Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah yang dimaksud dengan hamba dan tuan?
Apa yang terjadi pada hamba yang banyak tahu kehendak tuannya, tetapi tidak melakukan?
Di market place atau tempat kerja, baik itu di kantor pemerintah, perusahaan swasta, BUMN atau di organisasi nirlaba seperti yayasan sosial atau sekretariat gereja, maka hubungan antara atasan dan bawahan adalah hal yang biasa.
Lalu apa yang terjadi jika seorang atasan melihat bawahannya sering bermalas-malasan atau bekerja lambat?
Tergantung tempat kerja, tetapi umumnya orang yang seperti ini tidak akan lama bekerja, minimal dia akan memperoleh SP (Surat Peringatan), atau di mutasi ke tempat yang lebih buruk atau kinerjanya akan dinilai buruk sehingga akan sulit untuk dipromosikan.
Lukas 12:47 ”Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.”
Ibaratnya jika seseorang sudah memiliki jabatan yang tinggi, sehingga banyak mengetahui kehendak bos atau dengan kata lain, banyak mengetahui rahasia “dapur” perusahaan, tetapi kinerjanya buruk, maka orang tersebut akan menerima banyak teguran atau hukuman.
Demikian pula yang terjadi secara rohani, “…Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.” (Lukas 12:48b).
Allah menghendaki umat-Nya bertanggung jawab dengan apa yang Tuhan sudah percayakan.
Jadi bagi orang yang sudah banyak diberi dan banyak memperoleh kepercayaan, Tuhan akan lebih banyak menuntut kepada orang tersebut.
Bagi kita, sepatutnya memandang kepercayaan Tuhan itu sebagai anugerah, bukan sebagai tugas.
Firman Tuhan mengatakan bahwa jerih payah kita dalam melayani Tuhan, tidak akan pernah sia-sia.
1 Korintus 15:58 “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.
Oleh karenanya, baiklah kita didapati sebagai hamba yang setia, hamba yang didapati sedang mengerjakan tugasnya.
Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan tentang seberapa mudah atau seberapa sukar untuk selalu setia kepada Tuhan.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Pada saat kapan diadakan perhitungan terhadap hamba-hamba?
Apa yang terjadi dengan hamba yang membawa 5 talenta?
Apa yang dijawab tuan kepada hamba yang membawa 5 talenta?
Apa yang terjadi dengan hamba yang membawa 2 talenta?
Apa yang dijawab tuan kepada hamba yang membawa 2 talenta?
Teman-teman..
Talenta adalah sejumlah besar uang, bukan satu mata uang logam.
Setiap orang percaya yang adalah hamba, dipercayakan sejumlah talenta.
Ada hamba yang dipercaya 5 talenta, ada hamba yang dipercaya 2 talenta, dan ada hamba yang dipercaya 1 talenta.
Dan setiap talenta ini akan diminta pertanggungjawaban untuk setiap kepercayaan yang diberikan.
Selama kepergian-Nya, hamba-hamba harus menjalankan dengan setia pekerjaan yang diserahkan kepada mereka, karena Ia akan kembali dengan wewenang menghakimi seseorang.
Untuk hamba yang dapat menjalankan dengan setia pekerjaan yang diserahkan kepada mereka dan melipatgandakannya, Tuhan berkata: baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.
Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Untuk hamba yang tidak dapat menjalankan dengan setia pekerjaan yang diserahkan kepada mereka dan melipatgandakannya, pekerjaan itu diambil dari padanya dan diserahkan pekerjaan itu kepada hamba yang dapat menjalankannya, dan hamba ini dicampakkan ke tempat gelap yang terdapat ratap dan kertak gigi.
Tuhan kasih setiap kita talenta untuk dilipatgandakan.
Jikalau kita setia dalam perkara-perkara kecil, kita pasti juga akan setia dalam perkara-perkara besar.
Jikalau kita tidak setia dengan harta duniawi, pastinya kita tidak akan setia juga mengurus harta surgawi.
Jikalau kita tidak dapat dipercaya mengurus milik orang lain, siapa yang akan memberikan kepada kita apa yang menjadi menjadi milik kita sendiri.
Tuhan yang memberikan kepercayaan dan tanggungjawab untuk menjangkau sekolah, kampus, keluarga, kota, bangsa dan Tuhan ingin kita melipatgandakannya dengan bertanggungjawab atas sekolah-sekolah, kampus-kampus, keluarga-keluarga, kota-kota, dan bangsa-bangsa.
Sampai nama Tuhan dimuliakan atas setiap yang talenta yang dilipatgandakan dalam hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Diskusikan dengan Saudara di kelompok PAmu, apa yang harus dilakukan untuk melipatgandakan setiap talenta yang Tuhan berikan? Bagaimana dan apa ukuran bahwa talenta kita sedang dan sudah dilipatgandakan?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi dengan Yusuf pada pembacaan Firman pagi ini?
Hal apa yang membuat Yusuf menjadi kesayangan kepala penjara?
Bagian apa saja yang dipercayakan kepala penjara kepada Yusuf?
Apa yang dibuat Tuhan dengan hal-hal yang dipercayakan kepada Yusuf oleh kepala penjara?
Teman-teman..
Tantangan hidup setiap orang percaya itu berbeda-beda.
Belum lagi pengaruh dunia yang semakin berkembang juga dengan teknologi digital diantaranya; pergeseran nilai-nilai yang ada di generasi, tantangan era percepatan teknologi, manusia yang ingin menjadi dewa, dan gerakan anti agama.
Tantangan dan pengaruh dunia ini membuat orang percaya harusnya mempunyai keterhubungan dengan Tuhan yang semakin kuat.
Yusuf mengalami tantangan ketika berada di rumah Potifar, yang membuatnya harus ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara, serta dikurung di tempat tahanan-tahanan raja.
Tantangan yang ada di dalam penjara yang pastinya tidak mudah, Yusuf menjadi orang yang bertanggungjawab dengan kepercayaan yang diberikan, sehingga Tuhan membuat Yusuf menjadi kesayangan kepala penjara.
Tuhan menyertai Yusuf, melimpahkan kasih setia, dan membuat Yusuf berhasil atas semua tanggungjawab dan kepercayaan yang diberikan kepala penjara kepadanya.
Setiap kita orang percaya dipercayakan karunia dan talenta yang berbeda-beda.
Karunia dan talenta ini bisa diibaratkan sebagai sejumlah modal sesuai kemampuannya berbisnis, dan diharapkan setiap orang dapat berdagang dengan modal tersebut.
Kita semua diberikan waktu yang sama untuk dapat memaksimalkan semua karunia dan talenta yang kita terima.
Dan masa depan kita bergantung dengan cara kita menggunakan karunia dan talenta yang telah Tuhan berikan kepada kita dalam hidup ini dan memultiplikasikannya.
Melibatkan Tuhan dalam semuanya membuat Tuhan menyertai kita dan membuat kita berhasil.
Sebab kita semua adalah hasil karya Allah, yang diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup didalamnya.
Rencana Allah yang dari awal, harus terjadi di dalam kehidupan kita sehingga nama Tuhan dipermuliakan karena kita menang terhadap setiap tantangan dan pe garuh dunia ini.
Tuhan Yesus memberkati.
Saudara memiliki karunia dan talenta yang Tuhan berikan, bisakah saudara menuliskannya? Menurut saudara sudahkah saudara memultiplikasikannya? Apa tantangan Saudara sehingga saudara belum atau tidak memultiplikasikannya?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang diperingatkan kepada orang-orang kaya di dunia ini?
Apa yang diminta dilakukan oleh mereka?
Apa yang sebaiknya dikumpulkan oleh mereka?
Apa nasehat Paulus kepada Timotius?
Teman-teman..
Ada orang yang menganggap kekristenan sebagai jalan untuk mendapat kekayaan.
Orang Kristen adalah orang yang diberkati.
Dan orang-orang Kristen memang kaya, walaupun bukan kaya karena uang. Uang itu sendiri sebenarnya tidak salah.
Uang dapat dan harus dipakai untuk hal-hal yang baik dan menyatakan kemurahan hati.
Tamak akan uanglah yang menyebabkan segala jenis kejahatan. “Manusia Allah” atau orang percaya rindu memiliki sifat Kristiani yang sejati, dan segala usahanya diarahkan untuk mencapai hal itu.
Ia tahu bahwa suatu hari kelak Tuhan Yesus akan kembali dalam kemuliaanNya, dan ia hidup dalam pengharapan terjadinya kemuliaan itu.
Sebagai orang Kristen yang dikasih kepercayaan di dalam banyak hal dalam kehidupan ini; uang, kepintaran, bakat, talenta, dan lainnya, baiklah kita menjadi orang yang dapat memelihara apa yang dipercayakan kepada kita.
Tanggungjawab untuk memelihara kepercayaan ini adalah karena kita tau, tantangan dunia ini yang semakin jahat, yang membuat bisa saja jiwa dan tubuh kita bergeser dari hidup untuk kemuliaan Tuhan atau hidup untuk kemuliaan diri sendiri.
Ketika Yusuf harus dipenjara dan dikurung oleh karena istri Potifar, Tuhan menyertai Yusuf dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara.
Sehingga kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu, mempercayakan semua pekerjaan dalam penjara itu sehingga kepala penjara tidak mengurus lagi segala sesuatu yang dikerjakan Yusuf, karena Tuhan membuat Yusuf berhasil.
Apa yang Tuhan lakukan kepada Yusuf juga Tuhan akan lakukan kepada kita sebagai orang percaya yang dapat memelihara apa yang Tuhan percayakan kepada kita, yaitu menyertai kita dan membuat kita berhasil dalam setiap musim di hidup kita.
Dan melalui kesaksian hidup kita ini, banyak orang yang datang mengenal dan percaya kepada Tuhan dan nama Tuhan dimuliakan.
Tuhan Yesus memberkati.
Saudara, saat ini apa yang menurut Saudara dipercayakan Tuhan dalam hidup Saudara? Apa upaya dan cara Saudara untuk lebih lagi memelihara apa yang dipercayakan kepada Saudara?
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dipercayakan kepada kita sebagai hamba Kristus?
Apa yang dituntut dari hamba Kristus?
Apa yang akan Tuhan lakukan di dalam kegelapan?
Apa yang akan Tuhan lakukan dalam rencana hati manusia?
Ketika Tuhan menjadi Hakim, apa yang akan Dia lakukan atas hamba Kristus?
Teman-teman..
Di antara orang-orang Kristen, seharusnya tidak ada tempat bagi kesombongan dan bagi memandang rendah sesama kita.
Tokoh-tokoh Kristen yang terbesar menganggap diri mereka tidak lebih daripada hamba Allah.
Kita harus mengikuti teladan mereka.
Sebagai hamba Allah yang dipercayakan rahasia Allah (sesuatu yang sangat penting), kita wajib untuk tetap setia.
Setia dalam terhubung dengan Allah di dalam Kristus Yesus dan karya Roh Kudus, setia di persekutuan dan ibadah, setia di pemuridan, setia di rumah tangga, setia di pekerjaan, setia di sekolah, setia di kuliah, setia di pelayanan, setia mengembangkan talenta dan setia di banyak hal yang lain yang dipercayakan kepada kita.
Paulus menasehatkan Timotius untuk memelihara apa yang dipercayakan kepadanya dengan jalan menjauhkan diri dari percakapan yang kosong yang duniawi, dan dari perbantahan tentang “pengetahuan” akan kebenaran dan menggantikannya dengan pewahyuan akan kebenaran.
Setiap kita sebagai hamba Allah yang dapat dipercaya hidup dalam terang, karena segala sesuatu yang tersembunyi dalam kegelapan akan dibukakan, dan terbuka juga apa yang ada di dalam hati setiap kita, supaya di dapati Allah memuji setiap perbuatan kita.
Dan melalui hidup kita ada banyak orang yang juga terbuka matanya dan terbuka hatinya dan akhirnya memuliakan Bapa di surga, dan menjadi orang kepercayaan Tuhan, bersama-sama dengan kita dipuji Allah atas apa yang kita perbuat.
Tuhan Yesus memberkati.
Menurut Saudara, dalam hal apa Saudara menjadi orang kepercayaan Tuhan? Diskusikan dengan rekan-rekan persekutuanmu.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
Sikap hati yang bagaimana yang diminta oleh Musa kepada bangsa Israel?
Bagaimana caranya berpegang pada perintah Tuhan?
Apa buah dari berpegang pada perintah Tuhan?
Apa yang akan terjadi dengan setiap tempat yang diinjak oleh telapak kaki kita, ketika kita berpegang pada perintah?
Apa yang menjadi janji Tuhan jika kita terus berpegang kepada perintah-Nya?
Teman-teman..
Seorang Bapa akan sangat senang hatinya, jikalau anaknya melakukan apa yang menjadi tanggungjawab seorang anak.
Di pihak Bapa, Bapa akan memberikan yang terbaik untuk anaknya, karena puas melihat apa yang dilakukan oleh anak dengan tanggungjawabnya.
Musa sebagai orang yang menerima seluruh Firman Tuhan mengajak bangsa Israel mempunyai sikap hati yang benar untuk memegang teguh Firman Tuhan didalam hidupnya.
Memegang teguh Firman Tuhan dibagi ke dalam tiga prinsip utama yaitu dengan mengasihi Tuhan, dengan berjalan di segala jalanNya dan berpegang teguh kepada FirmanNya.
Sehingga janji Tuhan diterima oleh bangsa Israel. JanjiNya: Tuhan menghalau segala bangsa dari hadapan mereka, dan Tuhan membuat bangsa Israel menduduki daerah bangsa yang lebih besar dan lebih kuat, dan setiap tempat yang diinjak menjadi milik mereka, dan tidak ada yang dapat bertahan terhadap mereka.
Mengasihi Tuhan berarti hanya Tuhanlah satu-satunya alasan untuk hidup, dan tidak ada yang lain selain Tuhan.
Kasih kitalah yang menjadi respon kepada Tuhan atas apa yang sudah Dia lakukan atas setiap hidup kita.
Berjalan disepanjang jalan Tuhan berarti melibatkan Tuhan dalam seluruh pilihan dan keputusan atas segala yang terjadi dalam hidup kita.
Keputusan yang akurat karena berjalan dalam pimpinan Firman Tuhan.
Berpegang teguh pada Tuhan berarti apapun musimnya atau keadaan hidup kita, tidak ada yang bisa diandalkan selain dari Firman Tuhan yang terus memberikan kekuatan dan jalan keluar untuk semua hal yang terjadi.
Dan janji-Nya ketika ketika kita sebagai anak Tuhan mengasihi Tuhan, berjalan di sepanjang jalan Tuhan, dan berpegang teguh kepada Tuhan (Bapa melakukan tanggungjawabNya).
Ia akan menyingkirkan musuh-musuh kita. Kita pasti menduduki daerah bangsa yang lebih kuat (naik level/menguasai daerah bagian milik kita), setiap tempat yang kita injak menjadi milik kita, dan tidak ada yang dapat bertahan terhadap kita.
Sama seperti Yosua yang menyebrangi sungai Yordan, menduduki daerah-daerah yang diinjak, dan sampai ke tanah Kanaan karna tidak ada musuh yang bertahan terhadap mereka, karena penyertaan Tuhan bersama mereka.
Tuhan Yesus memberkati.
Menurut saudara, apakah Saudara hari ini sudah menduduki daerah bangsa yang lebih kuat? Kalau belum, kenapa hal tersebut belum terjadi? Diskusikan dengan rekan-rekan persekutuanmu.
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Efesus 1:3!
Apakah yang Bapa sudah sediakan bagi kita di dalam Kristus Yesus?
Sejak kapankah penetapan berkat rohani di dalam sorga disediakan Allah bagi kita?
Apakah yang dikerjakan oleh darah Yesus agar kita mengalami seluruh berkat rohani yang Bapa sediakan melalui Yesus Kristus?
Allah telah mengaruniakan segala berkat rohani di dalam sorga melalui Kristus Yesus.
Penetapan itu dilakukan oleh Allah sebelum dunia dijadikan, sebab Yesus sudah ada sebelum dunia ada.
Dia adalah Alfa dan Omega.
Berkat rohani itu adalah:
Pemilihan Allah yang menjadikan kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya yang menjadikan kita seperti Yesus, memiliki pikiran, perasaan, tujuan dan otoritas Yesus;
Penetapan Allah yang menjadikan kita adalah anak-anak Allah dengan dicurahkannya kasih Allah kepada kita melalui Yesus Kristus.
Penggenapan berkat rohani itu kita alami ketika kita percaya kepada karya Yesus di kayu salib, oleh karena darah Yesus kita ditebus oleh-Nya dengan mengalami pengampunan dosa, sehingga janji Allah digenapi dalam hidup kita dan kita menikmati berkat rohani yaitu Yesus Kristus sendiri.
“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.” (Efesus 1:7-8).
“Di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.” (Kolose 1:14).
“Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!” (Kolose 1:27).
Jika berkat rohani Allah berikan kepada kita melalui Yesus Kristus maka berkat yang lain yaitu berkat jasmani juga Tuhan berikan kepada kita secara melimpah.
“Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”(Roma 8:31-32).
Maksud Allah memberikan kepada kita berkat rohani di dalam sorga demikian juga dengan berkat jasmani dan berkat-berkat yang lain agar kita dapat menceritakan dan mengupayakan agar berkat rohani yang sama sampai kepada dunia ini melalui kehidupan kita.
“Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.”(Kolose 1:28-29).
Marilah kita dengan antusias dan semangat untuk menceritakan dan membagikan berkat rohani itu kepada dunia ini dan bangsa-bangsa.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara pengalaman mendapatkan berkat rohani karena Yesus dan komitmen untuk membagikan nama Yesus kepada orang lain!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Ulangan 28:10!
Apakah yang harus dilakukan oleh bangsa Israel agar mereka diangkat oleh Tuhan diatas segala bangsa di muka bumi?
Berkat-berkat apa sajakah yang akan diberikan oleh Tuhan kepada bangsa Israel ketika mereka mendengar dan melakukan perintah Tuhan dengan setia?
Apakah yang akan dilihat oleh bangsa-bangsa lain di muka bumi terhadap bangsa Israel?
Tuhan berjanji bahwa segala bangsa di bumi akan melihat bahwa kemuliaan Tuhan akan ada di tengah umat Tuhan dan bangsa-bangsa akan takut kepada kita.
“Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu.” (Ulangan 28:10).
Hal tersebut akan digenapi ketika umat Tuhan baik-baik mendengar suara Tuhan dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya.
“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.”(Ulangan 28:1).
Caranya adalah kita bersekutu dengan Firman Tuhan melalui pembacaan Firman Tuhan, merenungkan Firman Tuhan dan mendengar suara Tuhan melalui pembacaan dan perenungan Firman Tuhan.
Dan setiap Firman yang kita dengar harus kita lakukan dengan ketaatan.
Kita memulainya dengan cara membangun ruang rahasia atau secret room dimana kita berdua dengan Tuhan, bersekutu dengan Dia secara intim.
Tuhan sedang mencari persekutuan yang dalam dengan kita dan Dia akan menyatakan diri-Nya kepada kita.
”Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”(2 Korintus 13:14).
”Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu. Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan.”(Mazmur 119:15-16).
Dampak dari persekutuan kita dengan Firman Tuhan serta taat melakukan perintah Tuhan sangatlah luar biasa yaitu mengalami kemuliaan Tuhan dan hal itu dapat dijelaskan dalam Ulangan 28:1-20, diantaranya:
Tuhan akan mengangkat kita diatas segala bangsa di bumi;
Keberadaan kita dimana saja akan diberkati oleh Tuhan, bahkan sumber kehidupan kita, ekonomi kita diberkati oleh Tuhan. ”Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!” (2 Raja-raja 4:4);
Tuhan sendiri yang senantiasa memerintahkan berkat-Nya atas kehidupan kita;
Tuhan akan membuat musuh-musuh kita terpukul kalah, bahkan musuh-musuh kita akan berlari-lari meninggalkan kita.
Bahkan karena penyertaan Tuhan yang sempurna dimana kuasa, kedaulatan-Nya, otoritas dan urapan-Nya pada kita maka Tuhan sendiri yang mengangkat kita menjadi kepala dan bukan ekor.
”TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.”(Ulangan 28:13).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami kemuliaan Tuhan karena mendengar suara Tuhan dan melakukannya!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Mazmur 119:98!
Apakah yang dapat membuat kita lebih bijaksana, lebih berakal budi dan lebih mengerti orang lain?
Jika demikian apakah peranan Firman Tuhan bagi hidup kita?
Sikap apakah yang harus kita bangun agar lebih dalam bersekutu dengan Firman Tuhan?
Yesus Kristus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup.
Dan Roh hikmat dan pengertian ada pada-Nya.
Setiap orang yang percaya kepada Yesus dan memiliki Roh Allah maka membuat kita lebih bijaksana.
“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6).
“Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.”(Yesaya 11:1-3).
Namun kita harus bersekutu dengan Tuhan Yesus dan Firman-Nya agar kita betul-betul mengalami realita berjalan dalam kehidupan sehari-hari, lebih bijaksana, penuh pengertian dan berakal budi.
“Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Timotius 3:15-17).
Persekutuan dengan Firman Tuhan membuat kita dapat menahan kaki kita terhadap kejahatan dan tidak menyimpang dari hukum-hukum Tuhan sehingga kita dapat membenci segala jalan dan perkataan dusta.
“Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.” (Mazmur 119:103).
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105).
“Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.” (Mazmur 19:8).
“Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” (Mazmur 119:10-11).
Persekutuan kita dengan Firman Tuhan membuat kita bukan hanya lebih bijaksana dari orang lain dan membenci dosa tetapi kita juga akan alami urapan yang membuat kita tetap tinggal dalam kebenaran selama-lamanya dan berbeda dari orang-orang lainnya.
“Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu.” (Ibrani 1:9).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara memiliki hati yang lebih bijaksana dari orang lain karena bersekutu dengan Firman Tuhan!
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Mazmur 1:3!
Orang-orang yang menyukai Firman Tuhan dengan cara merenungkan Firman Tuhan siang dan malam disebutkan sebagai orang yang berbahagia. Mengapa?
Jika diibaratkan sebagai pohon maka bagaimana keadaan pohon tersebut?
Apakah yang akan dialami oleh orang fasik yaitu orang-orang yang tidak hidup dalam Firman Tuhan?
Tuhan menginginkan agar kita seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang selalu subur serta selalu berbuah.
“Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya,dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”(Mazmur 1:3).
”Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yohanes 15:8).
Pohon harus ditanam di tepi aliran air karena air menjadi sumber kehidupan, makanan, pertumbuhan bagi pohon.
Sebagai orang percaya kita harus memiliki sumber air, yaitu Tuhan Yesus dan Firman-Nya.
Kehidupan dari Yesus dan Firman-Nya akan membuat kita tumbuh dan berbuah.
”Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:3-5).
Ketika kita hidup di dalam Firman-Nya maka hidup kita akan terhubung dengan Tuhan dan pastilah kita akan berbuah lebat.
Dan bagi setiap orang yang percaya yang lapar dan haus akan Firman Tuhan akan Tuhan bawa kepada diri-Nya sendiri, sehingga kehidupan Yesus Kristus akan menjadi semakin nyata di dalam hidup kita dan kita akan menjadi sama seperti Kristus dalam tujuan hidup, pikiran dan perasaan serta perkataan dan perbuatan kita.
”Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.”(Wahyu 22:1).
”Roh dan pengantin perempuan itu berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!”(Wahyu 22:17).
Oleh sebab itu marilah kita senantiasa lapar dan haus akan air kehidupan yaitu Firman Tuhan, dengan cara merenungkan Firman Tuhan siang dan malam sehingga kita bertumbuh dan berbuah lebat dan senantiasa dikenyangkan oleh Tuhan, karena kita adalah pohon yang ditanam di tepi aliran air.
”Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Matius 5:6).
”Oleh sebab itu, ya Tuhan ALLAH, Engkaulah Allah dan segala firman-Mulah kebenaran; Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu.”(2 Samuel 7:28).
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat bertindak dari pergaulan dengan Firman Tuhan yang membuat saudara seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air!