Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang terjadi ketika kita mengikatkan diri pada Tuhan?
Apa artinya tubuh kita sebagai bait Roh Kudus?
Mengapa dikatakan “bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”
Dengan apa kita memuliakan Allah?
Pada masa Perjanjian Lama, baitNya masih dimanifestasikan sebagai suatu bangunan tempat ibadah di mana hanya imam yang dikhususkan yang bisa berdoa dan mempersembahkan korban kepada Tuhan.
Semua orang boleh datang ke baitNya namun tidak semua orang bisa masuk ke ruangan maha kudus dan berbicara langsung kepada Tuhan.
Pada masa Perjanjian Baru ini Allah melawat kita secara khusus, Dia memberikan AnakNya yang tunggal sebagai penebus dosa kita, sehingga kita tidak perlu mengorbankan apapun juga untuk bisa menjadi kudus seperti pada masa Perjanjian Lama.
Tidak hanya itu, kita juga diberikan Penolong yang tinggal dalam hidup kita yaitu Roh KudusNya.
Roh Kudus yang memenuhi hidup kita akan membimbing kita untuk menggenapi rencana Tuhan atas pilihan dan panggilanNya pada hidup kita.
Roh Kudus yang akan memimpin kita dengan kuasa dan otoritasNya, oleh karena itulah kita dapat berdoa tidak hanya dengan penuh keyakinan tetapi juga apa yang kita doakan sesuai dengan isi hati dan kerinduan Bapa.
Sebagai baitNya kita dapat berdoa di manapun kita berada dalam seluruh aktivitas kita, kita tidak hanya bisa berdoa di dalam gedung gereja dan kamar pribadi, tetapi juga di kantor, di kampus, di tempat kita bekerja, di manapun dalam perjalanan kita, kita tidak perlu mencari tempat ibadah untuk berdoa, karena baitNya berada bersama-sama dengan kita.
Pertanyaannya adalah jika kita adalah baitNya dan Roh Kudus bersama dengan kita mengapa doa-doa kita tidak terjawab?
Mengapa kita berdoa untuk orang sakit agar sembuh tetapi tidak sembuh?
Mengapa kita telah berdoa bertahun-tahun tetapi Tuhan belum menjawab?
Saudara, silakan bertanya kepada Roh Kudus yang ada dalam hidup kita, tidak mungkin Dia tidak menjawab, mari kita lembutkan hati kita untuk mendengar suaraNya, Dia tidak jauh tapi mungkin pikiran kita yang lebih mendominasi, mungkin Dia sudah berkata tetapi kita tidak mendengarNya, mari kita evaluasi bersama dengan Roh Kudus dan biarkan Dia berkata-kata secara pribadi kepada saudara lebih banyak daripada doa-doa yang kita naikkan, dan pastikan kita taat untuk melakukan apa yang Dia sampaikan.
Selamat berdoa.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang dirindukan oleh seluruh makhluk?
Apa yang terjadi saat ini dengan seluruh makhluk ?
Apa yang terjadi ketika kita menantikan pengharapan yang belum terlihat?
Apa yang dilakukan Roh dalam kelemahan kita?
Dunia memang bukan tempat yang ideal bagi anak-anakNya, bahkan Tuhan mengingatkan untuk kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubah oleh pembaharuan budi kita.
Dunia memiliki nilai-nilai sendiri yang cenderung bertentangan dengan kebenaran Firman Tuhan, tugas kita justru menjadi terang di tengah dunia yang gelap agar mereka melihat perbuatan baik kita dan memuliakan Bapa di surga.
Menjadi terang membutuhkan pengorbanan, sama seperti Yesus ketika datang ke dunia dan mengalami berbagai penolakan dan penderitaan.
Yesus telah menyelesaikan dengan baik apa yang menjadi tugas Bapa, saat ini kita sebagai jemaatNya kita dipilih menjadi muridNya dan diberi kuasa untuk melanjutkan misi Bapa.
Kuasa Roh Kudus telah dicurahkan kepada kita sebagai jemaatNya, penderitaan karena nama Kristus dan karena tidak mengikuti cara-cara dunia adalah bagian anugerah yang melekat kepada jemaatNya.
Bila Yesus berhasil menyelesaikan tugasNya dengan sempurna maka kita sebagai anak-anakNya dapat meneladani bagaimana Yesus dapat menuntaskan tugasNya.
Kuasa yang sama seperti Yesus gunakan pada saat di dunia inilah yang membantu kita dalam kelemahan kita.
Setiap kita memiliki pergumulan yang unik disaat menghadapi nilai-nilai dunia ini, baik itu di tempat kerja, di sekolah/kampus, di dalam masyarakat di mana kita tinggal.
Roh Kudus tidak hanya memberi kekuatan kepada kita untuk menghadapi pengaruh dunia tetapi juga membantu kita untuk mengkomunikasikan kelemahan kita kepada Bapa.
Tidak sedikit anak-anak Tuhan bahkan hamba Tuhan yang jatuh karena persoalan tersangkut masalah keduniawian, hal ini terjadi bukan karena mereka tidak kuat iman mereka tetapi karena kita lebih memilih untuk melakukan apa yang dunia lakukan.
Bapa sudah memberikan seorang penolong yang pasti sanggup menolong kita, Roh Kudus sanggup menolong kita untuk tidak mengikuti keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, yang menjadi persoalan adalah apakah kita memilih pilihan yang diberikan Roh Kudus atau mengikuti keinginan kita sendiri.
Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.
Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk saudara lakukan? diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Roh seperti apakah yang diterima oleh orang percaya?
Apakah yang menjadi hak seorang ahli waris Allah?
Roma 8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah diperoleh dari dua kesaksian, yaitu kesaksian Roh Allah dan kesaksian roh kita.
Dan kesaksian seperti ini adalah sah menurut hukum, seperti yang tertulis dalam Kitab Ulangan 19:15 “Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apapun atau dosa apapun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan.”
Jadi ketika kita memiliki iman akan karya keselamatan Kristus di kayu salib, maka roh kita dapat bersaksi bahwa kita adalah anak Allah.
Lalu ditambah dengan kesaksian Roh Kudus, maka iman kita menjadi pengharapan yang pasti bahwa kita adalah anak Allah, dengan segenap hak-hak yang menyertainya.
Apakah hak kita?
Roma 8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Ya, kita mewarisi janji-janji Allah.
Lalu di mana kita mengerti akan janji-janji Allah tersebut. Melalui Firman-Nya.
Jadi sangatlah penting bagi kita untuk teratur membaca Alkitab, yang berisi ribuan janji-janji Allah.
Kenapa…karena janji itu tidak berlaku otomatis.
Kita perlu membaca atau mendengar kemudian mempercayainya hingga janji itu tidak lagi sekedar Logos atau teks-teks di Alkitab, tetapi berubah menjadi Rhema, atau Firman Allah yang hidup yang kita percaya akan terwujud dalam kehidupan kita.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan bagaimana seseorang bisa terus menerus hidup dipimpin oleh Roh.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Siapakah Yudas penulis Kitab Yudas ini?
Apakah yang terjadi pada akhir zaman?
Yudas 1:19 Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
Setelah seseorang dilahirkan baru, dia atau kita tidak otomatis menjadi orang yang baik seumur hidup.
Kita masih memiliki kehendak bebas, untuk memilih hidup senantiasa dipimpin oleh roh atau kita memilih untuk hidup dipimpin oleh berbagai keinginan kita.
Itulah sebabnya setelah kita menjadi umat Tuhan kita mempersembahkan hidup kita untuk dipimpin oleh Roh Kudus.
Kolose 2:6,7 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Ini adalah pilihan yang seharusnya: hidup kita tetap di dalam Tuhan; berakar di dalam Tuhan dengan melaksanakan kebenaran Firman; hidup kita dibangun di atas dasar-dasar Firman; iman kita bertambah teguh karena kita mengikuti pengajaran yang benar, berada dalam komunitas yang benar; dan selanjutnya hati kita berlimpah dengan syukur, tidak gampang mengeluh atau menyalahkan keadaan.
Dengan cara demikian kita mempraktikkan hidup dipimpin oleh Roh dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dan itu semuanya adalah mungkin, karena kita hidup dalam masa anugerah, masa di mana kita hidup dalam masa Perjanjian yang sudah diperbarui.
Hidup dengan begitu banyak janji penyertaan Tuhan dalam hidup kita.
Tetapi jika kita memilih untuk hidup dengan menolak penyertaan Roh Kudus, maka kita berpotensi untuk melakukan berbagai kejahatan!
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan bagaimana seseorang bisa terus menerus hidup dipimpin oleh Roh.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Seperti apakah damai sejahtera yang Roh Kudus berikan kepada umat yang percaya?
Siapakah yang dimaksud dengan penguasa dunia?
Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Roh Kudus yang juga disebut sebagai Penghibur, terhadap umat yang percaya Ia akan melakukan, antara lain:
Mengajarkan segala sesuatu: yaitu segenap pengertian, pemahaman yang dibutuhkan oleh orang percaya.
Itulah sebabnya para ahli Taurat terheran-heran menyaksikan Petrus seorang nelayan, seseorang yang berpendidikan tidak tinggi, tetapi dengan penuh hikmat dapat menyampaikan khotbah yang sangat jelas dengan disertai tanda-tanda mujizat.
Dan bukankah hal itu terjadi di jaman modern ini.
Allah banyak memakai orang-orang yang sederhana untuk menyampaikan Firman-Nya dengan disertai tanda dan mujizat.
Contoh yang sangat nyata adalah apa yang Tuhan lakukan atas seorang tukang ledeng sederhana, yang bahkan awalnya tidak bisa membaca sama sekali, tetapi kemudian Allah pakai menjadi seorang yang dengan imannya telah menyembuhkan banyak orang dan membangkitkan banyak orang mati, yaitu Smith Wigglesworth, seorang tokoh iman yang hidup dan melayani di awal abad ke-20.
Tentang Smith Wigglesworth, yang biasa dijuluki sebagai Rasul Iman, Wikipedia menulis: Ada banyak klaim kesembuhan ilahi selama pelayanan Wigglesworth.
Ini termasuk seorang wanita yang sembuh dari tumor, seorang wanita yang sembuh dari TBC, seorang wanita yang duduk di kursi roda bisa berjalan kembali, dan banyak lagi. Ada laporan bahwa orang-orang dibangkitkan dari kematian, termasuk istrinya Polly.
Ini salah satu bukti bahwa Roh Allah yang tidak terbatas, mampu untuk mengajarkan kepada orang yang sangat sederhana untuk melakukan hal-hal yang luar biasa.
Dan hal ini dapat berlaku juga kepada setiap orang yang percaya!
Saudara, dalam kelompok pemuridan, diskusikan bagaimana mewujudkan realitas Roh Kudus berbicara kepada umat-Nya.
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apakah yang menjadi syarat agar kita dikasihi oleh Anak dan oleh Allah Bapa?
Apakah yang terjadi jika kita mengasihi Yesus dan menaati Firman?
“Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup.”
Ya, tinggal sesaat lagi Yesus akan ditangkap, diadili, dibawa ke bukit Golgota dan disalibkan.
Mati, dikuburkan, bangkit dan kemudian naik ke surga.
Sejak kematian-Nya di kayu salib, maka “Dunia” yaitu mereka yang belum percaya, tidak akan lagi melihat Kristus.
Tetapi bagi murid-muridNya dan mereka yang kemudian menjadi percaya, mereka akan “melihat Kristus”.
Ya, bagi kita yang percaya maka kita akan melihat Kristus, karena Dia ada di dalam kita melalui Roh Kudus yang di dalam kita.
Dunia tidak melihat dan tidak percaya, bahkan mereka akan mencemooh orang yang mengaku bahwa Roh Kudus tinggal di dalam mereka.
Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. (Yoh 14:20)
Ini adalah anugerah yang sangat besar, bahwa iman percaya kita tidak saja membawa kita memperoleh pengampunan dosa, tetapi juga menjadikan kita anak-anak Allah.
Yang oleh anugerah-Nya menjadikan kita layak untuk menjadi bait dari Roh-Nya.
Hal yang penting bagi kita yang sudah percaya, hidup mengasihi Yesus.
Bagaimana caranya?
Yaitu dengan menaati Firman-Nya.
Ya, Alkitab adalah Firman tertulis yang menjadi petunjuk apa yang Tuhan ingin agar kita lakukan.
2 Timotius 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dengan membaca, merenungkan dan melakukan perintah-perintah-Nya, maka kita sedang berpraktik untuk mengasihi Yesus.
Dan ini membawa kita juga untuk menjadi semakin peka untuk mendengarkan pimpinan dan arahan Roh Kudus dalam kehidupan kita sehari-hari.
Saudara, apakah yang pantas untuk kita lakukan, ketika kita menyadari bahwa Roh Kudus ada dalam diri kita?
Secara rohani manusia dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu mereka yang sudah dilahirkan baru karena percaya pada karya keselamatan Kristus di kayu salib dan mereka yang tidak percaya, yang dinyatakan Alkitab mereka yang belum percaya disebut sebagai “Dunia”.
Mengenai Roh Kudus, dikatakan “Dunia tidak menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia.”
Ya, orang yang belum percaya, mereka tidak bisa menerima keberadaan Roh Kudus, mereka sama sekali tidak mengenal dan percaya akan eksistensi Roh Allah.
Tetapi bagi orang percaya, Alkitab menyatakan “Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”
Ya, bagi kita yang telah dilahirkan baru, kita percaya bahwa Roh Kudus ada di dalam kita.
Ini suatu perbedaan yang sangat besar dan kita bersyukur semua oleh karena anugerah Allah semata maka kita diselamatkan dari hukuman kekal. Dan oleh anugerah-Nya maka kita dilayakkan untuk menjadi bait-Nya, di mana Roh Kudus diutus oleh Bapa untuk menjadi Penolong yang menyertai kita dan yang diam di dalam kita.
Hal seperti ini hanya terjadi di masa Perjanjian Baru, waktu Kristus sudah mati di kayu salib, bangkit dan kemudian naik ke surga.
Pada masa Perjanjian Lama, maka Allah berbicara kepada umat-Nya melalui perantara, khususnya melalui para nabi.
Bahkan Imam Besar dan Imam di Perjanjian Lama, masih dibantu oleh Urim dan Tumim untuk meminta petunjuk Allah. (Kejadian 28:30, 1 Samuel 14:41).
Bagi kita umat percaya yang mau dipimpin oleh Roh Kudus, maka tidak sulit untuk mengetahui mana yang salah atau yang benar.
Bahkan kita pun bisa memohon petunjuk, arahan dan pimpinan Roh Kudus dalam kehidupan kita sehari-hari.
Saudara, dalam kelompok pemuridan, silakan untuk saling berbagi pengalaman dipimpin atau mendapatkan arahan Roh Kudus ketika harus memilih atau memutuskan hal yang penting.
Tuhan yang memanggil kita untuk membangun rumah doa dan tetap berdoa dengan tak jemu-jemu kepada Allah.
Allah bahkan memberikan kemampuan kepada kita untuk berdoa di luar batas kemampuan roh, jiwa dan tubuh kita, sekalipun kita tahu ada banyak rintangan untuk kita berdoa kepada Bapa.
“Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus (Roma 8:26-27).
Tujuannya adalah agar dihasilkan doa-doa yang tidak terbatas dan melampaui kemampuan kita.
Itulah sebabnya Tuhan mengajar dan menginginkan agar kita semua dapat berdoa dalam pimpinan Roh Kudus.
“Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.” (Yudas 1:20)
“Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.”(Efesus 6:18)
Untuk kita bergerak dan berdoa dengan pertolongan dari Roh Kudus maka ada beberapa hal dasar yang perlu kita pahami agar kita dapat bergerak dengan leluasa dalam berdoa, di antaranya:
Pahami bahwa Tuhan sendiri yang memberikan Roh Kudus kepada kita yaitu Yesus Kristus saat kita mengalami kelahiran kembali. Dan Roh Kudus bersama roh kita bersama-sama dapat berseru kepada Bapa.
“Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.” (Roma 8:15-16)
2. Selain Roh Allah tinggal dalam kita, Dia juga menyertai kita dan kita dapat mengenal Dia di mana kita dapat membangun persekutuan yang dalam dengan Dia sebagai anak dan bapa. Dan kita dapat mengalami penyertaaan yang sempurna dari Dia.
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”(Yohanes 14:15-17)
Jaminan pengenalan akan pribadi Roh Kudus yang dinyatakan oleh Yesus itulah yang dapat membuat kita berdoa tidak putus-putusnya karena tidak berdasarkan kemampuan dan kekuatan kita tetapi berdasarkan pekerjaan Roh Kudus di dalam kita, bagian kita adalah terus membangun keintiman dengan Roh Allah.
3. Untuk membangun doa yang tak putus-putusnya maka Allah membaptis kita dengan Roh Kudus-Nya agar kita beroleh karunia Roh Kudus dan salah satu di antaranya adalah karunia berbahasa Roh dan dengan karunia inilah kita dapat berdoa dengan kekuatan Roh Kudus yang tidak terbatas dan dapat berbicara kepada Allah setiap saat dan kehidupan doa tersebut selalu terbangun.
“Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.” (I Korintus 14:2,4)
Doa dengan pertolongan Roh Kudus bukan hanya menghasilkan doa yang penuh kuasa tetapi juga membuat kehidupan kita merepresentasikan Yesus yaitu karakter Yesus. Jadi bukan hanya penuh kuasa tetapi memiliki kapasitas Yesus di mana Firman Tuhan selalu menuntun hidup kita sehingga ada arahan Tuhan terus memimpin hidup kita.
“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.” (Roma 8:5-6)
“Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” (Roma 8:11)
Kebersatuan kita dengan Roh Kudus membuat kita memiliki kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus dan akan membuahkan kehidupan yang memanifestasikan Roh Kudus dalam bentuk buah Roh.
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh” (Galatia 5:22-25)
Doa yang dinaikkan oleh pertolongan Roh Kudus bukan menghasilkan kuasa doa yang supranatural tetapi membuahkan kehidupan Yesus, dengan demikian kehidupan Yesus dimanifestasikan dalam hidup kita. Sebab itu, marilah kita terus menerus dan tidak jemu-jemu untuk membangun rumah doa dengan pertolongan Roh Kudus sehingga kita mengalami doa yang penuh kuasa serta mengalami kemuliaan Tuhan.
“Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” (Wahyu 5:13)“Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi” (Wahyu 8:5)
Pembacaan Alkitab Hari ini : KISAH PARA RASUL 16:25-32
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Apa yang Paulus dan Silas lakukan di tengah malam?
Apa yang terjadi saat nyanyian pujian dinaikkan?
Bagaimana respon kepala penjara dan Paulus saat melihat apa yang terjadi?
Kisah Paulus dan Silas yang berdoa dan menyanyikan pujian menunjukkan Tuhan melakukan hal-hal luar biasa ketika doa dan pujian dinaikkan oleh umatNya.
Namun, apakah Paulus dan Silas menyanyikan doa dan pujian supaya bisa keluar dari penjara?
Kalau tujuan mereka semata-mata supaya bisa keluar dari penjara, mestinya begitu belenggu dan pintu penjara terbuka, mereka sudah cepat-cepat kabur.
Tetapi yang terjadi bukan hanya mereka tidak keluar, mereka bahkan mencegah orang-orang hukuman lain melarikan diri.
Mujizat yang terjadi di dalam penjara sesungguhnya bukanlah gempa bumi hebat itu, tapi bagaimana Paulus dan Silas bisa tetap berdoa dan memuji Allah di tengah kesakitan dan belenggu, bagaimana mereka bisa begitu peka dan taat terhadap arahan Tuhan sehingga membawa kepala penjara dan seisi rumahnya bertobat.
Kemerdekaan adalah hasil dari hati yang berserah dan percaya kepada Tuhan.
Kita sering berpikir, keadaan dan kesulitan membuat kita sulit bersyukur dan memuji Tuhan.
Tapi sesungguhnya seringkali pikiran kita yang mencegah kita untuk bersyukur.
Yang kita hadapi hari ini bukan belenggu fisik seperti yang dialami Paulus dan Silas.
Seringkali yang dihadapi oleh kebanyakan orang adalah belenggu dosa dan kebiasaan buruk, belenggu ketakutan dan kekuatiran, dan belenggu kenyamanan.
Semua belenggu itu menghalangi kita untuk mengalami kemerdekaan dan kelimpahan sepenuhnya dari Kristus.
Belenggu itu mengekang kita untuk melakukan kebenaran.
Namun hari ini kita belajar, ada kuasa dalam hati yang memuji Allah.
Saat kita percaya kepadaNya, menaikkan nyanyian pujian di tengah kesulitan, maka kita akan melihat belenggu dipatahkan, pintu-pintu penjara terbuka.
Mari kita belajar dari teladan Paulus dan Silas, apapun yang hari ini menjadi belenggu dan penjara kita, tetaplah berdoa dan memuji Tuhan.
Ciptakanlah mujizat!
Apakah hal yang membelenggu saudara saat ini?
Bagikanlah kepada pembimbing saudara dan nyanyikanlah pujian bersama!
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
Bagaimana Yosafat menguatkan rakyatnya untuk maju berperang?
Apa yang dilakukan oleh orang-orang yang diangkat untuk menyanyikan pujian bagi Tuhan?
Apa yang dilakukan Tuhan saat mereka bersorak sorai dan memuji Tuhan?
”Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem!
Percayalah kepada Tuhan, Allahmu, dan kamu akan TETAP TEGUH! Percayalah kepada nabi-nabiNya, dan kamu akan BERHASIL!”.
Itulah yang dikatakan Yosafat untuk mengingatkan orang Israel sebelum maju menghadapi musuh mereka.
Seruan tersebut perlu kita dengar dan katakan juga hari ini.
Mengapa?
Karena ada banyak orang ketika mengalami masalah, justru menjauhkan diri dari hadiratNya, menjauhkan diri dari komunitas, bahkan lari dari otoritas.
Tetapi sesungguhnya inilah yang kita butuhkan, tetap bersama untuk saling menguatkan dan mendengarkan firmanNya.
Ketika kita percaya, kita akan tetap teguh!
Ketika kita mau mendengar firman dan nasehat dari hamba-hambaNya, kita akan berhasil!
Orang Yehuda keluar dengan nyanyian pujian dan sorak-sorai.
Yang luar biasa, para penyanyi ditempatkan di depan orang-orang bersenjata!
Secara akal budi, Ini bukan posisi yang tepat dalam peperangan.
Apa yang bisa dilakukan oleh para penyanyi tanpa senjata di garis depan?
Ada satu prinsip penting disini, yaitu menempatkan ucapan syukur dan pujian di depan segala sesuatu yang kita lakukan.
Itu arti dari mengandalkan Tuhan dan berserah penuh kepadaNya.
Kita perlu belajar untuk menyanyikan syukur bagi Tuhan sekalipun belum beroleh kemenangannya, bahkan tidak tahu bagaimana cara Tuhan akan membebaskan kita!
Ketika kita percaya penuh dan bersorak-sorai, Tuhan melakukan mujizat.
Saudara, mari kita belajar memuji Tuhan bukan karena kita sudah mendapatkan kemenangan.
Kita memuji Tuhan karena kasih setiaNya.
Kita memuji Tuhan karena percaya Dia melakukan yang terbaik bagi kita.
Dia layak menerima pujian kita dalam keadaan apapun.
Cara-cara Tuhan seringkali tidak terselami, namun kemenangan sudah pasti ada di pihak Tuhan.
Apakah kita mau memilih untuk memandang Dia, tetap maju dan bersyukur kepadaNya melalui puji-pujian dan sikap kita?
Apakah kita mau bersepakat denganNya di tengah-tengah pergumulan sampai kemenangan itu sungguh menjadi bagian kita?
Saudaraku, adakah pergumulan dan kesulitan yang sangat besar bagi Allah?
Serahkanlah seluruhnya kepada Dia, percaya kepadaNya, dan naikkan syukur, maka saudara akan melihat terobosan dan pertolongan Tuhan.
Kapankah terakhir kali saudara menyanyikan pujian penyembahan dengan rasa syukur dari hati?
Lakukanlah lagi sampai saudara berkemenangan di hati.