Renungan Harian Kita
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : I TESALONIKA 4:1-10
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah I Tesalonika 4:1.
- Apakah nasihat dari Rasul Paulus terhadap jemaat Tesalonika supaya dilakukan dengan lebih bersungguh-sungguh lagi?
- Coba sebutkan beberapa gaya hidup yang harus mereka bangun dalam membangun kehidupan yang berkenan kepada Tuhan?
- Sikap hati yang bagaimanakah yang harus mereka bangun sebagai bukti bahwa mereka harus melakukan yang lebih lagi?
Ketika kita dibenarkan oleh Yesus Kristus maka kita berkenan di mata Tuhan sehingga untuk membangun rumah doa, hidup kita sendiri berkenan bagi Tuhan.
“Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.” (I Petrus 2:5).
Namun kita harus senantiasa membangun kehidupan dimana selalu kita melihat perkenanan Tuhan.
Bahkan kita harus lebih sungguh-sungguh lagi melakukan hal tersebut karena yang kita lakukan itu menyenangkan bagi Tuhan.
Hal-hal yang kita harus bangun agar kehidupan kita terus berkenan dimata Tuhan adalah hidup dalam kekudusan dengan cara menjauhi segala bentuk percabulan yang dapat merusak hubungan suami dan isteri dalam keluarga sehingga tidak terjadi perselingkuhan, perceraian dalam keluarga yang mana terjadi kehidupan yang saling melukai, membenci bahkan kecemaran dalam rumah tangga.
Percabulan yang dimaksud adalah hawa nafsu pornografi, hawa nafsu dalam pikiran dan perbuatan serta perkataan yang dapat merusak kekudusan dalam rumah tangga.
Bukan hanya sebagai keluarga saja, namun sebagai anak muda kita juga harus membangun kehidupan yang kudus, menjauhi segala bentuk percabulan dan pornografi sehingga kita hidup dalam kekudusan yang memperkenankan hati Tuhan.
Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara tetap konsisten membangun kekudusan dengan menjauhkan diri dari percabulan agar senantiasa menikmati perkenanan Tuhan.