Minggu, 21 Juli 2024

MENJADI KEPALA BUKAN EKOR

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

ULANGAN 28:11-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud kepala?
  2. Apakah yang dimaksud dengan tetap naik?
  3. Apakah syarat untuk menjadi kepala dan bukan ekor?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.” (Ulangan 28:1 dan 13).

Pada zaman dahulu apabila terjadi peperangan antar kerajaan, maka kerajaan yang menang akan menguasai dan mengubah budaya kerajaan yang kalah.

Pihak yang kalah harus mengikuti budaya dari pihak kerajaan yang menang. 

Oleh karena itu, menjadi kepala dan bukan ekor berlaku hanya untuk mereka yang menang.

Konsep “menjadi kepala dan bukan ekor” dalam filsafat Yahudi merujuk pada gagasan bahwa seseorang harus berusaha menjadi pemimpin atau yang memimpin, bukan hanya sebagai pengikut atau yang dipimpin.

Dalam konteks ini, menjadi “kepala” berarti memiliki otonomi, tanggung jawab, dan kemampuan untuk mengarahkan diri sendiri dan orang lain ke arah yang benar.

Dalam tradisi Yahudi, pemimpin diharapkan untuk memimpin dengan bijaksana, keadilan, dan keberanian, serta untuk bertindak sebagai teladan moral bagi masyarakat.

Pemimpin yang baik dianggap memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kelompoknya dan diharapkan untuk memperjuangkan kebaikan bersama.

Menjadi pemimpin memiliki arti lain, menjadi orang berpengaruh seperti seorang raja.

Yang dimaksud raja bukanlah jabatan dalam sebuah kerajaan, melainkan memiliki pengaruh besar dalam suatu bidang.

Menjadi seorang raja dapat belaku dimana saja: dalam dunia bisnis, pendidikan, politik, seni, dan sebagainya.

Oleh karena itu, kita mengenal istilah “raja dangdut”, “king of rock”, “Raja jalanan”, ”raja properti”, “raja kuliner” yang artinya, mereka adalah orang-orang yang kompeten di bidangnya dan menjadi pengaruh bagi suatu komunitas.

Saudara, apabila kita hidup dalam ketaatan, maka dapat dipastikan akan menjadi pemenang dalam kehidupan, dan pada akhirnya akan menjadi pengaruh yang besar yaitu menjadi kepala atau menjadi raja.

Kita dipanggil untuk menjadi raja dalam berbagai bidang kehidupan.

Menjadi raja dapat dimulai dari komunitas kecil sampai komunitas besar, dari daerah kecil sampai tingkat nasional atau internasional.

Menjadi guru teladan se-kota Bandung, artinya sudah menjadi raja dalam dunia pendidikan.

Menjadi seorang pemilik bengkel yang sangat dipercaya konsumen, artinya sudah menjadi raja dalam bidang perbengkelan.

Menjadi pemain bola terbaik di bandung, artinya sudah menjadi raja olahraga sepakbola.

Menjadi pengusaha properti terkemuka artinya menjadi raja properti.

Lewat posisi-posisi itu,  mereka dapat menjadi garam dan terang bagi komunitasnya.

Renungkanlah, apakah saudara sudah menjadi raja dalam bidang yang saudara tekuni?

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 24-26

Sabtu, 20 Juli 2024

PENCURAHAN ROH KUDUS DAN PENGINJILAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOEL 2:28-32

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dinubutkan oleh Yoel?
  2. Kapankah nubuat nabi Yoel tentang pencurahan Roh Kudus digenapi?
  3. Apakah Saudara menyadari kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.” (Yoel 2:28-30).

Kitab Yoel, ditulis oleh Nabi Yoel yang namanya berarti “Tuhan adalah Allah”.

Banyaknya cerita tentang Sion dan pelayanan di dalam Bait Suci sepanjang kitab ini menunjukkan bahwa ia seorang nabi yang diutus Tuhan kepada Yehuda dan Yerusalem.

Tujuan Yoel menulis kitab ini adalah:

  • Untuk mengumpulkan umat itu di hadapan Tuhan dalam suatu perkumpulan raya yang kudus.
  • Untuk menasihati mereka agar bertobat dan dengan rendah hati kembali kepada Tuhan Allah dengan berpuasa, menangis, berkabung, dan bersyafaat memohon kemurahan Allah.
  • Untuk mencatat firman nubuat Allah kepada umat-Nya pada saat mereka sungguh-sungguh bertobat.

Salah satu nubuat nabi Yoel yang paling terkenal adalah nubuat tentang pencurahan Roh Kudus.

Yoel 2:28 “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan”.

Nubuat ini digenapi saat peristiwa pencurahan Roh Kudus pada hari raya pentakosta.

Saudara, pencurahan Roh Kudus pertama kali menjadi permulaan berdirinya gereja Tuhan.

Saat ini lahirlah jemaat mula-mula dengan jumlah petobat 3000 orang.

Kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita juga salah satunya dimaksudnya supaya kuasa-Nya menyertai kita dalam pemberitaan injil. 

Roh Kudus yang mempertobatkan 3000 orang melalui kotbah Petrus, juga dapat memakai kita untuk pertobatan banyak orang.

Saudara, mulailah berdoa untuk membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan.

Tidak usah terlalu muluk-muluk, buatlah target sederhana, misalnya target memberitakan injil kepada 3-6 orang dalam setahun.

Kalau semua jemaat melakukan hal yang sama, setahun ada 3000-6000 orang di injili.

Kalau satu orang saja bergabung dengan jemaat lokal, maka ada pertambahan jemaat 100%.

Mari berdoa, supaya Tuhan pertemukan kita dengan orang-orang yang Tuhan telah siapkan untuk dituai.

Diskusikan dengan rekan-rekan PA, bagaimana membawa jiwa yang efektif.

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 22-23

Jumat, 19 Juli 2024

TUHAN MENEMUKAN DOMBA YANG HILANG

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YEHEZEKIEL 34:11-15

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang dimaksud domba-domba yang hilang?
  2. Apakah yang dilakukan seorang gembala saat domba hilang?
  3. Apakah peranan saudara dalam penuaian ladang yang menguning?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan”. (Yehezekiel 34:11-12).

Saudara, Tuhan Yesus adalah Gembala yang mencari dan pasti menemukan domba-domba yang hilang.

Seperti ayat dalam nubuat Nabi Yehezekiel, Tuhan Yesus membuat perumpamaan yang mirip dalam Lukas 15:4-5 “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira.”

Tuhan adalah Tuhan yang mencari dan pasti menemukan domba-domba yang hilang.

Oleh karena itu, sampai hari ini Tuhan Yesus melalui Roh Kudus terus bekerja untuk mencari dan menemukan domba-domba yang hilang.

Kalau Tuhan mencari, Tuhan pasti menemukan.

Lalu, apa yang menjadi tugas kita? Menemukan mereka yang Tuhan sudah persiapkan untuk diselamatkan.

Menemukan ladang-ladang yang sudah menguning.

Sumber daya gereja harus dipersiapkan untuk ladang yang sudah menguning saja, supaya penjangkauan lebih efektif.

Saudara, ada dua hal penting untuk menemukan ladang yang sudah siap dituai.

Pertama, doa yang bersungguh-sungguh supaya dapat melihat ladang yang sudah siap dituai.

Kedua, perlu orang yang pergi untuk menuai.

“Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai”(Yohanes 4:35).

Waktu penuaian itu bukan nanti, tetapi sekarang.

Berdoa untuk menemukan ladang yang menguning, pergi dan tuai ladang itu.

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana menemukan ladang yang sudah siap dituai.

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 19-21

Kamis, 18 Juli 2024

MEMBANGUN RERUNTUHAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 61:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah Tujuan pengurapan Roh Kudus untuk Tuhan Yesus?
  2. Apakah pengurapan yang Tuhan Yesus terima, kita juga terima?
  3. Apakah yang dimaksud tempat sunyi?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya. Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.” (Yesaya 61:1-4).

Nubuat nabi Yesaya di atas adalah nubuat kedatangan Tuhan Yesus.

Yesus mengutip ayat di atas saat menyatakan dirinya dalam rumah ibadat di Nazareth.

Kemudian Dia menyatakan penggenapan ayat tersebut.

“Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” (Lukas 4:21). 

Sebagai akibat dari pelayanan Tuhan Yesus, lahirlah generasi yang akan membangun reruntuhan dan membangun tempat-tempat sunyi dan membaharui kota-kota yang runtuh.

Saudara adalah bagian dari generasi yang akan membangun reruntuhan/tempat/kota yang turun temurun sunyi.

Sunyi dimaksud adalah tempat tanpa ada pujian dan penyembahan kepada Allah yang benar.

Tempat dimana nama Tuhan Yesus tidak dipanggil.

Tempat dimana nama Tuhan Yesus tidak dikenal.

Tempat dimana tidak ada sorak sorai kemenangan.

Tempat dimana mereka takut kepada maut.

Tempat itu mungkin suatu desa, kota atau bangsa.

Mungkin juga sebuah sekolah atau kampus.

Mungkin juga kantor atau tempat bisnis.

Tempat dimana nama Tuhan belum dikenal.

Sama seperti Tuhan Yesus telah diurapi dengan Roh Kudus, demikian saudara juga sudah diurapi Roh Kudus untuk melakukan apa yang pernah Tuhan Yesus kerjakan dahulu.

Roh Kudus diberikan kepada kita bukan hanya supaya kita bertumbuh, tetapi supaya melalui hidup kita banyak orang diselamatkan.

Diskusikan dengan pembimbingmu, apakah tempat-tempat sunyi itu?

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 16-18

Rabu, 17 Juli 2024

MELEBARKAN KERAJAAN ALLAH

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 54:1-5

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang dimaksud mandul secara rohani?
  2. Apakah yang harus dilakukan agar siap menerima anak-anak rohani lahir ?
  3. Mengapa kita harus mempersiapkan kemah untuk orang-orang yang baru dilahirkan secara rohani?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.” (Yesaya 54:2-3).

Saudara, Nubuat dalam perjanjian lama adakalanya hanya berlaku untuk Israel, namun adakalanya juga berlaku untuk gereja masa kini.

Nubuat di atas adalah tentang Israel sebagai “istri” Tuhan yang akan dipulihkan pada suatu waktu.

Status Israel sebagai “istri” Tuhan, mirip dengan status gereja sebagai mempelai wanita Kristus.

Oleh karena itu, terkadang ayat-ayat di atas juga ditafsirkan sebagai nubuat pemulihan gereja masa kini.

Saudara, ketika gereja berdoa untuk sebuah kebangunan rohani (revival) atau pertobatan massal, maka ada harga yang harus dibayar, yaitu mempersiapkan kemah yang lebih besar.

Tentu saja yang dimaksud bukanlah tempat atau gedung yang besar.

Yang terutama harus disiapkan adalah orang-orang yang siap untuk merawat, memberikan mereka makan dan mendidik mereka dalam kebenaran.

Bayangkanlah apabila seorang ibu hamil tiba-tiba diberitahukan bahwa anak yang dikandungnya kembar enam!!!

Maka dia dan suaminya akan mempersiapkan pakaian bayi enam kali lipat banyaknya.

Mereka memerlukan susu bayi enam kali lipat.

Mereka memerlukan ranjang bayi enam buah.

Mereka membutuhkan perawat bayi.

Mereka membutuhkan biaya besar!!! Apa yang terjadi apabila mereka miskin dan tidak siap?

Bayi-bayi itu tidak terawat, menjadi sakit dan mungkin mengalami kematian.

Saudara, ketika kita meminta revival, kita harus siapkan orang-orang yang memiliki kemampuan untuk (memelihara) mengajar jiwa-jiwa baru.

Kalau tidak siap, Tuhan tidak akan memberikan jiwa-jiwa baru untuk kita layani.

Ingatlah peristiwa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.

Mereka keluar dari Mesir sebagai bangsa yang merdeka dengan mengalami banyak mujizat, namun pada akhirnya mereka membelakangi Tuhan dan membuat patung lembu emas untuk disembah.

Mereka dilahirkan sebagai bangsa merdeka, tetapi mereka belum diajarkan kebenaran pengenalan akan Tuhan.

Mereka akhirnya tidak diperkenankan masuk tanah perjanjian.

Oleh karena itu, meminta revival saja masih kurang.

Kita harus mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua-orang tua rohani yang cakap mengajarkan kebenaran kepada orang-orang yang akan dilahirkan kembali.

Diskusikan dalam kelompok PA, apakah sudah siap untuk sebuah kebangunan rohani?

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 13-15

Selasa, 16 Juli 2024

BERKUASA DI BAWAH PIMPINAN ROH KUDUS

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

GALATIA 5:16-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Bagaimana caranya supaya kita tidak hidup dalam kedagingan?
  2. Apa yang saling bertentangan atau berlawanan?
  3. Bagaimana caranya supaya kita tidak hidup di bawah hukum Taurat?
  4. Siapa yang tidak mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, Tuhan Yesus pernah menyatakan sesuatu kepada murid-muridNya ketika Dia hendak meninggalkan mereka dari bukit Zaitun.

Kisah Para Rasul 1:8 ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Kuasa Roh Kudus merupakan sumber kuasa dari Yesus Kristus dalam pelayanan-Nya selama Yesus berada di muka bumi untuk melakukan pekerjaan Bapa dan menyelesaikannya.

Ketika seseorang percaya kepada Yesus Kristus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka iman percayanya menyebabkan Tuhan Allah menganugerahkan kepada mereka Roh Kudus sebagai meterai yang hidup dan berdiam di dalam hidup orang tersebut.

Roh Kudus yang hadir dalam hidup seseorang menggerakkan untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Firman Allah.

Yesus Kristus menyatakan bahwa Roh Kudus adalah Penolong dan Penghibur, sebagai Roh Kebenaran yang tinggal dalam hidup orang yang percaya.

Yohanes 14:26 ”tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Roh Kudus hanya dapat diterima oleh orang yang telah percaya kepada Yesus.

Bagi mereka yang tidak percaya, mereka tidak dapat menerimanya.

Yohanes 14:16-17 ”Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”

Kehadiran Roh Kudus di dalam seseorang memberikan hikmat, kekudusan, kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita yang menetap.

Kehadiran Roh Kudus juga menyebabkan dalam hidup orang tersebut terlihat buah Roh Kudus yang sangat bertentangan dengan sifat kedagingan.

Rasul Paulus menuliskan buah Roh Kudus:

Galatia 5:22-23 ”Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”

Buah Roh ini merupakan tanda otentik bagi seseorang yang percaya kepada Yesus Kristus.

Kehadiran Roh Kudus dalam hidup seseorang terjadi ketika orang itu percaya kepada Yesus Kristus, namun tidak demikian dengan buah Roh.

Buah Roh akan muncul ketika seseorang telah bergaul dengan Roh Kudus atau bergantung pada hubungan orang tersebut dengan Tuhan dan Firman-Nya.

Ini bergantung pada seberapa baiknya hubungannya dengan Tuhan melalui merenungkan Firman Tuhan serta sejauh mana mereka melakukan Firman Tuhan yang direnungkannya.

Begitu juga dengan kuasa Roh Kudus, seseorang yang telah diurapi oleh Roh Kudus akan mengalirkan kuasa Roh Kudus itu.

Kehadiran kuasa Roh Kudus juga merupakan hasil dari persekutuan yang intim dengan Roh Kudus.

Seringkali, kuasa Roh Kudus mengalir melalui kehidupan seseorang yang secara terus-menerus menjaga persekutuan yang intim dengan Roh Kudus melalui doa, pujian, dan penyembahan.

Kesediaan seseorang untuk bergaul dengan Tuhan melalui merenungkan Firman Tuhan, doa dan puasa menyebabkan aliran kuasa Roh Kudus menjadi lebih lancar.

Hanya melalui hubungan yang intim dalam kekudusan kuasa tersebut dapat mengalir dengan baik dibandingkan dengan seseorang yang hidup sembarangan.

Meskipun orang tersebut sudah mengalami kepenuhan Roh Kudus, namun jika tidak memelihara hubungan intim dengan Roh Kudus, maka kuasa itu tidak mengalir dan seringkali tidak menghasilkan apa-apa.

Misalnya, ketika menumpangkan tangan kepada orang sakit namun tidak terjadi kesembuhan, berdoa untuk mengusir setan namun setan tidak keluar, berusaha menghentikan hujan namun hujan tetap turun, dan sebagainya.

Dengan jelas rasul Petrus menyatakan bahwa kita dapat menerima kodrat Ilahi karena dianugerahkan oleh Tuhan Yesus dan karena kesalehan kita:

2 Petrus 1:3-4 ”Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.”

Saudara, Yesus juga mengingatkan kita agar dapat mengalirkan kuasa Roh Kudus, oleh karena itu kita perlu memperhatikan hal ini:

Yohanes 14:21 ”Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”

Saudara, ketika kita taat kepada Yesus Kristus, maka Yesus dan Bapa mengasihi kita dan Yesus akan menyatakan diri-Nya kepada kita.

Penyataan ini berarti Yesus menjadi nyata dalam hidup orang yang taat kepada-Nya, sehingga kuasa Yesus Kristus, kuasa Allah Bapa, yaitu kuasa Roh Kudus dapat nyata.

Pada saat itulah, kuasa Roh Kudus mengalir melalui orang yang taat kepada-Nya.

Haleluya, puji Tuhan. Amin!

Mengapa ada anak-anak Tuhan yang menumpangkan tangan pada orang sakit, namun orang sakit tersebut tidak sembuh?

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 10-12

Senin, 15 Juli 2024

DITETAPKAN UNTUK MENGUASAI BUMI

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KEJADIAN 1:26-28

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Menurut gambar dan rupa siapa manusia diciptakan oleh Allah?
  2. Apa tujuan Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah?
  3. Manusia seperti apa yang diciptakan Allah yang segambar dan serupa dengan Dia?
  4. Apa yang menjadi tugas manusia yang ditentukan oleh Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika Tuhan Allah menciptakan manusia, Dia menetapkan agar manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah.

Tuhan Allah menghendaki agar manusia menjadi penguasa di bumi, sementara Allah berkuasa di sorga.

Namun oleh iblis, manusia melakukan apa yang dilarang Tuhan Allah.

Ketidaktaatan ini menyebabkan manusia diusir dari Taman Eden dan terpisah dari Tuhan Allah.

Keterpisahan manusia dari kehadiran Tuhan Allah menyebabkan manusia semakin jahat dan keinginan hati mereka selalu cenderung kepada perbuatan jahat.

Namun Tuhan Allah tidak dapat digagalkan oleh apapun.

Tuhan Allah menubuatkan jalan keluar dari dosa manusia itu dan akan menghentikan kejahatan manusia:

Kejadian 3:15 ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Nubuatan tentang peperangan rohani antara anak-anak manusia dengan iblis telah dinyatakan oleh Tuhan Allah.

Anak manusia akan meremukkan kepala ular atau iblis, dan iblis akan meremukkan tumit anak manusia.

Ketika kejahatan manusia telah merajalela, Tuhan Allah menyesal telah menjadikan manusia.

Karena itu, Tuhan Allah berencana untuk melenyapkan manusia beserta semua binatang dan hewan yang hidup di bumi.

Kejadian 6:5-8 ”Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.”

Nuh, seorang yang telah mendapat kasih karunia dari Tuhan Allah, bersama dengan keluarganya menjadi manusia yang tersisa di bumi untuk melanjutkan keturunan manusia.

Nuh dan tujuh anggota keluarganya melanjutkan kehidupan manusia di bumi, beranak cucu dan beregenerasi hingga Tuhan Allah memanggil Abram untuk melaksanakan dan melanjutkan pekerjaan Tuhan Allah di bumi ini.

Tuhan terus bekerja melalui orang-orang pilihan-Nya yang Dia kehendaki.

Untuk memenuhi perkataan-Nya kepada setan di Taman Eden, Tuhan Allah menyiapkan manusia-manusia yang akan merealisasikan firman Tuhan Allah itu.

Yesaya pernah mengatakan tentang kedatangan seorang Anak Manusia yang dipilih Tuhan Allah yang akan melaksanakan pekerjaan-Nya.

Yesaya 9:5-6 ”Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.”

Yohanes 1:1-3 ”Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”

Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal diam di antara kita.

Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Firman Allah itu menjadi Yesus Kristus, seorang Anak Manusia yang diutus oleh Bapa-Nya, Yahwe, untuk menjadi Adam yang kedua.

Yesus Kristus memberi contoh kepada manusia bagaimana hidup menurut kehendak Bapa, Yahwe.

Yesus Kristus menjadi manusia seperti kita, anak manusia yang menjadi anak-anak Allah.

Rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di Filipi tentang bagaimana Dia hidup:

Filipi 2:5-8 ”Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

Dia setara dengan Allah karena Dia adalah Firman yang menciptakan segala sesuatu, namun Dia rela menjadi anak manusia dan rela mati dengan terkutuk ketika disalibkan dan dimahkotai dengan duri.

Kejadian 3:17-19 ”Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”

Yesus Kristus rela menerima kutuk itu dan mengangkat kutuk tersebut saat Dia disalibkan di atas kayu salib.

Efesus 3:13-14 ”Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.”

Yesus Kristus, sebagai Anak Manusia, melakukan semua kehendak Bapa-Nya.

Dia dikorbankan sebagai Domba Paskah Allah untuk menebus dosa dunia ini, sehingga kita yang percaya dapat menerima Roh yang dijanjikan.

Melalui Roh itu, kita memperoleh kuasa untuk menjadi saksi bagi Kristus.

Dengan bimbingan Roh Kudus, kita juga memperoleh kuasa untuk melakukan kehendak Bapa, Yahwe, seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus.

Melalui bimbingan Roh Kudus, kita mendapat kuasa untuk menjadi saksi Kristus, pergi untuk memberitakan Injil, dan meluaskan Kerajaan Allah di bumi ini.

Yesus Kristus sebagai kepala gereja melalui karya Roh Kudus pada jemaat Tuhan akan melebarkan Kerajaan Allah dari Yerusalem, seluruh Yudea dan Samaria, hingga ke ujung bumi.

Matius 24:14 ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”

Saudara, pelebaran Kerajaan Allah ini adalah bukti keberhasilan Gereja Tuhan di bumi.

Gereja merupakan Tubuh Kristus yang Esa disebut sebagai Kesatuan Tubuh Kristus.

Yesus Kristus adalah kepala yang menjadi pemimpin melalui Roh Kudus-Nya. Dalam rangka pelebaran Kerajaan Allah ini, Tuhan Yesus pernah berkata:

Yohanes 14:12 ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.”

Para murid melakukan apa yang Yesus kerjakan yaitu memuridkan dengan memberitakan Injil dan membantu orang percaya baru untuk bertumbuh.

Dalam pekerjaan ini, para murid mengalami banyak aniaya dan penderitaan.

Melalui kuasa Roh Kudus, para rasul memberitakan Firman kebenaran yaitu Injil keselamatan.

Dalam rangka pemberitaan Injil, rasul Paulus mengalami penganiayaan, dipenjarakan, dilempari batu, bahkan disangka telah mati.

Ketika itulah Roh Kudus mengilhami surat kepada jemaat di Filipi dari dalam penjara dan sebagian Firman itu tertulis:

Filipi 3:10-11 ”Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.”

Ketika saya membaca ayat 11 dari Filipi ini, saya berpikir sebuah pertanyaan yaitu apakah Rasul Paulus ingin dibangkitkan dari kematian?

Yesus kan berjanji bahwa orang yang percaya kepada-Nya akan dibangkitkan pada akhir zaman:

Yohanes 6:39-40 ”Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”

Lalu apa yang dimaksud dengan kebangkitan ini? Saya membaca Kitab Wahyu:

Wahyu 20:4-6 ”Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”

Ternyata jumlah orang yang harus bangkit pada kebangkitan pertama ini sudah ditetapkan kuotanya oleh Tuhan Allah Bapa, Yesus Kristus.

Wahyu 6:9-11 ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.”

Ketika saya merenungkan bagian firman ini, barulah saya mengerti apa maksud dari Rasul Paulus.

Ternyata Rasul Paulus menginginkan dibangkitkan pada kebangkitan pertama yang dianugerahkan kepada para martir dan syuhada yang mati karena kesaksian mereka tentang Yesus Kristus dan firman Allah.

Yesus akan memerintah sebagai Penguasa di bumi selama seribu tahun.

Tujuan Tuhan Allah dalam menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah akan tercapai pada masa Kerajaan Seribu Tahun.

Anak Manusia, Yesus Kristus, bersama saudara-saudaranya yaitu para martir akan menjadi penguasa sebagai raja-raja dan semua anak-anak Allah yang mati sebagai syuhada akan menjadi imam-imam Allah dan imam-imam Kristus.

Apa yang Tuhan Allah katakan dalam Kejadian 1:26-27 direalisasikan pada masa Kerajaan Allah selama seribu tahun di bumi ini.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Apakah semua orang percaya ikut dibangkitkan pada kebangkitan pertama sehingga mereka semua menjadi imam-imam Allah dan imam-imam Kristus?

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 7-9

Minggu, 14 Juli 2024

GUNUNG RUMAH TUHAN YANG MENJULANG TINGGI

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YESAYA 2:1-4

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Tentang apa firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos?
  2. Gunung apa yang akan menjulang tinggi pada hari-hari terakhir?
  3. Siapa yang akan mengatakan, “Mari kita pergi naik ke gunung Rumah Tuhan”?
  4. Apa tujuan mereka datang ke gunung Rumah Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika dua tokoh misi dunia dan pemimpin pelayanan kaum muda, yaitu Lord Cunningham dari YWAM dan Bill Bright dari INTERVARSITY bertemu, mereka memikirkan apa yang seharusnya dilakukan untuk melaksanakan misi dunia.

Kesimpulan dari pertemuan mereka adalah penemuan pelayanan Seventh Mountain atau pelayanan tujuh gunung.

Pelayanan tujuh gunung menggambarkan adanya tujuh aspek kehidupan yang memerlukan pengaruh Kristus.

Urutan dari tujuh gunung itu adalah sebagai berikut: A untuk Art and Entertainment (Seni dan Hiburan), B untuk Business (Bisnis), C untuk Church/Religion (Gereja/Agama), D untuk Dissemination Media (Penyebaran Media), E untuk Education (Pendidikan), F untuk Family (Keluarga), dan G untuk Government (Pemerintahan).

Dalam konsep pelayanan tujuh gunung, gereja merupakan salah satu dari tujuh aspek tersebut.

Rasul Paulus dengan jelas menuliskan tujuan hidup orang percaya:

Efesus 2:10 ”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”

Berbicara tentang makhluk buatan Allah, ini membahas tentang bakat yang dibawa dari lahir oleh setiap anak yang dilahirkan dari seorang ibu.

Sedangkan diciptakan dalam Kristus, ini membahas mengenai kelahiran baru yaitu setiap orang yang lahir baru memiliki karunia rohani.

Tuhan memperlengkapi anak manusia itu dengan bakat supaya memiliki keunggulan untuk memudahkan hidupnya kelak.

Mengapa orang percaya dianugerahi bakat dan karunia rohani? Untuk melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah.

Dengan kata lain, Tuhan Allah memiliki proyek (pekerjaan baik).

Tuhan Allah ingin agar anak-anakNya hidup dalam proyek Allah yaitu pekerjaan yang telah dipersiapkan oleh Allah.

Saudara, apakah proyek Allah itu? Proyek Allah adalah Amanat Agung.

Allah menginginkan supaya semua orang percaya hidup dalam proyek ilahi tersebut.

Tuhan mau supaya semua orang percaya terlibat dalam proyek ilahi Tuhan Allah, yaitu semua orang percaya melakukan pemuridan.

Apa gunanya bakat? Bakat merupakan dasar seseorang bisa memiliki keahlian.

Bakat adalah alat yang memungkinkan seseorang menjadi seorang ahli jika ia menghidupi dan mengembangkan bakatnya.

Jika seseorang mengetahui, melatih, dan mengembangkan bakatnya, maka orang tersebut bisa menjadi seorang ahli.

Alkitab menyatakan bahwa seorang ahli seringkali dekat dengan kekuasaan di bumi ini yaitu raja-raja membutuhkan penasihat.

Dari tujuh gunung yang ada, maka semua jemaat Tuhan Allah juga berada di ketujuh gunung tersebut sesuai dengan bakat dan karunia rohaninya.

Gereja sepatutnya mengajarkan jemaatnya untuk benar-benar mengetahui bakat mereka, melatih diri sesuai dengan bakat tersebut, dan menjalani serta menghidupi bakat itu.

Misalnya, seseorang yang berbakat seni harus menjadi seniman yang baik dan menghasilkan karya seni yang bermutu.

Dengan demikian, setiap orang percaya dapat benar-benar mengembangkan bakat dan karunia rohaninya.

Tugas gereja adalah memperlengkapi jemaatnya sehingga mereka menjadi orang-orang yang berkompeten dalam bidang kehidupan yang dijalani.

Ketika jemaat diperlengkapi dan didoakan dengan baik oleh para pemimpin, mereka akan mengalami keberhasilan yang membuat mereka mempengaruhi orang-orang di sekitarnya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperlengkapi dan mendoakan jemaat agar mereka berhasil dalam bidangnya.

Keberhasilan jemaat ini akan mempengaruhi orang di sekitar mereka sehingga nubuatan Yesaya bisa terealisasi.

Orang banyak akan berkata: “Mari kita naik ke gunung rumah Tuhan.”

Yesaya 2:2-3 ”Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”

Saudara, akan datang masa di mana orang-orang akan haus dan lapar, bukan karena kekurangan makanan, tetapi karena mereka lapar dan haus akan mencari Firman Tuhan.

Amos 8:11 “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman Tuhan ALLAH, “Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.”

Ketika manusia mengalami kelaparan dan kehausan ini, maka setiap kesaksian orang percaya akan didengar.

Pada saat itulah mereka akan mendengar dan percaya, lahirlah iman, dan mereka menjadi ciptaan baru.

Roma 10:13-14 ”Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?”

Ketika jemaat di salah satu wilayah dari tujuh gunung menjadi orang-orang yang berpengaruh terutama karena kebaikan dan kesaksiannya, maka mereka akan lebih mudah memberitakan Injil Kerajaan Allah.

Jika ini terjadi, maka nama Yesus akan disanjung tinggi.

Hal inilah yang akan menyebabkan Gunung Rumah Tuhan menjulang tinggi.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Mengapa banyak anak-anak Tuhan tidak mau bersaksi tentang nama Yesus, apalagi tentang Salib Kristus?

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 1-3

Sabtu, 13 Juli 2024

MENJADIKAN KEHENDAK BAPA DI BUMI

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

MATIUS 6:8-13

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa kita tidak perlu berdoa dengan bertele-tele dan banyak kata-kata?
  2. Apa yang dimaksud dengan “makanan kami yang secukupnya”?
  3. Apa konsekuensinya jika kita tidak mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita?
  4. Apakah Tuhan yang membawa kita ke dalam pencobaan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika para murid Yesus menyodorkan makanan kepada-Nya di dekat sumur Yakub dekat kota Sikhar, Yesus sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan Samaria:

Yohanes 4:32-34 ”Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.” Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?” Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”

Saudara, sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, maka kerusakan terjadi di bumi ini, dan manusia selalu ingin berbuat dosa. Tuhan Allah dengan jelas mengatakan:

Kejadian 6:5-7 ”Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.”

Akibat kejahatan manusia, Tuhan sangat pilu hati melihat tingkah laku mereka.

Tuhan berencana membinasakan semua makhluk hidup di bumi ini dengan mendatangkan banjir besar yang membinasakan manusia serta semua makhluk hidup di daratan.

Tuhan mendatangkan hujan selama empat puluh hari empat puluh malam, banjir melanda seluruh daratan di bumi.

Tetapi, Tuhan Allah menyelamatkan Nuh dan keluarganya.

Setelah Nuh dan keluarganya keluar dari bahtera yang menyelamatkan mereka, keluarga Nuh beranak pinak dan mulai memenuhi daerah demi daerah.

Manusia memulai kehidupan mereka kembali dan terus beranak pinak sehingga jumlah mereka menjadi banyak lagi.

Tuhan Allah bergaul dengan Nuh, serta dengan anak cucunya yang diperkenan oleh Tuhan, seperti Abraham, Ishak, dan Yakub.

Yakub adalah leluhur dari kedua belas suku Israel.

Tuhan Allah menginginkan lahirnya suatu bangsa yang akan menjadi imam bagi dunia ini, serta merencanakan agar melalui bangsa pilihan ini Tuhan dapat memenuhi janji-Nya dan menjalankan rencana-Nya, yaitu melahirkan Mesias bagi dunia ini.

Tuhan Allah melaksanakan semua janji-Nya yang telah dinubuatkan oleh para nabi dengan mengutus Putra Tunggal-Nya, yaitu Yesus Kristus.

Dia yang disebut Firman Allah itu menjadi manusia, dilahirkan dari seorang perawan, yaitu Bunda Maria, yang membesarkan Yesus bersama suaminya, Yusuf, sebagai orang tua jasmaninya.

Namun Yesus menyadari bahwa diri-Nya adalah Anak Allah. Hal ini dapat kita baca melalui tulisan penulis Alkitab:

Lukas 2:46-51 ”Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.”

Saudara, selama tiga puluh tiga setengah tahun, Yesus menjalani hidup kemanusiaan-Nya dengan sempurna.

Yesus adalah 100% manusia dan 100% Allah.

Sebagai manusia, Dia tidak melakukan dosa. Dia adalah gambaran Adam sesuai rencana Allah yang sebelumnya, sehingga Dia disebut Adam yang kedua.

Adam yang pertama jatuh ke dalam dosa, tetapi Adam yang kedua hidup dalam ketaatan kepada Allah Bapa.

Dia adalah domba paskah Allah. Dia adalah domba paskah tidak bercacat sehingga layak untuk menjadi korban penghapus dosa dunia ini.

Oleh kebenaran Yesus Kristus, kita dijadikan kebenaran Allah. Rasul Paulus dengan jelas menuliskan:

2 Korintus 5:21 ”Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

Roma 5:18-19 ”Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.”

Oleh karya Yesus selama tiga puluh tiga setengah tahun, Dia melakukan pekerjaan Bapa-Nya, yaitu memuridkan banyak orang dan mengutus dua belas murid-Nya sebagai rasul ke dunia ini, dimulai dari Yerusalem, seluruh Yudea, dan Samaria, sampai ke ujung bumi.

Setelah kebangkitan Yesus dari kematian-Nya, selama empat puluh hari Dia meyakinkan dan membuktikan kemesiasan-Nya, bahwa Dia bangkit dari kematian-Nya dan membuktikan bahwa Dia adalah Mesias yang tidak akan mati namun hidup selama-lamanya.

Hal ini dituliskan oleh Tabib Lukas dalam suratnya:

Kisah Para Rasul 1:3 ”Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.”

Dan sebelum Yesus naik ke surga, Dia mengutus para murid-Nya untuk memuridkan semua bangsa, dimulai dari Yerusalem hingga ke ujung bumi.

Ini adalah kehendak Bapa agar Kerajaan Allah berada di bumi ini, seperti halnya Taman Eden dahulu.

Adam dan Hawa hidup bergaul dengan Allah dan manusia berkuasa di bumi, seperti yang dituliskan oleh Musa dalam kitabnya:

Kejadian 1:26-28 ”Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Saudara, sejak Tuhan Allah menciptakan manusia, Dia telah merancang agar manusia berkuasa atas bumi ini.

Namun, dosa menyebabkan segala kuasa itu dicuri oleh iblis dari manusia di Taman Eden.

Oleh karena itu, iblis menguasai manusia dan bumi ini.

Namun, oleh kuasa Tuhan Allah, Firman itu menjadi manusia dan mengerjakan semua perintah Bapa-Nya.

Dia melakukan kehendak Bapa-Nya sampai Yesus rela pergi ke dalam kerajaan maut untuk mengambil kembali kuasa yang dicurinya dari Adam, manusia pertama itu.

Sebagai Adam yang kedua, Yesus menaati semua perintah Bapa-Nya sampai Dia berkata di atas kayu salib: “Tetelestai” yang berarti Sudah Selesai.

Yesus mati, dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut untuk mengambil kunci kerajaan dan mengambil kuasa atas dunia ini.

Haleluya, Tuhan Yesus memiliki segala kuasa.

Oleh karena itu, Yesus berkata:

Matius 28:18-20 ”Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Tugas pemberitaan dan memuridkan itu diberikan kepada Gereja Kristus.

Semua orang percaya kepada Yesus memperoleh tugas ini sebagai bagian dari iman dan kepercayaan terhadap Kristus.

Saat ini sudah saatnya bagi Gereja atau orang percaya untuk berkata seperti yang pernah dikatakan Yesus:

Yohanes 4:34 ”Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”

Oleh karena itu, patutlah kita berkata dalam doa seperti yang diajarkan oleh Yesus Kristus: “Datanglah Kerajaan-Mu dan jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.(Matius 6:10).

Ketika Yesus berada di Taman Getsemani pada malam sebelum Dia ditangkap, Dia berdoa, “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39).

Marilah kita selalu berkata seperti itu dalam doa kita supaya kita bisa menjadi pelaku Firman Allah.

Firman itu menjadi kebenaran bagi kita, dan kita menjadi pelaku Firman yang selalu melakukan kehendak Bapa kita.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Mengapa sering kita tidak menjadi pelaku Firman atau tidak melakukan kehendak Bapa?

Pembacaan Alkitab Setahun

Amsal 1-3

Jumat, 12 Juli 2024

KITA DI UTUS YESUS KE DUNIA

Penulis : Pdt. Robinson Saragih

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 17:18-21

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya!

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Dengan apa kita dikuduskan oleh Allah?
  2. Dengan apa Yesus menguduskan kita ke dalam kebenaran?
  3. Untuk siapa saja Yesus berdoa?
  4. Apa yang menjadi doa khusus Yesus bagi orang percaya di kemudian hari pada waktu itu?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, ketika kita mendengar firman Tuhan yang membicarakan Injil keselamatan dan kita mempercayainya, maka seketika itu Roh Kudus dianugerahkan kepada kita sebagai meterai Allah yang menandakan bahwa kita milik-Nya.

Roh Kudus akan memulihkan kita dan mengajarkan kita segala sesuatu yang Bapa inginkan agar kita mengerti.

Seketika itu juga kita disebut anak-anak Allah dan menjadi anggota Kerajaan Allah.

Efesus 1:13 ”Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.”

Yohanes 1:12 ”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”.

Tuhan Yesus menyatakan bahwa meskipun kita sebagai anak-anak Allah masih berada di dunia ini, kita bukanlah dari dunia ini.

Yohanes 17:15-16 ”Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.”

Sebagai anak-anak Allah, sikap dan perilaku kita seharusnya menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Allah yang hidup dalam kekudusan.

Dalam komunitas anak-anak Allah seharusnya kita menunjukkan bahwa kita mengasihi Allah Bapa kita dan sudah sewajarnya kita hidup saling mengasihi.

Saat kita mengasihi Allah yang Maha Kudus seharusnya kita juga menunjukkan kasih kepada sesama kita, terutama saudara seiman.

Kasih pada Allah Bapa dapat kita tunjukkan dengan mentaati firman-Nya dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus Kristus melalui Roh Kudus.

Sebagai warga Sorga, sudah menjadi tugas kita untuk melakukan pekerjaan Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Tuhan Yesus juga telah menyatakan bahwa:

Yohanes 17:18 ”Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia”.

Amanat agung Kristus ditulis oleh lima penulis Alkitab kitab-kitab Injil, yaitu Matius, Markus, Lukas, Yohanes, dan kitab Kisah Para Rasul.

Ketika suatu perintah disampaikan sebanyak lima kali, perintah tersebut sangatlah penting sehingga disebut sebagai amanat agung Kristus (perintah mulia Kristus).

Sebagai anak-anak Allah, sudah sepatutnya kita melakukan perintah agung tersebut dalam kehidupan kita.

Pelaksanaan perintah ini dikenal dengan istilah pekabaran Injil dan pemuridan.

Oleh karena itu, sudah semestinya anak-anak Allah menjadi pelaksana amanat agung Kristus.

Seluruh orang yang percaya kepada Yesus Kristus sudah seharusnya menjadi pelaksana amanat agung Kristus.

Namun banyak anak-anak Tuhan tidak pernah melakukan amanat agung itu, yakni mengabarkan Injil keselamatan atau hidup dengan tidak memuridkan.

Yesus telah menyatakan bahwa Dia mengutus para murid ke dunia ini untuk menyaksikan Injil Kerajaan Allah yaitu Injil kasih karunia atau Injil keselamatan.

Saudara, Yesus juga pernah berkata:

Matius 24:14 ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”

Oleh karena itu, rasul Petrus pernah menulis dalam suratnya:

2 Petrus 3:12 ”yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.”

Jadi Saudara, sebagai utusan Allah di bumi ini, kita adalah orang-orang yang menantikan hari Tuhan dan juga yang mempercepat kedatangan hari Tuhan dengan melaksanakan amanat agung Kristus, memuridkan, berdoa, dan memberitakan Injil Kerajaan Allah.

Haleluya, puji Tuhan, Amin!

Mengapa banyak anak-anak Tuhan tidak bersaksi, tidak memberitakan Injil, dan tidak memuridkan?

Pembacaan Alkitab Setahun

Mazmur 146-150