HIDUP DALAM PENGAMPUNAN UNTUK BERSEKUTU DENGAN BAPA
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini :
MATIUS 6:14-15
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya Anda dapat mengikuti jalan ceritanya, dapat menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Matius 6:14.
- Siapakah yang dapat mengampuni segala dosa-dosa yang kita perbuat dan dosa-dosa dalam pikiran kita?
- Apakah akibatnya bagi kita jika kita tidak mengampuni kesalahan orang lain yang bersalah kepada kita?
- Bagaimanakah persekutuan kita dengan Bapa jika kita tidak mengampuni orang lain?
Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa kita harus berdoa kepada Bapa.
“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:6).
Bapa yang kepada-Nya kita berdoa adalah Bapa yang kudus, sehingga kita harus memberikan penghormatan, pengagungan kepada Dia dan tidak sedikit pun kita dapat menyimpan dosa dalam bersekutu dengan Dia.
“Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” (Matius 6:9-10).
Itulah sebabnya dalam hal berdoa kepada Bapa kita tidak boleh menyimpan kesalahan terhadap orang lain. Karena jika kita tidak mengampuni kesalahan orang lain maka Bapa tidak akan mengampuni kita sehingga kita tidak dapat bersekutu dan berdoa kepada Bapa.
“Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” (Matius 6:12).
”Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” (Markus 11:25).
Bahkan ketika orang lain yang memiliki permasalahan hubungan yang tidak baik kepada kita, maka kita pun harus membereskannya dulu sebelum berdoa.
”Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.” (Matius 5:23-25).
Marilah kita hidup saling mengampuni satu dengan yang lain dan tidak menyimpan kesalahan terhadap orang lain supaya kita dapat bersekutu dalam doa serta pujian penyembahan kepada Bapa tanpa ada rasa intimidasi dari si jahat tetapi dalam kemerdekaan.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara mengalami kemerdekaaan dalam bersekutu dengan Bapa karena hidup dalam pengampunan terhadap orang lain.
Pembacaan Alkitab Setahun
Lukas 2-3