SUARA PENATUA MARET 2022

Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

Bapa menjadikan gereja-Nya sebagai rumah doa, namun rumah doa yang dimaksud bukan hanya sekedar rumah yang di dalamnya dilakukan kegiatan-kegiatan doa bersama-sama tetapi lebih dari hal itu bahwa melalui rumah doa tersebut dinaikkan doa-doa yang sangat menentukan nasib dan takdir suatu bangsa.

“Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” (Yesaya 56:7)

Hal itu terjadi karena Tuhan telah menetapkan gereja-Nya sebagai rekan atau partner-Nya untuk menyelesaikan rencana Bapa di muka bumi.

“Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.” Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu! Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.” (Mazmur 110:1-3)

Itulah sebabnya Yesus membersihkan Bait Suci karena peruntukan yang salah dari rumah doa menjadi sarang penyamun.

“Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”(Matius 21:12-13)

Tujuan Yesus membersihkan rumah-Nya supaya kuasa Allah dan otoritas Allah atas si jahat yang telah menguasai kota dan bangsa dapat dinyatakan melalui gereja-Nya dengan dibangkitkannya pemahaman tentang rumah doa untuk merebut dan menetapkan nasib dan takdir dari kota dan bangsa-bangsa.

“Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” (Matius 16:18-19)

Setiap doa-doa yang dinaikkan oleh gereja disetujui oleh surga dan surga menyatakan kekuatan-Nya melalui gereja-Nya sehingga kita dapat mewujudkan Kerajaan-Nya di kota dan bangsa.

Sehingga kota dan bangsa mulai menyembah Tuhan dan dilepaskan dari belenggu si jahat.

Pemahaman yang benar ini mestinya membuat gereja antusias untuk berdoa dalam mewujudkannya.

Hal inilah yang dialami oleh jemaat gereja mula-mula ketika mereka ditentang oleh orang-orang yang dipakai oleh si jahat untuk menghalangi pemberitaan Injil, maka naiklah doa-doa mereka dengan berani, penuh semangat dan keyakinan bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa mereka agar Kerajaan Allah dinyatakan melalui pemberitaan Injil.

“Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia.” “Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.”(Kisah Para Rasul 4:24-25, 30-31)

Pada saat kita memahami bahwa doa yang kita naikkan dari rumah doa bagi segala bangsa akan lahir doa-doa yang menentukan nasib kota dan bangsa.

Disamping itu ada gairah untuk memberitakan Injil disertai tanda-tanda dan mukjizat, dan kota bangsa di mana kita ada diubahkan oleh Tuhan karena mereka mulai mengenal Tuhan.

Marilah kita membangun kubu-kubu doa secara koorporat sehingga kita mengalami kembali api pemberitaan Injil oleh kelompok-kelompok pemuridan, persekutuan-persekutuan, jemaat-jemaat dalam tiap wilayah penggembalaan.

Kita mulai dengan membangkitkan doa-doa pribadi, doa-doa di dalam keluarga dengan gairah yang baru juga doa-doa koorporat dalam doa diaken dan wilayah-wilayah.

Kita percaya ketika doa itu dinaikkan maka Kerajaan Allah akan dinyatakan di setiap lini kota dan bangsa kita karena kita sedang bersinergi dengan surga dengan membangun rumah doa bagi segala bangsa.

Selasa, 1 Maret 2022
TIDAK BIMBANG DAN TETAP BERDOA

Renungan Harian Kita
Penulis : Pramadya Wisnu

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : ROMA 4:18-22

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang menjadi dasar doa Abraham?
  2. Mengapa akhirnya Allah menjawab doa Abraham?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Abraham dipanggil Tuhan pada usia tujuh puluh lima tahun. Pada usia delapan puluhan tahun-an, Abraham memperoleh janji bahwa dia akan mendapatkan keturunan.

Berpuluh tahun, Sara isteri Abraham tetap tidak hamil, alasan logisnya, Sara sudah mati haid atau menopause.

Dan baru ketika Abraham berumur seratus tahun, Sara hamil dan kemudian melahirkan anak.

Roma 4:20,21 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. 

Selama berpuluh tahun, Abraham tidak pernah bimbang.

Dia percaya bahwa Allah setia, dan Allah akan memenuhi janji-Nya.

Abraham percaya bahwa Allah setelah Ia berjanji, Allah pasti akan melaksanakan apa yang telah Ia janjikan!

Allah-nya Abraham, juga adalah Allah kita umat tebusan-Nya.

Ia adalah Allah yang sama, yang juga dapat menjanjikan hal-hal yang spesifik bagi kita umat percaya.

Pasa masa kini, Allah tidak perlu mengirim malaikat untuk berbicara kepada kita.

Bagi kita yang telah dilahirkan baru, Allah telah mengirimkan Roh-Nya, yang mampu untuk berbicara kepada kita.

Allah juga telah mengirimkan Sabda-Nya, yang jika kita membacanya dengan hati yang terbuka, mohon bimbingan dan arahan-Nya.

Maka Firman Allah yang kita baca, itu dapat berubah menjadi Rhema, atau Firman Allah yang Hidup.

Firman yang juga bisa berisi janji yang spesifik sesuai dengan kebutuhan kita.

Dan jika Allah telah memberikan janji itu secara khusus kepada kita, yang kita lakukan adalah bertindak seperti Abraham.

Percaya dengan tidak bimbang, tunggu dengan sabar hingga janji Tuhan itu tergenapi!

Sesuai dengan kebutuhan kita, Allah bisa menjanjikan: keberhasilan dalam studi; promosi di tempat kerja; mendapatkan jodoh; mendapatkan keturunan; dan sebagainya.

Dan sekali lagi, peneguhan Tuhan itu bisa datang melalui Firman yang kita baca.

Sehingga sama seperti Abraham, kita bisa dengan sabar menunggu penggenapan janji Tuhan.

Lalu sementara kita menunggu, Roh Kudus akan menuntun kita melalui proses penggenapan janji.

Akan sangat baik kalau kita taat dan setia melakukan arahan Tuhan langkah demi langkah.

Hal inilah yang biasanya mempercepat penggenapan janji Tuhan atas permohonan doa yang kita naikkan.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Saudara, adakah janji Firman Tuhan yang sudah menjadi Rhema.

Kalau ada, nantikan penggenapan itu dengan sabar dan jangan menjadi bimbang.

Senin, 28 Februari 2022
TIDAK MENJADI LELAH DAN LESU

Renungan Harian Kita
Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : YESAYA 40:27-31

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png

1. Apa yang seharusnya kita tahu dan dengar tentang Tuhan?
2. Bagaimana sikap Tuhan terhadap mereka yang lelah dan tiada berdaya?
3. Siapakah orang yang mendapat kekuatan baru dan mampu terbang seumpama rajawali?

This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Jika kita memperhatikan keluhan bangsa Israel yang digambarkan dalam Yesaya 40:27, kita mungkin teringat akan keluhan kita sendiri atau keluhan seseorang yang pernah kita dengar.

Ternyata perasaan bahwa “hak saya tidak diperhatikan” itu sudah ada sejak zaman dahulu.

Banyak orang berusaha memperjuangkan haknya dan itu baik jika dilakukan dengan cara dan sikap hati yang tepat.

Tapi, kita juga mungkin mengalami bahwa tidak semudah itu memperjuangkan hak, karena biasanya yang kita hadapi adalah orang-orang yang lebih berkuasa.

Tapi setinggi-tingginya otoritas, masih ada OTORITAS yang lebih berkuasa dari mereka.

Jika kita tidak mampu berbicara kepada mereka, kita bisa selalu datang dan mempercayakan diri kepadaNya yang pasti akan memperjuangkan hak kita jika memang hak kita dilanggar.

Pertanyaannya, bagaimana kalau kita pun bahwa Allah memperhatikan hak kita?

Kepada siapa lagi kita akan berpaling untuk meminta pertolongan?

Kondisi lelah dan tidak berdaya sebenarnya dialami oleh banyak orang.

Dan Tuhan sangat mengerti.

Itu sebabnya Ia memberikan janjiNya dan mengingatkan bahwa Dia adalah Allah yang kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung. Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu.

Tidak terduga pengertianNya.

Dia adalah Allah! Jangan perlakukan Dia seperti manusia yang punya keterbatasan.

Kita seringkali terinspirasi dengan orang-orang yang berjuang dan bersemangat, dan sebaliknya menjadi lelah ketika bertemu dengan orang-orang yang terus mengeluh dan tidak bersemangat.

Sebenarnya apa perbedaan mereka?

Mereka sama-sama menghadapi masalah, sama-sama punya kelemahan dan keterbatasan, sama-sama merasa lelah dan bingung di satu waktu.

Perbedaan mereka ada di respon!

Orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru. 

Mereka tidak menjadi lelah dan lesu.

Mereka bukan orang yang luar biasa hebat, tapi mereka mendapatkan kekuatan dari sumberNya.

Saudara, maukah engkau memilih respon yang tepat?

Adakah kedaan berat yang sedang saudara alami, menghimpit dan menekanmu saat ini?

Maukah saudara datang kepada Tuhan dan mengalami aliran kekuatan dari sumber itu?

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Apakah yang membuat saudara lelah dan lesu?

Bagikanlah dengan pembimbing saudara dan ambilah komitmen untuk bangkit!

Minggu, 27 Februari 2022
BERDOA DENGAN TIDAK JEMU-JEMU

Renungan Harian Kita
Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : LUKAS 18:1-8

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa tujuan dari Yesus memberikan perumpamaan tentang janda dan hakim?
  2. Bagaimanakah sikap janda dan sikap hakim tersebut?
  3. Bagaimana Yesus menyamakan sikap Allah dengan sikap hakim tersebut?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Dalam kisah Janda dan hakim yang tak benar ini, Lukas dengan jelas menuliskan bahwa tujuan Yesus memberikan perumpamaan ini adalah untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.

Arti kata “jemu” adalah bosan dan tidak suka lagi.

Terjemahan lain dalam Alkitab dari kata jemu adalah  “not to faint” (KJV, tidak menjadi lemah) dan “not to give up” (NIV, tidak menyerah).  

Semua arti tersebut menggambarkan seorang percaya yang kehilangan hati atau semangat dan begitu berkecil hati sehingga ia ingin berhenti, bukan hanya berhenti berdoa tapi juga berhenti percaya.

Tidak semua doa kita dijawab secara instant, dan tidak semua doa dijawab sesuai yang kita mau, bukan?

Ada waktu di mana kita bertanya-tanya ,”Apa ada gunanya saya berdoa?”, “Apakah Allah mendengar doa saya?”.

Tapi perumpamaan ini mengajarkan bahwa kita perlu terus berdoa dan tidak menjadi lemah atau berputus asa.

Hakim dalam perumpamaan ini bukanlah sebuah perbandingan, seolah-olah Allah sama dengan hakim yang tidak benar.

Tapi Allah sedang berkata bahwa Ia yang adalah hakim yang paling adil dan benar, sama sekali tidak bisa disamakan dengan hakim yang tidak benar ini.

Kalau hakim yang tidak benar ini saja akhirnya tergerak oleh karena permohonan janda yang terus menerus, bukankah Allah jauh lebih patut dipercayai?

Saat kita tidak melihat jawaban doa, kita punya pilihan mau terus berdoa atau menjadi lemah dan berputus asa.

Pilihan untuk menguatkan hati dan percaya bahwa dalam Dia tersimpan segala kuasa dan jawaban doa, atau membiarkan ketidakpercayaan menguasai sehingga bukan hanya kita berhenti berdoa tapi juga berhenti percaya akan janji Tuhan dan kebaikanNya?

Saudara, marilah kita tidak menjadi lemah dan jemu berdoa, karena Allah kita adalah Allah yang sangat mengasihi kita dan berkuasa.

Tidak ada satu doapun yang tidak berarti di hadapanNya.

Ia mendengar!

Ketika seseorang berdoa dengan tidak jemu, itu artinya dia memiliki kepercayaan.

Dan kepercayaan itulah yang diperhitungkan.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Diskusikanlah dengan rekan-rekan PA saudara, pernahkah saudara jemu berdoa?

Apa yang saudara lakukan saat hal itu terjadi dan bagaimana saudara bisa kembali bangkit dari kelemahan tersebut?

Sabtu, 26 Februari 2022
DOA DENGAN PENUH KEPERCAYAAN

Renungan Harian Kita
Penulis : Aris Handoko

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : MATIUS 21:18-22

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Menurut Saudara apa yang menyebabkan Yesus mengutuk pohon ara?
  2. Menurut Yesus dapatkah kita melakukan apa yang dilakukanNya dengan pohon ara tersebut?
  3. Apakah syarat agar kita menerima apa yang kita doakan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Banyak orang memiliki harapan dan mendoakannya.

Ada yang berdoa agar bisnisnya diberkati.

Ada yang berdoa agar hasil studinya bagus.

Ada yang berdoa untuk bisa segera mendapatkan pasangan hidup, dan masih banyak lagi.

Yesus berkata bahwa “Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.”

Janji yang sangat luar biasa tapi sekaligus membingungkan bagi banyak orang karena masih banyak yang merasa tidak mengalami janji itu digenapi, dan mempertanyakan kepercayaan seperti apakah yang mampu membuat janji ini digenapi?

Sebenarnya banyak pergumulan kita terjadi karena kita salah fokus.

Kita fokus kepada keinginan pribadi dan mengharapkan jawaban yang sesuai dengan keinginan tersebut, lalu kita mencoba membangun kepercayaan agar keinginan tersebut menjadi “benar” dan ketika keinginan itu tidak atau belum terkabul, kita kecewa.

Yesus mengutuk pohon ara karena Ia melihat bahwa pohon itu hanya ada daun dan batangnya tapi tidak ada buahnya.

Walaupun itu belum masa berbuah, namun seharusnya sudah muncul bakal buahnya.

Jika bakal buahnya pun tidak ada, maka bisa dipastikan pada musimnya tidak akan ada apa-apa yang dihasilkan dari pohon tersebut.

Dalam peristiwa tersebut, sangat mungkin Yesus sebenarnya mau menunjukkan bahwa buah dan proses sangat penting.

Walaupun pohon ara itu langsung menjadi kering, tapi sebenarnya proses dimana pohon itu tidak bertumbuh seperti seharusnya sudah lama terjadi.

Doa Yesus hanya “memunculkannya” dengan cepat.

Kepercayaan bukanlah soal jawaban doa terkabul atau tidak.

Kepercayaan adalah bagaimana kita membangun iman kita di atas dasar anugerah dan FirmanNya, lalu berproses di dalamnya.

Apakah berdoa dengan terus membangun pola pikir sesuai Firman?

Apakah kita rela untuk dibentuk dan diubahkan ketika ternyata Tuhan berkata keinginan kita tidak tepat?

Saudara, ketika kita mengetahui kalau doa kita ternyata benar-benar sesuai kehendakNya, maka disitu kita memiliki kepercayaan penuh bahwa doa kita akan tergenapi.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Diskusikanlah dengan persekutuan saudara apa yang menghambat saudara hidup dalam doa dengan penuh kepercayaan?

Jumat, 25 Februari 2022
PENOLONG YANG MEMBANTU KITA BERDOA

Renungan Harian Kita
Penulis : Aris Handoko dan team

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : YOHANES 14:15-17

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa tandanya kita mengasihi Tuhan?
  2. Apa yang Bapa berikan kepada kita?
  3. Mengapa dunia tidak menerima Dia?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Pembimbing saya pernah mengatakan : “ketika kita merasa malas untuk berdoa, maka pada waktu itulah kita harus berdoa.”

Mengapa demikian?

Karena iblis tidak suka kita berdoa kepada Allah.

Iblis tidak senang ketika kita memiliki waktu pribadi yang intim dengan Bapa.

Dampak dari keintiman dengan Allah adalah kehidupan yang taat kepada Firman Tuhan sehingga nama Tuhan semakin ditinggikan.

Oleh sebab itu, ketika kita hendak berdoa, iblis akan mengganggu dengan segala cara-cara yang positif maupun negatif.

Iblis tidak khawatir kita melakukan pelayanan atau sibuk dengan berbagai hal selama itu tidak membawa kita pada keintiman dengan Tuhan.

Yesus berkata bahwa jika kita mengasihi Dia, maka kita akan mengerjakan apa yang Ia perintahkan.

Namun Yesus juga menyadari, bahwa waktuNya untuk ada di tengah-tengah murid-muridNya sangat singkat, setelah itu murid-muridNya akan melanjutkan pelayananNya bertahun-tahun berikutnya.

Oleh sebab itu Yesus meminta kepada Bapa, agar ketika Ia naik ke surga Bapa mengirim Roh Kudus, Sang Penolong untuk turun dan menyertai semua murid-muridNya.

Roh Kudus, yang adalah Allah sendiri, akan mengingatkan dan menolong kita mengerjakan setiap perintah Bapa yang diajarkan Kristus kepada kita, termasuk berdoa dengan bersungguh hati.

Roh Kudus yang akan mengingatkan kita untuk tetap berdoa sekalipun malas.

Roh Kudus juga yang mengingatkan dan menaruh kerinduan untuk tetap berdoa.

Selain itu, sesungguhnya kita tidak mampu berdoa.

Ia yang mengingatkan, memberitahu apa yang harus kita doakan, menaruhkan setiap kata-kata yang tepat dalam doa kita, mengajarkan kita berdoa dan memiliki sikap hati yang benar dalam berdoa.

Dengan demikian, kita dimampukan Roh Kudus untuk berdoa dengan benar dan bersungguh hati kepada Allah.

Saudara, jangan pernah takut, ragu dan malas untuk berdoa, karena Allah rindu untuk berkomunikasi dan memiliki hubungan yang intim dengan kita.

Roh Kudus adalah Penolong yang sejati.

Ia memampukan kita untuk menang atas setiap godaan sehingga kita hidup berkemenangan.

Yang terutama adalah senantiasa terhubung dengan RohNya, maka kehidupan doa akan mengalir dengan alami.

Apakah saudara mau mengambil waktu sejenak saat ini untuk mengarahkan hati kepada Roh Kudus?

Menenangkan diri dari semua suara dan kesibukan, untuk kembali merasakan pribadi Roh Kudus?

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Bagaimana pengalaman saudara ditolong oleh Roh Kudus untuk berdoa?

Bagikanlah dengan rekan persekutuan saudara.

Kamis, 24 Februari 2022
MEMPRIORITASKAN DOA PRIBADI SEPERTI YESUS

Renungan Harian Kita
Penulis : Aris Handoko dan team

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : MARKUS 1:35-39

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Kapankah Yesus berdoa?
  2. Bagaimana keadaannya saat Yesus berdoa?
  3. Apa jawaban Yesus menanggapi orang-orang yang mencariNya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Pada masa ini, kita disibukkan dengan berbagai hal dalam hidup.

Semuanya begitu menuntut waktu dan energi sehingga kita terkadang merasa waktu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu itu sepertinya kurang cukup.

Namun, tahukah Saudara bahwa semua yang kita kerjakan sehari penuh tergantung dari bagaimana kita mengawali pagi hari kita?

Yesus mengajar dan memberi teladan bagaimana cara memulai hari di tengah berbagai kesibukan yang padat.

Dalam pelayananNya, seringkali Yesus harus “lembur” untuk melayani manusia dengan berbagai kebutuhan.

Namun, itu tidak membuat Yesus melewatkan waktu doa pribadiNya dengan Bapa.

Yesus mengerti bahwa doa menjadi sumber kekuatanNya dalam menjalani hari dan kehidupan pelayananNya.

Yesus adalah Allah, namun Ia tetap berdoa dan bergantung kepada Bapa. Ia menunjukkan kepada kita pentingnya mendengarkan dan melakukan perintah Bapa tepat seperti yang Bapa mau.

Itulah sebabnya Yesus tetap on the track, melanjutkan pelayanan pemberitaan Injil-Nya ke kota lain sekalipun Ia diberitahu murid-muridNya bahwa banyak orang datang mencari Dia.

Yesus tidak dibutakan oleh ketenaran ataupun kesibukanNya. Ketika Bapa menyuruhNya untuk melanjutkan perjalanan, Ia taat.

Saudara, apakah yang menjadi prioritas utama saudara hari-hari ini?

Apakah itu kesibukan pekerjaan, pelayanan, hobi, studi, dan bisnis?

Apakah hubungan pribadi yang intim dengan Tuhan masih menjadi prioritas?

Apakah ada hal yang membuat fokus kita beralih dan tidak lagi memiliki waktu berdua dengan Tuhan?

Jika Yesus yang adalah Allah tetap memprioritaskan waktu doa pribadiNya dengan Bapa, maka terlebih kita, sudah sepatutnya juga memprioritaskan waktu pribadi kita dengan Bapa karena disanalah letak kekuatan kita, sehingga apapun yang kita kerjakan berhasil dan menyenangkan hati Tuhan.

Amin.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Evaluasi waktu doa pribadi saudara dan buatlah komitmen untuk secara konsisten memiliki waktu intim denganNya.

Bagikanlah kepada seorang sahabat yang bisa menolong saudara konsisten.

Rabu, 23 Februari 2022
YESUS SUNGUH-SUNGGUH BERDOA

Renungan Harian Kita
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : LUKAS 22:39-44

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Lukas 22:44.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang Yesus lakukan di taman Getsemani?
  2. Mengapa Yesus berdoa disana?
  3. Coba saudara ceritakan hal-hal yang Yesus perbuat dalam berdoa yang membuktikan bahwa Ia bersunguh-sungguh berdoa?
  4. Apakah yang dialami oleh murid-murid Yesus yang menandakan bahwa mereka kurang bersungguh-sungguh berdoa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Yesus telah menjadi teladan bagi kita dalam hal membangun rumah doa dengan kehidupan yang senantiasa diwarnai dengan berdoa.

Dalam pergumulan-Nya untuk menghadapi kematian di kayu salib karena kehendak Bapa maka Ia berdoa dengan sungguh-sungguh hati supaya Dia menyerahkan kehendak-Nya kepada Bapa sehingga kehendak Bapa yang jadi.

Kesungguh-sungguhan Yesus terlihat nyata di mana ketika Ia berdoa mengeluarkan peluh seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.

Selain dari pada itu Dia tidak hanya berdoa satu kali tetapi sebanyak tiga kali, berarti Dia berdoa dengan tekun, serius dan tidak putus-putusnya.

Kesungguhan-Nya dalam berdoa membuat Yesus menang atas pencobaan di mana kehendak-Nya dapat dipersembahkan kepada Bapa sehingga rencana Bapa melalui Yesus untuk dunia ini dapat digenapi.

Berbeda dengan murid-murid Yesus, ketika Yesus sendirian berdoa dan murid-murid-Nya juga berdoa, namun tidak dalam kesungguhan, dan hal itu ditunjukkan ketika Yesus melihat murid-murid-Nya mereka sedang tertidur dan akibatnya mereka jatuh dalam pencobaan dimana ketika Yesus disalib maka mereka menjauhkan diri dari Yesus bahkan Petrus menyangkal Yesus.

Seperti teladan Yesus, maka kita pun harus berdoa dengan bersungguh-sungguh untuk setiap pergumulan yang kita hadapi sampai kita mengalami kemenangan seperti Yesus.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara bersungguh-sungguh dalam berdoa untuk pergumulan yang saudara hadapi.

Selasa, 22 Februari 2022
BERSUNGGUH HATI TERHADAP TUHAN

Renungan Harian Kita
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : II TAWARIKH 16:7-9

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah II Tawarikh 16:9.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Ke manakah mata Tuhan ditujukan? Dan secara khusus kepada siapakah mata Tuhan ditujukan?
  2. Apakah yang Tuhan lakukan bagi orang yang bersungguh hati terhadap Dia?
  3. Sikap apakah yang harus kita lakukan kepada Tuhan sebagai bukti bahwa kita bersungguh hati kepada-Nya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Setiap saat mata Tuhan ditujukan ke seluruh bumi dan Dia sedang mencari partner-Nya untuk melimpahkan kekuatan-Nya dan memberitahukan jalan-jalan-Nya kepada kita.

Dan hanya orang-orang yang bersungguh hatilah yang akan mengalami hal tersebut.

Kesungguhan hati kita kepada Tuhan ditujukan dengan cara mengandalkan Tuhan dalam segala hal.

Itulah sebabnya dikatakan bahwa orang yang tidak mengandalkan Tuhan adalah orang yang hatinya menjauh dari Tuhan, tidak bersungguh hati kepada Tuhan.

Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!” (Yeremia 17:5).

Bersungguh hati juga dimaknai dengan cara dengar-dengaran akan Tuhan, hidup dipimpin oleh Roh Kudus serta berjalan dalam ketaatan mutlak kepada Tuhan, taat terhadap Firman Tuhan.

Hal ini membuktikan bahwa kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan dengan segenap akal budi serta kekuatan kita.

Janji Tuhan ketika kita bersungguh hati kepada Dia maka Dia akan melimpahkan kekuatan-Nya kepada kita.

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”  (Yeremia 17:7-8).

Dan sikap mengandalkan Tuhan dapat kita bangun dengan cara membangun kehidupan doa.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana caranya saudara bersungguh-sungguh hati kepada Tuhan serta mengalami kelimpahan kekuatan dari Tuhan.

Senin, 21 Februari 2022
HIDUP YANG BERKENAN KEPADA ALLAH

Renungan Harian Kita
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : I TESALONIKA 4:1-10

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah I Tesalonika 4:1.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah nasihat dari Rasul Paulus terhadap jemaat Tesalonika supaya dilakukan dengan lebih bersungguh-sungguh lagi?
  2. Coba sebutkan beberapa gaya hidup yang harus mereka bangun dalam membangun kehidupan yang berkenan kepada Tuhan?
  3. Sikap hati yang bagaimanakah yang harus mereka bangun sebagai bukti bahwa mereka harus melakukan yang lebih lagi?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika kita dibenarkan oleh Yesus Kristus maka kita berkenan di mata Tuhan sehingga untuk membangun rumah doa, hidup kita sendiri berkenan bagi Tuhan.

“Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.” (I Petrus 2:5).

Namun kita harus senantiasa membangun kehidupan dimana selalu kita melihat perkenanan Tuhan.

Bahkan kita harus lebih sungguh-sungguh lagi melakukan hal tersebut karena yang kita lakukan itu menyenangkan bagi Tuhan.

Hal-hal yang kita harus bangun agar kehidupan kita terus berkenan dimata Tuhan adalah hidup dalam kekudusan dengan cara menjauhi segala bentuk percabulan yang dapat merusak hubungan suami dan isteri dalam keluarga sehingga tidak terjadi perselingkuhan, perceraian dalam keluarga yang mana terjadi kehidupan yang saling melukai, membenci bahkan kecemaran dalam rumah tangga.

Percabulan yang dimaksud adalah hawa nafsu pornografi, hawa nafsu dalam pikiran dan perbuatan serta perkataan yang dapat merusak kekudusan dalam rumah tangga.

Bukan hanya sebagai keluarga saja, namun sebagai anak muda kita juga harus membangun kehidupan yang kudus, menjauhi segala bentuk percabulan dan pornografi sehingga kita hidup dalam kekudusan yang memperkenankan hati Tuhan.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara tetap konsisten membangun kekudusan dengan menjauhkan diri dari percabulan agar senantiasa menikmati perkenanan Tuhan.