SENJATA YANG DIPERLENGKAPI KUASA ALLAH
Penulis : Pramadya Wisnu
Pembacaan Alkitab Hari ini :
2 KORINTUS 10:1-5
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Siapakah orang yang dimaksudkan Paulus yang memaksa dia untuk bersaksi atas penyertaan Allah bagi dia?
- Bagaimana yang dimaksud Paulus bahwa dia tidak berjuang secara duniawi?
Lukas 10:3 ”Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.”
Tuhan Yesus mengumpamakan murid-murid-Nya sebagai kawanan domba yang diutus untuk melayani di dunia yang dipenuhi kumpulan serigala.
Dan Alkitab mencatat bagaimana para murid ketika mereka melayani, mereka dihadapkan kepada banyak orang yang tidak percaya, mulai dari orang biasa, para ahli Taurat, orang Farisi hingga mereka yang memiliki jabatan politik.
Dan konsekuensi dari apa yang mereka lakukan, banyak dari antara mereka yang dipenjara, disiksa bahkan dibunuh.
Dengan demikian analogi domba di tengah serigala itu sungguh nyata.
Rasul Paulus juga mengalami hal yang serupa, mereka yang menentang pelayanannya bukan hanya berasal dari masyarakat awam tetapi juga para ahli Taurat hingga para pejabat negara.
Dalam pelayanannya, Paulus menghadapi bahaya yang sangat nyata baik dari penyamun, orang-orang Yahudi maupun bukan Yahudi, juga dari saudara palsu, artinya mereka yang berpura-pura menjadi saudara seiman tetapi sesungguhnya mereka menanti waktu yang tepat untuk mencelakakan Paulus -2 Korintus 11:26.
Lalu apa yang Paulus lakukan untuk menghadapi semua itu? Dalam Kitab 2 Korintus 10:3-4 disebutkan: “Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.”
Dalam menghadapi bahaya yang mengancam baik secara fisik maupun secara psikis misalnya melalui tuduhan dan fitnah dari saudara palsu.
Paulus tidak membalasnya secara fisik dengan mengangkat senjata, tetapi dengan senjata rohani yang diperlengkapi dengan kuasa Allah.
Apa sajakah senjata rohani tersebut? Dalam suratnya ke jemaat Efesus Rasul Paulus menjelaskan dengan panjang lebar bahwa yang dimaksud senjata rohani tersebut antara lain: ikat pinggang kebenaran, artinya hidup dalam kebenaran.
Jika Paulus tidak hidup dengan benar, dia hanya berpura-pura baik, maka akan sangat mudah bagi para pembenci Paulus untuk menghancurkan kredibilitas Paulus sebagai seorang rasul.
Kita umat percaya saat ini pun sedang diutus oleh Yesus seperti domba di tengah serigala.
Sebagai pegawai misalnya, kita bisa saja diminta oleh atasan kita di kantor untuk melakukan hal-hal yang tidak jujur dan bertentangan dengan nilai Alkitab.
Jika terjadi seperti itu, betapa yang dibutuhkan adalah hikmat Tuhan untuk kita bisa menolak dengan tegas tetapi sopan.
Hikmat itu lah salah satu senjata rohani yang kita butuhkan.
Saudara, diskusikan dalam kelompok pemuridan tentang tantangan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana Iblis bekerja dan berusaha untuk menjatuhkan umat percaya melalui berbagai hal yang terjadi di kampus, di tempat kerja, dalam rumah tangga.
Pembacaan Alkitab Setahun
Lukas 21-22