Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong

Bapa menjadikan gereja-Nya sebagai rumah doa, namun rumah doa yang dimaksud bukan hanya sekedar rumah yang di dalamnya dilakukan kegiatan-kegiatan doa bersama-sama tetapi lebih dari hal itu bahwa melalui rumah doa tersebut dinaikkan doa-doa yang sangat menentukan nasib dan takdir suatu bangsa.

“Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” (Yesaya 56:7)

Hal itu terjadi karena Tuhan telah menetapkan gereja-Nya sebagai rekan atau partner-Nya untuk menyelesaikan rencana Bapa di muka bumi.

“Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.” Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu! Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.” (Mazmur 110:1-3)

Itulah sebabnya Yesus membersihkan Bait Suci karena peruntukan yang salah dari rumah doa menjadi sarang penyamun.

“Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”(Matius 21:12-13)

Tujuan Yesus membersihkan rumah-Nya supaya kuasa Allah dan otoritas Allah atas si jahat yang telah menguasai kota dan bangsa dapat dinyatakan melalui gereja-Nya dengan dibangkitkannya pemahaman tentang rumah doa untuk merebut dan menetapkan nasib dan takdir dari kota dan bangsa-bangsa.

“Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” (Matius 16:18-19)

Setiap doa-doa yang dinaikkan oleh gereja disetujui oleh surga dan surga menyatakan kekuatan-Nya melalui gereja-Nya sehingga kita dapat mewujudkan Kerajaan-Nya di kota dan bangsa.

Sehingga kota dan bangsa mulai menyembah Tuhan dan dilepaskan dari belenggu si jahat.

Pemahaman yang benar ini mestinya membuat gereja antusias untuk berdoa dalam mewujudkannya.

Hal inilah yang dialami oleh jemaat gereja mula-mula ketika mereka ditentang oleh orang-orang yang dipakai oleh si jahat untuk menghalangi pemberitaan Injil, maka naiklah doa-doa mereka dengan berani, penuh semangat dan keyakinan bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa mereka agar Kerajaan Allah dinyatakan melalui pemberitaan Injil.

“Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia.” “Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.”(Kisah Para Rasul 4:24-25, 30-31)

Pada saat kita memahami bahwa doa yang kita naikkan dari rumah doa bagi segala bangsa akan lahir doa-doa yang menentukan nasib kota dan bangsa.

Disamping itu ada gairah untuk memberitakan Injil disertai tanda-tanda dan mukjizat, dan kota bangsa di mana kita ada diubahkan oleh Tuhan karena mereka mulai mengenal Tuhan.

Marilah kita membangun kubu-kubu doa secara koorporat sehingga kita mengalami kembali api pemberitaan Injil oleh kelompok-kelompok pemuridan, persekutuan-persekutuan, jemaat-jemaat dalam tiap wilayah penggembalaan.

Kita mulai dengan membangkitkan doa-doa pribadi, doa-doa di dalam keluarga dengan gairah yang baru juga doa-doa koorporat dalam doa diaken dan wilayah-wilayah.

Kita percaya ketika doa itu dinaikkan maka Kerajaan Allah akan dinyatakan di setiap lini kota dan bangsa kita karena kita sedang bersinergi dengan surga dengan membangun rumah doa bagi segala bangsa.