milikNya yang telah dipercayakan kepada kita untuk dipelihara.
Mari kita muliakan Tuhan dengan tubuh kita, karena BaitNya bukanlah tempat percabulan, perzinahan atau sakit penyakit tetapi tempat Allah menyatakan kemuliaanNya.
Tubuh kita telah dibeli untuk digunakan sebagai alat-alat kebenaranNya.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Darimana Yesus datang? Dan kemana Yesus datang? Dan kemana Yesus pergi? (ayat 28)
Apa yang murid-muridNya ketahui tentang Yesus? (ayat 30)
Apa yang akan terjadi kepada murid-muridNya, ketika mereka percaya bahwa Yesus datang dari Allah? (ayat 32)
Apa Janji Yesus, ketika murid-muridNya mengalami penderitaan aniaya akibat Iman percaya mereka kepada Yesus? Dan siapa yang terlebih dahulu mengalahkan dunia? (ayat 33)
Saudara, masih ingat tentang renungan kita hari sebelumnya, yang berbicara tentang doa yang Yesus panjatkan kepada Bapa untuk murid-muridNya, di masa-masa terakhir sebelum Yesus di tangkap?
Hari ini jika kita membaca kitab Injil Yohanes, khususnya seluruh pasal 16, kita akan mengetahui bagaimana perkataan Yesus tentang hal-hal apa saja yang akan terjadi ketika Yesus tidak lagi bersama-sama dengan mereka.
Yesus tahu, Dia datang ke bumi hanya sementara untuk menggenapi seluruh kitab suci akibat kejatuhan manusia Adam dan Hawa di dalam dosa.
Dia datang ke dunia ini dengan cara menjadi manusia untuk menyelamatkan umat manusia, dengan cara mati di gantung di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.
Yesus menyadari bahwa dengan kepergianNya ke Sorga dan tidak lagi bersama-sama dengan para muridNya maka ada banyak rintangan yang akan dihadapi oleh murid-muridNya.
Murid-murid akan mengalami banyak ancaman, penderitaan, aniaya, persekusi, dibenci, dijauhi oleh dunia, dicerai-beraikan bahkan bisa saja dibunuh.
Oleh karena itulah, Tuhan memberikan Janji kepada murid-murid yang di tinggalkanNya dengan memberikan Penghibur yaitu Roh Kudus untuk menemani dan menolong mereka.
“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu : Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman akan dosa”(Yohanes 16 : 7-9a).
Kita umat yang sudah percaya kepadaNya telah memiliki hidup yang kekal bersama dengan Kristus dan status kewargaan kita bukan lagi dari dunia ini, sebagai konsekuensinya kita akan menghadapi penderitaan karena namaNya.
Namun seperti ayat yang kita baca hari ini, Dia sudah terlebih dahulu mengalaminya dan Dia juga sudah mengatakannya kepada kita.
“Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu”(Yohanes 16:4a).
Jadi janganlah kita takut! Sebab kematian Yesus di kayu salib, kebangkitanNya dari kematian dan kenaikanNya ke Sorga membuktikan bahwa Dia sudah mengalahkan dunia sehingga Iman kita pun sanggup mengalahkan dunia. Haleluya!!
Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, jika kita sudah percaya dengan Kristus Yesus, apakah yang perlu kita lakukan ke depan di sepanjang hidup kita?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Kepada siapa Yesus berdoa? Dan untuk siapa Yesus berdoa?
Pada saat murid-murid menerima Firman dari Yesus Kristus, apa yang dialami oleh murid-murid Yesus? (ayat 14)
Yesus berdoa, supaya Allah tidak mengambil mereka (murid-muridNya) dari dunia ini. Jadi apa yang Yesus minta kepada Bapa? (ayat 15b)
Apa yang Yesus katakan tentang status murid-muridNya? dan apa yang Yesus minta kepada Bapa? (ayat 16-17)
Secara umum, Yohanes 17:1-26 berisi doa yang Yesus panjatkan kepada Bapa untuk murid-muridNya, pada waktu-waktu terakhir sebelum Yesus ditangkap dan diserahkan kepada pemuka agama untuk dijatuhkan hukuman mati dengan cara disalibkan.
Bagaimana bisa murid-murid yang baru di pilih dan dikenalNya dalam periode waktu yang terbilang singkat mendapat keistimewaan luar biasa dari Yesus, sehingga Dia mau berdoa secara khusus kepada Bapa untuk murid-muridNya?
Salah satu jawabannya adalah karena mereka mengenal Bapa dan mengenal Yesus Kristus yang telah Bapa utus.
Seperti yang dinyatakan dalam Yohanes 17:3, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”
Keistimewaan berupa hidup yang kekal yang diterima oleh murid-muridNya di masa itu, bukan tidak ada resiko, justru karena “Iman kepercayaan” mereka kepada Yesus, status murid-murid bukan lagi warga dunia.
Murid-murid Yesus telah menjadi warga Kerajaan Sorga bukan lagi dari dunia ini yang menyebabkan mereka dibenci oleh dunia.
Yesus tahu resiko yang akan diterima oleh murid-muridNya, oleh sebab itu Yesus berdoa secara khusus kepada Bapa agar murid-muridNya dilindungi daripada yang jahat.
Janji hidup yang kekal yang diterima oleh murid-murid Yesus pada masa itu adalah keistimewaan yang sama yang akan kita terima atau yang akan terjadi kepada kita, ketika kita percaya bahwa Yesus adalah anak Allah, percaya bahwa Yesus mati untuk menebus dosa dan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat kita.
Selain hidup kekal, status kita pun ikut berubah menjadi warga Kerajaan Sorga, kita bukan dari dunia ini.
Namun dengan demikian, akibat pengakuan “Iman percaya” kita kepada Yesus, kita memiliki resiko untuk dibenci dan dijauhi oleh dunia ini.
Hal tersebut wajar terjadi kepada kita orang percaya, karena Yesus terlebih dahulu mengalami penderitaan dan status kita bukan lagi warga dunia ini.
Tetapi jangan pernah takut dan khawatir, percayalah Dia akan menolong kita menghadapi setiap tantangan yang akan terjadi dalam hidup kita.
Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan kita, tentang kepercayaan mereka kepada Tuhan Yesus. Jika ada diantara jemaat di persekutuan kita yang belum yakin betul tentang keselamatan, tantang atau teguhkan kembali mereka untuk percaya kepada Yesus. Karena pengakuan mereka kepada Yesus yang menyebabkan status mereka berubah menjadi warga kerajaan Allah.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!
Apa yang ditanyakan oleh orang-orang yang berkumpul didekat Yesus?
Apa yang menjadi jawaban Yesus mengenai keinginan orang-orang untuk memulihkan Israel pada masa itu?
Kapan kita menerima kuasa?
Apa yang terjadi setelah kita menerima kuasa?
Kehadiran Yesus dengan murid-murid yang disertai mujizat dalam pelayanannya tentu memberikan harapan kepada orang Israel untuk janji pemulihan yang pernah mereka dengar.
Melihat kuasa yang didemonstrasikan Yesus mereka berharap banyak bahwa Mesias akan segera melakukan pemulihan sesuai dengan pemikiran mereka.
Namun kita membaca bahwa Yesus justru menjawab: ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”(Kisah Para Rasul 1:8).
Jawaban Yesus memberikan beberapa pemahaman yang perlu kita perhatikan agar kita mengerti apa yang menjadi rencana Tuhan bagi kerajaanNya.
Pertama, Yesus mengatakan bila roh Kudus turun ke atas kita maka kita akan menerima kuasa (dunamis).
Janji mengenai kuasa ini seharusnya membuka mata kita bahwa pemulihan terjadi melalui hidup orang-orang yang percaya yang diberikan kuasa oleh Yesus.
Kuasa inilah yang membuat pemulihan berlangsung hingga hari ini.
Melalui catatan kisah Para Rasul kita membaca bagaimana pertumbuhan jemaat mula-mula.
Mereka tidak hanya mendemonstrasikan kuasa dalam mengabarkan Injil Kerajaan Allah tetapi jumlah murid-murid bertambah dengan cepat.
Mereka menjadi orang-orang yang disukai oleh lingkungannya karena mendemonstrasikan gaya hidup yang berbeda.
Kedua, Yesus tidak hanya memberikan kuasa tetapi mempercayakan kita sebagai saksiNya, mulai dari area paling dekat hingga ke ujung bumi.
Seorang saksi tentu harus menjadi seorang yang melihat, mendengar atau mengalami peristiwa yang disaksikannya.
Bagaimana mungkin seorang saksi bersaksi dengan sesuatu yang dilihat dan didengar oleh orang lain bukan dirinya sendiri?
Kepercayaan sebagai saksi adalah anugerah, karena kita pasti akan melihat, mendengar dan mengalami janjiNya, apa yang kita dengar, lihat dan alami tentang kebenaranNya itulah yang kita beritakan.
Menjadi saksiNya berarti juga mengalami bagaimana hidup kita diubahkan oleh kuasaNya, karakter kita semakin serupa dengan Kristus dan itu dimanisfestasikan dalam seluruh aspek kehidupan kita.
Biarlah mereka tidak hanya mendengar Injil Kerajaan Allah yang menyelamatkan saja tetapi mereka melihat buktinya dari perubahan hidup kita.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan yang kita baca hari ini. Pelajaran apa yang kita dapatkan dan komitmen apa yang akan kita lakukan di waktu dekat ini? Diskusikan dengan kelompok PA dan persekutuan.