MENCONDONGKAN HATI MELAKUKAN FIRMAN TUHAN

Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MAZMUR 119:111-114

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang menjadi kegirangan hati Daud?
  2. Bagaimana ketetapan ahti Daud terhadap ketetapan-ketetapan Tuhan?
  3. Kepada apakah Daud berharap?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Komitmen Daud yang luar biasa tercermin dari kata-katanya dalam Mazmur 119:112 “Telah KUCONDONGKAN hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapanMu untuk selama-lamanya sampai saat terakhir”

Condong adalah sebuah kata kerja dimana kita memiringkan sesuatu ke arah tujuan.

Kalau kita condong ke kiri, kita akan otomatis miring bahkan jatuh ke sisi kiri, dan sebaliknya.

Hal ini terlihat jelas saat kita menyetir sepeda motor atau sepeda.

Sangat sulit mengarahkan kendaraan ke kanan, kalau tubuh kita malah condongnya ke kiri.

Hari ini kita diperhadapkan mau mencondongkan hati kita ke mana? Ke arah Firman Tuhan atau ke arah dunia?

Banyak orang ingin merasakan berkat firman Tuhan, tapi hatinya tidak dicondongkan kepada Firman.

Perhatian kita teralih melihat dunia yang tampaknya lebih menarik dari Firman, tubuh kita condong kesana, namun tangannya tetap berusaha menggapai hal-hal rohani.

Contoh sederhana saat bangun pagi hari, tangan kita dengan cepat mengambil HP.

Rencananya membaca Alkitab tapi begitu banyak pengalihan dari pesan WA, sosmed, promo online, game, dll.

Sebagai anak Tuhan, kita tetap kok baca Alkitab tapi “sambil”…..

Akhirnya pagi pun berlalu, dan kita tidak ingat apa yang kita baca di Alkitab kita hari itu. Hal yang sama berulang setiap hari, bahkan saat ibadah, saat persekutuan, dst.

Saudara, di zaman yang penuh pengalihan ini mari kita mendisiplinkan diri dengan belajar FOKUS.

Condongkan hati kita dengan jelas kepada apa yang Tuhan mau dengan menyingkirkan pengalihan yang tidak perlu.

Kita tidak bisa setengah-setengah atau mendua hati, karena orang yang mendua hati tidak akan tenang hidupnya -Yakobus 1:7.

Melakukan Firman adalah sebuah keputusan bukan perasaan.

Terkadang secara perasaan, kita tidak ingin melakukannya.

Lebih mudah marah dan membalas, daripada mengampuni.

Lebih mudah tidur-tiduran daripada bangun dan merenungkan firman atau pergi melayani.

Namun, jika kita menetapkan hati seperti Daud, maka sekalipun ada godaan dan tantangan yang datang, iman kita semakin teguh dan tidak goyah.

Renungkanlah apakah hari ini hati Saudara condong kepada Allah? Jika tidak, apa yang menjadi penghalangnya? Bagikanlah kepada pembimbing Saudara.

Pembacaan Alkitab Setahun

Lukas 12-13